PROGRAMA
PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN
KEHUTANAN
BP
3K KECAMATAN BANGUNTAPAN
TAHUN 2016
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA
PENYULUHAN
2015
TIM PENYUSUN
PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN
KEHUTANAN
BP
3K KECAMATAN BANGUNTAPAN
TAHUN 2016
PENANGGUNG JAWAB
Ir. PULUNG HARYADI, M.Sc
KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA
PENYULUHAN
KABUPATEN BANTUL
TIM PENYUSUN:
1. WIDODO, SP : KETUA/KOORDINATOR PP
2. ISMAIL, STP : SEKRETARIS/PENYULUH
3. SULISTYATMOKO, SPKP : ANGGOTA/PENYULUH
4. SRI LESTARI PR, A.Md : ANGGOTA/PENYULUH 5. RUBINEM, SP : ANGGOTA/PENYULUH
6. SUKARNO, A.Md : ANGGOTA/PENYULUH
7. SUDARMINTO, A.Md : ANGGOTA/THL – TBPP 8. ARI WIBOWO, STP : ANGGOTA/THL – TBPP
9. BUDI RIYANTO, SP : ANGGOTA/THL – TBPP 10. YULIE NUR AZIZAH, SP : ANGGOTA/THL – TBPP
PENGESAHAN
PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN
KEHUTANAN
BP
3K KECAMATAN BANGUNTAPAN
TAHUN 2016
TELAH DISETUJUI DAN DISAHKAN PADA TANGGAL: 3 SEPTEMBER 2015
a.n. KETUA GAPOKTAN
SE-KECAMATAN BANGUNTAPAN KOORDINATOR PENYULUH
SUHARNO WIDODO, SP.
NIP. 19590407 198103 1 012
KEPALA BKPPP
KABUPATEN BANTUL KECAMATAN BANGUNTAPANCAMAT
Ir. PULUNG HARYADI, M.Sc
NIP. 19640819 199003 1 010 R. JATI BAYUBROTO, SH,M.Hum
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun Programa Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Tingkat Kecamatan
Banguntapan Tahun 2016.
Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan ini dimaksudkan untuk dapat memberikan arah dalam penyelenggaraan kegiatan penyuluhan pertanian perikanan dan kehutanan sehingga akan lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam memanfaatkan serta mengelola sumber daya yang ada berdasarkan prinsip kerjasama yang serasi, selaras, serta terpadu antara masyarakat petani dengan pemerintah, maupun lembaga terkait.
Programa Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Tingkat Kecamatan Banguntapan Tahun 2016 ini disusun oleh Tim Penyuluh Pertanian, Ketua Kelompok Tani, Gapoktan, Lurah/Ekbang Desa, Camat, Kasi Ekbang, Mantri Tani, Tokoh Masyarakat, BKPPP dan Dinas Instansi terkait. Untuk itu kami sampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dan bekerjasama dalam penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Tingkat Kecamatan Tahun 2016 di Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kecamatan Banguntapan.
Harapan kami semoga Programa Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan ini dapat dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga dapat memberikan manfaat bagi petani pada khususnya dan warga masyarakat wilayah kerja Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul.
Banguntapan, 3 September 2015 Koordinator BP3K
Kecamatan Banguntapan
WIDODO, SP.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL... i
TIM PENYUSUN PROGRAMA... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
KATA PENGANTAR... iv
DAFTAR ISI... v
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang... 1
B. Tujuan... 2
C. Sasaran... 2
BAB II KEADAAN UMUM... 3
A. Keadaan Sumber Daya Alam... 3
1. Keadaan Wilayah... 3
2. Batas Administrasi dan Letak Geografis... 3
3. Kemiringan Tempat... 3
4. Ketinggian Tempat... 3
5. Jenis Tanah... 3
6. Tata Guna Penggunaan Lahan... 4
7. Keadaan Sungai... 4
8. Curah Hujan... 4
9. Iklim... 4
B. Keadaan Sumber Daya Manusia... 4
1. Jumlah Penduduk (Menurut Jenis Kelamin, Golongan Umur, Pendidikan, Mata Pencaharian)... 4
2. Jumlah Ketenagakerjaan Penyuluhan... 6
3. Sarana dan Prasarana Penyuluhan... 7
4. Jumlah Penyuluh Swadaya... 8
C. Keadaan Sumberdaya Pertanian Perikanan dan Kehutanan. 9 D. Kondisi Umum Pelaksanaan Pembangunan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Tahun 2015... 10
E. Sasaran Pembangunan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Tahun 2016... 14
F. Keadaan Sumberdaya Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan... 15
1. Kelembagaan Petani... 15
2. Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan ... 15
BAB III MASALAH PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN ... 16
A. Masalah... 16
1. Identifikasi Masalah... 16
2. Penilaian Masalah dan Prioritas Masalah Teknis, Sosial dan Ekonomi... 18
B. Tujuan... 21
1. Tujuan Umum... 21
2. Tujuan Khusus... 22
b. Ekonomi... 24 c. Sosial... 25 BAB IV RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN... 26
A. Rencana Kegiatan PenyuluhanTeknis, Sosial dan Ekonomi Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan... 26 B. Rencana Kegiatan Mengikhtiarkan Kemudahan... 29 BAB V PENUTUP... 30 Lampiran:
1. Peta Kegiatan Penyuluhan 2. Monografi
3. Analisa Usaha Tani
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Programa Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) yang diharapkan adalah penyuluhan pertanian yang partisipatif
dalam arti yang digerakkan, dikembangkan dan dikendalikan oleh petani dan keluarganya serta kelembagaan pedesaan pendukungnya. Pengertian ini menyiratkan bahwa kegiatan penyuluhan diarahkan pada pemberdayaan petani di dalam sistem pengelolaan dan memecahkan berbagai masalah yang berkaitan dengan usaha taninya. Dengan demikian tolok ukur dari keberhasilan penyuluhan bukan hanya dilihat dari pencapaian fisik semata, akan tetapi perlu juga dilihat tingkat dinamika yang terjadi pada petani, proses alih pengetahuan/teknologi, ketrampilan, sikap serta derajat partisipasinya pada setiap aspek kegiatan pengelolaan usaha pertaniannya.
