2.
URUSAN KESEHATAN
Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional yang
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Pembangunan
kesehatan diselenggarakan untuk memenuhi hak setiap warga negara Indonesia yaitu hak
untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Hal ini ditegaskan dalam amanat
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) yang berbunyi “Setiap orang berhak hidup sejahtera
lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan”. Melalui pembangunan urusan kesehatan
Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo terus berupaya agar pelayanan kesehatan dapat
dinikmati secara merata oleh semua warga masyarakat baik yang tinggal di perkotaan
maupun pedesaan, masyarakat miskin, menengah ataupun kaya. Upaya ini dilaksanakan
dengan penyediaan minimal satu pelayanan kesehatan dasar di setiap desa, dan sampai
saat ini Kabupaten Wonosobo sudah menyediakan sarana kesehatan dasar berupa 191
PKD, 47 puskesmas pembantu dan 24 puskesmas dengan 7 puskesmas rawat inap.
Sedangkan untuk tingkat rujukan sudah ada 1 Rumah sakit Umum Daerah dengan
pelayanan spesialis yang cukup banyak dibanding dengan RSU pemerintah di sekitarnya
yang mulai tahun 2011 sudah berubah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
sehingga pendapatan rumah sakit dapat digunakan untuk membiayai kegiatan operasional
rumah sakit sendiri. Selain penyediaan sarana kesehatan, Kabupaten Wonosobo juga
mengalokasikan anggaran Jaminan Kesehatan Daerah (JAMKESDA) untuk membantu biaya
perawatan masyarakat miskin non kuota JAMKESMAS.
Kesehatan sebagai investasi akan menghasilkan penduduk yang sehat dan produktif
sebagai SDM pembangunan yang berkelanjutan serta memiliki daya saing global. Oleh
karena itu, pembangunan kesehatan menjadi prioritas pembangunan daerah seperti yang
tercantum dalam RPJMD 2010- 2015 dengan sasaran utama yaitu (1) Peningkatan kualitas
dan akses pelayanan kesehatan masyarakat; (2) Perbaikan gizi mayarakat (3) Pencegahan
dan penanggulangan penyakit (4) Penyehatan lingkungan (5) Pelaksanaan program
kesehatan preventif terpadu yang meliputi peningkatan desa siaga aktif dan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) (6) Pemenuhan kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan dan (7)
Pemerataan dan peningkatan kualitas Sumber Daya Kesehatan.
Pembangunan
urusan
kesehatan
terus
menunjukkan
perbaikan
yang
cukup
menggembirakan, namun masih dihadapkan pada beberapa permasalahan diantaranya
belum optimalnya kemandirian masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat,
belum optimalnya kualitas layanan kesehatan ibu dan bayi, masih terbatasnya tenaga
medis dan paramedis dan belum meratanya pelayanan kesehatan yang berkualitas, serta
masih tingginya kejadian penyakit menular seperti HIV/AIDS, malaria dan TBC. Berdasarkan
permasalahan tersebut, maka pembangunan urusan kesehatan berdasarkan RKPD tahun
2012 diarahkan untuk peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat,
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan
peningkatan desa siaga aktif, pencegahan dan penanggulangan penyakit, perbaikan gizi
masyarakat serta meningkatkan peran tenaga kesehatan untuk meningkatkan keberdayaan
sarana kesehatan dasar terutama di daerah pedesaan.
a.
PROGRAM DAN KEGIATAN
Sejalan dengan arah kebijakan pembangunan tersebut pada tahun 2012 telah
dilaksanakan berbagai program dan kegiatan dengan tetap memfokuskan pada upaya
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Melalui Anggaran Belanja dan
Pendapatan Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2012 telah dialokasikan anggaran
sebesar Rp 105.733.833.288,- atau sebesar 9,54% dari total APBD Tahun 2012 yang
berjumlah
Rp
.
1.107.938.250.383,-.
Dari
alokasi
tersebut
terealisasi
sebesar
Rp
.
