• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbankan Makalah Giro Deposito dan Ta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perbankan Makalah Giro Deposito dan Ta"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PERBANKAN TABUNGAN,

DEPOSITO & GIRO

Oleh: Kelompok 5 Kelas A

1. KEVIN PRATAMA NUGRAHA 1413010276

2. LAILIL AMALIA HANIKA P 1413010258

3. NURNADYA DILIANA DEWI 1413010271

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

(2)

KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah, sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah ini tepat waktu.

Walaupun makalah ini telah selesai, namun kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalamnya masih terdapat banyak kekurangan. Kekurangan tersebut karena keterbatasan pengalaman, pengetahuan, kemampuan, waktu serta tenaga. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah kami harapkan demi penyempurnaan penulisan berikutnya.

Akhirnya kami berharap semoga makalah yang sederhana ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi diri penulis sendiri maupun bagi para pembacanya.

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

(4)

BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian tabungan

Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Tabungan merupakan jenis simpanan yang sangat dikenal oleh masyarakat, karena sejak sekolah dasar anak-anak sudah dikenalkan dengan tabungan, meskipun masih bersifat menabung di sekolah. Dalam perkembangan zaman, masyarakat saat ini justru membutuhkan bank sebagai tempat menyimpan uangnya.

Tujuan masyarakat menabung di bank antara lain:

 Nasabah merasa aman menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan di bank.

 Nasabah dapat menarik tabungannya dengan mudah karena bank memberikan kemudahan dalam hal penarikan, misalnya adanya mesin ATM yang tersebar di mana-mana, adanya ATM bersama yang memudahkan nasabah untuk menarik tabungannya di mesin ATM bank lain.

 Untuk penghematan, supaya seluruh penghasilannya tidak digunakan untuk belanja.

(5)

Sarana Penarikan Tabungan

Dalam melakukan penarikan terhadap rekening tabungan, maka bank memberikan beberapa sarana yang dapat digunakan untuk menarik rekening tabungan, antara lain:

a. Buku Tabungan

Buku tabungan merupakan salah satu bukti bahwa nasabah tersebut adalah nasabah penabung di bank tertentu. Setiap nasabah tabungan akan diberikan buku tabungan, dan dalam buku tabungan akan diperoleh informasi tentang mutasi setoran, penarikan, dan pemindahbukuan. In-formasi yang terdapat dalam buku tabungan menggambarkan tentang mutasi dan saldo tabungan.

b. Slip Penarikan

Slip penarikan, merupakan formulir yang disediakan oleh bank untuk kepentingan nasabah yang ingin melakukan penarikan tabungan melalui kantor bank yang menerbitkan tabungan tersebut.

c. ATM

ATM (Anjungan Tunai Mandiri) merupakan sejenis kartu plastik yang fungsinya dapat digunakan menarik dana tunai dari rekening tabungan melalui mesin ATM yang telah disiapkan oleh bank. Dalam dunia modern, ATM merupakan sarana yang perlu diberikan oleh setiap bank untuk dapat bersaing dalam menawarkan produk tabungan, karena Kartu ATM menjadi kebutuhan bagi setiap nasabah tabungan.

d. Sarana Lainnya

(6)

membawa buku tabungan. Fasilitas ini diberikan oleh bank kepada nasabah yang sudah dikenal dan loyal. Dalam perkembangannya bank juga menawarkan transaksi penarikan atau pemindahbukuan melalui media komunikasi, seperti internet banking dan sms banking. Dengan berbagai pelayanan jasa yang diberikan oleh bank, maka diharapkan bank dapat menghimpun dana murah melalui penghimpunan tabungan.

1. Akuntansi Tabungan

Akuntansi tabungan merupakan pencatatan untuk semua transaksi yang terkait dengan tabungan, yang meliputi setoran, penarikan, dan pemindahbukuan. Perlakukan akuntansi tabungan adalah sebagai berikut :

a. Saldo tabungan dinilai sebesar jumlah kewajiban bank kepada pemilik tabungan. Saldo tabungan nasabah dicatat dalam kelompok kewajiban, karena tabungan nasabah merupakan utang bagi bank yang sewaktu-waktu bank harus membayarnya tanpa perjanjian.

b. Transaksi tabungan diakui sebesar nominal penyetoran atau penarikan yang dilakukan oleh penabung. Pencatatannya sesuai dengan jumlah yang disetorkan atau yang ditarik secara tunai.

c. Setoran tabungan yang diterima tunai diakui pada saat uang diterima, dan setoran kliring diakui pada saat kliring berhasil ditagihkan atau kliring dinyatakan efektif.

d. Bank memberikan bunga tabungan yang besarnya sesuai dengan kebijakan bank masing-masing dan jenis tabungan. Pada umumnya bank memberikan bunga yang diperhitungkan secara harian sesuai dengan saldo pengendapannya.

