• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran pimpinan cabang Muhammadiyah dalam penutupan lokalisasi di Dupak Bangunsari Kecamatan Krembangan Surabaya tahun 2010-2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran pimpinan cabang Muhammadiyah dalam penutupan lokalisasi di Dupak Bangunsari Kecamatan Krembangan Surabaya tahun 2010-2015."

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana dalam Program Strata Satu (S-1)

Pada Jurusan Sejarah Peradaban Islam (SPI)

Oleh :

Mustaujiba Elda’wah

Nim: A72213137

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Skripsi ini berjudul Peran Pimpinan Cabang Muhammadiyah Dalam Penutupan Lokalisasi Dupak Bangunsari Kecamatan Krembangan Surabaya tahun 2010-2015. Adapun rumusan permasalahannya adalah (1) Bagaimana Sejarah Pimpinan Cabang Muhammadiyah di Krembangan? (2) Bagaimana Usaha-usaha Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan dalam penutupan lokalisasi di Dupak Bangunsari? (3) Bagaimana Dampak penutupan lokalisasi di Dupak Bangunsari?

Penelitian ini menggunakan pendekatan historis, yaitu suatu langkah merekontruksi masa lampau, untuk menjelaskan sejarah berdinya Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan dan menggunakan pendekatan sosiologi untuk menggambarkan usaha Piimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan dalam penutupan lokalisasi Dupak Bangunsari yang memberikan pesan moral. Adapun teori yang digunakan adalah teori peranan yang dikemukakan oleh Soerjono Soekanto yaitu apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan, tidak hanya itu peranan juga meliputi norma-norma yang diungkapkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode sejarah, yang melalui pemilihan topik, pengumpulan data (heuristik), verifikasi, interpretasi, dan histiografi

(7)

This thesis entitled The Role of Branch of Muhammadiyah Leadership In Closure of Localization of Dupak Bangunsari of Krembangan Surabaya Sub-district in 2010-2015. The formulation of the problem is (1) How History History of Muhammadiyah Branch in Krembangan? (2) How are the efforts of Muhammadiyah Branch of Krembangan in closing localization in Dupak Bangunsari? (3) How impact of localization closure in Dupak Bangunsari?

This study uses a historical approach, which is a reconstruction of the past, to explain the history of the Chief of the Muhammadiyah branch of Krembangan and to use the sociology approach to describe the business of the Muhammadiyah branch of Krembangan in the closing of Dupak Bangunsari localization giving moral message. The theory used is the role theory proposed by Soerjono Soekanto that if a person exercises his rights and obligations in accordance with his position, then he runs a role, not only that the role also includes the norms expressed by the position or place of someone in the community. While the method used is the method of history, which through the selection of topics, data collection (heuristics), verification, interpretation, and histiografi

(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……….i

PERNYATAAN KEASLIAN……….ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING………...………….……….iii

PENGESAHAN TIM PENGUJI………...iv

MOTTO………v

TRANSLITRASI………vi

PERSEMBAHAN………..vii

ABSTRAK……….viii

ABSTRACK………ix

KATA PENGANTAR………....x

DAFTRA ISI………..xii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Kegunaan Penelitian ... 7

E. Pendakatan dan Teori ... 7

F. Penelitian Terdahulu ... 9

G. Metode Penelitian ... 11

(9)

BAB II : SEJARAH PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH DI KECAMATAN KREMBANGAN

A. Berdirinya Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan…..18

1. Latar Belakang Berdirinya Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan………...20

2. Tokoh-Tokoh yang Berperan di Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan………21

3. Hambatan dan Dukungan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan………...25

B. Perkembangan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan……….27

1. Amal Usaha Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan………...27

2. Anggota Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan…33 3. Program Kerja Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan………...36

BAB III : USAHA-USAHA PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH KREMBANGAN DALAM PENUTUPAN LOKALISASI DI DUPAK BANGUNSARI A. Sekilas Tentang Dupak Bangunsari……….60

1. Letak Geografis……….60

2. Sejarah Lokalisasi Dupak Bangunsari………...61

(10)

B. Usaha Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan……….65

1. Bidang Pendidikan………....66

2. Bidang Dakwah………...69

3. Bidang Pemberdayaan Perempuan………70

4. Bidang Pembelian Aset Wanita Tuna Susiala………72

BAB IV : DAMPAK PENUTUPAN LOKALISASI DI DUPAK BANGUNSARI A. Masyarakat Sekitar………...75 1. Tokoh Masyarakat……….75

2. Tokoh agama……….76 B. Mantan WTS………...77

1. Mantan WTS yang mempunyai penghasilan……….77

2. Mantan WTS yang tidak mempunyai penghasilan………....78

BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan……….79

(11)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Muhammadiyah merupakan gerakan pembaharuan dalam Islam yang terbesar di Indonesia. Organisasi ini didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tanggal 18 November 1912/ 8 Dzulhijah 1330. Gerakan ini diberi nama Muhammadiyah dengan harapan agar pengikutnya benar-benar bisa mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW. Adapun maksud dan tujuan didirikannya adalah untuk menegakkan dan menjunjung tinggi Agama islam, sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.1

Muhammadiyah telah menentukanjati dirinya sebagai gerakan Islam yang melaksanakan dakwah dan tajdid sejak berdiri 1912. Dakwah dilakukan untuk menyeru pada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Identitas ini juga menggambarkan komitmen organisasi terhadap suatu ayat yang menjadi faktor utama yang melatarbelakangi berdirinya perjuangan Muhammadiyah yang berbunyi:

كئٓ لْ أ ۚركن ۡلٱ نع ۡو ۡني ف ر ۡع ۡلٱب رمۡأي رۡيخۡلٱ ىلإ وع ۡدي ةَمأ ۡمكنِم نكتۡل وُِۡۡ ۡلٱ مُ

٤٠١

“Artinya : Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang

menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah

dari yang munkar; Merekalah orang orang yang beruntung”2

1

Suyoto, et al, Pola Gerakan Muhammadiyah Ranting:Ketegangan antara Purifikasi dan

Dinamisasi (Jogjakarta: IRCiSoD, 2005), 17.

2

(12)

Gerakan dakwah dalam arti yang luas mempunyai beberapa batasan atau definisi. Pertama, dakwah merupakan segala aktifitas dan usaha untuk mengubah satu situasi tertentu ke arah situasi yang lain yang lebih baik sesuai dengan ajaran Islam. Kedua, dakwah juga diartikan segala usaha menyerukan dan menyampaikan dengan berbagai media dan cara tentang pandangan dan tujuan hidup Islam, serta membimbing mengamalkannya dalam perikehidupan perorangan, keluarga, masyarakat dan bernegara. Ketiga, dakwah juga berarti mengajak dan menyeru manusia atau masyarakat kepada ajaran Islam, dengan memberikan pengertian dan kesadaran tentang kebenaran ajaran Islam sehingga masyarakat atau manusia dapat menginsyafi akan kebaikan, kelebihan dan keutamaan Islam bagi pembentukan pribadi yang utama, dan mengatur ketertiban hidup bermasyarakat.3

Dakwah semacam ini juga diterapkan di Krembangan, salah satunya di wilayah Surabaya utara. Daerah Krembangan merupakan daerah yang sangat strategis. Oleh sebab itu, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Surabaya Utara didirikan di Krembangan tahun 1966. Eksistensinya selama berdiri hingga sekarang bisa dilihat dari berbagai macam kegiatan atau gerakan yang sudah dilakukan. Salah satunya adalah peranan untuk mengalihfungsikan daerah dupak bangunsari yang semula tempat lokalisasi menjadi sebuah kampung santri.

3

Muh.Kholid AS, Pendidikan Kemuhammadiyahaan (Surabaya:Majelis Dikdasmen PWM, 2015),

(13)

Dakwah yang dilakukan Pimpinan Cabang Muhammadiyah menggunakan dakwah bil hal dan dakwah bil lisan. Dakwah bil hal adalah dakwah yang diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan hidup manusia, baik rohani maupun jasmani4, contohnya memberikan bantuan berupa usaha kepada mantan WTS5 dan lain-lain. Sedangkan dakwah bil lisan adalah sebuah dakwah yang dilakukan dengan cara menyampaikan informasi secara lisan atau dakwah melalui lisan, contohnya memberikan ilmu baru melalui kajian bersama, ceramah agama dan lain-lain.

Tujuan kegiatan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan adalah sebagai penggerak utama terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya dengan mengoptimalkan Amal Usaha Muhammadiyah sebagai sarana dakwah amar makruf nahi mungkar yang merubah kampung prostitusi menjadi kampung santri. Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan memiliki kegiatan sebagai penguatan iman WTS, peningkatan kualitas WTS, peningkatan kegiatan Dakwah, pengembangan ekonomi ummat, peningkatan Peran Muhammadiyah sebagai penggerak perubahan dinamika sosial, pemberian penyuluhan kesehatan.

Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan terletak di Kota Surabaya tepatnya berada di Dupak Bangunsari. Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah ibukota Jakarta, hal itulah yang menyebabkan kota ini berkembang pesat menjadi sebuah kota metropolitan

4

Muhammad E. Ayub, Manajeman Masjid (Jakarta:Gema Insani Press, 1996), 9.