Agar penyuluhan yang diharapkan terselenggara secara efektif mencapai sasaran seperti di atas, maka perlu memperhatikan kebutuhan petani serta lingkungan yang mempengaruhinya termasuk penyuluh yang berada di lapangan. Untuk mendukung tercapainya program pembangunan khususnya penyuluhan yang diharapkan (penyuluhan partisipatif), dituntut tersedianya penyuluh yang partisipatif, sehingga diperlukan adanya peningkatan kemampuan penyuluh untuk mengimbangi kebutuhan maupun tuntutan para petani sebagai mitranya.
Identifikasi Keadaan Wilayah (IKW) dengan metode PRA (Participatory Rural Appraisal) adalah suatu proses penggalian dan analis informasi (masalah, penyebab, potensi, dll) keadaan wilayah pertanian, baik berupa data skunder maupun primer, yang dilakukan secara bersama oleh sebuah tim dengan menggunakan prinsip dan metode partisipatif.
untuk kecamatan/Wilayah Kerja Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K), mengenai masalah potensi pengembangan
sistem usaha tani yang ada di wilayah tersebut.
B. Tujuan
1. Meningkatkan produktivitas, produksi dan nilai tambah hasil pertanian.
2. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani 3. Meningkatkan pelayanan dalam pemberdayaan petani 4. Mengembangkan usaha agribisnis
5. Tercapainya swa sembada pangan khususnya padi, jagung dan kedelai
6. Terpenuhinya kebutuhan protein hewani dan nabati yang berasal dari ternak, ikan serta dari tanaman
7. Meningkatkan konsumsi bahan pangan lokal
8. Mengupayakan ketersediaan pangan cukup merata seluruh masyarakat serta akses dan distribusi pangan lancar.
9. Menumbuhkan koperasi tani, asosiasi, kelompok usaha bersama, kerjasama kemitraan, dan Badan Hukum bagi kelompok-kelompok tani.
C. Sasaran
1. Penyuluh Pertanian mampu memfasilitasi petani lebih sistematis, terukur dan berkelanjutan.
2. Petani lebih inovatif, partisipatif dan mandiri dalam meningkatkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya.
BAB II
KEADAAN UMUM
A. Keadaan Sumber Daya Alam 1. Keadaan Wilayah
Wilayah Kecamatan Banguntapan terdiri dari 8 Desa, 57 Dusun, 44 Rukun Warga, 536 Rukun Tetangga, 57 Kelompok Tani, dan 8 Gabungan Kelompok Tani. Keberadaan organisasi masyarakat tersebut setiap tahun berkembang berdasarkan pertambahan jumlah penduduk dan kebutuhan masyarakat.
2. Batas Administrasi dan Letak Geografis
Batas-batas administrasi Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul berbatasan dengan:
- Sebelah Utara : Desa Caturtunggal Kecamatan Depok Kabupaten Sleman
- Sebelah Timur : Desa Sitimulyo Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul
- Sebelah Selatan : Desa Wonokromo Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul
- Sebelah Barat : Kelurahan Rejowinangun Kecamatan Kotagede Kota Yogyakarta
Sedang letak geografis terletak pada:
3. Kemiringan Tempat
Rata-rata kemiringan tempat di wilayah Kecamatan Banguntapan 2,62% dengan kondisi tanah sedikit bergelombang dan sebagian besar merupakan tanah datar.
4. Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat Kecamatan Banguntapan terendah 100 m dari permukaan laut dan tertinggi 110 m dari permukaan air laut.
5. Jenis Tanah
buah-buahan, serta komoditas lainnya. Untuk kesuburan tanah sebagian besar terdiri tanah subur, kedalaman lapisan tanah atas 30-40 cm dan sebagian kecil kurang subur dengan derajad keasaman (pH) 6,8 – 7.
6. Tata Guna Penggunaan Lahan
Tata guna penggunaan lahan untuk tanah sawah berpengairan setengah teknis 989,13 ha, tanaman tebu 135 ha, perikanan 31,68 ha, kandang kelompok 4 ha, pekarangan 1450,51 ha dan lain-lain (kuburan, jalan, pasar, lapangan) 146 ha.
7. Keadaan Sungai
Keadaan sungai untuk drainase yang melewati Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul adalah sungai Gajah Wong, sebagian besar daerah aliran sungai yang mengairi wilayah Kecamatan Banguntapan dari sungai Karangploso kiri dari Sitimulyo Piyungan, Sungai Glondongan dari Caturtunggal Depok Sleman, dan sungai Winongo dari Sewon Bantul.
8. Curah Hujan
Curah hujan rata-rata 2174 mm/tahun dengan 108 jumlah hari dan suhu minimum 29 0C dan maksimum 32 0C.
9. Iklim
Iklim di Kecamatan Banguntapan terdiri 6 bulan basah pada bulan Desember, Januari, Februari, Maret, April, Mei dan bulan kering 6 bulan pada bulan Juni, Juli, Agustus, September, Oktober dan November.
Keadaan iklim sangat dipengaruhi oleh banyaknya curah hujan dan hari hujan.
