• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN BELAJAR, KREATIVITAS BELAJAR, DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS XI SMA NEGERI BINJAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN BELAJAR, KREATIVITAS BELAJAR, DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS XI SMA NEGERI BINJAI."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

·.

KA TA PENGANT AR

Segala puji dan syukur disampaikan kehadirat Ilahi Rabbi, Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan kekua.tan kepada penulis hingga terselesaikan juga penelitian ini tepa! pada waktunya. Dalam menyelesaikan pe nelitian ini penulis banyak menghadapi ke ndala. Namun, berkat bantuan berbagai pihak kendala dapat juga diselesaikan. Untuk itu lah penulis mengucapkan terima kasih kepada:

Prof.

Dr.

H. Abdul Muio Sibuea, M.Pd (Pembimbing I) atas segala kesabaran dan perbatianoya Ielah bersedia membaca dan memberikan kritikannya pada penelitian ini terutama dalam bidang statistiknya di tengah kesibukan yang luar biasa.

Prof. Dr. 13elferik Manullang (Pe mbimbing II) yang Ielah banyak memberikan masukan berbarga pada penelitian ini sehingga segala bentuk kesalahan besar dapat diminimisasi.

Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd (Ketua Prodi Teknologi Pendidikan), Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, Prof. Dr. Abdul Hrunid K. M.Pd, Dr. Julaga Siturnorang, M.Pd , sebagai Nara Sumber dan Penguji yang telah bersedia menunjukkan beberapa kelemahan dari penelitian ini, mulai saat penelitian ini berbentuk proposal hingga berbentuk sebuah tesis.

Secara khusus sangat penting d icatat di sini bahwa tcsis ini te ristimewa penulis persembahkan kepada pujaan bati, isteri tercinta, Halimatun Sakdiah, S.Pd, yang dengan kerelaan dan ketababannya mendampingi penulis dalam suka duka, dan satu hal yang mengbarukan penulis bahwa dengan semangatnya yang kuat tcrus saja mendorong pem~lis untuk menyelcsaikan

(2)

IV

untuk menyelesaikan pendidikan ini, tanpa pengorbanannya tidak pemah terbanyangkan penulis untuk dapat menyelesaikan penelitian ini.

Teristimewa kepada anak-anak kami, Suaibatul Aslamiyah, A.ma, Muhammad Ahmadi, dan Rusda Sunardi, yang telah memberikan pengertian besar merelakan penulis untuk pergi "di tengah-tengah'' keluarga yang terkadang harus pulang larut malam pada saat-saat mengikuti perkuliah di Pascasarjana Unimed, dan satu lagi , perlu dituliskan melalui penclitian ini, penulis ingin berpesan kepada anak-anak kami: "kebangaan ayahanda lah seandainya kamu dapat mengikuti jejak langkah ini, . . . . bahkan kalau memungkin untuk melebihinya itu lah imp ian terbesar dalam hid up ayahanda", dan terakhir perlu disebutkan adalah menantu kesayangan, Ziaulhaq, SH.J, yang setiap saatnya terus saja "membakar" semangat penulis untuk secepatnya menyelesaikan penelitian ini.

Ak.hirnya, penulis berharap semoga penelitian ini dapat membawa manfaat bagi pendidikan di masa kini, dan mendatang, dan terakhir "tak ada gading yang tak retak", maka sudalt sepantaSnya segala masukan dan kritikan demi kebaikan penelitian ini penulis terima dengan scnang hati.

Stabat, 20 Juni 2008 Penulis

(3)

-.

ABSTRAKSI ABSTRACT

DAJ''T AR l SI

...

KATA PENGANTAR

···

... .

II

iii

DAFTARlSI v

DAFT AR LAMP IRAN.... ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL. ... IX

BAB 1:

PENDAHULUAN ... . A.

Latar

Belakang ... ... I B. ldentifikasi Masalah ... 6

C.

Pcmbatasan Masalah ...

7

D. Perumusan Masalah ... 8

E.

Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB Tl: KERANGKA T EORJTIS KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HlPOTESIS... II A. Deskripsi Teoritis ... ... II I . Hakikat Belajar dan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ... II 2. Hakikat Disiplin Belajar ... 16

3. Hakikat Kreatifitas Belajar ... 20

4. Hakikat Pemanfaatan Sumber Belajar ... 27

B. Kcrangka Berpikir ... 35

I . Hubungan Disiplin Belajar dengan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ... 35

2. Hubungan Krealifitas Belajar dengan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ... 37

3. Hubungan Pemanfaatan Sumber Belajar dengan Hasil Bclajar Pendidikan Agama Islam ... :... 41

(4)

vi

4. Hubungan Disiplin Belajar, Kreatifitas Belajar,

dan Pcmarnpaatan Sumber Belajar dengan Hasil Belajar

Pendidikan Agarna Islam ... ..