5

(14)

dengan segala aktifitasnya yang padat dan kemajuan pesat diberbagai bidang pembangunan dan ekonomi, termasuk didalamnya prostitusi juga semakin marak. Permasalahan tuna susila merupakan salah satu masalah sosial yang semakin kompleks, keberadaan tuna susila awalnya hanya di kota- kota besar, tetapi sekarang sudah merambah ke kota-kota kecil.6

Kota Surabaya selain mendapat julukan kota Pahlawan tetapi juga kota Dolly yang tergolong kota terbesar di Asia Tenggara dalam bidang lokalisasi prostitusi. Prostitusi di Surabaya berkembang cepat seiring perkembangan Surabaya sebagai metropolis kedua di Indonesia. Lokalisasi prostitusi tumbuh kembang di Surabaya, mulai dari lokalisasi tertua di

Surabaya “Bandaran”. Kemudian disusul lokalisasi Bangunrejo. Redupnya

lokalisasi Bangunrejo disusul oleh berkembangnya lokalisasi di Bangunsari. Lokalisasi Bangunsari ini awa

lnya 1 RW dengan Bangunrejo kemudian pecah menjadi 2 RW.

Kedua lokalisasi ini terkenal dengan sebutan “BR”.7

Sesuai dengan prinsip Dakwah bil Hikmah yakni menyampaikan dakwah dengan cara yang bijaksana, yaitu melaksanakan pendekatan sehingga pihak seorang dakwah mampu melaksanakan dakwah atas kemauannya sendiri, tidak merasa ada paksaan, tekanan maupun konflik. Dengan kata lain dakwah bil hikmah merupakan suatu cara pendekatan komunikasi dakwah yang dilakukan atas dasar persuasif. Ini merupakan

6

Kartini Kartono, Patologi Sosial (Jakarta: Rajawali, 2001), 185.

7

Syahri Sauma, Prostitusi dan Kyai:Dinamika Dakwah di Lokalisasi Pelacuran Kota Surabaya

(15)

sebuah konsep dakwah yang Allah siapkan dan rekayasakan kepada Rasulullah SAW.

Karena dakwah memiliki kedudukan yang sangat penting, maka secara hukum dakwah menjadi kewajiban yang harus diemban oleh setiap muslim. Dakwah yang dilakukan Pimpinan cabang Muhammadiyah Krembangan Surabaya, merupakan wujud kepedulian terhadap mantan PSK dan Mucikari lokalisasi didaerah Bangunsari. Dengan berkoordinasi dan bekerjasama dengan pihak Dinas Sosial Pemkot Surabaya, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan telah melakukan gerakan persuasif dengan mantan WTS dan mucikari dengan cara mengajak mereka bertaubat serta memberikan pembinaan agar mantan WTS dan mucikari mendapatkan hidup yang lebih baik, sejahtera dan lebih bermartabat.

Pada tahun 2012, Pemkot Surabaya berhasil melakukan penutupan lokalisasi-lokalisasi tersebut. Sebagai upaya pemberantasan patologi sosial, tentu saja penutupan ini harus ditindaklanjuti dengan merehabilitasi sosial para mantan WTS dan warga di sekitar eks-lokalisasi. Pekerjaan berat itu tidak hanya dilaksanakan Pemkot, perlu dukungan ormas maupun LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) salah satunya Muhammadiyah. Di Surabaya, Muhammadiyah memiliki cabang yang terbesar di kecamatan-kecamatan dan kelurahan yang menjadi penyangga dakwah di akar rumput.

(16)

Krembangan bukan hanya berkutat pada amal usaha, namun juga pada tajdid gerakan dakwah sosial di ranah prostitusi dan pemberdayaan.8

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti dengan judul “Peran Pimpinan Cabang Muhammadiyah Dalam Penutupan Lokalisasi di Dupak Bangunsari Kecamatan Krembangan tahun

2010-2015”.

B. Rumusan Masalah

Dari sedikit pemaparan diatas penulis merumuskan faktor permasalahan yang penulis bahas penelitian ini dalam suatu rangkaian permasalan sebagai berikut:

1. Bagaimana Sejarah Pimpinan Cabang Muhammadiyah di kecamatan Krembangan?

2. Bagaimana Usaha-usaha Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan dalam Penutupan Lokalisasi di Dupak Bangunsari?

3. Bagaimana Dampak Penutupan Lokalisasi di Dupak Bangunsari?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sejarah Pimpinan Cabang Muhammadiyah di kecamatan Krembangan.

8

Arin Setiyowati, Prostitusi dan Dakwah Muhammadiyah (Surabaya:UMSurabaya Press, 2015),

(17)

2. Untuk mendiskripsikan usaha-usaha Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan dalam penutupan lokalisasi di Dupak Bangunsari.

3. Untuk mengatahui dampak penutupan lokalisasi di Dupak Bangunsari.

D. Kegunaan Penelitian

Selain mempunyai tujuan seperti yang disebutkan sebelumnya, maka kemudian dirumuskan beberapa kegunaan sebagai berikut:

1. Untuk menambah khazanah keilmuan pada umumnya dan khususnya dalam bidang Muhammadiyah penutupan lokalisasi di Dupak Bangunsari.

2. Untuk menambah wawasan pada diri sendiri dan keilmuan para pembaca sebagai penambah referensi pembaca.

E. Pendekatan dan Kerangka Teori

Dalam penulisan ini menggunakan pendekatan ilmu-ilmu sosial lainnya. Pendekatan yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah pendekatan historis dan sosiologi. Pendekatan historis yaitu suatu penelitian yang berusaha untuk merekontruksi kejadian masa lalu secara sistematis dan obyektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, menverifikasi, serta mensistesiskan bukti-bukti untuk menegakkan dan memperoleh kesimpulan.9 Pendekatan historis ini yang menjelaskan tentang sejarah Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan, perkembangan

9

(18)

hingga peranan dalam penutupan lokalisasi di Dupak Bangunsari pada tahun 2010-2015.

Pendekatan sosiologi menurut Sartono Kartodirdjo adalah meneropong segi-segi sosial peristiwa yang dikaji, umpamanya golongan sosial mana yang berperan serta nilai-nilainya, hubungan dengan golongan lain, konflik berdasarkan kepentingan ideologinya,10 seperti gerakan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan yang tumbuh untuk merubah segala gejala sosial yang disertai dengan pesan-pesan moral.

Teori yang digunakan penulis adalah teori menggunakan peranan yang diungkapkan oleh Soerjono Soekanto, peranan merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suaru peranan.Tidak hanya itu peranan juga meliputi norma-norma yang diungkapkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat, peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dilakukan oleh induvidu dalam masyarakat sebagai organisasi, sebagai perilaku induvidu yang penting, sebagai struktur sosial masyarakat.11

Teori ini berkesinambungan dengan keadaan lokalisasi di Dupak Bangunsari yang memberikan peran kepada Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan untuk menutup lokalisasi di daerah tersebut. Penutupan lokalisasi dilakukan Muhammadiyah dengan proses dan

10

Sartono Kartodirjo, Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah (Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 1992), 4.

11

(19)

tantangan yang sangat berat sebagai tujuan agar lokalisasi tersebut dapat dialihfungsikan.

F. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan uraian singkat tentang hasil-hasil penelitian tentang masalah sejenis yang telah dilakukan oleh penulis sebelumnya yang berkaitan dengan studi tentang Muhammadiyah.

1. Arin Setiyowati, menulis tesis yang berjudul Analisis Efektivitas Pemberdayaan Ekonomi oleh PCM Krembangan terhadap mantan pekerja Seks Komersial Pasca Penutupan Lokalisasi Duapak

Bangunsari dan Tambak Asri Surabaya tahun 2014 pada Agama dan Lintas Budaya UGM.Tesis ini berisi tentang PCM Krembangan melaksanakan program pemberdayaan terhadap mantan PSK yang dialamatkan sebagai kaum lemah (iman dan modal). Pemberdayaan ditujukan pada pengembangan tiga ranah yakni sosial, ekonomi dan religiusitas (perilaku keberagamaan) dengan pendekatan sisi ekonomi melalui pemberian modal usaha.

2. Mochammad Yusuf, menulis skripsi yang berjudul Peran Muhammadiyah Dalam Pembinaan Mantan Wanita Tuna Susila Pasca

(20)

kehidupan sosial ekononomi dan keagamaan agar mereka benar-benar menjadi orang yang bertaubat dan bisa menjadi orang yang bermartabat serta dapat memahami mengamalkan ajaran agama Islam sesuai ajaran

Al Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.

3. Rohma Tunurus Asholiha menulis skripsi yang berjudul Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) dan Perannya dalam Dakwah Islamiyah: Penanganan Wanita PSK di Dolly Kecamatan Sawahan Surabaya

2005-2015 pada jurusan Sejarah Peradaban Islam UIN Sunan Ampel Surabaya, skripsi ini membahas Perkumpulan ‘Aisyiyah Sawahan semula merupakan sebuah kelompok pengajian rutin ibu-ibu Muhammadiyah di kelurahan Petemon Tegalsari Kecamatan Sawahan yang dibimbing oleh Ibu Hj Amini Kurtomo. Tujuan didirikannya

‘Aisyiyah Sawahan selain sebagai media dakwah Islam dalam

perkembangan zaman yang jauh dari syariat Islam, juga untuk menegakan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujudnya masyarakat utama, adil, dan makmur yang diridhai Allah. Peran

Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Sawahan dianggap sangat penting bagi

(21)

memberikan santunan serta mengembangkan pola pencegahan bagi PSK Dolly. Ekonomi dengan menciptakan lapangan pekerjaan, untuk

menindaklanjuti hasil dari pelatihan memasak ‘Aisyiyah menempatkan

beberapa mantan PSK sebagai juru masak di Panti Asuhan Putat Jaya. Dalam penulisan Skiripsi-skripsi tersebut tidak menemukan sebuah tema yang mengangkat mengenai Peranan Muhammadiyah dalam penutupan lokalisasi di Dupak Bangunsari Kecamatan Krembangan Surabaya. Oleh karena itu pada kesempatan ini mengangkat penelitian dan membahasnya secara jelas.