B. Keadaan Sumber Daya Manusia 1. Jumlah Penduduk
a. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
N
o KelaminJenis
Desa dan Jumlah Penduduk (Jiwa) Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Laki-laki 21.8
91 6.505 5.883 5.217 6.278 6.155 1.868 1.684 55.481 2. Perempu
Jumlah 43.6
72 13.023 11.688 10.393 12.859 12.195 3.862 3.319 111.011 Sumber Data: Kecamatan Banguntapan
b. Jumlah Penduduk Menurut Kepala Keluarga (KK)
No KelaminJenis Desa dan Jumlah Penduduk (KK) Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8
1 3244 1536 2351 1907 2064 841 594 19978 P 121
6 448 566 541 590 697 131 145 4334
Jumlah 959
8 4425 2957 3905 3321 3720 1082 895 29.903 Sumber Data: Kecamatan Banguntapan
Keterangan: L = Laki-laki P = Perempuan
c. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
No
Mata Pencaharia
n
Desa dan Jumlah Penduduk (Jiwa) Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Petani 1932 171
8 1029 1868 1733 965 150 75 9470
Pemilik
Penggarap 296 402 441 520 492 150 59 70 2430
Pemilik 517 637 198 615 432 587 22 - 3008 Penggarap 361 347 145 392 375 149 28 5 1802 Penyewa 181 90 125 94 122 70 12 - 694 Buruh Tani 281 242 120 247 312 90 29 - 1321 2. Petani Pelaku
Usaha/Dagang 10 7 6 4 5 9 1 1 43 8. Pensiunan 437 208 179 184 215 119 28 19 1389 9. Lain-lain:
a. Pedagang 340 213 259 240 225 224 11
5 87 1703
Sumber Data: Kecamatan Banguntapan
N
8.461 5.877 7.538 5.436 14.13 6
43.67 2
2. Baturetno 907 1.425 1.714 1.785 1.824 5.368 13.02 3
3. Potorono 684 1.395 1.615 1.682 1.703 4.609 11.68 8
4. Jambidan 641 1.425 1.597 1.629 1.794 3.307 10.39 3
5. Wirokerten 852 1.624 1.752 1.789 1.887 4.955 12.85 9
6. Tamanan 802 1.591 1.617 1.685 1.712 4.788 12.19 5
7. Singosare n
371 384 395 471 492 1.749 3.862
8. Jagalan 297 351 374 389 399 1.509 3.319
Jumlah 6.58 Sumber Data: Kecamatan Banguntapan
e. Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan
No Pendidikan 1 Desa dan Jumlah Penduduk (Jiwa)2 3 4 5 6 7 8 Jumlah
1. Tidak
Tamat SD L
2015 228 197 151 202 171 124 82 3.170
P 1067 207 215 114 192 145 118 70 2.664
382 274 491 501 197 129 64 14.57 2
17 0 7 8 1 9 67 7 1 Sumber Data: Kecamatan Banguntapan
Keterangan:
1. Desa Banguntapan 5. Desa Wirokerten 2. Desa Baturetno 6. Desa Tamanan
3. Desa Potorono 7. Desa Singosaren 4. Desa Jambidan 8. Desa Jagalan
2. Jumlah Ketenagakerjaan Penyuluhan
No Jabatan dan Nama PP
J.
Kelamin Pendidikan Golongan TempatTinggal L P SLA DIII S1 II III IV
Sumber Data: BP3K Banguntapan
3. Sarana dan Prasarana Penyuluhan
No Jenis Sapras Desa dan Jumlah (Unit)
10
. Lumbung Pangan
- - - 1
19
. Outlet Pemasaran
-4. Jumlah Penyuluh Swadaya
A.Md. Metro, 14-4-1966 Perempuan D3 11 Banguntapan 2 Dariman Bantul,
12-5-1943 Laki-laki SLTA 11 Banguntapan 3 Sugiyanti Bantul,
17-4-1965
Laki-laki D3 7 Baturetno
5 Sulistiyono Bantul, 2-7-1966 Laki-laki SLTA 9 Potorono 6 Istini Bantul, 2-7-1972 Perempu
an
SLTA 9 Potorono
7 Isni Marwati Bantul,
28-6-1972 Perempuan SLTA 7 Jambidan 8 Susilohadi, ST Bantul, 6-4-1977 Laki-laki S1 7 Jambidan 9 Sumardiyana,
SP Bantul, 22-4-1968 Laki-laki S1 9 Wirokerten 10 Sudarman, SP Bantul,
17-7-1962
Laki-laki S1 9 Wirokerten
11 Tumijo Bantul, 7-5-1952 Laki-laki SLTA 9 Tamanan 12 Safitri Bantul,
1-11-1976
Perempu an
SLTA 9 Tamanan
13 Dalipan Bantul, 15-12-1948
Laki-laki SLTA 3 Singosare n
14 Supartinah,
S.Pd Bantul, 2-8-1964 Perempuan S1 3 Singosaren 15 Ratna Utami
16 Rini Suprapti Bantul, 21-11-1972
Perempu an
SLTA 2 Jagalan
C. Keadaan Sumberdaya Pertanian Perikanan dan Kehutanan Produksi Komoditas Unggulan
N
o KomoditasJenis
Desa dan Luas Lahan (ha)/Populasi (ekor) Jumla h f. Ayam Buras 23.00
0 12.000 4.000 10.000 14.000 15.000 5.000 2000 92.000
b. Lele Dumbo 50.000 25.00
0 - 50.000 - - - - 175.000
g. Ikan Hias 110.00
0 - - - 110.000
Pembesaran:
a. Gurami 200.00
0 150.000 20.000 100.000 10.000 5.000 - - 435.000
b. Lele Dumbo 500.00
c. Nila 600.00
0 300.000 400.000 500.000 200.000 150.000 10.000 500 2.160.500
d. Tawes - - -
-e. Bawal 20.000 25.00
0 50.000 40.000 45.000 60.000 10.000 500 250.500
f. Udang - - -
-g. Ikan Hias 60.000 - - - 60.000
Sumber Data: BP3K Banguntapan
D. Kondisi Umum Pelaksanaan Pembangunan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Tahun 2015
Penyediaan bahan pangan melalui produksi hasil pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan disajikan dalam tabel di bawah ini.