45

C. Hipotesis Penelitian ... 47

D. Peoclitian yang Relevan ... 47

BAB Ill METODOLOG I PENELITIAN ... ... 49

A. Tempat dan waktu Pe.nclitiw1 ... 49

B.

Populasi dan Sempel ... 49

C. Metode Penelitian ... 53

D. Defcnisi Opcrasiooal dan Variabel Penelitian ... 55

E. lnstrumcn Pcnelitian ... 56

F.

Uj i Coba lnstrumen ... ... 59

G. Tehnik Analisis Data ... 62

BAB IV HASIL PENEL!TIAN DAN PEMBAHASMN ...

65

A. Deskripsi Data ... 65

B. Pengujian Pcrsyamtan Analisis ... 71

C.

Pengujian liipotesis ...

79

D. Pembahasan Penelitian ... 89

E. Keterbatasan Penelitian ... 91

BAB V HASLL PEN ELITIAN DAN PEMBAHASAAN ... 93

A. Simpulan ... 93

B. lmplikasi ... 94

C. Saran-saran ... 96

(5)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

I. Kucsioner Penc1itian Sebe1um Uji Cob<t... I 02

2.

Kuesioncr Pene1itian Setelah Ujj Coba ... 123

3. Data Uji Coba lnstrumen: Hasi1 Belajar ... 140

4. Data Uj i Coba lnstrumen: Disiplin Be1ajar ... 141

5. Data Uj i Coba lnstrumeo: Kreatifitas Bclajar ... 142

6. Data Uji Cobn lnstrumen: Pemanfaatan Sumber 3e1ajar ... 143

7. Uji Validitas dan Reabilitas... 144

8. Hasillnstrumcn Disip1in Be1ajar: Setelah Uji Coba ... 154

9. Hasillnstrumen Kreatifitas Belajar: Setelah Uji Coba ... 156

I 0. Hasil lnstrumcn Pcmanfaan Sumber Bela jar: Setelah Uji Coba ... 158

II. lnstrumcn Hasill3elajar: Scte1ah Uji Coba ... 160

12. Distribusi Frekuensi ... 162

13. Uji Persyaratan Analisa ... 168

14. Pcngujian 1-lipotcsis ... 208

15. Keke1iruan Baku (Galat) Taksiran ... 2 11 16. Pcrsamuao Rcgrcsi Ganda ... 224

17. Korclasi Parsial ... 232

18. Swnbangan Relatif dan Efcktif ... 234

(6)

..

..

D AFTAR T ABEL

Daftar T abe l Halaman

I. Data Populasi Peoelitian ... .

2. Scbaran Sam pel Pcnelitiao ... . 3. Kisi -Kisi Kocsioner Disiplin Bel ajar Siswa ... .

4. Kisi-Kisi Koesiooer Kreativitas Belajar Siswa ... .

5.

Kisi-Kisi Koesioncr Pemanfaatan Sumber Belajar ... .

6.

Kisi-kisi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ... . 7 R . e p1tu as1 ka . I . 'I ·1 r as1

u··

Jl R b'l' ea 1 1tas nstrumen Pcneh!ian ... . I · ·

8. Distribusi Frekuensi Skor Disiplin Belajar Siswa ... .

9. Distribusi Frekuensi Skor Kreativitas Belajar Siswa ... .

10.

Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Sumber Belajar ... .

II . Distribusi Frckuensi Hasil Belaj:ar Pendidikan Agama Islam ... .

12. Rangkuman Uji Normalitas Data Variabel Penclitian ... .

49

53

56

57

58

59

62

66

67

69

70 72

13. Rangkuman Uji Lineal iritas Hasil Belajar Y atas

X'...

74

14. Rangkuman Uji Linealiritas Hasil Belajar Y atas X2... .... ... . ... 75

15. Rangkuman Uji Lineal iritas Hasil Belajar Y atas X3... 76

16.

Rangkuman Hasil Uj i Homogcnitas Varians Data Penelitian... 78

17. Rangkuman Uji lndepcndensi Antara Variabel X1, X2 dan X J... 79

I 8. Rangkuman Hasil A.nalisis Korelasi X 1 dengan Y ... 80

I 9. Rangkwnan ANA VA Keberartian Regresi Y atas X1 ... ... 81

20.

Rangkuman Hasil Anal isis Korclasi

X2

dengan Y ...

82

21. Rangkuman ANA VA Keberartian Regresi Y atas X2 ... 83

22. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi X3 dengan Y ... 84

23.

Rangkuman ANA VA Keberartian Regresi Y atas

X3 ...

85

24. Rangkuman Hasil Anal isis Korelasi Ganda ... 86

25. Rangkuman ANA VA Keberartian Regresi Y atas X1 dan X2... 86

26.

