• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Danau Toba Khususnya Kecamatan Simanindo Dan Kecamatan Pangururan Untuk Meningkatkan Pendapatn Asli Daerah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Danau Toba Khususnya Kecamatan Simanindo Dan Kecamatan Pangururan Untuk Meningkatkan Pendapatn Asli Daerah"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia sebagai negara kepulauan yang terbesar di dunia merupakan

sebuah negara yang begitu indah, kaya akan potensi alam yang begitu besar.

Potensi pariwisata adalah salah satu potensi yang sangat menonjol di Indonesia,

yang mempunyai peranan penting dalam mendukung dan mengembangkan

perekonomian Indonesia. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang

didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha,

Pemerintah dan Pemerintah Daerah1. Peranan pariwisata di era milenium ketiga ini

sangat penting sebagai penunjang perekonomian di luar sektor migas. Pada tahun

2011, pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan devisa setelah

komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. Dalam menghadapi

krisis moneter dan ekonomi yang berkelanjutan, pariwisata merupakan andalan dan

unggulan untuk dapat menjadi lokomotif dan pendorong pembangunan ekonomi

nasional, karena sarana dan prasarana kepariwisataan yang tetap utuh dan secara

langsung telah dapat berfungsi 2

Propinsi Sumatera Utara memiliki daya tarik wisata yang sangat berpotensi.

Tetapi dari tahun ketahun kunjungan wisatawan ke daerah Sumatera Utara tidak

mengalami peningkatan yang signifikan. Salah satu kelemahan pariwisata Sumatera

1

UU No 10 Tahun 2010 Tentang Pariwisata Bab 1, Pasal 1 Ayat 3 2

(2)

Utara adalah produk-produk wisata yang relatif homogen dan infrastruktur

pendukungnya tidak memadai3. Masing-masing daerah menawarkan produk wisata

yang relatif sama dan atraksi buatan yang disuguhkan relatif tidak unik. Oleh

karena itu, perlu dilakukan usaha dan strategi yang maksimal dan menjangkau

semua sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan wisata. Berkembangnya

pariwisata suatu daerah akan membawa perubahan pada daerah tersebut. Perubahan

yang dimaksud dapat bernilai positif jika pengembangan pariwisata dilaksanakan

dengan mengikuti prosedur yang benar, yakni melalui perencanaan yang cermat

dan matang supaya sesuai dengan kondisi setempat 4

3

Damanik dalam jurnal studi pembangunan vol 1, no 1 tahun 2005 4

Wardiyanto dan M.Baquini, Perencanaan Dan Pengembangan Pariwisata, Lubuk Agung, Bandung, 2011, hlm.9

. Salah satu daerah wisata di

Sumatera Utara yang sangat borpotensi adalah kawasan wisata Danau Toba. Danau

Toba adalah danau hasil kegiatan vulkanik sebuah gunung tua, yakni danau yang

tercipta akibat letusan super vulkanik Gunung Toba yang terjadi sekitar 69.000

hingga 77.000 tahun yang lalu. Berdasarkan kacamata estetika bahwa daya tarik

Danau Toba yang paling terkenal adalah keindahan alamnya yang telah diakui

dunia dimana hampir semua penjuru pemandangan Danau Toba memiliki daya

pukau yang membuat orang seperti tersihir dengan kekaguman menikmati ciptaan

Tuhan Yang Maha Esa ( Bappedaldau-ITB,2001). Seperti yang sudah dijelaskan

sebelumnya, terdapat banyak hambatan yang menjadikan daerah wisata di

Sumatera Utara tidak terlalu mengalami perkembangan peningkatan wisatawan

yang signifikan salah satunya adalah kawasan wisata Danau Toba , hal ini sangat

berpengaruh dengan strategi yang dikembangkan guna menarik minat wisatawan

(3)

pariwisata, tidak cukup hanya dengan mengandalkan keindahan alam dan keunikan

budayanya saja. Pembenahan dan perbaikan infrastruktur memainkan peranan

penting untuk mendukung keindahan alam, disampimg keramah-tamahan dan rasa

kekeluargaan yang tidak bisa dilupakan. Upaya-upaya yang maksimal harus

dilakukan guna untuk menunjang minat kunjungan wisatawan datang ke kawasan

Danau Toba. Kerjasama yang baik harus dapat dijalin antara semua lembaga yang

terkait untuk memaksimalkan daya tarik kawasan Danau Toba guna meningkatkan

pendapatan asli daerah Kabupaten Samosir. Seperti yang dikutip dari Surat Kabar

Kompas, pada tanggal 12 november 2015, 14.31 wib :

Danau Toba bagaikan habis manis sepah dibuang. Danau yang berawal dari letusan gunung purba di Sumatera Utara ini pernah menjadi salah satu ikon wisata Indonesia dengan Pulau Samosir yang menjadi salah satu primadonanya. Kerusakan alam menjadi salah satu faktor penyebab Danau Toba tidak lagi menarik bagi wisatawan. Merosotnya sektor pariwisata di Danau Toba sudah terasa sejak pertengahan periode 1990-an. Kondisi ini diperparah dengan krisis moneter yang melanda Indonesia pada 1998, diikuti gangguan keamanan, seperti bom di Jakarta dan Medan. 5