97.791.056.483 atau sebesar 92,48 %. Anggaran tersebut digunakan untuk
melaksanakan 13 program dan 122 kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan,
RSUD Setjonegoro dan SETDA (Bagian Kessejahteraan Rakyat). Adapun rincian dan
realisasi anggaran untuk urusan kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel IV.B.2.1
Program dan Realisasi Anggaran Urusan Kesehatan Tahun 2011
No. Program Alokasi (Rp) Realisasi (Rp)
A Belanja Langsung 55.694.058.058 53.664.011.832
1 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 27.429.438.900 26.311.036.822
2 Program obat dan perbekalan kesehatan 15.800.185.280 15.729.501.919
3 Program Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan masyarakat
185.000.000 173.269.500
4 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 115.000.000 114.720.942
5 Program Pengembangan Lingkungan Sehat 50.000.000 49.435.500
6 Program Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Menular
325.000.000 306.233.500
7 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 4.156.787.000 3.980.305.138
8 Program peningkatan sarana dan prasarana
aparatur
1.460.648.300 1.096.828.686
9 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 63.356.800 51.326.048
10 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
136.100.000 130.552.000
11 Program Pengadaan, peningkatan sarana
prasarana rumah sakit
244.746.628 168.500.198
12 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan
Kesehatan
339.500.000 307.695.585
13 Program Pengadaan, Peningkatan dan
perbaikan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan rujukan
5.388.295.150 5.244.842.350
B Belanja Tidak Langsung 50.039.775.230 44.126.833.795
1 Belanja Pegawai 47.984.275.230 42.286.441.816
Gaji dan Tunjangan 45.011.846.000 39.871.410.410
Tambahan Penghasilan 2.584.600.000 2.220.526.000
Insentif Pajak/Retribusi Daerah 387.829.230 194.505.406
2 Belanja Hibah dan Bantuan Sosial 2.000.000.000 1.785.479.979
3 Belanja Tak Terduga 55.500.000 54.912.000
Jumlah Total 105.733.833.288 97.731.056.493
b.
REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Upaya Kesehatan masyarakat dimaksudkan untuk meningkatkan aksesibilitas dan
kualitas pelayanan kesehatan melalui pelayanan kesehatan bagi masyarakat ditingkat
dasar (Puskesmas, Pustu dan PKD) maupun rujukan (Rumah Sakit). Dalam rangka
peningkatan aksesibilitas pelayanan kesehatan dasar Dinas Kesehatan Tahun 2012
sudah membangun 10 PKD dan 3 Puskesmas dan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan dasar dilaksanakan sertifikasi ISO 9001-2008 di Puskesmas Kaliwiro
sebagai percontohan sistem manajemen mutu puskesmas lain di Kabupaten Wonosobo.
Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan rujukan, RSUD Setjonegoro telah
melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan pemulihan kesehatan.
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan dari tahun ke tahun selalu mengalami
peningkatan. Pada tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Wonosobo berupaya untuk
memenuhi kecukupan obat dan berbekalan kesehatan sesuai dengan standar. Adapun
kegiatan yang telah dilakukan yaitu pemenuhan kebutuhan obat dan perbekalan
kesehatan melalui pengadaan obat generik esensial dan perbekalan kesehatan baik
untuk rumah sakit maupun puskesmas, pustu dan PKD.
Untuk menjaga kualitas obat yang diberikan kepada masyarakat telah dilakukan
kegiatan pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan, pelatihan manajemen
kefarmasian, pengadaan sarana pendukung instalasi farmasi, pembinaan pemantauan
dan peningkatan mutu pelayanan kefarmasian di sarana kesehatan dasar. Peningkatan
keamanan sediaan farmasi swasta di Kabupaten Wonosobo juga sangat penting untuk
melindungi kesehatan masyarakat sehingga Dinas Kesehatan melaksanakan kegiatan
Pembinaan dan Pengawasan farmasi swasta.
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat
KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) kesehatan sangat penting terkait dengan
penyampaian informasi kepada masyarakat tentang pola hidup sehat, penyakit,
pencegahan dan pengobatannya guna meningkatkan kemandirian masyarakat untuk
hidup sehat. Program ini terus diupayakan melalui kegiatan Pengembangan dan
peningkatan desa siaga aktif, pembinaan pos kesehatan pondok pesantren, peningkatan
strata posyandu, kampanye PHBS dan pengembangan media promosi kesehatan serta
penyuluhan terpadu.
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Program ini bertujuan untuk menangani permasalahan gizi masyarakat. Melalui program
ini telah dilaksanakan berbagai kegiatan diantaranya Pencegahan dan penanggulangan
GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium), upaya ini terus dilakukan mengingat
kasus GAKY masih sering terjadi di Wonosobo dan jika tidak ditangani secara intensif
dapat mempengaruhi perkembangan fisik, mental dan kecerdasan masyarakat (2)
Pencegahan dan penanggulangan KEP yang diutamakan untuk meningkatkan status gizi
ibu hamil dan balita yang dilaksanakan melalui penimbangan dan pemberian PMT di
posyandu serta pelacakan dan perawatan kasus gizi buruk di masyarakat (3) untuk
menurunkan kasus anemia pada remaja putri dan ibu hamil dilaksanakan pemberian
tablet Fe (4) Pencegahan dan penanggulangan kekurangan vitamin A dilaksanakan
dengan pemberian kapsul vitamin A pada bayi, balita dan ibu nifas. Mengingat
pentingnya ASI eksklusif untuk peningkatan status gizi dan kekebalan tubuh bayi
dilaksanakan kegiatan peningkatan ASI eksklusif di masyarakat.
