• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Peningkatan Pendidikan Karakter Berbasis Persepsi Guru di SMP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Strategi Peningkatan Pendidikan Karakter Berbasis Persepsi Guru di SMP"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

374

STRATEGI PENINGKATAN PENDIDIKAN KARAKTER

BERBASIS PERSEPSI GURU DI SMP

Leni Yusnita (SMP Negeri 1 Bermani Ilir Kab. Kepahiang)

e-mail: [email protected]

Rambat Nur Sasongko (Prodi MAP FKIP Unib) Manap Somantri (Prodi MAP FKIP Unib) Abstract

This study aimed to describe the strategy of increasing the perception-based character education teacher at junior high school number one Bermani Ilir Kepahiang Regency. This research apprach used is descriptive qualitative because they collected and analysis is more qualitative, which aims to understand the meaning behind the they looks.The results of this study stated that the strategy of increasing the perception-based character education teacher done through the integration of character education into everyday learning. The school has tried as much as possible to improve the srategy of character education through the process of planning, organizing, implementation, evaluation and follow-up recommendation in order to approach perfection in accordance with the applicable procedures.

Keywords: character education, enhanching strategy, teachers perception Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi peningkatan pendidikan karakter berbasis persepsi guru di SMP Negeri I Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif, yang bertujuan untuk memahami makna dibalik data yang tampak.Hasil penelitian ini menyatakan bahwa strategi peningkatan pendidikan karakter berbasis persepsi guru dilakukan melalui integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran sehari-hari. Pihak sekolah berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan strategi pendidikan karakter melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi, rekomendasi dan tindak lanjut dalam rangka mendekati kesempurnaan sesuai dengan prosedur yang berlaku untuk meningkatkan strategi pendidikan karakter menjadi baik dalam rangka mendekati kesempurnaan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Kata Kunci: strategi pendidikan karakter, strategi, berbasis persepsi guru

PENDAHULUAN

Permasalahan dan tantangan dunia pendidikan semakin kompleks seiring dengan perubahan dan dinamika masyarakat yang terus bergerak menuju arus globalisasi. Berbagai fenomena yang cukup meresahkan pada anak didik, terutama yang berada dalam jenjang pendidikan menengah. Berdasarkan tahap per-kembangannya, siswa yang duduk disekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah mene-ngah atas (SMA) berada dalam tahap remaja yang ditandai dengan perubahan fisik, psikologis dan sosial. Perubahan ini membutuhkan proses penyesuaian yang tepat. Kegagalan dalam proses menyesuaikan diri menjadikan remaja berperi-laku merugikan diri sendiri dan lingkungan.

Dampak globalisasi yang terjadi telah menyebabkan masyarakat Indonesia mengalami degradasi karakter dan moral. Padahal, karakter

merupakan suatu pondasi bangsa yang sangat penting dan perlu ditanamsejak dini kepada anak-anak. Salah satu alternatif yang banyak dikemukakan untuk mengatasi, atau paling tidak mengurangi, masalah degradasi moral dan karakter bangsa adalah pendidikan.Pendidikan dianggap sebagai alternatif yang bersifat preventif karena pendidikan membelajarkan dan membimbing generasi muda sebagai generasi penerus bangsa yang lebih baik.Pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi muda bangsa dalam berbagai aspek yang dapat memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah degradasi moral dan karakter bangsa.

Keberhasilan sekolah hanya dilihat dari dimensi yang tampak bisa diukur dan dikuantifikasikan, terutama perolehan nilai UN dan kondisi fisik sekolah, dengan menafikan

(2)

dimensi lain, yang bersifat soft, yang mencakup nilai (values), keyakinan (beliefs), budaya dan norma perilaku yang disebut sebagai the human side of organization yang justru lebih berpengaruh terhadap kinerja individu dan organisasi (sekolah), untuk menjadi unggul (Muhaimin, 2006: 135).

Pendidikan di sekolah sangat erat kaitannya dengan peningkatan pendidikan karakter siswa dan hubungannya antar sesama manusia. Karakter siswa menjadi penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Budayanya dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpar-tisipasi dalam masyarakat yang meng-gunakan karakter tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analistik dan imajinatif yang ada pada dirinya. Mata Pelajaran yang sering mengajarkan tentang pendidikan karakter adalah Agama, PKN, Bimbingan Konseling (BK).Tetapi era pendidikan modern pendidikan karakter sudah harus diajarkan oleh semua guru mata pelajaran sebagai bentuk peningkatan karakter siswa pada mata ajaran yang diajarkan.

Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang merupakan salah satu lembaga pendidikan pada jenjang Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Kepahiang.Untuk tahun pelajaran 2015/2016, jumlah siswa di sekolah ini sebanyak 320 orang dengan jumlah rombongan belajar 12 kelas. Jumlah guru yang mengajar di sekolah ini sebanyak 22 orang dan staf tata usaha sebanyak 7 orang beserta Kepala Sekolah 1 orang, jadi keseluruhan tenaga yang ada di SMP Negeri 1 Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang berjumlah 30 orang.

Kondisi pendidikan karakter di SMP Negeri I Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang sudah diterapkan dan dilaksanakan pada semua mata pelajaran dan sudah masuk kedalam silabus masing-masing guru mata pelajaran.Silabus yang telah dikembangkan mengacu pada sikap karakter: jujur, disiplin, santun, rendah hati, percaya diri, mandiri, dan bertanggungjawab serta memiliki kemampuan kognitif yang memadai.