Dalam rangka otonomi daerah, PAD bertujuan memberikan kewenangan

kepada Pemerintah Daerah untuk mendanai pelaksanaan otonomi daerah sesuai

dengan potensi Daerah sebagai perwujudan Desentralisasi6

5

. Berpijak dari peraturan

perudang-undangan ini, maka setiap daerah seharusnya memanfaatkan sumber daya

yang dimiliki se-optimal mungkin dalam menambah pendapatan daerah

masing-masing. Dalam menganalisis kinerja pemerintah dalam mengelola keuangan

daerahnya adalah dengan melihat anggaran pembangunan daerahnya dalam rangka

pelaksanaan otonomi daerah Dalam hal ini Kabupaten Samosir yang memiliki

potensi pariwisata yang sangat bagus harus dapat mengembangkan pariwisata guna

6

(4)

menunjang peningkatan pendapatan asli daerah Kabupaten Samosir. Sehubungan

dalam rangka otonomi daerah,maka daerah mulai dari pembiayaan, perizinan,

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam pengembangan pariwisata menjadi

tanggung jawab daerah untuk menyelenggarakannya. Proses peningkatan

Pendapatan Asli Daerah dari sektor pariwisata sangat berkaitan dengan

upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten

Samosir harus menjalin kerjasama yang baik dengan dinas yang terkait baik dalam

strategi pengembangannya, pelaksanaanya, evaluasi dan manfaat yang dirasakan

dalam pengembangan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Pendapatan asli daerah Kabupaten Samosir dapat dibilang tidak mengalami

peningkatan yang signifikan, ini diakibatkan karna kurangnya kesepahaman antara

pihak pemerintah dan pihak swata. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa seharusnya

dalam rangka otonomi daerah, dimana daerah telah diberi kewenangan sepenuhnya

dalam mengelola keuangan daerah masing-masing salah satunya dengan merangkul

semua pihak yang berkaitan dan yang memiliki campur tangan dalam peningkatan

pendapatan asli daerah. Seperti yang dikutip dalam salah satu artikel dari media

online @medan bisnis pada tanggal , 11 Mar 2013 08:26

MedanBisnis - Samosir. Perolehan retribusi daerah sebagai sumber pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Samosir belum menggembirakan atau belum signifikan. Sebab, PAD masih sulit terpungut karena hingga saat ini belum ada kesepahaman antara aparatur (pemerintah) dengan pengusaha. "Penerimaan retribusi daerah khususnya pajak hotel dan restoran belum dapat dioptimalkan karena belum ada kesepahaman konsep antara aparatur dengan pengusaha. Ke depan Pemkab Samosir akan menggiatifkan kinerja pemungut pajak," kata Bupati Samosir Mangindar Simbolon, dalam nota keuangan atas APBD Samosir TA 2013 di gedung dewan, beberapa waktu lalu

(5)

pembangunan masih belum terpenuhi akibat minimnya realisasi dan asal sumber pendapatan.

"Kemudian, berkurangnya PAD juga diakibatkan bagi hasil pajak atau bagi hasil bukan pajak belum mampu meningkatkan PAD khususnya pajak bumi dan bangunan. Untuk tahun 2014, sesuai amanah UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang pajak dan retribusi, diharapkan pemungutan PBB akan naik signifikan," kata Mangindar Simbolon.

Adapun PAD Samosir TA 2012 adalah sebesar Rp 20 miliar. PAD itu terdiri dari pajak daerah Rp 4,360 miliar, retribusi daerah Rp 10,804 miliar, hasil-hasil pengelolaan kekayaan daerah Rp 1,556 miliar dan lain-lain PAD yang sah Rp 3,287 miliar. Mangindar berjanji akan lebih menggali sumber-sumber PAD melalui pengembangan kapasitas pengelolaan sumber PAD untuk meningkatkan PAD.

(Tumpal Sijabat) 7

1.3 Tujuan Penelitian 1.2 Rumusan Masalah

Rumusan pertanyaan permasalahan penelitian ini adalah: “Bagaimana

Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Danau Toba Khususnya Di

Kecamatan Simanindo Dan Kecamatan Pangururan Untuk Meningkatkan

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Samosir

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah tersebut diiatas tujuan

penelitian adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana Strategi pengembangan kawasan wisata

Danau Toba khususnya di Kecamatan Simanindo dan Kecamatan

Pangururan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten

Samosir

2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang terjadi dalam pengembangan

kawasan wisata Danau Toba.

7

Diakses pada

(6)

1.4 Manfaat Penelitian

1. Secara subjektif , penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan

dan melatih kemampuan penulis dalam pembuatan karya ilmiah.

2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan ilmiah

dan menjadi sumber referensi bagi pembaca.

3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi

pemerintah daerah Samosir dalam meningkatkan pengenmbangan kawasan

wisata Danau Toba khususnya di Kecamatan Simanindo dan Kecamatan

Pangururan guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten

Samosir

1.5 Kerangka Teori

Kerlinger menyebutkan bahwa teori adalah sekumpulan konstruk (konsep),

definisi dan dalil yang saling kait-terkait, yang menghadirkan suatu pandangan

yang sistematis tentang fenomena dengan menetapkan hubungan diantara beberapa

variabel dengan maksud menjelaskan dan meramalkan fenomena. 8

Kerangka teori adalah bagian dari penelitian, tempat peneliti memberikan

panjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variabel-variabel pokok, sub . Tentunya teori

digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang mengapa dan

bagaimana suatu masalah harus relevan dengan konteks dan isi.

