• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Rekomendasi Wisata Pantai menggunakan Metode Simple Additive Weighting

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sistem Rekomendasi Wisata Pantai menggunakan Metode Simple Additive Weighting"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Rekomendasi Wisata Pantai menggunakan Metode

Simple Additive Weighting

Suherman Suherman a,1,*, Sunny Samsuni a,2 dan Imam Lukman Hakim a,3

a Universitas Serang Raya, Jl. Serang Raya KM.5 (Taman Drangong) Serang Banten, Indonesia. 1suherman.unsera@gmail.com; 2sunnysamsuni@unsera.ac.id; 3imamluqman.it@gmail.com

* corresponding author

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK

Dikirim: 12 November 2019 Diulas: 21 November 2019 Direvisi: 28 Februari 2020 Diterbitkan: 27 April 2020 Kata Kunci: Pantai Anyer Wisata Wisatawan

Simple Additive Weighting

Banyaknya wisata pantai yang ada di Kabupaten Serang atau wilayah pantai Anyer dan beragamnya keinginan setiap wisatawan, maka wisatawan diperlukan pengetahuan berwisata dalam hal memilih lokasi wisata yang diinginkan. Bagi wisatawan yang telah memiliki pengalaman berwisata di pantai Anyer, maka tidak terlalu sulit untuk menentukan lokasi wisata yang diinginkan, namun sebagian besar wisatawan yang belum memiliki pengalaman wisata di pantai Anyer maka akan memiliki kesulitan untuk dapat menentukan lokasi wisata pantai yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi 24 tempat wisata pantai Anyer kepada wisatawan. Rekomendasi yang dihasilkan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) dengan menggunakan 12 kriteria. Hasil dari penelitian ini adalah berupa aplikasi yang dapat diakses secara online. Aplikasi dapat menghasilkan rekomendasi yang tepat bagi wisatawan berupa alternatif wisata pantai beserta rinciannya seperti nama wisata pantai, alamat, titik koordinat Google Maps, foto – foto keadaan wisata pantai dan harga tiket masuk.

Keywords:

Anyer Beach Tour Traveler

Simple Additive Weighting

ABSTRACT

The number of beach tourism in the Serang Regency or Anyer beach region and the diversity of the desires of every tourist, then tourists are required knowledge of traveling in terms of choosing the desired tourist location. For tourists who already have the experience of traveling on the Anyer beach, it is not too difficult to determine the desired tourist location, but most tourists who do not have the tourist experience on the Anyer beach will have difficulty being able to determine the expected beach tourism location. This study aims to provide recommendations of 24 Anyer beach tourist attractions to tourists. Recommendations generated using the Simple Additive Weighting (SAW) method using 12 criteria. The results of this study are in the form of applications that can be accessed online. The application can produce appropriate recommendations for tourists in the form of alternative beach tourism along with details such as the name of the beach tour, address, coordinates of Google Maps, photos of the state of beach tourism and the price of admission.

This is an open access article under the CC–BY-SA license.

I. Pendahuluan

Banten merupakan sebuah wilayah propinsi yang terletak di ujung barat Pulau Jawa dan pernah menjadi bagian dari Propinsi Jawa Barat banyak memiliki pantai-pantai yang indah dan mempesona. Diantaranya yaitu Pantai Sawarna yang indah bagaikan surga, Pantai Anyer yang eksotis atau Pantai Karang Taraje yang menakjubkan. Wilayah yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia ini serta lokasinya yang tidak terlalu jauh dari Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta membuat pantai-pantai di Banten banyak dikunjungi wisatawan setiap akhir pekannya. Menurut Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Serang Nomor

(2)

dua Tahun 2013 [1] tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau–Pulau Kecil Kabupaten Serang Tahun 2013 – 2033 Pasal 43 ayat 2 bahwasanya pariwisata pantai Kabupaten Serang memiliki luas wilayah kurang lebih 2375.6 ha (kurang lebih dua ribu tiga ratus tujuh puluh lima koma enam hektar). Tabel 1 merupakan tabel data jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara kabupaten Serang tahun 2017 terhadap obyek wisata alam/buatan/pantai [2].

