• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Kadar Leukosit, Monosit, Dan Procalcitonin Dengan Risiko Terjadi Infeksi Pada Stroke Fase Akut Dan Outcome Fungsional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Antara Kadar Leukosit, Monosit, Dan Procalcitonin Dengan Risiko Terjadi Infeksi Pada Stroke Fase Akut Dan Outcome Fungsional"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

i

HUBUNGAN ANTARA KADAR LEUKOSIT,

MONOSIT, DAN PROCALCITONIN DENGAN RISIKO

TERJADI INFEKSI PADA STROKE FASE AKUT DAN

OUTCOME

FUNGSIONAL

TESIS MAGISTER

OLEH

RIVITA PUTRI NASARI

NIM 127041063

PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK

DEPARTEMEN NEUROLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMAERTA UTARA /

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK

MEDAN

(2)

i

i

HUBUNGAN ANTARA KADAR LEUKOSIT,

MONOSIT, DAN PROCALCITONIN DENGAN RISIKO

TERJADI INFEKSI PADA STROKE FASE AKUT DAN

OUTCOME

FUNGSIONAL

TESIS MAGISTER

Untuk Memperoleh Gelar Magister Kedokteran Neurologi Pada Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik

Universitas Sumatera Utara

Oleh

RIVITA PUTRI NASARI

NIM 127112004

DEPARTEMEN NEUROLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK

(3)

ii

PERNYATAAN

HUBUNGAN ANTARA KADAR LEUKOSIT,

MONOSIT, DAN PROCALCITONIN DENGAN RISIKO

TERJADI INFEKSI PADA STROKE FASE AKUT DAN

OUTCOME

FUNGSIONAL

TESIS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh

gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang

sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah dituliskan atau diterbitkan oleh

orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah

ini dan disebutkan dalam daftar pustaka

Medan, 5 Januari 2017

(4)

iii

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Tesis : HUBUNGAN ANTARA KADAR LEUKOSIT, MONOSIT

DAN PROCALCITONIN DENGAN RISIKO TERJADI

INFEKSI PADA STROKE FASE AKUT DAN OUTCOME

FUNGSIONAL

Nama : Rivita Putri Nasari

NIM : 127041063

Program Studi : Neurologi

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. dr. Aldy S. Rambe, Sp.S(K) dr. Aida Fithrie. Sp.S

NIP 19660524 199203 1 002 NIP 19780912 200912 2 002

Mengetahui / Mengesahkan,

Ketua Departemen Neurologi Ketua Program Studi

FK USU / RSUP HAM Medan Neurologi FK USU

dr. Rusli Dhanu. Sp.S(K) dr. Yuneldi Anwar.Sp.S(K)

(5)

iv

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Tesis : HUBUNGAN ANTARA KADAR LEUKOSIT, MONOSIT

DAN PROCALCITONIN DENGAN RISIKO TERJADI

INFEKSI PADA STROKE FASE AKUT DAN OUTCOME

FUNGSIONAL

Nama : Rivita Putri Nasari

NIM : 127041063

Program Studi : Magister Kedokteran Klinik

Hari/Tanggal : Kamis / 05 Januari 2017

Menyetujui,

Komisi Pembimbing

Prof. Dr. dr. Hasan Sjahrir, Sp.S(K)

NIP. 19470930 197902 1 001

Mengetahui / mengesahkan,

Mengetahui / mengesahkan,

Ketua Program Studi Dekan Fakultas Kedokteran

Magister Kedokteran Klinik Universitas Sumatera Utara

Dr. dr. Rodiah R. Lubis, M.Ked(Opth),Sp.M(K) Dr. dr. Aldy S. Rambe, Sp.S(K)

(6)

v

v

Telah diuji pada

Tanggal : 05 Januari 2017

PANITIA TESIS MAGISTER

1. Prof. Dr. dr. Hasan Sjahrir, Sp.S(K)

2. dr. Darlan Djali Chan, Sp.S

3. dr. Yuneldi Anwar, Sp.S(K)