Rangkuman Bobot Sumbangan Variabel X1, X2, dan X3 Terhadap Y .. ... 87

27. Rangkuman Analisis Korelasi Parsial ... 88

(7)

PEN DAHULUAN

A. La tar Bel:tkang Musahth

Pendidikan rncrupakan aspek terpenting yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan karena pcndidikan sangat mencntukan kemajuan kehidupan baik sebagai individual atau bcm1asyarakal. Menurut Azizy (2002: 134) dalam konteks lebih luas bcmegara scmuanya ditentukan oleh pcndidikan yang ada dan bcrkembang di dalam ncgarJ tcrsebut sebagai cerminan telah terbangunnya etika sosial negara.

Menurut Miarso (2005: 590) scbuah negara maju yang rncngalami kemajuan dalam segala nspcknya akan juga mempengaruhi aspck p~ndidikannya,

dan scbaliknya jikn sua tu ncgara masih bcrkcrnbang maka pcndidikannya juga mengalami pcrkcmbangan. Indonesia umpamanya scbagai negara yang scdang bcrkembang. p.:ndidikrumya juga mengikuti kondisi yang sama menuju perkcmbangan.

Selain itu juga perkembangan dan kemajuan pcndidikan ditandai dengan pencapain prestasi di segala bidang kehidupan dengan memanfaatkan hasil pendidikan, sepcrti teknologi dan industrialisasi yang mcmbawa kemudahan

dalam

kehidupan apabila dibangun atas dasar pendidikan

yang

bcrwawasan

kemanusian. Mcnurut Tomer (dalam Rakhmat.. 1991: 149) kemajuan itu sendiri dapat juga bcrubah menjadi "mesin" pemusnah kemanusiaan apabila

tidak

dapat dikendali sccara baik.
(8)

I,

2

hampa. ballkan dalam konteks pendidikan menurut Mulkhan (2000: 55) akan menjadikan siswa yang memiliki pribadi serba objektif dan terlepas dari semua nilai termasuk agama (selanjutnya baca: agama Islam). Seharusnya mampu membimbing ke ardh yang lebih baik (Madjid, 1997: 123) sebagaimana tujuan agama sendiri untuk mcmbawa manusia menemukan kehidupan esensial.

Untuk itulah diperlukan pendidikan agama yang harus diajarkan dari tingkat dasar (SO) hingga menengah atas (SMA) yang merupakan salah satu bidang pengetahuan wajib, khususnya dalam pembinaan moral kemanusian. Sehingga apabila masih ditemukan rendahnya pcncapaian prestasi belajar siswa dalam bidang terscbut tentu menjadi hambatan besar bagi kemajuan terutarna dalam pembentukan karakter bangsn yang bermoral.

Menurut Al-Attas (1994: 12) pentingnya pcndidikan agama karena pendidikan agama dibangun atas moralitas dari pada intelcktualitas semata, menjadikannya dapat lebib mengarahkan manusia kepada kecenderungan fitrahnya untuk hidup di alas moralitas dari pada "memperturutkan syahwat" intelektual yang hanya akan mengantarkan manu.~ia kepada nihilisme dalam kehiduparmya.

Pemilihan moralitas di alas intelektualitas akan membawa konsekuensi bahwa moralitas mampu membimbing intelcktualitas untuk lebih terarah, sebagaimana umpamanya Mays (dalam Ra.klunat, 1994: 34-35), mengatakan:

(9)

'

Sejalan dengan pendapat Mays di atas mcmang tidak dapat dipungkiri

bahwa realitas kehidupan menunjukkan bahv.a dalam tatanan kehidupan

mru.yarakm kita ~cma k in banyak ahli, scmakin tidak tcrtatanya kehidupan, atau

dalam isti lah yang umum sering dianalogi kan semakin banyak orang yang ahli

dibidang pendidikan, semakin kabumya IUjuan pcndidikan deogan seringnya

muncul sikap amoral dikalangan pendidik itu sendiri s..-cara otomatis akan lebih

merusakkan tatanan pendidikan.

Tujua11 pcndidikan agama ialah untuk membangun manusia bennoral di

atas intelektual sangat tepat karcna akan lebih mcnjan1in kemanusiaan yang

bermartabat mcnjadi pilihan peradaban ma<;a depan (Yunus, 1970: 94) maka

sudah sewajamyalah pendidikan agan1a harus ditanamkan sejak dini (Darajat,

ct.al, 2004: 32) khususnya di jcnjang sekolah umum yang lebih banyak

mengkonsentrasikan dirinya kepada pengajaran yang bersifat praktis dibanding

pendidikan yang bcrasaskao pend idikar1 agama.

