• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. tahun 1997 oleh Bapak Doddy Alimin yang berposisi sebagai Direktur. Adapun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. tahun 1997 oleh Bapak Doddy Alimin yang berposisi sebagai Direktur. Adapun"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

3.1.Sejarah Perusahaan

PT. Deltasindo Raya Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan dan perbaikan mesin UPS. PT. Deltasindo Raya Sejahtera didirikan pada tahun 1997 oleh Bapak Doddy Alimin yang berposisi sebagai Direktur. Adapun mesin UPS yang dipasarkan PT. Deltasindo Raya Sejahtera adalah mesin UPS merk Eaton Powerware di mana PT. Deltasindo Raya Sejahtera adalah salah satu distributor UPS merk Eaton Powerware di Indonesia.

Adapun visi dan misi dari PT. Deltasindo Raya Sejahtera adalah sebagai berikut :

- Misi : “Melayani pelanggan dengan menyediakan produk-produk yang bermutu serta pelayanan purna jual memuaskan yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.”

- Visi : “Menjadi salah satu penyedia mesin UPS terbaik di dunia.”

Oleh karena banyaknya pemakai mesin UPS dan luasnya wilayah distribusi, maka dibukalah cabang-cabang di kota lain seperti Bali, Solo, Medan dan Surabaya. Adapaun kantor pusatnya tetap di JL. K.H.Zainul Arifin 31-0, Jakarta 10130 – Indonesia.

Konsumen atau pelanggan dari PT. Delatsindo Raya Sejahtera sangat beragam dari perusahaan dengan skala kecil sampai perusahaan dengan skala besar.

(2)

Di bawah ini adalah beberapa perusahaan yang telah menjadi pelanggan dari PT.Deltasindo Raya Sejahtera :

1. Perusahaan pemerintah , seperti PLN, Perum Angkasa Pura, Perum Pegadaian, dan lain-lain.

2. Universitas, seperti Universitas Indonesia, Universitas Atma Jaya, Universitas Pelita Harapan, dan lain-lain .

3. Perusahaan manufaktur, seperti Sanyo Industries, Krakatau Steel, Indofood, Good Year, dan lain-lain.

4. Kedutaan-kedutaan seperti Kedutaan Brazil, Denmark, dan lain-lain .

Selain PT. Deltasindo Raya Sejahtera, masih ada satu perusahaan lain yang memasarkan mesin UPS dengan merk Eaton Powerware di Indonesia. Di samping itu, PT. Deltasindo Raya Sejahtera juga bersaing dengan perusahaan lain yang memasarkan UPS dengan merk lain tentunya.

(3)

3.2.Struktur Organisasi Director Technical manager Finance / Accounting manager Marketing manager Staff Assistant marketing manager Sales Marketing staff Installation Quality Control Maintenance dan service Technical support Schedule planning Teknisi Logistik

Gambar 3.1. Struktur Organisasi di PT. Deltasindo Raya Sejahtera. Sumber : PT. Deltasindo Raya Sejahtera

3.3.Deskripsi Pekerjaan 1. Direktur

Tugas Direktur PT. Deltasindo Raya Sejahtera antara lain :

• Mengawasi dan memberi pengarahan akan pekerjaan marketing Manager, finance Manager, dan technical Manager.

• Menetapkan garis-garis kebijaksanaan perusahaan.

• Mengangkat dan memberhentikan karyawan.

• Mengolah perusahaan sebaikk mungkin dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia dengan sebaikk-baiknya.

(4)

2. Marketing Manager

Tugas Marketing Manager PT. Deltasindo Raya Sejahtera antara lain :

• Memimpin departemennya dengan menyediakan kebijakan-kebijakan maupun pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pemasaran maupun pelanggan dengan tujuan utama mencapai target penjualan perusahaan.

Memberi pengarahan dan mengawasi kinerja staff marketing dan

sales man.

• Melaporkan hasil yang telah dicapai oleh bagian yang dipimpinnya serta mempertanggungjawabkannya kepada Direktur.

Marketing Manager membawahi 3 bagian yaitu : a. Assistant Manager, yang tugasnya antara lain :

• Membimbing sales man dan marketing staff dalam melaksanakan tugasnya.

• Membantu Marketing Manager dalam melaksanakan tugas Marketing Manager.

b. Sales man, yang tugasnya antar lain :

• Menawarkan produk secara door to door kepada perusahaan lain.

• Ikut aktif apabila ada Expo yang diadakan.

• Membuat laporan penjualan sesuai target per sales man. c. Marketing staff, yang tugasnya antara lain :

• Melayani pelanggan apabila ada permintaan maupun keluhan dari pelanggan.

(5)

• Mengidentifikasikan kontrak maintenance yang hampir habis.

3. Finance Manager

Tugas Finance Manager PT. Deltasindo Raya Sejahtera antara lain :

• Membuat sistem pengendalian intern perusahaan dan menyelenggarakan pembukuan yang konsisten.

• Mengawasi jalannya sistem yang telah dibuat perusahaan.

• Mengawasi bagian hutang, pitang, stok agar kegiatan penjualan dan pembelian berjalan dengan lancar.

• Membuat laporan berkala yang ditujukan untuk Direktur. Finance Manager membawahi :

a. Finance staff yang tugasnya :

• Menerima pembayaran dari pelanggan.

• Melakukan pembayaran ke vendor.

• Membuat laporan harian kas kecil.

• Membuat laporan keuangan secara periodik termasuk neraca dan laporan rugi laba yang harus dilaporkan.

• Membuat dan mengawasi transaksi keuangan.

4. Technical Manager

Tugas Technical Manager PT. Deltasindo Raya Sejahtera antara lain :

• Mengawasi pekerjaan dari bagian yang dibawahinya.

(6)

• Mengambil kebijakan dan keputusan mengenai pekerjaan teknis di perusahaan.

• Membuat laporan teknikal secara berkala kepada Direktur. Technical Manager membawahi beberapa bagian di antaranya : a. Schedule planning , yang tugasnya antara lain :

• Mengatur perencanaan jadwal kerja bagian teknis perusahaan.

• Mengeluarkan work order sebagai perintah kerja untuk bagian teknis sesuai jadwalnya masing-masing.

b. Logistik, yang tugasnya antara lain :

• Menerima dan menyimpan produk dari vendor.

• Mengidentifikasikan kebutuhan pembelian produk dari sudut pandang logistik.

• Mengirimkan produk ke pelanggan. c. Service desk, yang tugasnya antara lain :

• Mengidentifikasikan kebutuhan pelanggan yang berhubungan dengan service .

• Berkomunikasi dengan pelanggan dalam hubungannya dengan service .

d. Maintenance dan service , yang tugasnya antara lain :

• Melakukan service dan maintenance produk pelanggan.

• Melakukan pergantian sparepart terhadap produk pelanggan apabila dirasa diperlukan.

(7)

• Melakukan pengetesan produk sebelum diinstalasi ke pelanggan.

• Melakukan pengetesan produk pada waktu diterima dari vendor. f. Installation, yang tugasnya antara lain :

• Melakukan instalasi produk di tempat pelanggan.

3.4.Definisi Sistem yang Sedang Berjalan

Pelanggan dapat melakukan pembelian mesin UPS melalui telepon, datang langsung ke kantor atau melalui sales representative yang sedang bertugas. Berikut ini adalah beberapa prosedur pembelian mesin UPS dari pelanggan secara umum : 1. Call in customer

Prosedur ini terjadi apabila pelanggan menelepon ke kantor untuk memesan produk yang akan diterima oleh bagian sales. Kemudian pesanan itu akan diberikan ke sales representative untuk ditindaklanjuti berdasarkan area masing-masing.

2. Melalui sales representative

Prosedur ini terjadi apabila sales representative mengunjungi calon pelanggan untuk menawarkan produk dan hasil dari kunjungan sales representative tersebut adalah berupa transaksi penjualan atau transaksi lainnya.

3. Repeat Order

Adalah transaksi penjualan yang terjadi apabila pelanggan sudah pernah bertransaksi dengan PT.Deltasindo Raya Sejahtera minimal sekali.

(8)

Sedangkan sistem-sistem lainnya pada PT. Deltasindo Raya Sejahtera seperti penjualan, service dan maintenance dan service per call adalah sebagai berikut : 1. Penjualan

a. Setelah prosedur penjualan produk di atas telah dipilih, maka sales akan mengidentifikasi ketersediaan produk/ jasa.

b. Bagian sales akan memberikan informasi kepada bagian schedule planning.

c. Bagian schedule planning membuat work order ke bagian logistik untuk pengiriman barang.

d. Bagian logistik mengeluarkan surat permintaan pengeluaran barang untuk mengambil produk yang dimaksud.

e. Apabila penjualan disertai instalasai maka bagian schedule planning akan mengeluarkan work order ke bagian instalasi untuk menginstalasi produk yang diantarkan bagian logistik ke pelanggan.

2. Maintenance dan Service

Maintenance dan Service disini meliputi produk mesin UPS yang dibeli dari PT. Deltasindo Raya Sejahtera. Maintenance dan service bisa dipilih pelanggan dari enam pilihan di bawah ini :

a. Standard Warranty Protection ( 1 year free)

Merupakan garansi selama satu tahun yang diberikan kepada pelanggan yang melakukan transaksi pembelian produk mesin UPS. Biaya pengangkutan akan dibebankan kepada pelanggan.