Pembukaan Tabungan

(7)

rekening tabungan. Setoran berikutnya juga ditetapkan jumlah minimal setorannya. Setiap bank akan mensyaratkan adanya ketentuan tentang setoran awal yang besarnya tergantung pada masing-masing bank dan setoran berikutnya.

Setoran Tabungan

Setoran merupakan aktivitas yang dilakukan oleh pemegang ta¬bungan untuk menambah saldo tabungannya. Setoran nasabah dapat dilakukan dengan setoran tunai maupun setoran nontunai. Dalam slip setoran tersebut tertera tanggal setoran, pilihan setoran yang terdiri dari setoran tunai, dan lainnya. Di samping itu, terdapat pilihan tujuan setoran sesuai dengan jenis rekeningnya antara lain, setoran untuk rekening giro, tabungan, deposito, kredit, dan lainnya. Slip ini dapat digunakan untuk berbagai macam jenis setoran baik setoran tunai maupun setoran nontunai.

a. Setoran Tunai

Setoran tunai merupakan setoran yang dilakukan oleh nasabah secara langsung ke bank dengan menyetorkan uang tunai kepada bank. Bank akan memeriksa jumlah uang yang disetorkan dan membandingkannya dengan jumlah angka yang tertera pada slip setoran bila benar, maka akan dicatat dalam pembukuan bank.

b. Setoran Nontunai

Setoran nontunai merupakan setoran yang dilakukan oleh nasabah atau pihak lain tidak dengan menyerahkan uang tunai, tetapi dengan sarana lain, antara lain pemindahbukuan,

transfer-in, setoran kliring, dan lain-lain. Setoran nontunai akan dicatat oleh bank pada saat dana tersebut benar-benar diterima oleh bank.

a) Pemindahbukuan

(8)

pemindahan dana dari rekening giro ke rekening tabungan atau sama- sama dari rekening tabungan atau rekening giro akan tetapi, dengan nomor rekening nasabah yang berbeda. Setoran nontunai melalui pemindahbukuan akan berpengaruh pada penambahan dan pengurangan masing-masing rekening.

b) Setoran Kliring

Setoran kliring merupakan setoran nontunai yang dilakukan oleh nasabah dengan menyerahkan warkat (cek, BG) bank lain untuk keuntungan rekening tabungan. Setoran kliring untuk tabungan dicatat pada saat warkat tersebut telah dapat ditagihkan kepada bank yang menerbitkan warkat.

c) Transfer masuk

Transfer masuk merupakan kiriman uang dari nasabah yang berasal dari bank lain untuk keuntungan nasabah bank. Dengan adanya transfer masuk atas keuntungan rekening tabungan nasabah, maka rekening tabungan nasabah akan bertambah. Kenaikan rekening nasabah tabungan ini diimbangi dengan kenaikan rekening giro pada Bank Indonesia. Kiriman uang dari bank lain akan melibatkan saldo rekening bank yang terdapat di Bank Indonesia, oleh karena itu setiap terdapat penerimaan uang yang berasal dari bank lain, maka akan menambah saldo giro pada Bank Indonesia.

2. Penarikan Tabungan

(9)

a. Penarikan Tunai

Penarikan tunai tabungan merupakan penarikan yang dilakukan oleh nasabah secara tunai. Penarikan tunai dapat dilakukan secara langsung dengan mengisi slip penarikan yang disediakan oleh bank disertai dengan menunjukkan buku tabungan kepada t e Iler. Penarikan tunai lainnya, yaitu dengan menggunakan kartu ATM sebagai sarana penarikan nonteller.

b. Penarikan Nontunai

Penarikan nontunai merupakan penarikan tabungan yang dilakukan dengan menggunakan sarana lain selain buku tabungan dan kartu ATM. Penarikan nontunai dapat dilakukan dengan cara pemindahbukuan dan transfer.

a) Pemindahbukuan

Pemindahbukuan merupakan penarikan yang dilakukan oleh nasabah tidak secara tunai, akan tetapi dengan mendebit rekening tabungannya kemudian dipindahkan ke rekening lain dalam satu bank yang sama baik dalam cabang yang sama maupun cabang lain atau dalam jenis rekening yang sama atau jenis rekening yang berbeda. Misalnya nasabah mendebit (menarik) rekening tabungannya untuk dipindahbukukan ke rekening giro atau ke rekening tabungan lainnya dalam bank yang sama baik cabang yang sama atau cabang yang berbeda.

b) Transfer Keluar

Transfer merupakan kegiatan memindahkan dana dari satu bank ke bank lain baik dalam wilayah kliring yang sama ataupun di luar wilayah kliring. Transfer dapat dilakukan dengan mendebit rekening tabungan nasabah, sehingga tabungan nasabah akan berkurang.

Terdapat perbedaan antara transfer ke bank lain dalam wilayah kliring yang sama dengan transfer ke bank di luar wilayah kliring yang sama. Bila transfer dilakukan dalam wilayah kliring yang sama, maka transfer tersebut akan berpengaruh pada akun giro pada Bank Indonesia; Bila transfer ke bank lain di luar wilayah kliring, maka terdapat dua pilihan.

