• Tidak ada hasil yang ditemukan

pembelajaran ipa di sd

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "pembelajaran ipa di sd"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar *

Oleh: Rahayu Dwisiwi S.R., M.Pd.

Pendahuluan

Jika kita melihat tingkat penguasaan materi IPA pada siswa SD, maka

kita perlu mempertanyakan apakah pembelajaran IPA di SD sudah

menggunakan metode yang tepat ? Berdasarkan hasil penelitian, ternyata

sebagian besar guru SD melaksanakan pembelajaran IPA menggunakan

metode yang sama dengan metode ketika guru melaksanakan pembelajaran

mata pelajaran lainnya. Metode pembelajaran yang banyak digunakan guru

adalah metode ceramah dan hanya sebagian kecil saja yang melaksanakan

demonstrasi. Dari kenyataan tersebut, ada sebagian orang yang mengatakan

bahwa yang berlangsung sekarang ini adalah pemberiaan mata pelajaran

IPA yang IPS, bahkan Sejarah IPA.

Pembelajaran IPA dengan menggunakan metode ceramah

menjadikan siswa pasif, hanya mendengarkan dan mencatat, dan sesekali

saja menjawab pertanyaan jika ada pertanyaan dari guru. Selama

pembelajaran gurulah yang aktif, guru sebagai satu-satunya sumber

informasi. Jika ada demonstrasi dari guru, maka demonstrasi yang dilakukan

bertujuan untuk membuktikan konsep IPA yang telah disampaikan guru

sebelumnya.

(2)

Pemerintah telah berusaha memperbaiki pembelajaran IPA di SD

antara lain melalui penataran/pelatihan dan penyediaan sarana paket alat

peraga IPA. Walaupun para guru telah dilatih/ditatar dan paket alat peraga

IPA sudah lama dikirimkan,

namun masih saja para guru menggunakan metode ceramah dalam

pembelajaran IPA. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sebagian alat

peraga tersebut belum pernah digunakan dan banyak yang telah rusak

sebelum digunakan. Ada banyak alasan hal tersebut terjadi, antara lain: guru

belum mampu menggunakan paket alat peraga IPA, buku petunjuk

percobaan tidak jelas, paket alat peraga tidak lengkap, guru takut alat peraga

tersebut rusak saat digunakan, guru SD masih mengampu semua mata

pelajaran, materi mata pelajaran IPA terlalu banyak, guru merasa repot harus

menyiapkan alat peraga IPA, dan sebagainya.

Materi Mata Pelajaran IPA

Dari namanya IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam, sebenarnya kita

sudah dapat mengetahui materi mata pelajaran IPA. Materi yang dipelajarai

dalam mata pelajaran IPA antara lain semua benda di alam, fenomena atau

kejadian alam yang meliputi sebab dan akibat dari kejadian tersebut, proses

terjadinya, sampai penerapan atau pemanfaatannya bagi manusia. Jika

ditinjau dari materi yang dipelajari, maka dalam pembelajaran IPA hendaknya

siswa melakukan pengamatan terhadap benda atau kejadian alam.

IPA juga dapat ditinjau dari segi proses maupun produk/hasil. Dalam

(3)

memperoleh hasil yang berupa konsep, prinsip, maupun teori IPA,

diharapkan siswa mengalami atau belajar tentang bagaimana cara

mendapatkan pengetahuan. Adapun cara mendapatkan pengetahuan dalam

IPA menggunakan suatu proses ilmiah yang kita sebut dengan metode

ilmiah.

Belajar melalui Penemuan

Terdapat beberapa metode belajar melalui penemuan, antara lain

metode pembelajaran memecahkan masalah. Metode ini merupakan metode

yang paling sering digunakan dalam pembelajaran IPA. Kegiatan siswa

selama pembelajaran memecahkan masalah merupakan hal utama.

Berbagai media digunakan dalam pembelajaran, siswa aktif melakukan

kegiatan untuk menjawab permasalahan atau pertanyaan yang terlontar

pada awal jam pelajaran. Guru hanya memberi konsultasi dan membantu

siswa jika ada kesulitan siswa dalam melaksanakan kegiatan.