Guru di SMP Negeri I Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang wajib menerapkan konsep pendidikan mata pelajaran yang diajarkannya berbasis pendidikan karakter yang terdiri dari (1) cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya; (2) kemandirian dan tanggungjawab; (3) kejujuran/

amanah; (4) hormat dan santun; (5) dermawan, suka tolong-menolong dan gotong royong/ kerjasama; (6) percaya diri dan pekerja keras; (7) kepemimpinan dan keadilan; (8) baik dan rendah hati, dan; (9) toleransi, kedamaian, dan kesatuan. Hasil-hasil penelitian tersebut tentunya sangat menarik untuk dicermati.Sebab ternyata faktor utama dari kesuksesan dan kegagalan itu adalah kepribadian atau lebih spesifik lagi adalah sikap dari orang tersebut.Hal ini mengisyaratkan perlunya mengimplementasikan pendidikan karakter di satuan pendidikan untuk membentuk karakter atau perilaku baik peserta didik selain pengetahuan dan keterampilan-nya.Mencermati uraian di atas, untuk itulah penulis mengambil judul tentang ³6WUDWHJL

Peningkatan Pendidikan Karakter Berbasis Persepsi Guru (Studi deskriptif kualitatif di SMP

1HJHUL , %HUPDQL ,OLU .DEXSDWHQ .HSDKLDQJ ´

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana strategi peningkatan pendidikan karakter, implementasi, rekomendasi dan tindak lanjut peningkatan pendidikan karakter di SMP Negeri I Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang?. Tujuan Umum dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan strategi peningkatan pendidi-kan karakter berbasis persepsi guru di SMP Negeri I Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah : 1) Strategi peningkatan pendidikan karakter berbasis persepsi guru di SMP Negeri I Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang, 2) Implementasi peningkatan pendidikan karakter berbasis persepsi guru di SMP Negeri I Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang, 3) Rekomendasi perbaikan implementasi peningkatan pendidikan karakter berbasis persepsi guru di SMP Negeri I Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang dan 4) Tindak lanjut peningkatan pendidikan karakter berbasis persepsi guru di SMP Negeri I Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang

Manfaat penelitian ini secara teoritis untuk mengembangkan konsep strategi peningkatan pendidikan karakter berbasis persepsi guru di SMP Negeri I Bermani Ilir Kabupaten Kepa-hiang. Konsep tersebut akan menjadi acuan dasar para peneliti dan pengembangan dalam manajemen pendidikan yang berhubungan dengan pendidikan karakter. Sedangkan kegunaan secara praktis penelitian ini adalah : 1) Hasil Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi/acuan dasar bagi guru dalam penetapan strategi peningkatan

(3)

pendidi-kan karakter berbasis persepsi guru guna meningkatkan pendidikan karakter siswa dalam rangka merumuskan strategi alternatif, 2) Sebagai masukan bagi aparat Dinas Pendidikan tingkat Propinsi/Kabupaten/Kota dalam menge- lola sekolah yang berbasis pendidikan karakter.

Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baikburuk, memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati (Winataputra, 2010:8). Pembentukan dan pengembangan karakter sebagai upaya pendidikan diharapkan dapat memberikan dampak positif baik bagi individu secara personal maupun bagi lingkungannya.

Kemudian Kemendiknas (2011:1) menya-takan bahwa pendidikan karakter harus melibatkan bukan saja aspek pengetahuan yang baik (moral knowing), akan tetapi juga merasakan dengan baik atau loving good (moral feeling), dan perilaku yang baik (moral action). Pendidikan karakter menekankan pada habit atau kebiasaan yang terus-menerus dipraktikkan dan dilakukan.

Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). Menurut Thomas Lickona, tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif. Menurut Suyanto (2010; 32) pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional.Pasal I UU Sisdiknas tahun 2003 menyatakan bahwa di antara tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia. Amanah UU Sisdiknas tahun 2003 itu bermaksud agar pendidikan tidak hanya membentuk insan Indonesia yang cerdas, namun juga berkepribadian atau berkarakter, sehingga nantinya akan lahir generasi bangsa yang tumbuh berkembang dengan karakter yang bernafas nilai-nilai luhur bangsa serta agama.

Menurut Kemendiknas (2011:14), strategi implementasi pendidikan karakter di satuan pendidikan meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

Pertama. Integrasi dalam mata pelajaran. Setiap mata pelajaran terdapat muatan nilai-nilai karakter yang perlu dikembangkan,

diekspli-sitkan, dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari di masyarakat.

Kedua. Integrasi dalam muatan lokal. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 79 Tahun 2014, muatan lokal adalah bahan kajianatau mata pelajaran pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap keunggulan dan kearifan di daerah tempat tinggalnya. Muatan lokal diajarkan dengan tujuan membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan untuk (a) mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya, dan spiritual di daerahnya, dan (b) melestarikan dan mengem-bangkan keunggulan dan kearifan daerah yang berguna bagi diri dan lingkungannya dalam rangka menunjang pembangunan nasional. Nilai-nilai karakter yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran muatan lokal antara lain; peduli lingkungan, peduli sosial, cinta tanah air,rasa ingin tahu, kerja keras, kreatif, serta mandiri.

Ketiga. Pengembangan budaya sekolah dan pusat kegiatan belajar. Pengembangan budaya sekolah dan pusat kegiatan belajar dilakukan melaui kegiatan pengembangan diri, yang meliputi: (a) Pengkondisian, yaitu pencip-taan kondisi yangmendukung keterlaksanaan pendidikan karakter, misalnya kebersihan badan dan pakaian,toilet yang bersih, tersedianya tempat sampah, halaman yang hijau dengan pepohonan,poster kata-kata bijak di sekolah dan di dalam kelas; (b) Kegiatan rutin, adalah kegiatanyang dilakukan peserta didik secara terus menerus dan konsisten setiap saat, misalnyakegiatan upacara hari Senin, upacara besar kenegaraan, pemeriksaan kebersihan badan,piket kelas, shalat berjamaah, berbaris ketika masuk kelas, berdoa sebelum pelajaran dimulai dan diakhiri, dan mengucapkan salam apabila bertemu guru, tenaga pendidik dan teman; (c) Kegiatan Spontanitas, merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik secara spontan pada saat itu juga, misalnya, mengumpulkan sumbangan ketika ada teman yang terkena musibah atau sumbangan untuk masyarakat ketika terjadi bencana; (d) Keteladanan, merupakan perilaku, sikap guru,

(4)

tenaga kependidikan dan peserta didik dalam memberikan contoh melalui tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapkan menjadi panutan bagi peserta didik lain, misalnya nilai disiplin (kehadiran guru yang lebih awal dibanding peserta didik), kebersihan, kerapihan, kasih sayang, kesopanan, perhatian, jujur, kerja keras dan percaya diri.