Akan tctapi. selalu saja ditcmukan perbedaan yang cukup signifikan antara

basil belajar pendidikan agama di sekolah wnum dcngan sekolah agama

sebagaimana yang dikatakan Kcpala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota

Binjai (2006) "bahwa rata-rata nilai ujian akhir sekolah untuk pendidikan agarna

Islam di kalangan SMA adalah nil3i 6.5 hingga 7,50. dan idcalnya adalah rata-rata

nilai 8" (Wawancara tanggal 25 rcbruari 2006).

Melihat reulitru; di atas tcntu belum terwujudnya dengan baik sistem

pendidikan agama di sekolah umum khususnya peran guru dalam membangun

(10)

/

4

mudahlah untuk rnencapai tujuan pendidikan agama. Kernudian juga dalam proses interaksi belajar mengajar harus terciptanya kedisiplinan dalam belajar supaya scgala sesuatu yang berkaitan dengan belajar supaya dapat tcrorganisir dengan baik.

Dari semua itu diharapkan mampu mcmbiasakan siswa supaya terlatih dalam belajar karena harus disadari bahwa tidak pernah ditemukan adanya hasil belajar yang optimal bail< tanpa didasari kedisiplinan yang tinggi. Hal yang sama menurut Yunus ( 1970: 95) dan Soemantri (1986: 58) juga merupakan bagian dari tujuan pendidikan agarna Islam supaya segala suatu yang berkaitan dengan belajar dapat dengan mudah unluk dicapai.

Dengan dcmikian, apabila tujuan pendidikan tercapai dengan baik tentunya akan mcmpengaruhi sikap pandang siswa terhadap belajar terutarna akan munculnya upaya untuk selalu bersikap kreatifitas dalam belajar, karena disiplin keilmuan yang "diserapnya" dari guru mampu membentuk kecerdasaran pola pikir yang bersumber dari kemampuan menatata waktu atau disiplin yang diberikan telah "mematangkan" cam berpikir terutama munculnya sikap untuk selalu berupaya membcrikan formula dan interpretasi baru yang lebih sesuai dengan karaktck belajamya.

(11)

kebutuhan siswa hal ini dapat dipnhami bahwa guru hanya bertindak tampil sebagai tigur yang mcmberikan bimbingan kcpada siswa yang sclalu terikat kepada waktu dan matcri yang dikuasainya.

Sehingga dcngan sendirinya siswa juga harus bersikap

aktif

dengan mcngambil inisiatif supaya pengetahuan yang dimilikinya dapat dikcmbangkan dengan cara memanfaat sumber belajar, sepcrti pcrpustaan yang mengkoleksi lebih banyak lagi dari pada bahan ajar yang diberikan guru di sekolah merupakan upaya yang tidak dapnt dipisahkan dari aktifitas bclajar, karena (Budiman, 2001: 31) selain dorongan dari guru siswa juga seharusnya mampu untuk ilrut serta "meleburkan diri" dalam upaya mencari ilmu pengetahuan.

Mengingat urgcnnya pend idikan agruna Islam bagi para siswa sebagai "bcnteng moral" maka tentunya juga perlu untuk diwujudkan keberhasilan pengajaran yang maksimal bagi para siswa tersebut, kcberhasilan itu scndiri dapat dilihat pada prestasi bclajar pendidikan agama Islam yang dicapai oleh siswa sebagaimana yang dijclaskan diatas masih dalam sangat jauh dari diharapkan yang tidak dapat diabaikan bcgitu saja disebabkan eksistensi pendidikan agama memainkan peran dalarn konteks yang luas dalam kehidupan.

(12)

6

mempertimbangkan faktor yang mempengaruhinya.

Di antara faktor utamanya adalah bagaimana membentuk kedisiplinan belajar bagi para siswa yang kemudian diharapkan mampu mengembangkan kreativitas belajamya tem1asuk dalam memanfaatkan sumber belajar yang ada. Hal ini dipcrkuat realitas bahwa kreativitas belajar sangat berkaitan dengan cara dan bagaimana siswa dalam menerima pcmbelajaran yang diberikan terutama pendidikan agama Islam.

B. ldentifikasi Masslah

(13)

dengan prestasi belajar sis•M. J\pakah keadaan kondisi siswa ada kailannya dengan preslasi bclajar siswa. Bagaimana hubungan pcmanfaatan sumber belajar dcngan prcslasi belajar siswa. Apakah siswa Ielah menfaatkan sumber belajar secam optimal.

