• Tidak ada hasil yang ditemukan

Audio/Video. Metode Evaluasi dan Penilaian. Web. Soal-Tugas. a. Writing exam skor:0-100 (PAN).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Audio/Video. Metode Evaluasi dan Penilaian. Web. Soal-Tugas. a. Writing exam skor:0-100 (PAN)."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

P e rt e m u a n ke Tujuan Ajar/Keluaran/Indikator

Topik (pokok, sub pokok bahasan, alokasi waktu)

Media Ajar Metode Evaluasi dan Penilaian Metode Ajar (STAR) Aktivitas Mahasiswa Aktivitas Dosen/Nama Pengajar Sumber Ajar Te ks P re se n ta si G am b ar A u d io /V id e o So al -T u ga s W e b

VII Mahasiswa dapat melakukan pengujian sifat dan karakterisasi bahan teknik

Pengujian Bahan  Pendahuluan

 Pengujian Merusak dan Tidak Merusak  Tegangan dan Gaya

dalam Waktu:1x pertemuan @100 menit √ √ √ √ √ √ a. Writing exam skor:0-100 (PAN). b.Tugas: Studi kasus tentang pemilihan pengujian untuk pengujian. c.Latihan: Jelaskan proses pengujian kemampuan hantar panas dan kemampuan hantar listrik pada bahan teknik ! TCL, Mahasisawa berkelompok dan berdiskusi, SCL (Microteaching) 1. Mengerjakan tugas tentang Pengujian bahan 2. Menjelaskan hasil kelompok di depan kelas 1. Menyampaikan materi sesuai bahan ajar. 2. Memandu diskusi kelompok Pengajar: Radhian Krisnaputra  Akhmad. H.Y., 2009., Buku Panduan Praktikum Karakterisasi Material 1 Pengujian Merusak  Surdia. T., Saito. S., 1997, Pengetahuan Bahan Teknik  Djapri, S., 1987, Metalurgi Mekanik Vdeo pengujian sifat

(2)

BAB VII. PENGUJIAN BAHAN

PENDAHULUAN Deskripsi Singkat

Pengujian bahan bertujuan mengetahui sifat-sifat fisik, mekanik atau cacat pada bahan/produk, sehingga pemilihan bahan dapat dilakukan dengan tepat untuk suatu keperluan. Cara pengujian bahan dibagi dalam dua kelompok yaitu pengujian dengan merusak (destructive test) dan pengujian tanpa merusak (non destructive test).

Pengujian dengan merusak dilakukan dengan cara merusak benda uji dengan cara pembebanan/ penekanan sampai benda uji tersebut rusak, dari pengujian ini akan diperoleh informasi tentang kekuatan dan sifat mekanik bahan.

Pengujian tanpa merusak dilaksanakan memberi perlakuan tertentu terhadap bahan uji atau produk jadi sehinga diketahui adanya cacat berupa retak atau rongga pada benda uji/produk.

Pengujian dengan merusak ( destructive test) terdiri dari: 1. Pengujian Tarik (Tensile Test)

2. Pengujian Tekan (Compressed Test) 3. Pengujian Bengkok ( Bending Test) 4. Pengujian Pukul ( Impact Test ) 5. Pengujian Puntir ( Torsion Test) 6. Pengujian Lelah (Fatique Test)

7. Pengujian Kekerasan ( Hardness Test).

Pengujian tanpa merusak ( non destruktive test) terdiri dari: 1. Dye Penetrant Test

2. Electro Magnetic Test 3. Ultrasonic Test 4. Sinar Rontgen

Manfaat

Mahasiswa dapat menentukan jenis bahan, dimensi dan mengontrol kekuatan suatu konstruksi mekanik sesuai dengan fungsi dari ilmu kekuatan bahan itu sendiri. Dalam ilmu kekuatan bahan, akan dipelajari tentang banyak hal misalnya : jenis pembebanan

(3)

yang diberikan, gaya-gaya yang bekerja didalamnya, tegangan-tegangan yang terjadi, jenis bahan dan kasus pembebanan yang diberikan sampai menentukan tegangan yang diizinkan.

Relevansi

Pengujian bahan yang dilakukan akan menetukan sifat dan karakterisasi bahan teknik, sifat yang diketahui antara lain : sifat mekanik, fisik, kimia, kemampuan hantar panas dan kemampuan hantar listrik. Mahasiswa dapat menjelaskan sifat bahan setelah melakukan pengujian. Selain sifat tersebut, dengan pengujian tidak merusak, didapatkan posisi dan besarnya cacat pada bahan.

Learning Outcomes

1. Mahasiswa dapat melakukan pengujian sifat dan karakterisasi bahan teknik dan menganalisa hasil pengujian.

2. Mahasiswa dapat menganalisa cacat pada bahan hasil produksi.

3. Mahasiswa dapat menentukan bahan yang sesuai untuk penggunaan tertentu.

PENYAJIAN

Sifat-sifat mekanik bahan sangat dipengaruhi oleh jenis dan komposisi bahan logam serta perlakuan terhadap bahan tersebut. Sifat sifat mekanik logam terebut antara lain, keras (hardness), liat ( ductile), lunak, tangguh (toughness).