8

(7)

variabel atau pokok masalah yang ada dalam penelitian.9

Secara etimologis, kata “pariwisata” diidentifikasikan dengan kata “travel”

dalam bahasa Inggris yang diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali

dari suatu tempat ketempat lain. Atas dasar itu pula dengan melihat situasi dan

kondisi saat ini pariwisata dapat diartikan sebagai suatu perjalanan terencana yang

dilakukan secara individu atau kelompok dari suatu tempat ke tempat lain dengan

tujuan untuk mendapatkan kepuasan dan kesenangan. Di Indonesia kata

“pariwisata” pertama kali dikemukakan secara resmi oleh Prof.Priyono (Alm) pada

Munas II di Tretes Jawa Timur pada tanggal 12 sampai 14 Juni 1958. Kata

Pariwisata kemudian disyahkan oleh Presiden Soekarno untuk menggantikan

“tourisme”. Atas dasar keputusan, maka aselanjutnya istilah “Dewan Tourisme”

Indonesia dirubah menjadi Dewan Pariwisata Indonesia ( DEPARI )

Kerangka teori ini

diharapkan dapat memberikan pemahaman yang jelas dan tepat bagi peneliti dalam

memahami masalah yang diteliti.

1.5.1 Pariwisata

1.5.1.1 Pengertian Pariwisata

10

Menurut UU NO 10 tahun 2009, Pariwisata adalah berbagai macam

kegiatan wisata yang didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan

masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah

9

Suharmisi Arikunto, Metodologi Komunikasi, Remaja Rosda Karya, Bandung, 2004, hlm 6Penelitian , PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2002, hlm 92

10

(8)

1.5.1.2 Pengembangan Pariwisata

Pengembangan pariwisata merupakan suatu rangkaian upaya untuk

mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan berbagai sumber daya pariwisata,

mengintegrasikan segala bentuk aspek diluar pariwisata yang berkaitan secara

langsung maupun tidak langsung akan kelangsungan pengembangan pariwisata11

Pariwisata dipandang sebagai sumberdaya ekonomi yang potensial.

Pariwisata dapat menjadi alat penarik investasi daerah yang memiliki potensi sangat

besar. Jika dibandingkan dengan sektor lain, misalnya sektor industri, sektor .

Perencanaan dan pengembangan suatu destinasi pariwisata meliputi sumber daya

fisik atau komponen produk wisata. Aspek lingkungan, budaya dan sosial memliki

dimensi yang penting dalam pengembangan suatu destinasi pariwisata.

Pengembangan pariwisata sebagai andalan perekonomian nasional dalam

operasionalnya bertumpu pada potensi alam, potensi budaya, dan kehidupan

masyarakat di lokasi pengembangan pariwisata. Hal ini berarti bahwa bahwa

permintaan wisatawan terhadap produk wisata terkait dengan alam dan kehidupan

serta budaya masyarakat harus dikembangkan. Di dalam pengembangan pariwisata

harus ada hubungan timbal balik yang saling menguntungkan, dalam artian bahwa

pariwisata harus mampu meningkatkan budaya dan alam serta sebaliknya dapat

menunjukkan kemajuan di daerah tujuan wisata.

1.5.1.3 Manfaat Pengembangan Pariwisata

11

(9)

pertanian, sektor pertambangan, dan sektor primer lainnya, pariwisata memiliki

banyak keunggulan, diantaranya12

1) Pengembangan pariwisata merupakan hal yang dapat dilaksanakan dengan

waktu yang paling cepat

2) Pengembangan pariwisata dapat dilaksanakan dengan metode yang paling

mudah dan sederhana

3) Pengembangan pariwisata akan melibatkan masyarakat, sehingga banyak

pihak dapat menikmati manfaatnya

4) Pengembangan pariwisata tidak hanya membutuhkan sumber daya manusia

yang memliki kemampuan yang tinggi tetapi juga dapat melibatkan sumber

daya manusia yang kurang memiliki kemampuan.

5) Pengembangan pariwisata dapat mendorong pelestarian lingkungan alam,

budaya, dan sosial masyarakat

6) Kendala pengembangan pariwisata relatif lebih sedikit jika dibandingkan

dengan sektor lain.

7) Pengembangan pariwisata menawarkan cara yang cepat untuk membangun

industri pendukung. Hal ini karena pengembangan pariwisata tidak dapat

terlepas dari ketersediaan sarana dan prasarana yang dapat mendorong

datangnya wisatawan ke daerah tersebut.

Manfaat yang akan diperoleh dari pengembangan pariwisata antara lain:

1) Menimbulkan efek berganda

12

(10)

Karena dalam pengembangan pariwisata berhubungan dengan

pengembangan sektor lain baik secara langsung maupun tidak langsung

2) Diversifikasi Usaha

Karena dalam pengembangan pariwisata, daerah wisata harus memenuhi

semua kebutuhan yang dibutuhkan oleh para wisatawan selama melakukan

kunjungan wisata

3) Memperluas kesempatan kerja

Datangnya wisatawan di suatu daerah tujuan wisata yang tentunya dengan

segala kebutuhannya dapat mendorong tumbuhnya berbagai usaha yang

ditujukan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.