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Dalam rangka pencegahan penyakit yang disebabkan oleh lingkungan seperti diare,
malaria, demam berdarah, TBC serta pencegahan penyakit degeneratif karena makanan
yang mengandung bahan berbahaya dilaksanakan program pengembangan lingkungan
sehat dengan kegiatan advokasi penyediaan air minum berkualitas, advokasi dan
kampanye stop BABS, dukungan Program Percepatan Sanitasi Perkotaan (PPSP) bidang
kesehatan. Kegiatan pengawasan dan pembinaan keamanan dan bahan berbahaya
industri Rumah Tangga Pangan (IRT-P) dan sosialisasi, pemeriksaan dan pengamanan
jajan anak sekolah dan operasi pasar dilaksanakan untuk Meningkatkan keamanan
pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat Wonosobo.
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Program ini bertujuan untuk menekan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit
baik penyakit menular maupun penyakit degeneratif. Berbagai kegiatan telah
dilaksanakan diantaranya melalui kegiatan pelayanan imunisasi bagi bayi, balita, anak
sekolah dan ibu untuk menekan angka kesakitan adan kematian akibat penyakit PD3I
yang meliputi TBC, Hepatitis, campak, polio, Dipteri, pertusis dan tetanus. Kegiatan
penangulangan TBC dilaksanakan untuk mencegah penularan TBC di masyarakat
dengan penemuan kasus TBC sedini mungkin untuk dilakukan pengobatan dengan
strategi DOTS
(Direct Observed Treatment Short-Course Chemotherapy) sehingga
tidak terjadi penularan ke orang lain
. Pencegahan dan penanggulangan penyakit
Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV/AIDS dilaksanakan dengan peningkatan
pengetahuan tentang HIV/AIDS serta pelacakan penderita untuk dilakukan pembinaan
sehingga perilaku berbahaya dapat dihindari. Selain itu dilaksanakan kegiatan
penemuan dan tata laksana kusta di masyarakat, pencegahan dan penanggulangan
penyakit diare dan ISPA, pencegahan dan penananggulangan penyakit malaria, DBD,
cikungunya, flu burung dan filariasis serta penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)
Penyakit dan polio.
Untuk mencegah penyakit degeneratif sudah dilaksanakan kegiatan surveilans dalam
rangka pengendalian penyakit tidak menular dengan pembentukan Pos Pembinaan
Terpadu (POSBINDU) di 10 desa.
Program administrasi perkantoran
Tujuan program ini adalah menyediakan sumber daya dalam pelaksanaan
pembangunan urusan Kesehatan. Untuk mencapai tujuan tersebut, Dinas Kesehatan dan
RSUD Setjonegoro sudah melaksanakan kegiatan penyediaan jasa surat menyurat,
penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik, penyediaan jasa administrasi
keuangan, penyediaan alat tulis kantor, penyediaan barang cetakan dan penggandaan,
penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan, penyediaan peralatan
dan perlengkapan kantor, penyediaan bahan bacaan dan peraturan
perundang-undangan, penyediaan makanan dan minuman, rapat koordinasi dan konsultasi keluar
daerah, rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah, penyelesaian pekerjaan
kantor dan penyediaan jasa pelayanan umum pemerintah.
Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Program ini meliputi kegiatan pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor, pemeliharaan
rutin/berkala kendaraan dinas/operasional, pemeliharaan rutin/berkala alat-alat kantor,
pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas, pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor.
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Program ini dilaksanakan untuk meningkatan pengetahuan dan ketrampilan petugas
kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan formal yang dilaksanakan oleh RSUD
Setjonegoro.
Program Pengadaan, Peningkatan sarana dan prasarana Rumah sakit
Program ini difokuskan pada pemenuhan sarana prasarana pelayanan rujukan kepada
masyarakat. Tahun 2012 RSUD Setjonegoro sudah membangun Gedung Pelayanan
Terpadu (IGD) dan peralatan kesehatan penunjang yang sesuai standart sehingga
diharapkan mampu meningkatkan keselamatan pasien.
