AKUNTANSI PERBANKAN
GIRO DAN TABUNGAN
(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Perbankan)
Dosen Pengampu : Nila Aprila, SE.M.Si.Ak.,CA
DISUSUN OLEH:
Pensialing (C1C016038)
Dian Priskilla Rischa (C1C016068)
Bimo Asfriyanto (C1C016072)
Herly Kurniati (C1C016123)
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi & Bisnis
Universitas Bengkulu
2017
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmaynya penyusun mampu
menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Perbankan
Syari’ah.
Agama sebagai sistem kepercayaan dalam kehidupan umat manusia dapat
dikaji melalui berbagai sudut pandang. Islam sebagai agama yang telah
berkembang selama empat belas abad lebih menyimpan banyak masalah
yang perlu diteliti, baik itu menyangkut ajaran dan pemikiran keagamaan
maupun realitas sosial, politik, ekonomi dan budaya.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini
tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga
kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Tabungan Dan
Giro, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi,
referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar.
Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas
Bengkulu. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing saya meminta masukannya
demi perbaikan pembuatan makalah saya di masayang akan datang dan
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Bengkulu, Februari 2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bank adalah salah satu lembaga keuangan yang menjalankan operasi sebagai
intermediasi antara masyarakat yang kelebihan dana dan masyarakat yang
kekurangan dana. Dalam menjalankan operasinya itu bank melakukan kegiatan
penghimpunan dan penyaluran dana. Penghimpunan dana yang berasal dari
masyarakat digunakan bank untuk disalurkan kepada masyarakat lain yang
kekurangan dana. Dana masyarakat yang dihimpun disimpan dalam rekening
kredit bank karena pada dasarnya dana simpanan dari masyarakat adalah hutang
yang harus dibayar.
Berdasarkan dari sumbernya, dana bank dapat dikelompokkan kedalam dua
kelompok, yaitu dana dari masyarakat seperti giro, tabungan, dan simpanan
berjangka atau deposito berjangka serta dana dari bank lain seperti pinjaman antar
bank dalam bentuk call money, deposito berjanka dan lainnya.
Dana dalam bank adalah hutang bank kepada masyarakat atau pihak lainnya yang
akan dibutuhkan disisi pasiva atau sebelah kanan neraca. Karena sifatnya sebagai
hutang, maka rekening dana ini akan bertambah disebelah kredit dan berkurang
disebelah debet. Rekening dana bank merupakan rekening permanen atau real yang
selalu akan disajikan pada neraca secara kumulatif.
Bank akan dibebankan dengan sejumlah bunga yang akan dicatat sebagai biaya
bunga pada ikhtisar laba-rugi bank. Suku bunga yang dibebankan akan
beragam-ragam sesuai dengan jenis dana yang dimiliki oleh bank yang bersangkutan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari sumber dana ?
2. Bagaimana memperoleh sumber dana ?
3. Apa pengertian dari giro ?
4. Bagaimana mengakuntasikan giro ?
5. Bagaimana cara melakukan pembukaan, penyetoran, penarikan dan
perhitungan jasa pada giro ?
6. Apa pengertian dari tabungan ?
8. Bagaimana mengakuntansikan tabungan ?
9. Bagaimana cara melakukan pembukaan, penyetoran, penarikan, dan
perhitungan bunga pada tabungan ?
BAB II
PEMBAHASAN
1.1
Giro
A.
Pengertian
Giro adalah simpanan pihak lain pada bank yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, kartu ATM, sarana
perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan.
1.Perlakuan Akuntansi
Setoran giro yang diterima tunai pada saat uang diterima. Setoran giro
melalui kliring (bilyet giro bank lain) diakui setelah tidak ada tolakan (dananya
sudah efektif)
2.Sifat Rekening Giro
Rekening giro merupakan hutang jangka pendek bank yang harus disajikan
dalam hutang lancar. Setiap kali terjadi mutasi pertambahan rekening nasabah akan
dibukukan disebelah kredit dan setiap kali terjadi pengurangan rekening giro
nasabah akan dibukukan disebelah debet. Dengan demikian saldo normal rekening
giro adalah sebelah kredit. Apabila saldo rekening giro nasabah berada pada sisi
debet, maka rekening tersebut bersaldo negatif yang lazimnya dalam dunia
perbankan dikenal dengan saldo merah
atau terjadinya overdraft (bersaldo negatif).
