• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARTIKEL ILMIAH. OLEH: 1. RELI NURLIZESWATI (A1C309047) 2. Dra.ASTALINI, M.Si 3. HAERUL PHATONI,S.Pd, M.Pd.Fis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ARTIKEL ILMIAH. OLEH: 1. RELI NURLIZESWATI (A1C309047) 2. Dra.ASTALINI, M.Si 3. HAERUL PHATONI,S.Pd, M.Pd.Fis"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Reli Nurlizeswati:S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi ARTIKEL ILMIAH

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

FISIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

STAD PADA SISWA KELAS VIII

SMP NEGERI 8 MERANGIN

OLEH:

1. RELI NURLIZESWATI (A1C309047) 2. Dra.ASTALINI, M.Si

3. HAERUL PHATONI,S.Pd, M.Pd.Fis

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

(2)

Reli Nurlizeswati:S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi berjudul “

Upaya meningkatkan aktivitas belajar fisika siswa

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

Tipe

STAD di

kelas VIII SMP Negeri 8 Merangin”

.yang disusun oleh Reli Nurlizeswati A1C309047 telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan dalam sidang dewan penguji. Jambi, November 2014 Pembimbing I Dra. Hj. Astalini, M. Si NIP. 196301261986092001 Jambi, November 2014 Pembimbing II

Haerul Pathoni, S.Pd, M. PFis NIP. 198511012012121001

(3)

Reli Nurlizeswati:S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi Upaya meningkatkan aktivitas belajar fisika siswa dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas VIII SMP Negeri 8 Merangin Oleh:

Reli Nurlisezwati1), Astalini2), Haerul3) )

1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Jambi )

2

Dosen Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Jambi Kata Kunci: Aktivitas, Model Student Teams Achievement Division (STAD)

Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya nilai pembelajaran fisika siswa. Selama proses pembelajaran aktivitas siswa kurang, masih didominasi dan berpusat pada guru (teacher centered). Dalam pembelajaran siswa kurang membaca bahan ajar, kurangnya interaksi antar siswa, dan kurang merespon pembelajaran. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan upaya dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) adalah merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas siswa di kelas VIII smp negeri merangin dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division(STAD). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroon action research) yang dilakukan dalam tiga siklus. Setiap siklus melalui tahapan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan observasi, evaluasi, dan refleksi. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif yang dikumpulkan melalui ulangan formatif dan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran guru dan siswa melalui lembar observasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata persentase aktivitas dan hasil belajar siswa yaitu pada siklus I, aktivitas siswa 60,47% dan hasil belajar 64,08 dengan jumlah siswa yang berhasil 14 orang (56%). Pada siklus II aktivitas siswa meningkat menjadi 75,05% dan hasil belajar 74,72 dengan jumlah siswa yang berhasil 18 orang (72%). Kemudian mengalami peningkatan lagi pada siklus III dengan aktivitas siswa 88% dan hasil belajar 79,88 dengan jumlah siswa yang berhasil 22 orang (88%).

Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa yang berdampak pada hasil belajar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Merangin pada pokok bahasan, Usaha dan Energi

(4)

Reli Nurlizeswati:S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi PENDAHULUAN

Latar Belakang

Aktivitas belajar siswa merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Hal tersebut dapat dilihat dari kegiatan belajar mengajar contohnya jika siswa aktif dan mau menyelesaikan tugasnya dengan baik selama proses belajar mengajar maka pada akhirnya berpengaruh pada hasil belajar yang akan meningkat. Akan tetapi, jika siswa pasif dan tidak mau menyelesaikan tugas selama proses belajar mengajar maka pada akhirnya berpengaruh pada hasil belajarnya yang akan menurun.

Berdasarkan hasil observasi penulis, penyebab rendahnya nilai pembelajaran fisika antara lain adalah:

1. Aktivitas belajar siswa kurang dan pembelajaran masih berpusat pada guru. 2. Dalam kegiatan pembelajaran fisika, interaksi antara siswa dengan siswa dan

siswa dengan guru masih kurang. 3. Siswa kurang membaca buku belajaran.

4. Rendahnya inisiatif dalam bertanya, mengemukakan gagasan, respon terhadap pembelajaran yang disampaikan guru waktu kegiatan pembelajaran berlangsung, sehingga diperlukan penerapan model pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas pembelajaran dimana guru menciptakan suasana yang mendorong siswa aktif menggali informasi.

Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah memperbaiki aktivitas belajar dengan memilih model pembelajaran yang tepat. Tujuan pemilihan model pembelajaran yaitu bertitik tolak dari penentuan tujuan pembelajaran, pemilihan strategi pembelajaran, dan perumusan tujuan, kemudian diimplementsikan ke dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung.