C. Pem bataun Masalab

Sebagaimana dikemukakart dalam identilikasi masalah di alaS, banyak persoalan yang berpcngaruh lerhadap basil belajar Pendidikan Agarna Islam di lingkungan SMA. Dalarn penelitian ini masalah yang akan diungkap hanya menyangkul faktor disiplin belajar, kreativitas belajar, dan pemanfaatan sumber belajar secara singkat, diantaranya:

Disiplin belnjar dibatasi pada tingkah laku yang menunjukkan ketaatan atau kepatuhan 1erhadap aturan, lata lertib, nilai dan nonna yang berlaku dengan kesadaran sendiri mnpa ada paksaan dari orang lain dalarn kegiatan belajar yang dilakukan siswa, khususnya dengan mempersiapkan jadwal belajar dan melaksanakannya.

Kreativitas belajar dibalasi pada kekuatan yang 1crdapat di dalarn diri seseorang yang mcnyangkut harapan, keinginan dalarn bclajar yang dapat mempengaruhi tingkah laku untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhannya dalam mencapai prestasi belajar dengan dipengaruhi dorongan agar mampu menciptakan kcberhasilan berhasil secara mandiri.

(14)

8

leks, Pustaknan, TV, Radio, Computer, Internet, dan learning laboratories.

D. Perumusan Masalab

Berdasarkan pembatasan masalah di atas. maka masalah penelitian diromuskan sebagai berikut:

I. Apakah ICrdapat hubungan positif yang signilikan antara disiplin belajar dengan hasil belajar Pendidikan Agama Islam bagi siswa kelas XI SMA Negeri Kota Binj&i?

2. Apakah tcrdapat hubw1gan positif yang signifikan antara krcativitas belajar dengan hasil belajar Pendidikan Agama Islam bagt siswa kelas XI SMA Negeri Kola Binjai'!

3. Apakah tcrdapat hubungan positif yang signifikan antara pemanfaatan sumbcr belajar dcngan hasil bclajar Pendidikan Agama Islam bagi siswa kelas XI SMA Negeri Kota Binja.i?

4. Apakah tcrdapat hubungan positif yang signifikan antara disiplin belajar, krcativitaS belajar, dan pcmanfaatan sumber belajar secara bersama dengan basil belajar Pendidikan Agama Islam bagi siswa kelas XI SMA Negeri Kota Binjai?

E. Tujuan Penclitian

Tujuan pcnelitian adalah sebagai berikut:

(15)

2. Untuk mcngetahui hubungan antara kreativitas belajar dengan basil belajar Pendidikan Agama Islam bagi siswa kelas

XI

SMA Negeri Kota Binjai.

3.

Untuk mcngetahui hubungan antara pcmanfaatan sumber belajar dengan basil bclajar Pendidikan Agarna Islam bagi siswa kelas

XI

SMA Negeri Kota Binjai.

4. Untuk mengctahui hubungan antam disiplin bclajar, kreativitas belajar, dan pcmanfaatan sumber belafar seeara bersama dengan basil belajar Pendidikan Agama Islam bagi siswa kelas XI SMA Negeri Kota Bi1~ai.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian secara tcoritis diharapkan dapat mcnjelaskan lebih jauh mengeoai disiplin belajar, kreativitas bclajar. dan pemanfaatan sumber belajar terhadap basil belajar Pendidikan Agama Islam bagi siswa XI SMA Negeri Kota Binjai sebagai upaya mempcrkaya pengetahuan teoritis tentang masalah tersebut dilingkungWJ pendidikan baik akademisili atau guru.

I. Secara Teoritis

a. Untuk menambah khazanah pengetahuan tcntang disiplin belajar, kreativitas belajar, dan pcmanfaatan sumber belajar terhadap basil belajar Pendidikan Agama Islam bagi siswa XI SMA Negeri Kota Binjai.

b. Hasil pcnclitian dapat dijadikan bahan lebih lanjut dalam rangka pcngembangan pcnelitian.

2.

Secara Praktis

(16)

10

dan pemanlaatan sumber be lajar terhadap hasil bela jar Pendidikan Agama Islam bagi siswa XI SMA Negeri Kota Binjai.

b. Kepala Sekolah, sebagai pedoman dalam menjalankan disiplin belajar, kreativitas belajar, dan pemanfaatan sumber belajar terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam bagi siswa XI SMA Negeri Kota Binjai.

(17)

.

BABV

SIMPULAN, IMPLIKASJ DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah menguraikan basil penelitian diatas selanjutnya a.kan dikemuka.kan

kesimpulan penelitian ini sebagai berikut:

I. Hasil pengujian sebelumnya menunjukkan bahwa sebaran skor disiplin belajar

(Xt) sebanya.k 28 orang (31,82%) berada di bawah rata-rata kelas disiplin

bela jar (Xt), sebanya.k 23 orang (26, 14%) berada pada rata-rata disiplin belajar

(Xt) dan sebanya.k 37 orang (42,04%) di atas rata-rata. Data ini juga

menunjukkan bahwa disiplin bela jar tinggi . Di sam ping itu pengujian yang

dila.kukan ditemukan bahwa terdapat bubungan yang positif antara disiplin

belajar (X1) dengan basil belajar Pendidikan Agama Islam (Y) SMA Negeri Kota Binjai.

