• Tidak ada hasil yang ditemukan

8kpertemuan 8 berfikir dan inteligensi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "8kpertemuan 8 berfikir dan inteligensi"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BERPIKIR

Para ahli men

defnisikan b

erpikir sebag

ai suatu pros

es

mental yang

bertujuan m

emecahkan m

asalah,

Menurut sol

so

(1988) meny

atakan bahw

a berpikir

merupakan p

roses yang m

enghasilkan

representasi

mental yang

baru melalui

transformas

i informasi ya

ng

melibatkan in

teraksi yang

kompleks an

tara berbaga

i

proses menta

l sepert pen

ilaian, abstra

ksi, penalara

n,

imajinasi dan

pemecahan

(3)

MENURU

T MAYER

(DALAM S

OLSO, 198

8) BERPIK

IR

MELIPUTI

TIGA KOM

PONEN PO

KOK, YAIT

U

Berpikir m

erupakan

aktftas ko

gnitf

Berpikir m

erupakan p

roses yang

melibatka

n

beberapa

manipulas

i pengetah

uan didala

m

system kog

nitf

Berpikir di

arahkan da

n mengha

silkan

perbuatan

pemecaha

(4)

BERPIKIR

Berpikir adalah proses dinamis,

dimana individu bertndak aktf

dalam menghadapi hal-hal yang

bersifat abstrak

Pada proses berpikir individu

membuat hubungan antara

obyek yang menjadi pokok

permasalahan dengan

bagian-bagian pengetahuan yang sudah

dimilikinya. Bagian dari

pengetahuan adalah segala

sesuatu yang sudah

diperolehnya dalam ujud

pengertan-pengertan

1. Pembentukan pengetan 2. Pembentukan pendapat 3. Penarikan kesimpulan

(pembentukan keputusan)

(5)

1. Pembentukan Pengertan

a. Menganalisis ciri-ciri sejumlah obyek yang

sejenis

diperhatkan unsurnya satu persatu

b. Membandingkan ciri-ciri tersebut untuk

ditemukan ciri yang sama dan selalu ada serta

yang hakiki

c. Mengabstraksikan, yaitu menyisihkan,

membuang ciri-ciri yang tdak hakiki dan

menangkap ciri-ciri yang hakiki

d. Pembentukan pengertan

(6)

2. Pembentukan Pendapat

Pembentukan pendapat, yakni meletakkan

hubungan antara dua buah pengertan atau lebih.

Pendapat yang dinyatakan dalam bahasa disebut

kalimat yang terdiri dari pokok kalimat/subyek, sebutan dan predikat.

Ada tga macam pendapat:

a. Pendapat afrmatf/positp 

pendapat yang mengiyakan, yang secara tegas menyatakan keadaan sesuatu, misalnya si Ani itu rajin, si Wawan itu pandai

b. Pendapat negatf  pendapat

yang secara tegas menerangkan tentang tdak adanya sesuatu sifat pada sesuatu hal, misalnya si Wawan tdak bodoh, si Ani tdak malas

c. Pendapat modalitas

(kebarangkalian) pendapat

yang menerangkan kebarangkalian atau

(7)

Tipe-tpe Berpikir

Berpikir reflektf adalah kemampuan individu di dalam menyeleksi pengetahuan yang pernah diperolehnya, yang relevan dengan

tujuan pemecahan masalah, serta memanfaatkannya secara efektf di dalam memecahkan masalahnya.

Apabila seseorang individu ingin mencapai sesuatu tujuan, ia harus dapat memecahkan masalah-masalah yang menghambatnya.

Apabila individu dapat menemukan cara-cara untuk mengatasi hambatan yang ada, dan akhirnya dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka berart individu sudah melakukan berpikir reflektf.

Di dalam berpikir reflektf tdak semata-mata tergantung pada

pengetahuan yang ada pada masing-masing individu, karena adanya perbedaan individual, ada yang dapat memanfaatkan

pengetahuannya untuk pemecahan maslah, ada yang tdak dapat.

(8)

Berpikir menurut Skinner

Tergantung 2 hal:

Kompleksitas

problemnya

Individu ybs

Berdasarkan 2 hal

tersebut, taraf berpikir

dibedakan :

1. Taraf binatang, dibedakan menjadi a. instingtif  digunakan untuk

memecahkan maslah yang sederhana dan bersifat survival, bersifat universal, cara pemecahan masalahnya dari generasi ke generasi (ontogenetis), tidak termodifikasi b. trial and error  secara coba-coba

c. insight  tahu hubungan antara fasilitas dengan pemecahan masalah

2. Taraf manusia a. secara insight

b. hasil pemecahan masalah dapat

(9)

Langkah-langkah berpikir reflektf

1. Individu merasakan adanya suatu problem

2. Individu mengert problemnya dan dapat

menegaskan permasalahannya

3. Mengajukan kemungkinan pemecahannya

hipotesis

4. Mengumpulkan informasi-informasi untuk

dianalisis

5. Mengambil kesimpulan

hipotesis diterima/tdak

(10)
(11)

Guilford (dalam Munandar, 1999) yang melihat kreatftas sebagai kemampuan berpikir divergen

Merupakan kemampuan berpikir yang “menyebar”,

melihat stmulus dari berbagai sudah pandang.

Orang kreatf dapat memandang suatu barang dapat diciptakan menjadi berbagai fungsi,

Misalnya pena atau pensil dapat digunakan untuk penggaris, garuk-garuk, alat penunjuk, mengambil barang di lubang dan fungsi

(12)

B. Berpikir Kreatf

Dalam berpikir

kreatf, orang

berusaha

mencetuskan

ide-ide/kreasi

atau berusaha

menimbulkan

inspirasi

1. Tahap persiapan

(pengumpulan

bahan)

2. Tahap inkubasi

3. Tahap insight

(13)
(14)

3. Penarikan kesimpulan/pembentukan keputusan

a.