Salah satu model pembelajarn kooperatif yang dapat menjadi solusi adalah model kooperatif tipe STAD. Dalam pembelajaran STAD, aktivitas siswa diarahkan dan dikembangkan melalui kelompok-kelompok sehingga terjadi interaksi positif dan kerja sama antara siswa dengan guru, selain siswa dapat saling membantu meningkatkan kemampuan individu, siswa juga dapat mengembangkan berbagai aktivitas sosial.

Berdasarkan berbagai fakta di atas maka penulisan bermaksud melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Upaya meningkatkan aktivitas belajar fisika siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas VIII SMP Negeri 8 Merangin.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut: “Apakah penggunaan model Pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan Aktivitas dan hasil belajar fisika Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 8 Merangin?”

(5)

Reli Nurlizeswati:S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan Aktivitas dan hasil belajar fisika Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 8 Merangin.

Manfaat Penelitian

Hasil Penelitian ini diharapkan bermanfaat : Bagi siswa

1. Untuk menambah wawasan tentang Materi usaha dan energi

2. Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam belajar fisika Bagi guru

1. Dapat menambah dan memperkaya pengalaman guru dalam meningkatkan profesionalisme guru.

2. Dapat menciptakan pembelajaran yang aktif, Inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

Bagi Sekolah

Sebagai bahan rujukan bagi guru untuk menggunakan model Pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam mengajar.

Batasan masalah

1. Guru mengajar dengan menggunakan media charta

2. Hasil belajar yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar fisika siswa pada aspek kognitif dengan menggunakan tes objektif

3. Aktivitas belajar yang diteliti adalah aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar

KAJIAN PUSTAKA Pengertian Belajar

Belajar adalah proses perubahan yang relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil pengalaman (Winaputra,1994). Belajar merupakan suatu proses kegiatandan bukan suatu hasil dan tujuan. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Proses Belajar Mengajar

Proses belajar mengajar merupakan suatu inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peran utama. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar (Usman, 2000).

(6)

Reli Nurlizeswati:S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi Aktivitas Belajar

Menurut Rusman (2012), “Aktivitas yang termasuk belajar memiliki ciri-ciri tertentu yaitu terjadi secara sadar, bersifat fungsional, positif dan aktif, tidak bersifat sementara, bertujuan dan terarah serta mencakup seluruh aspek tingkah laku secara utuh”. Ciri-ciri ini merujuk pada perubahan tingkah laku, dan untuk mencapai perubahan tersebut dilakukan berbagai cara agar proses pembelajaran berjalan dengan baik dan memuaskan.

Hubungan Aktivitas Belajar Siswa dengan Hasil Belajar

Menurut Sardiman (2011) dalam belajar perlu adanya aktivitas, sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku. Tidak akan terjadi proses belajar jika tidak terdapat aktivitas. Aktivitas siswa sangat penting agar hasil belajar yang diperoleh dapat memuaskan.Karena aktivitas belajar merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi belajar dan pembelajaran agar tujuan dari pembelajaran itu sendiri dapat tercapai.Dengan beraktivitas langsung dalam pembelajaran, para siswaakan lebih mudah dalam menguasai materi pelajaran.

Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang komplek (Trianto, 2007).

Model pembelajaran koooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD)

Menurut Slavin dalam Isjoni (2009) “Pada proses pembelajarannya, belajar koopertif tipe STAD melalui lima tahapan yang meliputi: 1) tahap penyajian materi, 2) tahap kegiatan kelompok, 3) tahap tes individual, 4) tahap perhitungan skor perkembangan individu, dan 5) tahap pemberian penghargaan kelompok”.

Materi Pembelajaran Energi

Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Suatu benda dikatakan mempunyai energi jika benda tersebut menghasilkan gaya yang dapat melakukan kerja. dalam satuan internasional (SI) besar energi dinyatakan dalam satuan joule (J). Bentuk-Bentuk Energi:

a. Energi mekanik Em = EP + Ek

dengan: Em = Energi Mekanik (J) EP = Energi Potensial (J) Ek = Energi Kinetik (J) b. Energi listrik c. Energi kimia d. Energi cahaya e. Energi bunyi f. Energi nuklir

(7)

Reli Nurlizeswati:S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi Usaha

Usaha dalam fisika didefinisikan hasil kali gaya dan perpindahan yang searah gaya. Hubungan antar usaha (kerja), besar gaya, dan besar perpindahan sebagai berikut. Jika sebuah gaya sebesar F bekerja pada sebuah benda dan benda berpindah sejauh s searah dengan gaya, maka gaya tersebut telah melakukan usaha atau kerja w sebesar:

W = F .s

METODE PENELITIAN Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan peneilitian tindakan kelas (Class room action research) yaitu suatu penelitian yang bersifat reflektif oleh pelaku untuk memanfaatkan tindakan serta memperbaiki dimana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan.

Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 8 Merangin VIII Semester 1 pada materi Usaha dan energi tahun ajaran 2014/2015.

Subjek dalam Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMP Negeri 8 Merangin kelas VIII Semester 1 tahun ajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa 25 orang,

Jenis dan sumber data

Jenis data yang diambil dalam penelitian ini berupa data kuantitatif yaitu hasil belajar siswa setiap siklus. Sumber data diambil dengan memberikan tes (Ulangan Formatif) yang diberikan tiap akhir siklus pembelajaran. Serta analisis kualitatif diambil dari data hasil observasi tentang situasi belajar mengajar, yaitu data hasil observasi aktivitas siswa dan kegiatan pembelajaran guru.

Instrumen penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi instrumen penelitian adalah soal-soal yang memenuhi syarat standar soal yaitu validitas, daya beda, tingkat kesukaran, reliabilitas. Setiap butir soal dirancang dengan satuan pembelajaran yang sudah disusun.

Penentuan Validitas

Sugiono (2008) mengatakan “Sebuah tes dikatakan valid apabila suatu tes dapat mengukur apa yang hendak diukur”. Validitas tes adalah tingkat ketepatan tes, sehubungan dengan penelitian maka validitas yang digunakan validitas isi yaitu untuk menguji ketepatan isi soal sebagai instrument penelitian sehingga data yang diperoleh dari hasil tes tersebut dapat dipercaya kebenarannya. Oleh sebab itu penulis membuat kisi-kisi soal dan soal tes sesuai dengan materi yang telah diberikan berdasarkan kurikulum KTSP yang akan diujikan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Merangin. Daya beda

D=𝐵𝐴

𝐽𝐴 − 𝐵𝐵

(8)

Reli Nurlizeswati:S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi Tingkat kesukaran P= 𝐵 𝐽

Dengan: P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab dengan benar. Js = Jumlah seluruh siswa peserta tes.

Reliabilitas

r

11

=

𝑛 𝑛 −1

1 − 𝑀 (𝑛−𝑀) 𝑛𝑆𝑡²

X= 𝑋 𝑁

St

2

=

𝑋 2 𝑋 2 𝑁 Ν

Analisis data 𝑆 = 𝑅 − 𝑊 𝑛 −1 𝑥𝑊𝑡 Keterangan: S : Skor

R : Jumlah jawaban yang benar W : Jumlah jawaban yang salah

𝑊𝑡 : Bobot

𝑛 : Jumlah option (banyak nya pilihan jawaban) Indikator kinerja

Indikator yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan tindakan adalah hasil belajar yang diperoleh siswa dan lembar aktivitas siswa.Keberhasilan belajar siswa dilihat berdasarkan Perhitungan rata-rata tes hasil belajar siswa pada setiap siklus terdapat peningkatan secara signifikan. Terjadi peningkatan pada jumlah atau persentase siswa yang mencapai keberhasilan dalam belajar (mendapat nilai 70). Prosedur penelitian

Penelitian ini direncanakan dilakukan dalam tiga siklus, yang terdiri dari siklus I, siklus II, siklus III. Tahapan dalam penelitian tindakan kelas:

1. Perencanaan tindakan (planning) 2. Pelaksanaan Tindakan (action)

3. Pengamatan dan evaluasi (observation dan evaluation) 4. Refleksi (reflection)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Rincian mengenai peningkatan hasil belajar siswa pada aspek kognotif yang diperoleh dari penerapan model STADdapat dilihat pada tabel berikut:

(9)

Reli Nurlizeswati:S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi Tabel 4.14 Peningkatan hasil belajar siswa

NO Variabel yang diamati

Jumlah atau persentase Siklus I Siklus II Siklus III 1 2 3

Nilai rata-rata (persentase rata-rata penguasaan materi)

Banyaknya siswa nyang telah berhasil dalam belajar

Persentase siswa yang telah berhasil dalam belajar 64,O8 14 56% 74,72 18 72% 79,88 22 88%

Dari tabel dapat disimpulkan bahwa setiap siklus terdapat peningkatan hasil belajar yang semakin baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran menggunakan model Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika siswa pada materi usaha dan energi di SMPN 8 Merangin. Peningkatan aktivitas dan hasil belajar fisika dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.15 Peningkatan aktvitas dan hasil belajar fisika siswa tiap siklus

