REALISASI FISIK (%)
1. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) 88,4 95,0% a. Jumlah Pemberdayaan Pekarangan Pangan
(Desa) 1.691 14.955.042.200 24.111.849.200 27.677.335.900 96,36% Provinsi Maluku ada KRPL berada di lokasi SOLID dimana satkernya TP, serta di DKI masih menunggu verifikasi dari BRI
20,0% b. Percepatan Penganekaragaman Konsumsi
Pangan 35 3.063.183.341 4.351.202.354 5.383.346.515 38,66% Kegiatan pemantauan dan gerakan diversifikasi pangan
20,0% c. Hasil Pengawasan keamanan dan mutu
pangan (Rekomendasi) 35 1.394.850.010 2.581.161.522 3.363.007.783 45,00% Persiapan uji lab tahun 2017
2. Konsumsi Energi perkapita
(Kkal/kap/Hari) 2.077 90% a. Jumlah Pemberdayaan Pekarangan Pangan (Desa) 1.691 14.955.042.200 24.111.849.200 27.677.335.900 96,36% Provinsi Maluku ada KRPL berada di lokasi SOLID dimana satkernya TP, serta di DKI masih menunggu verifikasi dari BRI
20,0% b. Percepatan Penganekaragaman Konsumsi
Pangan 35 3.063.183.341 4.351.202.354 5.383.346.515 38,66% Kegiatan pemantauan dan gerakan diversifikasi pangan
20,0% c. Hasil Pengawasan keamanan dan mutu
pangan (Rekomendasi) 35 1.394.850.010 2.581.161.522 3.363.007.783 45,00% Persiapan uji lab tahun 2017
2 Peningkatan pendapatan keluarga petani
PDB Pertanian Sempit/Tenaga kerja
pertanian (juta rupiah) 8,6 85% a. Usaha Pangan Masyarakat (UPM)/TTI (Gap/TTI) 900/2320 66.609.049.200 98.312.119.707 101.121.901.994 85,89%/72,63% Gapoktan baru selesai melaksanakan bimtek sehingga proses pemberkasan terlambat, ada beberapa gapoktan yang tidak memenuhi syarat utk
mendapatkan Banper tahun 2017 Juni
KEMAJUAN PELAKSANAAN
(%)
DUKUNGAN KEGIATAN BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2017
TERHADAP INDIKATOR KINERJA KEMENTERIAN PERTANIAN
KEGIATAN BKP REALISASI (Rp)
April Mei KETERANGAN
No
1
SASARAN STRATEGIS
Peningkatan diversifikasi pangan
INDIKATOR KEMENTAN TARGET
REALISASI FISIK (%)
Juni
KEMAJUAN PELAKSANAAN
(%)
KEGIATAN BKP REALISASI (Rp)
April Mei KETERANGAN
No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KEMENTAN TARGET
TARGET
80% b. Pengembangan Kawasan Mandiri Pangan
(Kawasan) 78 698.853.200 4.118.871.516 6.907.251.916 67,95% RUK Kelompok terlambat
95% a. Jumlah Pemberdayaan Pekarangan Pangan
Triwulan II
Melakukan pendampingan untuk proses pencairan
Melakukan pendampingan untuk proses pencairan
Laporan uji lab TW.1 baru bisa dilaporkan pada TW. 2 setelah selesai uji lab pada TW. 1
Melakukan pendampingan, monitoring dan evaluasi
PERMASALAHAN
Pembinaan ke daerah mempercepat persyaratan
Triwulan II
I II III IV PELAKSANAAN KEMAJUAN (%)
A Skor PPH Ketersediaan 92,04
1 Pengembangan Kawasan Mandiri Pangan (Kawasan)
78 Kawasan 2 53 67,95% RUK Kelompok terlambat Pembinaan ke daerah
mempercepat persyaratan
2 Jumlah Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (Gapoktan)
98 Gapoktan 12 81 82,65% 1). persyaratan gapoktan 2 kali perputaran belum terpenuhi; 2). pergantian pejabat dan OPD dari Badan ke Dinas; 3). persyaratan LUPM (30 ton beli dan 10 ton pasok ke TTI belum terpenuhi.