(9)

Merupakan perpanjangan masa garansi dari pilihan A selama satu tahun lagi.

c. Exchange Agreement (khusus produk <6 k VA)

Ketika unit UPS pelanggan memerlukan perbaikan, maka PT. Deltasindo Raya Sejahtera akan mengirimkan unit pengganti kepada pelanggan dan akan mengatur jadwal perbaikan dan pengembalian nantinya. Biaya pengangkutan menjadi tanggung jawab PT.Deltasindo Raya Sejahtera.

d. On-site Repair Agreement

Apabila ada unit UPS yang rusak, maka teknisi akan melakukan perbaikan di lokasi pelanggan untuk memastikan bahwa unit UPS akan berjalan dengan baik nantinya. Biaya tenaga kerja dan spare-part (kecuali baterai) termasuk di dalamnya.

e. On-Site Comprehensive Agreement

Pelanggan akan menerima maintenance dari teknisi perusahaan sebanyak empat kali setahun sebagai tindakan pencegahan akan kerusakan unit UPS. Jika ada kerusakan , unit UPS akan diganti atau akan dilakukan perbaikan di tempat oleh para teknisi. Biaya tenaga kerja dan spare-part (kecuali baterai) sudah termasuk di dalamnya.

f. Customized Service Agreement

Pelanggan berhak menerima maintenance dari lima pilihan tadi ditambah beberapa permintaan dari pelanggan.

(10)

3. Service per Call

Service per call ini dikhususkan bagi unit UPS yang tidak terikat kontrak

maintenance dan service baik unit UPS yang dibeli dari PT. Deltasindo Raya

Sejahtera maupun tidak. Tahap-tahapnya antara lain :

a. Bagian service admin dari technical incoming call menerima work order. b. Bagian service admin tersebut akan memberikan order kepada technical

support untuk melayani kebutuhan pelanggan.

3.5.Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Dari definisi sistem yang sedang berjalan, kita bisa menganalisa kebutuhan data dan informasi yang dibutuhkan pada proses bisnis serta dapat menarik kesimpulan permasalahan berdasarkan analisa ini. Berikut ini adalah deskripsi proses bisnis yang lebih lengkap :

(11)

Use Case Diagram

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem yang Sedang Berjalan Sumber : PT. Deltasindo Raya Sejahtera

(12)

Rich Picture

1. Proses penawaran mesin UPS

Gambar 3.3 Rich Picture Proses Penawaran Mesin UPS

a. Sales representative akan menanyakan kebutuhan calon pelanggan

sesuai target pasar.

b. Setelah mengetahui kebutuhan pelanggan maka sales representative akan memberikan informasi dan mempromosikan unit UPS yang tersedia sesuai kebutuhan pelanggan.

c. Apabila pelanggan tertarik, maka sales representative akan menegosiasikan harga unit UPS dengan calon pelanggan.

d. Apabila terjadi kesepakatan harga, maka akan menuju ke proses penjualan mesin UPS.

(13)

2. Proses penjualan mesin UPS

Sales Representative Pelanggan

Information Systems a b Finance c MICROSOFT CORPORATION Invoice MICROSOFT CORPORATION Cetak Invoice MICROSOFT CORPORATION Data pelanggan

Gambar 3.4 Rich Picture Proses Penjualan Mesin UPS.

a. Setelah terjadi kesepakatan harga maka sales representative akan menjelaskan apa yang tercakup dalam garansi dan meminta data pelanggan.

b. Apabila data pelanggan belum tersedia dalam database, maka sales representative akan memasukkan data pelanggan ke dalam database. c. Apabila data pelanggan sudah tersedia dalam database,maka dari data

tersebut bagian finance akan membuat dan mencetak invoice untuk diberikan ke pelanggan sesuai data transaksi.

(14)

3. Proses pengiriman mesin UPS ke pelanggan

Gambar 3.5 Rich Picture Proses Pengiriman mesin UPS ke pelanggan. a. Bagian finance akan memberikan data transaksi dan pelanggan ke

bagian schedule planning untuk dikirim ke pelanggan.

b. Schedule planning akan mengecek apakah instalasi unit UPS akan

dilakukan di tempat pelanggan. Apabila tidak diperlukan instalasi unit UPS di tempat pelanggan, maka schedule planning akan mengeluarkan work order ke bagian logistik untuk mengantarkan unit UPS ke tempat pelanggan.

c. Apabila diperlukan instalasi, maka schedule planning akan mengeluarkan work order kepada bagian instalasi untuk menginstalasi unit UPS yang diantarkan bersama-sama dengan bagian logistik.

(15)

d. Proses pengiriman unit UPS selesai setelah pelanggan menerima unit UPS baik beserta instalasi maupun tidak.

4. Proses kontrak maintenance

Marketing Pelanggan Finance

a Information Systems MICROSOFT CORPORATION Data transaksi b MICROSOFT CORPORATION Invoice c d MICROSOFT CORPORATION Bukti pembayaran e

Surat kontrak servis

f

Surat kontrak servis

Gambar 3.6 Rich Picture Proses Kontrak Maintenance

a. Bagian marketing akan mengidentifikasi garansi dari pelanggan yang segera berakhir dan kemudian menginformasikannya ke pelanggan dan menawarkan tipe-tipe kontrak maintenance .

b. Apabila pelanggan tertarik, maka bagian marketing akan memasukkan data transaksi dan mencetak invoice untuk pelanggan. c. Berdasarkan invoice tersebut, maka pelanggan akan melakukan

(16)

d. Finance akan menerima pembayaran dari pelanggan dan mencetak bukti pembayaran ke marketing.

e. Dari bukti pembayaran itu, marketing akan membuat surat kontrak

maintenance yang akan diserahkan ke bagian finance untuk

ditandatangani.

f. Setelah ditandatangani finance , maka pelanggan akan menandatangani surat kontrak maintenance .

5. Proses maintenance rutin

Schedule planning Teknisi

a

MICROSOFT CORPORATION

Form laporan teknisi

Pelanggan b Technical support c MICROSOFT CORPORATION Slip permintaan pengeluaran barang d e

Gambar 3.7 Rich Picture Proses Maintenance Rutin.

a. Bagian schedule planning akan membuat form laporan teknisi sebagai perintah ke teknisi untuk mengunjungi pelangan.

b. Bagian teknisi kemudian akan mengunjungi pelanggan dan melakukan pemeriksaan dan perbaikan unit UPS..

(17)

c. Apabila diperlukan pergantian sparepart, maka teknisi akan meminta sparepart ke bagian technical support dengan membuat slip permintaan pengeluaran barang.

d. Bagian technical support akan memberikan sparepart yang diminta ke teknisi.

e. Bagian teknisi kembali mengunjungi pelanggan dan mengganti sparepart yang rusak dan selanjutnya mengisi form laporan teknisi.

6. Proses service per call khusus member

Pelanggan member Service desk

a

Teknisi b

MICROSOFT CORPORATION

Form laporan teknisi c Technical support d MICROSOFT CORPORATION Slip permintaan pengeluaran barang e f g

(18)

a. Pelanggan member akan menyampaikan keluhan serta memberikan keterangan unit UPS beserta identitas pelanggan.

b. Bagian service desk akan mencatat keluhan pelanggan tersebut serta mencocokkan identitas pelanggan dengan kontrak maintenance. Kemudian bagian service desk akan mencetak formulir laporan teknisi sebagai perintah bagi teknisi untuk mengunjungi pelanggan. c. Bagian teknisi kemudian akan mengunjungi pelanggan dan

melakukan pemeriksaan dan perbaikan unit UPS.

d. Apabila diperlukan pergantian sparepart, maka teknisi akan meminta sparepart ke bagian technical support dengan membuat slip permintaan pengeluaran barang.

e. Bagian technical support akan memberikan sparepart yang diminta ke teknisi.

f. Bagian teknisi kembali mengunjungi pelanggan dan mengganti sparepart yang rusak dan selanjutnya mengisi form laporan teknisi. g. Teknisi akan memberikan form laporan teknisi ke service desk.

(19)

7. Proses service per call khusus non member

Pelanggan non member Service desk

a

b

Finance c

MICROSOFT CORPORATION

Form laporan teknisi

Teknisi d e Technical Support f MICROSOFT CORPORATION Slip permintaan pengeluaran barang g h MICROSOFT CORPORATION Invoice i MICROSOFT CORPORATION Invoice

Gambar 3.9 Rich Picture Proses Service per call khusus Member.

a. Pelanggan non member akan menyampaikan keluhan serta keterangan mesin UPS beserta identitas pelanggan.

b. Bagian service desk akan mencatat data-data tersebut dan memberitahukan biaya service .

c. Apabila pelanggan setuju maka bagian service desk akan mencetak form laporan teknisi ke finance untuk dibuatkan invoice.

d. Bagian finance akan membuat invoice dan memberikannya kepada teknisi beserta form laporan teknisi.

(20)

e. Teknisi akan mengunjungi pelanggan dan melakukan perbaikan.

f. Apabila diperlukan pergantian sparepart sesuai persetujuan pelanggan, maka bagian teknisi akan meminta sparepart ke technical support dengan membuat slip permintaan pengeluaran barang.

g. Bagian technical support menyerahkan sparepart kepada teknisi. h. Bagian finance akan membuat invoice sparepart dan memberikannya

kepada teknisi.

i. Teknisi akan mengunjungi pelanggan dan mengganti sparepart yang rusak dan mengisi form laporan teknisi setelahnya.

8. Proses penerimaan kas

Pelanggan Finance a Information Systems b c MICROSOFT CORPORATION Bukti pembayaran

Gambar 3.10 Rich Picture Proses Penerimaan Kas.

a. Pelanggan akan memberikan pembayaran yang diterima oleh bagian finance.

(21)

b. Bagian finance akan menerima pembayaran sekaligus menginput transaksi serta mencetak bukti pembayaran yang dilegalkan.

c. Pelanggan akan menerima bukti pembayaran.

9. Proses pencatatan laporan hasil service

Teknisi Service desk

a

MICROSOFT CORPORATION

Form laporan teknisi

Information Systems

b

Gambar 3.11 Rich Picture Proses Pencatatan Laporan Hasil Service .

a. Teknisi akan mengisi formulir laporan teknisi dan memberikannya ke service desk.

b. Bagian service desk akan menerima form laporan teknisi dan menginput hasil laporan tersebut dan menyimpan datanya.