Bahan logam dikatakan keras apabila memiliki ketahanan terhadap penetrasi terhadap logam lain atau bahan pembanding standar ( sebagai contoh bahan pembanding adalah intan), atau memiliki kemampuan melakukan penetrasi terhadap logam lain (contoh baja HSS atau HCS, baja karbida).

Bahan Logam dikatakan liat apabila memiliki kemampuan dibentuk dengan proses penarikan dingin tanpa putus (contoh tembaga). Bahan logam dikatakan lunak apabila mampu dibentuk dengan proses penekanan dingin tanpa pecah/retak (contoh : Timah). Bahan logam dikatakan tangguh apabila mampu menahan pembebanan gabungan dan berulang dalam rentang waktu tertentu tanpa rusak.

Sifat-sifat mekanik tersebut dapat dirubah apabila kita merubah komposisi bahan tersebut atau memberikan perlakuan panas terhadap bahan tersebut. Bila dikaitkan dengan proses produksi, maka sifat bahan bisa dikategorikan mampu mesin (machine ability) atau tidak mampu mesin, serta mampu bentuk atau tidak mampu bentuk. Apabila bahan dapat

(4)

dikerjakan dengan mudah pada mesin konvensional (mesin produksi yang mamakai alat potong dan menghasilkan tatal), disebut mampu mesin. Logam mampu bentuk apabila dapat dibentuk dengan proses penekanan tanpa retak atau pecah.

Logam mempunyai beberapa sifat antara lain: 1. sifat mekanis,

2. sifat fisika, 3. sifat kimia,

4. sifat konduktifitas thermal, 5. sifat konduktifitas listrik.

Sifat mekanis adalah kemampuan suatu logam untuk menahan beban yang diberikan pada logam tersebut. Pembebanan yang diberikan dapat berupa pembebanan statis (besar dan arahnya tetap), ataupun pembebanan dinamis (besar dan arahnya berubah). Yang termasuk sifat mekanis pada logam, antara lain: kekuatan bahan (strength), kekerasan elastisitas, kekakuan, plastisitas, kelelahan bahan.

Kekuatan (strength) adalah kemampuan material untuk menahan tegangan tanpa kerusakan. Beberapa material seperti baja struktur, besi tempa, alumunium, dan tembaga mempunyai kekuatan tarik dan tekan yang hampir sama. Sementara itu, kekuatan gesermya kira-kira dua pertiga kekuatan tariknya. Ukuran kekuatan bahan adalah tegangan maksimumnya, atau gaya terbesar persatuan luas yang dapat ditahan bahan tanpa patah.

Dalam ilmu kekuatan bahan, akan dipelajari tentang banyak hal misalnya : jenis pembebanan yang diberikan, gaya-gaya yang bekerja didalamnya, tegangan-tegangan yang terjadi, jenis bahan dan kasus pembebanan yang diberikan sampai menentukan tegangan yang diizinkan sehingga seorang Engineer dapat menentukan jenis bahan, dimensi dan mengontrol kekuatan suatu konstruksi mekanik sesuai dengan fungsi dari ilmu kekuatan bahan itu sendiri.

Secara garis besar fungsi dari ilmu kekuatan bahan yakni :

1. Menentukan dimensi yang proporsional (Apabila beban dan bahan diketahui atau ditentukan).

2. Menentukan beban maksimum (Apabila dimensi dan bahan diketahui atau ditentukan).

(5)

4. Mengontrol kekuatan bahan (Apabila beban, dimensi dan bahan diketahui) dengan melakukan comparisson study antara tegangan yang terjadi dengan tegangan yang diizinkan.

Gaya Dalam

Gaya Dalam ialah gaya yang terjadi didalam suatu elemen konstruksi (batang) sebagai akibat adanya pengaruh gaya dari luar. Gaya dalam diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu:

a. Gaya normal (gaya aksial) yakni gaya dalam yang bekerja tegak lurus terhadap penampang potong atau sejajar dengan sumbu batang. Arah gaya satu sumbu.

b. Gaya geser (gaya melintang) yakni gaya dalam yang bekerja sejajar dengan penampang potong atau tegaklurus terhadap sumbu batang. Arah gaya tidak satu sumbu.

Pembebanan

Jika ditinjau dari arahnya (beban) dan akibatnya terhadap komponen yang menahannya, pembebanan dikategorikan menjadi 5 jenis, yaitu :

a. Pembebanan Tarik yakni apabila gaya yang bekerja sejajar dengan garis sumbu atau tegak lurus terhadap penampang potong berorientasi kerja keluar (menjauh) sehingga mengakibatkan batang atau elemen konstruksi mengalami perpanjangan.

b. Pembebanan Tekan yakni apabila gaya yang bekerja sejajar dengan garis sumbu atau tegak lurus terhadap penampang potong berorientasi kerja kedalam (menuju) sehingga mengakibatkan batang atau elemen konstruksi mengalami perpendekan.

c. Pembebanan Bengkok yakni apabila gaya yang bekerja dengan jarak tertentu terhadap penampang potong yang mengakibatkan momen bending pada batang atau elemen konstruksi tersebut.

d. Pembebanan Geser yakni apabila gaya yang bekerja sejajar dengan penampang potong atau tegak lurus terhadap garis sumbu yang mengakibatkan elemen kontruksi (batang) mengalami pergeseran.

e. Pembebanan Puntir yakni apabila gaya yang bekerja sejajar penampang potong dengan jarak radius tertentu terhadap sumbu batang (garis sumbu) yang mengakibatkan momen puntir.

