• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Audience Engagement melalui Media Sosial Instagram pada Media Televisi (Studi Kasus pada Instagram Kompas TV)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Strategi Audience Engagement melalui Media Sosial Instagram pada Media Televisi (Studi Kasus pada Instagram Kompas TV)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Paradigma Penelitian

Paradigma merupakan sebuah cara pandang untuk mengartikan kompleksistas pada dunia nyata, paradigma tertanam secara kuat dengan sosialisasi para praktisi dan penganutnya. Adanya paradigma akan menunjukan hal yang penting, masuk akal dan absah. Sifat paradigma adalah normatif yang dapat menunjukan kepada praktisi hal yang harus dilakukan tanpa melakukan pertimbangan epistemologis dan eksistansial (Mulyana, 2003,p.9).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan paradigma Posivistik. Menurut C reswell (2014, p.11-13) post positivistik mempunyai filosofi determenistik, dimana sebab akan memperlihatkan efek atau hasil. Maka dari itu kasus yang dipelajari melalui paradigma tersebut akan menggambarkan adanya kebutuhan untuk mengidentifiskasi serta menilai sebab yang akan berpengaruh pada hasil, contohnya seperti yang ditemukan pada eksperimen. Pengetahuan yang berasal dari paradigma post positivist mempunyai dasar pengamatan yang cermat dan pengukuran realitas objektif yang ada pada sekitar. Ukuran terhadap simbol dari perilaku individu dan observasi menjadi hal yang penting pada paradigma ini.

Pada penelitian kualitatif terdapat lima paradigma utama seperti yang dikatakan Dezin dan Lincoln (2018, p.26) yaitu positivis atau post positivist,

(2)

37 feminis, kritikal, partisipatif-postmodern, dan konstruktivist – interprevist. Paradigma post positivist dipelajari melalui realitas yang dapat dikontruksikan (ontologis), interaksi yang dijalin oleh narasumber dan peneliti (epistemologi interpretatif), serta metode interpretatif neuralistik.

3.2 Jenis dan Sifat Penelitian

Penelitian dengan judul Strategi Audience Engagement Kompas Tv melalui Instagram menggunakan jenis dan sifat penelitian kualitatif

Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan sifat penelitian deskriptif. Riset Kualitatif digunakan untuk menjelaskan penelitian yang mendalam melalui pengumpulan data. Selain itu jenis riset kualitatif tidak mementingkan besarnya populasi. Jika data yang terkumpul sudah dirasa cukup dalam dan dapat menjelaskan fenomena yang sedang diteliti, maka tidak perlu ada subjek lainya. riset kualitatif lebih ditekankan pada persoalan pendalaman dan bukan banyaknya data (Kriyantono, 2009,p.56-57)

Dalam penelitian ini periset ikut aktif dalam menentukan jenis data yang diinginkan. Kemudian, periset menjadi instrument riset yang harus ada dilapangan oleh karena itu riset ini bersifat subjektif dan hasilnya akan menjelaskan adanya sebab akibat dari sebuah fenomena, bukan untuk digeneralisasikan (Kriyantono.2009. h. 57)

Pada bagian menganalisis data penulis menggunakan pemaparan data secara deskriptif, dimana jenis pemaparan ini bertujuan untuk membuat deskripsi secara

(3)

38 sistematis, faktual dan akurat tentang fakta dan sifat objek tertentu, biasanya menjelaskan mengenai realitas yang sedang terjadi tanpa menjelaskan hubungan antar variabel (Kriyantono,2009. h.67-68). Penelitian ini akan menjelaskan mengenai bagaimana strategi audience engagement pada Instagram Kompas Tv.

3.3 Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan studi kasus yang bertujuan untuk mendeskripsikan sebuah hasil dari penelitian serta mencoba untuk menemukan gambaran dari suatu keadaan. Metodelogi studi kasus digunakan karena keadaan yang diteliti merupakan kasus yang membutuhkan analisis deskriptif yaitu untuk mengetahui gambaran strategi audience engagement Kompas tv melalui instagram.

