• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING BEBANTUAN MEDIA PESAN BERANTAI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP ILMIAH SISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING BEBANTUAN MEDIA PESAN BERANTAI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP ILMIAH SISWA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ISBN: 978-602-14286-7-2

281

E-ISSN: 2654-7775

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING BEBANTUAN MEDIA PESAN

BERANTAI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP ILMIAH SISWA

Nurul Awaliyah(1), Suprianto(2)

Pendidikan Fisika FKIP Universitas Islam Madura

Pamekasan , Indonesia, 2018

Emai:Nurulawaliah6796@gmail.com(1), suprianto@fkip.uim.ac.id(2)

Abstrak

Berdasarkan hasil observasi di MAN 1 Pamekasan, nilai fisika siswa rata-rata masih 50 % yang mencapai KKM. Guru Fisika sudah mengajak siswa untuk memperdalam pelajaran Fisika, namun antusias siswa untuk belajar Fisika masih kurang, sehingga mengakibatkan penguasaan konsep Fisika sikap ilmiah siswa kurang. Hal itu dikarenakan model yang diterapkan oleh guru terlalu monoton, sehingga siswa merasa jenuh dan malas untuk memperhatikan penjelasan guru di depan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Pengaruh Model discovery learning berbantuan media pesan berantai Media pesa berantai Terhadap Penguasaan Konsep Fisika dan sikap ilmiah Siswa Kelas X MAN 1 Pamekasan. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Expriemental Design. Design yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Nonequivalent Control Group Design. Sampel yang diperoleh kelas X IPA 3 sebagai kelompok eksperimen menggunakan model Discovery learning berbantuan media pesan berantai, dan kelas XI IPA-2 sebagai kelompok kontrol menggunakan model Discovery learning. Instrumen dalam penelitian ini adalah instrumen perlakuan yang terdiri dari RPP dan LKS. Intrumen pengukuran dalam penelitian ini adalah tes penguasaan konsep dan lembar pengamatan sikap ilmiah siswa. Data penelitian penguasaan konsep dan sikap ilmiah kemudian diuji prasyarat uji normalitas dan uji homogenitas, kemudian dianalisis dengan uji t. Berdasarkan hasil uji t pada penguasaan konsep diperoleh hasil thitung sebesar 4.027 dengan angka signifikansi 0,000 < 0,05, sedangkan pada sikap ilmiah hasil uji t pada sikap ilmiah hasil thitung sebesar 4.299. hasil ini dapat diintepretasikan bahwa H0 dalam penelitian ini ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan Model discovery learning berbantuan media pesan berantai terhadap penguasaan konsep dan sikap ilmiah siswa.

Kata Kunci: Discovery learning,penguasaan konsep dan sikap ilmiah

Abstract

Based on the observations at MAN 1 Pamekasan, the physics value of students is on average still 50% who reach the KKM. Physics teachers have invited students to deepen Physics lessons, but the enthusiasm of students to study Physics is still lacking, resulting in less mastery of the Physics concept of students' scientific attitudes. This is because the model applied by the teacher is too monotonous, so students feel bored and lazy to pay attention to the teacher's explanation in front. The purpose of this study is to determine the effect of discovery learning models assisted by media chain message media chain messages on mastery of the concept of physics and scientific attitudes of class X students of MAN 1 Pamekasan. This research is a Quasi Expriemental Design research. The design used in this study is the Nonequivalent Control Group Design.The sample obtained by class X IPA 3 as the experimental group uses the Discovery learning model assisted by chain message media, and class XI IPA-2 as a control group using the Discovery learning model. the instrument in this study is a treatment instrument consisting of RPP and LKS. The measurement instrument in this study is the concept mastery test and the observation sheet of students' scientific attitudes. research data mastery of concepts and scientific attitudes then tested the prerequisites for normality test and homogeneity test, then analyzed by t test. based on the results of the t test on mastery of the concept obtained tcount of 4,027 with a significance number of 0,000 <0,05, while in the scientific attitude the results of the t test on the scientific attitude of tcount 4,299. this result can be interpreted that H0 in this study is rejected. so that it can be concluded that there is a significant influence of discovery learning model assisted by chain message media on the mastery of students' scientific concepts and attitudes .