Keempat.kegiatan pembelajaran. Salah satu upaya untuk mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam kegiatan pembelajaran adalah dengan merancang dan menerapkan pendekatan atau strategi pembelajaran aktif atau pembe-lajaran yang berpusat pada peserta didik. Beberapa pendekatan dan strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam kegiatan pembelajaran antara lain; pendekatan kontekstual, pendekatan saintifik, pembelajaran discovery, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis proyek dan strategi pembelajaran lainnya yang berbasis aktivitas.

Kelima.kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstra kurikuler yang selama ini diselenggarakan sekolah merupakan salah satu media yang potensial untuk pembinaan karakter dan peningkatan mutu akademik peserta didik. Menurut permendikbud nomor 62 tahun 2014, kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan.

METODE

Rancangan penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi peningkatan pendidi-kan karakter berbasis persepsi guru di SMP Negeri I Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang. Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.Metode deskriptif bertujuan untuk memahami makna dibalik data yang tampak. Gejala sosial sering tidak bisa dipahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang (Sugiono,2006;18). Dalam penelitian ini pengamatan dilakukan untuk memperoleh informasi tentang bagaimana strategi pening-katan pendidikan karakter berbasis persepsi guru di SMP Negeri I Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang, informasi ini langsung di himpun dari semua guru dan pemangku kepentingan

(stake holder) SMP Negeri I Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang.

Adapun subjek penelitian pada penelitian ini adalah guru mata pelajaran di SMP Negeri I Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang.Sikap dan perilaku subjek penelitian ketika berada di luar sekolah tidak diamati secara langsung. Dengan demikian, informasi yang diperoleh hanya sebatas pada informasi dan data yang ada di sekolah sehingga peneliti tidak dapat mengungkapkan proses dan hasil penelitian yang komprehensif.

Teknik pengumpulan data yang akan dipakai pada penelitian ini dengan menggunakan observasi dan wawancara. Observasi dalam penelitian ini ingin melihat strategi peningkatan pendidikan karakter berbasis persepsi guru yang dilaksanakan di SMP Negeri I Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang, dengan observasi penulis dapat memperoleh gambaran komprehensif mengenai obyek penelitian yang diluar persepsi nara sumber, juga dapat memperoleh kesan pribadi serta merasakan situasi sosial yang diteliti.

Wawancara dilakukan untuk mengetahui hal-hal yang tidak (mungkin) terungkap dalam observasi.Selain itu wawancara berguna sebagai pendahuluan untuk mengetahui strategi peningkatan pendidikan karakter berbasis persepsi guru.nara sumber yang akan di wawancarai berjumlah banyak dan berada pada lokasi yang berbeda wilayah. Nara sumber yang ada meliputi seluruh guru mata pelajaran seperti PKn, guru Agama, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Ingris, Seni Budaya, Matematika, TIK dan Penjas di SMP Negeri I Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang. Wawancara yang akan dilakukan sebagai instrumen utama penelitian dan sebagai pemandu tahap-tahap analisis data.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Kepala sekolah yang merangkap sebagai guru matematika berpendapat bahwa strategi yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan pendidikan karakter melalui pelaksanaan proses pembelajaran secara urut atau melalui tahap-tahap proses pembelajaran seperti perencanaan yang dibuat melalui silabus dan RPP. Seperti dalam kutipan wawancara berikut:³6DODK VDWX VWUDWHJL XQWXN PHQLQJNDWNDQ

pendidikan karakter yaitu melalui pelaksanaan proses pembelajaran secara urut atau melalui

(5)

tahap-tahap proses pembelajaran seperti

peren-FDQDDQ \DQJ GLEXDW PHODOXL VLODEXV GDQ 533´

Proses pembelajaran yang terarah dengan adanya perencanaan. Strategi peningkatan pendidikan karakter yang dilakukan pada proses perencanaan meliputi beberapa konsep seperti metode pembelajaran, media pembelajaran, sumber pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PKn mengenai strategi yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan pendidikan karakter dapat dilakukan dengan berbagai strategi diantaranya dengan menyusun proses pembelajaran secara sistematis mulai dari pembuatan silabus, RPP, pelaksanaan pemb-elajaran hingga evaluasi.

Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan pemuatan nilai-nilai karakter dalam semua mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.Untuk itu guru harus mempersiapkan pendidikan karakter mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasinya.Pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah perlu didukung oleh keteladanan guru dan orang tua murid serta budaya yang berkarakter.

Sejalan dengan laju perkembangan masya-rakat, pendidikan menjadi sangat dinamis dan disesuaikan dengan perkembangan yang ada. Kurikulum pendidikan bukan menjadi patokan yang baku dan statis, tetapi sangat dinamis dan harus menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. Dalam rangka ini reformasi pendi-dikan menjadi urgen agar pendipendi-dikan tetap kondusif. Reformasi pendidikan harus terpro-gram dan sistemik. Reformasi terproterpro-gram menunjuk pada kurikulum atau program suatu institusi pendidikan, misalnya dengan melakukan inovasi pendidikan.

Hasil wawancara dengan guru IPS tentang strategi peningkatan pendidikan karakter dapat dilakukan melalui : 1) Pendidikan karakter dilakukan secara terintegrasi ke dalam semua mata pelajaran. Integrasi yang dimaksud meliputi pemuatan nilai-nilai ke dalam substansi pada semua mata pelajaran dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang memfasilitasi dipraktikkannya nilai-nilai dalam setiap aktivitas di dalam dan di luar kelas untuk semua mata pelajaran. 2) Pendidikan karakter juga diintegrasikan ke dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan peserta didik. 3) Selain itu, pendidikan karakter dilaksanakan melalui kegiatan pengelolaan semua urusan di sekolah

yang melibatkan semua warga sekolah (Dit. PSMP Kemdiknas, 2010).