a. Tanaman Pangan dan Hortikultura
N
o Komoditas Tahun2014 Tahun2015
Naik/Turu
2. Jagung (pipil kering) Luas Panen (Ha)
3. Kedelai (wose kering) Luas Panen (Ha)
Produktivitas rata-rata (ku/ha)
Produksi (ton)
- -
-4. Kacang Tanah (wose kering)
Sumber: BP3K Banguntapan
b. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Sayuran dan Buah-buahan Utama di Kecamatan Banguntapan Tahun 2014 – 2015
N
o Komoditas Tahun2014 Tahun2015
Luas panen (m2)
Sumber: BP3K Banguntapan
c. Produksi Tanaman Perkebunan Utama di Kecamatan Banguntapan Tahun 2014 – 2015
N
o Komoditas Tahun2014 Tahun2015
Naik/Turu
Produksi (kuintal kristal gula)
Produksi (kuintal rajang kering)
Produksi (kuintal rajang kering)
d. Populasi Tanaman Hutan Kecamatan Banguntapan Tahun 2014-2015 (ha/pohon)
N
o Jenis Tanaman Tahun2014 Tahun2015
Naik/Turu n (%)
1 Jati 1562 1562 0
2 Mahoni 1671 1696 9,8
3 Sengon 1427 1570 9
Jumlah 4660 4828 6,26
Sumber: BP3K Banguntapan
e. Produksi Tanaman Hutan Kecamatan Banguntapan Tahun 2015
2 Mahoni 31,5 32 0,98
3 Sengon 9 10 9
Jumlah 70,5 72 3,32
Sumber: BP3K Banguntapan
f. Populasi Ternak Kecamatan Banguntapan Tahun 2014-2015 (ekor)
N
o Komoditas Tahun2014 Tahun2015
Naik/Turu n (%)
1 Sapi Potong 1404 1450 9,6
2 Sapi Perah 41 34 8,2
3 Kerbau 72 65 9
4 Kuda 149 150 0,9
5 Babi - -
-6 Kambing 324 350 9,2
7 Domba 1076 1100 9,7
8 Ayam Buras 79.600 80.000 9,9
9 Ayam Ras Petelur - -
-1 0
Ayam Ras Pedaging 55.000 60.000 9,1
1
1 Itik 137.666 143.149 8,2
Sumber: BP3K Banguntapan
g. Produksi Hasil Ternak Kecamatan Banguntapan Tahun 2015 (kg)
1 Daging Sapi Potong 283.608 304.500 9,3
2 Daging Sapi Perah 12.900 11.882 9,32
3 Daging Kerbau 13.600 13.200 9,7
4 Daging Kuda 21.600 21.000 9,7
5 Daging Kambing 6.156 7.000 8,7
6 Daging Domba 21.520 27.500 7,8
7 Daging Babi - -
-8 Daging Ayam Buras 55.700 56.000 9,9
9 Daging Ayam Ras Petelur - -
-1 0
Daging Ayam Ras Pedaging 82.500 96.000 8,5
1
1 Daging Itik 13.600 13.650 9,9
Jumlah 511.184 669.532 9,1
Produksi Telur
1 2
Telur Ayam Buras 1920 1934 9,9
1 3
Telur Ayam Ras Petelur - -
-1
4 Telur Itik 1320 1328 9,9
Jumlah 3240 3262 9,9
Produksi Susu
1 5
Susu Sapi Perah 50.405 41.799 8,2
Jumlah 50.405 41.799 8,2
Sumber: BP3K Banguntapan
h. Populasi Ikan Kecamatan Banguntapan Tahun 2014-2015 (Ekor)
N
o Jenis Ikan Tahun2014 Tahun2015
Naik/Turu n (%)
1 Gurami 85.350 84.500 9,9
2 Lele 166.955 168.500 9,9
3 Nila 736.050 739.024 9,9
4 Bawal 72.495 73.245 9,8
5 Karper 7410 7513 9,8
6 Patin 22.775 23.127 9,8
Jumlah 1.091.035 1.123.88
5 9,85
Sumber: BP3K Banguntapan
i. Produksi Ikan Kecamatan Banguntapan Tahun 2015 (Ton)
1 Gurami 42,6 39,72 9,3
2 Lele 18,5 20,5 9
3 Nila 73,6 74,4 9,8
4 Bawal 8 8,5 9,4
5 Karper 1,2 1,3 9,2
6 Patin 4,5 4,8 9,3
Jumlah 148,40 149,22
E. Sasaran Pembangunan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Proyeksi Produksi Komoditas Unggulan Tahun 2016
N
. Sapi 1500 ekor 210 315.000 Daging segar b
. Kuda 150 ekor 150 225.000 Daging segar c
. Kambing 375 ekor 20 7.500 Daging segar d
.
Domba 1200 ekor 25 3000 Daging segar e
.
Kelinci 100 ekor 0,5 50 Daging segar f. Ayam Buras 90.000 ekor 0,7 56.000 Daging segar g
.