Kalau sampai terjadi saldo negatif, maka kepada pemegang giro tidak dapat lagi
menarik dananya dan kepadanya tidak akan diberikan bunga atau jasa giro,
melainkan akan dibebankan dengan sejumlah biaya atau beban bunga yang harus
dilunasi oleh nasabah yang bersangkutan. Biaya bunga tersebut memperbesar
saldo debet rekening giro yang bersangkutan.
B.
Pembukuan Transaksi Giro
1.Transaksi Pembukuan Rekening Giro dan Penyetoran
Setelah memenuhi segala persyaratan pembukuan rekening giro, seorang
calon nasabah diminta untuk segera menyetor sejumlah uang tertentu sebagai
setoran pertama.
Sebagai contoh:
Pada tanggal 1 Agustus 2013 Tuan Hermawan membuka rekening giro pada
bank Omega cabang Jakarta dan menyetor tunai sejumlah Rp. 100.000.000,-, dan
membayar tunai semua biaya administrasi seperti penerbitan buku cek sebesar Rp.
50.000,-. Maka bank Mega cabang Jakarta akan dibukukan seperti:
Jurnal Pembukaan rekening Giro
Ta
nggal
Keterangan
Debet
Kredit
20
13
Ag
st 1
KAS
Giro Rek.
Hermawan
Barang
cetakan-Buku Cek
Rp.100.
050.000
Rp.100.
000.000
RP.
50.000
2. Penyetoran Kliring
Jurnal untuk transaksi penyetoran warkat kliring
Tang
gal
Keterangan
Debet
Kredit
2013
Agst 10
Bank Indonesia
-Giro
WARKAT
KLIRING
Rp.10.
000.000
Rp.10.
000.000
Pada waktu hasil kliring dinyatakan berhasil, akan dibukukan dengan cara
menihilkan rekening warkat kliring yang sifatnya sementara, dengan ayat jurnal
sebagai berikut:
Jurnal setelah kliring dinyatakan berhasil
Tang
gal
Keterangan
Debet
Kredit
2013
Agst 10
WARKAT
KLIRING
Giro Rek.
Hermawan
Rp.10.
000.000
Rp.10.
000.000
Akan tetapi apabila kliring ditolak maka jurnal yang harus dibuat adalah
dengan menihilkan BANK INDONESIA – GIRO dan Warkat Kliring (titipan Kliring),
sebagai berikut:
Jurnal Apabila kliring Ditolak
Tang
gal
Keterangan
Debet
Kredit
2013
Agst 10
WARKAT
KLIRING
Bank
Indonesia-Giro
Rp.10.
000.000
Khusus untuk pembukaan rekening giro yang dilakukan dengan menyerahkan
sebuah warkat kliring, transaksi penarikan rekening giro baru dapat dilakukan paling
cepat sehari setelah kliring diselesaikan
Seluruh transaksi penetoran ini memiliki kode transaksi sendiri yang akan
memudahkan didalam memberikan informasi kepada manajemen bank terhadap
jenis penyetoran. Maksud kode ini adalah selain memberikan informasi juga untuk
tujuan keamanan bagi pihak bank seperti mencegah terjadinya penyetoran kliring
dan penarikan rekening giro pada hari yang sama. Kalau hal ini terjadi bank bisa
kebobolan, karena nasabah yang curang akan menarik dana gironya melebihi saldo
yang dimiliki.
3. Penyetoran melalui transfer
Apabila pada tanggal 15 Agustus 2013 Hermawan menerima transfer dari
seorang rekannya nasabah Bank BCA sebesar Rp. 50.000,- oleh Bank Mega akan
dibukukan seperti berikut:
Jurnal Penyetoran Rekening Giro
Tangg
al
Keterangan
Debet
Kredit
2013
Agst 15
Bank Lain - Giro
Giro - Rek.
Hermawan
Rp.5.0
00.000
Rp.5.0
00.000
C.
Penarikan
Penarikan rekening giro dapat dilakukan setiap saat setelah memenuhi
persyaratan tertentu. Jenis penarikan kredit antara lain dapat berupa penarikan
tunai, penarikan dengan memberikan amanat kepada bank, penarikan kliring, dan
lain sebagainya.
1. Nasabah menulis selembar cek dan menanda-tanganinya
2. Cek tersebut diserahkan ke loket pengambilan di bank, yang kemudian oleh
petugas loket dibelakang cek dibubuhi blok stempel untuk ditanda-tangani oleh si
pembawa cek tadi.
3. Petugas loket meneruskan cek tadi ke petugas rekapitulasi awal kas, guna
diperiksa kebenaran cek tersebut.