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA mengenai strategi peningkatan pendidikan karakter maka dijelaskan bahwa pendidikan karakter bangsa dalam keterpaduan pembela-jaran dengan semua mata pelapembela-jaran sasaran integrasinya adalah materi pelajaran, prosedur penyampaian, serta pemaknaan pengalaman belajar para siswa.Konsekuensi dari pembela-jaran terpadu, maka modus belajar para siswa harus bervariasi sesuai dengan karakter masing-masing siswa. Variasi belajar itu dapat berupa membaca bahan rujukan, melakukan penga-matan, melakukan percobaan, mewawancarai nara sumber, dan sebagainya dengan cara kelompok maupun individual.

Terselenggaranya variasi modus belajar para siswa perlu ditunjang oleh variasi modus penyampaian pelajaran oleh para guru.Kebiasaan penyampaian pelajaran secara eksklusif dan pendekatan ekspositorik hendaknya dikembang-kan kepada pendekatan yang lebih beragam seperti diskoveri dan inkuiri.Kegiatan penyampaian informasi, pemantapan konsep, pengungkapan pengalaman para siswa melalui monolog oleh guru perlu diganti dengan modus penyampaian yang ditandai oleh pelibatan aktif para siswa baik secara intelektual (bermakna) maupun secara emosional (dihayati keman-faatannya) sehingga lebih responsif terhadap upaya mewujudkan tujuan utuh pendidi-kan.Dengan bekal varisai modus pembelajaran tersebut, maka skenario pembelajaran yang di dalamnya terkait pendidikan karakter bangsa dapat dilaksanakan lebih bermakna.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PAI mengenai strategi peningkatan pendidikan karakter maka terbentuknya karakter bangsa para siswa merupakan tanggung jawab semua guru.Oleh karena itu, pembinaannya pun harus oleh semua guru.Dengan demikian, kurang tepat jika dikatakan bahwa mendidik para siswa agar memiliki karakter bangsa hanya ditimpakan pada guru mata pelajaran tertentu, semisal guru PKn atau guru pendidikan agama.Walaupun dapat dipahami bahwa porsi yang dominan untuk mengajarkan pendidikan karakter bangsa adalah para guru yang relevan dengan pendidikan karakter bangsa. Tanpa terkecuali, semua guru harus menjadikan dirinya sebagai sosok teladan yang berwibawa bagi para siswanya. Sebab tidak akan memiliki makna apapun bila seorang guru PKn mengajarkan menyelesaikan suatu masalah

(6)

yang bertentangan dengan cara demokrasi, sementara guru lain dengan cara otoriter. Atau seorang guru pendidikan agama dalam menjawab pertanyaan para siswanya dengan cara yang nalar yaitu dengan memberikan contoh perilaku para Nabi dan sahabat, sementara guru lain hanya mengatakan asal-asalan dalam menjawab.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Bahasa Indonesia mengenai strategi peningkatan pendidikan karakter, guru mengatakan bahwa strategi yang dapat dilakukan yaitu melalui pembelajaran yang konfrehensif, terus menerus dan memiliki makna interaksi sosial yang religious serta saling mengasihi antar sesama. Proses pembelajaran mendukung peningkatan pendidikan karakter jika dilakukan dengan penuh tanggung jawab serta sistematis. Seperti dalam kutipan wawancara berikut :³0HQXUXW

persepsi saya sebagai guru Bahasa Indonesia, salah satu strategi peningkatan pendidikan karakter melalui pembelajaran yang konfre-hensif, terus menerus dan memiliki makna interaksi sosial yang religious serta saling mengasihi antar sesama.Proses pembelajaran akan mendukung peningkatan pendidikan karakter jika dilakukan dengan penuh tanggung jawab serta sistePDWLV´

Hasil wawancara dengan guru bahasa Inggris mengenai strategi peningkatan pendidikan karakter dijelaskan bahwa salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh seorang guru dengan berperilaku baik saat proses pembelajaran. seperti pada hasil wawancara berikut :³ %DJDLPDQD VWUDWHJL SHQLQJNDWDQ

pendidikan karakter yang sudah saudara lakukan?, Menurut saya banyak sekali strategi yang dapat seorang guru lakukan untuk meningkatkan pendidikan karakter diantaranya dengan memberikan contoh dan sikap yang baik terhadap murid. Sehingga murid dapat menilai

VLNDS JXUXQ\D GDQ NHPXGLDQ PHQFRQWRKQ\D ´

Strategi peningkatan pendidikan karakter dapat dilakukan melalui pelaksanaan program kegiatan pendidikan karakter yang sudah ditetapkan (diprogramkan) baik oleh Dinas Dikpora maupun oleh sekolah itu sendiri.Salah satu contohnya adalah guru membuat perencanaan pendidikan karakter yang hendak disampaikan melalui silabus ataupun RPP. Seperti pada kutipan wawancara berikut:

³6WUDWHJL SHQLQJNDWDQ SHQGLGLNDQ NDUDNWHU

dapat dilakukan dengan mengikuti tahap-tahap pembelajaran. Paling tidak setiap guru mata

pelajaran membuat program dulu, program tentang pendidikan karakter yang lebih dimasukkan dalam setiap bidang studinya dan kemudian program-program tersebut harus di uraikan, diuraikan kedalam mata pelajaran tadi sehingga dengan nantinya juga, program tadi harus dimasukkan lagi dalam silabus, kurikulum dengan tujuan program tadi dapat merubah sikap atau karakter siswa dan terakhir nanti kita lakukan penilaian batas ketercapain dari