G. Metode Penelitian

Dalam metode penelitian dalam skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian sejarah. Menurut Kuntowijoyo metode penelitian sejarah terdiri dari 5 tahap yaitu:12

1. Pemilihan Topik

Dalam penelitian ini penulis memilih topik Peran Pimpinan Cabang Muhammadiyah dalam Penutupan Lokalisasi di Dupak Bangunsari Kecamatan Krembangan Surabaya tahun 2010-2015. Tujuan penulis memilih topik tersebut, selain berperan dalam menutup lokalisasi, Muhammadiyah Krembangan juga mendapat penghargaan sebagai Muhammadiyah pilihan di Indonesia.

12

(22)

2. Heuristik

Tahapan ini penulis adalah berusaha mencari sumber-sumber data yang berupa buku atau artikel dan menentukan data-data yang digunakan yaitu sesuai dengan judul penelitian.13Penulis melakukan beberapa penelitian mengenai peran Muhammadiyah penutupan lokalisasi di Dupak Bangunsari kecamatan Krembangan Surabaya. Dalam penelitian ini penulis memakai dua cara untuk mencari dan dan menemukan sumber sejarah.

Adapun sumber yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

a. Sumber Primer adalah sumber yang disaksikan oleh saksi mata.14 Sumber primer dalam penelitian meliputi:

1) Dokumen seperti Surat Keputusan (SK), Surat PERDA tahun 1999 Surabaya, Surat Gubernur Jawa Timur.

2) Wawancara dengan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan Surabaya, Tokoh masyarakat, Mantan Wanita Tuna Susila, dan Masyarakat umum di Dupak Bangunsari. 3) Pimpinan Cabang Muhammadiyah, Laporan Pimpinan

Cabang Muhammadiyah Krembangan Majelis, Ortom,

Pimpinan Ranting dan AUM, 2013.

4) Laporan Kerja Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan tahun 1990-2015.

13

S. Nasution, Metode Research (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), 1.

14

(23)

5) Laporan Kecamatan Krembangan, Kondisi Umum Masa Kini. 6) Laporan Musyawarah Cabang Krembangan tahun 1990-2015. b. Sumber Sekunder adalah sumber yang disampaikan oleh bukan

saksi mata. Sumber sekunder dalam penelitian meliputi:

1) Riza Fachruddin, Majalah MATAN: SD Muhammadiyah 11 surabaya, Gemerlap Prestasi dari Lokalisasi, Februari 2009. 2) Zal, Jawa Pos: Tak Mau Dicap Wilayah Mesum, Desember

2012.

3) Nda, Jawa Pos: Kiprah Dua Kepala Sekolah Muhammadiyah 11 yang Berlokasi di Dupak Bangunsari: Bersinergi Susun

Program Pembinaan Akhlak, 2 Januari 2013. 3. Verifikasi

Verifikasi atau kritik sumber yang bertujuan memperoleh keabsahan sumber. Kritik sumber dilakukan untuk meneliti sumber sumber yang diperoleh agar memperoleh kejelasan, apakah sumber tersebut autentik atau tidak.15 Langkah kritik yang pertama adalah kritik intern yaitu setelah diketahui asli atau tidaknya data atau dokumen tersebut, maka diteliti keabsahan tentang keaslihannya sumber (kredibiltas) dari isi data tersebut,Sedangan, kritik ekstern, yaitu meneliti keaslian data atau dokumen dalam arti asli atau tidak (otentitas).16

15

Lilik Zulaikha, Sumber Sejarah: Metodologi Sejarah 1 (Surabaya: Diktat IAIN Sunan Ampel,

2005), 25.

16

(24)

Hasil penelitian penulis mengenai amal usaha Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan mendapatkan dua versi dari catatan di kantor Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan tertulis bahwa amal usaha masjid Al-Mukhlish beralamat di Krembangan Bhakti, setelah penulis menelusuri keberadaan masjid tersebut beralamat di Krembangan Baru VII/15 begitu pula dengan keberadaan Rumah Pintar Matahari yang tercatat di Krembangan Bhakti ternyata hasil penelusuran adalah Krembangan Jaya Selatan 1/39.

4. Interpretasi

Interpretasi atau penafsiran sejarah seringkali disebut juga dengan analisis sejarah, analisis sendiri berarti menguraikan. Tahapan interprestasi dilakukan dengan cara, sumber data yang sudah diuji kebenaran dianalisis dan dipadukan dengan sumber-sumber. Dengan demikian, dapat ditemukan fakta-fakta yang baru, hasilnya analisis tersebut disimpulkan sesuai dengan batasan dan rumusan masalah.

(25)

menyatakan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan mempunyai peran penutupan lokalisasi di Dupak Bangunsari.

Kemudian penulis pun menelusuri tentang penutupan lokalisasi yang ada di Dupak Bangunsari melalui internet dan datang langsung ketempat. Setelah menelusuri melalui internet penulis mendapatkan data, tanggal, bulan dan tahun penutupan lokalisasi di Dupak Bangunsari. Untuk membenarkan data internet, penulis datang ke tempat langsung dengan melihat plakat yang menyatakan Dupak Bangunsari Kampung Bebas Prostitusi dan ditutup pada 21 Desember 2012.

5. Historiografi

Historiografi merupakan cara penulisan, pemaparan, atau pelaporan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan memberikan gambaran yang jelas mengenai proses penelitian sejak dari awal hingga akhir penelitian.17Sedangkan menurut Hugiono, historiografi adalah cara untuk merekontruksi suatu gambaran masa lampau berdasarkan data yang telah diperoleh.18

Dalam tahap ini penulis menyatukan data dan fakta yang ada, sehingga penulis dapat menyimpulkan dalam judul Peran Pimpinan Cabang Muhammadiyah Dalam Penutupan Lokalisasi Di Dupak Bangunsari Kecamatan Krembangan Surabaya Tahun 2010-2015.

17

Nugroho Noto Susanto, Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer (Jakarta: Yayasan Idayu,

1978), 64.

18

(26)

Langkah ini adalah langkah terakhir dari penulisan data-data yang melewati beberapa proses hingga menjadi kesimpulan akhir. Dengan demikian, data-data tersebut dapat ditulis dan dipaparkan sesuai dengan kerangka tulisan dalam bentuk penulisan sejarah.

H. Sistematika Bahasan

Untuk mengetahui gambaran tentang keseluruhan pembahasan ini, maka penulis membagi penelitian ini menjadi lima bab yang saling berkaitan :

Pada bab pertama, berisi tentang pendahuluan yang mebahas gambaran secara umum dari penulisan skripsi ini yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, pendekatan dan teori, penelitian terdahulu, metode penelitian, sistematika bahasan.

(27)

Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan, dan program kerja Pimpinan Cabanag Muhammadiyah Krembangan.

Bab ketiga yang membahas tentang usaha-usaha Pimpinan Cabang Muhammadiyah dalam penutupan lokalisasi di Dupak Bangunsari meliputi sekilas tentang Dupak Bangunsari terdiri dari letak geografis, sejarah lokalisasi Dupak Bangunsari, dan perkembangan lokalisasi Dupak Bangunsari. Sub bab kedua membahas usaha Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan, sub bab ini meliputi beberapa bidang seperti bidang pendidikan, bidang dakwah, bidang pemberdayaan perempuan.

Bab keempat, bab ini membahas mengenai dampak penutupan lokalisasi di Dupak Bangunsari. Bab ini mencakup respon dari masyarakat sekitar dan mantan WTS (Wanita Tuna Susila).

(28)

BAB II

SEJARAH PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH DI KECAMATAN KREMBANGAN

A. Berdirinya Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan

Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan berdiri tahun 1966, persyaratan didirikannya cabang Muhammadiyah harus mempunyai anggota yang berjumlah 25 orang dan mendirikan amal usaha. 1Pada saat itu cabang Muhammadiyah Krembangan hanya memiliki tiga ranting yang dibentuk tidak berdasarkan teritorial kecamatan yaitu:

1. Pimpinan Muhammadiyah Ranting Morokrembangan 2. Pimpinan Muhammadiyah Ranting Perak Barat 3. Pimpinan Muhammadiyah Ranting Kemayoran

Pada tahun 1963 PCM2 Krembangan mendirikan sebuah sekolah Taman Kanak-kanak yang berada di garasi rumah ibu Samiyah di daerah Dupak Bangunsari dengan tujuan sekolah ini dapat memberikan dampak positif di lingkungan sekitar. Selain itu juga berharap sekolah ini dapat membukakan jalannya dalam proses penutupan lokalisasi yang selama ini diimpikan.3

Pada tahun 1980 terdapat aturan baru bahwa Pimpinan Cabang harus mengikuti teritorial kecamatan beserta kelurahannya maka pada waktu itu Ranting Muhammadiyah Kelurahan Dupak yang saat itu menjadi satu

1

Ja’far Dirham, Wawancara, Surabaya, 6 Februari 2017.

2

PCM kepanjangan dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah.