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran skor kreatifitas belajar (X2)

sebanya.k 27 orang (30,68%) berada di bawah rata-rata kreatifitas belajar CX2),

sebanya.k 26 orang (29,55%) berada pada rata-rata kelas kreatifitas belajar

(X2) dan sebanya.k 35 orang, (39,77%) di atas rata-rata. Data ini juga

menunjukkan bahwa tinggi. Di sarnping itu pengujian yang dilakukan

ditemukan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kreatifitas belajar

(X2) dengan basil belajar Pendidikan Agama Islam (Y).

3. Hasil penelitian menunjukkam bahwa sebaran skor pemanfaatan sumber

belajar (X3) sebanya.k 26 orang (29,55%) berada di bawah rata-rata kelas

pemanfaatan sumber belajar (X3), sebanya.k 26 orang (29,55%) berada pada

(18)

94

rata-rata pemanfaatan sumber belajar dan 36 orang (40,90"/c,) di atas rata-rata Data

ini

juga menunjukkan bahwa pemanfaatan sumber bell\iar tinggi. Di samping itu pengujian yang di lakllkan ditemukan bahwa terdapat bubungan yang positif antara pemanfaatan sumber belajar dengan basil belajar Pendidikan Agama Islan1 (Y).

4. Dari penggujian menunjukkan sebaran skor basil belajar (Y) sebanyak 37 orang (42,05%) berada dibawah rata-rata basil belajar (Y), sebanyak 26 orang (29,55%) berada pada rata-rata kelas basil belajar (Y) dan sebanyak 25 orang (28,40%) di atas rata-rata. Data ini juga menunjukkan bahwa basil belajar cenderung tinggi . Di samping itu pengujian yang dilak1lkan ditemukan bahwa terdapat bubungan yang signifi'kan antara disiplin belajar (X1) dan kreatifitas belajar (X2) dengan pemanfaatan sumber belajar (X3) dengan basil belajar Pendidikan Agama Islam (Y).

Teruji empat hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini secara empiris memberikan simpulan umum bahwa disiplin belajar, kreatifitas belajar dan pemanfaatan swnber bela jar dengan basil belajar.

B. lmplikasi

Teruji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa disiplin belajar, kreatifitas belajar dan pemanfaatan sumber belajar terdapat bubungan yang signifikan dengan basil belajar Pendidikan Agama Islam.

(19)

:

deogan besar koefisien korelasioya sebesar r = 0,84 sedangkan sumbangan efektifuya meocapai 47,18%. Temuan

ini

setidaknya mcmbuktilcan secara empiris bahwa disiplio belajar merupakan faktor penting dan sangat menentukan

hasil

belajamya.

Merujuk pada t.emuan penelitian ini, implikasi yang dapat direkomendasikan adalah bahwa siswa selalu harus meningkatkan disiplin belajar agar basil belajar lebih meningkat. Hal ini sangat penting kareoa dengan disiplin belajar yang tinggi dapat meningkatkan mutu pendidikan. Bentuk konkritnya pibak sekolah harus membentuk

tim

petugas yang secara khusus menangani pelaksanaan disiplio supaya pelaksanaannya dapat dijalanlcan secara baik sebab lemahnya pelaksanaan disiplin menurut pengamatan penulis disebabkan tidak adanya perencaan atau suatu lembaga yang mengurusi masalah tersebut

Hasil analisis selanjutnya menunjukkan bahwa kreatifitas belajar berkorelasi positif dan signiftkan dengan basil belajar Pendidikan Agama Islam dengan besar koefisien korelasi meneapai r = 0, 79 dan besar sumbangan efektif 7,27%. Memperhatikan besamya sumbaogan efektif yang ditunjukkan yang tergolongan besar berimplikasi perlunya kreatifitas belajar ditingkatkan agar basil belajar Jebih meningkat lcarena kreatifitas belajar dapat dilaksanakan o leh semua warga sekolah khususnya oleh siswa SMA Negeri Binjai.

(20)

,.

:

96

pembinaan kreatifitas supaya sem ua kreatifitas siswa dapat tersalurkan dan

terakumulasi dengWJ baik.

Hasil WJalisis selWJjutnya menunjukkan bahwa pemanfaatan sumber belajar berkorelasi positif

dan

signifikan dengan Pendidikan Agama Islam dengan besar koefisien korelasi mencapai 0, 77

dan

besar sumbangan efektif I 8,55%. Memperhatikan besarnya sumbangan efektif yang ditunjukkan yang tergolong kecil berimplikasi pemanfaatan sumber belajar perlu ditingkatkan agar basil belajar memenuhi sasaran.