4. dr. Rusli Dhanu, Sp.S(K) (Penguji)

5. dr. Khairul P. Surbakti, Sp.S (Penguji)

6. dr. Iskandar Nst, Sp.S, FINS (Penguji)

7. Dr. dr. Aldy S.Rambe, Sp.S(K)

8. Dr. dr. Kiking Ritarwan, MKT, Sp.S(K)

9. dr. Puji Pinta O.Sinurat, Sp.S

10. dr. Kiki M. Iqbal, Sp.S

11. dr. Cut Aria Arina, Sp.S

12. dr. Alfansuri Kadri, Sp.S

13. dr. Aida Fithrie, Sp.S

14. dr. Irina Kemala Nasution, M.Ked (Neu), Sp.S

15. dr. Haflin Soraya, M.Ked (Neu), Sp.S,

16. dr. Fasihah Irfani Fitri, M.Ked(Neu), Sp.S

17. dr. R.A.Dwi Pujiastuti, M.Ked(Neu), Sp.S

18. dr. Chairil Amin Batubara, M.Ked(Neu), Sp.S

(7)

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa,

atas berkat, rahmat dan kasihNya yang telah memberikan kesempatan

kepada saya untuk menyelesaikan penulisan tesis ini.

Tulisan ini dibuat untuk memenuhi persyaratan penyelesaian

Program Magister Kedokteran Klinik Neurologi di Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara/Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik

Medan.

Pada kesempatan ini perkenankan penulis menyatakan

penghargaan dan ucapan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Rektor Universitas Sumatera Utara, Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara dan Ketua TKP PPDS-I Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan

kepada penulis kesempatan untuk mengikuti Program Pendidikan

Magister Kedokteran Klinik Neurologi di Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara.

2. Prof. Dr. dr. Hasan Sjahrir, Sp.S(K) selaku Guru Besar Tetap

Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera

Utara/RSUP H. Adam Malik Medan yang banyak memberikan

masukan berharga kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

3. dr. Rusli Dhanu, Sp.S(K), Ketua Departemen Neurologi Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara, yang banyak memberikan

masukan berharga kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

4. dr. Yuneldi Anwar, Sp.S(K), Ketua Program Studi Neurologi Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara, yang banyak memberikan

masukan berharga kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

5. Dr. dr. Aldy S Rambe, Sp.S(K) selaku pembimbing yang telah

membimbing, mendorong, mengoreksi dan mengarahkan penulis

(8)

vii

vii

7. dr. Aida Fithrie, Sp.S selaku pembimbing, yang telah membimbing,

mendorong, mengoreksi dan mengarahkan dengan sepenuh hati mulai

dari pembuatan proposal dan penyelesaian tesis ini.

8. Guru-guru penulis : Prof. dr. Darulkutni Nasution, Sp.S(K) (alm); dr.

Darlan Djali Chan, Sp.S; dr. Khairul P Surbakti, Sp.S(K); Dr. dr. Kiking

Ritarwan, MKT, Sp.S(K); dr. Iskandar Nasution Sp.S, FINS; dr. M.

Yusuf Sp.S, FINS; dr. Irwansyah, Sp.S (Alm); dr. Puji Pinta O. Sinurat,

Sp.S; dr. Cut Aria Arina, Sp.S; dr. Kiki M. Iqbal, Sp.S; dr. Alfansuri

Kadri, Sp.S; dr. Irina Kemala Nasution, M.Ked(Neu), Sp.S; dr. Haflin

Soraya, M.Ked(Neu), Sp.S; dr. Fasihah Irfani Fitri, M.Ked(Neu), Sp.S;

dr. R.A.D. Pujiastuti, M.Ked(Neu), Sp.S; dr. Chairil Amin Batubara,

M.Ked(Neu), Sp.S; dr. Arif Simatupang, Sp.S; Letkol CKM dr. Antun,

Sp.S dan guru lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,

yang telah banyak memberikan masukan selama mengikuti Program

Pendidikan Magister Kedokteran Klinik.