3 Jumlah KK Pemberdayaan petani kecil dan gender (KK)
33,600 KK 0 32,970 98,12% Target KK miskin yang menjadi
sasaran kegiatan SOLID 1). Adanya anggota kelompok mandiri yang tidak aktif/bubar; 2). Adanya anggota KM yang telah mengundurkan diri
4 Jumlah KK yang mendukung produksi pertanian dan pemasaran (KK)
26,880 KK 0 26,880 100% Jumlah KK yang terlibat dalam
produksi pertanian dan pemasaran Hasil pertanian untuk komoditas hortikultura dan tanaman pangan
1). Belum sepenuhnya hasil pembelajaran (SL) diterapkan di lahan/kebun masing-masing petani; 2). Pemasaran hasil masih menjadi kendala di karenakan jarak yang terlalu jauh
Melakukan pembinaan di lapangan kepada kelompok
B Penurunan penduduk
rawan pangan 1 %
1 Pengembangan Kawasan Mandiri Pangan (Kawasan)
78 Kawasan 2 53 67,95% RUK Kelompok terlambat Pembinaan ke daerah
mempercepat persyaratan
2 Jumlah KK Pemberdayaan petani kecil dan gender (KK)
33,600 KK 0 32,970 98,12% Target KK miskin yang menjadi
sasaran kegiatan SOLID 1). Adanya anggota kelompok mandiri yang tidak aktif/bubar; 2). Adanya anggota KM yang telah mengundurkan diri
3 Jumlah KK yang mendukung produksi pertanian dan pemasaran (KK)
26,880 KK 0 26,880 100% Jumlah KK yang terlibat dalam
produksi pertanian dan pemasaran Hasil pertanian untuk komoditas hortikultura dan tanaman pangan
1). Belum sepenuhnya hasil pembelajaran (SL) diterapkan di lahan/kebun masing-masing petani; 2). Pemasaran hasil masih menjadi kendala di karenakan jarak yang terlalu jauh
Melakukan pembinaan di lapangan kepada kelompok
C Harga Gabah kering panen (GKP) di tingkat produsen (Rp/Kg)
≥HPP Rp 4.210/ Kg atau 13,77 % diatas HPP (Rp 3.700/Kg)
Rp 4.153/ Kg atau 12,25 % diatas HPP (Rp 3.700/
100% Harga GKP tingkat petani berdasarkan data Panel Harga Pangan di 22 provinsi sentra produksi padi;
Pemantauan harga pada bulan Apri- Juni sudah 100 % dari total target Provinsi (22 Provinsi)
Meningkatkan informasi harga gabah (GKP) di bawah HPP ke Perum Bulog untuk di lakukan penyerapan gabah/beras;
Kisaran harga GKP tingkat petani sebesar Rp 3.167-Rp 5.757/Kg, dengan harga tertinggi di Provinsi Kalteng (55,58 % diatas HPP) dan terendah di Sulteng (1441% dibawah HPP).
Terjadi disparitas harga gabah yang cukup
besar antar wilayah sebesar 11,37% Meningkatkan arus pelaporan data harga gabah dari daerah (kab/prov) ke tingkat pusat
Harga GKP pada TW II relatif stabil dengan koefisien variasi (CV) 0,82%, namun disparitas antar wilayah relative besar , yaitu 11,37 %.
Matrik Pemantauan Capaian Kinerja Berdasarkan PK Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017
REALISASI TRIWULAN
KET PERMASALAHAN TINDAK LANJUT PENETAPAN KINERJA
(PK)/INDIKATOR KINERJA
I II III IV PELAKSANAAN KEMAJUAN (%) REALISASI TRIWULAN
KET PERMASALAHAN TINDAK LANJUT PENETAPAN KINERJA
(PK)/INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (IKK) TARGET
1 Jumlah Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (Gapoktan)
98 Gapoktan 12 81 82,65% 1. persyaratan gapoktan 2 kali perputaran belum terpenuhi; 2. pergantian pejabat dan OPD dari Badan ke Dinas; 3. persyaratan LUPM (30 ton beli dan 10 ton pasok ke TTI belum terpenuhi.