Untuk mcngembangkan pemanfaatkan sumber belajar sekolah seharusnya memfasilitasi sarana penunjang terlaksannya pemanfaatan sumber belajar dengan menyediakan Perpustakaan Elektronik (Electronic Library) kepada para siswa,

dan khususnya kepada guru diberi kescmpatan untuk untuk memperkenalkan sumber belajar yang memanfaatkan kemajUWJ teknologi, seperti computer-assil·ted instruction (pengajaran dengan bantuan komputer).

C. Saran-saran

Berdasarkan basil penelitian diatas, berikut ini akan dikemukakan beberapa saran, yaitu:

(21)

.

.

;

2. Diharapkan kepada Kepala Sekolah agar menambah jam Pendidikan Agama Islam, agw- akhlak dan pribadi siswa akan lebih bagus, dan senantiasa memberikan peluang kepada siswa dalam mengikuti pendidikan dan pelatihan dalam bidang pengetahuan Pendidikan Agama Islam maupun bidang-bidang lain guna meningkatkan kualitas Sumber Oaya Manusia.

3. Musyaww-ah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Agama Islam yang ada di Binjai agar meningkatkan kcgiatannya, yang pada akhimya diharapkan muru pendidikan khususnya pendidikan Agama Islam agw- menjadi lebih bermuru dari pada sebelumnya dengan pemanfaatan sumber belajar. Menurut hemal peneliti perlu terus ditingkatkan. Hal ini mengingat sumber belajw- memiliki peran dan fungsi strategis guna mendukung peningkatan muru pembelajaran, disamping iru diharapkan dapat meningkatkan elisien dan efektifitas belajar untuk masa-masa yang akan datang.

4. Kepada para

guru

khususnya guru-guru Pendidikan Agama Islam, melalui Kepala-Kepala SMA Negeri Binjai dan Pengawas-Pengawas di Lingkungan Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kola Binjai disaran.kan agar senantiasa berusaha untuk tetap meningkatkan basil belajar para guru Agama Islam dengan memanfaatkan sumber belajar yang berbasis pada kemajuan teknologi.
(22)

DAFT AR PUST AKA

Abrasyi, Athiyah (1995), Dasar-Dasar Pendidikan Islam. Jakarta: Bulan Bintang.

Anwar, Jasin (1989), "Peningkaatan Pembinaan Disiplin Nasional dalam Sis/em

dan Pola Pendidikan". Jakarta: Analisis CSIS XVIII.

Arifin, M (1999), Jlmu Pendidikan Islam. Jakarta: Rajawali Press.

Arikunto, Suharsimi ( 1999), Dasar-Dasar Supervisl. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar (2000), Media Pengajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Association for Education Communication w1d Technology (AECT) (1986), The

Defenition of Education Terminology. Terjemahan Yusufhadi Miarso,

Jakarta: Rajawali Press.

AI-Attas, Nuquib (1992), The Concep of Education in Islam: Framework for an

Islamic Philosophy of Education. Terjemahan Haidar Baqir, Bandung:

Mizan.

Atmosudirdjo, Prajudi (1979), Masalah Pendidikan Jlmu Administrasi Pada

Perguruan-Perguruan Tinggi. Jakarta: Lembaga Administarasi Negara.

Azizy, Qadri (2002), Pendidikan [Agama} Untuk Membangun Etika Sosial.

Semarang: Aneka llmu.

Bahri, Syaiful (1994), Berpikir dan Berfilsafat. Jakarta: Gramedia.

Barlow, D.L. (1985), Process Educational Psychology: The Teaching Learning.

Chicago: The Moody Bible Institute.

Budiman, Nasir (200 I), Pendidikan dalam Perspeklif A/-Qur 'an. Jakarta: Madani Press.

Bachman, Edmund (2005), Creative Thingking Roadmap. Terjemahan Bahrul

Ulum. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Cochran, W.G. (1991), Teknik Penarikan Sampel. Terjemahan RudiWlSyah. Jakarta: U.l. Press.

Dw1llmihardja, M. (200 I), "Peran Guru Sebagai lnovator". dalam Jurnal Kajian MW1ajemen PendidikW1 Formasi, No.5 Tahun III. 8Wldung.

(23)

:

Darajat, Zakiah (2004),//mu Pendidilwn islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Darajat, Zakiah, et.al (2004), ilmu Pendidllwn islam. Jakarta: Bumi Aksara

Danna, Surya (2007), Pengaruh Amara Strategi Pembelajaran dan Kemampuan

Berpikir Terhadap Hasil Be/ajar Slswa. Medan: Tesis PPs. Unirned.

Dick, W & Carey, L (1996), The Systematic Design Of Instructional. New York: Longman.

