Media cetak telah banyak memberi kontribusi dalm perkembangan zaman. Namun kehebatan media cetak lambat laun mulai tersaingi oleh perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih yaitu medi elektronik. media elektronik memiliki kemampuan memikat perhatian kahlayak secara serempak dan serentak. (Onong Uchjana, 2003) Itu efek dari media elektronik yang memuat banyak sekali hiburan sehingga mudah mendapatkan tempat di kalangan masyarakat. Media elektronik seperti radio dan televisi sangat dekat dalam kehidupan sehari-hari. Itulah sebabnya media elektronik lebih mudah mempengaruhi manusia dalam hal-hal tertentu. Media online atau biasa juga disebut portal berita kini semakin menjadi ancaman bagi koran dan media cetak lainnya karena seiring perkembangan teknologi. Pesatnya perkembangan teknologi juga mendorong masyarakat untuk mengakses media online. Media online semakin mudah diakses karena tidak hanya lewat computer, tapi dapat melalui telepon genggam atau gadget lainnya. untuk menghadapi perkembngan teknologi informsi maka yang harus dilkukan oleh pengelola industri media cetak yaitu :
1. menghasilkan produk baru
Perusahaan harus bisa mendapatkan keuntungan dari produk-produk baru seperti pemilihan produk, definisi dan desain harus dilakukan secara terus-menerus.(Heizer & Render, 2009)
Setelah media cetak mulai terusik dengan perkembngan teknologi infomasi atau adaya internet, hampir semua perusahaan media cetak membuat produk baru berupa media online.
Media online ini mengusung pemberitaan yang cepat. Berita terus bergulir yang setiap saat, selalu mengupdate pemberitaan sesuai perkembangan objek beritanya. Langkah membuat media online itu dilakukan setelah pengelola industri cetak menyadari ancaman hadirnya teknologi. Media online yang mengusung berita bergulir merupakan strategi untuk bertahan media cetak di tengah persaingan ketat. Penggabungan media cetak dan media online ini juga disebut sebagai konvergensi media.
membidik mereka yang akrab dengan dunia internet. Mereka yang lebih merasa nyaman mengandalkan kebutuhan informasinya via internet. Mereka adalah generasi-generasi baru yang lahir dan dibesarkan dalam era digital. Media online memang menjianjikan. Dia cepat, hangat, dan kontinu. Namun berita itu hanya dapat diakses dengan menggunakan alat canggih. Berita pada media online hanya dapat dinikmati kalangan tertentu mereka yang dekat, dan mengerti teknologi.
Realita yang ada memang mengancam para penerbit media cetak. Namun hal itu tak lantas membuat mereka berbondong-bondong beralih ke media online. Media cetak kuat. Punya karakter yang khas. Itu yang membuat sebagian besar masyarakat lebih memilih media cetak daripada media online. Berita yang jelas, lengkap, dan terperinci menjadi nilai lebih dari media cetak. Kolom-kolom berita pada media cetak yang mengupas tuntas suatu masalah selalu dinanti masyarkat. bagi konsumen yang lahir dan dibesarkan di era cetak serta lebih nyaman mengkonsumsi media cetak, mereka tetap setia menggunakan koran sebagai jendela berita ditemani kopi dan gorengan di pagi hari dengan tetap bisa menikmati informasi yang diinginkan. Pengakses media online tersebut adalah minoritas, sebagian besar lainnya masih lebih memilih media cetak. Itu disebabkan faktor teknologi yang tidak merambah seluruh lapisan masyarakat, hanya sebagian kecil saja. walupun demikian, media cetak telah melakukan antisipasi dini. Mereka mulai membuat media online untuk mendampingi media cetak yang mereka terbitkan. Antisipasi kemungkinan terburuk yang akan terjadi media cetak tertelan zaman teknologi yang canggih.
2. strategi modifikasi produk.
loyalitas segmen pasar yang menghargai fitur-fitur itu. Perbaikan gaya bertujuan meningkatkan daya tarik estetik produk (Kotler & Keller, 2008). Strategi lain yang dibuat kalangan industri cetak adalah melakukan modifikasi produk dengan perbaikan kualitas produk yang sudah ada. Inovasi menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam strategi modifikasi produk. Media cetak juga mengenal kemasan dan desain produk. Desain dan kemasan yang menarik bisa menarik konsumen. Dengan kata lain media sesungguhnya pertama-tama bersaing memperebutkan perhatian pembaca melalui tampilan visual, karena itu lah yang pertama kali dilihat pembaca (Siregar & Pasaribu, 2000).
Strategi lain yang bisa dilakukan media cetak pada kedalam berita. Media online mengandalkan faktor kecepatan, sehingga aspek kedalaman berita menjadi terabaikan. Media cetak yang mempunyai waktu yang lebih longgar bisa memberi sentuhan yang lebih dalam dari berita-berita yang dirilis di media online. Media cetak dapat menyajikan berita-berita secra mendalam sehingga pembaca dapat mencerna informasi yang lebih dalam dan lengkap dari sekadar berita permukaan.
Effendy Onong Uchjana. 2003. Ilmu Teori & Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti
Siregar, Ashadi dan Pasaribu, Rondang. 2000. Bagaimana Mengelola Media Korporasi Organisasi.Yogyakarta: LP3Y-Kanisius
Jay Heizer dan Barry Render. 2009. Operations Management: Manajemen Operasi, Buku 1 edisi 9. Jakarta: salemba empat
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran, Jakarta: Erlanga