4) Peningkatan fasilitas Bagi Penduduk

Pembangunan pariwisata akan berpengaruh besar terhadap peningkatan

fasilitas kehidupan masyarakat

5) Memperluas kesempatan berusaha

Karena dengan adanya pengembangan pariwisata maka masyarakat akan

semakin terpacu untuk menyediakan kebutuhan yang dibutuhkan oleh para

wisatawan

6) Mempercepat Perkembangan Pemukiman Penduduk

Berkembangnya pariwisata di suatu daerah dapat menjadi pendorong

berkembangnya permukiman penduduk. Ini terjadi karena pada umumnya di

daerah yang menjadi daerah tujuan wisata, karena di situ kedatangan banyak

wisatawan, maka meningkat pula kebutuhan akan barang atau jasa yang

diperlukan wisatawan.

(11)

Peningkatan transportasi yang pada awalnya ditujukan untuk mendukung

pengembangan pariwisata, yakni supaya akses wisatawan menuju obyek

wisata menjadi lebih baik, juga dapat digunakan untuk masyarakat.

8) Memperluas kesempatan Pendidikan

Pengembangan pariwisata akan memerlukan sumberdaya manusia dalam

jumlah yang besar, yakni untuk mengelola industri pariwisata yang

produknya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan wisata

9) Preservasi dan Konservasi Lingkungan

Dengan melakukan pengembangan pariwisata, maka lingkungan disekitar

juga akan menjadi pihak yang terkait karena dengan lingkungan yang baik

akan menambah daya tarik wisata.

10)Pengembangan Wawasan Sosial

Kedatangan wisatawan di suatu daerah tujuan wisata akan berpengaruh pada

pengembangan kawasan sosial, baik wisatawan maupun masyarakat

setempat

11)Peningkatan infrastruktur

Pembangunan infrastruktur pada awalnya ditujukan secara khusus untuk

mendukung pengembangan pariwisata pada umumnya juga dapat berperan

sebagai infrastuktur yang digunakan untuk mendukung kebutuhan

masyarakat pada umumnya.

Dengan melihat manfaat yag diperoleh dari pengembangan pariwisata,

(12)

1.5.2 Strategi

1.5.2.1 Pengertian strategi

Kata “strategi” berasal dari bahasa Yunani yaitu “strategos”, yang berasal

dari kata “stratos”, yang berarti militer dan “ag”, yang berati memimpin13.

Strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran

khusus.14

Strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan yang mendasar yang

dibuat oleh manejemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran

organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut15

Strategi adalah mengenai penetapan tujuan ( tujuan strategik ) dan

mengalokasikan atau menyesuaikan sumberdaya dengan peluang sehingga dapat

mencapai kesesuain strategik antara mereka. Pengembangan yang efektif dan

penerapan strategi tergantung pada kapabilitas strategik organisasi, yang akan . Di dalam strategi

yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor

pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional,

efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara

efektif.Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih

sempit dan waktu yang lebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering kali

mencampur adukkan ke dua kata tersebut.

1.5.2.2 Dasar-dasar Strategi

13

Setiawan Hari Purnomo dan Zulkieflimaniyah, Manajemen Strategi: Sebuah Konsep Pengantar, FEUI, Jakarta, hlm 8

14

Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005, hlm 1092 15

(13)

memasukkan kemampuan, tidak hanya untuk memformulasikan tujuan strategik,

tetapi juga untuk mengembangkan dan menerapkan rencana strategik melalui

proses manajamen strategik.

1. Tujuan Srategik

Strategik dapat dideskripsikan sebagai pengungkapan tujuan organisasi- apa

yang dilakukan dan bagaimana; seperti dikemukan oleh Wickens (1987), bisnis

berarti “berpindah dari sini ke sana”. Seperti didefenisikan oleh Hamel dan

Prahalad (1989), tujuan srtategik mengacu kepada pengungkapan posisi

kepemimpinan organisasi yang ingin mempertahankan dan menciptakan kriteria

yang jelas mengenai pengukuran prestasi. Tujuan strategik dapat merupakan

pernyataan yang sangat luas mengenai visi atau misi atau mengenai pengungkapn

tujuan dan sasaran yang akan dicapai dalam periode lama.

Tujuan strategik didefinisikan Miller dan Dess ( 1996 )

a) Visi yang luas mengenai alasan organisasi berdiri

b) Misi organisasi

c) Tujuan spesifik yang dioperasionalkan

d) Sasaran strategik

2. Strategi Berbasis Sumberdaya

Strategi berbasis sumberdaya adalah kapabilitas strategik perusahaan

yang tergantung pada kapabilitas sumberdaya, Kapabilitas Strategik

Kapabilitas strategik adalah konsep yang mengacu kepada

kemampuan organisasi untuk mengembangkan dan menerapkan strategi

yang akan mencapai keunggulan kompetitif secara berkelanjutan.

(14)

paling sesuai, mendefenisikan tujuan yang realistis, menyesuaikan

sumberdaya dengan peluang dan mempersiapkan serta menerapkan rencana

strategik.

1.5.2.3 Perumusan Strategi

Perumusan strategi perusahaan dapat didefinisikan sebagai proses

mengembangkan pengertian mengenai pengelolan. Hai itu kadang kala

dideskripsikan sebagai masalah logis, tahap demi tahap, hasil dalam bentuk

pernyataan tertulis secara formal yang memberikan panduan pasti bagi tujuan

jangka panjang organisasi. Perumusan strategik bukan untuk menghilangkan hal

ideal mengenai pengadopsian pendekatan sistematik seperti yang akan

dideskripisikan-perumusan strategi memiliki kegunaan sebagai alat guna

memberikan kerangka kerja analitis untuk membuat keputusan strategik dan pokok

referensi untuk memantau penerapan strategi.