3

(29)

dengan kecamatan Bubutan atau disebut dengan Muhammadiyah cabang Bubutan Barat kemudian berdiri sendiri dengan nama Muhammadiyah Krembangan dan Muhammadiyah Ranting yang dulunya bergabung dengan cabang Pabean Cantikan yaitu Muhammadiyah Ranting Perak Barat, Morokrembangan, dan Kemayoran melebur menjadi satu di Cabang Krembangan. 4

Pada tahun 1990 mengadakan musyawarah cabang bersama antara Krembangan dan Bubutan guna membahas pengambil-alihan wilayah Dupak Bangunsari untuk bergabung dalam Pimpinan cabang Muhammadiyah Krembangan. Pimpinan Muhammadiyah Krembangan mempunyai lima ranting yaitu:

1. Pimpinan Muhammadiyah Ranting Dupak 2. Pimpinan Muhammadiyah Ranting Perak Barat 3. Pimpinan Muhammadiyah Ranting Kemayoran 4. Pimpinan Muhammadiyah Ranting Morokrembangan 5. Pimpinan Muhammadiyah Ranting Krembangan Selatan

Susunan Ketua PCM Krembangan dari tahun 1985-2020 adalah 1. Bapak H. Noor Fakih (1985-1990)

2. Bapak Mohammad Hatta (1990-1995) 3. Bapak H. Musa (1995-2000) 4. Bapak H. Syari Hasan (2000-2010)

5. Bapak H.Arif’an (2010-2015)

4

Pimpinan Cabang Muhammadiyah, Laporan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan

(30)

6. Bapak Sutikno (2015-2020)

Visi PCM Krembangan adalah sebagai penggerak utama terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya dengan mengoptimalkan Amal Usaha Muhammadiyah sebagai sarana dakwah amar makruf nahi mungkar merubah kampung prostitusi menjadi kampung santri.

1. Latar Belakang Berdirinya Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan PCM Krembangan berdiri atas dasar tujuan untuk mengembangkan dakwah Agama Islam sesuai dengan hadist dan

al-Qur’an. Melihat kondisi masyarakat Islam di daerah sekitar Pimpinan

Cabang Muhammadiyah Krembangan perlu melakukan dakwah yang relatif terbelakang yang mana Islam pada masyarakat itu masih banyak yang percaya dengan ajaran nenek moyang atau menuju padahal yang syirik. Hingga terjadi banyak kemaksiatan dimana-mana salah satunya di daerah Dupak Bangunsari kecamatan Krembangan.

Kecamatan Krembangan merupakan salah satu kecamatan yang berada di Surabaya Utara. Didalam kecamatan tersebut terdapat beberapa daerah, yang salah satunya adalah Dupak Bangunsari. Dupak Bangunsari merupakan wilayah yang cukup luas dengan jumlah penduduk yang cukup padat. Wilayah ini dikenal masyarakat Surabaya sebagai salah satu tempat lokalisasi terbesar kedua setelah Dolly.

(31)

pada warga yang lain. Hal inilah yang membuat lokalisasi tersebut semakin berkembang karena beberapa warga di Dupak Bangunsari saling mengajak untuk bekerja sebagai mucikari dan sebagainya. Ajakan tersebut biasanya berlaku untuk mereka yang tingkat ekonominya kelas menengah ke bawah.

Melihat kondisi ini, pihak Muhammadiyah berpikir untuk mendirikan Cabang Muhammadiyah Krembangan di Dupak Bangunsari. Selain itu sesuai dengan tujuan awal Pimpinan Cabang Muhammadiyahberharap dapat mencegah berkembangnya bisnis prostitusi di Dupak Bangunsari dengan mendirikan kantor cabang Muhammadiyah Krembangan.5

2. Tokoh-tokoh yang berperan dalam PCM Krembangan a. Ja’far Dirham

Lahir di Lamongan pada tanggal 8 Desember 1937. Beliau adalah salah satu yang berperan dalam Pimpinan Cabang Muhammadiyah pada awal berdirinya bisa disebut juga dengan legendaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan, pada tahun 1951 beliau bertempat tinggal di Dupak Bandarejo, tahun 2007

beliau pindah di rungkut yang sekarang menjadi ketua ta’mir Masjid

Muhammadiyah Al-Ikhlas. Berawal dari bertempat tinggal di Dupak Bandarejo beliau mengikuti organisasi Muhammadiyah Krembangan

5

(32)

yang saat itu Muhammadiyah belum mengikuti teritorial pemerintahan. Beliau berperan dalam bidang pendidikan sebagai penasehat, dan pembangunan pertama sekolahan selain itu beliau juga bersemangat untuk mencari sponsor atau dana untuk pembangunan sekolah dasar Muhammadiyah 11. Beliau adalah salah satu tokoh yang masih aktif dalam Muhammadiyah sekarang beliau hanya menjadi penasehat dan pengikut rapat di Sekolah Muhammadiyah 11.6

b. Mohammad Hatta

Beliau lahir di Surabaya tanggal 26 Desember 1957 keturunan dari Banjarmasin tetapi pindah di Surabaya dan menetep di daerah Babadan Rukun atau dikenal sebagai pasar sore yang tidak jauh dari Dupak Bangunsari. Dari kecil beliau bercita-cita ingin menjadi mubaligh dan membangun masjid.

Beliau tertarik ingin bergabung dengan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan dari tahun 1980 dan menjadi anggota Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan.Dengan semangat yang tinggi dan ikhlas dalam menjalankan organisasi di Muhammadiyah, beliau dipilih sebagai ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan pada tahun 1990-1995. Dari situlah, beliau mulai bergelut dengan dunia prostitusi. Beliau juga menjadi pendakwah dan penggerak Muhammadiyah untuk mendirikan dan

6Ja’far Dirham,

(33)

melebar luaskan gerakan Muhammadiyah di daerah Dupak Bangunsari. Beliau juga menjadi takmir Masjid Al-Huda pada tahun 2000-2016.

Peran beliau sebagai pimpinan ketua cabang adalah merancang strategi untuk mengentaskan atau mengurangi pelacuran di daerah Dupak Bangunsari dengan mengadakan pengajian keliling di setiap gang dengan cara mengumpulkan warga, serta mucikari dan WTS kemudian mereka diberi siraman agama, serta membeli aset mucikari yang dijual, dan berdakwah melalui bidang pendidikan.7 c. Muhammad Arif’an

Beliau lahir di Surabaya pada tanggal 30 September 1974, beliau dari kecil sudah hidup di daerah lokalisasi Dupak Bangunsari. Pada tahun 1990 beliau bersekolah di SMP Muhammadiyah 11. Sejak SMP beliau sudah mengikuti Ikatan Pelajar Muhammadiyah sebagai anggota, dari sinilah beliau mulai aktif di organisasi Muhammadiyah. Pada tahun 1999-2003 menjadi ketua Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Krembangan, 2003-2007 menjadi sekretaris Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah kota Surabaya, 2007-2011 menjadi wakil sekretaris PWPM Jawa Timur, 2011-2015 menjadi wakil ketua PWPM Jawa Timur serta menjadi ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan pada tahun 2010-2015.

7

(34)

Pada masa jabatan beliau, kabar tentang penutupan lokasasi yang dilakukan oleh pemerintahan mulai bergerak dengan begitu beliau sebagai ketua pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan dengan semangat untuk meneruskan proses perjuangan pimpinan cabang Muhammadiyah Krembangan. Dengan dukungan dari pemerintah kota dan masyarakat sekitar beliau meningkatkan program kerja seperti membuka usaha untuk para WTS, membeli rumah wisma untuk dijadikan sekolah dasar Muhammadiyah, dan pada tahun beliau menjabat Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan mendapat banyak penghargaan seperti Pimpinan Cabang pelopor dakwah di lingkungan masyarakat marjinal (lokalisasi) dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Surabaya, Cabang Muhammadiyah Pilihan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dan pemenang lomba social award dari Dinas Sosial.8

d. Akhwan Hamid

Beliau adalah seorang asli dari Gresik pindah ke Surabaya pada tahun 1976 dan mulai aktif di Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan tahun 1979 dan Sekolah Muhammadiyah sebagai guru, tahun 1985-1990 menjabat sebagai sekertaris PCM Krembangan, 1990-2005ketua majelis tabligh PCM Krembangan. Dalam menjalankan ketua tabligh beliau mempunyai

8

(35)

peran membina para WTS selain itu juga beliau menjabat sebagai kepala sekolah di SD dan SMP Muhammadiyah 11, disekolah beliau juga berdakwah dan memberi motivasi kepada anak-anak mucikari dan WTS. Tahun 2005-2010menjadi ketua majelis kader PCM Krembangan, 2015-2020 menjadi wakil ketua majelis pemberdayaan masyarakat PCM Krembangan. 9

3. Hambatan dan Dukungan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan

Dalam proses berdirinya pada tahun 1966 PCM Krembangan di Dupak Bangunsari terdapat hambatan dan dukungan dari lingkungan sekitar. Hambatan yang dilalui oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah penuh dengan perjuangan yang sangat berat. Hal ini dikarenakan lingkungan sekitar yang sebagian besar warganya adalah kalangan WTS dan mucikari.

