• Tidak ada hasil yang ditemukan

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

i

HUBUNGAN INISIATIF GURU TERHADAP KREATIVITAS

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM KELAS XI DI SMK SAHID SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2017-2018

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam

Oleh:

CHOIRI FATIMA G000110029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

(2)
(3)
(4)

iv

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggung jawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 16 Mei 2019 Yang membuat pernyataan

Choiri Fatima NIM: G000110029

(5)

1

HUBUNGAN INISIATIF GURU TERHADAP KREATIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

KELAS XI DI SMK SAHID SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2017-2018

Abstrak

Untuk menumbuhkan kreativitas siswa perlu diberi kesempatan untuk bersibuk diri secara kreatif, pendidik hendaknya dapat merangsang siswa untuk melibatkan dirinya dalam kegiatan kreatif dengan membantu mengusahakan sarana dan prasarana yang diperlukan. sesungguhnya inisiatif guru agama ini sangat berguna bagi siswa serta dapat menumbuhkan kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam sehingga pentingnya mengetahui bagaimana Hubungan Inisiatif Guru Terhadap Kreativitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XI di SMK Sahid Surakarta maka dari itu tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk hubungan inisiatif guru terhadap kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam kelas XI Di SMK Sahid Surakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMK SAHID yang berlokasikan Jl. Yosodipuro No.87, Timuran, Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57131 pada bulan Desember 2018. Adapun populasi siswa kelas XI di SMK SAHID Surakarta dan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI di SMK SAHID Surakarta sebanyak 45 siswa. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu chi square test. Hasil penelitian menunjukkan Inisiatif Guru Agama pada mata pelajaran pendidikan agama islam kelas XI di SMK SAHID Surakarta dalam kategori baik. Kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam kelas XI di SMK SAHID Surakarta dalam kategori baik. Terdapat Hubungan Inisiatif Guru Terhadap Kreativitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XI di SMK SAHID Surakarta yang dibuktikan dengan (0,002) < 0,05 H0: ditolak.

Kata Kunci: inisitif guru, kreatifitas, PAI

Abstract

To foster creativity the students need to be given the opportunity to self-convening creatively, educators should be able to stimulate students to engage themselves in creative activities by helping to strive for the necessary facilities and infrastructure. Indeed, this religious teacher initiative is very useful for students and can foster students ' learning creativity in Islamic religious education subjects so that the importance of knowing how the teacher initiative relationship to student learning creativity At the Islamic religious Education course of class XI at SMK Sahid Surakarta, then the aim in this research is to relationship the teacher initiative to the learning creativity of students on the subject of Islamic religious education class XI at SMK Sahid Surakarta. This type of research is quantitative research. This research was conducted at SMK SAHID, Jl. Yosodipuro No. 87,

(6)

2

Timuran, Banjarsari, Surakarta City, Central Java 57131 in December 2018. The student population of the class XI at SMK SAHID Surakarta and the number of samples in this research is the class XI students at SMK SAHID Surakarta as many as 45 students. The data analysis technique used in this research is Chi Square test. The results of the study showed the religious teachers initiative on Islamic religious Education courses in class XI at SMK SAHID Surakarta in good category. Students learn creativity in the course of Islamic religious education class XI at SMK SAHID Surakarta in good category. There is a teacher initiative relationship to student learning creativity in Islamic religious education class XI at SMK SAHID Surakarta as evidenced by (0.002) < 0.05 H0: Rejected.

Keywords: inisitif teachers, creativity, PAI.

1. PENDAHULUAN

Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan fungsi pendidikan nasional diatas, peran guru menjadi kunci keberhasilan dalam mengembangkan misi pendidikan dan pembelajaran disekolah selain bertanggung jawab untuk mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana kondusif yang mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan dikelas.

Mengingat sangat kompleksnya tujuan pendidikan, maka betapa besar dan berat tugas seorang pendidik dalam menciptakan kualitas hasil pendidikan. Ketrampilan guru mengajar sangat besar pengaruhnya terhadap hasil pendidikan (out put). Ketrampilan guru dalam mengajar merupakan faktor yang paling dominan dalam upaya mentrasfer ilmu pengetahuan pada paserta didik, karena hal itu dapat mengatasi kebosanan siswa dalam belajar, sehingga tercipta suasana belajar yang kreatif dan menyenangkan.