SURJUDP WHUVHEXW´

Hasil wawancara dengan guru TIK mengenai strategi peningkatan pendidikan karakter dijelaskan bahwa strategi peningkatan pendidikan karakter dilakukan jika guru mengikuti tahap-tahap pembelajaran seperti perencanaan, pelaksanaan, rekomendasi dan tindak lanjut pendidikan karakter. Seperti kutipan wawancara berikut :³0HQXUXW VD\i strategi peningkatan pendidikan karakter dilakukan jika guru mengikuti tahap-tahap

pembelajaran seperti perencanaan,

pelaksanaan, rekomendasi dan tindak lanjut

SHQGLGLNDQ NDUDNWHU´

Selain itu strategi yang dapat dilakukan oelh seorang guru dengan memberikan contoh/tauladan sikap yang baik terhadap murid.Sehingga murid dapat menilai sikap gurunya dan kemudian mencontohnya. Seperti kutipan wawancara berikut :³0HQXUXW VD\D

banyak sekali strategi yang dapat seorang guru lakukan untuk meningkatkan pendidikan karakter diantaranya dengan memberikan contoh/tauladan sikap yang baik terhadap murid. Sehingga murid dapat menilai sikap

JXUXQ\D GDQNHPXGLDQ PHQFRQWRKQ\D ´

Hasil wawancara dengan guru penjaskes mengenai persepsi guru terhadap strategi peningkatan pendidikan karakter menurut guru penjaskes diantaranya dengan melaksanakan proses pendidikan karakter dengan mengikuti tahapan-tahapan yang telah ditentukan yaitu Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, rekomendasi dan tindak lanjutnya. Seperti yang dikutip dalam wawancara berikut :³0HQXUXW

saya banyak sekali strategi yang dapat seorang guru lakukan untuk meningkatkan pendidikan karakter diantaranya dengan melaksanakan proses pendidikan karakter dengan mengikuti tahapan-tahapan yang telah ditentukan yaitu Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,

UHNRPHQGDVL GDQ WLQGDN ODQMXWQ\D´

Berdasarkan hasil wawancaradari 10 orang guru bidang studi, menunjukkan bahwa

(7)

strategi peningkatan pendidikan karakter berda-sarkan persepsi guru di SMP Negeri 1 Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang menunjuk-kan bahwa pelaksanaan peningkatan pendidikan karakter pada proses perencanaan sudah diterapkan dan dilaksanakan pada semua mata pelajaran, guru sudah mengembangkan silabus dan RPP berbasis pendidikan karakter. Seperti kutipan wawancara berikut :³<D VXGDKberjalan. Pendidikan karakter sudah dimasukkan kedalam RPP, kemudian diwujudkan dalam mengajar. Bagaimana

PHPEHQWXN NDUDNWHU SDGD DQDN GLGLN´

Guru sudah membuat program pengajaran, merumuskan indikator perilaku peserta didik, menyusun silabus secara sistematis yang terdiri dari standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, pengalaman belajar, alat/sumber, membuat beberapa bentuk penilaian, antara lain tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya, proyek, portofolio, dan penilaian diri dan melakukan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar setiap mata pelajaran guna meningkatkan pendidikan karakter anak. Seperti pada wawancara berikut :³<DQJ VXGDK VD\D ODNXNDQ SDda proses perencanaan seperti membuat RPP, membuat silabus atau membuat program sebelum proses belajar mengajar yang berhubungan dengan pendidikan karakter, kemudian meru-muskan indikator perilaku peserta didik sebelum mengajar pelajaran yang berhub-ungan dengan pendidikan karakter, meng-integrasikan konten kurikulum pendidikan karakter ke seluruh materi mata pelajaran dan melakukan evaluasi saat pembelajaran.Proses

pengorganisasian yang pertama melakukan komunikasi dan kerjasama dengan sekolah maupun orangtua peserta didik guna meningkatkan pendidikan karakter, memahami tujuan institusional dan mengidenti- fikasi kegiatan pendidikan karakter, menetapkan

fungsi, tugas dan wewenang, tanggung jawab saya yang berhubungan dengan pendidikan karakter dan melaksanakan hubungan kerja yang baik antara guru, antar sekolah maupun dinas terkait

Pembahasan

1. Strategi Peningkatan Pendidikan Karakter

Strategi peningkatan pendidikan karakter dalam penelitian ini lebih di kedepankan pada integrasi dalam kegiatan yang sudah di

programkan. Artinya peneliti memberikan deskripsi tentang pelaksanaan peningkatan pendidikan karakter mulai dari perencanaan, pengorganisasian, implementasi, rekomendasi dan tindak lanjut terhadap peningkatan pendidikan karakter sehingga tujuan yang hendak dicapai dapat terlaksana.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap responden tentang strategi peningkatan pendidikan karakter berdasarkan persepsi guru menunjukkan bahwa strategi peningkatan pendidikan karakter pada tahap perencanaan, dan pengorganisasian sudah dilaksanakan, karenasetiap guru mata pelajaran sudah melaksanakan proses pembelajaran pendidikan karakter yang dimulai dari perencanaan sampai dengan tingkat pengorganisasian pendidikan karakter.

2. Perencanaan Pendidikan Karakter

Perencanaan pendidikan karakter secara umum baik dan dilaksanakan oleh setiap guru mata pelajaran yang dimulai dari pembuatan silabus dan RPP berbasis pendidikan karakter, kemudian guru sudah membuat program pengajaran dan merumuskan indikator pendidikan karakter yang berhubungan dengan perilaku peserta didik. Silabus disusun secara secara sistematis oleh para guru yang terdiri dari standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, pengalaman belajar, alat/sumber,membuat beberapa bentuk penilaian, antara lain tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya, proyek, portofolio, dan penilaian diri dan melakukan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar setiap mata pelajaran guna meningkatkan pendidikan karakter anak.