1.5.2.4 Manajemen Strategi

Manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan

dalam merumuskan, mengimplementasikan serta mengevaluasi

keputusan-keputusan lintas fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai

tujuannya. Manajemen strategis digunakan untuk merujuk pada perumusan,

implementasi dan evaluasi strategi.

Manajemen strategi menjadi bidang ilmu yang berkembang dengan cepat,

muncul sebagai respon atas meningkatnya pergolakan lingkungan dan akibat

(15)

pengelolaan organisasi secara menyeluruh dan berusaha menjawab tantangan

perubahan lingkungan. Ciri khusus manajemen strategi adalah penekanan pada

pengambilan keputusan strategis, keputusan strategis berhubungan dengan masa

yang akan datang dalam jangka panjang untuk organisasi secara keseluruhan..

Manajemen strategis adalah serangkaian keputusan tindakan manajerial

yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.16

a) Manajemen strategis merupakan proses pengambilan keputusan

Manajemen strategis adalah proses atau rangkaian kegiatan pengambilan

keputusan yang bersifat mendasaar dan menyeluruh, disertai penetapan cara

pelaksanaannya yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh

seluruh jajaran didalam suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Dari

pengertian tersebut terdapat beberapa aspek penting antara lain

b) Keputusan yang ditetapkan bersifat mendasar dan menyeluruh yang

berati berkenaan dengan aspek-aspek yang penting dalam kehidupan

sebuah organisasi, terutama tujuannya dan cara melaksanakan atau cara

mencapainya

c) Pembuatan keputusan tersebut harus dilakukan atau sekurang-

kurangnya melibatkan manajemen puncak sebagai penanggungjawab

utama pada keberhasilan atau kegagalan organisasinya

d) Pengimplementasian keputusan tersebut sebagai strategi organisasi

untuk mencapai tujuan strateginya dilakukan oleh seluruh jajaran

organisasi

16

(16)

e) Keputusan yang ditetapkan manaejemen puncak yang harus

diimplementasikan oleh seluruh jajaran organisai dalam bentuk

kegiatan/ pelaksanaan yang terarah pada tujuan strategi organisai

1.5.2.5 Manfaat Manajemen Strategi

Manajemen strategik memeiliki peran yang signifikan dalam membantu

perusahaan untuk mencapai tujuannya. Manajemen strategik berfungsi sebagai

sarana untuk mengkomunikasikan tujuan perusahaan dan jalan yang hendak

ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut kepada pemilik, eksekutif, karyawan dan

pihak lain yang berkepentingan17

a. Formulasi strategi/ perumusan strategi

1.5.2.6 Tahapan-Tahapan Manajemen Strategis

Proses manaejemen strategis terdiri atas tiga tahap, yaitu

Perumusan strategi mencakup pengembangan visi, misi, identifikasi

peluang dan ancaman eksternal suatu organisasi, kesadaran akan kekuatan dan

kelemahan internal, penerapan tujuan jangka panjang, pencarian strategi-strategi

alternatif, fan pemilihan strategi tertentu untuk mencapai tujuan.

b. Implementasi strategi/ penerapan strategi

Penerapan strategi mengharuskan perusahaan untuk menetapkan tujuan

tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber

daya sehingga strategi-strategi yang telah dirumuskan dapat dijalankan

c. Evaluasi strategi/ penilaian strategi

Penilaian strategi adalah tahap terakhir dalam manejemen strategis. Manejer harus

tahu kapan ketika strategis tertentu tidak berjalan dengan baik, penilaian atau

17

(17)

evaluasi strategi merupakan cara utama untuk dimodifikasikan dimasa yang akan

datang karena berbagai faktor eksternal dan internal terus menerus berubah.

Aktivitas penilaian mendasar adalah (1) peninjauan ulang faktor-faktor eksternal

dan internal yang menjadi landasan strategi saat ini, (2) pengukuran kinerja, dan (3)

pengambilan langkah kolektif.

1.5.2.7 Implementasi Strategi

Penerapan strategi sering kalu disebut “tahap aksi dari manejemen strategis.

Menerapkan strategi berarti memobilisasi karyawan dan manejer untuk

melaksanakan strategi yang telah dirumuskan. Sering kali dianggap sebagai tahap

yang paling sulit dalam manajemn strategis, penerapan atau implementasikan

strategi membutuhkan disiplin, komitmen, dan pengorbanan personal. Penerapan

strategi yang berhasil bergantung pada kemampuan manajer manajemn untuk

memotivasi karyawan yang lebih merupakan seni daripada pengetahuan. Strategi

tersebut dirumuskan, bila tidak diterapkan tak ada gunanya

Tahapan implementasikan strategi, yaitu :18

a) Menetapkan tujuan tahunan

b) Membuat kebijakan

c) Memotivasi karyawan

d) Mengembangkan budaya yang mendukung

e) Menetapkan struktur organisasi yang efektif

f) Menyiapkan budget

g) Mendayagunakan sistem informasi

18

(18)