Tabel 1. Daftar jumlah kunjungan wisatawan tahun 2017

Sumber : Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Serang, 2017

Setiap wisatawan memiliki perbedaan dan kebutuhan yang unik terhadap tempat wisata seperti faktor komitmen terhadap keluarga, tingkat pendapatan, kepribadian wisatawan, transportasi dan akses jalan, serta insfrastruktur fasilitas pendukung akomodasi [3]. Pengembangan objek wisata diperlukan adanya fasilitas yang lengkap agar dapat memenuhi kebutuhan pengunjung [4]. Dalam memenuhi kebutuhan pengunjung terdapat faktor yang harus diperhatikan oleh wisatawan dalam rangka merencanakan wisatanya membuat tantangan tersendiri bagi pengelola pantai. Diantara keinginan para wisatawan yaitu fasilitas penginapan merupakan salah satu tempat yang dibutuhkan sebagai fasilitas istirahat setelah melakukan perjalanan wisata. Hal ini dapat membantu pengunjung dalam memilh penginapan sesuai dengan kriteria yang diinginkan [5].

Dengan banyaknya wisata pantai yang ada di Kabupaten Serang atau wilayah pantai Anyer dan beragamnya keinginan setiap wisatawan, maka wisatawan diperlukan pengetahuan berwisata dalam hal memilih lokasi wisata yang diinginkan. Bagi wisatawan yang telah memiliki pengalaman berwisata pantai di pantai Anyer, maka tidak terlalu sulit untuk menentukan lokasi wisata yang diinginkan[6], namun sebagian besar wisatawan yang belum memiliki pengalaman wisata di pantai Anyer maka akan memiliki kesulitan untuk dapat menentukan lokasi wisata pantai yang diharapkan, kecuali wisatawan tersebut memasuki lokasi pantai satu per satu untuk melihat lokasi pantai yang diinginkan[7], namun hal tersebut menjadi masalah bagi wisatawan, yaitu kemacetan, biaya, waktu dan tenaga.

Lemahnya pengalaman dan pengetahuan wisatawan dalam merencanakan wisatanya akan menjadi permasalahan terhadap tingkat kepuasan yang akan dirasakan setelah melakukan wisata [8]. Untuk mendukung perkembangan dengan meningkatnya pembangunan dan kemersialisasi tempat wisata pantai yang up to date serta membantu wisatawan dalam menentukan lokasi wisata yang diinginkan, maka pengembangan system informasi sangat diperlukan[9] bagi Dinas Pariwisata di Propinsi Banten dalam mendukung perjalanan wisatawan sebelum berwisata yaitu mencari informasi tentang wisata yang akan dikunjungi, kemudian membandingkannya dan memilih tempat wisata yang sesuai dengan kriteria [4].

Penelitian ini untuk memberikan kemudahan bagi wisatawan dalam menentukan 24 lokasi wisata yang diinginkan di Pantai Anyer, dengan menggunakan 12 kriteria yang dibutuhkan oleh wisatawan[10], yaitu pantai yang berkarang atau tidak, pantai yang memiliki mushola atau sarana ibadah, memiliki toilet, dekat dengan penginapan, dekat dengan tempat kuliner, pantai luas (jarak pantai dan tepi pantai jauh), laut landai, pantai yang rindang, tersedia tempat peristirahatan(saung), dekat dengan fasilitas kesehatan, fasilitas bermain air dan tersedianya tempat atau lahan parkir yang luas agar wisatawan dapat menyesuaikan dengan kendaraan yang akan mereka gunakan untuk berwisata [11]. Dalam memilih kriteria metode yang digunakan adalah Simple Additive Weighting, dengan memberikan pilihan – pilihan kriteria wisata pantai yang wisatawan inginkan. Kelebihan dari metode Simple Additive Weighting (SAW) dibanding dengan model pengambil keputusan lainnya terletak pada kemampuannya untuk melakukan penilaian secara lebih tepat[12] karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot preferensi yang sudah ditentukan, selain itu SAW juga dapat menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif yang ada karena adanya proses perangkingan setelah menentukan bobot untuk setiap atribut [13]. Penelitian ini melengkapi penelitan lain dimana belum pernah