Ayam Pedaging
5. Perikanan
Sumber: BP3K Banguntapan
. 17
. Koperasi Tani - - - 1 1 - - - 2
18
. MKRDL - - - 1 1
19
. Lumbung Pangan - - - 1 1
20
. LDPM - - - 1 - 1
Jumlah 30 31 25 33 30 32 11 12 215
Sumber: BP3K Banguntapan
2. Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan
a. Tingkat Desa : Pos Penyuluhan Desa : 8 Unit
b. Tingkat Kecamatan : Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) :
1 Unit
BAB III
MASALAH PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN
A. Masalah
1. Identifikasi Masalah Tanaman Pangan:
a. Baru 20% petani menerapkan sistem tanam jajar legowo secara berkelanjutan.
b. Agar naik 3% produktivitas padi dari 68 kw/ha gabah kering giling menjadi 70 kw/ha gabah kering giling (GKG). c. Baru 25% petani menggunakan pupuk organik yang sudah
difermentasi.
d. Baru 60% petani menanam secara serempak/blok sistem dan dengan pola tanam secara teratur.
e. Baru 55% petani melakukan pemupukan padi secara berimbang. f. Baru 70% petani menggunakan benih unggul berlabel.
g. Baru 50% petani menggunakan benih kacang tanah unggul. h. Baru 65% petani membuat saluran drainase keliling tanaman
jagung.
Tanaman Perkebunan:
a. Baru 30% petani melakukan pemupukan pada tanaman kelapa secara rutin 6 bulan sekali.
b. Baru 40% petani mau melakukan membersihkan tajuk tanaman kelapa.
c. Baru 60% petani mau melakukan pembuatan got keliling tanaman tebu sesuai dengan anjuran.
d. Baru 65% petani mau menyiang dan kletek tanaman tebu.
Peternakan:
a. Baru 35% petani melaksanakan program vaksinasi secara teratur.
b. Baru 67% petani mengetahui cara mengatur pakan ayam buras. c. Baru 25% petani mengatur reproduksi dengan kawin silang. d. Baru 55% petani mengetahui kualitas bibit ternak
kambing/domba.
e. Baru 63% petani mau membuat perkandangan sesuai dengan teknis anjuran.
f. Baru 35% petani melakukan pengelolaan dan pengolahan pakan ternak.
g. Baru 76% petani memberikan obat cacing dan vitamin setiap 6 bulan sekali.
a. Baru 63% petani mau melakukan pembuatan kolam sesuai dengan anjuran.
b. Baru 75% petani mengetahui kualitas bibit ikan yang baik.
c. Baru 54% petani mau melakukan pengapuran dan pemupukan organik pada kolam.
Kehutanan:
a. Baru 25% petani mau melaksanakan pengembangan tanaman jati, mahoni, sengon dan munggur.
b. Baru 65% petani mau memelihara tanaman perindang jalan. c. Baru 54% petani mengetahui kualitas bibit tanaman kehutanan. d. Baru 10% petani mengembangkan lebah madu untuk menjaga
keseimbangan ekosistem.
Ekonomi:
a. Baru 25% kelompok tani mau menumbuhkan Koperasi Tani, Asosiasi yang berbadan hukum (BH).
b. Baru 35% kelompok-kelompok usaha produktif mau membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB).
c. Baru 50% kelompok tani mau melakukan pengembangan jaringan pemasaran melalui kemitraan usaha.
d. Baru 75% kelompok tani mau dan mampu menyusun Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) secara tepat waktu.
Sosial:
a. Baru 80% Penyuluh Swadaya meningkat perannya dalam penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan.
b. Baru 60% Pos Penyuluhan Desa berfungsi sebagai simpul koordinasi di tingkat desa.
c. Baru 85% Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani mampu berperan aktif dalam memfasilitasi kegiatan di kelompok tani. d. Baru 70% kelompok tani mampu membuat kader petani dan
mau aktif hadir pada pertemuan kelompok tani.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penyuluhan pertanian tanaman pangan, tanaman perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan tahun 2016 di Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K)
Tujuan Programa Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan untuk memberikan arah pembangunan pertanian dengan arti luas melalui upaya pemberdayaan penyuluh, pelaku utama dan pelaku usaha dalam rangka: membentuk masyarakat agroindustri handal dan berdaya saing tinggi yang didukung oleh pengelolaan agribisnis tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan yang berkelanjutan.
Secara rinci tujuan tersebut adalah:
1. Terfasilitasinya proses perencanaan dan kegiatan pembelajaran pola FMA di 8 Desa/UP-FMA.
2. Tersusunnya data peta wilayah pengembangan teknologi. 3. Terfasilitasinya forum penyuluh dan petani.
4. Terfasilitasinya pelaku utama untuk memperoleh saprodi sesuai kebutuhan (RDKK) di 55 kelompok tani.
5. Terfasilitasinya kegiatan P2KP di 4 KWT dalam pengembangan
pemanfaatan pekarangan dan pengutamaan pangan lokal. 6. Terfasilitasinya kegiatan Desa Mandiri Pangan di Desa Jagalan. 7. Terdampinginya 8 LKM-A dan 1 LKD dalam pengelolaan usaha
dan pembukuan keuangan dan Laporan Pertanggung Jawaban pada akhir tahun.
8. Terfasilitasinya Gabungan Kelompok Tani di 8 desa pelaksana P2BN melalui kegiatan SL-PTT, SL-PHT, Demfarm di 55 kelompok
tani.
9. Terfasilitasinya Percontohan Pengawalan dan Pendampingan kegiatan P2BN, SL-PTT dan Demfarm.
10. Terfasilitasinya pengujian tentang penerapan teknologi produksi padi sawah.
11. Terfasilitasinya Supervisi, Monitoring dan Evaluasi kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian.
12. Terfasilitasinya tumbuh kembangnya kelompok usaha olahan hasil pertanian.
13. Terfasilitasinya gerakan penanaman pohon penghijauan di lahan pinggir jalan, lahan kurang produktif.
14. Terlaksananya penilaian kelas kemampuan kelompok tani di 57 kelompok tani.
15. Terlaksananya pameran hasil-hasil kegiatan penyuluhan dalam acara Gelar Potensi di BP3K Banguntapan, Bantul Expo
2016, Peringatan Hari Pangan Sedunia ke 36 Tahun 2016.