(10)

melalui cabang di kota tujuan, maka akan memengaruhi akun Rekening Antar Kantor. Selanjutnya di kota tujuan transaksi ini akan berpengaruh pada akun giro pada Bank Indonesia.

3. Perhitungan Bunga Tabungan

Pemegang rekening tabungan akan mendapat imbalan berupa bunga. Bunga tabungan dapat dihitung dengan berbagai metode perhitungan, antara lain metode saldo terendah dan metode saldo rata-rata harian.

a. Metode Saldo Terendah

Besarnya bunga tabungan dihitung dari jumlah saldo terendah pada bulan laporan dikalikan dengan suku bunga per tahun kemudian dikalikan dengan jumlah hari pada bulan laporan dan dibagi dengan jumlah hari dalam satu tahun. Misalnya untuk menghitung bunga pada bulan Mei, maka besarnya bunga dapat dihitung sebagai berikut:

Bunga Tabungan =... % x 31/365 x saldo terendah pada bulan Mei.

b. Metode Saldo Rata-rata Harian

Metode saldo rata-rata harian merupakan perhitungan bunga yang didasarkan pada besarnya saldo rata-rata harian, sehingga dasar perhitungannya mempertimbangkan saldo tabungan setiap hari.

Pengertian Giro (Demand Deposit)

Pengertian simpanan giro atau yang lebih populer disebut rekening giro menurut UU Perbankan No. 10 Tahun 1998, Giro adalah Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, saran perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan.

Sedangkan pengertian simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank dalam bentuk giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan atau yang dapat dipersamakan dengan itu.

(11)

dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, kartu ATM, dan cara pembayaran lainnya.

Karena sifat penarikannya yang dapat dilakukan setiap saat, Artinya adalah bahwa uang yang disimpan di rekening giro dapat diambil setiap waktu setelah memenuhi berbagai persyaratan yang ditetapkan misalnya waktu jam kantor, keabsahan dan kesempurnaan cek serta saldonya yang tersedia, maka sumber dana dari rekening giro ini merupakan sumber dana jangka pendek yang jumlahnya relatif lebih dinamis tau berfluktuasi dari waktu ke waktu. Dengan kata lain giro ini sebagai dana yang sensitif atau peka terhadap perubahan sehingga disebut pula sebagai dana yang labil yang sewaktu waktu dapat ditarik atau disetor oleh nasabah. Bagi nasabah pemegang rekening giro (girant), sifat penarikan tersebut sangat membantu dalam membiayai nasabah secara lebih efisien. Biasanya simpanan giro ini digunakan untuk kepentingan bisnis, yaitu untuk menampung hasil penerimaan dan untuk pembayaran dari dan kepada para relasi bisnis.

Penarikan uang direkening giro dapat menggunakan sarana penarikan yaitu cek dan bilyet giro. Apabila penarikan yang dilakukan secara tunai maka sarana penarikannya adalah dengan menggunakan cek. Sedangkan untuk penarikan non tunai adalah dengan menggunakan bilyet giro. Di samping itu jika kedua penarikan sarana tersebut hilang maka nasabah dapat menggunakan sarana penarikan lainnya, seperti surat pernyataan atau surat kuasa yang ditandatangani diatas materai.

Menurut Kasmir (2006:67) bahwa dalam pelaksanaannya, setiap pemilik giro (girant) akan memperoleh buku cek dan bilyet giro sebagai instrumen untuk melakukan penarikan dana atau pembayaran atas suatu transaksi.

1. Persyaratan Umum Giro

Persyaratan yang harus dipenuhi oleh perorangan dan badan usaha untuk menjadi pemegang rekening Giro adalah sebagai berikut:

1. Nama calon pemegang rekening Giro tidak tercantum di dalam Daftar Hitam yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

(12)

3. Mengisi formulir “Permohonan Membuka Rekening pada Bank”.

4. Calon pemegang rekening harus mengisi Kartu Contoh Tanda Tangan.

5. Mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

6. Menyerahkan fotocopy bukti diri (KTP/SIM/Paspor dan KITAS bagi WNA) dan kuasanya (bila dikuasakan).

7. Khusus calon nasabah yang merupakan badan usaha harus menyerahkan :

a. Akte Pendirian dan/atau Akte Perubahan yang terakhir.

b. Pengesahan dari Departemen Kehakiman khusus untuk badan usaha berbentuk PT.

c. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan perizinan lainnya.

2. Pembukaan Giro

Proses pembukaan rekening Giro dilaksanakan bila calon nasabah telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Rekening Giro hanya bisa dibuka bila seluruh dokumen pembukaan Giro telah lengkap dan disetujui oleh Pemimpin Seksi Customer Service dan Pemimpin Bagian Pelayanan.