Beberapa hambatan yang harus dihadapi oleh PCM Krembangan ketika mendirikan amal usaha di daerah lokalisasi anatara lain seperti, celotehan para WTS dan mucikari karena mendirikan masjid di sekitar tempatnya, masih kentalnya Umat Islam dengan ajaran nenek moyang sehingga keberadaan Muhammadiyah di Kecamatan Krembangan di cap sebagai Islam PKI (Partai Komunis Indonesia).10

9

Akhwan Hamid, Wawancara, Surabaya, 10 Januari 2017.

10

(36)

Akan tetapi besarnya hambatan-hambatan tersebut tidak membuat PCM Krembangan lantas menyerah. Mereka tetap berjuang untuk mendirikan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan di Dupak Bangunsari demi tercapainya tujuan yang selama ini mereka impikan yaitu untuk memberikan dampak positif terhadap lingkungan sekitar dan menghambat berkembangnya lokalisasi di daerah Dupak Bangunsari.

Tekad Pimpinan Cabang Muhammadiyah semakin kuat saat mengetahui bahwa ternyata mereka juga mendapatkan dukungan dari beberapa warga sekitar. Dukungan-dukungan yang diberikan kepada Pimpinan Cabang Muhammadiyah yaitu para donatur yang dengan ikhlas membantu perkembangan amal usaha Muhammadiyah kecamatan Krembangan, contohnya mewaqofkan tanah untuk masjid At-Taqwa, memberikan sumbangan dana untuk membeli tanah yang akan digunakan sebagai tempat didirikannnya sekolah Muhammadiyah, masjid Muhammadiyah, panti asuhan Muhammadiyah, dan amal usaha lainnya. Selain itu dukungan ini juga berasal dari beberapa WTS11 karena tidak semua para WTS dan mucikari membenci keberadaan Muhammadiyah tetapi ada juga yang mendukung keberadaan Muhammadiyah di daerah lokalisasi seperti banyak anak-anak dari WTS dan mucikari yang disekolahkan di sekolah Muhammadiyah. Tujuan mereka menyekolahkan anaknya di sekolah Muhammadiyah

11

(37)

adalah agar anaknya tidak terkena pengaruh negatif seperti mereka dan semakin menguasai ilmu agamanya. 12

B. Perkembangan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan 1. Amal Usaha Pimpinan Cabang Muhammadiya Krembangan

Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan Tajdid yang

diwujudkan dalam usaha segala bidang kehidupan untuk mencapai maksud dan tujuannya. Usaha Muhammadiyah sendiri mewujudkan dalam bentuk amal usaha.

Amal usaha yang dilakukan oleh PCM Krembangan merupakan bentuk perjuangan dan pengorbanan sehingga berhasil mencapai tujuannya. Selain itu, amal usaha ini juga merupakan wujud kebanggaan seluruh warga Muhammadiyah Krembangan. Amal usaha yang telah didirikan oleh PCM Krembangan terdiri dari beberapa aspek antara lain bidang pendidikan, tempat ibadah, bidang kesehatan, bidang kesejahteraan umat. Kini amal usaha yang didirikan PCM Krembangan mulai berkembang. Berikut ini beberapa perkembangan yang terjadi dalam amal usaha yang telah dilakukan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan dalam beberapa aspek.

a. AUM13 bidang pendidikan yaitu:

Pada tahun 1963 berdirilah taman kanak-kanak Aisyiyah 04, amal usaha pimpinan cabang Muhmmadiyah Krembangan yang

12

Muhammad Hatta, Wawancara, Surabaya, 20 Februari 2017.

13

(38)

pertama, taman kanak-kanak ini dulunya berada digarasi rumah Ibu Siti Samiyah yang berada di jalan raya Dupak Bangunsari, setelah berkembangnya TK dengan banyaknya siswa yang bersekolah, PCM Krembangan melakukan pembelian rumah mucikari dan mendapatkan sedikit tanah waqof dari Ibu Siti Samiyah pada tahun 1978 TK berpindah ke Dupak Bangunsari 50-54 dengan membukanya SD Muhammdaiyah 11. Pada tahun 1980 TK Aisyiyah berpindah di jalan Dupak Bangunsari 63 dengan waqof dari wali murid TK.

Pada tahun 1968 Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan membangun SD Muhammadiyah 11 yang berada di Dupak Bangunsari 50-54 yang menjadi satu dengan SMP Muhammadiyah 11, semakin banyaknya minat warga untuk menyekolahkan anaknya di SD Muhammadiyah 11, pada tahun 2011 SD Muhammadiyah berpindah ke Dupak Bangunsari 35-41 dengan membeli rumah mucikari.

Tahun 1980 mendirikan taman kanak-kanak Aisyiyah 36 di jalan Sedayu VII-34 sejak awal berditi TK ini bergabung dengan musholla Al-Bayyan dan siswa yang tidak begitu banyak. Semakin meningkatnya siswa TK ini akan memperluas TK dengan membeli rumah disebelah TK.14

14

(39)

Tahun 1982 dalam bidang pendidikan mendirikan SMP Muhammadiyah 11 yang berada di Dupak Bangunsari 50-54, bergabung dengan SD Muhammadiyah 11 yang akhirnya berpindah ke Dupak Bangunsari 35-41.

Taman Kanak-kanak Al-Muttaqien yang berada di Gresik 99 yang bergabung dengan Masjid Al-Muttaqien. Taman kanak-kanak ini berdiri tahun 1984 dengan murid yang semakin bertambah dan bertambah.15

Taman kanak-kanak Aisyiyah 40 berdiri tahun 1985 yang berada di Dupak Bandarejo 18. Dulunya hanya gedung yang berukuran 4x8 dengan membeli tanah di sebelah TK, ukuran sekolah bertambah yang menjadi 9 x 12.16

Jumlah amal usaha Muhammadiyah bidang pendidikan hingga tahun 2015 menjadi 4 TK, 1 SD, dan 1 SMP.

b. AUM dalam hal tempat Ibadah, PCM Krembangan memiliki beberapa masjid dan musholla, antara lain:

Pada tahun 1963 mendirikan masjid Al-Azhar yang berada di Dupak Bandarejo 25, tanah yang diwaqofkan oleh bapak

Yusuf, Wawacara, Surabaya, 17 Maret 2017.

16

Ainul Masluah, Wawancara, Surabaya, 20 Februari 2017.

17

(40)

Tahun 1965 mendirikan tempat ibadah yaitu Masjid Al-Huda yang berada di Babadan Rukun 77. Masjid ini dulu hanya berukuran 5x18 masjid ini berada di tengahnya keramaian pasar sore yang sangat ramai sehingga bertambahnya jamaah dan ukuran masjid semakin bertambah menjadi 10x12.18

Masjid Al-Mukhlis beralamat di Krembangan baru VII/15 berdiri tahun 1967, tanah yang diwaqofkan oleh seorang jamaah masjid dengan ukuran 4x5. Pada tahun 1971 membeli tanah disebelahnya dengan ukuran 4x5, semakin bertambahnya jamaah pada tahun 1973 membeli tempat ibadah orang nasrani dengan ukuran 6x7 dan pada tahun 1995 membuka Madrasah Diniyah yang sekarang diganti Taman Pendidikan Alquran.19

Pada tahun 1968 PCM Krembangan mendirikan tempat beribadah yaitu Masjid At-taqwa. Masjid ini berada di jalan Alun-alun Dupak Bangunsari 7 dengan meningkatnya jamaah masjid, tahun 1978 PCM Krembangan membeli rumah mucikari untuk pelebaran Masjid At-Taqwa dengan beralamat Alun-alun Dupak Bangunsari 7-9. 20

Musholla Al-Hadi beralamat Lasem Barat 45, berdiri pada tahun 1963 yang masih dikelola sendiri oleh keluarga bapak Sarji. Tahun 1996 pendiri musholla Al-Hadi, bapak Sarji meninggal dengan meningkatnya jamaah yang semakin bertambah keluarga

18

Muhammad Hatta, Wawancara, Surabaya, 20 Februari 2017.

19

Noor Athoilah, Wawancara, Surabaya, 24 Maret 2017.

20

(41)

bapak Sarji mewaqofkan musholla Al-Hadi kepada PCM Krembangan.21

Musholla Al-Bayyan berada di jalan Sedayu VII, musholla ini sudah berdiri sejak tahun 1970, musholla Muhammadiyah yang pertama berdiri di jalan Sedayu. Kekurangan dari musholla ini memiliki jamaah tetap yang berjumlah 15-25 orang. 22

Masjid Al-Muttaqien berdiri tahun 1972 yang berada di atas rumah bapak Abdul Hamid yang berada di jalan Gresik 98, rumah tersebut mendapat musibah yaitu sengketa tanah sehingga pada tahun 1982 Masjid Al-Muttaqien membeli tanah disebelah rumah tersebut yang beralamat jalan Gresik 99. 23

Masjid Al-Islam yang berada di tengah tengah lokalisasi Tambak Asri berdiri sejak tahun 1985. Masjid ini dulunya bekas wisma yang dibeli oleh bapak Basori, salah satu anggota Muhammadiyah dan mewaqofkan tanahnya untuk di jadikan masjid. Awal berdirinya berbentuk rumah dengan ukuran 12 m2, semakin banyaknya jamaah pada tahun 1987 membangun dan membeli 8 stand orang jualan, dengan tahun yang sama masjid ini mengadakan TPA dengan jumlah 23 santri. Tahun 2010 merenovasi bangunan masjid hingga sekarang.24

21

Hamid Kasim, Wawancara, Surabaya, 17 Maret 2017.

22

Muhammad Abbas, Wawancara, Surabaya,15 Februari 2017.

