• Tidak ada hasil yang ditemukan

6011174827. 6011174827

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "6011174827. 6011174827"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 41 TAHUN 2006

NOMOR 41 TAHUN 2006

TENTANG

TENTANG

PERIZINAN MELAKUKAN KEGIATAN PENELITIAN DAN

PERIZINAN MELAKUKAN KEGIATAN PENELITIAN DAN

PENGEMBANGAN BAGI PERGURUAN TINGGI ASING,

PENGEMBANGAN BAGI PERGURUAN TINGGI ASING,

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ASING,

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ASING,

BADAN USAHA ASING DAN ORANG ASING

BADAN USAHA ASING DAN ORANG ASING

(2)
(3)
(4)
(5)

LANDASAN YURIDIS PP 41/2006

Pasal 17 – UU. No. 18/2002

(1) Kerja sama internasional dapat diusahakan oleh semua unsur

kelembagaan Iptek untuk meningkatkan alih teknologi dari negara-negara lain serta meningkatkan partisipasi dalam kehidupan

masyarakat ilmiah internasional.

Penjelasan:

Kerja sama internasional yang dimaksud mencakup kerja sama

dengan lembaga iptek di negara lain atas inisiatif sendiri. Kerja sama tersebut merupakan pelaksanaan kesepakatan antar-negara, baik

secara bilateral maupun multilateral, atau keanggotaan pada berbagai organisasi internasional yang berkaitan dengan Iptek

(2) Kerja sama sebagaimana dimaksud harus dilaksanakan atas dasar persamaan kedudukan yang saling menguntungkan dengan

tidak merugikan kepentingan nasional, serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

(6)

4) Perguruan tinggi asing, lembaga litbang asing, badan usaha asing, dan orang asing yang tidak berdomisili di Indonesia yang akan

melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan di Indonesia harus mendapatkan izin tertulis dari instansi pemerintah yang berwenang.

Penjelasan:

Ketentuan dalam ayat ini dimaksudkan untuk menghindarkan adanya kegiatan penelitian dan pengembangan oleh pihak asing yang

merugikan masyarakat atau negara karena:

(7)

STRUKTUR PP 41 TAHUN 2006

BAB I - KETENTUAN UMUM (1 Pasal)

BAB II- PERIZINAN KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (12 Pasal)

Bagian Kesatu : Kewenangan Pemberian Izin Bagian Kedua : Obyek Perizinan

Bagian Ketiga : Tata Cara Perizinan

Bagian Keempat : Persetujuan dan Penolakan Permohonan Izin Bagian Kelima : Jangka Waktu dan Perpanjangan Izin

Bagian Keenam : Biaya Perizinan

BAB III - LEMBAGA PENJAMIN DAN MITRA KERJA (4 Pasal)

BAB IV - PELAPORAN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN LITBANG (4 Pasal)

BAB V - PENGAWASAN (1 Pasal) BAB VI - SANKSI (3 Pasal)

(8)

Bagian Kesatu : Kewenangan Pemberian Izin Bagian Kedua : Obyek Perizinan

Bagian Ketiga : Tata Cara Perizinan

Bagian Keempat : Persetujuan dan Penolakan Permohon Izin

Bagian Kelima : Jangka Waktu dan Perpanjangan Izin Bagian Keenam : Biaya Perizinan

BAB II - PERIZINAN KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

(9)

PERIZINAN

Kewenangan Pemberian Izin –

Pasal 2

Obyek Perizinan – Pasal 3, dan 4

Tata Cara Perizinan–Pasal 5, 6, dan

7

Persetujuan dan Penolakan – Pasal

8, 9 dan 10

Jangka Waktu – Pasal 11 dan 12

(10)

TATA CARA PERIZINAN

Melengkapi persyaratan permohonan izin

Rencana kegiatan litbang:

a)keterangan pemohon izin (profile)

b)nama pemohon izin

c)maksud dan tujuan penelitian

d)obyek dan bidang penelitian

e)lokasi dan daerah dilaksanakannya penelitian

f) keuntungan penelitian bagi Indonesia

Rekomendasi atau persetujuan dari lembaga penjamin

Surat keterangan kerjasama dengan mitra kerja dari lembaga litbang dan/atau perguruan tinggi di Indonesia

Membayar biaya izin

• Mengajukan izin tertulis kepada Menteri

• Pemberian izin dapat dilakukan dengan memperhatikan hasil penilaian tim koordinasi

(11)

Dalam jangka waktu paling lama 90 hari

Menteri harus memberikan jawaban

terhadap permohonan izin

- Pasal 8

Penolakan izin disampaikan secara tertulis

disertai dengan alasan-alasannya

– Pasal 9

Persetujuan izin disampaikan secara

tertulis dengan tembusan kepada

pimpinan instansi Pemerintah yang

berwenang

– Pasal 10

(12)