9. Direktur Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan, Rumah Sakit

TK II Putri Hijau Medan, Rumah Sakit Haji Mina Medan dan Rumah

Sakit Umum F.L Tobing Sibolga yang telah memberikan kesempatan

dan fasilitas sehingga penulis dapat mengikuti Program Pendidikan

Magister Kedokteran Klinik.

10. Drs. Abdul Jalil Amri Arma, M.Kes, selaku pembimbing statistik yang

telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan berdiskusi

dengan penulis dalam pembuatan tesis ini.

11. Rekan – rekan sejawat PPDS-I Departemen Neurologi Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan

masukan dan dorongan yang membangkitkan semangat penulis dalam

penyelesaian tesis ini.

12. Para perawat dan pegawai di berbagai tempat dimana penulis pernah

bertugas selama menjalani Program Pendidikan Magister Kedokteran

(9)

viii

persatu, yang telah banyak membantu penulis dalam menjalani

Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik.

13. Semua penderita stroke yang bersedia berpartisipasi secara sukarela

dalam penelitian ini.

14. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setulus – tulusnya

penulis ucapkan kepada orangtua saya, H. Ir. Zainal Arifin (alm) dan Hj.

Asiyah Afrida yang telah membesarkan saya dengan sepenuh hati dan

kasih sayang.

15. Teristimewa kepada suamiku tercinta David. ST yang selalu dengan

penuh sabar dan pengertian, mendampingi dengan cinta dan kasih

sayang dalam suka maupun duka, memberikan dukungan moril,

materil, nasehat serta doa agar penulis tetap sabar dan tegar dalam

menjalani pendidikan ini sampai selesai, saya ucapkan terima kasih

yang setulus – tulusnya.

16. Ucapan terima kasih kepada Bapak/Ibu mertua saya, Masri (alm) dan

Eliwarti (almh), yang selalu memberikan dorongan, semangat dan

nasehat serta doa yang tulus agar penulis dapat mengikuti pendidikan

ini sampai selesai.

17. Kepada seluruh keluarga, rekan dan sahabat yang tidak dapat saya

sebutkan satu persatu, yang senantiasa membantu, memberi

dorongan, pengertian dan doa dalam penyelesaian pendidikan ini,

penulis ucapkan terimakasih.

Semoga Allah SWT membalas semua jasa dan budi baik mereka yang

telah membantu penulis dalam mewujudkan cita – cita penulis. Akhirnya

penulis mengharapkan semoga penelitian dan tulisan ini dapat bermanfaat

bagi kita semua.

Medan, 05 Januari 2017

(10)

ix

ix

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap : dr. Rivita Putri Nasari

Tempat/tgl lahir : Binjai, 21 April 1981

Agama : Islam

Nama Ayah : H. Ir. Zainal Arifin (alm)

Nama Ibu : Hj. Asiyah Afrida

Nama Suami : David. ST

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Sekolah Dasar di SD Negeri 020584 Binjai, tamat tahun 1993.

2. Sekolah Menengah Pertama di YPP Aziddin Medan, tamat tahun 1996.

3. Sekolah Menengah Umum di SMA Negeri 01 Binjai, tamat tahun 1999.

4. Fakultas Kedokteran di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, tamat

tahun 2007.

RIWAYAT PEKERJAAN

Juni 2008 – Februari 2009 : Dokter Umum RSU Satya Insani

Pelalawan-Riau

April 2009 – Agustus 2009 : Dokter Umum RSU Bidadari

Binjai

September 2009 - Desember 2011 : Dokter PTT pada Puskesmas

Rawat Inap Kota Fajar-Aceh

(11)

x

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... iiI

KATA PENGANTAR ... vI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR SINGKATAN ... xv

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xix

DAFTAR LAMPIRAN ... xxi

ABSTRAK ... xxii

ABSTRACT ... xxiii BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1. LATAR BELAKANG ... 1