Studi kasus yang digunakan oleh penulis adalah model Yin yang bersifat positivistik. Menurut Yin, Studi kasus merupakan sebuah metode penelitian empiris yang menyelidiki sebuah keadaan secara mendalam yang berfokus pada pertanyaan “bagaimana” atau “mengapa” dan metode studi kasus ini tergantung dari banyak bukti yang akan disatukan dalam trianggulasi. Selain itu metode studi kasus memiliki manfaat terhadap perposisi teoritis sebagai panduan untuk pengumpulan dan analisis data ( Yin,2009, p.18).

Menurut Yin (2009, p.21), metode studi kasus terbagi menjadi tiga yaitu deskriptif, ekspanatoris, dan eksploratoris. Peneliti menggunakan metode deskriptif karena untuk menggambarkan detail dari topik yang ditentukan oleh penulis. Menurut Kriyantono (2009,p.66) metode studi kasus deskriptif memiliki

(4)

39 ciri ciri yaitu hasil yang didapat dalam penelitian adalah detail atau penjelasan mengenai topik yang ditentukan.

Selain itu Yin juga membagi penelitian studi kasus kedalam dua kategori yaitu single case (tunggal) dan multi-case (jamak). Perbedaan dalam dua kategori studi kasus Yin terdapat pada jumlah kasus yang akan diteliti. Kemudian kategori tersebut dibagi menjadi empat jenis yaitu.

a. Single Case Study :

1. Holistic, merupakan fenomena kasus tunggal yang diteliti dan tidak bisa dianalisis pada sublainnya

2. Embedded, Jenis kasus yang mempunyai multi unit analisis

b. Multi-Case Study :

1. Holistic, terdapat beberapa jenis kasus dan satu jenis analisis 2. Embedded, Jenis beberapa kasus dan multi analisis (Yin, 2009,

p.46)

Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis masuk kedalam kategori single case study jenis holistic, karena peneliti akan mempelajari satu kasus yang berkaitan dengan strategi audience engagement yang dilakukan pada Instagram Kompas Tv sebagai unit analisis.

3.4 Subjek Penelitian

Pada penelitian ini peneliti menentukan kompas tv sebagai subjek untuk mengetahui strategi audience engagement dalam penggunaan media sosial instgram. Menurut Lofland (dalam Moleong 2006,p.157) sumber data dalam

(5)

40 kualitatif merupakan kata kata dan tindakan, karena dalam penelitian kualitatif lebih cenderung menggunakan wawancara dan observasi.

Dalam melakukan penelitian penulis menggunakan sampling purposive, yaitu teknik yang dapat mencakup orang orang yang diseleksi atas dasar kriteria, sedangkan orang orang yang tidak termasuk kriteria tidak dijadikan sampel (Kriyantono, 2009, p.157).

Untuk mendapatkan sumber data penulis menggunakan informan dan key informan sebagai narasumber dalam penelitian. Informan merupakan orang yang dimanfaatkan pada penelitian untuk memberikan informasi mengenai kondisi atau situasi yang terjadi Sedangkan Key informan merupakan orang yang tidak hanya bisa memberikan data mengenai sesuatu, tetapi bisa memberi saran yang mendukung (Moleong,2006, p. 132).

Dalam menentukan key informan aku Instagram Kompas Tv penulis memiliki syarat yang harus dipenuhi yaitu seseorang yang berada pada bidangnya dan terlibat langsung dalam produksi konten. Selain itu syarat yang harus dipenuhi oleh informan yaitu seseorang yang mengikuti akun Instagram Kompas Tv. Melalui sampling purposive peneliti memilih narasumber secara sengaja, selain Berikut merupakan key informan dan informan yang menunjang penelitian peneliti,

1. Inne Nathalia ( Digital Strategist Kompas Tv)

Digital Strategist merupakan jabatan tertinggi untuk mengatur strategi yang digunakan dalam mengawasi dan mengarahkan penyajian dan mengelola konten melalui media sosial.