4. Setelah dinyatakan benar cek tersebut diteruskan ke petugas primanota,
untuk diadakan pencocokan antara saldo rekening yang masih tersisa dengan
besarnya dana yang akan ditarik. Bila saldonya cukup maka langsung dikurangi dan
bila ternyata saldonya tidak mencukupi, dikembalikan kepetugas rekapitulasi awal
kas dan dibuatkan surat penolakan
Contoh:
Pada tanggal 15 Agustus 2013 Tuan Hermawan menarik dana gironya dengan
selembar cek sebesar Rp.20.000.000, untuk dibayarkan oleh bank secara tunai.
Atas penarikan cek oleh Tuan Hermawan tersebut, maka oleh bank akan dibuat
jurnalnya sebagai berikut:
Jurnal Penarikan Rekening Giro
Tanggal
Keterangan
Debet
Kredit
2013 Agst 15 Giro Rek. Tn.
Priambodo
KAS RUPIAH
Rp.20.000.00
0
Rp.20.000.00
0
Dengan adanya penarikan tunai ini, maka rekening giro Tuan Hermawan akan
berkurang dan dengan demikian perhitungan jasa giro yang diperhitungkan untuk
keuntungan Tuan Hermawan juga akan berkurang.
Penarikan secara Kliring
4.000.000,- dan memerintahkan bank Mega agar diserahkan untuk keuntungan
seorang nasabah di bank BRI, maka bank Mega akan dibukukan sebagai berikut:
Jurnal Penarikan Secara Kliring
Tanggal
Keterangan
Debet
Kredit
2013 Agst 15 Giro-Rek. Hermawan
Bank
Indonesia-Giro
Rp.4.000.000
Rp.4.000.000
D.
Pembukuan Transaksi Kliring
Semakin banyak transaksi dagang yang melibatkan pembayaran dengan
bank mengakibatkan semakin banyaknya transaksi giral antar bank. Kelancaran
pembayaran transaksi yang timbul dari pembayaran menuntut semakin mudah dan
rapih transaksi penyelesaian transaksi giral. Oleh sebab itu, bank selaku lembaga
keuangan penyelenggara transaksi giral harus menyediakan kemudahan
mekanisme transaksi giral tersebut.
Pengertian Kliring
Kliring adalah suatu tata-cara perhitungan hutang piutang dalam bentuk
surat-surat dagang dan surat-surat berharga dari suatu bank terhadap bank lainnya
denganmaksud agar penyelesaiannya dapat terselenggara dengan mudah dan
aman, serta untuk memperluas dan memperlancar lalu-lintas pembayaran giral
Lalu-lintas pembayaran giral ini adalah suatu proses kegiatan
bayar-membayar dengan warkat kliring, yang dilakukan dengan cara saling
memperhitungkan diantara bank-bank, baik atas beban maupun untuk keuntungan
nasabah yang bersangkutan. Konsekuensi dari itu semua, bank diwajibkan
memelihara sejumlah saldo alat likuid dalam bentuk rekening Giro pada Bank
Indonesia untuk menampung semua penarikan dan penyetoran nasabah
masing-masing yang akan mengakibatkan bertambah atau berkurangnya saldo giro
tersebut. Alat likuid yang harus dipeliharaoleh suatu bank pada rekening Giro Bank
Indonesia harus memenuhi syarat tertentu.
Warkat Kliring
Warkat kliring adalah alat atau sarana yang dipakai dalam lalu-lintas
bank untuk transfer atau wesel unjuk, nota debet atau kredit, dan jenis-jenis warkat
lain yang telah disetujui penyelenggara.
Warkat kliring yang dapat di kliringkan adalah harus dinatakan dalam mata
uang rupiah dan bernilai nominal penuh (seratus persen nilai nominal) serta telah
jatuh tempo pada saat dikliringan. Nota atau warkat yang diikut sertakan dalam
kliring dapat dikelompokkan menjadi empat macam nota atau warkat kliring.
Kelompok Nota atau Warkat Kliring
Nota Debet
Keluar
Adalah arkat yang disetorkan oleh nasabah
untuk keuntungan rekeningnya. Bank
penarik akan mendebet rekening giro pada
Bank Indonesia.
Nota Kredit
Masuk
Adalah warkat yang diterima oleh suatu bank
untuk keuntungan rekening nasabah bank
tersebut. Disini bank penerima warkat ini
akan mendebet rekening giro pada Bank
Indoesia.