I.2. PERUMUSAN MASALAH ... 5

I.3. TUJUAN PENELITIAN ... 6

I.3.1. Tujuan Umum ... 6

I.3.2. Tujuan Khusus ... 6

I.4. HIPOTESIS PENELITIAN ... 7

I.5. MANFAAT PENELITIAN ... 7

I.5.1. Manfaat Penelitian Untuk Penelitian ... 7

I.5.2. Manfaat Penelitian Untuk Ilmu Pengetahuan ... 7

I.5.3. Manfaat Penelitian Untuk Masyarakat ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

II.1. STROKE ... 9

II.1.1. Definisi ... 9

II.1.2. Epidemiologi ... 10

II.1.3. Faktor Resiko ... 10

(12)

xi

xi

II.2. LEUKOSIT ... 17

II.2.1. Peranan Leukosit pada Stroke ... 18

II.3. MONOSIT ... 19

II.3.1. Peranan Monosit pada Stroke ... 20

II.4. PROCALCITONIN ... 21

II.5. OUTCOME STROKE ... 22

II.6. INFEKSI SETELAH STROKE FASE AKUT ... 23

II.6.1. Inflamasi dan Infeksi ... 23

II.6.2. Efek Inflamasi pada Satus Imunologis ... 25

II.6.3. Stroke sebagai faktor risiko untuk perkembangan infeksi ... 26

II.6.4. Kondisi yang dapat menyebabkan infeksi setelah Stroke ... 26

II.6.5. Diagnosis Infeksi pada Stroke Fase Akut ... 28

II.7. HUBUNGAN KADAR LEUKOSIT DAN MONOSIT DENGAN INFEKSI PADA STROKE FASE AKUT ... 31

II.8. HUBUNGAN KADAR PROCALCITONIN DENGAN RISIKO TERJADINYA INFEKSI PADA STROKE FASE AKUT ... 34

II.9. HUBUNGAN KADAR PROCALCITONIN DENGAN OUTCOME FUNGSIONAL ... 35

II.10. HUBUNGAN KADAR MONOSIT DENGAN OUTCOME FUNGSIONAL ... 38

II.11. HUBUNGAN KADAR PROCALCITONIN DENGAN OUTCOME FUNGSIONAL ... 41

II.12. KERANGKA TEORI ... 42

II.13. KERANGKA KONSEP ... 43

BAB III METODE PENELITIAN ... 44

III.1. TEMPAT DAN WAKTU ... 44

III.2. SUBJEK PENELITIAN ... 44

III.2.1. Populasi Sasaran ... 44

III.2.2. Populasi Terjangkau ... 44

III.2.3. Besar Sampel ... 45

(13)

xii

III.2.5. Kriteria Eksklusi ... 46

III.3. BATASAN OPERASIONAL ... 46

III.4. RANCANGAN PENELITIAN ... 48

III.5. PELAKSANAAN PENELITIAN ... 49

III.5.1. Instrumen ... 49

III.5.2. Pengambilan Sampel ... 50

III.5.4. Kerangka Operasional ... 51

III.5.4. Variabel yang Diamati ... 51

III.5.5. Analisa Statistik ... 52

III.5.6. Jadwal Penelitian... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54

IV.1. HASIL PENELITIAN ... 54

IV.1.1 Karakteristik Subjek Penelitian ... 54

IV.1.2 Hubungan Antara Kadar Leukosit dengan Terjadi Infeksi Pada Stroke Fase Akut ... 56

IV.1.3 Hubungan Antara Kadar Monosit dengan Terjadi Infeksi Pada Stroke Fase Akut ... 58

IV.1.4 Hubungan Antara Kadar Procalcitonin dengan Terjadi Infeksi Pada Stroke Fase Akut ... 58

IV.1.5 Hubungan Antara Kadar Leukosit pada Stroke Fase Akut dengan Outcome Fungsional ... 60

IV.1.6 Hubungan Antara Kadar Monosti pada Stroke Fase Akut dengan Outcome Fungsional ... 60