No Bulan Asal Wisatawan Nusantara (lokasl) (orang) Mancanegara (orang) 1 Januari 567.896 10 2 Februari 298.786 8 3 Maret 344.576 - 4 April 365.788 8 5 Mei 245.944 6 6 Juni 1.561.044 42 7 Juli 954,743 112 8 Agustus 454.253 240 9 September 1.854.889 165 10 Oktober 211.097 103 11 November 463.378 143 12 Desember 1.845.365 140 Jumlah 9.167.759 977

(3)

dilakukan penelitian preferensi wisata pantai di wilayah Banten dengan metode SAW. menggunakan metode

Simple Additive Weighting (SAW) dengan menggunakan 12 kriteria yang terdiri dari pantai tidak berkarang, pantai yang memiliki sarana ibadah, memiliki toilet, dekat dengan penginapan, dekat dengan tempat kuliner, pantai luas (jarak pantai dan tepi pantai jauh), laut landai, pantai yang rindang, tersedia tempat peristirahatan(saung), dekat dengan fasilitas kesehatan, fasilitas bermain air dan tersedia lahan parkir yang luas.

II. Metode

Penelitian ini menggunakan Metode Simple Additive Weighting dengan lengkah-langkah sebagai berikut[14]:

1. Menentukan kriteria – kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu Cj. 2. Memberikan nilai setiap alternatif Ai pada setiap kriteria Cj yang sudah ditentukan, dimana nilai tersebut

diperoleh berdasarkan nilai crisp; i = 1, 2, .. m dan j = 1, 2, .... n.

3. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif untuk kriteria kemudian memodelkannya ke dalam bilangan.

4. Memberikan nilai bobot (W) berdasarkan tingkat kepentingan.

5. Menentukan normalisasi matriks dengan cara menghitung suatu nilai dari suatu rating kinerja ternormalisasi rij dan untuk alternatif Ai dalam atribut Cj berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut.

6. Melakukan proses perangkingan dengan cara mengalikan matriks ternormalisasi (R) dengan nilai bobot (W).

7. Menentukan nilai suatu preferensi untuk dapat mengetahui setiap alternatif (Vi) yaitu dengan cara menjumlahkan hasil kali antara matriks ternormalisasi (R) dengan suatu nilai bobot (W).

8. Nilai Vi yang lebih besar akan mengidentifikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.

Dengan menggunakan langkah 1,2,3 maka dapatlah ditentukan Alternatif dan Kriteria yang ditunjukkan pada Tabel 2 dan Tabel 3.

Tabel 2. Daftar alternatif wisata pantai

No Kode

Kriteria Nama Kriteria Wisata Pantai No Kode Kriteria Nama Kriteria Wisata Pantai

1 A1 Pantai Anyer 13 A13 Pantai Kelapa Gading

2 A2 Pantai Anyer II 14 A14 Pantai Florida Indah

3 A3 Pantai 0 KM (Mercusuar) 15 A15 Pantai Pasir Putih Anyer

4 A4 Pantai Pal Anyer 16 A16 Pantai Legon Prima

5 A5 Pantai Pasir Putih 234 Anyer 17 A17 Pantai Pasir Putih Tawing

6 A6 Pantai Pasir putih 121 Anyer 18 A18 Pantai Karang Bolong

7 A7 Pantai Sambolo 2 19 A19 Pantai Muara Cipacung

8 A8 Pantai Sambolo 1 20 A20 Pantai Baraya

9 A9 Pantai Bandulu 21 A21 Pantai Jambu

10 A10 Pantai Pasir Putih Sirih 22 A22 Pantai Wara Wiri

11 A11 Pantai Saung Cibeureum 23 A23 Pantai Karang Kitri

12 A12 Pantai Palem Cibeureum 24 A24 Pantai batu saung

Pada Tabel 4 bobot kriteria terdapat 12 variabel yang dijadikan kriteria dengan bobot tiap – tiap kriteria. Kriteria tersebut akan dibagi menjadi beberapa sub kriteria. Setiap sub kriteria mempunyai nilai sendiri yang bertujuan untuk menghasilkan pada variabel tersebut. Adapun nilai atau bobot pada sub kriteria diperlihatkan pada Tabel 5.