3. Pengadaan dan Penatausahaan Cek/Bilyet Giro

Untuk tujuan standarisasi dan kontrol, pengadaan Cek/Bilyet Giro dikoordinir dan disentralisasi di Kantor Pusat. Persediaan blanko Cek/Bilyet Giro pada Customer Servicemasing-masing Kantor Cabang harus diberikan dengan batasan jumlah yang diperkirakan cukup untuk keperluan 1 (satu) minggu. Persediaan Cek/Bilyet Giro pada Customer Service harus dapat diketahui setiap saat, yaitu dengan cara mengadministrasikan penerimaan dan pengeluaran Cek/Bilyet Giro di dalam “Buku Register Cek/Bilyet Giro” atau dalam aplikasi yang tersedia dalam sistem.

(13)

buku Cek/Bilyet Giro yang diambil oleh nasabah atau kuasanya harus dimintakan tanda terima/resi. Pada bagian depan setiap lembar Cek dan Bilyet Giro harus tercantum nomor rekening Giro.

4. Saldo Minimum

Setiap nasabah wajib memelihara saldo minimum yang jumlahnya sesuai dengan ketentuan bank. Apabila terjadi pelanggaran atas ketentuan tersebut, maka nasabah harus dikenakan denda yang besarnya sesuai dengan ketentuan bank. Proses pembebanan denda atas rekening yang memiliki saldo di bawah minimal harus dilakukan pada setiap transaksi.

5. Transaksi Rekening Giro

Setiap transaksi yang dibukukan ke dalam rekening Giro harus memuat informasi, antara lain: tanggal transaksi, nomor Cek/Bilyet Giro yang ditarik atau keterangan lainnya, debet atau kredit dan nominal transaksi. Total saldo seluruh rekening Giro yang ada harus sama dengan saldo perkiraan Giro dalam Neraca Harian pada hari yang sama. Semua bukti transaksi rekening Giro yang sudah dibukukan harus diperiksa kembali oleh masing-masing unit kerja bersangkutan dan dilakukan verifikasi ulang oleh Seksi Akuntansi.

6. Setoran Giro

Setoran awal sekurang-kurangnya adalah sebesar jumlah tertentu sesuai dengan ketentuan bank, sedangkan penyetoran selanjutnya tanpa batasan nominal dapat dilakukan secara tunai, pemindahbukuan, transfer dan kliring. Media yang digunakan untuk transaksi penyetoran secara tunai adalah slip setoran. Penyetoran yang bersifat pemindahbukuan dilakukan dengan menggunakan media pemindahbukuan.

7. Penarikan Giro

(14)

Tidak ada batasan frekuensi penarikan dan jumlah pengambilan selama saldo masih mencukupi (kecuali untuk rekening/saldo blokir, apabila ada).

Apabila nasabah menarik Cek/Bilyet Giro kosong melalui kliring, maka akan diberikan Surat Peringatan kepada nasabah yang bersangkutan sesuai ketentuan yang berlaku. Penarikan giro antar cabang dapat dilakukan dengan memperhatikan verifikasi tandatangan dan limit transaksi sesuai ketentuan bank.

8. Jasa Giro

a. Jasa giro Kasda Pemerintah Daerah Provinsi, Kota dan Kabupaten (PKD) :

- Saldo < Rp 5.000.000, tidak memperoleh jasa 0,00% (2009)

- Saldo ≥ Rp 5.000.000 memperoleh jasa sebesar 3,00% (2009)

b. Jasa giro lainnya :

- Saldo < Rp 5.000.000, tidak memperoleh jasa 0,00% (2009)

- Saldo ≥ Rp 5.000.000 memperoleh jasa 1,00% (2009)

- Saldo ≥ Rp 25.000.000 memperoleh jasa 1,50% (2009)

- Saldo ≥ Rp 100.000.000 memperoleh jasa 2,00% (2009)

c. Jasa giro bank lain :

- Saldo < Rp 10.000.000, tidak memperoleh jasa 0,00% (2009)

- Saldo ≥ Rp 10.000.000 memperoleh jasa 0,25% (2009)

- Saldo ≥ Rp 50.000.000 memperoleh jasa 0,50% (2009)

(15)

Pajak penghasilan (PPh) atas jasa giro dikenakan sesuai dengan ketentuan pajak yang berlaku yaitu 20% dari saldo terakhir dan dibebankan pada saat pembayaran jasa giro dengan cara menyajikan pemotongan PPh secara terpisah dari jumlah jasa giro.

Penyetoran PPh atas jasa giro ke Kantor Kas Negara dilakukan sesuai peraturan yang berlaku. Apabila terdapat perubahan peraturan pemerintah yang berkenaan dengan PPh atas jasa giro, maka peraturan tersebut secara otomatis bersifat mengikat pada saat peraturan tersebut diberlakukan.