Mengajar adalah tindakan kompleks yang memerlukan inisiatif mengajar agar siswa mempunyai kreativitas yang tinggi terhadap pelajaran yang disajikan. Jika guru tidak banyak berinisiatif dalam mengajar maka kegiatan pembelajaran

(7)

3

akan membosankan siswa, perhatian siswa kurang, mengantuk dan akibatnya tujuan pembelajaran tidak tercapai sesuai dengan harapan. Inisiatif dapat timbul dari mana saja, yang tercipta karena adanya dorongan atau keinginan dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu.

Kreativitas adalah pengalaman mengespresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam dan orang lain Oleh karena itu, masa pertumbuhan siswa harus dipelihara, diisi dengan hal-hal yang sesuai dengan sifat fitrahnya yang terletak diberikan Allah perlu ditanamkan rasa ketaqwaan, keimanan, kepribadian yang baik, kreativitas, intelegensi serta situasi yang indah, kelak akan menjadi manusia yang berkepribadian baik serta berguna bagi nusa dan bangsa.

Setiap orang mempunyai kreativitas dengan kreativitas orang dapat berkreasi dan dapat mewujudkan dirinya. Pada perwujudan diri termasuk salah satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia, kreativitas perlu ditumbuhkan, dipupuk dan dikembangkan, khususnya kreativitas siswa, hal itu dapat dirangsang dengan inisiatif guru. Kreativitas pada dasarnya merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, berbentuk berfikir kreatif, dan dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada.

Berdasarkan hasil penelitian, untuk menciptakan kreativitas dibutuhkan lingkungan pembelajaran yang kondusif, yang menyenangkan (fun), penuh rasa humor, spontan, dan memberi ruang bagi individu untuk melakukan berbagai permainan atau percobaan. Membentuk lingkungan yang kondusif seperti itu sangatlah tidak mudah bagi seorang guru. Mendorong kreativitas dalam pembelajaran menuntut iklim yang permissif terhadap existensi individualitas dan penerimaan terhadap rasa humor, disamping tetap memegang teguh rasa hormat, kepercayaan dan komitment sebagai norma yang berlaku.

Untuk menumbuhkan kreativitas siswa perlu diberi kesempatan untuk bersibuk diri secara kreatif, pendidik hendaknya dapat merangsang siswa untuk melibatkan dirinya dalam kegiatan kreatif dengan membantu mengusahakan sarana dan prasarana yang diperlukan.

(8)

4

Berdasarkan studi pendahuluan di SMK SAHID Surakarta yang diambil secara random dari 50 siwa 30 siswa menunjukkan kurang kreatif dalam belajar. Hal tersebut di tunjukkan siswa terlihat bermalas-malasan, mengantuk bahkan tidur di dalam kelas.

Salah satu inisiatif guru agama yang dapat menumbuhkan kreativitas belajar siswa pada tujuan utama pendidikan yaitu dengan menggunakan metode probing question (pertanyaan menggali) dengan menggunakan metode probing question menjadikan siswa lebih kreatif dalam berfikir dan siswa mendapatkan informasi dari jawaban yang lengkap dan jelas.

2. METODE

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMK SAHID yang berlokasikan Jl. Yosodipuro No.87, Timuran, Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57131 pada bulan Desember 2018. Adapun populasi siswa kelas XI di SMK SAHID Surakarta dan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI di SMK SAHID Surakarta sebanyak 45 siswa. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu chi square test.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Inisiatif Guru Agama pada mata pelajaran pendidikan agama Islam kelas XI di SMK SAHID Surakarta, Inisiatif guru agama merupakan segala sesuatu kreatifitas guru yang dapat menumbuhkan kreativitas belajar siswa pada tujuan utama pendidikan menjadikan siswa lebih kreatif dalam berfikir dan siswa mendapatkan informasi dari jawaban yang lengkap dan jelas.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan 40 siswa menilai guru memiliki inisiatif baik (88,9%) dan 5 responden memiliki nilai guru kurang memiliki inisiatif (11,1%). Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan sebagian besar siwa menilai inisiatif guru di kelas XI di SMK SAHID dalam kategori baik.