IV.1.7 Hubungan Antara Kadar Procalcitoni pada Stroke Fase Akut dengan Outcome Fungsional ... 61

IV.1.8 Besar Risiko Leukosit, Monosit, dan Procalcitonin Dengan Terjadinya Infeksi pada Stroke Fase Akut ... 62

IV.1.9 Perbandingan Risiko Antara Kadar Leukosit, Monosit, dan Procalcitonin dengan Infeksi pada Stroke fase Akut .... 63

IV.2. PEMBAHASAN ... 64

(14)

xiii

xiii

IV.2.2 Hubungan Antara Kadar Leukosit dengan Terjadi

Infeksi Pada Stroke Fase Akut ... 69

IV.2.3 Hubungan Antara Kadar Monosit dengan Terjadi Infeksi Pada Stroke Fase Akut ... 70

IV.2.4 Hubungan Antara Kadar Procalcitonin dengan Terjadi Infeksi Pada Stroke Fase Akut ... 73

IV.2.5 Hubungan Antara Kadar Leukosit pada Stroke Fase Akut dengan Outcome Fungsional ... 74

IV.2.6 Hubungan Antara Kadar Monosti pada Stroke Fase Akut dengan Outcome Fungsional ... 77

IV.2.7 Hubungan Antara Kadar Procalcitoni pada Stroke Fase Akut dengan Outcome Fungsional ... 78

IV.2.8 Besar Risiko Leukosit, Monosit, dan Procalcitonin Dengan Terjadinya Infeksi pada Stroke Fase Akut ... 82

IV.2.9 Keterbatasan Penelitian ... 85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 87

V.1. KESIMPULAN ... 87

V.2. SARAN ... 89

(15)

xiv

DAFTAR SINGKATAN

AMC = Absolute Monocyte Count

ANC = Absolute Neutrophil Count

CRP = C-Reactive Protein

CT = Computed Tomography

HLA-DR = Human Leukocyte Antigen-DR

ICH = Intracerebral Hemorrhage

ICU = Intensive Care Unit

IL-1β = Interleukin-1β

ISK = Infeksi Saluran Kemih

LACI = Lacunar Infarct

LACS = Lacunar Cerebral Stroke

MBI = Modified Barthe Indexl

MRI = Magnetic Resonance Imaging

mRS = modified Rankin Scale

NIHSS = National Institute of Health Stroke Scale

PACI = Partial Anterior Circulation Infarct

PACS = Partial Anterior Cerebral Stroke

PCT = Procalcitonin

PMS = Polimorfonuklear Sel

POCI = Posterior Circulation Infarct

POCS = Posterior Cerebral Stroke

PSI = Post Stroke Infection

(16)

xv

xv SSP = Sistem Saraf Pusat

TACI = Total Anterior Circulation Infarct

TACS = Total Anterior Cerebral Stroke

TGF-s = Transforming growth factor (TGF)-s

TIA = Transient Ischemic Attack

TLR2 = Tool-like receptors-2

TLR4 = Tool-like receptors-4

TNF- = Tumor Necrosis

Factor-UTI = Urinary Tract Infection

(17)

xvi

DAFTAR LAMBANG

= Alpha

β = Beta

) 2 / 1 (

Z

= Deviat baku alpha.  = 0,05 maka nilai baku normalnya

1,96Z(1)

= Deviat baku betha.  = 0,10maka nilai baku normalnya

1,282

0

P

= Proporsi penderita stroke akut = 0,06 (6%)

a P

= Perkiraan proporsi penderita stroke akut yang diteliti,

(18)

xvii

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kriteria untuk Defenisi Klinis Pneumonia berdasarkan