10. Salinan Rekening Giro

Salinan rekening giro (rekening koran) dicetak sebulan sekali untuk diberikan/dikirim kepada alamat masing-masing nasabah, sesuai dengan permintaan nasabah yang bersangkutan. Salinan rekening giro juga dapat dicetak sewaktu-waktu apabila terdapat permintaan dari nasabah. Biaya pencetakan salinan rekening giro karena permintaan nasabah dibebankan secara langsung pada hari yang sama. Pengiriman salinan rekening giro dilaksanakan oleh Unit Kerja Administrasi dan Umum.

11. Kehilangan Cek/Bilyet Giro

Dalam hal kehilangan Cek/Bilyet Giro, nasabah harus membuat Surat Pernyataan Hilang disertai dengan Laporan Kehilangan dari Kepolisian yang ditujukan kepada Kantor Cabang dimana rekening giro dibuka.

Berdasarkan Surat Pernyataan Hilang tersebut, harus segera dilakukan pembatalan pembayaran (Stop Payment Order) atau pemblokiran atas Cek/Bilyet Giro yang dinyatakan hilang, ke dalam sistem. Cek/Bilyet Giro yang telah diblokir tidak dapat digunakan lagi atau dianggap tidak sah.

12. Rekening Pasif

Rekening pasif merupakan rekening giro yang mempunyai mutasi/transaksi sesuai dengan ketentuan bank. Rekening pasif dikenakan biaya administrasi rekening pasif yang besarnya sesuai dengan ketentuan bank.

(16)

13. Penutupan Rekening Giro

Penutupan rekening giro hanya dapat dilakukan pada kantor di mana rekening giro tersebut dibuka. Penutupan rekening giro dapat dilakukan berdasarkan permintaan nasabah sendiri, kepentingan bank atau atas perintah Bank Indonesia secara tertulis.

Bank harus membebankan biaya penutupan rekening giro yang besarnya sesuai dengan ketentuan bank. Proses penutupan rekening giro pada sistem harus dilakukan secara dual control antara staf pelaksanaan dengan pejabat yang berwenang. Untuk setiap rekening giro yang ditutup sisa buku cek/bilyet giro yang belum digunakan oleh nasabah harus ditarik kembali.

14. Pemindahbukuan

Pemindahbukuan merupakan bentuk ringkas dari dua transaksi yaitu penerimaan dan pengeluaran dengan mendebet suatu rekening kas atau setara kas dan mengkredit rekening kas atau setara kas lainnya. Namun kita cukup mencatat transaksinya sekali saja selanjutnya tugas komputer. Prosedur ini tidak berhubungan dengan buku utang dan buku piutang seperti jurnal penerimaan dan pengeluaran kas. Pemindahbukuan tidak mempengaruhi total asset perusahaan dalam bentuk kas dan setara kas. Karena itu tidak digolongkan ke dalam transaksi penerimaan kas atau pengeluran kas.

2.2 Pengertian Cek (Cheque)

Pengertian cek adalah surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan didalam cek atau kepada pembawa cek tersebut.

(17)

diuangkan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan baik secara tunai atau secara pemindahbukuan.

Syarat hukum dan penggunaan cek sebagai alat pembayaran giral seperti yang diatur didalam KUH Dagang pasal 178 dengan syarat yaitu :

 Pada surat cek harus tertulis perkataan “CEK”

 Surat cek harus berisi perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu.

 Nama bank yang harus membayar (tertarik)

 Penyambutan tanggal dan tempat cek dikeluarkan

 Tanda tangan penarik

Syarat lainnya yang dapat ditetapkan oleh bank untuk menarik sejumlah uang yang diinginkanan adalah sebagai berikut :

 Tersedianya dana

 Ada materai yang cukup

 Jika ada coretan atau perubahan harus ditandatangani oleh si pemberi cek

 Jumlah uang yang tertulis diangka dengan huruf haruslah sama

 Memperlihatkan masa kadaluarsa cek yaitu 70 hari setelah dikeluarkannya cek tersebut

 Tanda tangan atau stempel perusahaan harus sama dengan yang di specimen (contoh tanda tangan)

 Tidak diblokir pihak berwenang

 Kondisi cek sempurna

 Rekening belum ditutup

 Dan syarat-syarat lainnya

Penarikan dana dengan menggunakan sarana cek disamping persyaratan diatas juga sangat tergantung dari jenis-jenis cek yang dikeluarkan oleh pemberi cek.

Adapun jenis-jenis cek yang dimaksud antara lain :

(18)

Merupakan cek yang diterbitkan atas nama orang atau badan tertentu yang tertulis jelas di dalam cek tersebut, misalnya bayarlah kepada Tn. Dede Royana sejumlah Rp.

7.000.000,- Cek Atas Unjuk

Yaitu cek yang tidak tertulis nama seseorang atau badan tertentu didalam cek tersebut. Sebagai contoh didalam cek tersebut bayarlah tunai, atau cash atau tidak ditulis kata-kata apapun.