2 Jumlah Usaha Pangan Masyarakat (LUPM)/TTI (Gap/TTI)
900/2.320 Gap/TTI 598 773/1.685 85,89%/72,63% Gapoktan baru selesai melaksanakan bimtek sehingga proses pemberkasan terlambat, ada beberapa gapoktan yang tidak memenuhi syarat utk mendapatkan Banper tahun 2017
Melakukan pendampingan, monitoring dan evaluasi
3 Panel Harga Pangan Nasional dan Pemantauan Harga dan Pasokan Pangan (HBKN)
I II III IV PELAKSANAAN KEMAJUAN (%) REALISASI TRIWULAN
KET PERMASALAHAN TINDAK LANJUT PENETAPAN KINERJA
(PK)/INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (IKK) TARGET D Koefisien variasi pangan
(beras) di tingkat konsumen (Cv) D.1. Koefisien variasi pangan (Beras) di tingkat konsumen (Cv)
< 10% CV = 2,9% CV = 0,85% 100% Berdasarkan data panel harga pangan BKP di 34 Provinsi, sampai dengan TW II (April– Juni ), CV harga beras medium ditingkat konsumen (eceran) 0,85% yang berarti harga sangat stabil
Pemantauan harga pada bulan April– Juni sudah semua wilayah melaksanakan pemantauan
Meningkatkan informasi harga beras;
Harga beras rata- April– Juni
Rp 10.869/ Kg, Harga beras medium yang berlaku masih di atas harga beras acuan pemerintah (Permendag Nomor
63/M-DAG/PER/9/2016)sebesar Rp 7.900/kg
Meningkatkan kelancaran arus distribusi beras antar wilayah (produsen ke konsumen) terkait dengan stabilitas harga beras tingkat konsumen.
Memantapkan stabilitas pasokan beras ke tingkat pedagang agar harga tetap stabil.
D.2. Koefisien variasi pangan (cabe merah) di tingkat konsumen (Cv)
< 27% CV = 13,92% CV = 12,79% 100% Berdasarkan data panel harga pangan BKP di 34 Provinsi, sampai dengan TW II April– Juni ), CV harga cabai merah ditingkat konsumen (eceran) 12,79% yang berarti harga masih stabi l di bawah target CV.
Pemantauan harga pada bulan April– Juni baru sebagian wilayah saja, 17 Provinsi belum melaksanakan pemantauan. Namun masih ada yang provinsi yang tidak kontinu mengirimkan data seperti Kaltim, Malut, Papua, dan Papua Barat
Harga cabai merah rata-rata
April– Juni Rp 35.758/ Kg, Harga cabai merah yang berlaku masih di atas harga acuan pemerintah (Permendag Nomor 63/M-DAG/PER/9/2016)sebesar Rp28.500kg
D.3. Koefisien variasi pangan (bawang merah) di tingkat konsumen (Cv)
< 17% CV = 6,90% CV = 7,18% 100% Berdasarkan data panel harga pangan BKP di 34 Provinsi, sampai dengan TW II (April– Juni), CV harga bawang merah ditingkat konsumen (eceran) 7,18% yang berarti harga masih stabil di bawah target CV.
Pemantauan harga pada bulan April– Juni semua wilayah sudah melaksanakan pemantauan (34 Provinsi). Namun masih ada yang provinsi yang tidak kontinu
mengirimkan data seperti Kaltim, Malut, Papua, dan Papua Barat
Harga bawang merah rata-rata
April– Juni Rp 33.861/ Kg, Harga bawang merah yang berlaku masih di atas harga acuan pemerintah (Permendag Nomor 63/M-DAG/PER/9/2016) )sebesar Rp 32.000kg
1 Jumlah Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (Gapoktan)
98 Gapoktan 12 81 82,65% 1. persyaratan gapoktan 2 kali perputaran belum terpenuhi; 2. pergantian pejabat dan OPD dari Badan ke Dinas; 3. persyaratan LUPM (30 ton beli dan 10 ton pasok ke TTI belum terpenuhi.