(6)

Tegangan

Apabila suatu gaya dalam ditahan oleh penampang batang maka didalam penampang batang tersebut akan mengalami adanya tegangan. Tegangan ialah besarnya gaya yang diberikan per satuan luas penampang. Ditinjau dari arah gaya dalam yang terjadi, tegangan diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu :

a. Tegangan Normal yakni tegangan yang terjadi karena pengaruh dari Gaya Normal.

b. Tegangan Geser yakni tegangan yang terjadi karena pengaruh Gaya Geser.

Contoh

Pemilihan bahan teknik yang akan digunakan pada aplikasi yang membutuhkan sifat mekanik yang kuat, keras dan regangan yang tinggi, didapatkan dengan pengujian mekanis pada bahan teknik, yaitu pengujian tarik dan kekerasan.

Aktivitas

Mahasiswa dituntut untuk menjelaskan proses pengujian bahan untuk mendapatkan sifat dan karakterisasi bahan teknik.

Ilustrasi

Mahasiswa dituntut untuk melihat proses pengujian bahan melalui browsing di youtube.com Dari video ilustrasi, mahasiswa dapat menentukan pengujian bahan yang tepat untuk mendapatkan sifat sesuai aplikasinya.

Rangkuman

Sifat-sifat mekanik bahan sangat dipengaruhi oleh jenis dan komposisi bahan logam serta perlakuan terhadap bahan tersebut. Sifat sifat mekanik logam terebut antara lain, keras (hardness), liat (ductile), lunak, tangguh (toughness). Sifat-sifat mekanik tersebut dapat dirubah apabila kita merubah komposisi bahan tersebut atau memberikan perlakuan panas terhadap bahan tersebut.

Secara garis besar fungsi dari ilmu kekuatan bahan yakni :

1. Menentukan dimensi yang proporsional (Apabila beban dan bahan diketahui atau ditentukan).

2. Menentukan beban maksimum (Apabila dimensi dan bahan diketahui atau ditentukan).

(7)

3. Menentukan bahan yang sesuai atau cocok (Apabila beban dan dimensi diketahui). 4. Mengontrol kekuatan bahan (Apabila beban, dimensi dan bahan diketahui) dengan

melakukan comparisson study antara tegangan yang terjadi dengan tegangan yang diizinkan.

Petunjuk Penilaian dan Umpan Balik

Nilai maksimal penyelesaian tes formatif adalah 100, sehingga tiap soal memiliki bobot 100/n (n adalah jumlah soal). Dari nilai pengerjaan tes formatif, tingkat serapan materi ajar oleh mahasiswa dapat diukur. Hasil ukuran tersebut akan digunakan sebagai evaluasi pembelajaran materi berikutnya.

Tindak Lanjut

Kompetensi mahasiswa diharapkan dapat diukur dari nilai pengerjaan tugas, latihan dan tes formatif. Bagi mahasiswa yang memiliki nilai dibawah 40, dianggap belum memenuhi kompetensi, dan diharuskan melakukan ujian ulang.

Referensi

Dokumen terkait

Welch (1982) menyatakan bahwa untuk kota-kota di Amerika Serikat pada umumnya hubungan antara resolusi spasial data penginderaan jauh dan tingkat kerincian data kota tercermin

 Untuk lembar kerja akan berisi kartu soal dan kartu jawaban ( pada kartu jawaban, jawaban dari kartu soal harus disusun sampai menemukan jawaban yang

Tercapainya pengelolaan dan pemeliharaan sarana rumah sakit dengan baik, bermutu, profesional dan memuaskan sesuai dengan standar operasional prosedur yang berlaku

Pasal 1 ayat (6) disebutkan bahwa yang dimaksud dengan : ”Utang adalah kewajiban yang dinyatakan atau dapat dinyatakan dalam jumlah uang baik dalam mata uang Indonesia maupun mata

Langkah- langkah yang digunakan adalah (1) menghitung return saham TLKM dan saham GGRM; (2) mencari nilai tengah, simpangan baku, skewness, dan kurtosis, dari

Karena diduga permasalahan yang terjadi yaitu pada atribut Chicken Katsu Kedai Kencur Dari keterangan di atas, maka penulis menarik hipotesis: Jika Chicken Katsu

Sedangkan gambar 4.c, dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan warna yang terdapat pada berbagai perlakuan pada temperatur pemanasan 115°C, dari kiri kekanan adalah

Promosi dilakukan untuk menggalang dukungan dari para delegasi negara lain sehingga memilih Indonesia menjadi tuan rumah Annual Meeting ICOLD ke 82 tahun 2014 di Bali,