Nota Debet
Masuk
Adalah warkat yang diterima oleh suatu bank
atas cek sendiri yang telah ditarik oleh
nasabahnya. Bank ini akan mengkredit
rekening giro pada Bank Indonesia.
Nota Kredit
Keluar
Adalah warkat dari nasabahnya sendiri untuk
disetorkan kepada nasabah pada bank lain.
Disini akan terjadi perhubungan giro. Bank
yang menyerahkan warkat kepada bank lain
akan mengkredit rekening giro pada Bank
Indonesia.
Jenis-jenis Kliring
1.
Kliring Umum
adalah sarana perhitungan warkat-warkat antar bank yang
pelaksanaannya diatur oleh Bank Indonesia.
2.
Kliring Lokal
adalah sarana perhitungan warkat antar bank yang berada
dalam satu wilayah kliring (telah ditentukan)
dari suatu kantor cabang untuk kantor cabang lainnya yang bersangkutan pada
kantor induk yang bersangkutan.
Penyelenggara Kliring
Kliring di Indonesia hanya dapat dilakukan oleh bank sentral dalam hal ini
adalah Bank Indonesia. Namun demikian apabila disuatu daerah belum terdapat
Bank Indonesia maka akan diatur lain pelaksanaan kliringnya oleh Bank Indonesia.
Peserta Kliring
Ada dua macam peserta kliring:
1.
Peserta Kliring Langsung
Adalah bank-bank yang sudah tercatat sebagai peserta kliring dan dapat
memperhitungkan warkatnya secara langsung dalam pertemuan kliring.
2.
Peserta Kliring Tidak Langsung
Adalah bank-bank yang belum tercatat sebagai peserta kliring dan yang
memperhitungkan warkatnya dengan kantor pusat atau kantor cabang lainnya
adalah yang sudah tercata menjadi peserta kliring.
1.2
Tabungan
1. Pengertian Tabungan
Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, tabungan adalah
simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan /atau alat lainnya
yang dipersamakan dengan itu. Tabungan merupaka jenis simpanan yang sangat
dikenal oleh masyarakat karena sejak sekolah dasar anak-anak sudah dikenalkan
dengan tabungan, meskipun masih bersifat menabung di sekolah.
Tujuan masyarakat menabung di bank antara lain:
a. Nasabah merasa aman menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan di bank.
b. Nasabah dapat menarik tabungannya dengan mudah karena bank
c. Untuk penghematan, supaya seluruh penghasilannya tidak digunakan untuk
belanja.
2. Sarana Penarikan Tabungan
Dalam melakukan penarikan terhadap rekening tabungan, maka bank memberikan
beberapa sarana yang dapat digunakan untuk menarik rekening tabungan, antara
lain:
a. Buku tabungan
Merupakan salah satu bukti bahwa nasabah tersebut adalah nasabah penabung di
bank tertenu. Setiap nasabah tabungan akan diberikan buku tabungan, dan dalam
buku tabungan akan di peroleh informasi mutasi setoran, penarikan, dan
pemindahbukuan. Informasi yang terdapat dalam buku tabungan menggambarkan
tentang mutasi dan saldo tabungan.
b. Slip Penarikan
Merupakan formulir yang disediakan oleh bank untuk kepentingan nasabah yang
ingin melakukan penarikan tabungan melalui kantor bank yang menerbitkan
tabungan tersebut.
c. ATM`(Anjungan Tunai Mandiri)
Merupakan sejenis kartu plastik yang fungsinya dapat digunakan menarik dana
tunai dari rekening tabungan melalui mesin ATM yang telah disiapkan oleh bank.
Dalan dunia modern, ATM merupakan sarana yang perlu diberikan oleh setiap bank
untuk dapat bersaing dalam menawarkan produk tabungan, karena kartu ATM
menjadi kebutuhan bagi setiap nasabah tabungan.
d. Sarana Lainnya
Sarana lain yang disediakan oleh bank misalnya formulir transfer. Formulir transfer
merupakan sarana pemindahbukuan yang disediakan untuk nasabah dalam
melakukan pengiriman uang baik ke bank sendiri maupun kebank lain. Beberpa
bank dapat melayani nasabah yang ingin menarik dan /atau memindahkan dananya
dari rekening tabungan tanpa harus membawa buku tabungan. Fasilitas ini
diberikan oleh bank kepada nasabah yang sudah di kenal dan loyal.