Dalam buku Sofan Amri, DKK (2011) dijelaskan bahwa berdasrkan UU No.20 tahun 2003 pasal 37 ayat 1 menyebutkan bahwa Kurikulum pendidikan dasar Menengah yang berhubungan dengan pendidikan karakter wajib memuat : Pendidikan agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni dan Budaya, Pendidikan jasmani dan olahraga dan Muatan lokaL.

Kurikulum tersebut harus memperhatikan aspek-aspek mendasar antara lain :Peningkatan Iman dan Taqwa, Peningkatan akhlak mulia, Peningkatan potensi, kecerdasan dan minat peserta didik, Keragaman potensi daerah dan lingkungan, Tuntutan pembangunan daerah dan

(8)

nasional, Tuntutan dunia kerja, Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, Agama dan Dinamika perkembangan global dan persatuan nasional dan nilai-nilai bangsa.

Intergrasi pendidikan nilai karakter kedalam pembelajaran di SMP melalui penanaman dan pembinaan pendidikan karakter, watak dan kepribadian serta sebagai domain pendidikan agama atau pendidikan kewarga-negaraan.Perencanaan RPP, Silabus dan media pengajaran merupakan bagian dari strategi pendidikan karakter yang telah dilakukan di SMP Negeri I Bermani Ilir.

Perencanaan dalam pengelolaan pendidi-kan dipandang pihak SMP Negeri I Bermani Ilir sangatlah penting, mengingat semua kegiatan pengelolaan pendidikan karakter tentunya didahului oleh sebuah perencanaan yang baik, supaya kegiatan pelaksanaan pendidikan karakter berjalan dengan baik sesuai dengan program yang telah direncanakan dan disusun secara bersama.Untuk mencapai hal tesebut pihak sekolah menyusun perencanaan pendidikan karakter dengan membawa dan mendiskusikannya dalam forum musyawarah dengan melibatkan struktur sekolah dan stakeholder seperti dewan komite sekolah, divisi pengembangan kurilukulum, kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan dewan guru.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan yang dilakukan di SMP Negeri I Bermani ILir Kabupaten Kepahiang sudah berjalan.Pihak sekolah telah berusaha untuk menyusun sebuah perencanaan yang baik yaitu menyusun perencanaan program pendidikan karakter dengan penetapan nilai-nilai pendidikan karakter sesuai dengan standar pengelolaan pendidikan karakter.

3. Pengorganisasian Pendidikan Karakter

Pada tahap pengorganisasian pendidikan karakter, sekolah sudah membangun komunikasi dan kerjasama sekolah dengan orang tua peserta didik guna meningkatkan pendidikan karakter, sekolah sudah merumuskan Visi, Misi, dan tujuan sekolah yang berhubungan dengan pendidikan karakter, menetapkan fungsi, tugas dan wewenang, tanggung jawab unit kerja, menetapkan personel unit kerja dan hubungan kerja antara guru, antar sekolah maupun dinas terkait dan guru sudah memahami tujuan institusional dan mengidentifikasi kegiatan pendidikan karakter dan pengembangan

pendidikan karakter sesuai dengan karakteristik peserta didik dan potensi setempat.

Mengacu pada pengertian mengor-ganisasikan yang dikemukakan oleh Wiyani (2012:52) mengorganisasikan berarti menge-lompokkan kegiatan yang diperlukan, yakni penetapan susunan organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada dalam organisasi.Pengorganisasian di SMP Negeri I Bermani ILir Kabupaten Kepahiang terlaksana dengan efektif.Hal tersebut terbukti dari adanya penetapan susunan organisasi yang disusun dengan terstruktur dan pengelompokkan komponen kerja kedalam struktur organisasi yang sudah teratur.Setiap unit dalam organisasi SMP Negeri I Bermani ILir Kabupaten Kepahiang melaksanakan tugas, fungsi, wewenang, dan tanggung jawab dengan penuh amanah, demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan penjelasan diatas, pengor-ganisasian pendidikan karakter di SMP Negeri I Bermani ILir Kabupaten Kepahiang dilakukan melalui pembinaan dari divisi pembinaan SDM berupa pembinaan perilaku dan sikap yang mengajarkan dan membina SDM SMP Negeri I Bermani ILir Kabupaten Kepahiang menjadi teladan yang baik, sehingga dapat mentrans-formasikan nilai-nilai luhur kedalam diri peserta didik melalui keteladanan. Semua unit dalam struktur organisasi dan warga SMP Negeri I Bermani ILir Kabupaten Kepahiang mencipta-kan budaya sekolah berbasis pendidimencipta-kan karakter, sebagai implikasi bahwa stakeholder sekolah telah melakukan pengorganisasian pendidikan karakter.

4. Implementasi Pendidikan Karakter

Berdasarkan hasil wawancara terhadap 10 orang guru mata pelajaran menunjukkan bahwa implementasi pendidikan karakter setiap guru

mata pelajaran sudah melaksanakan pembelajaran

berbasis pendidikan karakter yang dimulai dari pelaksanaan sampai dengan tingkat evaluasi pendidikan karakter. Proses pelaksanaan pendidikan karakter secara keseluruhan sudah dilaksanakan dan berlangsung lama.

Dari hasil observasi pada tahap pelaksanaan, langkah-langkah yangdilakukan dalam proses pembelajaran baik di kelas rendah maupun tinggi melalui 3 (tiga) tahap, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatanakhir. Pada tahap-tahap tersebut proses pembelajaran dapat merangsangsiswa agar pelaksanaan

(9)

pembelajaran di kelas siswa menjadi aktif dantimbul adanya interaksi. Hal ini sejalan dengan pendapatnya Masnu Muslich (2007: 72) pada sub komponen pelaksanaan pembelajaran diarahkan pada tiga aspek kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

Pelaksanaan pendidikan karakter di SMP Negeri 1 Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang merupakan realisasi dari perencanaan kurikulum pendidikan karakter dan program kegiatan pendidikan karakter yang telah disusun dan dimusyawarahkan sebelumnya bersama dalam kesatuan Tim Penyusun Kurikulum beserta stakeholder. Seperti yang dikemukakan oleh Wiyani (2012:56) Pelaksanaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan rencana menjadi tindakan nyata dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien, sehingga akan memiliki nilai. Pelaksanaan pendidikan karakter di satuan pendidikan perlu melibatkan seluruh warga satuan pendidikan, orang tua siswa dan masyarakat sekitar.