Tabel 4. Tabel bobot kriteria

No Kriteria Bobot

1 Berkarang/tidak 9%

2 Terdapat sarana ibadah 9%

3 Fasilitas toilet 15%

4 Dekat dengan penginapan 6%

5 Dekat dengan fasilitas kesehatan 5% 6 Dekat dengan tempat kuliner 9%

7 Jarak tepi pantai jauh 5%

8 Laut landai 5%

9 Tempat perisitirahatan (saung) 10%

10 Fasilitas bermain air 8%

11 Area yang luas 10%

12 Pantai yang rindang/sejuk 9%

Tabel 3. Daftar kriteria pantai

No Kode

Kriteria Kriteria Wisata Pantai

1 C1 Pantai yang tidak berkarang 2 C2 Terdapat sarana ibadah 3 C3 Terdapat Toilet

4 C4 Dekat dengan penginapan 5 C5 Dekat dengan fasilitas kesehatan 6 C6 Dekat dengan tempat kuliner 7 C7 Jarak tepi pantai jauh 8 C8 Laut landai

9 C9 Terdapat tempat peristirahatan (saung)

10 C10 Fasilitas bermain air 11 C11 Area yang luas 12 C12 Pantai yang rindang

(4)

Tabel 5.Tabel bobot sub kriteria

No Kriteria Sub kriteria (fasilitas) Nilai /bobot

1 Pantai yang tidak berkarang Ya 1

Tidak 0

2 Terdapat sarana ibadah Ada 1

Tidak ada 0

3 Fasilitas toilet Ada 1

Tidak ada 0

4 Dekat dengan penginapan Dekat 1

Jauh 0

5 Dekat dengan fasilitas kesehatan Dekat 1

Jauh 0

6 Dekat dengan tempat kuliner Dekat 1

Jauh 0

7 Jarak tepi pantai jauh Jauh 1

Dekat 0

8 Laut landai Ya 1

Tidak 0

9 Terdapat tempat peristirahatan (saung) Ada 1

Tidak ada 0

10 Fasilitas bermain air Ada 1

Tidak ada 0

11 Area yang luas Luas 1

Kurang luas 0

12 Pantai yang rindang/sejuk Ya 1

Tidak 0

Menghitung bobot kriteria dengan sub kriteria untuk menentukan alternatif yang nantinya akan menjadi pilihan. Data alternatif merupakan tempat wisata pantai wilayah Anyer. Adapun data sampel alternatif yang di ambil yaitu:

A18 /Alternatif 18 : Pantai Karangbolong A23 /Alternatif 3 : Pantai 0 KM

A8 /Alternatif 8 : Pantai Sambolo I

Data alternatif akan digabungkan dengan data kriteria dan sub kriteria yang telah ditentukan. Selanjutnya, pada tahap ini akan menjelaskan rumus beserta perhitungan manual yang akan menghasilkan nilai akhir[15]. Adapun tabel nilai alternatif dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6.Nilai alternatif

Kriteria

C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C11 C12

A18 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1

A3 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1

A8 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0

Rumus normalisasi menggunakan persamaan (1).

(1)

Keterangan

Rij /A : alternatif

Xij /n : nilai alternatif (diambil dari sub kriteria)

Cara menentukan matriks normalisasi yaitu dengan menggunakan persamaan (1) yaitu membagi nilai alternatif yang mempunyai nilai terbesar pada kolom kriteria. Tabel 7 menunjukkan perhitungannya.