(22)

3.6.Analisis SWOT (Strength,Weakness,Opportunities dan Threats)

Berikut ini adalah hasil analisis SWOT pada PT. Deltasindo Raya Sejahtera : 1. Strength

• Memiliki cabang-cabang di kota besar seperti Surabaya,Medan,Solo dan Bali.

• Adanya kontrak service dan maintenance yang akan mengikat pelanggan dalam jangka waktu tertentu.

• PT. Deltasindo Raya Sejahtera telah berpengalaman selama sepuluh tahun dengan produk yang telah mendapat sertifikasi 2007 Power Quality Company of the Year dari Frost and Sullivan..

• Teknisi berpengalaman yang telah melalui training dari Eaton Powerware baik di Singapura maupun di Indonesia.

• PT. Deltasindo Raya Sejahtera sering mengikuti Expo sehingga produk/ jasa bisa dikenal masyarakat luas.

2. Weakness

• Tingkat ketergantungan yang sangat tinggi kepada pemasok.

Database pelanggan belum bisa digunakan untuk meningkatkan

hubungan dengan pelanggan sebaikk mungkin.

Turnover karyawan yang cukup tinggi terutama di bagian teknisi

sehingga sering diadakan training.

(23)

3. Opportunities

• Makin banyaknya perusahaan baru di Indonesia dalam berbagai skala yang membutuhkan UPS.

• Kondisi sumber daya listrik di Indonesia yang sering bermasalah.

• Makin banyaknya pengguna internet di Indonesia baik dari skala individu maupun perusahaan sehingga jangkauan pemasaran dapat diperluas.

Brand image konsumen untuk produk Amerika yang tinggi.

• Bertambahnya tingkat kebutuhan dan kepemilikan alat elektronik yang memerlukan keamanan data di organisasi maupun perusahaan – perusahaan.

• Untuk unit UPS merk Eaton Powerware hanya ada 2 distributor di Indonesia.

4. Threats

• Tidak stabilnya harga dolar Amerika yang membuat harga unit UPS tidak pasti.

• Adanya unit UPS dengan merk lain dengan ukuran yang lebih bervariasi sehingga lebih dikenal masyarakat.

• Persaingan antara produsen mesin UPS di pasar internasional sehingga sedikit banyak akan mempengaruhi brand image di negara tertentu.

(24)

• Perjanjian AFTA (Asean Free Trade Area ) dan kerja sama ekonomi bilateral sehingga ada produk dari negara lain dengan harga yang lebih murah.

3.7 Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE)

Tabel 3.1 Tabel Pembobotan Matriks IFE.

A / B ? Bobot (1-3) a. Memiliki cabang-cabang di kota besar seperti

Surabaya, Medan, Solo, dan Bali. (S1)

b. Adanya kontrak service dan maintenance yang akan mengikat pelanggan dalam jangka waktu tertentu. (S2)

A 1

a. Memiliki cabang-cabang di kota besar seperti Surabaya, Medan, Solo, dan Bali.(S1)

b. PT Deltasindo Raya Sejahtera telah berpengalaman selama sepuluh tahun dengan produk yang telah mendapat sertifikasi 2007 Power Quality Company of the Year dari Frost and Sullivan.(S3)

A 3

a. Memiliki cabang-cabang di kota besar seperti Surabaya, Medan, Solo, dan Bali. (S1)

b. Teknisi berpengalaman yang telah melalui training dari Eaton Powerware baik di Singapura maupun Indonesia. (S4)

A 2

a. Memiliki cabang-cabang di kota besar seperti Surabaya, Medan, Solo, dan Bali. (S1)

b. PT Deltasindo Raya Sejahtera sering mengikuti Expo sehingga produk / jasa bisa dikenal masyarakat luas. (S5)

(25)

a. Adanya kontrak service dan maintenance yang akan mengikat pelanggan dalam jangka waktu tertentu. (S2)

b. PT Deltasindo Raya Sejahtera telah berpengalaman selama sepuluh tahun dengan produk yang telah mendapat sertifikasi 2007 Power Quality Company of The Year Award dari Frost and Sullivan .(S3)

A 3

a. Adanya kontrak service dan maintenance yang akan mengikat dalam jangka waktu tertentu. (S2) b. Teknisi berpengalaman yang telah melalui training

dari Eaton Powerware baik di Singapura maupun Indonesia. (S4)

A 1

a. Adanya kontrak service dan maintenance yang akan mengikat dalam jangka waktu tertentu. (S2) b. PT Deltasindo Raya Sejahtera sering mengikuti

Expo sehingga produk / jasa bisa dikenal masyarakat luas. (S5)

A

2

a. PT Deltasindo Raya Sejahtera telah berpengalaman selama sepuluh tahun dengan produk yang telah mendapat sertifikasi 2007 Power Quality Company of the Year Award dari Frost and Sullivan .(S3)

b. Teknisi berpengalaman yang telah melalui training dari Eaton Powerware baik di Singapura maupun Indonesia. (S4)

B 2

a. PT Deltasindo Raya Sejahtera telah berpengalaman selama sepuluh tahun dengan produk yang telah mendapat sertifikasi 2007 Power Quality Company of The Year Award dari Frost and Sullivan .(S3)

(26)

b. PT Deltasindo Raya Sejahtera sering mengikuti Expo sehingga produk / jasa bisa dikenal masyarakat luas. (S5)

a. Teknisi berpengalaman yang telah melalui training dari Eaton Powerware baik di Singapura maupun Indonesia. (S4)

b. PT Deltasindo Raya Sejahtera sering mengikuti Expo sehingga produk / jasa bisa dikenal masyarakat luas. (S5)

A 1

A / B ? Bobot (1-3) a. Memiliki cabang-cabang di kota besar seperti

Surabaya, Medan, Solo, dan Bali. (S1)

b. Tingkat ketergantungan kepada pemasok yang sangat tinggi .(W1)

B 1

a. Memiliki cabang-cabang di kota besar seperti Surabaya, Medan, Solo, dan Bali. (S1)

b. Database pelanggan belum bisa digunakan untuk meningkatkan hubungan dengan pelanggan sebaikk mungkin. (W2)

A 3

a. Memiliki cabang-cabang di kota besar seperti Surabaya, Medan, Solo, dan Bali. (S1)

b. Turnover karyawan yang cukup tinggi terutama di bagian teknisi sehingga sering diadakan training. (W3)

A 2

a. Memiliki cabang-cabang di kota besar seperti Surabaya, Medan, Solo, dan Bali. (S1)

b. Web site untuk pemasaran yang masih sangat

sederhana.(W4)

A 2

(27)

akan mengikat dalam jangka waktu tertentu. (S2) b. Tingkat ketergantungan kepada pemasok yang

sangat tinggi .(W1)

B 2

a. Adanya kontrak service dan maintenance yang akan mengikat dalam jangka waktu tertentu. (S2)

b. Database pelanggan belum bisa digunakan untuk

meningkatkan hubungan dengan pelanggan sebaikk mungkin. (W2)

A 3

a. Adanya kontrak service dan maintenance yang akan mengikat dalam jangka waktu tertentu. (S2) b. Turnover karyawan yang cukup tinggi terutama di

bagian teknisi sehingga sering diadakan training. (W3)

A 1

a. Adanya kontrak service dan maintenance yang akan mengikat dalam jangka waktu tertentu. (S2)

b. Web site untuk pemasaran yang masih sangat

sederhana.(W4)

A 1

a. PT Deltasindo Raya Sejahtera telah berpengalaman selama sepuluh tahun dengan produk yang telah mendapat sertifikasi 2007 Power Quality Company of The Year Award dari Frost and Sullivan.(S3)

b. Tingkat ketergantungan kepada pemasok yang sangat tinggi .(W1)

B 3

a. PT Deltasindo Raya Sejahtera telah berpengalaman selama sepuluh tahun dengan produk yang telah mendapat sertifikasi 2007 Power Quality Company of the Year Award dari Frost and Sullivan .(S3)

b. Database pelanggan belum bisa digunakan untuk

(28)

meningkatkan hubungan dengan pelanggan sebaik mungkin. (W2)

a. PT Deltasindo Raya Sejahtera telah berpengalaman selama sepuluh tahun dengan produk yang telah mendapat sertifikasi 2007 Power Quality Company of the Year Award dari Frost and Sullivan .(S3)

b. Turnover karyawan yang cukup tinggi terutama di bagian teknisi sehingga sering diadakan training. (W3)

B 2

a. PT Deltasindo Raya Sejahtera telah berpengalaman selama sepuluh tahun dengan produk yang telah mendapat sertifikasi 2007 Power Quality Company of the Year Award dari Frost and Sullivan .(S3)

b. Web site untuk pemasaran yang masih sangat

sederhana.(W4)

B 1

a. Teknisi berpengalaman yang telah melalui training dari Eaton Powerware baik di Singapura maupun Indonesia. (S4)

b. Tingkat ketergantungan kepada pemasok yang sangat tinggi .(W1)

B 2

a. Teknisi berpengalaman yang telah melalui training dari Eaton Powerware baik di Singapura maupun Indonesia. (S4)

b. Database pelanggan belum bisa digunakan untuk meningkatkan hubungan dengan pelanggan sebaik mungkin. (W2)

A 2

a. Teknisi berpengalaman yang telah melalui training dari Eaton Powerware baik di Singapura maupun Indonesia. (S4)

(29)

b. Turnover karyawan yang cukup tinggi terutama di bagian teknisi sehingga sering diadakan training. (W3)

B 1

a. Teknisi berpengalaman yang telah melalui training dari Eaton Powerware baik di Singapura maupun Indonesia. (S4)

b. Web site untuk pemasaran yang masih sangat

sederhana.(W4)