2 Jumlah Usaha Pangan Masyarakat (UPM)/TTI (Gap/TTI)
900/2.320 Gap/TTI 598 773/1.685 85,89%/84,25% Gapoktan baru selesai melaksanakan bimtek sehingga proses pemberkasan terlambat, ada beberapa gapoktan yang tidak memenuhi syarat utk mendapatkan Banper tahun 2017
I II III IV PELAKSANAAN KEMAJUAN (%) REALISASI TRIWULAN
KET PERMASALAHAN TINDAK LANJUT PENETAPAN KINERJA
(PK)/INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (IKK) TARGET
3 Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan melalui konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari
1.691
Desa 964 1,630 96,36% Provinsi Maluku ada KRPL berada di lokasi
SOLID dimana satkernya TP, serta di DKI masih menunggu verifikasi dari BRI
Melakukan pendampingan untuk proses pencairan
E Konsumsi Energi per
kapita 2.077 kkal/hari
1 Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan melalui konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari
1.691
Desa 964 1,630 96,36% Provinsi Maluku ada KRPL berada di lokasi
SOLID dimana satkernya TP, serta di DKI masih menunggu verifikasi dari BRI
Melakukan pendampingan untuk proses pencairan
2 Gerakan Diversifikasi
Pangan 42 Lokasi 0 -3 Analisis Pola dan
Kebutuhan Konsumsi Pangan
35
Rekomendasi 0 0 Laporan disampaikan pada
akhir tahun Daerah menyampaikan laporannya pada khir tahun sehingga pada TW 2 belum ada
rekomendasinya
memantau perkembangannya ke daerah
4 Pemantauan Penganekaragaman Konsumsi Pangan
24
I II III IV PELAKSANAAN KEMAJUAN (%) REALISASI TRIWULAN
KET PERMASALAHAN TINDAK LANJUT PENETAPAN KINERJA
(PK)/INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (IKK) TARGET
F Konsumsi Pangan
Hewani per kapita 208 kkal/hari
1 Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan melalui konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari
1.691
Desa 964 1,630 96,36% Provinsi Maluku ada KRPL berada di lokasi
SOLID dimana satkernya TP, serta di DKI masih menunggu verifikasi dari BRI
Melakukan pendampingan untuk proses pencairan
2 Gerakan Diversifikasi
Pangan 42 Lokasi 0 0
3 Analisis Pola dan Kebutuhan Konsumsi Pangan
35
Rekomendasi 0 0 Laporan disampaikan pada
akhir tahun Daerah menyampaikan laporannya pada khir tahun sehingga pada TW 2 belum ada
rekomendasinya
memantau perkembangannya ke daerah
4 Pemantauan Penganekaragaman Konsumsi Pangan
24
Rekomendasi 0 0
G Skor PPH Konsumsi 88,4
1 Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan melalui konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari
1.691
Desa 964 1,630 96,36% Provinsi Maluku ada KRPL berada di lokasi
SOLID dimana satkernya TP, serta di DKI masih menunggu verifikasi dari BRI
Melakukan pendampingan untuk proses pencairan
2 Gerakan Diversifikasi
Pangan 42 Lokasi 0 0
3 Analisis Pola dan Kebutuhan Konsumsi Pangan
35
Rekomendasi 0 0 Laporan disampaikan pada
akhir tahun
Daerah menyampaikan laporannya pada khir tahun sehingga pada TW 2 belum ada rekomendasinya
memantau perkembangannya ke daerah
4 Pemantauan Penganekaragaman Konsumsi Pangan
24
Rekomendasi 0 0 38,66% belum ada rekomendasi
H Rasio konsumsi pangan lokal non beras terhadap beras
5,87%
1 Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan melalui konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari
1.691
Desa 964 1,630 96,36% Provinsi Maluku ada KRPL berada di lokasi
SOLID dimana satkernya TP, serta di DKI masih menunggu verifikasi dari BRI
Melakukan pendampingan untuk proses pencairan