3. Akuntansi Tabungan
Merupakan pencatatan untuk semua transaksi yang terkait dengan tabungan, yang
meliputi setoran, penarikan, dan pemindahbukuan.
a. Saldo tabungan dinilai sebesar jumlah kewajiban bank kepada pemilik
tabungan. Saldo tabungan nasabah dicacat dalam kelompok kewajiban, karena
tabungan nasabah merupakan utang bagi bank yang sewaktu-waktu bank harus
membayarnya tanpa perjanjian.
b. Transaksi tabungan diakui sebesar nominal penyetoran atau penarikan yang
dilakukan oleh penabung. Pencatatannya sesuai dengan jumlah yang disetorkan
atau yang ditarik secara tunai.
c. Setoran tabungan yang diterima tunia diakui pada saat uang diterima, dan
setoran kliring diakui pada saat kliring berhasil ditagihkan atau kliring dinyatakan
efektif.
d. Bank memberikan bungan tabungan yang sebesarnya sesuai dengan kebijakan
bank masing-masing dan jenis tabungan. Pada umumnya bank memberikan bunga
yang diperhitungkan secara harian sesuai dengan saldo pengendapannya.
4. Pembukaan Tabungan
Pembukaan tabungan merupakan awal nasabah menjadi nasabah tabungan.
Sebelum pembukaan tabungan dilaksanakan, bank akan memberikan formulir isian
yang harus dilengkapi oleh calon nasabah. Setelah formulir diisi lengkap, maka
Bank akan membuka rekening tabungan. Nasabah akan melakukan setoran mininal
sejumlah uang tertentu sebagai saldo awal rekening tabungan. Setoran berikutnya
juga ditetapkan jumlah minimal setorannya. Setiap bank akan mensyaratkan
adanya ketentuan tentang seorang awal yang besarnya tergantung pada
masing-masing bank dan setoran beriktunya.
Contoh Transaksi:
Pada tanggal 06 Mei 2012, Ida membuka rekening tabungan di Bank Bima Surabaya
dengan menyetorkan uang tunai sebesar Rp 1.000.000
Jurnal yang dibuat oleh Bank Ida
Tgl.
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
6
Kas
Tabungan – Ida
(mencatat setoran tunai
untuk menambah saldo
Tabungan)
1.000.000
5. Setoran Tabungan
Setoran merupakan aktivitas yang dilakukan oleh pemegang tabungan untuk
menambah saldo tabungannya. Setoran nasabah dapat dilakukan dengan setoran
tunai.
Dalam slip setoran tersebut tertera tanggal setoran, pilihan setoran yang terdiri dari
setoran tunai dan lainnya. Disamping itu terdapat pilihan tujuan setoran sesuai
dengan jenis rekeingnya antara lain setoran untuk rekening giro, tabungan,
deposito, kredit dan lainnya. Slip ini dapat digunakan untuk berbagai macam jenis
setoran baik setoran tunai maupun setoran nontunai.
a. Setoran Tunai
Setoran tunai merupakan setoran yang dilakukan oleh nasabah secara langsung ke
bank dengan menyetorkan uang tunai kepada bank. Bank akan memeriksa jumlah
uang yang disetorkan dan membandingkannya dengan jumlah angka yang tertera
pada slip setoran bila benar, maka akan dicatat dalam pembukuan bank.
Ilustrasi:
Pada tanggal 11 Mei 2007, Ida setor uang tunai ke PT Bank Bima Surabaya sebesar
Rp 6.000.000 untuk menmbah saldo rekening tabungannya.
Jurnal yang dibuat oleh bank BRI
Tgl.
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
11
Kas
Tabungan – Ida
(mencatat setoran tunai tabungan)
6.000.000
6.000.000
Dengan membukukan setoran tunai untuk keuntungan nasabah tabungan, maka
posisi kas bank akan meningkat dan posisi tabungan nasabah juga meningkat
dengan jumlah yang sama yaitu, Rp 6.000.000
b. Setoran Nontunai
a) Pemindah bukuan
Merupakan aktivitas yang dilakukan oleh bank atas perintah nasabah untuk
memindahkan dana dari satu rekening ke rekening lain dalam bank yang sama.
Misalnya pemindahan dana dari rekening tabungan ke rekening giro dan /atau
sebaliknya, yaitu pemindahan dana dari rekening giro ke rekening tabungan atau
sama-sama dari rekening tabungan atau rekening giro akan tetapi, dengan nomor
rekening nasabah yang berbeda. Setoran nontunai melalui pemindahbukuan akan
berpengaruh pada penambahan dan pengurangan masing-masing rekening.