A 1

a. PT Deltasindo Raya Sejahtera sering mengikuti Expo sehingga produk / jasa bisa dikenal masyarakat luas. (S5)

b. Tingkat ketergantungan kepada pemasok yang sangat tinggi .(W1)

B 3

a. PT Deltasindo Raya Sejahtera sering mengikuti Expo sehingga produk / jasa bisa dikenal masyarakat luas. (S5)

b. Database pelanggan belum bisa digunakan untuk

meningkatkan hubungan dengan pelanggan sebaik mungkin. (W2)

A 1

a. PT Deltasindo Raya Sejahtera sering mengikuti Expo sehingga produk / jasa bisa dikenal masyarakat luas. (S5)

b. Turnover karyawan yang cukup tinggi terutama di bagian teknisi sehingga sering diadakan training. (W3)

B 1

a. PT Deltasindo Raya Sejahtera sering mengikuti Expo sehingga produk / jasa bisa dikenal masyarakat luas. (S5)

b. Web site untuk pemasaran yang masih sangat

sederhana.(W4)

(30)

A / B ? Bobot (1-3) a. Tingkat ketergantungan kepada pemasok yang

sangat tinggi. (W1)

b. Database pelanggan belum bisa digunakan untuk

meningkatkan hubungan dengan pelanggan sebaikk mungkin. (W2)

A 3

a. Tingkat ketergantungan kepada pemasok yang sangat tinggi. (W1)

b. Turnover karyawan yang cukup tinggi terutama di bagian teknisi sehingga sering diadakan training.(W3)

A 2

a. Tingkat ketergantungan kepada pemasok yang sangat tinggi. (W1)

b. Web site untuk pemasaran yang masih sangat

sederhana.(W4)

A 2

a. Database pelanggan belum bisa digunakan untuk

meningkatkan hubungan dengan pelanggan sebaikk mungkin. (W2)

b. Turnover karyawan yang cukup tinggi terutama di bagian teknisi sehingga sering diadakan training.(W3)

B 2

a. Database pelanggan belum bisa digunakan untuk

meningkatkan hubungan dengan pelanggan sebaikk mungkin. (W2)

b. Web site untuk pemasaran yang masih sangat

sederhana.(W4)

B 1

a. Turnover karyawan yang cukup tinggi terutama di bagian teknisi sehingga sering diadakan training.(W3)

b. Web site untuk pemasaran yang masih sangat

sederhana.(W4)

(31)

Sumber : PT. Deltasindo Raya Sejahtera S1 S2 S3 S4 S5 W1 W2 W3 W4 S1 1 1 3 2 3 1 3 2 2 S2 1 1 3 1 2 0,5 3 1 1 S3 0,33 0,33 1 0,5 1 0,33 1 0,5 1 S4 0,5 1 2 1 1 0,5 2 1 1 S5 0,33 0,5 1 1 1 0,33 1 1 1 W1 1 2 3 2 3 1 3 2 2 W2 0,33 0,33 1 0,5 1 0,33 1 0,5 1 W3 0,5 1 2 1 1 0,5 2 1 1 W4 0,5 1 1 1 1 0,5 1 1 1 Total 5,5 8,16 17 10 14 5 17 10 11

Tabel 3.2 Tabel Normalisasi Matriks IFE

S1 S2 S3 S4 S5 W1 W2 W3 W4 Total Bobot S1 0,18 0,12 0,18 0,2 0,21 0,2 0,176 0,2 0,18 1,646 0,18 S2 0,18 0,12 0,18 0,1 0,14 0,1 0,176 0,1 0,09 1,186 0,13 S3 0,06 0,04 0,06 0,05 0,07 0,066 0,05 0,05 0,09 0,536 0,06 S4 0,09 0,12 0,11 0,1 0,07 0,1 0,12 0,1 0,09 0,9 0,1 S5 0,06 0,06 0,06 0,1 0,07 0,066 0,05 0,1 0,09 0,656 0,07 W1 0,18 0,25 0,18 0,2 0,21 0,2 0,176 0,2 0,18 1,776 0,2 W2 0,06 0,04 0,06 0,05 0,07 0,066 0,05 0,05 0,09 0,536 0,06 W3 0,09 0,12 0,11 0,1 0,07 0,1 0,12 0,1 0,09 0,9 0,1 W4 0,09 0,12 0,06 0,1 0,07 0,1 0,05 0,1 0,09 0,78 0,09 1 1 1 1 1 1 1 1 1 7,916 1

(32)

Tabel 3.3 Matriks IFE PT. Deltasindo Raya Sejahtera

No Strength Bobot Peringkat Rata-rata

tertimbang 1. Memiliki cabang-cabang di kota besar

seperti Surabaya, Medan, Solo, dan Bali. (S1)

0,18 4 0,72

2. Adanya kontrak service dan maintenance yang akan mengikat pelanggan dalam jangka waktu tertentu. (S2)

0,13 4 0,52

3. PT Deltasindo Raya Sejahtera telah berpengalaman selama sepuluh tahun dengan produk yang telah mendapat sertifikasi 2007 Power Quality Company of the Year Award dari Frost and Sullivan .(S3)

0,06 3 0,18

4. Teknisi berpengalaman yang telah melalui training dari Eaton Powerware baik di Singapura maupun Indonesia. (S4)

0,1 3 0,3

5. PT Deltasindo Raya Sejahtera sering mengikuti Expo sehingga produk / jasa bisa dikenal masyarakat luas. (S5)

0,07 3 0,21

Weakness

1. Tingkat ketergantungan kepada pemasok yang sangat tinggi .(W1)

0,2 1 0,2

2. Database pelanggan belum bisa digunakan

untuk meningkatkan hubungan dengan pelanggan sebaikk mungkin. (W2)

0,06 2 0,12

3. Turnover karyawan yang cukup tinggi

terutama di bagian teknisi sehingga sering diadakan training.(W3)

(33)

4. Web site untuk pemasaran yang masih sangat sederhana.(W4)

0,09 2 0,18

Total 1 2,63

Kesimpulan Matriks IFE : Total nilai 2,63 menggambarkan posisi internal yang sudah kuat secara rata-rata.

3.8 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)

Tabel 3.4 Tabel Pembobotan Matriks EFE.

A / B ? Bobot (1-3) a. Makin banyaknya perusahaan baru di Indonesia

dalam berbagai skala yang membutuhkan UPS. (O1)

b. Kondisi sumber daya listrik di Indonesia yang sering bermasalah. (O2)

A 1

a. Makin banyaknya perusahaan baru di Indonesia dalam berbagai skala yang membutuhkan UPS. (O1)

b. Makin banyaknya pengguna internet di Indonesia baik dari skala individu maupun perusahaan sehingga jangkauan pemasaran dapat diperluas. (O3)

A 1

a. Makin banyaknya perusahaan baru di Indonesia dalam berbagai skala yang membutuhkan UPS. (O1)

b. Brand image konsumen untuk produk Amerika yang tinggi. (O4)

A 3

(34)

dalam berbagai skala yang membutuhkan UPS. (O1)

b. Bertambahnya tingkat kebutuhan dan kepemilikan alat elektronik di organisasi maupun perusahaan yang membutuhkan keamanan data. (O5)

B 1

a. Makin banyaknya perusahaan baru di Indonesia dalam berbagai skala yang membutuhkan UPS. (O1)

b. Untuk unit UPS merk Powerware hanya ada dua distributor di Indonesia. (O6)

A 3

a. Kondisi sumber daya listrik di Indonesia yang sering bermasalah. (O2)

b. Makin banyaknya pengguna internet di Indonesia baik dari skala individu maupun perusahaan sehingga jangkauan pemasaran dapat diperluas. (O3)

A 1

a. Kondisi sumber daya listrik di Indonesia yang sering bermasalah. (O2)

b. Brand image konsumen untuk produk Amerika

yang tinggi. (O4) A 2

a. Kondisi sumber daya listrik di Indonesia yang sering bermasalah. (O2)

b. Bertambahnya tingkat kebutuhan dan kepemilikan alat elektronik di organisasi maupun perusahaan yang membutuhkan keamanan data. (O5)

B 2

a. Kondisi sumber daya listrik di Indonesia yang sering bermasalah. (O2)

b. Untuk unit UPS merk Powerware hanya ada dua

(35)

a. Makin banyaknya pengguna internet di Indonesia baik dari skala individu maupun perusahaan sehingga jangkauan pemasaran dapat diperluas. (O3)

b. Brand image konsumen untuk produk Amerika

yang tinggi. (O4)

A 1

a. Makin banyaknya pengguna internet di Indonesia baik dari skala individu maupun perusahaan sehingga jangkauan pemasaran dapat diperluas. (O3)

b. Bertambahnya tingkat kebutuhan dan kepemilikan alat elektronik di organisasi maupun perusahaan yang membutuhkan keamanan data. (O5)

B 2

a. Makin banyaknya pengguna internet di Indonesia baik dari skala individu maupun perusahaan sehingga jangkauan pemasaran dapat diperluas. (O3)

b. Untuk unit UPS merk Powerware hanya ada dua distributor di Indonesia. (O6)

A 1

a. Brand image konsumen untuk produk Amerika

yang tinggi. (O4)

b. Bertambahnya tingkat kebutuhan dan kepemilikan alat elektronik di organisasi maupun perusahaan yang membutuhkan keamanan data. (O5)

B 3

a. Brand image konsumen untuk produk Amerika

yang tinggi. (O4)

b. Untuk unit UPS merk Powerware hanya ada dua

distributor di Indonesia. (O6) B 1 a. Bertambahnya tingkat kebutuhan dan kepemilikan

(36)

yang membutuhkan keamanan data. (O5)

b. Untuk unit UPS merk Powerware hanya ada dua distributor di Indonesia. (O6)

A 3

A / B ? Bobot (1-3) a. Makin banyaknya perusahaan baru di Indonesia

dalam berbagai skala yang membutuhkan UPS. (O1)

b. Tidak stabilnya harga dolar Amerika yang membuat harga unit UPS tidak pasti. (T1)

A 2

a. Makin banyaknya perusahaan baru di Indonesia dalam berbagai skala yang membutuhkan UPS. (O1)

b. Adanya unit UPS dengan merk lain dengan ukuran kapasitas yang lebih bervariasi sehingga lebih dikenal masyarakat. (T2)

A 1

a. Makin banyaknya perusahaan baru di Indonesia dalam berbagai skala yang membutuhkan UPS. (O1)

b. Persaingan antara produsen mesin UPS di pasar internasional sehingga sedikit banyak akan mempengaruhi brand image di negara tertentu. (T3)

B 1

a. Makin banyaknya perusahaan baru di Indonesia dalam berbagai skala yang membutuhkan UPS. (O1)

b. Konsumen yang semakin sensitif terhadap harga. (T4)

A 1

a. Makin banyaknya perusahaan baru di Indonesia dalam berbagai skala yang membutuhkan UPS.