23

Yusuf, Wawancara, Surabaya,17 Maret 2017.

24Djuma’ali,

(42)

Musholla Ukhuwah Islamiyah sebelum berdirinya musholla ini dulunya adalah rumah orang penjudi yang gulung tikar. Dibeli oleh bapak Agus sekitar tahun 1988 dan di waqofkan kepada Pimpinan Cabang Krembangan untuk dijadikan musholla yang diresmikan pada tahun 1990.25

Jadi, jumlah Amal Usaha Muhammadiyah dalam bidang ibadah hingga tahun 2015 menjadi 6 masjid dan 3 mushola.

c. AUM dalam bidang kesehatan yaitu:

Pada tahun 2004 terdapat Rumah Bersalin Al-Azhar yang berada di jalan Dupak Bandarejo 24. Dulu Rumah bersalin ini hanya melayani Ibu dan anak pada tahun 2009 rumah bersalin semakin berkembang dan membuka dokter praktek untuk penyakit umum.26

Jumlah Amal Usaha Muhammadiyah dalam bidang kesehatan hanya 1 rumah bersalin dan balai pengobatan.

d. AUM bidang kesejahteraan umat yaitu:

Pada tahun 2005 membangun Panti Asuhan Putra Ahmad Dahlan dan Panti Asuhan Putri Walidah, kedua panti ini beralamat di jalan Tambak Asri 135. Pertama berdiri panti asuhan ini berada di satu atap Santri asrama yang terdiri dari 11 santri dan santri non asrama 10 santri. Dengan berkembangnya anak asuhan, Pada tahun 2010 panti asuhan putri Walidah berpindah di jalan Dupak

25

Saiful, Wawancara, Surabaya, 17 Maret 2017.

26

(43)

Bandarejo 1/30 dengan jumlah 10 santriwati asrama dan 33 santriwati non asrama, dan panti asuhan putra Ahmad Dalan berjumlah 11 santriwan asrama dan 22 santriwan non asrama.27

Tahun 2012 berdiri Rumah Pintar Matahari yang berada di Krembangan Jaya Selatan 1/39. Rumah pintar ini bertujuan untuk mengasuh anak jalanan, anak terlantar, dan anak eks lokalisasi Dupak Bangunsari. 28

Jumlah Amal usaha Muhammadiyah bidang kesejateraan umat hingga tahun 2015 menjadi 2 panti asuhan, dan 1 rumah asuh anak jalanan.

2. Anggota Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan

Keberadaan serta peran anggota sangatlah berpengaruh dalam proses tercapainya tujuan suatu organisasi. Anggota yang aktif dan kreatif serta memiliki jiwa loyalitas yang tinggi mampu membuat organisasinya berkembang lebih cepat sehingga tujuan organisasi pun dapat segera terwujud. Oleh karena itu, jika didalam sebuah organisasi tidak ada anggota atau anggotanya bersifat pasif maka organisasi itu pun tidak berkembang.

PCM Krembangan beruntung karena mempunyai anggota yang aktif dan loyal sehingga semua program kerja dan tujuan Muhammadiyah dapat segera terwujud. Hal ini berdampak positif

27

Muhammad Abbas,Wawancara, Surabaya, 15 Februari 2017.

28

(44)

dalam perkembangan organisasi Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan. Perkembangan anggota PCM Krembangan sangatlah cepat. Dikalangan Muhammadiyah bisa dilihat dalam 2 hal yaitu anggota dan warga. Jika anggota mempunyai NBM (Nomor Baku Muhammadiyah) dan masuk di pengurus sedangkan warga hanya sebagai simpatisan, untuk jumlah warga tidak diketahui. Berikut ini adalah data yang diperoleh dari penulis hanya dari awal tahun 1990 tentang perkembangan anggota organisasi PCM Krembangan dari tahun ke tahun yaitu:

Tahun 1990-1995 yang diketuai oleh bapak M.Hatta mempunyai 33 anggota yang terdiri dari 9 anggota pimpinan, 6 anggota bagian Tabligh, 5 anggota bagian pembina Kesejahteraan Sosial, 3 anggota bagian pembina Kesehatan, 2 anggota bagian Wakaf dan Kehartabendaan, 6 anggota bagian pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah, dan 5 anggota bagian ekonomi.

Tahun 1995-2000 yang diketuai oleh bapak H.M Yusuf mempunyai 40 anggota dari 9 anggota pimpinan, bagian Tabligh 8 anggota, bagian Dikdasmen 5 anggota, bagian Pembina Kesejahteraan Sosial 6 anggota, bagian ekonomi 6 anggota, bagian Wakaf dan Kehartabendaan 3 anggota, dan bagian Kesehatan 3 anggota.

(45)

Muhammadiyah. Tahun 2000-2005 terdiri dari 37 anggota, pada tahun ini jumlah anggota berkurang karena banyak anggota yang pindah, meliputi 7 anggota pimpinan, Majelis Tabligh dan Dakwah khusus 7 anggota, Majelis Ekonomi 7 anggota, Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah 6 anggota, Majelis Wakaf dan Kehartabendaan 3 anggota, Majelis Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat 7 anggota.

Tahun 2005-2010 terdiri dari 50 anggota yang terdiri dari 7 anggota pimpinan, Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus 5 anggota, Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah 5 anggota, Majelis Wakaf dan Zakat Infaq Shodaqoh 7 anggota, Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan 12 anggota, Majelis Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat 9 anggota, Majelis Kader dan Pemberdayaan Masyarakat 5 anggota.

Tahun 2010-2015 yang diketuai oleh bapak Arif’an mempunyai 92 anggota terdiri dari 9 anggota pimpinan, Majelis Dikdasmen 13 anggota, Majelis Ekonomi 7 anggota, Majelis Pembina Kesehatan Umum 10 anggota, Majelis Pemberdayaan Masyarakat 7 anggota, Majelis Tabligh 15 anggota, Majelis Pendidikan Kader 10 anggota, Majelis Pelayanan sosial 11 anggota, Majelis Waqof dan Kehartabendaan 10 anggota. 29

29

(46)

3. Program Kerja Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan

Setiap organisasi mempunyai program kerja guna mewujudkan tujuan dari organisasinya. Dalam mewujudkan tujuannya, PCM Krembangan mempunyai beberapa program kerja badan pembantu pimpinan dari tahun 1990 karena penulis menemukan data dari tahun 1990-2015, antara lain:

a. Program Kerja PCM Krembangan tahun 1990-1995 1) Program Kerja Tabligh:

a) Pengajian pimpinan setiap bulan.

b) Mewujudkan dan membina kehidupan jamaah dan da’wah

jama’ah.

c) Menyelenggarakan pengajian umum dan rangka PHBI.30 d) Mewujudkan korp mubaligh terutama di bulan Ramadhan. e) Memfungsikan korp Mubaligh serta menandakan

pembinaan kualitasnya.

f) Meningkatkan pembinaan ke ta’miran masjid/ mushola yang sesuai dengan fungsinya.

g) SPI (seri pelajaran Islam).

Program yang belum teralisir dan kendalanya: a) Dakwah jama’ah.

b) Menerjunkan korp mubaligh ke masjid dan mushola di luar bulan romadhon.

30

(47)

Kendala :

a) Kurangnya bekal yang dimiliki oleh korp mubaligh sendiri sehingga kurang kepercaan dari takmir masjid atau jamaah. b) Sulitnya mengumpulkan korp mubaligh untuk mendapatkan

pembekalan baik sifatnya penataran maupun pengajian pimpinan.

2) Program kerja Pembinaan Kesejahteraan :

a) Mendirikan badan koperasi dengan bekerjasama bagian ekonomi, hal ini dimaksudkan untuk pengalihan dana. b) Memberikan pengobatan secara cuma-cuma pada anggota

kurang mampu.

c) Melaksanakan khitan masal bekerjasama dengan bagian kesehatan.

d) Mendayagunakan hasil zakat, infaq dan shodaqoh, untuk

pembinaan kaun dhu’afa.

e) Mengambangkan usaha-usaha yang mengarah kepada terwujudnya kesejahteraan umat.

f) Meningkatkan kerja sama anatar bagian dan lembaga-lembaga lain untuk mengembangkan pelayanan kesejahteraan umat.

(48)

b) Memberikan santunan kepada anggota yang meninggal. c) Mengunjungi anggota yang sakit dan memberikn bantuan

sekedarnya.

d) Menyelenggarakan penataran merawat jenazah dan pemantapan.

e) Memberikan beasiswa kepada sd dan smp

Program yang belum terlaksana:

a) Memberikan santunan kepada kaum dhua’afa atau menringankan beban hidup fakir miskin. Hal ini memerlukan dana yang cukup besar. Sedangkan dana yang ada sangat minim mengingat masih layaknya anggota perserikatan untuk membayar infaq.

3) Program kerja Pembina Kesehatan:

a) Mengembangkan pelayanan masyarakat seperti bhakti

sosial yang dikaitkan dengan da’wah Islam.

b) Pendirian balai kesehatan.

(49)

Program terlaksana :

a) Penertiban administrasi. b) Pendirian balai kesehatan. Program yang belum terlaksana :

a) Menyelenggarakan khitan massal Kendala :

a) Di PRM31 Kemayoran telah mengadakan khitan massal b) Dana untuk kegiatan tersebut dialihkan kepada keperluan

yang lain.