(2)

282 ISBN: 978-602-14286-7-2

E-ISSN: 2654-7775 Pendahuluan

Belajar adalah proses untuk menjadi lebih baik. Belajar merupakan kewajiban bagi setiap siswa dan dalam proses belajar akan meningkatkan kemampuan siswa. Pengetahuan dapat dimiliki apabila manusia mau belajar, karena dengan belajar manusia dapat mengetahui sesuatu yang belum diketahui atau dapat memperbaiki perbuatan-perbuatan dan tingkah laku yang salah menjadi lebih baik. Menurut Hamalik sebagaimana dikutip dari Dwi (2014) bahwa “Belajar adalah memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is definied as the modification or strengthening of behavior through experiencing)”.

Salah satu pembelajaran di sekolah adalah pembelajaran fisika, pelajaran Fisika adalah salah satu mata pelajaran dalam rumpun sains, hakikat sains adalah ilmu pengetahuan yang obyek pengamatannya adalah alam dengan segala isinya termasuk bumi, tumbuhan, hewan serta manusia. (Depdiknas,2003). Kegiatan pembelajaran fisika dilakukan melalui kegiatan eksplorasi, eksperimen, dan pemecahan masalah untuk menjelaskan berbagai fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, sehingga menuntut peserta didik berpikir ilmiah yang didasarkan pada metode ilmiah. Oleh karena itu, dalam pembelajaran fisika guru harus melakukan kegiatan eksplorasi dan eksperimen untuk mewujudkan tujuan pembelajaran fisika dengan baik . Pembelajaran fisika berisi kumpulan teori yang menuntut siswa bekerja melalui metode ilmiah serta sikap ilmiah. Sikap ilmiah adalah sikap yang melekat dalam diri seseorang setelah mempelajari sains, kondisi seseorang dalam merespon, menanggapi dan berperilaku berdasarkan ilmu pengetahuan.

Sujono dalam Isna (2016) mendefinisikan bahwa fisika merupakan kerangka konseptual (konseptual scheme) yang telah berkembang sebagai hasil eksperimen dan observasi selanjutnya. Dari definisi ini nampak bahwa konsep merupakan bagian yang terpenting dalam kehidupan ilmu fisika. Hal ini mudah dimengerti jika fisika dipandang dari segi isi, yakni dalam belajar fisika yang harus dipahami adalah konsep-konsep dasar dalam pemahaman prinsip dan teori.

Salah satu permasalahan yang dihadapi peserta didik dalam pembelajaran fisika ialah penguasaan konsep dan rasa ingin tau siswa tentang fisika yang masih rendah. Ini nampak Selama proses pembelajaran siswa cenderung pasif dan tidak antusias dalam mengikuti pelajaran fisika, terlihat dari proses pembelajaran yaitu hanya 30% dari siswa yang aktif, siswa malas untuk mengingat sehingga tidak ada motivasi dalam dirinya untuk berusaha memahami apa yang telah di ajarkan oleh guru. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain yaitu model pembelajaran yang digunakan masih menoton karena masih menggunakan media pembelajaran konvisional dan Kegiatan eksperimen jarang dilaksanakan untuk menunjang proses pembelajaran, oleh karena itu, dalam kegiatan beajar mengajar, guru memiliki tugas untuk memudahkan pembelajaran bagi siswa, meningkatkan keaktifan siswa dalam prose belajar mengajar,menarik minat siswa dalam proses pembelajran, menimbulkan rasa bahagia tanpa beban dalam berlangsungnya pembelajaran dan menigkatkan kerja sama antar siswa.