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Masalah kesehatan tidak bisa diselesaikan oleh Dinas Kesehatan dan jajarannya saja
tetapi perlu melibatkan peran stakeholder lain. Keterlibatan Disdikpora dalam upaya
untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi anak sekolah dilakukan melalui
peningkatan peran UKS (Usaha Kesehatan Sekolah). Pencegahan penyakit AIDS
dilakukan bekerja sama dengan KP AIDS (Komisi penanggulangan AIDS) Kabupaten,
Penanganan terhadap Lansia dengan melibatkan Komda Lansia Kabupaten Wonosobo.
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Kesehatan
Rujukan
Sarana dan prasarana kesehatan rujukan utamanya di RSUD Setjonegoro terus
ditingkatkan melalui pengadaan alat-alat kesehatan,
terutama pemenuhan peralatan
untuk mendukung program MDG’s yaitu peralatan PONEK, IGD, ICU/ICCU dan Tempat
Tidur kelasa III untuk pelayanan bagi masyarakat kurang mampu.
c.
CAPAIAN KINERJA URUSAN KESEHATAN
Capaian Kinerja urusan kesehatan dapat dilihat pada beberapa indikator kinerja
kesehatan yang tersaji pada tabel berikut :
Tabel IV.B.2.2
Capaian Kinerja Urusan Kesehatan
Berdasarkan IKK Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD)
No. Indikator Kinerja Berdasarkan EKPPD
Capaian Kinerja
2011 2012
1 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
(Jumlah komplikasi kebidanan yg mendapat penanganan definitif di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu)/
(jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu yg sama) x 100 %
100% 3.021
--- x 100% 2.814
= 107,36%
2 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (Jumlah ibu bersalin yg ditolong oleh tenaga kesehatan di satu wilayah kerja pd kurun waktu tertentu)/
(Jumlah seluruh sasaran ibu bersalin di satu wilayah Kerja dalam kurun waktu yg sama) x 100 %
98,13% 13.913
--- x 100% 14.071
= 98,88%
3 Cakupan Desa/kelurahan Universal Child
Immunization (UCI)
(Jumlah Desa / Kelurahan UCI) / (Jumlah Seluruh Desa / Kelurahan) x 100 %
96,23% 262
--- x 100% 265
= 98,87%
4 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan
(Jumlah balita gizi buruk yang mendapat perawatan di sarana pelayanan kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu) / (Jumlah seluruh balita gizi buruk buruk yang ditemukan di satu wilayah kerja dalam waktu yang sama) x 100%
100% 19
---- x 100% 19
= 100%
5 Cakupan penemuan dan penanganan penderita
penyakit TBC BTA positif (Jumlah penderita TBC BTA positif yang ditemukan)/(Jumlah penderita TBC BTA positif yang ditangani)
100% 336
---- x 100% 336
= 100%
6 Cakupan penemuan dan penanganan penderita
penyakit DBD
(Jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai SOP di satu wilayah Kerja selama 1 thn)/ (Jumlah penderita DBD yang ditemukan di satu wilayah dalam Kurun waktu yang sama) x 100 %
100% 24
--- x 100% 24
= 100%
7 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin
(Jumlah kunjungan pasien maskin di sarana kesehatan Strata 1)/
(Jumlah seluruh maskin di Kab/Kota) x 100 %
31,63% 34.516
--- x 100% 321.935
= 10,72%
8 Cakupan kunjungan bayi
(Jumlah kunjungan bayi memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar di satu
100,92% 13.248
--- x 100% 13.947
No. Indikator Kinerja Berdasarkan EKPPD
Capaian Kinerja
2011 2012
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu)/ (Jumlah seluruh bayi lahir hidup di satu wilayah kerja pd kurun waktu yang sama) x 100 %
= 94,99%
Sumber : Dinas Kesehatan
Tabel IV.B.2.3
Capaian kinerja Urusan Kesehatan Tahun 2012 berdasarkan Indikator Kinerja RPJMD 2010-2015
No. Indikator Satuan 2011 2012
1 Angka Kematian Bayi per mil kelahiran hidup 13,23 12,98
2 Angka Kematian Ibu per seratus ribu kelahiran
hidup 112,72 129,07
3 Angka Harapan Hidup Tahun 70,23 70,48*
4 Prevalensi Gizi Kurang % 6,90 2,35
Sumber : BPS dan Dinas Kesehatan