 Cek silang

Jika suatu yang dipojok kiri atas diberi dua tanda silang sehingga cek tersebut berfungsi sebagai pemindahbukuan bukan tunai.

 Cek Mundur

Yang merupakan cek yang diberi tanggal mundur dari tanggal sekarang, misalnya hari ini tanggal 10 mei 2007, Tn. Dede Royana bermaksud mencairkan ceknya dimana dalam cek tersebut tertulis tanggal 12 Mei 2007. Jenis cek inilah yang disebut dengan cek mundur, hal ini biasanya terjadi karena ada kesepakatan antara pemberi cek dengan penerima cek.

 Cek Kosong

Yaitu cek yang dananya tidak tersedia, sebagai contoh misalnya nasabah menarik cek senilai 77 juta rupiah tertulis didalam cek tersebut, akan tetapi dana yang tersedia di rekening giro tersebut hanya ada 30 juta rupiah. Jelas cek tersebut kurang jumlahnya dibandingkan jumlah dana yang ada.

Apabila nasabah melakukan penarikan dengan cek kosong sampai 3 kali, maka nasabah tersebut akan di black list atau masuk daftar hitam yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, kemudian disebarkan keseluruh perbankan, sehingga yang bersangkutan tidak dapat berhubungan dengan bank manapun. Namun tentunya sebelum masuk daftar hitam terlebih dulu nasabah diberi peringatan baik lisan maupun tertulis sebalumnya.

Keterangan yang ada dalam suatu cek :

(19)

2. Ada tertulis Bank Penerbit (Bank Monas Indonesia)

3. Ada nomor cek

4. Ada tanggal penulisan cek

5. Ada perintah membayar “bayarlah kepada …. Atau pembawa”

6. Ada jumlah uang (nominal angka dan huruf)

7. Ada tanda tangan atau cap perusahaan pemilik cek

2.3 Pengertian Bilyet Giro (BG)

Bilyet Giro merupakan surat perintah dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank yang sama atau bank lainnya.

Syarat-syarat yang berlaku untuk BG agar pemindahbukuannya dapat dilakukan antara lain :

 Ada nama bilyet giro dan nomor serinya

 Perintah tanpa syarat untuk memindahbukukan sejumlah uang atas beban rekening yang bersangkutan

 Nama dan tempat bank tertarik

 Jumlah dana yang dipindahkan dalam angka dan huruf

 Nama pihak penerima

 Tanda tangan penarik atau stempel penarik jika penarik merupakan perusahaan

 Tanggal dan tempat penarikan

 Nama bank yang menerima pemindahbukuan tersebut

Masa berlaku dan tanggal berlakunya BG juga diatur sesuai persyaratan yang telah ditentukan seperti :

 Masa berlaku bilyet giro adalah 70 hari terhitung mulai dari tanggal penarikannya

(20)

 Bila tanggal efektif tidak dicantumkan, maka tanggal efektif dianggap sebagai tanggal penarikan

 Dan persyaratan lainnya.

Keterangan yang ada didalam suatu Bilyet Giro :

1. Ada tertulis kata-kata Bilyet Giro

2. Ada bank penerbit (Bank Monas Indonesia)

3. Ada nomor Bilyet Giro

4. Ada tanggal penulisan Bilyet Giro (dibawah nomor BG)

5. Ada perintahpemindahbukuan

6. Ada jumlah uang (nominal angka dan huruf)

7. Ada tanda tangan pemilik Bilyet Giro

A. Pengertian Simpanan Deposito

Deposito(Time Deposito) merupakan salah tempat bagi nasabah untuk melakukan transaksi dalam bentuk surat-surat berharga. Pemilik deposito disebut deposan. Kepada setiap deposan akan diberikan imbalan bunga atas depositonya. Bagi bank, bunga yang diberikan kepada para deposan, merupakan bunga yang tertinggi. Jika dibandingkan dengan simpanan giro atau tabungan. Sehingga deposito oleh sebagian bank adalah sebagai dana modal.

Keuntungan bank dengan menghimpun dana lewat deposito adalah uang yang tersimpan bisa lebih lama, mengingat deposito memiliki jangka waktu yang relative panjang dan frekuensi penarikan juga jaraang. Dengan demikian bank dapat dengan leluasa untuk menggunakan kredit dana tersebut.

Pengertian Deposito menurut UU No.10 tahun 1998 adalah “Simpanan yang tpenyimpan bank. Jika dana tersebut ditarik oleh nasabah sebelum jatuh tempo maka akan dikenakan penalty rate, yang besarnya tergantung dari bank yang bersangkutan”.

(21)

1. Deposito Berjangka

Deposito berjangka merupakan deposito yang diterbitkan menurut jangka waktu yang tertentu. Jangka waktu deposito biasanya bervariasi mulai dari 1,2,3,6,12,18 sampai dengan 24 bulan. Deposito berjangka diterbitkan atas nama baik perorangna maupun lembaga. Artinya didalam bilyet deposito tercantum nama seseorang atau lembaga.