(37)

(O1)

b. Perjanjian AFTA (Asean Free Trade Area) dan kerja sama ekonomi bilateral sehingga ada produk dari negara lain dengan harga yang lebih murah. (T5)

A 3

a. Kondisi sumber daya listrik di Indonesia yang sering bermasalah. (O2)

b. Tidak stabilnya harga dolar Amerika yang membuat harga unit UPS tidak pasti. (T1)

A 1

a. Kondisi sumber daya listrik di Indonesia yang sering bermasalah. (O2)

b. Adanya unit UPS dengan merk lain dengan ukuran kapasitas yang lebih bervariasi sehingga lebih dikenal masyarakat. (T2)

B 1

a. Kondisi sumber daya listrik di Indonesia yang sering bermasalah. (O2)

b. Persaingan antara produsen mesin UPS di pasar internasional sehingga sedikit banyak akan mempengaruhi brand image di negara tertentu. (T3)

B 2

a. Kondisi sumber daya listrik di Indonesia yang sering bermasalah. (O2)

b. Konsumen yang semakin sensitif terhadap harga. (T4)

A 1

a. Kondisi sumber daya listrik di Indonesia yang sering bermasalah. (O2)

b. Perjanjian AFTA (Asean Free Trade Area) dan kerja sama ekonomi bilateral sehingga ada produk dari negara lain dengan harga yang lebih murah. (T5)

(38)

a. Makin banyaknya pengguna internet di Indonesia baik dari skala individu maupun perusahaan sehingga jangkauan pemasaran dapat diperluas. (O3)

b. Tidak stabilnya harga dolar Amerika yang membuat harga unit UPS tidak pasti. (T1)

A 1

a. Makin banyaknya pengguna internet di Indonesia baik dari skala individu maupun perusahaan sehingga jangkauan pemasaran dapat diperluas. (O3)

b. Adanya unit UPS dengan merk lain dengan ukuran kapasitas yang lebih bervariasi sehingga lebih dikenal masyarakat. (T2)

B 2

a. Makin banyaknya pengguna internet di Indonesia baik dari skala individu maupun perusahaan sehingga jangkauan pemasaran dapat diperluas. (O3)

b. Persaingan antara produsen mesin UPS di pasar internasional sehingga sedikit banyak akan mempengaruhi brand image di negara tertentu. (T3)

B 3

a. Makin banyaknya pengguna internet di Indonesia baik dari skala individu maupun perusahaan sehingga jangkauan pemasaran dapat diperluas. (O3)

b. Konsumen yang semakin sensitif terhadap harga. (T4)

B 1

a. Makin banyaknya pengguna internet di Indonesia baik dari skala individu maupun perusahaan sehingga jangkauan pemasaran dapat diperluas.

(39)

b. Perjanjian AFTA (Asean Free Trade Area) dan kerja sama ekonomi bilateral sehingga ada produk dari negara lain dengan harga yang lebih murah. (T5)

a. Brand image konsumen untuk produk Amerika

yang tinggi. (O4)

b. Tidak stabilnya harga dolar Amerika yang membuat harga unit UPS tidak pasti. (T1)

B 1

a. Brand image konsumen untuk produk Amerika

yang tinggi. (O4)

b. Adanya unit UPS dengan merk lain dengan ukuran kapasitas yang lebih bervariasi sehingga lebih dikenal masyarakat. (T2)

B 3

a. Brand image konsumen untuk produk Amerika

yang tinggi. (O4)

b. Persaingan antara produsen mesin UPS di pasar internasional sehingga sedikit banyak akan mempengaruhi brand image di negara tertentu. (T3)

B 3

a. Brand image konsumen untuk produk Amerika

yang tinggi. (O4)

b. Konsumen yang semakin sensitif terhadap harga. (T4)

B 2

a. Brand image konsumen untuk produk Amerika

yang tinggi. (O4)

b. Perjanjian AFTA (Asean Free Trade Area) dan kerja sama ekonomi bilateral sehingga ada produk dari negara lain dengan harga yang lebih murah. (T5)

A 1

a. Bertambahnya tingkat kebutuhan dan kepemilikan alat elektronik di organisasi maupun perusahaan

(40)

yang membutuhkan keamanan data. (O5)

b. Tidak stabilnya harga dolar Amerika yang membuat harga unit UPS tidak pasti. (T1)

A 3

a. Bertambahnya tingkat kebutuhan dan kepemilikan alat elektronik di organisasi maupun perusahaan yang membutuhkan keamanan data. (O5)

b. Adanya unit UPS dengan merk lain dengan ukuran kapasitas yang lebih bervariasi sehingga lebih dikenal masyarakat. (T2)

A 1

a. Bertambahnya tingkat kebutuhan dan kepemilikan alat elektronik di organisasi maupun perusahaan yang membutuhkan keamanan data. (O5)

b. Persaingan antara produsen mesin UPS di pasar internasional sehingga sedikit banyak akan mempengaruhi brand image di negara tertentu. (T3)

A 1

a. Bertambahnya tingkat kebutuhan dan kepemilikan alat elektronik di organisasi maupun perusahaan yang membutuhkan keamanan data. (O5)

b. Konsumen yang semakin sensitif terhadap harga. (T4)

A 2

a. Bertambahnya tingkat kebutuhan dan kepemilikan alat elektronik di organisasi maupun perusahaan yang membutuhkan keamanan data. (O5)

b. Perjanjian AFTA (Asean Free Trade Area) dan kerja sama ekonomi bilateral sehingga ada produk dari negara lain dengan harga yang lebih murah. (T5)

A

3

a. Untuk unit UPS merk Powerware hanya ada dua distributor di Indonesia. (O6)

(41)

membuat harga unit UPS tidak pasti. (T1)

a. Untuk unit UPS merk Powerware hanya ada dua distributor di Indonesia. (O6)

b. Adanya unit UPS dengan merk lain dengan ukuran kapasitas yang lebih bervariasi sehingga lebih dikenal masyarakat. (T2)

B 3

a. Untuk unit UPS merk Powerware hanya ada dua distributor di Indonesia. (O6)

b. Persaingan antara produsen mesin UPS di pasar internasional sehingga sedikit banyak akan mempengaruhi brand image di negara tertentu. (T3)

B 3

a. Untuk unit UPS merk Powerware hanya ada dua distributor di Indonesia. (O6)

b. Konsumen yang semakin sensitif terhadap harga. (T4)

B 1

a. Untuk unit UPS merk Powerware hanya ada dua distributor di Indonesia. (O6)

b. Perjanjian AFTA (Asean Free Trade Area) dan kerja sama ekonomi bilateral sehingga ada produk dari negara lain dengan harga yang lebih murah. (T5)

A 1

A / B ? Bobot (1-3) a. Tidak stabilnya harga dolar Amerika yang

membuat harga unit UPS tidak pasti. (T1)

b. Adanya unit UPS dengan merk lain dengan ukuran kapasitas yang lebih bervariasi sehingga lebih dikenal masyarakat. (T2)

B 2

(42)

membuat harga unit UPS tidak pasti. (T1)

b. Persaingan antara produsen mesin UPS di pasar internasional sehingga sedikit banyak akan mempengaruhi brand image di negara tertentu. (T3)

B 3

a. Tidak stabilnya harga dolar Amerika yang membuat harga unit UPS tidak pasti. (T1)

b. Konsumen yang semakin sensitif terhadap harga. (T4)

B 1

a. Tidak stabilnya harga dolar Amerika yang membuat harga unit UPS tidak pasti. (T1)

b. Perjanjian AFTA (Asean Free Trade Area) dan kerja sama ekonomi bilateral sehingga ada produk dari negara lain dengan harga yang lebih murah. (T5)

A 1

a. Adanya unit UPS dengan merk lain dengan ukuran kapasitas yang lebih bervariasi sehingga lebih dikenal masyarakat. (T2)

b. Persaingan antara produsen mesin UPS di pasar internasional sehingga sedikit banyak akan mempengaruhi brand image di negara tertentu. (T3)

B 1

a. Adanya unit UPS dengan merk lain dengan ukuran kapasitas yang lebih bervariasi sehingga lebih dikenal masyarakat. (T2)

b. Konsumen yang semakin sensitif terhadap harga. (T4)

A 1

a. Adanya unit UPS dengan merk lain dengan ukuran kapasitas yang lebih bervariasi sehingga lebih dikenal masyarakat. (T2)

(43)

b. Perjanjian AFTA (Asean Free Trade Area) dan kerja sama ekonomi bilateral sehingga ada produk dari negara lain dengan harga yang lebih murah. (T5)