Salah satu keberhasilan metode ini adalah siswa mengalami sendiri

bagaimana caranya menemukan hubungan antar variabel dan mengalami

sendiri bagaimana cara mendapatkan pengetahuan. Jika guru menggunakan

metode ini, maka sebelum pembelajaran berlangsung guru (bisa juga

bersama siswa) perlu menyiapkan media pembelajaran, misalnya alat

peraga IPA. Banyak macam metode penemuan, antara lain metode

pembelajaran pemecahan masalah. Metode ini berorientasi pada prosedur

aktivitas dan pemikiran ilmu alam, sehingga kekhawatiran bahwa siswa

(4)

Metode belajar melalui penemuan memperhatikan pengetahuan yang

sebelumnya sudah dikuasai para siswa. Berbekal pengetahuan awal dan dari

data pengamatan, siswa dapat menemukan pengetahuan sendiri. Selain itu

metode belajar melalui penemuan memungkinkan dipenuhinya

prinsip-prinsip utama pendidikan, antara lain: visualisasi, aktivitas siswa, kedekatan

dengan kehidupan nyata, kemandirian siswa, dan sebagainya.

Struktur Pembelajaran Memecahkan Masalah

Pembelajaran perlu distrukturkan sedemikian rupa sehingga para

siswa mampu memahami, mengingat, dan mengaplikasikan materi yang

diajarkan. Struktur utama jam pembelajaran melalui penemuan terdiri dari:

1. Pengembangan suatu masalah atau pertanyaan ilmu pengetahuan

alam.

2. Membahas solusi-solusi yang mungkin, sebagai contoh perumusan

hipotesis atau jawaban sementara terhadap permasalahan.

3. Menguji hipotesis melalui perencanaan percobaan, pelaksanaan

percobaan, dan analisis data percobaan.

Stuktur tersebut masih perlu dirinci dalam tahap-tahap atau

langkah-langkah kegiatan. Rincian struktur pembelajaran memecahkan masalah

terdiri dari delapan langkah pembelajaran, yaitu: motivasi, penjabaran

masalah, penyusunan opini, perencanaan dan konstruksi, percobaan,

kesimpulan, dan konsolidasi pengetahuan melalui penerapan. Kedelapan

langkah pembelajaran tersebut secara garis besar dapat dibagi dalam tiga

(5)

Selanjutnya disampaikan salah satu contoh Model Jam Pembelajaran

IPA dengan metode belajar melalui penemuan. Alat peraga IPA yang

digunakan dari paket alat peraga IPA dar SEQIP. Jika di SD tidak ada paket

alat peraga tersebut, dalam pelaksanaannya dapat menggunakan paket alat

peraga IPA (Inpres) yang telah tersedia di tiap SD, serta membuat alat

peraga sendiri dari bahan yang ada di lingkungan kita. Materi pelajaran IPA

diambil dari kelas 5 SD dengan topik Panas. Pembelajaran Perpindahan

Panas dengan Cara Konveksi Udara dengan waktu 1 jam pelajaran secara

lengkap ada di lampiran.

Daftar Pustaka

Brenda Walpole. 175 Science Experiment. Hongkong: Random House.

Rahayu Dwisiwi S.R., (1992). Kemampuan Guru Sekolah Dasar dalam Memanfaatkan Alat Peraga IPA. Laporan Penelitian. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.

Tim SEQIP. (2000). Buku IPA Guru Kelas 5. Jakarta: Science Education Quality Improvement Project.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi yang dilakukan oleh agen Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang Syariah Makassar efektif dalam

Lebih-lebih pekerjaan-pekerjaan hukum itu dikaitkan dengan masalah prosedur, tampak jelas bahwa lembaga legislatif yang menetapkan produk hukum sebenarnya lebih dekat dengan

Beberapa aspek yang terkait untuk perencanaan kapasitas pembangkit listrik di Kepulauan Madura antara lain adalah pertumbuhan permintaan energi listrik, rasio

Semakin teguh akuntan publik terhadap etika profesi maka semakin profesional seorang auditor, karena orang yang memiliki sikap etis akan selalu mempertimbangkan

nama, tipe data dari sebuah kolom/field, menambah, merubah urutan dan menghapus field, menambah dan menghapus Primary Key dan Foreign Key, menambah dan mengurangi konstrain

penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi bagi guru perlu di evaluasi secara komprehensif agar dapat mengetahui faktor-faktor apa yang menjadi penyebab manajemen

PENGENALAN SUARA PADA SISTEM NOTULEN RAPAT MENGGUNAKAN CONVOLUTIONAL NEURAL NETWORK (CNN).. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b) Rezidenti, ktorí by v prípade, Ïe by sa akcia neuskutoãnila, neostali v lokalite a svoje v˘davky by realizovali in˘m spôsobom v externej ekonomike (napr. by i‰li na v˘let