Untuk menjawab permasalahan di atas maka dibutuhkan model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran yang dapat memfasilitasi proses pembelajaran siswa akan sangat membantu meningkatkan penguasaan konsep dan sikap ilmiah siswa. Oleh karena itu guru harus menentukan model pembelajaran yang tepat pada proses pembelajaran, Salah satu langkah yang akan diambil adalah menggunakan model pembelajaran discovery learning sebagai model pembelajaran di dalam kelas. Alasan menggunakan model ini karena model pembelajaran discovery learning merupakan model pembelajaran yang lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui pada pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah, yang diikuti dengan penguatan keterampilan ilmiah. Menurut Ilahi (2012) discovery learning ini dalam prosesnya menggunakan kegiatan dan pengalaman langsung sehingga akan lebih menarik perhatian anak didik dan memungkinkan pembentukan konsep-konsep abstrak yang mempunyai makna, serta kegiatannya pun lebih realistis.

Pembelajaran yang efektiv juga perlu di dukung oleh berbagai sumber dan media pembelajaran. Media pembelajaran akan mempermudah guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sehingga siswa akan merasa terbantu dan mudah dalam belajar. Media pesan berantai dapat membantu siswa dalam penumbuhan sikap ilmiah yang baik serta dalam meningkatkan pemahaman konsep siswa. Menurut Malahayati (2012 ) pesan berantai adalah media pesan berantai yang disampaikan dari satu orang kepada yang lainnya, demikian seterusnya dan sampai kepada yang terakhir, peserta mengecek kebenaran beritanya kepada yang pertama. Manfaat permainan pesan berantai, yaitu: Memberikan kesempatan kepada anak untuk mampu menyampaikan sebuah pesan secara utuh.Merangsang kreativitas anak menerjemahkan pesan secara tepat dan utuh.

(3)

ISBN: 978-602-14286-7-2

283

E-ISSN: 2654-7775

Hasil penelitian Wiwin (2009) menunjukkan bahwa ada peningkatan kemampuan penguasaan kosakata pada siswa dengan pembelajaran yang menggunakan metode permainan pesan berantai. Selain itu metode pembelajaran pesan berantai dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. begitupun dengan penelitian model discovery learning bahwa pembelajaran fisika mampu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil dan minat belajar siswa (Yiyin 2016).

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti merumuskan judul penelitian sebagai

berikut: pengaruh model discovery learning berbantuan media pesan berantai terhadap penguasaan

konsep dan sikap ilmiah siswa ’’ Dengan menerapkan ini diharapkan dapat meningk atkan penguasaan

konsep dan sikap ilmiah siswa.

Metode Penelitian

Penelitian ini adalah eksperimen semu atau Quasi Experiment. Desain yang digunakan dalam

penelitian iniDesign yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Nonequivalent Control Group Design. . Dari

populasi yang ada 1 kelas dipilih sebagai kelas eksperimen yaitu kelas X-IPA3 yang terdiri dari 32 peserta didik dan 2 kelas dipilih sebagai kelas kontrol yaitu kelas X-IPA2 sebanyak 32 peserta didik. Kelas

eksperimen diberi perlakukan berupa Discovery learning berbantuan media pesan berantai dan kelas

kontrol diberi discovery learning pada umumnya.setelah materi berakhir kedua kelas diberikan posttest.

Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen yaitu kelas yang menggunakan model Discovery learning

berbantuan media pesan berantai, sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang menggunakan model

pembelajaran discovery learning. Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Quasi Expriemental. Design yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

Nonequivalent Control Group Design. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 pamekasan pada semester genap tahun 2017/2018 pada tanggal 26 April-01 Mei 2018.

Instrumen dalam penelitian ini adalah instrumen perlakuan dan instrumen pengukuran. instrumen perlakuan berupa Silabus, Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), Lembar kerja siswa (LKS), dan Buku siswa. Instrumen ini dikonsultasikan terlebih dahulu kepada pakar sebelum digunakan. Instrumen

pengukuran berupa Instrumen tes high order thinking skills, Instrumen observasi sikap ilmiah siswa, dan