BAGAN

Jangka Waktu dan Perpanjangan Izin

Perpanjangan paling banyak 2 (dua) kali secara berturut-turut

untuk masing-masing jangka waktu paling lama

1 (satu) tahun (Pasal 12 ayat (1))

Kelengkapan Persyaratan (Pasal 12 ayat (3))

Diajukan secara tertulis ke Menteri (Pasal 12 ayat (2)

Selambat-lambatnya 30 hari (Pasal 12 ayat (4))

Diterima atau ditolak

Pasal 12 ayat (5))

Jangka Waktu Izin

Paling Lama 1 Tahun

(13)

Izin Disetujui Menteri

Izin Disetujui Menteri

secara tertulis

dengan tembusan kepada pimpinan instansi pemerintah

yang berwenang.

Penelitian Dijalankan

Perguruan tinggi Asing, lembaga penelitian

dan pengembangan asing, badan usaha asing,

dan orang asing

(14)

BAGAN PENOLAKAN PERIZINAN

PASAL 10

Izin Ditolak Menteri

Izin Ditolak Menteri

secara tertulis

disertai alasan alasan

penolakan

Perguruan tinggi Asing, lembaga penelitian dan pengembangan asing,

badan usaha asing, dan orang asing

(15)

BAB III

Lembaga Penjamin dan Mitra Kerja

Lembaga Penjamin

Orang perorangan atau organisasi di

Indonesia atau di luar negeri yang

bertindak sebagai penjamin kegiatan

penelitian - Pasal 1 angka 9

Mitra Kerja

(16)

Kompetensi dan kelayakan lembaga penjamin

dan mitra kerja ditentukan oleh tim koordinasi – Pasal 14 ayat (2)

Lembaga Penjamin bertanggung jawab terhadap

perguruan tinggi asing, lembaga litbang asing, badan usaha asing, dan orang asing selama berada dan melaksanakan penelitian di Indonesia – Pasal 15

Mitra kerja bertanggung jawab atas pelaksanaan

penelitian yang dilakukan – Pasal 16

(17)

KRT (Ketua, Wakil & KRT (Ketua, Wakil & Sekretaris)

Sekretaris)

LIPILIPI

BPPTBPPT

LAPANLAPAN

BAKOSURTANALBAKOSURTANAL

BATANBATAN

BINBIN

BAIS – TNIBAIS – TNI

Ditwilhan-DephanDitwilhan-Dephan

Baintelkam Mabes PolriBaintelkam Mabes Polri

SetnegSetneg

Ditjen HKIDitjen HKI

BRKP DKPBRKP DKP

Balitbang DepkesBalitbang Depkes

KemenluKemenlu

KemendagriKemendagri

KemendiknasKemendiknas

KemenhutKemenhut

KementanKementan

Kantor Meneg LHKantor Meneg LH

Ditjen ImigrasiDitjen Imigrasi

(18)

BAGAN TANGGUNG JAWAB LEMBAGA

PENJAMIN DAN MITRA KERJA

BERTANGGUNG JAWAB

Pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan

yang dilakukan (Pasal 16)

LEMBAGA PENJAMIN MITRA KERJA

Perguruan tinggi asing, lembaga penelitian dan pengembangan asing,

badan usaha asing, dan orang asing

(19)

BAB IV

PELAPORAN DAN PELAKSANAAN

Pelaporan

melaporkan kedatangan dan maksud kegiatan penelitian kepada

Gubernur, Walikota/Bupati, dan kepolisian negara setempat – Pasal 18

melaporkan hasil pelaksanaan penelitian yang dilakukan kepada Menteri secara berkala – Pasal 19 ayat (1)

Pelaksanaan Penelitian

penelitian dilakukan harus sesuai dengan izin yang diberikan – Pasal 20 ayat (1)

tidak diperkenankan membawa sample dan/atau spesimen keluar wilayah NKRI, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan – Pasal 20 ayat (2)

Menghormati adat istiadat dan norma-norma kebudayaan yang berlaku

(20)

BAB V Dan VI

PENGAWASAN DAN SANKSI

Pengawasan

– Pengawasan kegiatan dilakukan oleh Pemerintah – Pasal 22 ayat (1)

Sanksi

Pelanggaran dikenakan sanksi administratif , berupa:

a) teguran lisan;

b)teguran tertulis;

c) pemberhentian sementara kegiatan;

d)pembatalan dan/atau pencabutan izin.