2 Gerakan Diversifikasi
Pangan 42 Lokasi 0 0
3 Analisis Pola dan Kebutuhan Konsumsi Pangan
35
Rekomendasi 0 0 Laporan disampaikan pada
akhir tahun Daerah menyampaikan laporannya pada khir tahun sehingga pada TW 2 belum ada
rekomendasinya
memantau perkembangannya ke daerah
4 Pemantauan Penganekaragaman Konsumsi Pangan
24
I II III IV PELAKSANAAN KEMAJUAN (%) REALISASI TRIWULAN
KET PERMASALAHAN TINDAK LANJUT PENETAPAN KINERJA
(PK)/INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (IKK) TARGET I Peningkatan produk
pangan segar yang tersertifikasi
10 %
1 Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan melalui konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari
1.691
Desa 964 1,639 96,92% Yang belum cair Maluku (15),
DKI (20) dan Papua (15) Provinsi Maluku ada KRPL berada di lokasi SOLID dimana satkernya TP, serta di DKI
masih menunggu verifikasi dari BRI
Melakukan pendampingan untuk proses pencairan
2 Peningkatan Pengawasan Keamanan dan Mutu Pangan Segar
35
Rekomendasi 1 17 48,57% 1). SDM utk menangani keamanan pangan
sangat terbatas; 2) Kegiatan inspeksi dan monitoring yg belum merata di setiap wilayah dan belum terintegrasi antar instansi yg berwenang; 3) Masih rendahnya kesadaran masyarakat/produsen/petani/ pedagang dan konsumen tentang keamanan pangan segar; 4) Sarana dan prasarana relatif kirang; 5) Lokasi yang jauh antara wilayah kejadian ke laboratorium keamanan pangan segar, bahkan ada yang lintas provinsi; 6) Anggaran terbatas
1). Penguatan kelembagaan melalui dukungan penganggaran dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas penggerak berupa pelatihan/bimtek; 2). Mobilisasi pengawasan keamanan pangan segar di 33 provinsi; 3). Koordinasi dan Sinkronisasi dalam wadah jejaring keamanan pangan nasional/daerah; 4). Sosialisasi dan promosi keamanan pangan yang berkesinambungan; 5) Kerja sama dengan BPOM, PT dan Swasta untuk laboratorium.
3 Pemantauan Penganekaragaman Konsumsi Pangan
24
Rekomendasi 0 0 38,66% belum ada rekomendasi
J Tingkat keamanan
pangan segar yang diuji ≥80%
1 Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan melalui konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari
1.691
Desa 964 1,630 96,36% Provinsi Maluku ada KRPL berada di lokasi
SOLID dimana satkernya TP, serta di DKI masih menunggu verifikasi dari BRI
Melakukan pendampingan untuk proses pencairan
2 Peningkatan Pengawasan Keamanan dan Mutu Pangan Segar
35
Rekomendasi 1 17 48,57% 1). SDM utk menangani keamanan pangan
sangat terbatas; 2) Kegiatan inspeksi dan monitoring yg belum merata di setiap wilayah dan belum terintegrasi antar instansi yg berwenang; 3) Masih rendahnya kesadaran masyarakat/produsen/petani/ pedagang dan konsumen tentang keamanan pangan segar; 4) Sarana dan prasarana relatif kirang; 5) Lokasi yang jauh antara wilayah kejadian ke laboratorium keamanan pangan segar, bahkan ada yang lintas provinsi; 6) Anggaran terbatas
1). Penguatan kelembagaan melalui dukungan penganggaran dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas penggerak berupa pelatihan/bimtek; 2). Mobilisasi pengawasan keamanan pangan segar di 33 provinsi; 3). Koordinasi dan Sinkronisasi dalam wadah jejaring keamanan pangan nasional/daerah; 4). Sosialisasi dan promosi keamanan pangan yang berkesinambungan; 5) Kerja sama dengan BPOM, PT dan Swasta untuk laboratorium.
3 Pemantauan Penganekaragaman Konsumsi Pangan
24