Kepada setiap deposan diberikan bunga yang besarnya sesuai dengan berlakunya bunga pada saat deposito berjangka dibuka. Pencairan bunga deposito dapat dilakukan setiap bulan atau setelah jatuh tempo. Penarikan dapat dilakukan dengan tunai maupun non tunai(pemindahbukuan). Kepada setiap deposan dikenankan pajak terhadap bunga yang diterimanya.

Deposito berjangka juga memiliki batas minimal yang harus disetor yang besarnya tergantung bank yang mengeluarkannya. Untuk menarik minat para deposan biasanya bank menyediakan berbagai insentif tertentu atau bonus. Insentif diberikan untuk jumlah nominal tertentu biasanya dalam jumlah yang besar. Insentif dapat berupa, special rate (bunga lebih tinggi dari bunga yang berlaku umum) maupun insentif lainnya, seperti hadiah atau cendramata lainnya. Insentif juga dapat diberikan kepada nasabah yang loyal terhadap bank tertentu.

Disamping diterbitkan dalam mata uang rupiah deposito berjangka yang diterbitkan dalam valuta asing(valas), biasanya diterbitkan oleh bank devisa. Perhitungan penerbitan pencairan dan bunga dilakukan menggunakan kurs devisa umum. Penerbitan deposito berjangka dalam valas biasanya diterbitkan dalam valas yang kuat seperti U$ Dollar, Yen Jepang atau DM Jerman.

a. Deposito Automatic Roll Over

Deposito berjangka yang berlaku terus secara otomatis walaupun jangka waktu yang telah ditetapkan sudah habis. Misalnya suatu deposito berjangka 1 bulan jatuh tempo pada tanggal 8 Oktober 2001, jika pada tanggal tersebut tidak ditarik oleh deposan, maka bank secara otomatis akan memperpanjang deposito tersebut untuk sebulan berikutnya, dengan tingkat bunga yang berlaku pada saat perpanjangan. Jumlah dana yang didepositokan adalah pokok deposito ditambah dengan bungan periode sebelumya.

(22)

Deposito berjangka yang tidak diperpanjang oleh bank jika deposito tersebut telah jatuh tempo tapi belum dicairkan oleh pemiliknya, walupun deposito tetap berada di bank deposan tidak mendapat bunga

2. Sertifikat Deposito

Merupakan deposito yang diterbitkan dengan jangka waktu 2,3,6,12 bulan. Sertifikat deposito yang diterbitkan atas unjuk dalam bentuk sertifikat. Artinya didalam sertifiat nama seseorang atau badan hukum tertentu. Disamping itu sertifikat deposito dapat diperjualbelikan pada pihak lain. Pencairan bunga sertifkat dapat dilakukan dimuka, tiap bulan atau jatuh tempo, baik tunai maupun non tunai. Dalam praktiknya kebanyakan deposan mengambil bunga dimuka.

Penerbitan nilai sertifikat depostio sudah tercetak dalam berbagai nominal dan biasanya dalam jumlah bulat. Sehingga nasabah dapat membeli dalam lembaran banyak untuk jumlah nominal yang sama.

3. Deposito On Call

Merupakan deposito yang berjangka waktu minimal 7 hari dan paling lama kurang dari 1 bulan. Diterbitkan atas anama dan biasanya dalam jumlah yang besar misalnya 50 juta rupiah (tergantung bank yang bersangkutan). Pencairan bunga dilakukan pada saat pencairan deposit on call dan sebelum deposit on call dicairkan terlebih dahulu 3 hari sebelumnya nasabah sudah memberitahukan bank penerbit. Besarnya bunga biasanya dihitung per bulan dan biasanya untuk menentukan bunga dilakukan negosiasi antara nasabah dengan pihak bank.

PROSEDUR PEMBUKAAN REKENING DEPOSITO

Pembukaan deposito mempunyai dua pengertian dikaitkan dengan penerapan sistem aplikasinya, yaitu pembukaan rekening deposito nasabah dan penyetoran dana deposito atau booking transaksi yang dilakukan secara terutut. Langkah pertama adalah nasabah mengajukan permohonan membuka rekening yang di catat oleh bank sehingga nasabah tersebut mempunyai nomor rekening deposito. Setelah mempunyai nomor rekening di bank, nasabah dapat menyetorkan dananya (Booking transaksi) dengan jangka waktu penyimpanan sesuai dengan permohonannya.