Centers for Disease Center

29

Tabel 2 Kriteria untuk Infeksi Saluran Kemih berdasarkan

Centers for Disease Center

30

Tabel 3 Karakteristik Subjek Penelitian 57

Tabel 4 Hubungan Antara Kadar Leukosit dengan Terjadi Infeksi

pada Stroke Fase Akut

58

Tabel 5 Hubungan Antara Kadar Monosit dengan Terjadi Infeksi

pada Stroke Fase Akut

59

Tabel 6 Hubungan Antara Kadar Procalcitonin dengan Terjadi

Infeksi pada Stroke Fase Akut

59

Tabel 7 Hubungan Antara Kadar Leukosit pada Stroke Fase Akut

dengan Outcome Fungsional

60

Tabel 8 Hubungan Antara Kadar Monosit pada Stroke Fase Akut

dengan Outcome Fungsional

61

Tabel 9 Hubungan Antara Kadar Procalcitonin pada Stroke Fase

Akut dengan Outcome Fungsional

62

Tabel 10 Besar Risiko Leukosit, Monosit, dan Procalcitonin

Dengan Terjadi Infeksi pada Stroke Fase Akut

63

Tabel 11 Perbandingan risiko antara leukosit, monosit, dan

Procalcitonin dengan terjadinya infeksi

64

Tabel 12 Perbandingan hubungan kadar leukosit dengan terjadi

infeksi pada stroke fase akut

72

Tabel 13 Perbandingan hubungan kadar monosit dengan terjadi

infeksi pada stroke fase akut

74

Tabel 14 Perbandingan hubungan kadar procalcitonin dengan

terjadi infeksi pada stroke fase akut

77

Tabel 15 Perbandingan hubungan kadar leukosit pada Stroke fase

akut dengan outcome

80

Tabel 16 Perbandingan hubungan kadar monosit pada Stroke fase

akut dengan outcome

81

Tabel 17 Perbandingan hubungan kadar procalcitonin pada Stroke

fase akut dengan outcome

81

Tabel 18 Perbandingan risiko leukosit, monosit, dan procalcitonin

dengan terjadi infeksi pada stroke fase akut

(19)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN

LAMPIRAN 2 PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP)

LAMPIRAN 3 LEMBAR PENGUMPULAN DATA

LAMPIRAN 4 MODIFIED RANKIN SCALE

LAMPIRAN 5 SURAT PERSETUJUAN KOMITE ETIK

(20)

xix

xix

ABSTRAK

Latar Belakang

Infeksi merupakan komplikasi yang umum pada stroke fase akut. Stroke dapat menyebabkan immunosupresi dalam tahap awal, sehingga dapat meningkatkan risiko infeksi. Tujuan dari penlitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kadar leukosit, monosit, dan procalcitonin

dengan risiko terjadi infeksi pada stroke fase akut dan outcome

fungsional.

Metode

Penelitian ini menggunakan studi potong lintang dengan 50 subjek pasien stroke fase akut yang diambil dengan cara konsekutif dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Semua partisipan dilakukan pengambilan darah pada saat masuk rumah sakit lalu diperiksa kadar leukosit, monosit,

dan procalcitonin lalu diamati risiko terjadi infeksi dan dinilai outcome

fungsionalnya dengan menggunakan modified Rankin Scale (mRS) pada

hari ke-14. Data demografi dianalisa dengan menggunakan statistik deskriptif. Untuk menganalisa hubungan kadar tersebut digunakan uji

Somer’ds dan besar risiko digunakan uji regresi logistik. Nilai p <0,05

dianggap signifikan secara statistik.

Hasil

Kadar leukosit dan procalcitonin memiliki hubungan positif yang signifikan dengan terjadi infeksi pada stroke fase akut (r=0,315; p=0,020 dan r=0,604; p=0,000). Kadar monosit memiliki hubungan positif yang tidak signifikan dengan terjadi infeksi pada stroke fase akut (r= 0,208; p=0,135).

Kadar leukosit memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan outcome

fungsional (r=-0,685; p=0,000). Kadar monosit dan procalcitonin memiliki

hubungan negatif yang tidak signifikan dengan outcome fungsional

(r=-0,253; p=0,067 dan r=-0,240; p=0,086). Kadar leukosit, monosit, dan procalcitonin pada saat masuk rumah sakit memiliki besar risiko terjadi infeksi pada stroke fase akut (OR 3,69; CI 95% 1,139-11,078, OR 2,33; CI 95% 0,741-7,344 dan OR 16,50; CI 95% 4,028-67,596).