Tabel 7. Proses Perhitungan

Hasil Perhitungan-1 Hasil Perhitungan -2 Hasil Perhitungan-3

(5)

Hasil Perhitungan-1 Hasil Perhitungan -2 Hasil Perhitungan-3 R21 = = = 1 R22 = = = 1 R29 = = = 1 R31 = = = 1 R32 = = = 1 R110 = = = 0 R13 = = = 1 R14 = = = 1 R210 = = = 0 R23 = = = 1 R24 = = = 1 R39 = = = 1 R33 = = = 1 R34 = = = 1 R111 = = = 1 R15 = = = R16 = = = 0 R211 = = = 1 R25 = = = R26 = = = 1 R311 = = = 1 R35 = = = R36 = = = 1 R310 = = = 1 R17 = = = 1 R18 = = = 1 R112 = = = 1 R27 = = = 1 R28 = = = 1 R212 = = = 1 R37 = = = 1 R38 = = = 1 R312 = = = 0

Dari proses perhitungan dalam Tabel 7 maka diperoleh hasil normalisasi yang dipaparkan pada Tabel 8. Tabel 8. MatriksHasil Normalisasi

Kriteria

C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C11 C12

A18 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1

A3 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1

A8 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0

Hasil normalisasi kemudian digabungkan menjadi satu bagian tampilan matriks R (3x12)

sebagai berikut: R =

Selanjutnya, menghitung perangkingan menggunakan nilai bobot yang telah ditentukan. Adapun nilai bobot yang telah ditentukan sesuai tabel 7 diatas. Rumus perangkingan ditunjukkan pada persamaan (2).

(6)

dimana: Vi : alternatif rij : nilai alternatif W : bobot kriteria

Maka hasil yang diperoleh yaitu sebagai berikut dan ditunjukkan pada Tabel 9

V18 = (0 x 0.09) + (1 x 0.09) + (1 x 0.15) + (1 x 0.06) + (0 * 0.05) + (0* 0.09) + (1 * 0.05) + (1 * 0.05) + (1 * 0.10) + (0 * 0.08) + (1 * 0.10) + (1 * 0.09) = 0 + 0.09 + 0.15 + 0.06 + 0 + 0 + 0.05 + 0.05 + 0.10 + 0 + 0.10 +0.09 = 0.69 V3 = (1 * 0.09) + (1 * 0.09) + (1 * 0.15) + (1 * 0.06) + (0 * 0.05) + (1 * 0.09) + (1 * 0.05) + (1 * 0.05) + (1 * 0.10) + (0 * 0.08) + (1 * 0.10) + (1 * 0.09) = 0.09 + 0.09 + 0.15 + 0.06 + 0 + 0.09 + 0.05 + 0.05 + 0.10 + 0 + 0.10 + 0.09 = 0.87 V8 = (1 * 0.09) + (1 * 0.09) + (1* 0.15) + (1 * 0.06) + (0 * 0.05) + (1 * 0.09) + (1 * 0.05) + (1 * 0.05) + (1 * 0.10) + (1 * 0.08) + (1 * 0.10) + (0 * 0.09) = 0.09 + 0.09 + 0.15 + 0.06 + 0 + 0.09 + 0.05 + 0.05 + 0.10 + 0.08 + 0.10 + 0 = 0.86

Tabel 9. Nilai Akhir (V)

Alternatif Nilai

V18 0.69

V3 0.87

V8 0.86

Dengan menggunakan langkah 7 dan 8 Nilai preferensi dan alternatif.

Maka alternatif yang memiliki nilai tertinggi dan bisa dipilih menjadi rekomendasi wisata pantai dari 3 sampel yang diambil adalah : Alternatif A3 dengan nilai 0.87; Alternatif A8 dengan nilai 0.86 Alternatif A18 dengan nilai 0.69. Tabel 10 menunjukkan perangkingan alternative.

Tabel 10. Perangkinganalternatif

No Kode Alternatif Nama alternatif Total Nilai Perangkingan

1 A3 Pantai 0 KM 0.87 1

2 A8 Pantai Sambolo 0.86 2

3 A18 Pantai Karangbolong 0.69 3

III. Hasil dan Pembahasan

Studi kasus aplikasi rekomendasi wisata pantai ini dilakukan kepada wisatawan yang akan berwisata ke wilayah Anyer tepatnya daerah pesisir pantai. Untuk mengetahui preferensi wisatawan telah diberikan kuisioner dengan skala likert memuat enam pertanyaan yaitu (1) Apakah wisatawan membutuhkan adanya aplikasi wisata pantai untuk kemudahan informasi wisata; (2) Apakah wisatawan menyukai wisata di wilayah Anyer; (3) Apakah wisatawan memerlukan informasi tentang wisata pantai Anyer melalui jaringan yang mudah diakses (online) (4) Apakah wisatawan memerlukan informasi tentang biaya tiket masuk; (5) Apakah wisatawan membutuh informasi fasilitas yang terdapat di pantai Anyer; (6) apakah wisatawan merasa senang berwisata ke Pantai Anyer dan keadaan tempat wisata sesuai dengan yang diharapkan.