(23)

a. Jumlah minimal untuk nominal yang di depositokan Rp 1 Juta (US$ 5000) atau dengan kebijasanaan setiap bank

b. Besarnya bunga yang diberikan

c. Cara pembayaran bunga

d. Cara pencairan deposito

e. Perpanjangan deposito secara otomatis/ Automatic Roll-Over (ARO)

ALUR PROSES PENARIKAN DEPOSITO TUNAI

- MELALUI PETUGAS DINAS LUAR

Nasabah menyerahkan bilyet deposito dan menandatangani slip penarikan yang telah disiapkan oleh PDL

1. PDL memberikan tanda terima peminjaman bilyet kepada nasabah. Dan bilyet beserta slip penarikan dibawa ke kasir di kantor untuk dilakukan verifikasi

2. Kasir memberikan PDL untuk membawakan uang kepada nasabah apabila penarikan sampai dengan Rp.

1.000.000,-3. Apabila jumlah tarikan diatas Rp. 1.000.000,- maka kasir langsung membawakan uang kepada nasabah

4. Proses diatas memerlukan waktu selama 1 hari

· MELALUI KANTOR BANK

1. Nasabah datang ke kantor bank dengan membawa bilyet

2. CS mengontrol bilyet yang telah jatuh tempo dan memberikan penjelasan kepada nasabah serta melengkapi segala persyaratan administrasi setelah lengkap diserahkan kepada kasir

3. Kasir memvalidasi dan mendebet saldo deposito serta langsung menyerahkan kepada nasabah

4. Proses diatas memerlukan waktu maximal 20 menit

(24)

Penutupan depositi adalah proses penarikan dana deposito termasuk bunga depositonya oleh nasabah yang telah jatuh tempo. Pada proses penutupan deposito ini, nasabah tidak memperpanjang penyimpanan dananya atau roll over. Pengertian deposito automatic roll over adalah nasabah bersangkutan menyimpan kembali dana deposito yang telah jatuh tempo tersebut untuk periode penyipanan berikutnya.

Proses penarikan dana deposito yang jatuh tempo bisa dilakukan dengan pembayaran tunai, pemindahbukuan ke rekening tabungan atau giro di bank tersebut, atau pemindah bukuan antar bank (transfer antar kliring).

Prosedur penutupan atau pencairan deposito yang jatuh tempo juga berbeda-beda pada setiap bank, tergantung dari sistem yang berlaku pada bank tersebut. Namun secara umum dapat di gambarkan sebagai berikut :

a. Nasabah atau deposan menyerahkan surat deposito berjangka atau bilyet giro atau sertifikat deposito kepada pihak bank

b. Petugas di bagian deposito melihat berkas aau file nasabah tersebut

c. Bagian deposito menyiapkan slip pencairan deposito serta slip bunga yang akan di bayarkan dan belum di cairkan.

d. Nasabah akan membubuhkan tanda tangannya di belakang setiap slip tersebut

e. Tanda tangan ini di cocokan dengan hyang terdapat pada permohonan pembukuan deposito nasabah pada saat pembukaan rekening. Bila sesuai, deposito memberikan validasi dalam bentuk cap stempel dan paraf.

f. Pembuatan tiket sesuai dengan cara penarikan dananya dan diserahkan ke kepala bagian atau pejabat administrasi pada sistem dan nasabahnya akan menerima pembayaran tunai dari teller atau bukti penarikan jika mengunakan pemindahbukuan,

(25)

Proses penarikan deposito bisa terjadi sebelim jatuh tempo atas permintaan nasabah karena alasan tertentu, misalnya membutuhkan dana tersebut untuk keperluan lain. Hal ini pada prinsipnyamelanggar perjanjia sebelumnya sehingga pihak bank dirugikan. Proses penarikan deposito sebelum jatuh tempo bisa dilakukan tetapi nasabah dikenakan denda atau penalty.

Referensi

Dokumen terkait

Memberi tanda dapat digunakan untuk melengkapi dan menyempurnakan kegiatan yang sudah dilakukan melalui dua teknik sebelumnya yaitu membuat catatan dan membuat ringkasan,

(1) Modal Perusahaan adalah kekayaan Negara yang dipisahkan dari Anggaran Belanja Negara berupa dan berasal dari kekayaan Negara yang tertanam dalam proyek tersebut pada Pasal 1

KONSEP CINTA DALAM EKRANISASI CERPEN CINTA DI SAKU BELAKANG CELANA KARYA FAJAR NUGROS: SEBUAH KAJIAN SASTRA BANDINGAN.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka pembangunan urusan kesehatan berdasarkan RKPD tahun 2012 diarahkan untuk peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan

Penelitian ini menghasilkan ke- simpulan berupa peningkatan hasil belajar siswa dengan rata-rata N-Gain sebesar 0,4 atau dapat dikategorikan sedang, menumbuhkan

Berdasarkan analisa statistik yang dilakukan dengan program SPSS 13.0, sebagaimana diuraikan dalam bab 4, yaitu analisa korelasi-interkorelasi, analisa faktor,

Peradilan Pidana Anak. b) Undang-undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.. 11. Bahan hukum sekunder merupakan bahan-bahan

Peserta didik dapat mengidentifikasi dan menganalisa, menjelaskan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan beberapa teks deskriptif lisan dan tulis dengan