h) Menghubungkan kompensasi karyawan dengan perfomance

perusahaan

1.5.3 Strategi Pengembangan Pariwisata

Strategi pengembangan kepariwisataan bertujuan untuk mengembangkan

produk dan pelayanan yang berkualitas , seimbang dan bertahap19. Strategi

pengembangan wisata yang diharapkan dalam penelitian ini adalah strategi

pengembangan wisata yang menggunakan paradigma budaya dan sosiologis. Hal

ini dilakukan karna penelitian ini berfokus pada suatu daerah wisata yang

melibatkan kehidupan masyarakat daerah tersebut. Langkah pokok yang harus

dilaksanakan dalam strategi pengembangan kepariwisataan 20

1. Dalam jangka pendek dititik-beratkan pada optimasi terutam untuk

a. Mempertajam dan memantapkan citra kepariwisataan

b. Meningkatkan mutu tenaga kerja

c. Meningkatkan kemampuan pengelolaan

d. Memanfaatkan produk yang ada

e. Memperbesar saham dari pasar pariwisata yang telah ada

2. Dalam jangka menengah dititikberatkan kepada konsolidasi

a. memantapkan citra kepariwisataan

b. mengkonsolidasikan kemampuan pengelolaa

c. mengembangkan dan diversifikasi produk

d. mengembangkan jumlah dan mutu tenaga kerja

19

Gamal Suwantoro, Dasar-Dasar Pariwisata, Andi, Yogyakarta, 1997 hlm 55

20

(19)

3. Dalam jangka panjang menitikberakan pada pengembangan dan

penyebaran dalam

a. Pengembangan kemampuan pengelolaan

b. pengembangan dan penyebaran produk dan pelayanan

c. pengembangan pasar pariwisata

d. pengembangan mutu dan jumlah tenaga kerja

Strategi selalu berkaitan dengan tiga hal yaitu tujuan, saran, dan cara.

Strategi harus didukung oleh kemampuan untuk mengantipasi kesempatan yang

ada. Strategi pengembangan pariwisata adalah upaya yang dilakukan untuk

mencapai tujuan yang diharapkan di bidang pariwisata, dengan melihat dan

mempertimbangkan saran-saran yang muncul dengan mengupayakan berbagai cara

yang memperhatikan keberlangsungan lingkungan sekitar.

1.5.4 Pendapatan Asli Daerah

1.5.4.1 Pengertian Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan asli daerah merupakan pendapatan yang diusahakan atau dicari

setiap pemerintah daerah dengan mengacu kepada ketentuan yang mengatur tentang

penggalian sumber-sumber keuangan daerah tersebut. Jadi dalam hal ini daerah

diberi kepercayaan untuk mengelola sumber pendapatannya, yang selanjutnya

dengan inisiatif sendiri dapat mengusahakan sumber pendapatannya sepanjang

tidak menyimpang dari kebijaksanaan pengaturan keuangan negara dan azas negara

(20)

Pendapatan asli daerah menunjukkan kemampuan suatu daerah

menghimpun sumber-sumber dana dan memanfaatkan potensi-potensi sumber

keuangan daerah untuk membiayai tugas dan tanggung jawabnya

Pariwisata bukanlah merupakan sektor penyumbang terbesar dalam

pendapatan daerah, tetapi pariwisata berpotensi dalam meningkatkan Pendapatan

Asli Daerah. Dalam era globalisasi , bidang pariwisata merupakan salah satu

kegiatan yang mempunyai peranan yang sangat strategis untuk menunjang

pembangunan perekonomian nasional.

1.5.4.2 Sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan daerah merupakan salah satu sumber keuangan daerah yang

pada intinya menempati posisi yang paling strategis jika dibandingkan dengan

sumber keuangan lainnya didalam suatu daerah, karena dengan sumber keuangan

tersebut, daerah dapat leluasa dan berkesempatan yang lebih besar dalam

memperoleh pendapatan sesuai kewenangan yang dimilikinya dengan mewujudkan

beragam kreativitas dan upaya yang maksimal. Di dalam otonomi daerah ini,

pendapatan asli daerah merupakan bagian yang paling mendasar dan sangat penting

dalam mewujudkan pemerintahan yang maju dan mandiri

Menurut UU No 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah

(1) PAD bersumber dari:

a. Pajak Daerah;

b. Retribusi Daerah;

(21)

d. lain-lain PAD yang sah.

(2) Lain-lain PAD yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, meliputi:

a. hasil penjualan kekayaan Daerah yang tidak dipisahkan;

b. jasa giro;

c. pendapatan bunga;

d. keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing; dan

e. komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan/atau

pengadaan barang dan/atau jasa oleh Daerah.

1.5.4.3 Pendapatan Asli Daerah Yang Diterima Dari Sektor

Pariwisata

Jenis-jenis sumber pendapatan asli daerah yang telah dijelaskan

sebelumnya tidaklah semua dapat disumbangkan dari sektor pariwsata, hal ini

diakibatkan sektor pariwisata tidak menyentuh semua aspek yang menjadi sumber

pendapatan asli daerah.

