Oleh:
Dr. Marzuki, M.Ag.
FAKULTAS ILMU SOSIAL
DEFINISI SUMBER HUKUM ISLAM
Secara Etimologis:
•
Kata
‘
sumber
’
(Arab:
al-mashdar
/
ردصملا
,
jamaknya
al-mashadir /
رد صملا
).
•
Istilah yang lengkap:
(
mashadir al-ahkam al-syar
’
iyyah
/
رد صم
ة عرشلا كحأا
)
•
Dalam literatur klasik:
dalil
/
ل لد
(Indonesia:
dalil) yang jamaknya
al-adillah
/
ةلدأاا
•
Istilah lengkapnya
al-adillah al-syar
’
iyyah
/
ة عرشلا ةلدأا
.
DEFINISI SUMBER HUKUM ISLAM
Secara Terminologis:
• Sedang secara terminologis, dalil berarti sesuatu yang dijadikan dasar dengan penalaran yang benar terhadap hukum syara` yang praktis dengan jalan qath`i (pasti) atau
zhanni (relatif) (Khallaf, 1978: 20).
• Menurut Amir Syarifuddin:
istilah sumber hukum Islam hanya dapat digunakan untuk al-Quran dan Sunnah, karena keduanya memang merupakan wadah yang dapat ditimba oleh hukum syara’, dan tidak tepat digunakan untuk ijma’ dan qiyas, karena keduanya bukan
merupakan wadah yang dapat ditimba oleh norma hukum.
Ijma’ dan qiyas tidak lain adalah cara yang digunakan untuk menemukan hukum.
Kata ‘dalil’ memiliki arti yang lebih luas daripada ‘sumber’. Kata dalil dapat digunakan untuk al-Quran dan Sunnah
DASAR PENGGUNAAN
SUMBER HUKUM ISLAM
•
Al-Quran
Al-Quran surat al-
Nisa’ (
4): 59:
ل سرلا ا ع طأ َا ا ع طأ ا نماء ن ذلا أ
ه درف ء ش ف تعز نت نإف كنم رمأا ل أ
لا َ ب ن نم ت تنك نإ ل سرلا َا لإ
اً ت نسحأ ر خ لذ رخْا
(
ء سنلا
:
59
.)
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya) dan ulil amri di antara kamu. Jika kamu
berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah
ia kepada Allah (al-Quran) dan Rasul (Sunnah), jika
kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik
Sunnah/Al-Hadis
،ه تكب ضقأ ل ق ،ء ضق ل ضرع اذإ ض ت ف ك
،ه ل سر ةنسبف ل ق ،ه تك ف دجت ل نإف ل ق
أر د تجأ ل ق ،ه ل سر ةنس ف دجت ل نإف ل ق
س ه ع ه ص ه ل سر رضف ، لآ َ
ه ل سر ل سر قف ذلا ه ِدمحلا ل ق ،هردص
هل سر ه ضر مل
(
د اد بأ دمحأ ها ر
Terjemah:
Nabi bertanya: “Baُaimana kamu memutuskan perkara
yanُ dikemukakan padamu?”, Muadz menjawab: “Aku
putuskan dengan
kitab Allah (al-Quran)
”, Nabi
bertanya laُi: “Jika kamu tidak mendapatkannya dalam
kitab Allah”, Muadz menjawab: “Denُan
Sunnah
Rasulullah (Hadis)
”, Nabi bertanya laُi: “Jika kamu
tidak mendapatkannya dalam Sunnah Rasulullah?”,
Muadz menjawab: “Aku akan
berijtihad
dengan
pikiranku dan aku tidak meninggalkannya. Rasulullah
SAW. lalu menepuk dadanya seraya berkata:
“Alhamdulillah )seُala puji baُi Allah( yanُ telah
memberi taufiq kepada utusan Rasulullah sesuai
SUMBER HUKUM ISLAM:
•
Al-Quran
•
Sunnah/Hadis