Inisiatif yang tujukan pada pribadi guru, artinya guru sendiri yang memiliki keinginan atau inisiatif. Hal-hal yang dapat dilakukan oleh seorang guru di dalam kelas adalah Mengefektifkan penyampaian materi, sesuai dengan kemampuan

(9)

5

yang ingin dicapai (skill focus). Menciptakan keriangan dalam mengerjakan tugas, hindari prilaku buruk yang dapat menggangu konsentrasi siswa belajar, seperti bunyi handphone. Mengkritik siswa tidak secara langsung. Misalnya dalam pelajaran bahasa Inggris siswa keliru dalam mengucap kata/ kalimatnya, jangan mengkritiknya secara langsung dan tekankan pada teman kelasnya agar tidak menertawakannya. Memanfaatkan waktu pembelajaran, dengan tidak membebani siswa dengan tugas yang banyak, ciptakan tempo yang sesuai dengan kemampuan siswa. Jangan memberikan materi pelajaran dengan satu posisi saja. Ubahlah gaya mengajar anda bila sudah terasa monoton, lakukan kontak mata dengan siswa. Perubahan setting kelas. Pada saat tertentu ubahlan setting meja dan kursi atau sesekali belajar dilakukan diluar kelas (outdoor) Menjadi guru yang atraktif, sehingga kehadirannya selalu ditunggu, karena diharapkan membawa hal-hal yang baru. Berikan garis besar pelajaran berikutnya pada akhir sesi pelajaran.

Kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam kelas XI di SMK SAHID Surakarta, Kreativitas siswa merupakan perilaku yang ditemukan pada orang-orang yang memberikan sumbangan kreatif yang menonjol adalah berani dalam pendirian/keyakinan, ingin tahu, mandiri dalam berfikir dan mempertimbangkan, bersibuk diri terus menerus dengan kerjanya intuitif, ulet, tidak bersedia menerima pendapat dari otoritas begitu saja. Perilaku kreatif tersebut diatas sangat diinginkan oleh pendidik terhadap para siswa dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan prestasi/hasil belajar. Siswa yang kreatif akan memiliki kepribadian yang lebih integratif, mandiri, luwes, dan percaya diri.

Berdasarkan hasil penelitian tentang variabel kreatifitas siswa menunjukkan responden dengan kreatifitas baik sebanyak 37 responden (82,2%) dan siswa dengan kreatifitas kurang sebanyak 8 responden (17,8%). Sehingga hal tersebut menunjukkan kreatifitas siswa kelas XI di SMK SAHID dalam kategori baik. Hubungan Inisiatif Guru Terhadap Kreativitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XI di SMK SAHID Surakarta.

(10)

6

Berdasarkan hasil uji hubungan inisiatif guru terhadap kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam kelas XI di SMK SAHID Surakarta menunjukkan responden dengan inisiatif guru kurang dan kreatifitas kurang sebanyak 4 responden (8,9%), inisiatif guru kurang dan kreatifitas baik sebanyak 1 responden (2,2%) sedangkan inisiatif guru baik dengan kreatifitas kurang sebanyak 4 responden (8,9%) inisiatif guru baik dengan kreatifitas baik sebanyak 36 responden (80%). Berdasarkan hasil uji Fisher's Exact Test

menunjukkan nilai p (0,002) < 0,05 H0: ditolak dapat diasumsikan bahwa terdapat hubungan yang bermakna inisiatif guru terhadap kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam kelas XI di SMK SAHID Surakarta.