Ilustrasi
Tanggal 8 Mei 2007, dara memindahbukuan rekening tabungannya di bank Bima
Surabaya sebesar Rp 5.000.000 untuk keuntungan rekening tabungan atas nama
Ida, nasabah Bank BRI
Tanggal 10 Mei 2006, Bebe mengirimkan dana sebesar Rp 10.000.000 dengan
mendebit rekening tabungannya di Bank Bima Jakarta untuk keuntungan rekening
tabungan Ida, nasabah Bank Bima Surabaya
Jurnal yang dibual oleh Bank Bima
Tgl
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
8
10
Tabungan Dara
Tabungan Ida
(pemindahbukuan antar rek.
tabungan)
RAK – Cabang Kendari
Tabungan Ida
(pemindahbukuan antar cabang)
5.000.000
10.000.000
5.000.00
10.000.000
b) Setoran Kliring
untuk tabungan dicatat pada saat warkat tersebut telah dapat ditagihkan kepada
bank yang menerbitkan warkat.
Ilustrasi
Pada tanggal 11 Mei 2007, Ida setor BG yang diterbitkan ole
h bank Mandiri Surabayan senilai Rp 10.000.000 dan hasilnya akan dikreditkan ke
rekening tabungan atas nama Ida di Bank Bima Surabaya.
Jurnal yang dibuat oleh Bank Bima
Tgl.
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
11
Rekening perantara Kliring
10.000.000
Pada saat warkat tertagih/ditolak
Tgl.
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
11
Rekening Perantara Kliring
Giro pada BI
Tabungan Ida
(mencatat hasil kliring ke
tabungan)
10.000.000
10.000.000
10.000.000
c) Transfer Masuk
Merupakan kiriman uang dari nasabah yang berasal dari bank lain untuk
keuntungan nasabah bank. Dengan adanya transfer masuk atas keuntungan
rekening tabungan nasabah, maka rekening tabungan nasabah akan bertambah.
Kenaikan rekening nasabah tabungan ini diimbangi dengan kenaikan rekening giro
pada bank indonesia. Kiriman uang dari bank lain akan melibatkan saldo rekening
bank yang terdapat di bank indonesia, oleh karena itu setiap terdapat penerimaan
uang yang berasal dari bank lain maka akan menambah saldo giro pada bank
indonesia.
Pada tanggal 11 Mei 2007, terdapat transfer masuk (kiriman uang) dari bank niaga
Surabaya untuk keutungan nasabah tabungan Ida di Bank Bima Surabaya sebesar
Rp 10.000.000
Jurnal di bank Bima Surabaya
Tgl.
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
11
Giro pada BI
Tabungan Ira
10.000.000
10.000.000
Bank Bima menerima kiriman dana dari Bank Niaga untuk keuntungan Ida, nasabah
tabungan. Kiriman uang dari bank lain, akan berpengaruh pada kenaikan tabungan
Ida sebesar Rp 10.000.000
6. Penarikan Tabungan
Penarikan tabungan merupakan pengambilan dana yang dilakukan oleh nasabah.
Bank memiliki kebijakan yang berbeda tentang penarikan dana dari rekening
tabungan, baik dilihat dari segi jumlah penarikan maupun frekuensi penarikan
dalam sehari. Penarikan uang dengan nominal besar meskipun sebenarnya bank
tidak membatasi, akan tetapi nasabah perlu memberitahukan sebelumnya, karena
persediaan uang di bank jumlahnya terbatas. Penarikan tunai yang dilakukan
langsung di bank, yaitu nasabah mengisi slip penarikan dan menandatanginya,
kemudian menyerahkan kepada teller disertasi dengan menyerahkan buku
tabungan.
a. Penarikan Tunai
Penarikan tunai tabungan merupakan penarikan yang dilakukan oleh nasabah
secara tunai. Penarikan tunai dapat dilakukan secara langsung dengan mengisi slip
penarikan yang disiapkan oleh bank disertai dengan menunjukkan buku tabungan
kepada Teller. Penarikan tunai lainnya, yaitu dengan menggunakan kartu ATM
sebagai sara penarikan nonteller.
Ilustrasi
Ø pada tanggal 11 Mei 2007, Ida menarik Tunai tabungannya di Bank Bima
Surabaya sebesar Rp 1.500.000
Ø pada tanggal 11 Mei 2007, Ida menarik tabungannya memalui bank BNI
Surabaya sebesar Rp 2.000.000. penarikan tunai melalui mesin ATM bank lain di
kenakan biaya Rp 5.000.000. Jurnal yang dibuat oleh Bank Bima
Tgl.