16. Terfasilitasinya peningkatan produktivitas tanaman tebu tani. 17. Terfasilitasinya pengelolaan ternak unggas, kambing dan sapi
18. Terfasilitasinya 23 pokdakan dalam pembibitan, pembesaran ikan serta poklahsar hasil perikanan.
19. Terlaksana swa sembada padi, jagung dan kedelai (Pajale). 20. Terpelihara sumber daya alam untuk menjaga keseimbangan
lingkungan hidup dengan menggunakan pestisida ramah lingkungan.
2. Tujuan Khusus a. Teknis
1) Tanaman Pangan
a) Produktivitas padi sawah meningkat dari 68 ku/ha GKG menjadi 70 ku/ha GKG dengan penggunaan benih bermutu/berlabel, penggunaan varietas unggul, dan pemupukan secara berimbang.
b) Penerapan sistem tanam jajar legowo (Tajarwo) secara berkelanjutan.
c) Dosis penggunaan pupuk organik tanaman padi rata-rata mencapai 500 kg/ha.
d) Menekan serangan penyakit kresek pada tanaman padi sawah dengan menurunkan dosis urea menjadi 200 kg/ha, NPK 200 kg/ha dan penggunaan kapur pertanian atau dolomit 3.000 kg/ha.
e) Menekan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada tanaman padi sawah dengan melaksanakan pengamatan rutin secara mingguan.
f) Produktivitas jagung meningkat dari 63 ku/ha pipil kering menjadi 65 ku/ha pipil kering dengan menggunakan jarak tanam optimal (25 x 75 cm).
g) Penggunaan pupuk organik pada tanaman jagung meningkat menjadi 1000 kg/ha.
h) Produktivitas kacang tanah meningkat dari 14,5 ku/ha menjadi 15,5 ku/ha wose kering.
i) Terorganisasinya kelompok usaha olahan pangan lokal. j) Pembuatan saluran drainase lahan pertanaman jagung
mencapai 70%.
k) Menekan serangan penyakit Piricularia pada tanaman padi sawah melalui perlakuan benih dan pengendalian ramah lingkungan/alami.
m) Penanganan pasca panen padi untuk menekan kehilangan hasil sampai 10%.
n) Penanganan pengolahan dan pemasaran hasil tanaman pangan.
o) Mengoptimalkan percontohan (Outlet) pemasaran produk pangan lokal.
p) Mengembangkan sekolah lapang yang berwawasan agroindustri dan agribisnis.
q) Memperbaiki kemasan dan etiket atau label produk pengolahan hasil pertanian.
2) Tanaman Perkebunan
a) Agar dilakukan pemupukan kelapa sehingga diperoleh produktivitas optimal.
b) Dilakukan pembersihan terhadap tajuk pohon kelapa. c) Meremajakan tanaman kelapa sejumlah 6%/tahun. d) Petani mau dan mampu melakukan pembibitan kelapa. e) Dilakukan pembuatan got, pembumbunan dan kletek
tanaman tebu.
3) Peternakan
Ayam Buras dan Itik
a) Mempercepat siklus reproduksi.
b) Menekan angka kematian dengan program vaksinasi rutin.
c) Mengenal jenis pakan, kualitas dan kebutuhan pakan ternak.
d) Meningkatkan kualitas bibit. e) Perkawinan silang.
f) Pemeliharaan semi intensif dan intensif.
Kambing/Domba
a) Memperpendek jarak kelahiran mendekati 8 bulan. b) Meningkatkan kualitas bibit.
c) Meningkatkan kualitas pakan. d) Membuat perkandangan
Sapi
a) Memperpendek jarak kelahiran mendekati 12 bulan. b) Meningkatkan kualitas bibit dengan perkawinan silang
atau Inseminasi Buatan (IB).
c) Pengelolaan dan pengolahan pakan ternak.
d) Pemberian obat cacing dan vitamin secara periodik. e) Membuat perkandangan.
f) Menjaga kebersihan kandang.
4) Perikanan
c) Menekan angka kematian ikan. d) Meningkatkan kualitas bibit.
e) Mengenal jenis pakan, kualitas dan kebutuhan ikan. f) Melakukan pengapuran dan pemupukan organik. g) Meningkatkan ketersediaan bibit.
h) Tersedianya pakan dengan cukup dengan harga terjangkau.
i) Pengembangan terpalisasi di lahan pekarangan.
5) Tanaman Hutan
a) Pemeliharaan tanaman perindang jalan.
b) Pengembangan tanaman jati, mahoni, sengon, munggur. c) Pengembangan lebah madu.
d) Mengurangi kecepatan aliran permukaan dengan mempertahankan tanaman hutan.
e) Penyelamatan mata air.
f) Meningkatkan kualitas/mutu bibit tanaman jati, mahoni, sengon, munggur.
b. Ekonomi
1) Pemberdayaan Koperasi Tani pelaku usaha serta Asosiasi Pengusaha Pangan Lokal (APPL) agar mampu memenuhi permintaan pasar.
2) Penumbuhan kelompok-kelompok usaha bersama – agribisnis, agar petani mempunyai posisi tawar yang tinggi.
3) Pengembangan wilayah Agropolitan, Mina politan dipadukan dengan pelestarian budaya lokal/pariwisata, dalam mendukung pemasaran agro industri (produk pertanian, perikanan dan kehutanan).
