SENI DAN BUDAYA UNDERGROUND Akmal Muhamad Budiman
Abstrak
Seni merupakan suatu bentuk ekspresi dari diri dan jiwa manusia yang dituangkan dalammedia rupa maupun suara. Budaya sendiri merupakan suatu seni, tata cara, dan kebiasaan yang diwariskan turun-temurun dan dianut oleh sekelompok orang tertentu. Sekarang ini, akibat berbbagai macam faktor, lahirlah suatu jenis seni dan budaya yang tekesan ekstrim, mengundang pro dan kontra, namun dianut oleh sebagian dari
masyarakat dunia yang dikenal sebaga seni dan budaya underground.
Kata Kunci : Seni, Budaya, Underground, Berontak, Mainstream.
A. Gambaran Umum
Kata underground sendiri berasaal dari bahasa inggris yang berarti bawah tanah. Namun, jika dilihat dari penggunaan kata ini dalam bidang sosial dan budaya, kata ini bisa berarti suatu gerakan atau budaya bawah tanah yang terkesan sembunyi-sembunyi, eksklusif, memberontak, dan melawan sistem.
B. Sejarah Budaya Underground
Pada awalnya, istilah underground lahir pada sekitar abad ke-19. Istilah tersebut digunakan untuk menyebut kaum, kelompok, maupun individu yang keberadaan dan tindakannya menentang serta mengancam pihak-pihak yang berkuasa di masa itu. Salah satu contoh gerakan underground yang terkenal saat itu adalah gerakan perlawanan kaum budak kulit hitam Afrika yang ingin menentang penguasa kulit putih yang rasis dan semena-mena.
C. Budaya Underground di Masa Kini
Saat ini, budaya ini telah banyak diserap di masyarakat, walaupun reaksi setiap individu berbeda-beda. Budaya underground itu bersifat memberontak, bebas, serta keluar dari sistem. Hal ini mengakibatkan pengikut terbanyak dari budaya ini adalah anak muda. Seperti yang kita tahu, anak muda cenderung bersifat memberontak dan jiwanya ingin bebas berekspresi.
Selain itu, sifat dari budaya ini yang menentang sistem dan pemerintahan sangatlah cocok dengan keadaan dunia dan masyarakat pada masa kini. Kita bisa lihat di berita betapa kotor dan tidak adilnya pemerintahan dunia. Hal ini mengakibatkan lebih banyak lagi orang-orang yang menganut budaya underground.
Budaya underground ini sendiri telah melahirkan banyak sub-budaya yang kini dikenal masyarakat, salah satu nya adalah musik bergenre underground. Tahun 60 dan 70-an merupakan tahun kelahiran bagi band-band dan musisi yang beraliran
underground yang ditandai dengan lahirnya genre punk dan metal. Kemudian di tahun 80 dan 90-an lahir pula subgenre dari punk dan metal, misalnya death metal, punk rock, heavy metal, hingga deathcore dan metalcore yang jauh lebih keras dan berlirik lebih kasar.
Walaupun nama dan jenis musiknya berbeda-beda, namun secara garis besar
musik-musik underground tersebut masih memiliki makna yang sama, yaitu menentang, memberontak, dan cenderung ingin bebas dari sistem yang ada. Hal ini mengakibatkan orang-orang dan musisi-musisi underground cenderung terpinggirkan dan ditolak oleh masyarakat umum.
Selain musik, yang menjadi ciri khas dari para penganut budaya underground adalah cara mereka berpakaian. Cara berpakaian orang-orang underground cenderung terlihat mencolok dan diluar dari norma-norma kerapihan dan kesopanan yang berlaku. Contohnya adalah tattoo, body piercing, atau tindikan, pakainan yang terkesan
jurak-urakan dan seram, serta gaya rambut yang ameh-aneh, misalnya dibiarkan tumbuh gondrong tak teratur, digimbal, mohawk, dan lain sebagainya. Hal ini tentu saja
terhadap kaum underground.
Kebanyakan orang -orang awam menjauhi orang-orang yang menganut budaya ini. Penolakan ini bisa jadi disebabkan karena orang-orang yang menganut budaya
underground tersebut biasanya berpakaian dan bergaya diluar norma-norma kesopanan dan etika kerapihan yang dianut masyarakat umum (mainstream). Selain itu, lirik dari lagu underground yang cenderung keras dan bernada kasar kurang dapat diterima oleh masyarakat umum, terutama oleh generasi tua.
Selain itu, saat ini banyak preman-preman dan kriminal-kriminal yang mengikuti gaya berpakaian dari anak-anak underground. Hal ini mengakibatkan orang-orang awam terlanjur negative thinking dengan orang-orang underground yang sebenarnya tidak berperilaku seperti preman-preman dan kriminal-kriminal tersebut.
Padahal, pada kenyyataannya, kaum underground yang sebenarnya justru banyak yang merupakan orang-orang cerdas. Sebagai contoh, banyak musisi-musisi
underground yang sebenarnya merupakan orang-orang berpendidikan tinggi, bahkan ada yang sudah sarjana. Kaum underground yang sebenarnya, bukan yang hanya
ikut-ikutan bergaya seperti mereka, sebenarnya hanyalah sekumpulan orang-orang yang sudah bosan dan merasa perihaatin serta marah dengan keadaan dunia saat ini.
Merekapun akhirnya memberontak, namun dengan caranya sendiri. Sebagai contoh, bisa kita lihat sendiri lirik dari lagu-lagu underground yang menyuarakan hal-hal yang tersebut diatas.
E. Simpulan
sesuatu tidak hanya dari tampilan fisiknya saja, tapi lihat isinya terlebih dahulu.
F. Daftar Pustaka
Ahira, Anne.. 2011, Underground : Gerakan Protes Dari "Bawah Tanah". Tersedia : http://www.anneahira.com/underground.htm (14 Januari 2013)
Prasad, Ugod.. 2006, Percakapan Antara Pasar Sub-Budaya Underground dan daya Tahan Gagasan. Tersedia :
http://lebur.or.id/2006/01/31/percakapan-antara-pasar-sub-budaya-%E2%80%9Cundergorund%
E2%80%9D-dan-daya-tahan-gagasan/ (14 Januari 2013)
Susilo, Taufik Adi.. 2011, Kultur Underground : Yang Pekak dan Berteriak di Bawah Tanah,