Upaya guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar adalah bagaimana seorang guru dituntut kreasinya dalam mengadakan persepsi. Persepsi yang baik akan membawa siswa memasuki materi pokok atau inti pembelajaran dengan lancar dan jelas. Guru yang inisiatif akan memprioritaskan metode dan teknik yang mendukung berkembangnya kreativitas. Dalam hal ini pula, keterampilan bertanya sangat memegang peranan penting. Guru yang inisiatif akan mengutamakan pertanyaan divergen, pertanyaan ini akan membawa para siswa dalam suasana belajar aktif. Dalam hal ini guru harus memperhatikan cara-cara mengajarkan kreativitas seperti tidak langsung memberikan penilaian terhadap jawaban siswa. Jadi guru melakukan teknik ”brainstorming”. Diskusi dalam

belajar kecil memegang peranan didalam mengembangkan sikap kerjasama dan kemampuan menganalisa jawaban-jawaban siswa setelah dikelompokkan dapat merupakan beberapa hipotesa terhadap masalah. Selanjutnya guru boleh menggugah inisiatif siswa untuk melakukan eksperimen. Dalam hal ini ide-ide dari para siswa tetap dihargai meskipun idenya itu tidak tepat. Yang penting setiap anak diberi keberanian untuk mengemukakan pendapatnya, termasuk didalam hal ini daya imajinasinya.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Inisiatif Guru Agama pada mata pelajaran pendidikan agama islam kelas XI di SMK SAHID Surakarta

(11)

7

dalam kategori baik. 2) Kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam kelas XI di SMK SAHID Surakarta dalam kategori baik. 3) Terdapat Hubungan Inisiatif Guru Terhadap Kreativitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XI di SMK SAHID Surakarta yang dibuktikan dengan (0,002) < 0,05 H0: ditolak.

DAFTAR PUSTAKA

Azwar.2013. Validitas dan Reliabilitas. Yogyakarta : Citra Pustaka. BPI. 2017. UU RI no.20 tahun 2003. Jakarta

Campbell, David. 1986. Mengembangkan Kreativitas. Yogyakarta: Kanisius, Heri Gunawan,2012. Kurikulum dan Pembelajaran Pendidkan Agama Islam

Bandung: Alfabeta.

Julius Candra. 1994, Kreativitas: Bagaimana Menanam, Membangun dan

Mengembangkannya, Yogyakarta: Kanisius.

Langgulung dalam Azyumardi Azra. 2012, Pendidikan Islam t.t.: Kencana Prenada Media Group.

Monty P. Ssatiadarma dan Fidelis E. Waruwu 2003, Mendidik Kecerdasan. Jakarta: Pustaka Populer Obor.

Munandar. 2002, Kreativitas dan Keterbakatan Strategi Mewujudkan Potensi

Kreatif dan Bakat,Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Sukandarrumidi,2006 Metodologi Penelitian : Petunjuk Praktis Untuk Pemula . Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Sulaiman. 2015, Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Progresif Di

Sekolah. Aceh: Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Sulaiman. 2017. Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Progresif Di

Sekolah. Jakarta: EGI.

Sulaiman,2018. Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Progresif Di

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pelaksanaan pemungutan pajak hotel dan pajak restoran sesuai dengan dan Perda Kabupaten Bulungan No 09 tahun 2011 dan

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakter fenotipik jagung hibrida Bima 3, Bisi 16, dan NK 99, baik dari hasil biji maupun bagian vegetatif tanaman berupa

- Bekerjasama dengan NHI serta teknologi pangan dari UNiversitas Pasundan - Pelaku usaha menjadi tahu produk olahan dari jamur - Dilakukan survey bisnis olahan

Berdasarkan hasil penelitian ini sebagaimana telah dideskripsikan dan dibahas di atas, maka dapat direkomendasikan kesimpulan secara umum bahwa implementasi

Kondisi kependudukan maupun keadaan sosial budaya masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat mempunyai karakter yang khas yaitu memegang teguh kebudayaan dan agama serta adat istiadat

Terjadi peningkatan nilai upaya pemeliharaan sebelum diberi pendidikan dan setelah diberi pendidikan kesehatan, dan berdasarkan Dependent paired t Test ( uji t)

teknologi yang terdiri dari perangkat teknologi itu sendiri, sumber daya manusia yang tersedia, informasi yang dimiliki dan pengelolaan organisasi perusahaan,

Hal ini dilihat dari hasil estimasi t-hitung, variabel pangsa pasar memiliki nilai t- hitung &lt; t-tabel yang artinya variabel pangsa pasar sebagai proksi dari struktur pasar