Dirnyanti dan Mudjiono (2002), Be/ajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswa'n Zain, Strategi Be/ajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Gagne, R.M. & L.J. Briggs (1979), Principles of instruction Design. New York: Holt Rineahrt and Winston.

Gagne, R.M. (1975), Essetl$ia/ of Learning for Instruction. New York: Holt Rineahrt and Winston.

Green, T.F. (1977), The Activities of Teaching. Tokyo: Me Graw Hi! Kogakhusa Ltd.

Hamalik, Oemar (2004), Perencanaan Pengajaran Berdasarlwn Pendidilwn

Sistem. Jakarta: Burni A.ksara.

Hamalik, Ocmar (2004), Proses Be/ajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Handoko, T. Hani (1996), Manajemen Kepegawaian. Yogyakarta: Kanisius.

Joseph G. Mason (2001), "How to Develop Ideas ". dalam Timpe, Creativity, Mumbai: Jaico Publishing House.

Kasim, Arnir (1991), Pengelolaarr Pengajaran. Mcdan: Fakultas Tarbiyah

WN-SU.

Langgulung, Hasan (1985), Pendidilwn dan Peradaban islam. Jakarta: AI-Husna.

Madjid, Nurcholish (1997), Masyaralwt Religius. Jakarta: Paramadina .

Manik, Batanua (2003), Hubungan Antara Latar Belalwng Pendidikan, Pengalaman Penataran dan Pengalaman Keguruan dengan Kemampuan

(24)

"

'

100

Miarso, Yusufhadi (2005), Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2005.

Mulkhan, Abdul MWlir (2000), "Rejleksi Pendidikan Berwawasan

Kemanusiaan '", dalam Dadang S. Anshori, (Ed), Menggagas Pendidikan

R.akyat. Bandung: Alqaprint.

Munandar, S.C.U (1982), Pemanduan Anak Berbakat: Suatu Studi Penjajakan.

Jakarta:

Rajawali Press.

Nasution, S (1982), Teknologi Pendldikan. Bandung: Jemmars.

Nasution, S. (1980), DidakJik Azas-azas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Nitisemito, Alex ( 1982), Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Ralunat, Jalaluddin (1989), Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Karya.

Rahmat, Jalaluddin ( 1991 ), Islam Altcrnatif. Bandung: Mizan .

Ralunat, Jalaluddin (1994), Membuka Tirai Kegaiban: Renungan-Renrmgan

Sufistik. Bandung: Pustaka.

Rhodes, M. (1961), An Analysis of Creativity. Phi Delta Kappan.

Rimm, Sylvia (2003), Raising Preschoolers Parenting for Today.

Terjemahan Lina Jusuf, Jakarta: Gramedia Pustaka Utarna.

Seels, Barbara B. dan Richey, Rita C. (I 994), Instructional Technology: The

Definition and Domains of the Field. Tcrjemahan Dewi S. Prawiradilaga,

et.al. Jakarta: Unit Percetakan Universitas Negeri Jakarta.

Soemantri, RHAS, et. aJ (1986), Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam.

Jakarta: Multiyasa & Co.

Sudj®a

(1992), Metode Statistika. Edisi ke-5, Bandung: Tarsito.

Supriadi, Dedi ( 1998), Kreatifi,tas, Kebudoyaan dan Perkembangan lptek.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Surya, Mohammad (2000), Percikan Perjuangan Guru. Semarang: Aneka llmu. Syah, Muhibbin (2003), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.

(25)

,

li

<

.

.

Tafsir, Ahmad (1998), Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Usman, Basyriruddin dan Astlllwir (2002), Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat

Press.

Winkel, W.S. (1991), Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.

Wursanto (l992),Administrasi Kepegawaian. Jakarta: Grapindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

مظعم نملعتما نوتأي نم ةيباختناا رئاودلا و مه نم نايحأا نم رثك ي إ تبهذ طقف ةسردما ي مادختس و ةجارد يشما اضيأ كا هو.. نأ نكم سرادملل ةبس لاب لاقي ئفاد

Inspektorat Jenderal adalah Unit Eselon I dari Kementerian Perhubungan yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

Hasil dan pembahasan: pelaksanaan akad kerjasama event organizer dengan UKM Musik UIN Walisongo telah sesuai dengan perspektif ekonomi Islam berdasarkan kejelasan

Kerajaan Medang (atau sering juga disebut Kerajaan Mataram Kuno atau Kerajaan Mataram Hindu) adalah nama sebuah kerajaan yang berdiri di Jawa Tengah pada abad ke-8, kemudian

[r]

(1)Setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak termasuk dalam kriteria wajib amdal, wajib memiliki UKL/UPL. (2)Gub atau B/W

Eksistensialisme adalah aliran filsafat yang pahamnya berpusat pada manusia individu yang bertanggung jawab atas kemauannya yang bebas tanpa