• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Virtual Local Area Network (Vlan) Dengan Dynamic Routing Menggunakan Cisco Packet Tracer 5.33

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Virtual Local Area Network (Vlan) Dengan Dynamic Routing Menggunakan Cisco Packet Tracer 5.33"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi komputer pada saat ini menunjukkan

peningkatan yang sangat pesat dan menyentuh hampir segala aspek kehidupan

manusia. Seiring dengan berkembangnya kebutuhan dalam jaringan komputer,

diperlukan pengembangan jaringan LAN dalam suatu jaringan komputer. Hal ini

tentu saja dapat meningkatkan kebutuhan perangkat switchyang lebih banyak dan

akan menambah biaya perancangan.

VLAN dapat membagi sebuah LAN menjadi beberapa broadcast domain. Dalam implementasinya VLAN mempunyai keunggulan karena tidak memerlukan

perubahan fisik pada jaringan, tetapi dapat memberikan berbagai tambahan pada

teknologi jaringan. Untuk dapat melihat kinerja sebuah jaringan komputer,

seorang administrator jaringan memerlukan aplikasi Network Monitoring System

untuk simulasi yang dapat mencerminkan arsitektur dari jaringan komputer pada

sistem jaringan yang digunakan. Cisco Packet Tracer merupakan software untuk

simulasi jaringan komputer yang paling mudah penggunaan dan instalasinya.

Dengan menggunakan aplikasi Cisco Packet Tracer, simulasi data mengenai

jaringan dapat dimanfaatkan menjadi informasi tentang keadaan koneksi suatu

komputer dalam suatu jaringan, apabila terjadi masalah dalam interkoneksi

jaringan. Dalam pembangunan jaringan VLAN ada dua jenis routing, yaitu static

(2)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa

permasalahan antara lain :

1. Apa defenisi VLAN.

2. Bagaimana prinsip kerja VLAN.

3. Bagaimana konfigurasi VLAN dengan dynamic routingpada Cisco Packet

Tracer.

4. Evaluasi akhir dari rancangan VLAN menggunakan Cisco Packet Tracer.

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk membuat dan

menganalisis sebuah rancangan jaringan VLAN dengan dynamic routing

menggunakan Cisco Packet Tracer.

1.4 Batasan Masalah

Mengingat bahwa luas dan kompleksnya pembahasan yang akan

dilakukan dan untuk lebih mengarahkan pembahasan, maka perlu dilakukan

pembatasan sebagai berikut :

1. Hanya membahas jaringan LAN secara umum.

2. Merancang VLAN menggunakan simulator Cisco Packet Tracer versi 5.33.

3. Konfigurasi alamat IP Hostdengan Dynamic routing.

4. Evaluasi akhir dari proses konfigurasi VLAN pada Cisco Packet Tracer

dengan Dynamic Routing

(3)

1.5 Metode Penulisan

Adapun Metodologi penulisan yang digunakan oleh penulis dalam penulisan

Tugas Akhir ini adalah:

1. Studi Literatur, yaitu berupa tinjauan dari buku-buku, jurnal-jurnal ilmiah

yang berkaitan dengan jaringan komputer.

2. Implementasi, yaitu melakukan implementasi aplikasi berdasarkan studi

literature, studi diskusi, dan disertai dengan pengujian dan analisa.

3. Diskusi, yaitu berupa konsultasi dengan dosen pembimbing, dosen-dosen lain

dan rekan-rekan mahasiswa mengenai masalah yang timbul dalam penulisan.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pemahaman terhadap Tugas Akhir ini maka penulis

menyusun sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan yang berisikan tentang

latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan

penulisan, metode penulisan, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan dari Tugas Akhir ini

BAB II : DASAR TEORI

Bab ini membahas tentang teori jaringan komputer,

topolologi jaringan, protokol, TCP/IP, kelas IP, model

(4)

BAB III : PERANCANGAN VLAN

Bab ini membahas perancangan VLAN menggunakan

program Cisco Packet Tracer 5.33

BAB IV : PENGUJIAN DAN ANALISIS

Bab ini membahas tentang perancangan VLAN pengujian

dan analisa VLAN pada aplikasi packet tracer 5.33.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan hasil Tugas Akhir ini dan saran

(5)

Gambar 2.6 Switch

2.3.3 Router

Sebuah Router mampu mengirimkan data/informasi dari satu jaringan ke

jaringan lain yang berbeda, routerhampir sama dengan bridge, meski tidak lebih pintar dibandingkan bridge, namun pengembangan perangkat router dewasa ini

sudah mulai mencapai bahkan melampaui batas tuntutan teknologi yang

diharapkan.