Keputusan induktf

keputusan yang diambil dari

pendapat-pendapat khusus menuju ke satu pendapat

umum. Contoh: tembaga, besi, perak dipanaskan memuai.

Jadi semua logam dipanaskan memuai.

b.

Keputusan deduktf

keputusan yang ditarik dari hal

umum ke khusus. Misalnya: semua logam dipanaskan

memuai. Besi adalah logam. Jadi besi dipanaskan memuai.

c.

Keputusan analogis

keputusan diperolehdengan jalan

(15)
(16)

Inteligensi

Inteligensi dan kepribadian sebenarnya tdak

dapat dipisahkan, dan inteligensi merupakan

salah satu aspek dari kepribadian

Inteligensi mempunyai sumbangan pentng

dan berperanan sangat menonjol dalam setap

tngkah laku individu, misalnya dalam kasus

(17)

Pengertan Inteligensi

Menurut Branca: inteligensi adalah kemampuan untuk

melakukan penyesuaian terhadap lingkungan secara efektf

Menurut Wechsler: inteligensi adalah kemampuan

keseluruhan untuk bertndak secara rasional dalam

menghadapi lingkungan secara efektf

Menurut Woodworth: inteligensi dikaitkan dengan test dan

cara-cara individu dalam menghadapi situasi tersebut

gagal/berhasil. Inteligensi merupakan kualitas bukan

kuanttas.

kemampuan menurut Woodworth:

kemampuan potensial: kemampuan yang belum

digunakan, contohnya inteligensi

kemampuan aktual: kemampuan yang terlihat saat ini

(18)

Inteligen

si sebag

ai kema

mpuan

menyes

uaikan

diri (

Tyler, 19

56, Wec

hsler 19

58, Sore

nson, 19

77)

Inteligen

si sebag

ai kema

mpuan

untuk b

elajar

(

Freema

n, 1971

, Flynn,

dalam A

zwar 19

96

)

Inteligen

si sebag

ai kema

mpuan

untuk b

erfkir

abstrak

(

Mehren

s, 1973.

, Terman

dalam C

rider

dkk, 198

3 Stodd

ard, dal

am Azw

(19)

Pengertan Inteligensi (Vernon)

Inteligensi adalah kapasitas bawaan yang diterima

anak dari orangtua melalui gen yang natnya

menentukan perkembangan mentalnya

berhubungan dengan genotype, disebut inteligensi A.

Inteligensi mengacu pada “pandai”, cepat dalam

bertndak, bagus dalam penalaran dan pemahaman,

efsien dalam aktvitas mental

berhubungan

dengan phenotype, disebut inteligensi B.

(20)

Pengertan inteligensi (Cattell)

Inteligensi sebagai

faktor umum (G)

diklasifkasikan

sebagai

a. Fluid Intelligence (Gf)

adalah pengaruh faktor biologis pada

perkembangan intelek b. Crystallised Intelligence

(Gc) adalah hasil

interaksi kemampuan bawaan dengan

(21)

Intelligence Quotent (IQ)

Istlah IQ pertama kali dikemukakan William

Stern (1912)

Hasil tes inteligensi berbentuk IQ, tapi ada

(22)

Pengukuran Inteligensi

Penghitungan IQ menurut Stern adalah rasio

antara Mental Age (MA) dan Chronological Age

(CA)

IQ = (MA/CA) x 100

Keterangan:

MA = Mental Age (umur mental)

(23)

Klasifkasi IQ (Crow dan Crow)

Klasifikasi

IQ

Genius

Very Superior

Superior

Above Average

Average

Below Average

Dull/Borderline

Feeble minded-moron

Feeble minded-imbecile dan

idiot

140 ke atas

130 – 139

120 – 129

110 – 119

91 – 109

80 – 90

70 – 79

50 – 69

(24)

Debil/Moron

Angka IQnya 50 – 69

Dapat menulis dan membaca, sehingga dapat bekerja

dengan pekerjaan yang sederhana

Pengendalian emosinya kurang

Mudah terlibat pada tngkah laku yang kurang baik

Tingkah laku debil dewasa sepert anak berusia 7 –

(25)

Imbecile

Tingkat IQnya sekitar 25 – 49

Dapat melakukan aktvitas kehidupan sehari-hari

tanpa bantuan orang lain, misalnya berpakaian,

makan, minum

Dapat dilath melakukan pekerjaan yang sederhana

dan bersifat rutn, misalnya mengambil telur dari

kandang

Masih membutuhkan perawatan

(26)

Idiot

Mempunyai IQ kurang dari 25

Merupakan tngkatan feeble minded yang

paling berat

Tidak dapat mengurus dirinya sendiri

Tingkatan yang terberat anak idiot hanya

(27)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menyebutkan Kinerja anggota Bapemperda dalam pembentukan peraturan daerah di DPRD Kota M agelang dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan pembentukan

[r]

Penelitianinidilatarbelakangidenganpelatihan “PedomanUmumGiziSeimbang” yang telahdiberikankepada Guru SekolahDasar di

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan persepsi stakeholder aparat pemerintah, Purbalingga memiliki berbagai potensi yang dapat mendorong terbentuknya kota

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, masalah yang dapat diidentifikasikan adalah Bagaimana pengaruh lama pengeringan dan konsentrasi tapioka

Urutan panjang kaki dari yang terpanjang ke terpendek adalah Edo, Beni, dan Siti6. Ukurlah

Dalam pembagiannya sel terdiri dari Eukariot ( eu=sejati, karyon=inti ) yang memiliki membrane inti dan Prokariot ( pro=sebelum, karyon=inti ) yang tidak

[r]