Instrumen keterlaksanaan pembelajaran. Instrumen ini sebelum digunakan dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dosen pembimbing dan guru mata pelajaran fisika MAN 1 Pamekasan, kemudian divalidasi oleh pakar.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini ada 2 yaitu data penguasaan konsep dan data sikap

ilmiah siswa. Data penguasaan konsep diperoleh dengan melakukan tes tertulis, dan data sikap ilmiah siswa

diperoleh dengan observasi sikap ilmiah siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Teknik analisis data

dalam penelitian ini meliputi deskripsi data, uji prasyarat, uji hipotesis,dengan mengguanakan bantuan

program SPSS 16.0 for Windows.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berdasarkan hasil data rata-rata nilai Pretest dan Postes penguasaan konsep siswa dari kelas

eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 1 dan tabel 2 berikut:

Tabel 1. Hasil Uji Deskriptif Data penguasaan konsep Siswa

Perlakuan N Mean Pretes konrol 32 40.7812 Pretes eksprimen 32 37.8125 Posttest kontol 32 74.3750 Posttest ekspremen 32 82.1875 Valid N (listwise) 32

Tabel 1 berdasarkan data hasil Prettest dapat diketahui kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen

(4)

284 ISBN: 978-602-14286-7-2

E-ISSN: 2654-7775

hasil penguasaan konsep siswa sebesar 40.78. Untuk data hasil Posttest penguasaan konsep Pada kelas

eksperimen rata-rata siswa sebesar 82.18, sedangkan kelas kontrol nilai rata-rata penguasaan konsep siswa sebesar 74,37 .

Tabel 2. Hasil Uji Deskriptif Data Sikap Ilmiah Siswa

Descriptive Statistics N Mean Kelas control 32 72.7188 Kelas eksprimen 32 82.6562 Valid N (listwise) 32

Pada Tabel diatas nilai rata-rata hasil sikap ilmiah siswa kelas eksperimen sebesar 82,18, sedangkan pada kelas kontrol nilai rata-rata sikap ilmiah siswa sebesar 72,71.

Adapun Permasalahan yang ada adalah Adakah pengaruh yang signifikan model discovery learning

berbantuan media pesan berantai terhadap penguasaan konsep dan sikap ilmiah. untuk menjawab

permasalahan tersebut dilakukan uji hipotesis penelitian dengan menggunakan Independent Samples T-test.

Sebelum menguji hipotesis menggunakan Independent Samples T-test dilakukan uji prasyarat yang berupa

uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Kolmogorov-Semirnov. Ringkasan hasil uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Semirnov sebagai berikut:

Tabel 3. Hasil Uji Normalitas penguasaan konsep siswa siswa

Tests of Normality Kelas Kolmogorov-Smirnova Statistic Df Sig. Pretest Eksprimen .150 32 .064 Kontrol .140 32 .113 Posttest Eksprimen .134 32 .155 Kontrol .139 32 .119

Tabel 4. Hasil Uji Normalitas sikap ilmiah Siswa

Kelas

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig.

Sikap Eksprimen .141 32 .108

Kontrol .141 32 .106

Berdasarkan Tabel 3 hasil uji Kolmogorov – Smirnov menunjukkan bahwa data Prettest nilai

penguasaan konsep siswa untuk kelas kontrol terdistribusi normal dengan angka signifikansi 0,0,064 >0,05 dan kelas eksperimen terdistribusi normal dengan angka signifikansi 0,113 >0,05. Sedangkan pada data

Posttest nilai penguasaan konsep siswa untuk kelas kontrol terdistribusi normal dengan angka signifikansi 0,119>0,05 dan kelas eksperimen terdistribusi normal dengan angka signifikansi 0,115 > 0,05.dan pada ilmiah siswa untuk kelas kontrol terdistribusi normal dengan angka signifikansi 0,106 >0,05 dan kelas eksperimen terdistribusi normal dengan angka signifikansi 0,108 >0,05. pada angka tersebut menunjukkan

tingkat normalitas dari data Prettest dan Posttest. jika angka signifikansi semakin tinggi menunjukkan bahwa

semakin besar tingkat normalitasnya. Dari hasil analisis ini dapat disampaikan bahwa sebaran data setiap kelompok berdistribusi normal sehingga analisis data dapat dilanjutkan.