Dalam pelaksanaan pendidikan karakter di SMP Negeri 1 Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang, guru memegang peranan yang sangat strategis terutama dalam membentuk karakter serta mengembangkan potensi siswa.Keteladanan guru di tengah masyarakat bisa dijadikan teladan dan rujukan masyarakat. Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan karakter ini. Posisi guru sebagai ujung tombak pendidikan. Guru tidak hanya sekedar mengajarkam ilmu pengetahuan saja, namun dalam proses belajar mengajar berlangsung pula proses penyerapan oleh murid atas seluruh perilaku guru. Karena guru adalah figur utama di sekolah, maka jika apabila pendidikan ingin berhasil maka kualitas diri guru harus handal bukan dari segi pengetahuan saja.

5. Evaluasi Pendidikan Karakter

Untuk keberlangsungan pelaksanaan pendidikan karakter perlu dilakukan evaluasi keberhasilan dengan menggunakan indikator-indikator berupa perilaku semua warga dan kondisi sekolah yang teramati.

Rumiyati (2008: 39) menyatakan tujuan evaluasi dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut. Pertama, mengetahui kedudukan siswa dalam kelompok di kelasnya; Kedua, sebagai balikan bagi guru untuk mengetahui ketepatan pemilihan metode dan program yang digunakan; Ketiga, mendiagnosa kendala yang

dihadapi siswa dalam proses pembelajaran; Keempat, mendapatkan informasi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menempatkan dan menentukan langkah berikutnya terhadap siswa

6. Rekomendasi Pendidikan Karakter

Berdasarkan hasil wawancara terhadap responden menunjukkan bahwa rekomendasi pendidikan karakter di SMP Negeri 1 Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang, guru sudah melakukan koordinasi dengan guru pendidikan lain seperti pendidikan agama, IPA, IPS, Matematika dan lain-lain, untuk menyusun jadwal pelajaran agar memudahkan target pendidikan karakter masin-masing pelajaran.

Berdasarkan pengamatan diperoleh hasil bahwa pada tahap rekomendasi telah ada perbaikan-perbaikan yang ditunjukkan melalui perubahan perilaku positif, seperti anak santun dalam berpenampilan.Peningkatan kedisiplinan anak didik dikarenakan pendidikan karakter yang ada dalam setiap pembelajaran. Membentuk tim penilai pendidikan karakter di setiap mata pelajaran yang da di sekolah. Rekomendasi tujuan pembelajaran bukan hanya fokus pada kemampuan pengetahuan siswa tapi juga pada perilaku dan sikap siswa.Rekomendasi tentang pembelajaran berbasis pendidikan karakter para guru disampaikan kepada kapala sekolah.

Kepala sekolah telah menyampaikan rekomendasi atas apa yang telah dilakukan oleh guru dan telah merokomendasikan perbaikan serta penataan ulang terhadap indicator pendidikan karakter yang belum tercapai secara maksimal.

7. Tindak Lanjut

Berdasarkan hasil wawancara terhadap 10 orang guru mata pelajaran menunjukkan bahwa tindak lanjut pendidikan karakter di SMP Negeri 1 Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang sudah dilakukan melalui pembinaan kepada guru dan mempertimbangkan hasil penilaian pembelajaran yang berhubungan dengan pendidikan karakter. Kepala sekolah melakukan integrasi nilai-nilai karakter kedalam kurikulum, integrasi nilai-nilai karakter kedalam RPP dan silabus oleh guru, penerapan dan pengembangan metode pendidikan karakter yang sudah berjalan, dibuatkan Indikator keberhasilan penerapan pendidikan karakter melalui kepala sekolah dan komite, sekolah menetapkan aturan-aturan baik

(10)

kepada guru maupun kepada sisa untuk meningkatkan pendidikan karakter.

Artinya tindak lanjut oleh kepala sekolah memberikan tindak lanjut pendidikan karakter lebih dititik beratkan kepada keberhasilan penerimaan nilai-nilai dalam sikap dan perilaku peserta didik sesuai dengan nilai-nilai karakter yang diterapkan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.Jenis penilaian dapat berbentuk penilaian sikap dan perilaku, baik individu maupun kelompok.Untuk mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan pendidikan karakter ditingkat satuan pendidikan dilakukan melalui berbagai program penilaian dengan memban-dingkan kondisi awal dengan pencapaian dalam waktu tertentu.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Simpulan umum dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi peningkatan pendidikan karakter berbasis persepsi guru yang ada di SMP Negeri 1 Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang dilakukan melalui integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran sehari-hari. Guru memberikan keteladanan/contoh perilaku sosial yang baik terhadap semua elemen yang ada di sekolah, bersikap ramah, disukai oleh siswa, penuh kasih melalui interaksi pembelajaran di dalam kelas maupun diluar kelas. Pihak sekolah telah berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan strategi pendidi-kan karakter melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi, rekomendasi dan tindak lanjut dalam rangka mendekati kesempurnaan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Secara khusus strategi pendidikan karakter yang ada di SMP Negeri 1 Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang dapat disimpulkan yaitu:

Pertama, strategi peningkatan pendidikan karakter menurut persepsi guru dapat dilaksanakan melalui integrasi pendidikan karakter didalam pembelajaran sehari-hari.Keteladanan perilaku guru menjadi kunci keberhasilan pendidikan karakter.Hubungan interaksi antar guru dengan siswa, guru dengan orangtua/wali siswa, guru dengan semua elemen yang ada di sekolah sangat dipengaruhi oleh tingkah lakuh guru tersebut.Bersikap ramah, disukai oleh siswa, penuh kasih, jujur, cerdas, penyayang melalui interaksi pembelajaran di dalam kelas maupun diluar kelas. Proses perencanaan pembelajaran juga menjadi salah

satu strategi dalam peningkatan pendidikan karakter mulai dari persiapan silabus, RPP dan pengorganisasianjuga akan menentukan berhasilnya pendidikan karakter yang akan diterapkan di SMP Negeri 1 Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang.