Siklus Rata-rata % Aktivitas Siswa Rata-rata Hasil belajar Fisika siswa I II III 60,47 75,05 88 64,08 74,72 79,88 PENUTUP Simpulan

Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan aktivitas dan berdampak sangat baik pada hasil belajar siswa pada materi Usaha dan energi, di Kelas VIII SMP Negeri 8 Merangin. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata persentasi aktivitas kegiatan siswa dan hasil belajar siswa tiap siklusnya. Pada siklus I rata-rata aktivitas siswa mencapai 60,47%. Rata-rata persentase meningkat pada siklus II menjadi 75,05 % dan mengalami peningkatan lagi pada siklus III menjadi 88 %.

Peningkatan aktivitas belajar siswa sangat berdampak baik pada hasil belajar Fisika siswa. Dimana pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa 62,67 dengan jumlah siswa yang berhasil adalah 14 orang (56%), meningkat pada siklus II dengan rata-rata hasil belajar siswa 71,88 dengan jumlah siswa yang berhasil berjumlah 18 Orang (72%) kemudian meningkat lagi pada siklus III menjadi 78,84 dengan jumlah siswa yang berhasil mencapai 22 Orang (88%) dari jumlah keseluruhan siswa.

5.2 Saran-Saran

1. Diharapkan kepada guru fisika supaya menerapkan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) pada materi pelajaran Fisika lainnya.

(10)

Reli Nurlizeswati:S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi 2. Di harapkan kepada guru mata pelajaran fisika, supaya dapat menggunakan

model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

3. Diharapkan kepada pihak Sekolah, menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan Aktivitas dan hasil belajar fisika pada masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Alzumar. 2012. Upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika melalui penerpan model pembelajaran student teams achievement division (STAD) di kelas VII SMPN 7 batanghari: Skripsi

Depdiknas, 2006. Standar Kompetensi Mata Pelajaran SD/MI, Jakarta, Depdiknas Dharma. Dkk. 2009. Contextual Teaching And Learning. Yogyakarta: Rahayasa Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Djamarah, 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : Rineka

Cipta

Ekawarna, 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jambi: FKIP Universitas Jambi Hamalik, Oemar, 2008a. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Isjoni. 2009. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.

Martinis, 2007. Kiat membelajarkan siswa. Jakarta: Gaung Persada (GP) Pres

Saeful dkk. 2008. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Rusman, 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan Profesionalisme Abad 21. Bandung: PT. Alfabeta

Sardiman, A.M., 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Sudjana, N.2006.Metode Statistik. Bandung: Tarsito

Sulistiani,2011. Penggunaan Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dalam Pembelajaran Fisika Materi Fluida di SMK SPP Negeri Jambi: Skripsi,

(11)

Reli Nurlizeswati:S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi Trianto. 2007.Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher

Uno, Hamzah B. 2010. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif & Efektif. Jakarta: Bumi Aksara. Usman, Uzer. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja

Anonim 2014.13 oktober 2014.http:/Fisikastudi center.com/Fisika- SMP/59-pesawat-sederhana-kelas-VIII-SMP

Gambar

Tabel 4.15 Peningkatan aktvitas dan hasil belajar fisika siswa tiap siklus

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan, karena atas berkat dan perlindunganNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pola Pengobatan Demam

Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan ( deferral ), atau akrual dari penerimaan, atau pembayaran

Pada makalah ini akan dipaparkan mengenai pengembangan digital library yang ditujukan untuk perpustakaan Smk Yasmida Ambarawa .Teknologi dan komunikasi tak

Rindi Antika : “Upaya Mening katkan Prestasi Belajar Siswa dengan Metode Permainan Kereta Domino dalam Pembelajaran Operasi Bentuk Aljabar (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas

 Menghafalkan surah Al Kausar dengan lancar dan benar  Membiasakan.. membaca Surah Al

Menimbang, bahwa alasan yang mendasari Pemohon untuk mengajukan cerai secara ringkas adalah bahwa sejak bulan Januari 2009 antara Pemohon dengan Termohon sering terjadi

Dalam ilmu kekuatan bahan, akan dipelajari tentang banyak hal misalnya : jenis pembebanan yang diberikan, gaya-gaya yang bekerja didalamnya, tegangan-tegangan yang

Nilai daya dukung dan penurunan berdasarkan program Metode Elemen Hingga sebesar 285,46 ton dan 11,42 mm nilai ini tidak jauh berbeda dengan secara analitis.. Kata Kunci :