Analisis dan Eksperimen Penggunaan Glass Fiber Reinforced Polymer pada Perkuatan Lentur Balok Beton

(1)

LAMPIRAN I

(2)

ANALISA AYAKAN PASIR UNTUK

BeratFraksi (gr) Berat Total Klasifikasi pasir yang baik:

Halus : 2,2 < FM< 2,6

Sedang : 2,6 <FM< 2,9

Kasar : 2,9 <FM< 3,2

Mengetahui

Asisten Lab. Beton Teknik Sipil USU

(3)

BERAT JENIS DAN ABSORBSI

AGREGAT HALUS UNTUK MATERIAL BETON

(ASTM C 128 – 88)

Nama : Fadel Muhammad Patra

NIM : 130404107

Material : Pasir

Tanggal : 22 Maret 2017

KETERANGAN : Sampel I Sampel II Rata-rata

Berat Kondisi Kering Permukaan/SSD (gr) 500,0 500,0 500,0

Berat Piknometer (gr) 172 172 172

Berat Piknometer + Pasir + Air (gr) 958 959 958.5

Berat Piknometer + Air (gr) 669 669 669

Berat Pasir Kering (gr) 477 475 476

BeratJenis Sampel I Sampel II Rata-rata

BJ KERING 2.26 2.262 2.261

BJ SSD 2.369 2.381 2.375

BJ SEMU 2.537 2.568 2.552

ABSORPSI (%) 4.822 5.263 5.042

Mengetahui

(4)

PEMERIKSAAN KADAR LUMPUR DAN KADAR LIAT AGREGAT HALUS UNTUK MATERIAL BETON

(ASTM C 117 – 90)

Berat Kering Setelah Penyucian (gr) 480 477 478,5

Kandungan Lumpur (gr) 20 23 21,5

Persentase Kandungan Lumpur (%) 4 4,6 4,3

Berat Kering (gr) 480 477 478,5

Berat Kering Setelah Penyucian(gr) 472 473 472,5

Kandungan Liat (gr) 8 4 6

Persentase Kandungan Liat (%) 1,7 0,8 1,3

Mengetahui

(5)

BERAT ISI PASIR

Pasir Cara Merojok Cara Menyiram

BeratBejana (gr) 500 500

Pasir + Bejana (gr) 3705 3572.5

Bejana + Air (gr) 2350 2350

BeratPasir (gr) 3205 3072.5

Berat Air (gr) 1850 1850

Keterangan Cara Merojok Cara Menyiram

Berat Isi Air 996 996

Berat Isi Pasir 1725,503 1654,168

Mengetahui

(6)

ANALISA AYAKAN AGREGAT KASAR UNTUK MATERIAL BETON (ASTM C 136 – 84a & ASTM D 448 – 86)

BeratFraksi (gr) Berat Total

(7)

BERAT JENIS DAN ABSORBSI

AGREGAT KASAR UNTUK MATERIAL BETON (ASTM C 127 – 88)

NIM : 130404107

Material : Batu pecah

KETERANGAN : Sampel I Sampel II Rata-rata

Berat Kerikil SSD 1250 1250 1250

Berat Kerkil Dalam Air 800 780 790

Berat Kerikil Kering 1230 1240 1235

BeratJenis Sampel I Sampel II Rata-rata

BJ KERING 2.733 2.638 2.686

BJ SSD 2.778 2.66 2.719

BJ SEMU 2.860 2.696 2.778

ABSORPSI (%) 1.626 0.806 1.216

Mengetahui

(8)

BERAT ISI AGREGAT KASAR UNTUK MATERIAL BETON

(ASTM C.29/C.29M-90)

NIM : 130404107

BatuPecah Cara Merojok Cara Menyiram Sampel I (gr) Sampel I (gr)

Berat Bejana 4790 4790

Batu Pecah + Bejana 24543 23775.5

Bejana + Air 16932 16932

Berat Batu Pecah 19753 18985.5

Berat Air 12142 12142

Keterangan

Cara Merojok Cara Menyiram

Sampel I (Kg/m3) Sampel II (Kg/m3)

Berat Isi Air 996 996

Berat Isi Batu Pecah 1620,325 1557,368

Mengetahui

(9)

PEMERIKSAAN KADAR LUMPUR

AGREGAT KASAR UNTUK MATERIAL BETON (ASTM C 1864-89)

NIM : 130404107

BatuPecah Sampel I Sampel II Rata-rata

Berat Mula-mula (gr) 1000 1000 1000

Berat Kering (gr) 985 988 987

Kandungan Lumpur (gr) 15 12 14

Persentase Kandungan Lumpur (%) 1,5 1,2 1,35

Mengetahui

(10)