(6)

41 2. Imanuel Kris Djanuar (Admin Instagram Kompas Tv)

Admin Instagram Kompas Tv merupakan orang yang ditugaskan untuk mengelola konten yang terdapat di Instagram.

3. Fathia Barnes (Followers Instagram Kompas Tv)

Mahasiswi yang telah mengikuti akun Instagram Kompas Tv semenjak 2016.

4. Mutiara Angeline (Followers Instagram Kompas Tv)

Mahasiswi yang telah mengikuti akun Instagram Kompas Tv semenjak 2017.

Melalui Key Informan yaitu Inne Nathalia dan Imanuel Kris Djanuar penulis ingin mendapatkan penjelasan dan gambaran Strategi Audience Engagement dengan tahap consumption, curation, creation dan collaboration yang dilakukan Akun Instagram Kompas Tv . Selain itu melalui informan yaitu followers akun Instagram Kompas Tv peneliti ingin memperlihatkan respon terhadap Strategi yang telah digunakan.

3.5 Teknik Pengumpulan data 3.5.1. Wawancara

Dalam teknik pengumpulan data wawancara merupakan teknik penelitian yaitu peneliti melakukan percakapan secara tatap muka untuk mendapatkan informasi dari informan ataupun key informan (Hariwijaya, 2017, p.57), Sedangkan menurut Moleong (2006, p.186), Wawancara adalah percakapan

(7)

42 yang memiliki tujuan tertentu, wawancara itu dilakukan oleh pewawancara dan terwawancara. Tujuan dari wawancara merupakan sebuah kontruksi mengenai kejadian, kegiatan, motivasi, orang, dan organisasi yang dilakukan oleh kedua pihak.

Jenis wawancara yang digunakan oleh penulis adalah wawancara semiterstruktur. Menurut Sugiyono (dalam Zahra, 2017, p. 5) wawancara semiterstruktur merupakan jenis wawancara yang masuk dalam kategori indepth interview yakni pada pelaksanaanya pewawancara dan terwawancara berdiskusi untuk menemukan permasalahan secara terbuka dimana terwawancara diajak berpendapat dan memberikan ide ide terkait dengan topik pewawancara.

3.5.2. Observasi

Pada teknik pengumpulan data, selain menggunakan wawancara penulis juga menggunakan observasi untuk melakukan pengamatan terhadap objek penelitian. Menurut Hasan (dalam Abror, 2013, p.34), Observasi merupakan pemilihan , pencatatan, atau pengkodean suatu suasana dan perilaku yang berkenaan dengan organisasi, Jenis observasi yang digunakan adalah observasi non partisipan.

3.6 Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif data yang sudah terkumpul merupakan sebuah modal awal dalam sebuah penelitian, dari data yang telah terkumpul peneliti akan menganalisis, selanjutnya digunakan untuk bahan kesimpulan. Namun jika data yang didapat cukup besar tentu keabsahan data akan menjadi sangat vital, Karena

(8)

43 data yang salah akan memberikan kesimpulan yang salah juga (Bachri, 2012, p.54).

Dalam Studi Kasus, Yin (dalam Mudzakir. 2015. p.38) mengajukan empat kriter ia keabsahan, salah satunya adalah validitas konstruk (Construct Validity), menetapkan ukuran oprasional yang benar terhadap konsep konsep yang ingin diteliti.

Trianggulasi merupakan suatu cara untuk mendapatkan keabsahan dari sebuah data, Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan cara membandingkan atau memanfaatkan sesuatu diluar data itu sendiri (Bachri, 2012, p.56).

Pada teknik trianggulasi terdapat berbagai macam cara yaitu (Bachri, 2012, p.56-57),

1. Trianggulasi Sumber

Triangulasi sumber merupakan sebuah proses pengecekan ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh berdasarkan sumber yang berbeda.

2. Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu merupakan validitas data yang terkait dengan suatu perubahan dalam proses dan perilaku manusia, karena manusia mengalami perubahan perilaku dari waktu ke waktu. Untuk itu peneliti agar mendapatkan data yang valid melalui observasi disarankan tidak hanya satu kali pengamatan saja.

(9)

44 3. Triangulasi Teori

Triangulasi teori merupakan pemanfaatan dua teori atau lebih untuk dipadu atau diadu, maka dari itu dibutuhkan sebuah rancanngan penelitian pengumpulan data dan analisis yang lengkap.

4. Triangualasi Peneliti

Triangulasi Peneliti merupakan penggunaan lebih dari satu peneliti dalam menggunakan observasi dan wawancara, karena setiap peneliti mempunyai sikap, gaya, dan persepsi yang berbeda dalam melihat suatu kasus. Mengamati atau mewawancara dengan menggunakan dua atau lebih pengamat akan memberikan data yang absah. Namun sebelum itu pengamat harus menyepakati kriteria atau acuan dalam wawancara.

5. Triangulasi Metode

Triangulasi metode merupakan sebuah usaha untuk mencek sebuah keabsahan data atau temuan penelitian. Triangulasi metode dapat dilakukan dengan lebih dari satu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data yang sama, pelaksanaanya pun dapat dilakukan dengan cara check.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan trianggulasi sumber karena penulis ingin menggunakan derajat kepercayaan narasumber untuk menggambarkan konsep strategi audienceengagement.

(10)

45 3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan serangkaian tahap dalam penelitian yang mempunyai fungsi penting untuk memeriksa, mengatagorikan, menguji, atau mengumpulkan bukti kualitatif atau kuantitatif untuk mengatasi proposisi awal dari sebuah penelitian (Yin, 2015, p. 133).

Menurut Yin (2015, p.140) terdapat tiga teknik dalam menganalisis data yaitu Pattern matching, Time-series analysis, dan explanation Building. Salah satu teknik yang dipakai oleh penulis adalah pattern matching atau penjodohan pola, yakni membandingkan pola yang didasarkan dengan bukti yang sudah dihasilkan oleh seseorang terhadap pola yang diprediksikan. Jika kedua pola ini hasilnya ada persamaan maka akan menguatkan validitas internal studi kasus yang bersangkutan. Analisis pattern matching disini seperti membandingkan asumsi awal yang terjadi dengan fakta sebenarnya dilapangan (Yin ,2015, p. 140).

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil observasi pada pelaksanaan proses produksi yang dilakukan di tempat kerja, diketahui aktivitas para operator dilakukan dengan posisi postur tubuh duduk

Dari latar belakang keluarga dan latar belakang pengetahuan yang ia pelajari, penulis berpendapat bahwa pola pemikiran Ibnu Khaldun sangat dipengaruhi oleh

UU Kesehatan tersebut tidak konsisten antara pasal 15 ayat (1) yang berbunyi "dalam keadaan dar urat untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil dan atau janinnya

Pengolahan keseluruhan data didapatkan penentuan hiposenter gempabumi seperti ditunjukkan pada tanda bulat warna biru sebelum direlokasi, warna kuning setelah

Untuk kelompok siswa yang diajar menggunakan pendekatan pembelajaran Konvensional, hasil belajar Matematika antara kelompok siswa yang diberi bentuk tes uraian lebih kecil

Pemerintah Daerah menginformasikan kepada Pemerintah Desa tentang program dan/atau kegiatan yang masuk ke Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 34 ayat (2) huruf

Akan tetapi pada kondisi temperatur yang sama, penambahan AA 50 ppm pada lingkungan NaCl laju korosinya mengalami penurunan dibandingkan dengan lingkungan NaCl tanpa...

Sangatlah penting bagi para pengguna komputer, software di negara kita bervariasi, dari yang asli sampai yang palsu, dari yang bayar sampai yang gratis, beraneka macam