A 3

a. Persaingan antara produsen mesin UPS di pasar internasional sehingga sedikit banyak akan mempengaruhi brand image di negara tertentu. (T3)

b. Konsumen yang semakin sensitif terhadap harga. (T4)

A 2

a. Persaingan antara produsen mesin UPS di pasar internasional sehingga sedikit banyak akan mempengaruhi brand image di negara tertentu. (T3)

b. Perjanjian AFTA (Asean Free Trade Area) dan kerja sama ekonomi bilateral sehingga ada produk dari negara lain dengan harga yang lebih murah. (T5)

A 3

a. Konsumen yang semakin sensitif terhadap harga. (T4)

b. Perjanjian AFTA (Asean Free Trade Area) dan kerja sama ekonomi bilateral sehingga ada produk dari negara lain dengan harga yang lebih murah. (T5)

A 2

(44)

O1 O2 O3 O4 O5 O6 T1 T2 T3 T4 T5 O1 1 1 1 3 1 3 2 1 1 1 3 O2 1 1 1 2 0,5 2 1 1 0,5 1 2 O3 1 1 1 1 0,5 1 1 0,5 0,33 1 1 O4 0,33 0,5 1 1 0,33 1 1 0,33 0,33 0,5 1 O5 1 2 2 3 1 3 3 1 1 2 3 O6 0,33 0,5 1 1 0,33 1 1 0,33 0,33 1 1 T1 0,5 1 1 1 0,33 1 1 0,5 0,33 1 1 T2 1 1 2 3 1 3 2 1 1 1 3 T3 1 2 3 3 1 3 3 1 1 2 3 T4 1 1 1 2 0,5 1 1 1 0,5 1 2 T5 0,33 0,5 1 1 0,33 1 1 0,33 0,33 0,5 1 Total 8,5 11,5 15 21 6,83 20 17 8 6,65 12 21

Tabel 3.5 Tabel Normalisasi Matriks EFE

O1 O2 O3 O4 O5 O6 T1 T2 T3 T4 T5 Total Bob ot O 1 0,1 2 0,0 9 0,06 0,1 4 0,1 5 0,1 5 0,12 0,12 5 0,15 0,0 8 0,1 4 1,325 0,11 O 2 0,1 2 0,0 9 0,06 6 0,1 0,0 7 0,1 0,06 0,12 5 0,07 5 0,0 8 0,1 0,986 0,08 O 3 0,1 2 0,0 9 0,06 6 0,0 5 0,0 7 0,0 5 0,06 0,06 25 0,05 0,0 8 0,0 5 0,748 5 0,06 O 4 0,0 4 0,0 4 0,06 6 0,0 5 0,0 5 0,0 5 0,06 0,04 1 0,05 0,0 4 0,0 5 0,537 0,05 05 0,1 2 0,1 7 0,13 0,1 4 0,1 5 0,1 5 0,17 0,12 5 0,15 0,1 6 0,1 4 1,605 0,14 06 0,0 0,0 0,06 0,0 0,0 0,0 0,06 0,04 0,05 0,0 0,0 0,577 0,05

(45)

4 4 6 5 5 5 1 8 5 T 1 0,0 6 0,0 9 0,06 6 0,0 5 0,0 5 0,0 5 0,06 0,06 25 0,05 0,0 8 0,0 5 0,668 5 0,06 T 2 0,1 2 0,0 9 0,13 0,1 4 0,1 5 0,1 5 0,12 0,12 5 0,15 0,0 8 0,1 4 1,4 0,12 T 3 0,1 2 0,1 7 0,2 0,1 4 0,1 5 0,1 5 0,17 0,12 5 0,15 0,1 6 0,1 4 1,675 0,14 T 4 0,1 2 0,0 9 0,66 0,1 0,0 7 0,0 5 0,06 0,12 5 0,07 5 0,0 8 0,1 1.53 0,13 T 5 0,0 4 0,0 4 0,66 0,0 5 0,0 5 0,0 5 0,06 0,04 1 0,05 0,0 4 0,0 5 1,13 0,09 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12,22 1

Tabel 3.6 Matriks EFE PT. Deltasindo Raya Sejahtera.

No Opportunity Bobot Peringkat Rata-rata

tertimbang 1. Makin banyaknya perusahaan baru di

Indonesia dalam berbagai skala yang membutuhkan UPS. (O1)

0,11 4 0,44

2. Kondisi sumber daya listrik di Indonesia yang sering bermasalah. (O2)

0,08 3 0,24

3. Makin banyaknya pengguna internet di Indonesia baik dari skala individu maupun perusahaan sehingga jangkauan pemasaran dapat diperluas. (O3)

0,06 2 0,12

4. Brand image konsumen untuk produk

Amerika yang tinggi. (O4)

0,05 2 0,1

5. Bertambahnya tingkat kebutuhan dan kepemilikan alat elektronik di organisasi maupun perusahaan yang membutuhkan

(46)

keamanan data. (O5)

6. Untuk unit UPS merk Powerware hanya ada dua distributor di Indonesia. (O6)

0,05 1 0,05

Threats

1. Untuk unit UPS merk Powerware hanya ada dua distributor di Indonesia. (O6)

0,06 1 0,06

2. Adanya unit UPS dengan merk lain dengan ukuran kapasitas yang lebih bervariasi sehingga lebih dikenal masyarakat. (T2)

0,12 2 0,24

3. Persaingan antara produsen mesin UPS di pasar internasional sehingga sedikit banyak akan mempengaruhi brand image di negara tertentu. (T3)

0,14 4 0,56

4. Konsumen yang semakin sensitif terhadap harga. (T4)

0,13 2 0,26

5. Perjanjian AFTA (Asean Free Trade Area) dan kerja sama ekonomi bilateral sehingga ada produk dari negara lain dengan harga yang lebih murah. (T5)

0,09 1 0,09

Total 1 2,72

Kesimpulan matriks EFE : Total nilai tertimbang sebesar 2,72 mengindikasikan perusahaan merespons dengan cukup baik terhadap peluang dan ancaman yang ada dalam industrinya.

3.9 Matriks Profil Kompetitif

Faktor penentu keberhasilan ( Critical Success Factor) untuk industri yang dimasuki PT. Deltasindo Raya Sejahtera antara lain :

(47)

1. Wilayah pemasaran 2. Pelayanan pelanggan 3. Jenis produk

4. Jenis service dan maintenance 5. Promosi

6. Sistem persediaan

Tabel 3.7 Tabel Pembobotan Critical Success Factor pada Matriks Profil Kompetitif

Critical Success Faktor Manakah yang lebih penting (a / b) ? Bobot (1-3) a. Wilayah pemasaran (1) b. Pelayanan pelanggan (2) A 1 a. Wilayah pemasaran (1) b. Jenis produk (3) A 2 a. Wilayah pemasaran(1)

b. Jenis service dan maintenance(4)

A 3 a. Wilayah pemasaran (1) b. Promosi (5) A 3 a. Wilayah pemasaran (1) b. Sistem persediaan (6) A 2 a. Pelayanan pelanggan(2) b. Jenis produk (3) A 1 a. Pelayanan pelanggan (2)

b. Jenis service dan maintenance(4)

A 3

a. Pelayanan pelanggan(2) b. Promosi (5)

A 2

(48)

b. Sistem persediaan (6) a. Jenis produk (3)

b. Jenis service dan maintenance (4)

A 2 a. Jenis produk (3) b. Promosi (5) A 2 a. Jenis produk (3) b. Sistem persediaan (6) A 1

a. Jenis service dan maintenance (4) b. Promosi (5)

B 1

a. Jenis service dan maintenance (4) b. Sistem persediaan (6)

B 2

a. Promosi (5)

b. Sistem persediaan (6)

B 1

Sumber : PT. Deltasindo Raya Sejahtera

CSF 1 CSF 2 CSF 3 CSF 4 CSF 5 CSF 6 CSF 1 1 1 2 3 3 2 CSF 2 1 1 1 3 2 2 CSF 3 0,5 1 1 2 2 1 CSF 4 0,33 0,33 0,5 1 1 0,5 CSF 5 0,33 0,5 0,5 1 1 1 CSF 6 0,5 0,5 1 2 1 1 Total 3,66 4,33 6 12 10 7,5

(49)

Tabel 3.8 Tabel Normalisasi Matriks Profil Kompetitif. CSF 1 CSF 2 CSF 3 CSF 4 CSF 5 CSF 6 Total Bobot CSF 1 0,27 0,23 0,33 0,25 0,3 0,27 1,65 0,28 CSF 2 0,27 0,23 0,17 0,25 0,2 0,27 1,39 0,23 CSF 3 0,14 0,23 0,17 0,17 0,2 0,13 1,04 0,17 CSF 4 0,09 0,07 0,08 0,08 0,1 0,07 0,49 0,08 CSF 5 0,09 0,12 0,08 0,08 0,1 0,13 0,6 0,1 CSF 6 0,14 0,12 0,17 0,17 0,1 0,13 0,83 0,14 1 1 1 1 1 1 6,36 1

Tabel 3.9 Matriks Profil Kompetitf PT. Deltasindo Raya Sejahtera.

PT.Deltasindo

Raya Sejahtera

PT. Limawira Wisesa

Faktor penentu keberhasilan Bobot Peringkat Nilai Peringkat Nilai

1 Wilayah pemasaran 0,28 3 0,84 3 0,84

2 Pelayanan pelanggan 0,23 3 0,69 3 0,69

3 Jenis produk 0,17 3 0,51 4 0,68

4 Jenis service dan maintenance

0,08 4 0,32 2 0,16

5 Promosi 0,1 3 0,3 3 0,3

6 Sistem persediaan 0,14 3 0,42 2 0,28

TOTAL 1,00 3,08 2,95

Kesimpulannya, secara kompetitif PT. Deltasindo Raya Sejahtera masih sedikit lebih unggul daripada PT. Limawira Wisesa sebagai pesaingnya.