PEMERIKSAAN KEAUSAN AGREGAT KASAR (LOS ANGELES)

(ASTM C 535 – 96)

NIM : 130404107

1. KERIKIL

BERAT (gr)

Beratmula-mula 5000

TertahanФ 1,68 3585

Lolos Ф 1,68 1415

Persentase keausan (%) 28,3

Mengetahui

(11)

LAMPIRAN II

PERENCANAAN CAMPURAN BETON

(12)

MIX DESIGN BETON NORMAL

(f’c =

20 MPa)

Nama : Fadel Muhammad Patra NIM : 130404107

1. Data Material

Semen : Semen Padang Type I Ag. Halus : Pasir

Ag. Kasar : Batu Pecah

Air : PDAM

2. Data Rencana

Mutu : f’c 20 MPa atau K-240,96

Standar Deviasi : 55

Rencana Pelaksanaan di Lokasi (kg/cm2) : 240,96 + 1,64 (55) = 331,16

3. Perencanaan Faktor Air Semen

Faktor Air Semen Standard = 0,5

Berdasarkan grafik WCF untuk trial mix = 0,48

Koefisien koreksi laboratorium (0,95) = 0,46

Faktor Air Semen Maksimum = 0,6

Faktor Air Semen = 0,46

4. Perencanaan Air Bebas untuk Campuran Beton ( ltr/m3_beton)

Slump yang direncanakan = 6-18 cm

75+ 5

Agregat Slump

(13)

Perencanaan memakai semen sebanyak = 185 / 0,46 = 405,7 ltr/m3

Persyaratan memakai semen sebanyak = 275 kg/m3

5. Klasifikasi Agregat Halus

Diameter Ayakan

(mm)

Persentase Bahan Lolos Ayakan Bahan Uji (APP)

I II III IV

Maka zona agregat halus yang dipakai zona II

6. Klasifikasi Daerah Perbutiran

Ø Agregat

Maka pasir yang dipakai 35% sampai dengan 42%

7. Komposisi Agregat Campuran

Koreksi Penggunaan Semen = 1 kg/m3

Penggunaan Semen = 405,7 + 1 = 406,7 kg/m3

(14)

Proporsi Campuran Semen

(kg) Air(kg) Pasir (kg)

Kerikil (kg)

Untuk 1m3 beton segar 406.70 185.46 649.98 1116.60 Untuk campuran normal 3

benda uji silinder (d=150 mm, t=300 mm)

4,067 1,8546 6,4998 11,166

Untuk campuran normal 2 benda uji balok (150 x 250 x

3200 mm)

977,608 44,5104 155,9952 267,984

Dimana FS = 1,2

9. Perbandingan Campuran

SEMEN AIR PASIR KERIKIL

1 0.46 1.60 2.75

Asisten Laboratorium Beton FT USU

(15)

LAMPIRAN III

(16)

LEMBAR DATA

PENGUJIAN NILAI SLUMP CAMPURAN BETON

(ASTM C 143-90A)

NIM : 13 0404 107

Tanggal Pengujian : 28 Maret 2017

Nilai Slump Campuran Beton 11 cm

Mengetahui

(17)

LEMBAR DATA

PENGUJIAN KUAT TEKAN

( SNI 03-1974-1990)

NIM : 13 0404 107

Benda Uji : Beton Konvensional

Waktu Pengujian : Berdasarkan Umur Beton 14 hari

No.

Karena benda uji kurang dari 20 buah, maka

�� = �� + , �� = , + , , = , ��

Mengetahui

(18)

LEMBAR DATA

PENGUJIAN KUAT LENTUR (UJI DEFLEKSI BETON)

(ASTM C-78)

NIM : 13 0404 107

Benda Uji : Balok Beton tanpa perkuatan

BEBAN 1/4 L-L CL 1/4 L-R

(2P) DIAL READING LENDUTAN DIAL READING LENDUTAN DIAL READING LENDUTAN

kg x 0,01 mm x 0,01 mm x 0,01 mm

Asisten Laboratorium Struktur FT USU

(19)

LEMBAR DATA

PENGUJIAN KUAT LENTUR (UJI DEFLEKSI BETON)

(ASTM C-78)

NIM : 13 0404 107

Benda Uji : Balok Beton dengan Perkuatan GFRP

BEBAN 1/4 L-L CL 1/4 L-R

(2P) DIAL READING LENDUTAN DIAL READING LENDUTAN DIAL READING LENDUTAN

(20)

14000 1147 11,470 1367 13,670 1318 13,180

Asisten Laboratorium Struktur FT USU

(21)

LAMPIRAN IV

(22)

(23)

(24)

(25)

(26)

(27)