Berikut merupakan sumber-sumber pendapatan asli daerah yang dapat

diperoleh dari pengembangan sektor pariwisata:

A. Dari Pajak Daerah

1. Pajak hotel yaitu pajak pelayanan atas hotel

Hotel digunakan sebagai tempat menginap bagi para wisatawan dan

memperoleh pelayanan dan atau fasilitas lainnya dengan dipungut biaya

2. Pajak restoran yaitu pajak pelayanan atas restoran

Restoran merupakan tempat utnuk menyantap makanan dan atau

(22)

3. Pajak hiburan adalah pajak yang diperoleh atas penyelenggaran hiburan.

Hiburan adalah semua jenis pertunjukan, permainan, permainan

ketangkasan dan atau kesamaan dengan nama dan dalam bentuk apapun

yang ditonton atau dinikmati oleh setiap orang dengan dipungut bayaran

termasuk fasilitas untuk berolahraga

4. Pajak parkir adalah pajak yang dikenakan atas pribadi atau badan, baik

yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakn

sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan

bermotor yang memungut bayaran

B. Retribusi Daerah

1. Retribusi jasa usaha

Jasa yang bersangkutan yang bersifat komersial yang seyogyanya

disediakan oleh swasta tetapi masih mendapat campur tangan dari

Pemerintah Daerah.

1.5.4.4 Hubungan Pengembangan Pariwisata dengan

Pendapatan Asli Daerah

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam rangka otonomi

daerah, maka daerah diberikan kewenangan sepenuhnya dalam mengelola

keuangan daerah mereka sendiri dengan memanfaatkan semua potensi yang

dimiliki oleh daerah tersebut. Salah satu potensi yang dimaksud tentu adalah

dengan pengembangan pariwisata. Pengembangan pariwisata diharapkan akan

memberikan keuntungan yang besar kepada daerah tersebut, bukan menjadi

menimbulkan kerugian dan memberikan kesempatan bagi yang memiliki

(23)

untuk memberikan keuntungan baik bagi wisatawan maupun kepada daerah wisata.

Pariwisata dapat memberikan kehidupan yang standar kepada warga setempat

melalui keuntungan ekonomi yang didapat dari tempat tujuan wisata.

Perkembangan infrastruktur dan fasilitas rekreasi juga akan memberikan

keuntungan bagi wisatawan dana masyarakat setempat dan tentunya juga kepada

Pemerintah setempat 21. Menurut mantan menteri Pariwisata ibu Mari Elka

Pangestu mengungkapkan bahwa dalam upaya untuk meningkatkan keuntungan

dalam sektor pariwisata ada tiga hal utama yang harus diperhatikan, yaitu tujuan

pariwisata yang telah ada ditingkatkan dalam segala aspeknya, mengembangkan

tujuan wisata yang baru dan menarik, serta wisata minat khusus. Tentu saja ini

menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalam mengembangankan sektor pariwisata

daerah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. Dalam upaya pengembangan

pariwisata segala aspek yang berkaitan dengan kegiatan kepariwisataan juga harus

dikembangkan karena jika dikembangkan dengan baik, tentu akan meningkatkan

pendapatan asli daerah. Kontribusi pariwisata terhadap pendapatan pemerintah

dapat diuraikan menjadi dua, yakni: kontribusi langsung dan tidak langsung.

Kontribusi langsung berasal dari pajak pendapatan yang dipungut dari para pekerja

pariwisata dan pelaku bisnis pariwisata pada kawasan wisata yang diterima

langsung oleh dinas pendapatan suatu destinasi. Sedangkan kontribusi tidak

langsung pariwisata terhadap pendapatan pemerintah berasal dari pajak atau bea

cukai barang-barang yang di impor dan pajak yang dikenakan kepada wisatawan

yang berkunjung.

21

(24)

1.5.5 Analisis SWOT

SWOT merupakan teknik sederhana yang digunakan untuk

memformulasikan strategi dan kebijakan bagi setiap industri. Analisis SWOT

bukan merupakan sebuah tujuan, melainkan alat yang dapat memudahkan kita

dalam menganalisis dan merumuskan strategi.

1.5.5.1 Analisis Swot Dan Perumusan Strategi

Gambar 1.1 Matriks SWOT

Faktor internal Kekuatan (S) Kelemahan (W)

Faktor eksternal

Oportunity (O) Strategi (SO) yang memanfaatkan

kekuatan agar peluang yang ada bisa kita manfaatkan

Srategi ( WO ) Strategi yang

mencoba meminimalkan kelemahan atau memperbaiki kelemahan dalam rangka mencoba meraih peluang yang ada

Ancaman(T) Strategi ST strategi yang

menggunakan kekuatan untuk mencoba mengatasi atau memperkecil ancaman yang kita hadapi

Strategi WT, srategi yang mencoba meminimalkan atau mengurangi kelemahan dalam rangka mencegah ancaman yang haris dihadapi

Sumber: M.Taufik Anwar, Manajemen Strategik, hlm 119

1.5.6 Studi Kawasan

Studi kawasan adalah sebuah studi interdisipliner yang berkonsentrasi pada

analisa tentang fenomena sosial, ekonomi, dan politk yang berada didalam lingkup

regional atau suatu kawasan yang didasarkan pada batasan-batasan geografis,

identitas, latar belakang historis, serta karakteristik dari sebuah wilayah. Dalam

pengembangan pariwisata yang berfokus kepada kawasan tertentu pada dasarnya

adalah pengembangan komponen-komponen pariwisata yang diharapkan dapat

dilaksanakan secara bertahap dan tetap. Komponen tersebut tidak berdiri sendiri

dalam mempengaruhi kegiatan pariwisata, tetapi merupakan rangkaian dari

berbagai faktor lain seperti kondisi perekonomian, kebijakan pemerintah, potensi

(25)

tenaga kerja dan tenaga ahli serta koordinasi antara berbagai instansi terkait22

22

Gunn, Clare A. Tourism Planning. Taylor and Francis. New York: 1988. Hlm 75 .