4) Program kerja Bidang Wakaf dan Kehartabendaan: a) Menertibkan administrasi organisasi.

b) Meningkatkan penyelesaian status dan pengolahan tanah serta harta benda yang dikuasai perserikatan, melalui penertiban data dan persertifikatan tanah wakaf secara menyeluru, penertipan pemanfaatan tanah dan harta benda, penertiban pemasangan prasasti pada bangunan milik Muhammadiyah, penertiban penghuni pada tanah yang dikuasai oleh Muhammadiyah.

Program kerja yang terlaksana :

a) Mendata keberadaan masjid, mushola, dan gedung perguruan Muhammadiyah.

31

(50)

b) Mendata surat-surat, akte notaris, surat pemindahan hak milik ke Muhammadiyah.

5) Program Kerja Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah :

a) Meningkatkan kualitas pengolahan pendidikan seperti penerapan aqidah pendidikan dasar dan menengah Muhammadiyah.

b) Pembinaan Ikatan Remaja Muhammadiyah melalui kegiatan kulikuler mata pelajaran Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab.

c) Pengembangan aktifitas IRM32 di masyarakat.

6) Program Kerja Bidang Ekonomi :

a) Menertibkan administrasi organasisasi dan binaan bagian untuk mengarah kepada profesionalisasi kerja.

b) Membina pengusaha ekonomi lemah dari kalangan Muhammadiyah untuk memperbaiki taraf hidupnya.

c) Meningkatkan etos kerja dan kesadaran berwiraswasta bagi warga Muhammadiyah melalui pendidikan kewiraswasta atau pendidikan keterampilan.

d) Meningkat hubungan dengan pengusaha Muhammadiyah untuk membina pengembangan amal usaha Muhammadiyah.

32

(51)

b. Program Kerja PCM Krembangan tahun 1995-2000 1) Program kerja Bidang Tabligh:

a) Mengembangkan kemampuan profesional mubaligh, dengan pemanfaatan secara maksimal seluruh media komunikasi modern, penggalihan tradisi dan budaya masyarakat untuk diarahkan sesuai ajaran Islam, pelatihan keketrampilan, pelatiah menulis artikel dan jurnalistik, pelibatan penyuluhan pembangunan, kesehatan, meningkatkan intelektual dan pendidikan mubaligh, meningkatkan mutu kehidupan ekonomi mubaligh dan pimpinan persyarikatan. b) Pengembangan materi dan fungsi khutbah dan pengajian

dengan peningkatan fungsi khutbah dan pengajian sebagai media pendidikan luar sekolah, pengembangan materi khutbah dan pengajian, sistematis materi khutbah dan pengajian.

c) Pengembangan peran jamaah dan pengajian melalui pengorganisasian jamaah di masjid atau mushola dan pengajian sebagai kelompok ekonomi dan belajar sebagai proyek percontohan ranting.

(52)

silaturahim tokoh ulama dan umarah sekaligus sebagai bimbingan keagamaan dan pelatiham mubaligh.

e) Penertiban administrasi organisasi dan mendata guru-guru TPA secabang Muhammadiyah Krembangan

f) Mendata dam menfungsikan korp mubaligh Muhammadiyah serta mengadakan pembinaan secara selanjutnya dan berkesinambungan.

g) menerjunkan korp Mubaligh Muhammadiyah kemasyarakat khusunya di bulan Romadhon.

h) pengajian pimpinan se Cabang Krembangan dalam rangka meningkatkan kualitas iman dan islam serta keorganisasian. i) mewujudkan dan membina kehidupan jamaah dalam dakwah

jamaah.

j) menyelenggarakan pengajian umum atau ta’aruf PCM Krembangan.

k) mengadakan penataran perawatan jenazah

2) Program Kerja Bidang Dikdasmen

a) Meningkatkan kualitas Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah dengan menjadikan status SLTP . Muhammadiyah 11 dari diakui menjadi disamakan.

(53)

pertemuan rutin setiap bulan anatara Bagian Dikdasmen, guru, karyawan Muhammadiyah Bangunsari, IKWAM33, Badan Pengurus Perguruan Muhammadiyah dengan unsur terkait lainnya, mengadakan pertemuan secara periodik khusus bagian Dikdasmen.

c) Pemberian beasiswa Muhammadiyah bagi para siswa yang berprestasi baik dalam bidang pendidikan maupun seni dan olahraga serta memberikan perhatian dan dorongan kepada guru dan karyawan yang berprestasi.

d) Melalui amal usaha pendidikan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan mengadakan seminar, penataran, pentaloka, kursus dan lain-lainnya.

e) Mengembangkan berbagai lembaga pendidikan khusus yang bekerjasama dengan bagian tabligh misalnya TPA, Madrasah Diniyah dll

3) Program Kerja Bidang Pembinaan Kesejahteraan Sosial dan Program Kerja Bidang Ekonomi

a) Mendata pengusaha Muhammadiyah di seluruh cabang Krembangan.

b) Memberikan jaminan asuransi kecelakaan kesehatan kepada Pimpinan Persyarikatan dan Mubalig.

33

(54)

c) Mengadakan bakti sosial secara berlanjutan misalnya khitanan massal dan pengobatan gratis.

d) Mencarikan orang tua asuh untuk membiayai putra atau putri Muhammadiyah yang kurang mampu.

e) Pembuatan kaleng infaq.

f) Pembuatan kartu susunan keluarga Muhammadiyah (KSKM) dan peta ekonomi warga Muhammadiyah.

g) Mendayagunakan hasil infaq dan shodaqoh untuk santuna

dan pembiaan kaum dhfu’afa.

h) Mengkoordinir pendataan pendapatan ternak ternak qurban dan ikut memungut sebagian untuk dibagikan yang berhak menerima.

i) Membuat dan mengaktifkan iuran wajib bagi Pimpinan Persyarikatan dan anggota.

j) Mendirikan koperasi Muhammadiyah.

4) Program Kerja Bidang Waqaf dan Kehartabendaan a) Menertiban administrasi organisasi.

(55)

prasasti “MILIK MUHAMMADIYAH” pada bangunan

Muhammadiyah, penertiban penghuni pada tanah dan atau bangunan yang dikuasai persyarikatan Muhammadiyah.

5) Program Kerja Bidang Kesehatan :

a) Meningkatkan pembinaan lembaga dan pengelolahan bagian dan amal usaha Muhammadiyah untuk mengarah kepada menyelenggaraan manajeman yang profesional. b) Meningkatkan dan mengembangkan pelayanan kesehatan

masyarakat melalui menyelenggarakan balai pengobatan yang Islam, meningkatkan saran dan prasarana serta mengembangkan pembinaan yang profesioanal, bakti sosial kehatan masyarakat sekaligus dakwah Islam, sanitasi, rehabilitasi, cacat, kesehatan anak, dan balita dll, menciptakan suasana yang Islam dikalangan lembaga kesehatan Muhammadiyah.

c) Meningkatkan disiplin pengelolahan dan memfungsikan lembaga pengawasan.

d) Meningkatkan hubungan dan kerja sama antar bagian dan lembaga-lembag lain yang terkait.

(56)

c. Program Kerja PCM Krembangan tahun 2000-2005

Berdasarkan penelitian kepada pihak sekarang yang menjadi pimpinan tidak ditemukan dokumen sehingga kehilangan jejak.

d. Program Kerja PCM Krembangan tahun 2005-2010 1) Program kerja Bidang Tabligh dan Dakwah Khusus:

a) Pengajian rutin tiap hari selasa.

b) Pengajian keluarga sakinah tiap ahad ke-1. c) Pengajian khusus pada bulan romadhon.

d) Kerja sama dengan PRM dan amal usaha Muhammadiyah untuk mengadakan dakwah bil hal.

e) Mengadakan koordinasi dan pemantauan kegiatan sholat idul fitri dan idul adha.

f) Mengikuti setiap kegiatan yang diadakan oleh MTDK PDM34 Kota Surabaya.

g) Sosialisasi buletin Ad-Dakwah yang diterbitkan oleh MTDK PDM Kota Surabaya.

h) Rapat koordinasi dengan takmir masjid dan mushola secabang Krembangan.

i) Mengadakan kegiatan silaturrahim keluarga besar Muhammadiyah Krembangan.

34

(57)

j) Mengadakan pembinaan kader Mubaligh bekerjasama dengan Majelis Pendidikan Kader.

k) Mengadakan koordinasi dan pemantauan mubaligh kultum subuh pada bulan romadhon.

l) Mengikuti pelatihan ilmu hisab yang diadakan oleh Majelis Tarjih oleh PDM Kota Surabaya

Program Kerja yang belum terlaksana:

a) Pembinaan dan pengelolahan TPA yang profesional.

b) Pengadaan perpustakaan disetiap masjid dan Mushola Muhammadiyah

2) Program Kerja Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah: a) Menyusun dan menetapkan standar prosedur pelaksaan

tugas-tugas adminiftratif dan keuangan.

b) Program-program unggulan bagi sekolah dan anilisis SWOT dibanding dengan sekolah pesaing.

c) Melaksanakan kegiatan pengawasan kinerja Kepala Sekolah dalam pemanfaatan sumber daya manusia yang ada serta pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.