Router akan mencari jalur terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yang

berdasarkan atas alamat tujuan dan alamat asal. Router mengetahui alamat masing-masing komputer dilingkungan jaringan lokalnya, mengetahui alamat

bridgesdan routerlainnya.

Router juga dapat mengetahui keseluruhan jaringan dengan melihat sisi mana yang paling sibuk dan bisa menarik data dari sisi yang sibuk tersebut

sampai sisi tersebut bersih/clean. Pada Gambar 2.7 dapat dilihat bentuk dari

router.

Karena kemampuan yang dimiliki router, diantaranya:

a. Routerdapat menterjemahkan informasi diantara LAN anda dan internet. b. Router akan mencarikan alternatif jalur yang terbaik untuk mengirimkan

data melewati internet.

c. Mengatur jalur sinyal secara effisien dan dapat mengatur data yang

(6)

e. Dapat mengatur aliran data melewati kabel fiber optik, kabel koaksial atau

kabel twisted pair.

Gambar 2.7 Perangkat Router

2.3.4 Kabel

Kabel jaringan adalah kabel yang menghubungkan antara komputer

dengan komputer atau perangkat / device dalam jaringan komputer. Di dalam jaringan LAN, kita biasa menggunakan jenis Kabel UTP sehingga orang

kebanyakan mengidentikkan kabel UTP sebagai kabel jaringan. Padahal masih

banyak jenis kabel lagi yang biasa di gunakan di jaringan sebagai contoh Fiber

optik dan koaksial. Berikut akan dijelaskan beberapa jenis kabel yang biasa

digunakan dalam jaringan komputer baik dalam skala jaringan yang kecil seperti

LAN maupun jaringan yang lebih kompleks.

Adapun jenis-jenis kabel tersebut adalah:

1. Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)

Kabel twisted pair terdiri dari dua tipe yaitu shielded dan unshielded.

Unshielded twisted pair (UTP) adalah yang paling populer dan umumnya merupakan pilihan yang terbaik untuk jaringan sederhana.

Kualitas kabel UTP berbeda dengan kabel telepon, kabel jenis ini

(7)

kabel kembar. Jenis konektor untuk kabel ini adalah konektor RJ-45. Pada

Gambar 2.8 dapat dilihat kabel Unshielded Twisted Pair.

Gambar 2.8 Kabel Unshielded Twisted Pair

2. Kabel Shielded Twisted Pair (STP)

Kekurangan kabel jenis ini adalah sangat sensitif terhadap sinyal radio dan

listrik. Kabel seperti ini sangat baik digunakan dimana lingkungan pengaruh

listrik kurang, serta biasanya digunakan pada jaringan yang menggunakan

topologi Token Ring. Pada Gambar 2.9 dapat dilihat kabelShielded Twisted Pair.

Gambar 2.9 Kabel Shielded Twisted Pair

3. Kabel Koaksial

Gambar

Gambar 2.6 Switch
Gambar 2.7 Perangkat Router
Gambar 2.9 Kabel Shielded Twisted Pair

Referensi

Dokumen terkait

(4) Transaksi unit usaha dengan pengguna (konsumen, pemerintah, investor, importir dari luar provinsi) untuk memenuhi permintaan akhir pada suatu provinsi, Y NN A ;.. (5)

Furthermore, Created materials like textbook have advantages for example it can ease teachers to teach everyday because sometimes teachers have not prepared materials, so students

Penulisan Ilmiah ini membahas tentang bagaimana membuat aplikasi yang digunakan untuk membaca buku. Aplikasi ini merupakan suatu aplikasi web yang dibangun dengan menggunakan

Rata-rata alokasi dana pengeluaran untuk sektor pertanian sebesar 1,92 persen, dalam lima tahun ini digunakan untuk meliputi kegiatan sektor pertanian, yang dapat meningkatkan

TUJUAN Sebagai acuan dalam pelaksanaan memberikan obat suntikan intra vena melalui slang infus untuk program pengobatan.. KEBIJAKAN Semua tindakan keperawatan harus dilakukan

Sebagai sumbangan dalam menambah khasanah keilmuan dan bahan referensi khususnya dalam hal penelitian program studi tadris matematika yang berkaitan dengan metode

Penelitian selanjutnya disarankan dapat menguji variabel-variabel lain yang diduga mempunyai pengaruh kuat terhadap budgetary slack karena dari empat variabel

indicated that the high rate of urethral stricture recurrence after internal urethrotomy is inversely correlated with the urinary flow rate. The study was conducted to evaluate the