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
11
Tabungan Ida
Kas
(penarikan tunai)
Tabungan Ida
Kas – ATM
(penarikan tunai dari ATM)
Tabungan Ida
Giro bank lain
1.500.000
2.500.000
2.005.000
1.500.000
2.500.000
2.005.000
b. Penarikan Nontunai
Penarikan nontunai merupakan penarikan tabungan yang dilakukan dengan
menggunakan sarana lain selain buku tabungan dari kartu ATM. Penarikan nontunai
dapat dilakukan dengan cara pemindahbukuan dan transfer.
1) Pemindahbukuan
Pemindahbukuan merupakan penarikan yang dilakukan olehh nasabah tidak secara
tunai, akan tetapi dengan mendebit rekening tabungannya kemudian dipindahkan
ke rekening lain dalam satu bank yang sama baik dalam cabang yang sama maupu
cabang lain atau dalam jenis rekening yang sama atau yang berbeda. Misalnya
nasabah mendebit (menarik) rekening tabungannya untuk dipindahbukukan
kerekening giro atau kerekening tabungan lainnya dalam bank yang sama baik
cabang yang sama atau yang berbeda.
Ilustrasi:
Ø Pada tanggal 13 Mei 2007, Ida memindahbukukan dana yang berasal dari debit
rekening tabungannya sebesar Rp 1.000.000 dipindahbukukan untuk keuntungan
rekening giro PT Yudistira di Bank Bima Surabaya
Jurnal yang dibuat oleh Bank Bima
Bank Bima Surabaya
Tgl
.
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
13
14
Tabungan Ida
Giro PT Yudistira
(pemindahbukuan ke rek. Giro)
Tabungan Ida
RAK – Cabang Semarang
(pemindahbukuan ke cabang lain)
1.000.000
2.000.000
1.000.000
2.000.000
Bank Bima Semarang
Tgl
.
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
13
RAK – cabang Surabaya
Tabungan – Dian
(pemindahbukuan dari cabang lain)
2.000.000
2.000.000
2) Transfer Keluar
Transfer merupakan kegiatan memindahkan dana dari satu bank ke bank lain baik
dalam wilayah kliring yang sama ataupun diluar wilayah kliring. Transfer dapat
dilakukan dengan mendebit rekening tabungan nasabah sehingga tabungan
nasabah akan berkurang.
Ilustrasi:
Ø Pada tanggal 15 Mei 2007, Ida mentransfer dana dengan mendebit rekening
tabungannya sebesar Rp 2.000.000 untuk dikirimkan ke Happy, nasabah bank
permata Jakarta. Biaya transfer Rp 5.000 debit rekening tabungannya.
Jurnal yang dibuat oleh Bank Bima
Bank Bima Surabaya
Tgl.
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
15
15
Tabungan Ida
Giro pada BI
Kas
Pendapatan Komisi transfer
Tabungan Ida
RAK – Cabang Jakarta
Pendapatan Komisi transfer
(transfer ke bank lain)
500.000
5.000
2.005.000
500.000
5.000
2.000.000
5.000
Bank Bima Jakarta
Tgl.
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
15
RAK – Cabang Surabaya
Giro pada BI
(transfer ke bank lain)
2.000.000
2.000.000
7. Perhitungan Bunga Tabungan
Pemegang rekening tabungan akan mendapat imbalan berupa bunga. Bunga
tabungan dapat dihitung dengan berbagai metode perhitungan, antara lain metode
saldo terendah, dan metode saldo rata-rata harian.
a. Metode Saldo Terendah
Misalnya untuk menghitung bungan pada bulan mei, maka besarnya bunga dapat
dihitung sebagai berikut:
Bungan Tabungan = ....% x 31/365 x saldo terendah pada bulan mei
b. Metode Saldo Rata-Rata Harian
Merupakan perhitungan bunga yang didasarkan pada besarnya saldo rata-rata
harian, sehingga dasar perhitungannya mempertimbangkan saldo tabungan setiap
hari.
Untuk mempermudah membedakan antara perhitungan bunga dengan
menggunakan metode saldo terendah dan saldo rata-rata harian, maka dibawah ini
ilustrasi perhitungan bunga di Bank Bima Surabaya.