Dari hasil kuisioner dari 25 responden menunjukkan rata-rata indeks adalah 23,22% dan masih ada wisatawan yang belum mengetahui kriteria pantai yang akan mereka kunjungi bahkan beberapa dari mereka ada yang kecewa atau merasa kurang puas karena tempat wisata yang mereka kunjungi kurang sesuai dengan keinginannya. Dengan aplikasi menggunakan sistem pendukung keputusan ini permasalahan ketidakpuasan wisatawan terhadap tempat wisata yang mereka kunjungi akan bisa di minimalisir seminimal mungkin. Aplikasi dapat memberikan alternatif-alternatif sesuai dengan preferensi wisatawan.

IV. Kesimpulan dan saran

Penelitian ini menghasilkan berupa Aplikasi berbasis online untuk rekomendasi wisatawan dalam memilih tempat wisata pantai wilayah anyer yang diinginkan. Aplikasi ini di dalamnya menggunakan metode

Simple Additive Weighting (SAW) dengan menerapkan 12 alternatif dan kriteria seperti pantai tidak berkarang, pantai yang memiliki sarana ibadah, memiliki toilet, dekat dengan penginapan, dekat dengan tempat kuliner, pantai luas (jarak pantai dan tepi pantai jauh), laut landai, pantai yang rindang, tersedia tempat peristirahatan(saung), dekat dengan fasilitas kesehatan, fasilitas bermain air dan tersedia lahan parkir yang luas.

(7)

Aplikasi ini telah diuji oleh 2 (dua) orang yang memiliki keahlian dalam bidang IT, yaitu dengan menggunakan metode blackbox untuk menguji keakuratan[16] dari aplikasi yang dihasilkan berdasarkan: aktifitas pengujian, realisasi yang diharapkan, dan hasil pengujian. Terbukti dari hasil pengujian aplikasi ini dinilai berhasil dari sisi masukan (input) dan luaran sistem (output) serta tepat dalam memberikan alternatif pilihan wisata pantai yang diinginkan, yaitu berupa nama wisatanya, alamat, titik koordinat, foto keadaan pantai dan harga tiket untuk segala kendaraan yang digunakan pengunjung. Terdapat beberapa kendala penerapan aplikasi pariwisata untuk dapat diterapkan di Indonesia yaitu masih membutuhkan kesiapan infrastruktur komunikasi yang memadai, kecakapan sumber daya manusia dalam menggunakan teknologi [17]. Hal ini tentunya dimasa yang akan datang diharapkan pemerintah Indonesia khususnya Pemeritah Provinsi Banten agar daerah wisata Pantai Anyer dapat segera mempersiapkan infrastruktur komunikasi yang baik terutama internet, pendidikan dan pelatihan dibidang kepariwisataan.

Daftar Pustaka

[1] Pemerintah Kabupaten Serang, Peraturan Daerah Kabupaten Serang No.2 Tahun 2013 Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kabupaten Serang Tahun 2013 - 2033. Serang, Indonesia, 2013.

[2] Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Serang, Daftar Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara dan Mancanegara. Serang: Disporapar, 2017.

[3] M. A. E. Yusendra, “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pemilihan Destinasi Wisata Bagi Wisatawan Domestik Nusantara,” J. Magister Manaj., vol. 01. No.1, 2015.

[4] Ikmah and A. S. Wiawati, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Tempat Wisata Purworejo,”

Semin. Nas. Teknol. Inf. dan Multimed. 2010, 2018.