Kesimpulan

Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kadar leukosit dan procalcitonin dengan terjadi infeksi pada stroke fase akut, namun tidak dengan kadar monosit. Terdapat hubungan negatif yang signifikan antara

kadar leukosit dengan outcome fungsional, namun tidak dengan kadar

monosit dan procalcitonin. Kadar procalcitonin yang tinggi pada saat masuk rumah sakit memiliki besar risiko terjadi infeksi pada stroke fase akut.

(21)

xx

ABSTRACT

Background

Infection is a common complication in the acute phase of stroke. Stroke can lead to immunosuppression in the immediate stage,increasing the risk of infection. The aim of this study was to evaluate the relationship between the levels of leukocyte, monocyte, and procalcitonin with the risk of infection in the acute phase of stroke and functional outcome.

Methods

This cross-sectional study had 50 subjects in the acute phase of stroke were drawn with consecutive sampling and there had fulfil inclusion and exclusion criteria. All participants were taken blood samples at the time of hospital admission and then examined for the levels of leukocytes, monocytes, and procalcitonin and observed the risk of infection and assessed functional outcome modified Rankin Scale (mRS) on day 14. Demographic data would be analyzed using descriptive statistics.

Correlations were calculated with the Somers’d and risk of infection

calculated with the logistic regression models. P<0,05 were considered statistically significant.

Results

Leukocytes and procalcitonin level has positive association with infection in acute phase stroke significantly (r=0,315; p=0,020 dan r=0,604; p=0,000). Monocytes level has positive association with infection in acute phase stroke but not significantly (r= 0,208; p=0,135). Leukocytes levels has negatif association with functional outcome significantly (r=-0,685; p=0,000). Monocytes and procalcitonin levels has negatif association with functional outcome but not significantly (r=-0,253;p=0,067 and r=-0,240; p=0,086). Leukocytes,monocytes, and procalcitonin levels has risk of infection in acute phase stroke (OR 3,69; CI 95% 1,139-11,078, OR 2,33; CI 95% 0,741-7,344 dan OR 16,50; CI 95% 4,028-67,596).

Conclusion

There was positive associated between leukocytes and procalcitonin levels with risk of infection in acute phase stroke significantly, did not monocyte levels. There was negatif associated between leukocytes levels with functional outcome significantly, did not monocytes and procalcitonin levels. High levels of procalcitonin at the time of hospital admission has risk of infection in acute phase stroke.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui pengaruh Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap pada Loan to Deposit Ratio (LDR) pada bank umum yang terdaftar di

Surat Pendaftaran Objek Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat SPdORD adalah surat yang dipergunakan oleh Wajib Retribusi untuk melaporkan data objek retribusi

Haloho,Manna G.D., Johannes Tarigan, 2015, “ Perbandingan Kekuatan Balok Beton tanpa Perkuatan dengan Balok Beton Menggunakan Pelat Baja yang Diangkur ”, Medan.. ACI

Pada radix pulmonis dexter bronchus lobus superior berada di sebelah cranial, ramus dexter arteria pulmonalis berada di sebelah caudo-ventralnya, bronchus lobus medius dan

Proses Pengujian Penurunan Balok Normal

Penetapan status daerah khusus ibukota negara dimaksudkan untuk mewujudkan keadilan, penegakan supremasi hukum, penghormatan terhadap hak warga, percepatan

Di ruang rapat Universitas Sanata Dharma, dosen sedang memberikan bolpen dan buku tulis untuk mengikuti acara pendampingan tentang latihan kepemimpinan, sesuai jadual bimbingan

Terlepas Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan diperoleh beberapa kesimpulan bahwa ritual slametan kelahiran seperti memperingati umur