(5)

ISBN: 978-602-14286-7-2

285

E-ISSN: 2654-7775

Uji homogenitas pada penelitian ini adalah homogenitas varians,Analisis homogenitas varian diuji

dengan menggunakan Levene’s Test of Equality or Error Variances Test of Homogenity of Variance dengan

bantuan program SPSS 16.0 for Windows.

Tabel 5. Hasil Uji Penguasaan konsep

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Pretest 3.387 1 62 .070

Posttest 1.446 1 62 .234

Tabel 6. Hasil Uji Sikap Ilmiah Siswa

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Sikap Ilmiah .186 1 62 .668

Berdasarkan Tabel 5 hasil uji Levene’s Test menunjukkan bahwa data Prettest nilai rata-rata

penguasaan konsep dengan angka signifikansi 0,70>0,05, sedangkan data Posttest nilai rata-rata penguasaan

konsep siswa dengan angka signifikansi 0,234>0,05. Adapun pada sikap ilmiah menunjukkan bahwa data nilai rata-rata sikap ilmiah dengan angka signifikansi 0,668 >0,05,Hal ini berarti kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah homogen sehingga analisis data dapat dilanjutkan.

Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan analisis uji t. Pengujian hipotesis dengan

statistik parametrik uji t dibantu dengan menggunakan program SPSS 16.0 for Windows.diperoleh nilai

penguasaan konsep pada Sig. (2-tailed) dengan angka signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Dan nilai sikap ilmiah dengan angka signifikansi sebesar 0,000< 0,05. Berdasarkan nilai tersebut maka dapat

diintepretasikan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima dan dapat disimpulkan bahwa, “ada pengaruh yang

signifikan penguasaan konsep dan sikap ilmiah siswa setelah penerapan model Discovery learning

berbantuan pesan berantai”.

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa model Discovery learning dengan berbantuan Media

pesan berantai mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penguasaan konsep fisika dan sikap ilmiah

siswa. Hal ini ditunjukkan dari hasil tes soal penguasaan konsep fisika dan hasil pengamatan siswa.

Kemampuan si swa dalam memahami materi juga terlihat pada fase evaluating di akhir proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya Yiyin (2017) yang menyatakan bahwa model discovery learning pada pembelajaran fisika mampu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil dan minat belajar siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar tematik siswapada model

pembelajaran Discovery Learning lebih tinggi dari nilai rata-rata hasil belajar tematik siswa pada model

konvensional.Pada penelitian Sherly (2017) dalam Ali disimpulkan bahwa penerapan model discovery

learning dapat meningkatkan aktivitas, sikap ilmiah dan hasil belajar kognitif siswa.

Sedangkankan berdasakan penelitian sebelumnya pada penggunaan media pesan berantai Wiwin (2009) menyatakan bahwa ada peningkatan kemampuan penguasaan kosakata pada siswa dengan pembelajaran yang menggunakan metode permainan pesan berantai. Selain itu metode pembelajaran pesan berantai dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Dengan ditemukannya hasil penelitian di atas dapat dijabarkan dari segi pembentukan masyarakat

belajar,Pada model pembelajaran model discovery learning yang terjadi hanya pembentukan masyarakat

belajar dalam bentuk kelompok belajar, yaitu bantuan antar teman sebaya, sedangkan kemampuan siswa berbeda-beda sehingga siswa yang tidak memiliki kemampuan tinggi tidak tidak dapat mengidentifikasi informasi penting dan menghubungkan pengetahuan sebelumnya dengan pengetahuan baru. sedangkan Pada

kelas yang belajar dengan Discovery learning berbantuan media pesan berantai siswa dilatihkan untuk

mengevaluasi masalah dengan mengguanakan media pesan berantai supaya siswa dapat mengingat kembali apa yang telah dipelajarinya dan siswa akan dengan mudah memahami serta mengingatnya kembali.

Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1) Ada pengaruh yang signifikan model Discovery learning berbantuan media pesan berantai terhadap penguasaan konsep

fisika siswa SMA. 2). Ada pengaruh yang signifikan model Discovery learning berbantuan media pesan

(6)

286 ISBN: 978-602-14286-7-2

E-ISSN: 2654-7775

Saran yang dapat diberikan ialah 1) Sebelum menerapkan model pembelajaran ini, guru dan peneliti lainnya harus menjelaskan secara lebih rinci tentang model pembelajaran yang akan diterapkan di kelas agar dalam pelaksanaannya siswa mengetahui apa yang harus dilakukan.pelajaran getaran harmonik sederhana sangat bagus apabila menggunakan model ini. 2)Peneliti menyarankan kepada peneliti bidang pengembangan pendidikan yang berkeinginan menindak lanjuti penelitian ini agar melakukan penelitian lanjutan yang lebih mendalam terhadap penerapan dalam pembelajaran lain.

Daftar Pustaka

Ali, A.2016

Pengaruh model discovery learning terhadap sikap imiah pada

materi

sistem skresi

dikelas VIII SMP NEGERI 2 SUAK PANGKAT KECAMATAN BUBON KABUPATEN ACEH

BARAT.

jurnal penelitian pendidikan.

Depdiknas. (2003). Standar Kompetensi Mata Pelajaran Fisika Sekolah Menangah Atas dan Madrasah

Aliyah. Jakarta: Pusat Kurikulum Balibang DEPDIKNAS.

Dwi, R, I. 2014. Analisis penguasaan konsep fisika pada pokok bahasa besaran dan satuan kelas x SMA

NEGERI 1 SALE REMBANG.Fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas negeri

semarang. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi, 3(1), 23-24.

Isna. M. A.2016 .Pengaruh penggunaan model pembelajaran discoery learning terhadap hasil belajar

tematik siswa kelas 5 SD NEGERI LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG. Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan lampung.Bandar Lampung.

Malahayati & Murti .2012. 50 Permainan Edukatif untu Mengembangkan Potensi & Mental Positif. Yogyakarta: PT Citra Aji Parama.

Wiwin.2009.

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil

belajaran IPS pada siswa kelas 4 SD.Scholaria

.vol.6 jurnal

pendidikan

.

Yiyin. 2017. penerapan pendekatan discovery learning pada materi fluida untuk meningkatkan hasil belajar

siswa di kelas XI SMAN LABUHAN HAJI ACEH SELATAN.fakultas tarbiyah dan keguruan universitas islam negeri ar-raniry.

Gambar

Tabel 1. Hasil Uji Deskriptif Data penguasaan konsep Siswa
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas penguasaan konsep siswa siswa Tests of Normality  Kelas  Kolmogorov-Smirnov aStatistic  Df  Sig
Tabel 5. Hasil Uji Penguasaan konsep

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memilih operating system dalam yang digunakan dalam sebuah komputer yang memiliki partisi drive, buka Control Panel, masuk dalam System kemudian buka tab Advanced.. Klik

When you hear the four statements, look at the picture on your test paper and choose the statement that best describes what you see in the picture.. Then, on your answer sheet, find

Media kantung nilai dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berhitung pengurangan pada anak tunarungu, karena media ini

Nurse Scheduling With Joint Normalized Shift and Day- Off Preference Satisfaction Using A Genetic Algorithm with

Dan pada relasi absensi ini terdapat 2 secondary key yaitu NIP yang berasal dari entity Guru dan Kode Slip yang berasal dari entity Gaji. Entity Gaji memiliki 8 atribut yang

Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap dapat memberikan kontribusi bagi pendidikan agar mampu mengembangkan dan mengoptimalkan penggunaan media Time Line untuk

sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul : “ ANALISIS DAN KARAKTERISASI GENTENG POLIMER BERBAHAN BAKU BAN DALAM BEKAS, PASIR DAN ASPAL DENGAN PEREKAT

• Suatu titik itu visible dengan pointcode jika nilai l, r, t dan b adalah nol, artinya jika salah satu nilai dari l, r, t dan b tidak sama degan nol maka dapat diketahui bahwa