(50)

3.10. Matriks SWOT

Nilai total yang dihasilkan dari tabel-tabel di atas yaitu : IFE = 2,63 dan EFE = 2,72 akan digunakan untuk mengetahui posisi relatif dari PT. Delatsindo Raya Sejahtera dibandingkan dengan perusahaan pesaing dan untuk menunjukkan bagaimana strategi PT. Deltasindo Raya Sejahtera terhadap faktor-faktor eksternal dan internalnya. Oleh sebab itu, setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan, dirumuskan suatu strategi dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang dimiliki untuk meminimumkan ancaman dan kelemahan yang ada pada perusahaan. Perhitungan untuk penentuan posisi relatif PT. Deltasindo Raya Sejahtera dibandingkan dengan perusahaan pesaing adalah sebagai berikut :

a. Jumlah dari hasil perkalian bobot dan rating pada Opportunity (O) dan Threat (T) diselisihkan untuk mendapatkan titik Y.

Opportunity (O) = 1,51

Threat (T) = 1,21

Titik Y(Selisih O-T) = 0,3

b. Jumlah dari hasil perkalian bobot dan rating pada Strength (S) dan Weakness (W) diselisihkan untuk mendapatkan titik X.

Strength (S) = 1,93

Weakness (W) = 0,7 -

Titik X (Selisih W-T) = 1,23

Jadi posisi relatif PT. Deltasindo Raya Sejahtera terletak pada koordinat ( 1,23 ; 0,3) yaitu pada kuadran pertama (gambar x) di mana perusahaan memiliki strength yang dapat mendukung opportunity yang ada. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi yang

(51)

tepat untuk mendukung pertumbuhan perusahaan pada strength dan opportunity tersebut. O 0,3 x W S 1,23 T

Gambar 3.12 : Posisi relatif PT. Deltasindo Raya Sejahtera

Tabel 3.10 Matriks SWOT PT. Deltasindo Raya Sejahtera Kekuatan (Strength ):

1. Memiliki cabang-cabang di kota besar seperti Surabaya, Medan, Solo dan Bali.

2. Adanya kontrak service

dan maintenance yang akan

mengikat pelanggan dalam jangka waktu tertentu.

3. PT. Deltasindo Raya

Sejahtera telah berpengalaman selama

Kelemahan (Weakness) : 1. Tingkat ketergantungan yang sangat tinggi kepada pemasok.

2. Database pelanggan

belum bisa digunakan untuk meningkatkan hubungan dengan pelanggan sebaikk mungkin.

3. Turnover karyawan yang cukup tinggi terutama di

(52)

sepuluh tahun dengan produk yang telah mendapat sertifikasi 2007 Power Quality Company of the Year Award dari Frost and Sullivan..

4. Teknisi berpengalaman yang telah melalui training dari Eaton Powerware baik di Singapura maupun di Indonesia.

5. PT. Deltasindo Raya Sejahtera sering mengikuti Expo sehingga produk/ jasa bisa dikenal masyarakat luas.

bagian teknisi sehingga sering diadakan training.

4. Web site untuk

pemasaran yang masih sangat sederhana.

Peluang (Opportunity):

1.Makin banyaknya perusahaan baru di Indonesia dalam berbagai skala yang membutuhkan UPS.

2.Kondisi sumber daya listrik di Indonesia yang sering bermasalah.

1. Strategi penetrasi pasar (S1-O1, S1-O3, S1-O5)

2. Strategi pengembangan pasar (S1-O1, S1-O2, S1-O3, S5-O1)

1. Strategi penetrasi pasar (W2-O5)

2. Strategi pengembangan pasar (W4-O3)

3. Strategi integrasi horizontal (O6 – W1)

(53)

3.Makin banyaknya pengguna internet di Indonesia baik dari skala

individu maupun perusahaan sehingga jangkauan pemasaran dapat

diperluas.

4.Brand image konsumen untuk produk Amerika yang tinggi.

5.Bertambahnya tingkat kebutuhan dan kepemilikan alat elektronik

yang memerlukan keamanan data di organisasi maupun perusahaan – perusahaan.

6. Untuk unit UPS merk Eaton Powerware hanya ada 2 distributor di Indonesia.

Ancaman (Threats) :

1.Tidak stabilnya harga dolar Amerika yang membuat harga unit UPS tidak pasti. 1. Diversifikasi konsentrik (S4 - T2) 2. Pengembangan produk (S3 - T2) 1. Integrasi horizontal (W1-T2)

(54)

2.Adanya unit UPS dengan merk lain dengan ukuran yang lebih bervariasi sehingga lebih dikenal masyarakat.

3.Persaingan antara produsen mesin UPS di

pasar internasional sehingga sedikit banyak

akan mempengaruhi brand image di negara tertentu.

4.Konsumen yang semakin sensitif terhadap harga.

5.Perjanjian AFTA (Asean Free Trade Area ) dan kerja sama ekonomi bilateral sehingga ada produk dari negara lain dengan harga yang lebih murah.

Keterangan : a. Strategi SO :

1. Strategi penetrasi pasar

- Meningkatkan promosi di mana terdapat kantor cabang. (S1-O1,S1-O5) - Menggunakan web dalam meningkatkan promosi. (S1-O3)

(55)

2. Strategi pengembangan pasar

- Memperluas wilayah pemasaran (S1-O1, S1-O2, S1-O3)

- Mengikuti Expo untuk memperluas cakupan pemasaran (S5-O1) b. Strategi ST :

1. Strategi diversifikasi konsentrik

- Meningkatkan variasi layanan dan service dalam mendukung penjualan (S4-T2)

2. Pengembangan produk

- Memasarkan unit UPS dengan variasi kapasitas yang lebih banyak (S3-T2)

c. Strategi WO :

1. Strategi penetrasi pasar

- Memanfaatkan database pelanggan sehingga terjadi penjualan berkelanjutan dan hubungan yang lebih baik dengan pelanggan. (W2-O5) 2. Strategi pengembangan pasar

- Dengan makin meluasnya penggunaan internet di Indonesia, maka website bisa dijadikan sarana dalam mendapatkan pelanggan baru.( W4-O3)

d. Strategi WT :

1. Strategi integrasi horizontal

- Pemasok akan mengakuisisi UPS merk lain yang menjadi pesaing.

- Untuk tahun depan ingin menjadi authorized distributor tunggal UPS merk Eaton di Indonesia.

(56)

3.11.Matriks Internal – Eksternal ( Matriks IE)

Berdasarkan pada total rata- rata tertimbang EFE yang ditunjukkan pada matriks EFE yaitu : 2,72 dan total rata-rata tertimbang IFE yang ditunjukkan pada matriks IFE adalah 2,63 , maka dapat ditentukan alternatif – alternatif yang tepat dengan menggambarkannya pada gambar x berikut ini :

Total rata- rata tertimbang IFE

Kuat Rata-Rata Lemah 3,0 – 4,0 2,0-2,99 1,0-1,99 E Tinggi 3,0 – 4,0 I II III F E Menengah 2,0 – 2,99 IV V VI Rendah 1,0 – 1,99 VII VIII IX

Gambar 3.13 : Matriks IE PT. Delatsindo Raya Sejahtera

Matriks IE di atas menunjukkan bahwa tindakan strategis yang dapat diambil oleh PT. Deltasindo Raya Sejahtera adalah ” Jaga dan Pertahankan” (Kuadran V). Dalam hal ini strategi yang dapat ditetapkan adalah strategi penetrasi pasar dan strategi pengembangan produk yang diuraikan sebagai berikut :

a. Penetrasi pasar

Strategi penetrasi pasar ( market penetration ) berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produk / jasa saat ini melalui upaya pemasaran yang lebih

(57)

besar. Strategi ini mencakup meningkatkan jumlah tenaga penjual, meningkatkan jumlah iklan, menawarkan promosi penjualan yang ekstensif atau meningkatkan usaha publisitas.

b. Pengembangan Produk

Strategi pengembangan produk ( product development ) adalah strategi yang mencari peningkatan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk / jasa saat ini. Pengembangan produk biasa melibatkan biaya litbang yang besar.

(58)

3.12.Matriks Strategi Besar ( Grand Strategy Matrix )

Matriks Grand Strategy didasarkan pada dua dimensi evaluatif : posisi kompetitif dan pertumbuhan pasar

Pertumbuhan pasar yang tinggi

Posisi kompetitif yang lemah Kuadran II 1. Pengembangan pasar 2. Penetrasi pasar 3. Pengembangan produk 4. Integrasi horizontal 5. Divestasi 6. Likuidasi Kuadran I 1. Pengembangan pasar 2. Penetrasi pasar 3. Pengembangan produk 4. Integrasi ke depan 5. Integrasi ke belakang 6. Integrasi horizontal 7. Diversifikasi konsentrik Posisi kompetitif yang kuat Kuadran III 1. Retrenchment 2. Diversifikasi konsentrik 3. Diversifikasi horizontal 4. Diversifikasi konglomerat 5. Divestasi 6. Likuidasi Kuadran IV 1. Diversifikasi konsentrik 2. Diversifikasi horizontal 3. Diversifikasi konglomerat 4. Joint venture

Pertumbuhan pasar yang rendah Gambar 3.4 : Matriks Grand Strategy

(59)

Sesuai matriks SWOT, maka PT. Deltasindo Raya Sejahtera berada pada kuadran I. Perusahaan yang berada pada kuadran I dalam matriks Grand Strategy ini.Strategi-strategi yang cocok diterapkan untuk kuadran I antara lain strategi pengembangan pasar, penetrasi pasar, pengembangan produk, integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal dan diversifikasi konsentrik.