– Sanksi pembatalan dan/atau pencabutan izin dilaksanakan oleh Menteri – Pasal 23 ayat(3)

(21)

BAB VII dan VIII

KETENTUAN PERALIHAN DAN PENUTUP

Izin yang dikeluarkan berdasarkan Keppres No 100 Tahun 1993 tetap berlaku sampai dengan berakhirnya jangka waktu izin – Pasal 26

Izin kepada Kepala LIPI sesuai Keppres No 100 Tahun 1993 tetap diproses dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah No 41 Tahun 2006 – Pasal 27

Pada saat PP ini berlaku, Keppres No 100 Tahun 1993 dinyatakan tidak berlaku – Pasal 28 ayat (1)

(22)

Alur Perizinan Peneliti Asing

Menteri

Kantor

Perwakilan RI

PENGAJUAN EVALUASI IZIN

Pemohon

Izin

Tim Koordinasi

1. Mitra Kerja

2. Lembaga Penjamin

PENGAWASAN

(23)

Alur Perizinan Peneliti Asing

Menteri Tim Koordinasi

PENGAJUAN EVALUASI IZIN

Pemohon Izin

1. Mitra Kerja

2. Lembaga

Rencana kegiatan litbang

Rekomendasi lembaga

penjamin

Rekomendasi mitra kerjaBiaya

(24)

KAITAN PP 41 TAHUN 2006 DENGAN

MATERIAL TRANSFER AGREEMENT (MTA)

Pasal 20 ayat (2)

Perguruan tinggi asing, lembaga penelitian dan

pengembangan asing, badan usaha asing, dan

orang asing dimaksud pada ayat

(1)

tidak dapat

membawa sampel dan/atau spesimen

bahan

penelitian dan pengembangan

keluar wilayah

NKRI

,

kecuali ditentukan lain oleh Peraturan

(25)

PENJELASAN PASAL 20 AYAT (2)

Ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang dimaksud dalam Pasal ini antara

lain adalah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2006 tentang Pengesahan

International Treaty on Plant Genetic Resources for Food and Agriculture

(Perjanjian Mengenai Sumber Daya Genetik Tanaman untuk Pangan dan

Pertanian) yang di dalamnya terdapat pengaturan mengenai Material Transfer Agreement (Perjanjian Pengalihan Bahan) yang memperbolehkan pertukaran sampel dan/atau spesimen antar negara untuk kepentingan penelitian.

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR:15/Permentan/OT.140/3/2009 TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN PENGALIHAN MATERIAL

(MATERIAL TRANSFER AGREEMENT)

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 732/Menkes/SK/VII/2008 Tentang Pedoman Pengiriman Spesimen untuk Keperluan Penelitiam dan

(26)

Kementerian Riset dan Teknologi

Kementerian Riset dan Teknologi

Sekretariat Perizinan Peneliti Asing

Sekretariat Perizinan Peneliti Asing

Gedung BPPT II Lt. 8

Gedung BPPT II Lt. 8

Jl. M.H. Thamrin No. 8, Jakarta 10340

Jl. M.H. Thamrin No. 8, Jakarta 10340

Tel.: 62 (0)21 3169293

Tel.: 62 (0)21 3169293

Fax: 62 (0)21 39836180; 39836181

Fax: 62 (0)21 39836180; 39836181 Homepage www.ristek.go.id

Homepage www.ristek.go.id

E-mail : [email protected]

E-mail : [email protected]

(27)

Sekretariat

Perizinan Penelitian Asing Gd. II BPPT

Referensi

Dokumen terkait

Ketiga kurva respons tersebut dapat dibandingkari dengan hasil pemodelan pada Gambar 1 la, I lb, dan I lc. Hasil yang diperoleh rrrenunjukkan bahwa frekuensi

Sebagai bahan pembuktian kualifikasi diminta agar Saudara membawa asli dokumen yang sah yang ada dalam formulir Isian Kualifikasi sebagai berikut :.. Akte Pendirian

Setidaknya di sekitar 4000 tahun yang lalu wilayah ini kedatangan migrasi baru yang membawa budaya Neolitik – budaya yang dicirikan oleh kehidupan yang sudah

“bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu

Berdasarkan hasil korelasi tersebut dapat dinyatakan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara motivasi berprestasi dengan prestasi kerja pada karyawan.. Hasil

Dampak negatif tersebut lebih banyak ditimbulkan pada saat kegiatan mobilisasi alat dan bahan material bangunan Jembatan Suramadu sehingga banyak menimbulkan perubahan pada

5.1C.3 Evaluasi Kinerja Tahun 2014 pada PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang 5.1C.4 Evaluasi Kinerja Tahun 2014 pada PDAM Tirta Perwitasari Kabupaten Purworejo 5.1C.5 Evaluasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9=8-7 10 EPARA;PURBALINGGA;SUK OHARJO;BOYOLALI;BREBE S;SRAGEN;BANJARNEGAR A;BANYUMAS;KENDAL;KOT A SALATIGA;KOTA MAGELA NG;TEMANGGUNG;DKI JAK