4) Pengembangan jaringan pemasaran melalui kemitraan usaha. 5) Terpenuhinya kebutuhan petani sesuai Rencana Definitif
Kebutuhan Kelompok (RDKK).
c. Sosial
1) Meningkatnya peran Penyuluh Swadaya Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (minimal 80% aktif).
2) Berfungsinya secara aktif Pos Simpul Koordinasi P2BN di BP3K
Banguntapan.
3) Terlaksananya kegiatan FMA secara berkelanjutan dan terfasilitasinya pembelajaran FMA (replikasi) di 3 Desa, Jagalan, Singosaren dan Potorono.
4) Terlaksananya Penilaian Kemampuan Kelas kelompok tani. 5) Berkembangnya kegiatan/pengelolaan P2KP di 4 Desa,
B. Rencana Mengihtiarkan Kemudahan
N
o Kegiatan Fasilitator
1 Meningkatkan Produktivitas Padi BP3K, Dipertahut, SDA,
Desa, Kecamatan 2 Pemupukan Berimbang BP3K, Dipertahut, KUD
3 Penggunaan Pupuk Organik BP3K, Dipertahut, BKPPP
4 Tanam Serempak/Blok Sistem dan
Pola Tanam BP
3K, BKPPP, Dipertahut,
Desa
5 Sistem Tanam Jajar Legowo BP3K, BKPPP, Dipertahut,
BPTP
6 Penggunaan Benih Unggul Berlabel BP3K, BKPPP, Dipertahut
7 Pembuatan Saluran Drainase BP3K,
Dipertahut/Poskeswan 8 Program Vaksinasi BP3K, Dipertahut, BPTP
9 Perkandangan Ternak BP3K, Dipertahut, BPTP
10 Kualitas Bibit Ternak BP3K, Dipertahut, BPTP
11 Mengatur Reproduksi dengan Kawin
Silang BP3K, Dipertahut, BPTP
12 Menyusun Ransum Pakan Ternak BP3K, Dipertahut, BPTP
13 Pengolahan Pakan Ternak/Limbah
Pertanian BP
3K, BKPPP, Dipertahut,
BPTP
14 Pemberian Obat Cacing dan Vitamin BP3K, Poskeswan, Dokter
Hewan Mandiri 15 Pengapuran dan Pupuk Organik pada
kolam BP3K, Diskanla
16 Teknis Pembuatan Kolam Ikan BP3K, Diskanla
17 Mengelola Kualitas Air Kolam BP3K, Diskanla, BLH
18 Kualitas Bibit Ikan BP3K, Diskanla
19 Pengembangan Tanaman Hutan BP3K, Dipertahut
20 Tanaman Perindang Jalan BP3K, Dipertahut, BLH
21 Kualitas Bibit Tanaman Hutan BP3K, Dipertahut
22 Pengembangan Lebah Madu BP3K, Dipertahut
23 Menumbuhkan Koperasi Tani, Asosiasi
Berbadan Hukum (BH) BPNotaris, Disperindagkop, 3K, BKPPP, Dipertahut, Pengadilan
24 Pengembangan Jaringan Pemasaran
dengan Pola Kemitraan BP
3K, BKPPP, Dipertahut,
Disperindagkop 25 Menumbuhkan Kelompok Usaha
Bersama (KUB) BP
3K, BKPPP,
Disperindagkop
26 Menyusun RDK-RDKK Kelompok Tani BP3K, BKPPP, Dipertahut,
Desa
N
o Kegiatan Fasilitator
dan Gapoktan Desa
28 Kaderisasi Anggota Kelompok Tani BP3K, BKPPP, Dipertahut,
BDSDMP Desa,
29 Peran Penyuluh Swadaya BP3K, BKPPP, BDSDMP,
Desa
30 Pos Penyuluhan Desa (Posluh Desa) BP3K, BKPPP, Desa
BAB V PENUTUP
Demikian Programa Penyuluhan Pertanian, Perikatanan dan Kehutanan Kecamatan Banguntapan Tahun 2016 kami susun semoga bermanfaat sebagai:
1. Memadukan rencana penyuluhan dari semua sub sektor yang mencakup kegiatan di bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan peternakan, perikanan dan kehutanan, ketahanan pangan, serta pemasaran hasil atau produk pertanian. 2. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi sumberdaya penyuluhan tingkat
Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K)
Kecamatan Banguntapan sampai dengan desa dan kelompok taninya. 3. Sebagai acuan penyelenggaraan kegiatan penyuluhan pertanian
perikanan dan kehutanan oleh berbagai pihak yang terkait.