(58)

e) Mengarahkan dan mendorong terciptanya kemajuan dan perkembangan kearah sekolah unggulan

3) Program Kerja Bidang Wakaf dan Zakat Infaq Shodaqoh: a) Pelaksanaan kegiatan bhakti sosial idul qurban plus

pembagian beras (rutin tiap tahun pada wilayah-wilayah miskin bekerja sama dengan AMM Krembangan PRM, PCM, dan takmir masjid dan mushola setempat).

b) Penggalangan dana ZIS dalam bulan romadhon (perolehan ZIS berupa uang sebagian disetorkan ke PDM Surabaya dan sebagian lainnya untuk kas kegiatan Majelis Wakaf sedangakan ZIS berupa beras diserahkan ke Panti Asuhan KH Ahmad Dahlan).

c) Pembagian bingkisan lebaran untuk guru TPA, mubaligh, penjaga masjid dll.

d) Pelaksaan kegiatan Muhammadiyah peduli bencana (peduli merapi dll).

e) Inventirasasi aset amal usaha Muhammadiyah Krembangan

(59)

4) Program Kerja Bidang Ekonomidan Kewirausahaan :

a) Rapat bersama bersama anggota Majelis meskipun pelaksanaannya tidak rutin.

b) Mengikuti setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh PCM Krembangan.

c) Menkoordinasi dan mendistribusikan majalah MATAN. d) Mengadakan tour studi di Bojonegoro, cepu, dan

Ponorogo.

e) Mengadakan Batik dan kalender Muhammadiyah. Kegiatan belum terealisasi :

a) Mengadakan rapat kerja majelis ekonomi dan kewirausahaan.

b) Rapat harian secara rutin.

c) Mendirikan koperasi Muhammadiyah atau Baitut Tamwil Muhammadiyah Krembangan Kota Surabaya.

d) Pendataan kebutuhan amal usaha Muhammadiyah.

e) Sentralisasi pembelanjaan kebutuhan amal usaha Muhammadiyah.

f) Pelatihan dan pengembangan mikro usaha kecil dan menengah.

(60)

i) Pendataan dan membentuk H35PM Krembangan.

j) Membentuk badan usaha milik Muhammadiyah Krembangan

Hambatan :

a) Beberapa personalia majelis yang tidak aktif karena kesibukan pribadi.

b) Leadership di dalam tubuh Majelis masih belum berjalan baik.

c) Kurangnya Trust atau kepercayaan didalam PCM Krembangan pada Majelis Ekonomi sehingga dukungan dana juga minim.

d) Minimnya fasilitas yang dimiliki Majelis Ekonomi. e) Kurangnya sinergi gerakan antara personalia majelis dan

personalia lintas majelis

5) Program Kerja Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat:

a) Melajutkan program pendirian asrama putri Panti Asuhan KH Ahmad Dahlan yang diutamakan berdiri diluar wilayah Tambak Asri.

b) Peningkatan pelayanan pasien dan promosi BP atau RB.

35

(61)

c) Kerjasama antara panti asuhan dan BP atau RB Al-Azhar dalam mewujudkan adanya kartu sehat.

d) Merespon segala kegiatan FORPAMA36 termasuk adanya beasiswa S1 bagi anak panti dengan syarat khusus, diantaranya wajib mengabdi di panti selama satu tahun berikut juga membantu dalam pembinaan panti

Realisasi kegiatan yang telah dilaksanakan:

a) Pendirian asrama putri panti asuhan KH Ahmad Dahlan telah terealisasi di lokali Jl. Dupak Banadarejo No 2 Surabaya, dengan menepati sebuah bangunan yang dipinjami selama 2 tahun oleh pihak ketiga.

b) Peningkatan pelayanan terhadap pasien baik bagi ibu-ibu yang melahirkan maupun tindakan medis lainnya di BP atau RB Al-Azhar terus meningkat, seiring dengan kebaikan atau penambahan fasilitas bagi pasien yang ingin berobat dan yang akan melahirkan.

c) Terlaksana kerjasama Panti dan BP atau RB Al-Azhar telah berjalan dengan baik, terutama dengan panti putri yang difasilatasi oleh Baitul Maal La-Tahzan. Setiap anak putri yang sakit kita bebaskan biaya berobat di BP atau RB Al-Azhar.

36

(62)

d) Panti Asuhan KH Ahmad Dahlan selalu mengikuti kegiatan-kegiatan dan berpartisipasi dalam kegiatan yang dilakukan oleh FORPAMA.

e) Untuk pemberian beasiswa S1 untuk anak Panti Putri kelak kita realisasikan dengan membiayai satu anak putri dari pengurus persyarikatan untuk menyelesaikan kuliahnya di Perguruan Tinggi

Kegiatan yang belum dilaksanakan:

a) Pertemuan pengurus MKKM yang sedianya dilaksanakan satu bulan sekali belum dapat dilakukan.

Hambatan-hambatan:

Hal lain yang perlu menjadi pemikiran kita nantinya adalah apabila berakhir masa pinjaman bangunan yang ditempati oleh panti asuhan putri di Jl. Dupak Bandarejo no 2 yang akan berakhir pada bulan September 2012 akan datang. Apabila pemilik akan menghibhkan bangunan tersebut, tapi apabila tidak kita harus memikirkan bangunan baru untuk asrama Panti Asuhan Putri tersebut.

6) Program Kerja Bidang Pendidikan Kader dan Pemberdayaan Masyarakat :

(63)

Panti Asuhan KH Ahmad Dahlan dan warga Muhammadiyah yang memiliki lahan.

b) Program penghijauan di daerah Moro Krembangan dan Kalianak.

c) Membentuk sekolah model “ Penamggulangan Bencana

Alam” lewat SD dan SMP Muhammadiyah 11 Surabaya.

d) Pembinaan guru atau karyawan amal usaha Muhammadiyah secara rutin dan berekelanjutan dengan sinergi dengan Majelis dan lembaga terkait.

e) Pelitihan leadership kepada para pimpinana persyarikatan majelis dan AUM.

f) Mendata dan mewajibkan para aktifis Muhammadiyah untuk mengarahkan kepada keluarganya supaya aktif mengikuti kegiatan persyarikatan.

g) Meningkatkan konsolidasi pimpinan secara minimal sebulan sekali.

h) Memberikan rekomendasi kepada PCA37 Krembangan untuk membuat surat pernyataan kesediaan menjadi anggota persyarikatan dan mengikuti kegiatan persyarikatan terutama di daerah tempat tinggalnya, dan selalu di pantau

Kegiatan belum terlasana:

37

(64)

a) Pemberdayaan perikanan warga muslim.

b) Penghijaun di daerah Morokrembangan dan Kalianak. c) Membentuk sekolah model Penamggulangan Bencana

Alam.

d) Pelitihan leadership kepada para pimpinana persyarikatan.

e) Mendata para aktifis Muhammadiyah untuk mengarahkan kepada keluarganya supaya aktif mengikuti kegiatan persyarikatan.

f) Rekomendasi kepada PCA Krembangan untuk membuat surat pernyataan kesediaan menjadi anggota persyarikatan Hambatan:

a) Kondisi lingkungan tidak memungkinkan dan banyak anggota yang terlalu sibuk masing-masing.

b) Kondisi lingkungan dan SD SMP belum memungkinkan, kareana program sekolahan sangat padat

7) Program Kerja Majelis Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat:

a) Pengajian khusus kesehatan tiap 3 bulan sekali. b) Lomba bayi sehat tiap bulan.

(65)

d) Bakti sosial tiap tahun.

e) Perluasan tanah dan perkembangan untuk menjadi rumah sakit bersalin.

f) Pembinaan personalia.

g) Penambahan dokter spesialis anak. h) Pengisian lowongan karyawan. Kegiatan yang terlaksana:

a) Rapat minimal 1 bulan sekali sebagai ajang silaturahim b) Bakti sosial bekerja sama dengan PRM Dupak Bandarejo

dan PCM Krembangan.

c) Kerjasama dengan takmis masjid Al-Azhar dalam segala kegiatan yang ada.

d) Kerjasama dengan rumah sakit Muhammadiyah Surabaya dalam teknologi dan pelayanan

Kegiatan yang belum terlaksana:

a) Mencari dana untuk pengembangan dan perluasan tanah. b) Pembuatan buku tahunan ibadah versi Muhammadiyah. c) Penambahan jam praktek dokter gigi pagi.

d) Penambahan praktek dokter spesialis anak.

e) Penambahan karyawan untuk penanggung jawab obat-obatan (apoteker)

Referensi

Dokumen terkait

a) Sifat komunikator, karena media massa adalah lembaga atau organisasi, maka komunikator dalam media massa seperti wartawan, sutradara, penyiar radio, tv, adalah

Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis kata ulang yang terdapat dalam novel Jamal Jamilah karya Boma Kampau ada empat yaitu pengulangan seluruh,

yang bagus juga. Tentunya pendidikan yang dimaksud yaitu pendidikan dengan proses yang amat sangat panjang sehingga dapat membangun peradaban bangsa yang gemilang. Indonesia dalam

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL KELAS VII DI

Dalam hal penyerapan air, campuran tanpa silica fume menunjukkan skor penyerapan air paling tinggi dibanding dengan campuran ditambah silica fume, hal yang sama

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perubahan mutu produk dan kadar antioksidan Cinna-Ale instan yang dikemas metalized plastic selama penyimpanan serta

Analisis korelasi rank spearman menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi citra dengan citra buah apel lokal secara signifikan adalah manfaat dengan korelasi yang

Pin Arduino Mega 2560 yang dapat digunakan untuk komunikasi SPI adalah. pin 50 (MISO), 51 (MOSI), 52 (SCK), dan 53 (SS) mendukung komunikasi