Dalam penelitian ini maka akan difokuskan pada beberapa kawasan yang menjadi

potensi unggulan dalam menonjolkan keindahan alam Danau Toba yaitu

Kecamatan Simanindo dan Kecamatan Pangururan.

Kecamatan Simanindo adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Samosir

yang terdiri dari desa Ambarita, Cinta Dame, Dosroha, Garoga, Huta Ginjang,

Maduma, Marlumba, Martoba, Parbalohan, Pardomuan, Parmonangan, Siallagan

Pinda Raya, Sihusapi, Simanindo, Simanindo Sangkal, Simarmata, Tanjungan,

Tomok, Tomok Parsaoran dan Desa Unjur. Kecamatan Simanindo juga memiliki

satu kelurahan yaitu Kelurahan Tuktuk Siadong. Kecamatan Pangururan terdiri dari

Desa Aek Nauli, Huta Bolon, Hutanamora, Huta Tinggi, Lumban pinggol, Lumban

Suhi-suhi Dolok, Lumban Suhi-suhi Toruan, Panampangan. Parbaba Dolok,

Pardomuan, Pardomuan Nauli, Pardugul, Parhorasan, Parlondut, Parmonangan,

Parsaoran, Rianiate, Saitnihuta, Sialanguan, Sianting-anting, Sinabulan, Siopat

Sosor, Sitolunihuta, Situngkir, Tanjung Bunga. Kecamatan Pangururan juga

memiliki tiga kelurahan yaitu kelurahan Pasar Pangururan, Pintu Sona,

Siogung-ogung.

Peneliti tertarik untuk berfokus kepada kedua kecamatan ini karena kedua

kecamatan ini dianggap memiliki keunggulan dalam potensi alam yang dimiliki,

terkhusus lagi karena kedua kecamatan ini merupakan daerah yang sering

(26)

1.6 Definisi Konsep

Konsep adalah istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan

secara abstrak kejadian, keadaan kelompok, atau individu yang menjadi pusat

perhatian ilmu sosial. Tujuannya adalah untuk memudahkan pemahaman dan

menghindari terjadinya interpretasi ganda dari variabel yang diteliti23

1. Strategi adalah sekumpulan pilihan dasar atau kritis mengenai tujuan

dan cara bisnis .

Maka dalam hal ini penulis mengemukakan defenisi dari konsep yang

digunakan yaitu,

2. Manajemen strategi adalah seni dan pengetahuan dalam

merumuskan, mengimplementasikan serta mengevaluasi

keputusan-kepetusan lintas fungsional yang memampukan sebuah organisasi

mencapai tujuannya

3. Pengembangan pariwisata merupakan suatu rangkaian upaya untuk

mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan berbagai sumber daya

pariwisata, mengintegrasikan segala bentuk aspek diluar periwisata

yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung akan

kelangsungan pengembangan pariwisata

4. Pendapatan Asli Daerah adalah pendapatan yang diperoleh daerah

dan dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

23

(27)

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, defenisi konsep dan

sistematika penulisan.

BAB II : Metode Penelitian

Bab ini membahas tentang bentuk penelitian, lokasi penelitian, informan

penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisa data.

BAB III : Deskripsi Lokasi Penelitian

Bab ini membahas gambaran umum tentang Dinas Pariwisata Seni dan

Budaya Kabupaten Samosir

BAB IV : Penyajian Data

Bab ini membahas tentang seluruh rangkaian hasil penelitian yang

dirangkum dan memuat hasil penelitian serta distribusi jawaban responden.

BAB V : Analisis Data

Bab ini membahas tentang analisa dan implementasi data yang diperoleh

peneliti selama penelitian.

BAB VI : Penutup

Gambar

Gambar 1.1 Matriks SWOT Kekuatan (S)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Sistem berbasis logika fuzzy ini dapat membantu para pembudidaya ikan untuk medapatkan informasi kandungan gizi bahan baku, dan harga bahan baku yang cocok serta

Dalam makalah ini akan disampaikan tampilan aplikasi MoLearn berbasis Android yang dapat dilihat pada Tabel 4 dengan perhatian utama pada tiga aspek utama yaitu aspek

Teknik Penilaian Bobot Penila ian (per sub komp) Waktu Refe rensi 3 Mengidentifik asi ciri hidup dan tak hidup dari benda- benda dan makhluk hidup yang ada di

Isilah identitas sasaran (responden) monev pada kolom yang telah disediakan. Tuliskanlah catatan atau temuan-temuan penting untuk masing-masing indikator pada kolom

pengukuran berbagai besaran yang ada pada diri, makhluk hidup, dan lingkungan fisik sekitar sebagai bagian dari observasi, serta pentingnya perumusan satuan terstandar (baku)

Pada hari ini, Senin Tanggal Dua Puluh Bulan Februari Tahun Dua Ribu Tujuh Belas , Kami selaku Pokja ULP Pengadaan Jasa Konsultansi Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Gedung

phenobarbital. Pada keadaan lebih berat di berikan antimetik seperti stimetil atau khiorpromasin.. 2) Penanganan hiperemesis Gravidarum yang lebih berat perlu di kelola