3.13.Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif ( QSPM )

Pilihan strategi yang bisa dijalankan sesuai alternatif strategi yang ada antara lain : Tabel 3.11 : Tabel alternatif strategi yang bisa dijalankan

No Alternatif Strategi Kemungkinan Dijalankan

Alasan ( untuk pilihan ”TIDAK” ) :

1 Penetrasi pasar BISA 2 Pengembangan Pasar BISA 3 Integrasi horizontal BISA 4 Diversifikasi konsentrik BISA 5 Pengembangan produk BISA 6 Integrasi ke depan BISA

7 Integrasi ke belakang TIDAK Karena pemasok mempunyai nilai kompetitif yang jauh lebih besar dari perusahaan. Sumber: PT.Deltasindo Raya Sejahtera

(60)

Tabel 3.12 Matriks QSPM PT. Deltasindo Raya Sejahtera Alternatif Strategi Integrasi ke depan Penetrasi pasar Pengemba ngan produk Pengemban gan pasar Diversifikasi konsentrik Integrasi horizontal

Faktor kunci Bobot AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS

Peluang :

1. Makin banyaknya perusahaan baru di

Indonesia dalam berbagai skala yang membutuhkan UPS.

2. Kondisi sumber daya listrik di Indonesia yang sering bermasalah.

3. Makin banyaknya pengguna internet di

Indonesia baik dari skala individu maupun perusahaan sehingga jangkauan pemasaran dapat diperluas.

4. Brand image konsumen untuk produk Amerika yang tinggi.

5. Bertambahnya tingkat kebutuhan dan

kepemilikan alat elektronik yang 0,11 0,08 0,06 0,05 0,14 3 2 2 2 2 0,33 0,16 0,12 0,1 0,28 4 3 3 3 3 0,44 0,24 0,18 0,15 0,42 3 4 2 2 4 0,33 0,32 0,12 0,1 0,56 4 4 4 2 3 0,44 0,32 0,24 0,1 0,42 2 3 2 2 3 0,22 0,24 0,12 0,1 0,42 3 2 3 3 3 0,33 0,16 0,18 0,15 0,42

(61)

memerlukan keamanan data di organisasi maupun perusahaan – perusahaan.

6. Untuk unit UPS merk Eaton Powerware

hanya ada 2 distributor di Indonesia.

0,05 3 0,15 4 0,2 2 0,1 3 0,15 2 0,1 2 0,1

Ancaman :

1. Tidak stabilnya harga dolar Amerika

yang membuat harga unit UPS tidak pasti.

2. Adanya unit UPS dengan merk lain

dengan ukuran yang lebih bervariasi sehingga lebih dikenal masyarakat.

3. Persaingan antara produsen mesin UPS

di pasar internasional sehingga sedikit banyak akan mempengaruhi brand image di negara tertentu.

4. Konsumen yang semakin sensitif

terhadap harga.

5. Perjanjian AFTA (Asean Free Trade

Area ) dan kerja sama ekonomi bilateral

0,06 0,12 0,14 0,13 0,09 - 4 - 2 - - 0,48 - 0,26 - - 2 - 3 - - 0,24 - 0,39 - - 4 - 2 - - 0,48 - 0,26 - - 2 - 2 - - 0,24 - 0,26 - - 3 - 2 - - 0,36 - 0,26 - - 4 - 2 - - 0,48 - 0,26 -

(62)

sehingga ada produk dari negara lain dengan harga yang lebih murah.

1,00

Kekuatan :

1. Memiliki cabang-cabang di kota besar

seperti Surabaya, Medan, Solo dan Bali.

2. Adanya kontrak service dan

maintenance yang akan mengikat pelanggan dalam jangka waktu tertentu.

3. PT. Deltasindo Raya Sejahtera telah

berpengalaman selama sepuluh tahun dengan produk yang telah mendapat sertifikasi 2007 Power Quality Company of the Year Award dari Frost and Sullivan..

4. Teknisi berpengalaman yang telah

melalui training dari Eaton Powerware

baik di Singapura maupun di Indonesia.

0,18 0,13 0,06 0,1 0,07 4 3 2 - 2 0,72 0,39 0,12 - 0,14 4 3 2 - 4 0,72 0,39 0,12 - 0,28 2 2 3 - 3 0,36 0,26 0,18 - 0,21 4 3 2 - 4 0,72 0,39 0,12 - 0,28 2 3 2 - 2 0,36 0,39 0,12 - 0,14 2 2 2 - 2 0,36 0,26 0,12 - 0,14

(63)

5. PT. Deltasindo Raya Sejahtera sering mengikuti Expo sehingga produk/ jasa bisa dikenal masyarakat luas.

Kelemahan :

1. Tingkat ketergantungan yang sangat

tinggi kepada pemasok.

2. Database pelanggan belum bisa digunakan untuk meningkatkan hubungan dengan pelanggan sebaikk mungkin.

3. Turnover karyawan yang cukup tinggi terutama di bagian teknisi sehingga sering diadakan training.

4. Web site untuk pemasaran yang masih sangat sederhana. 0,2 0,06 0,1 0,09 - 2 - 2 - 0,12 - 0,18 - 3 - 3 - 0,18 - 0,27 - 2 - 2 - 0,12 - 0,18 - 2 - 3 - 0,12 - 0,27 - 2 - 2 - 0,12 - 0,18 - 2 - 2 - 0,12 - 0,18

(64)

Kesimpulan : dari enam pilihan strategi, dapat disimpulkan bahwa strategi penetrasi pasar lebih cocok diterapkan pada PT. Deltasindo Raya Sejahtera.

3.14.Implementasi Strategi Penetrasi Pasar di PT. Deltasindo Raya Sejahtera

Strategi penetrasi pasar ( market penetration ) berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produk atau jasa saat ini melalui upaya pemasaran yang lebih besar. Untuk PT. Deltasindo Raya Sejahtera, beberapa alternatif implementasi strategi penetrasi pasar yang bisa dilakukan antara lain :

a. Meningkatkan jumlah tenaga penjual baik sales man ataupun tenaga pemasaran yang lain.

b. Menawarkan promosi transaksi yang lebih menarik agar pelanggan tertarik untuk bertransaksi kembali.

c. Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan pada transaksi seperti pembelian, service dan maintenance seperti meng-update status-status service maupun maintenance. Selain itu perusahaan harus terus berimprovisasi untuk memberikan kemudahan-kemudahan kepada pelanggan dalam berkomunikasi dan bertransaksi dengan pelanggan.

d. Secara berkala mengecek status kontrak maintenance pelanggan dan untuk kontrak yang segera berakhir segera disiapkan promosi dan penawaran kepada pelanggan.

Oleh karena itu, di bab 4 dijelaskan bagaimana perancangan e-CRM ini akan bisa membantu dalam implementasi strategi penetrasi pasar di PT. Deltasindo Raya Sejahtera.

(65)

3.15.Model Lima Kekuatan Porter

a. Persaingan antara perusahaan sejenis Æ Unfavorable

Dengan banyaknya perusahaan dan organisasi di Indonesia, maka secara otomatis permintaan mesin UPS dari pelanggan potensial juga cukup besar. Akan tetapi hal ini tentunya diikuti oleh banyaknya pesaing yang ada. Setiap perusahaan harus meningkatkan keunggulan kompetitifnya baik dari segi produk maupun dari pelayanan sehingga brand image perusahaan menjadi lebih baik dari pesaing di mata calon pelanggan.

b. Kemungkinan masuknya pesaing baru Æ Favorable

Untuk menjadi pemain baru di industri ini cukup sulit. Kendala dalam masuk ke industri ini ada pada besarnya modal dan sulitnya menemukan pemasok yang tepat. Perusahaan harus mempunyai modal yang besar untuk melakukan penyetokan terhadap produk maupun suku cadangnya. Selain itu teknisi juga hrus benar-benar terlatih melalui training di Powerware baik di Indonesia maupun Singapura yang tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sedangkan untuk pemasok, pendatang baru harus menemukan pemasok yang benar-benar mempunyai mutu produk yang baik. Oleh karena brand image produk Amerika yang telah bersertifikat Company of the Year dari Frost and Sullivan bagi masyarakat Indonesia masih lebih baik daripada produk lokal maka pesaing baru dari produk lokal seharusnya tidak begitu mengkhawatirkan.

Gambar

Gambar 3.1. Struktur Organisasi di PT. Deltasindo Raya Sejahtera.
Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem yang Sedang Berjalan
Gambar  3.3 Rich Picture Proses Penawaran Mesin UPS
Gambar 3.4 Rich Picture  Proses Penjualan Mesin UPS.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan keperawatan untuk masalah defisit volume cairan adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, masalah teratasi dengan kriteria hasil

Ibu–ibu PKK Kelurahan Kampung Laut sangat antusias dan aktif dalam mengikuti kegiatan ini dengan banyak memberikan pertanyaan terkait dari pemanfaatan arang aktif cangkang

Sedangkan dalam buku Bela Islam atau Oligarki, buku yang ditulis tersebut telah membahas banyak terkait aksi bela Islam yang terjadi pada akhir tahun 2016.. Buku

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh faktor predisposing (pengetahuan, sikap), faktor enabling (tingkat kerumitan pemakaian kondom, ketersediaan kondom,

Kondisi kulit yang normal, tidak ada luka maupun lesi yang menurut Hoppman dan Barron (2007) menjadi tanda infeksi fungi seperti hiperkeratosis, nekrosis,

Tujuan yang hendak dicapai melalui kegiatan PPM dalam bentuk pelatihan usaha souvenir khas wisata Merapi adalah 1) para remaja putri mampu membuat aksesoris dan merchandiser

Karena-Nya, penyusun dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kajian Pengaruh Tinggi Bukaan Pintu Air Tegak Terhadap Kondisi Aliran Di Bagian Hilir Saluran

MikroTik adalah suatu RouterOS (Router Operating System) yaitu sistem operasi atau software yang dapat digunakan menjadi komputer router network yang handal dengan