Kedua, implementasi peningkatan pendidikan karakter menurut persepsi guru di SMP Negeri I Bermani Ilir Kabupaten Kepahiangdilaksanakan mulai dari dari persiapan, pelaksanaan pembelajaran kemudian evaluasi hasil pengajaran pada akhir pembelajaran.

Ketiga, rekomendasi perbaikan imple-mentasi peningkatan pendidikan karakter menurut persepsi guru di SMP Negeri I Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang dilaksanakan oleh guru dan kepala sekolah secara sistematis sesuai dengan program pendidikan karakter yang hendak dicapai.Rekomendasi perbaikan sangat tergantung oleh kebijakan dari Kepala Sekolah dalam menentukan prioritas masalah, pelaksanaan pemecahan masalah dari persoalan peningkatan pendidikan karakter sekolah maupun di sekitar sekolah.

Keempat, tindak lanjut peningkatan pendidikan karakter di di SMP Negeri I Bermani Ilir Kabupaten Kepahiangdilaksanaka oleh Kepala sekolah bersama dewan guru guna menemukan pemecahan masalah pendidikan karakter yang telah diterapkan.

Saran

Setelah penulis menyelesaikan penelitian, membahas dan mengambil kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis mengajukan saran sebagai berikut:

Pertama, guru diharapkan agar lebih memaksimalkan strategi peningkatan pendidikan karakter pada tahap perencanaan dan pengorganisasian. Pembelajaran pendidikan karakter melalui langkah-langkah perencanaan, dan pengorganisasian pendidikan karater yang dilaksanakan di SMP Negari I Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang

Kedua, guru diharapkan agar lebih memaksimalkan strategi peningkatan pendidikan karakter pada tahap implementasi. Pelaksanaan pendidikan karakter melalui langkah-langkah pelaksanaan dan evaluasi pendidikan karater yang dilaksanakan di SMP Negari I Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang meliputi pelaksanaan perencanaan kurikulum pendidikan karakter dan program kegiatan pendidikan karakter yang telah

(11)

disusun dan dimusyawarahkan sebelumnya bersama dalam kesatuan Tim Penyusun Kurikulum beserta stakeholder.

Ketiga, Kepala Sekolah diharapkan dapat mendampingi peningkatan strategi pendidikan karakter untuk mendukung guru, karyawan, dan peserta didik agar berada dalam suasana pengalaman nilai-nilai pendidikan karakter.

Keempat, peserta didik diharapkan dapat belajar berfikir kritis, rasional, kreatif, dan bertanggung jawab baik dalam bersikap maupun bertindak.

DAFTAR RUJUKAN

Hendri Kak. 2013. Pendidikan Karakter Berbasis Dongeng. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Kemendiknas. 2011. Panduan Pelaksanaan

Pendidikan Karakter. Jakarta:

Kemendiknas

Masnur Muslich. 2011. Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis multi dimensional. Jakarta: PT Bumi Angkasa Munir, Abdullah. 2010. Pendidikan Karakter.

Yogyakarta: Pedagogia

Sofan Amri, dkk. 2011. Implementasi

Pendidikan Karakter Dalam

Pembelajaran. Jakarta: Prestasi

Pustakaraya.

Strange, C. Carney. 2004. Measuring Up: Defining and Assessing Outcomes of Character in College. New Directions For Institutional Research, No. 122,.Wiley Periodicals, Inc

Sudewo, Arie. 2011. Character Building.Jakarta: Republika Penerbit

Suyanto. 2010. Urgensi Pendidikan Karakter http://waskitamandiribk.wordpress.com/ur gensi-pendidikan karakter

Tono, Suwidi, ed. 2003. Kita Lebih Bodoh dari Generasi Soekarno-Hatta. Jakarta: Vision 3.

Tusran. 2004. Pendidikan, Kebudayaan, dan

Masyarakat Madani Indonesia:

StrategiReformasi Pendidikan Nasional. Bandung: Remaja Rosdakarya

Winataputra. U.S. 2010. Implementasi

Kebijakan Nasional Pembangunan

Karakter Bangsa melalui Pendidikan Karakter.

Wiyani, 2012. Manajemen Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasi di Sekolah. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Mada.

Referensi

Dokumen terkait

Strategi pelaksanaan pendidikan karakter berbasis potensi diri di SMP IT Nur Hidayah terintregrasi ke seluruh kegiatan sekolah, baik dalam mata pelajaran,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran inovasi pendidikan karakter dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen seperti merumuskan dan merancang perencanaan

Perencanaan dalam kurikulum pendidikan karakter Islami merupakan proses awal dalam mencapai tujuan kurikulum secara efektif dan efisien. Dengan adanya

Pendidikan karakter di MIM Unggulan Kota Gorontalo telah diimplementasikan melalui beberapa strategi dan pendekatan yang meliputi: Integrasi nilai dan etika pada

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapat dan pemahaman guru-guru di beberapa SMP di Indonesia yang meliputi; 1) Metode penilaian pendidikan

Data penelitian yang akan dianalisis pada penelitian ini adalah strategi guru dalam menanamkan nilai pendidikan karakter di SD Negeri Gunung Keling, strategi yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) sekolah di dalam perencanaan pendidikan karakter berbasis peduli lingkungan melibatkan stakeholder sebagai pemangku kepentingan,

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1 Persepsi guru mengenai pendidikan karakter menunjukkan hal yang positif, yang mengintegrasikan materi pendidikan karakter kedalam materi ajar