A. Analisa Usaha Tani Padi Sawah (1.000 m2)
No Jenis Pengeluaran SaprodiJumlah Harga/Satuan Jumlah
A. Pengeluaran 1. Saprodi
a. Bibit 3 kg @ Rp
10.000 Rp 30.000
b. Pupuk Urea 20 kg @ Rp
1.800
Rp 36.000
c. Pupuk NPK 20 kg @ Rp
2.300 Rp 46.000
d. Pupuk Organik 300 kg @ Rp
500 Rp 150.000
Jumlah Rp
262.000
2. Tenaga Kerja a. Pembuatan
Persemaian 1 HOK @40.000 Rp Rp 40.000
b. Daut 1 HOK @ Rp
40.000 Rp 40.000
c. Pengolahan Tanah 2,5
HOK @40.000 Rp Rp 100.000
d. Tanam 3 HOK @ Rp
40.000 Rp 120.000
e. Pengairan 3 HOK @ Rp
40.000
Rp 120.000
f. Penyiangan 2,5
HOK @40.000 Rp Rp 100.000
g. Panen 3 HOK @ Rp
40.000 Rp 120.000
Jumlah Rp
640.000
Jumlah Pengeluaran 1 + 2 Rp
902.000
B. Hasil Beras
= 400 kg x Rp 8.000 = Rp 3.200.000
C. Keuntungan
2.298.000,-A. Analisa Usaha Tani Jagung (1.000 m2)
No Jenis Pengeluaran SaprodiJumlah Harga/Satuan Jumlah
A. Pengeluaran 1. Saprodi
a. Bibit 2 kg @ Rp
70.000 Rp 140.000
b. Pupuk Urea 20 kg @ Rp
1.800
Rp 36.000
c. Pupuk NPK 20 kg @ Rp
2.300 Rp 46.000
d. Pupuk Organik 100 kg @ Rp
500 Rp 50.000
Jumlah Rp
272.000
2. Tenaga Kerja
a. Pengolahan Tanah 2,5
HOK @40.000 Rp Rp 100.000
b. Tanam 1 HOK @ Rp
40.000 Rp 40.000 c. Pendangiran/Pembumb
unan 2 HOK @40.000 Rp Rp 80.000
d. Panen 4 HOK @ Rp
40.000 Rp 160.000
Jumlah Rp
380.000
Jumlah Pengeluaran 1 + 2 Rp
652.000
B. Hasil Jagung Pipil Kering
= 600 kg x Rp 2.800 = Rp 1.680.000
C. Keuntungan
1.028.000,-A. Analisa Usaha Tani Kacang Tanah (1.000 m2)
No Jenis Pengeluaran SaprodiJumlah Harga/Satuan Jumlah
A. Pengeluaran 1. Saprodi
a. Bibit 6 kg @ Rp
22.000 Rp 132.000
b. Pupuk NPK 10 kg @ Rp
2.300
Rp 23.000
Jumlah Rp
155.000
2. Tenaga Kerja
a. Pengolahan Tanah 2,5
HOK @40.000 Rp Rp 100.000
b. Pembuatan Parit 1 HOK @ Rp
40.000
Rp 40.000
c. Tanam 2,5
HOK @40.000 Rp Rp 100.000
d. Pemupukan 0,5
HOK @40.000 Rp Rp 20.000 e. Pembumbunan/Penyia
ngan 2 HOK @40.000 Rp Rp 80.000
f. Pengairan 1,5
HOK @40.000 Rp Rp 60.000
g. Panen 3 HOK @ Rp
40.000
Rp 120.000
h. Penjemuran 1,5
HOK @40.000 Rp Rp 60.000
Jumlah Rp
580.000
Jumlah Pengeluaran 1 + 2 Rp
735.000
B. Hasil Kacang Tanah Wose Kering
= 140 kg x Rp 17.000 = Rp 2.380.000
C. Keuntungan
1.645.000,-A. Analisa Usaha Tani Penggemukan Ternak Ayam Buras (100 ekor) selama 3 bulan
No Jenis Pengeluaran SaprodiJumlah Harga/Satuan Jumlah
A. Pengeluaran
1. Sarana Produksi
Peternakan (Sapronak)
a. Bibit 100 ekor Rp
5.400 540.000Rp
b. Pakan 300 kg Rp
3.250 975.000Rp
c. Obat-obatan 2 bungkus Rp
15.000
Rp 30.000
d. Vaksin 2 ampul Rp
32.500 65.000Rp
e. Mineral 2 kg Rp
5.000 10.000Rp
f. Kandang 1 unit utk 5
th 500.000Rp 100.000Rp g. Peralatan Kandang
(tempat pakan dan minum)
1 unit utk 5
th 500.000Rp 100.000Rp
h. Lampu/Penerangan 90 hari Rp
90.000 90.000Rp
Jumlah Rp
1.910.000
2. Tenaga Kerja
a. Pemeliharaan 90 hari @ Rp
130.000/bl
Jumlah Pengeluaran 1 + 2 Rp
2.320.000
B. Hasil Penjualan
Dengan rata-rata berat badan 0,9 kg/ekor dan kematian 5% = 5
100 x
100 ekor = 5 ekor
Jumlah Penerimaan Hasil Penjualan = (100 – 5) x 0,9 kg x Rp 35.000 = Rp 2.992.500
C. Keuntungan
672.500,-A. Analisa Usaha Tani Penggemukan Ternak Sapi Potong 1 ekor selama 6 bulan
No Jenis Pengeluaran SaprodiJumlah Harga/Satuan Jumlah A. Pengeluaran
1. Sarana Produksi
Peternakan (Sapronak)
a. Bibit 1 ekor jantan
(berat 200 kg)
Rp 9.000.000 Rp
9.000.000
b. Pakan:
- Hijauan 20 kg/hari x
6 bl
Rp 200,-/kg Rp 720.000,-- Konsentrat 2 kg/hari x 6
bl Rp 3.000,-/kg 1.080.000,-Rp
- Mineral 2 kg/6 bl Rp 6.000,- Rp
12.000,-c. Obat-obatan:
- Obat Cacing 20 cc Rp 20.000,- Rp
20.000,-- Vitamin 10 cc Rp 10.000,- Rp
10.000,-d. Kandang dan
Peralatan 1 unit 5tahun Rp 500.000,- 100.000,-Rp
Jumlah Rp
10.942.000
2. Tenaga Kerja
- Pemeliharaan 6 bulan @ Rp
125.000/bl
Rp 750.000
Jumlah Pengeluaran 1 + 2 Rp
11.692.000
B. Hasil Penjualan
Dengan APG (pertambahan berat badan per hari)
Rata-rata 0,5 kg = (0,5 kg x 30 x 6) + 200 kg = 290 kg Rendeman Daging = 0,6 x 290 kg = 174 kg
= 174 kg x Rp 80.000 = Rp 13.920.000
C. Keuntungan