[5] A. E. Wijaya and E. W. Utami, “Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Penginapan di Kota Subang dengan Metode Simple Additive Weighting,” STMIK Subang, vol. 2, p. 177, 2018.

[6] M. Siringo and I. M. Adikampana, “Persepsi Wisatawan Terhadap Kemacetan,” Destin. Wisata, vol. 2, no. 1, 2014.

[7] B. Siregar, “Ini 5 Tips Antisipasi Kemacetan Saat Liburan,” Kompas, Indonesia, p. 4, 02-Dec-2015. [8] J. J. Spinllane, Ekonomi Pariwisata, Sejarah dan Prosesnya. Yogyakarta: Kanisius, 1985.

[9] I. Condratov, “E-Tourism : Concept And Evolution,” vol. 2, no. 1, pp. 58–61, 2013. [10] V. Middleton, Marketing in Travel and Tourism. London: Buterworth-Heinemann, 2001.

[11] R. N. Sari, R. Santoso, and H. Yasin, “Komputasi Metode SAW dan TOPSIS Menggunakan GUI Matlab Untuk Pemilihan Jenis Object Wisata Terbaik (Studi Kasus Pesona Wisata Jawa Tengah),” no. Universitas Diponegoro, 2016.

[12] M. Mathewa and S. Sahua, “Comparison of new multi-criteria decision making methods for material handling equipment selection,” Manag. Sci. Lett., vol. 4, pp. 139–150, 2014.

[13] S. Kusumadewi, H. S, H. A, and Wardoyyo, Fuzzy Multi-attribute Decission Making (FUZZY MADM). Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.

[14] E. Turban, Decission Support System and Inteligent System, Bahasa Ind. Yogyakarta: Andi, 2005. [15] Alireza Afshari, M. Mojahed, and R. M. Yusuf, “Simple Additive Weighting approach to Personnel

Selection problem,” Int. J. Innov. Manag. Technol., vol. 1, no. 5, pp. 511–515, 2010.

[16] S. Nidhra, “Black Box and White Box Testing Techniques - A Literature Review,” Int. J. Embed. Syst. Appl., vol. 2, no. 2, pp. 29–50, 2012.

[17] A. S. Hussein, “The Application Of E-tourism In Small and Medium-scale Tourism In Indonesia : A Strategic Management View,” J. Indones. Econ. Bus., vol. 25, no. 2, pp. 190–200, 2010.

Gambar

Tabel 1.  Daftar jumlah kunjungan wisatawan tahun 2017
Tabel 2. Daftar alternatif wisata pantai
Tabel 5. Tabel bobot sub kriteria

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun pemerintah telah berusaha dengan memberikan fasilitas yang berkualitas, mencoba untuk mengadopsi metode yang sama yaitu dengan Hye On Wye Book Town

Bacalah baik-baik setiap pernyataan yang tersedia, lalu pilihlah salah satu jawaban dari 4 pilihan jawaban yang tersedia dengan memberi tanda silang (X).. Bila kurang jelas,

Gambaran profesionalisme guru dalam peningkatan mutu pendidikan di SDN 65 Katteong Pinrang dapat dilihat dari 4 (empat) aspek kompetensi, yaitu: a) Kompe- tensi pedagogik ,

Profil fungsi hamburan dari 5% larutan kopolimer blok (EO)'03-(PO)39-(EO)103 pada beberapa suhu seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2.. Gambar 3 adalah

Untuk menentukan nilai dari karakteristik Tuned Mass Damper, yaitu nilai massa, redaman serta kekakuannya, maka hal pertama yang dilakukan yaitu menentukan total massa

Turbocharger dilengkapi dengan waste gate valve yang berfungsi untuk mengontrol tekanan udara yang masuk (boost pressure) dan ada pula yang dilengkapi dengan inter-cooler yang

Oleh karena itu, penyusunan dan penerbitan Kamus Dwibahasa Bahasa Talaud- Bahasa Indonesia ini diharapkan dapat mengatasi kesenjangan kemampuan berbahasa Indonesia bagi

Manajer Investasi dapat membeli Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri yang informasinya dapat diakses dari Indonesia melalui media massa atau