Ilustrasi:
Saldo rekening tabungan Ida per 31 Maret 2007 sebesar Rp 10.000.000 bungan
bulan maret setelah pajak sebesar Rp 100.000. transaksi yang terjadi di Bank Bima
pada bulan April 2007 adalah sebagai berikut:
Ø Tanggal 1 April 2007, Ida setor tunai sebesar Rp 5.000.000 dan mendapat
kiriman uang dari PT bank Bima Cabang Malang sebesar Rp 3.000.000
Ø Tanggal 6 April 2007, Ida setor cek yang diterbitkan oleh bank Bima sebesr Rp
1.000.000 untuk keutungan rekening tabungan Ida. Cek tersebut efektif hari ini
Ø Tanggal 21 April 2007, Ida menerima kiriman uang dari bank lain sebesar Rp
5.000.000 untuk keuntungan rekening tabungannya.
Ø Tanggal 28 April, debit rekening tabungan untuk membayar angsuran kredit
sebesar Rp 2.500.000
Ø Tanggal 30 april, beban adm ATM sebesar Rp 5.000
Dari transaksi tersebut, misalnya pada bulan April 2007, bungan tabungan sebesar
10% pertahun, dan pajak 20%, maka bunga tabungan Ida bulan April dapat dihitung
sebagai berikut:
IDA
LAPORAN MUTASI TABUNGAN
PER 30 APRIL 2007
Tgl
Keterangan
Mutasi
1
6
11
21
28
30
Saldo awal
Bunga bulan Maret 2007
Setoran tunai
Penarikan tunai
Setoran kliring
Transfer masuk
Pembayaran angsuran
Beban ATM
2.000.000
2.500.000
5.000
100.000
5.000.000
1.000.000
5.000.000
10.000.000
10.100.000
15.100.000
13.100.000
14.100.000
19.100.000
16.600.000
16.595.000
c. Metode Saldo Terendah
Saldo terendah tabungan Ida sebesar Rp 10.000.000
Bungan 10% pertahun
Dengan menggunakan metode saldo terendah, maka bunga tabungan dapat
dihitung sebagai berikut:
Bunga tabungan 10% x 30/365 x 10.000.000 = 82.192
Pajak 20% x 82.192 = 16.438
Bunga bersih 65.753
Dari perhitungan tersebut, maka jurnal yang dibuat oleh Bank Bima Surabaya
sebagai berikut:
Jurnal 30 April 2007
Tgl.
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
30
Bungan tabungan
Tabungan-Ida
Utang PPh
82.192
65.753
16.438
Dengan menggunakan metode saldo rata-rata harian, maka besarnya bunga yang
dibayarkan bank kepada Ira adalah sebesar Rp 127.533 dan pajak atas bunga
tabungan sebesar 25.507 sehingga Ida mendapat bunga tabungan sebesar Rp
102.026
Tgl 1-15
Tgl 6-10
Tgl 11-20
Tgl 21-27
Tgl 28-29
Tgl 30
5
5
10
7
2
1
15.100.000
3.100.000
14.100.000
19.100.000
16.600.000
16.595.000
75.500.000
65.500.000
141.000.000
133.700.000
33.200.000
16.595.000
Total
Jumlah hari pada bulan laporan (April)
Saldo rata-rata harian
Bungan
Pajak
Bunga bersih yang diterima Ida adalah
465.495.000
30
15.516.500
127.533
25.507
102.026
Dari perhitungan tersebut, jurnal yang dibuat oleh Bank Bima Surabaya adalah
sebagai berikut:
Jurnal 30 April 2007
Tgl
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
30
Beban bunga tabungan
Tabungann-Ida
Utang PPh
127.533
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana
dalam rangka membiayai kegiatan operasinya. Sumber dana bank yaitu :
a. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri
b. Dana yang berasal dari masyarakat luas
c. Dana yang bersumber dari lembaga lainnya
Akuntansi giro merupakan pencatatan yang terkait dengan transaksi yang
terjadi pada rekening giro. Pencatatan transaksi rekening giro dapat terjadi pada
saat pembukaan, setoran tunai, pemindahbukuan, setoran kliring, penarikan tunai
maupun penarikan kliring dan transaksi lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Lapoliwa, L S.E, Akt, MBA dan Daniel S. Kuswandi, S.E, Akt, MBA,
Akuntansi
Perbankan
(Edisi revisi) Akuntansi Transaksi Perbankan dalam Valuta Rupiah ,
Jakarta: Institut Bankir Indonesia, 1993
Lapoliwa, L S.E, Akt, MBA dan Daniel S. Kuswandi, S.E, Akt, MBA,
Akuntansi
Perbankan
(Jilid 5) Akuntansi Transaksi Perbankan dalam Valuta Rupiah ,, Jakarta: