KEMENTERIAN DALAM
NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TAHUN 2015
Oleh:
Direktorat Pelaksanaan & Pertanggungjawaban Keuangan Daerah
PENYAJIAN KEMBALI (
RESTATEMENT
)
DASAR HUKUM
UU No.
17/2003
UU No.
1/2004
UU No.
32/2004
PP No. 58/2005
PP No. 71/2010
Permendagri No. 64/2013
Penerapan
SAP Berbasis
Akrual pada
Pemda
Peraturan
Gubernur/Bupati/Walik ota
SUBSTANSI
PERMENDAGRI
NOMOR 64 TAHUN
Dalam rangka memenuhi asas keterbandingan laporan keuangan antar
periode.
Kapan
Dilakukan paling lambat sebelum Laporan Keuangan
per 31 Des 2015 diserahkan ke BPK untuk diaudit.
Penyajian Kembali (
Restatement)
Laporan Keuangan
Permendgari 64 Tahun 2013 - Pasal 9
“Pemerintah daerah
menyajikan kembali
LRA,
Neraca dan LAK tahun sebelumnya pada tahun
pertama penerapan SAP berbasis akrual”.
Penyajian Kembali
Penyajian Kembali
(
(
Restatement)
Restatement)
Laporan Keuangan
Laporan Keuangan
Landasan:
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan paragraf 35:
“
Karakterisitik
kualitatif
laporan
keuangan
dapat
dibandingkan”
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan paragraf 39:
“ Perbandingan dapat dilakukan bila suatu entitas
menerapkan kebijakan akuntansi yang sama”
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan No. 1 Paragraf
49:
Neraca Pemda
yang disusun selama ini
belum seutuhnya
berbasis
akrual.
Oleh karena itu, neraca pemda perlu
disajikan ulang
(
RESTATEMENT
) dengan
cara
menambahkan
informasi-informasi
keuangan yang belum disajikan.
Restatement neraca harus dilakukan agar
Secara umum, penyajian kembali laporan
keuangan
(
financial
restatement
)
adalah penyajian kembali laporan keuangan
ketika
kesalahan material
ditemukan dalam
laporan
keuangan
yang
diterbitkan
sebelumnya.
Ketika kesalahan seperti itu ditemukan,
entitas pelaporan harus memperingatkan
pengguna laporan keuangan bahwa
laporan
keuangan
yang diterbitkan
sebelumnya
Dalam
konteks
pemerintah
daerah
Indonesia, penyajian kembali neraca
pemerintah daerah adalah
Karakteristik Kualitatif
Laporan Keuangan
1. Relevan: umpan balik, prediktif,
tepat waktu, lengkap)
2. Andal: jujur, dapat diverifikasi,
netral
3. Dapat Dibandingkan
Perbandingan Laporan Keuangan Lama vs
Baru
LAMA (2014)
BARU (2015)
LAPORAN KEUANGAN PEMDA
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
2. NERACA
3. LAPORAN ARUS KAS
4. CaLK
LAPORAN KEUANGAN SKPD
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
2. NERACA
3. CaLK
LAPORAN KEUANGAN PEMDA
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
2. NERACA
3. LAPORAN ARUS KAS
4. CaLK
5. LAPORAN PERUBAHAN SAL (LP
SAL)
6. LAPORAN PERUBAHAN
EKUITAS (LPE)
7. LAPORAN OPERASIONAL (LO)
LAPORAN KEUANGAN SKPD
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
2. NERACA
3. CaLK
4. LAPORAN OPERASIONAL (LO)
5. LAPORAN PERUBAHAN
NO
BASIS KAS MENUJU AKRUAL
BASIS AKRUAL
1.
Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran (“perubahan Struktur Anggaran”)2.
Laporan Perubahan SAL3.
Neraca, dgn Ekuitas Dana yg dirinci menjadi: (1) Ekuitas Dana Lancar(2) Ekuitas Dana Investasi (3) Ekuitas Dana Cadangan
Neraca
(“Ekuitas” tidak dirinci) Neraca belum Akrual Neraca Akrual
(menyajikan kembali akun2 yg blm sama)
4.
- Laporan Operasional5.
- Laporan Perubahan Ekuitas6.
Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas(“perubahan Struktur Anggaran”)
7.
Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas Laporan KeuanganRestatement
LRA & LAK
a.
LRA & LAK menggunakan basis kas;
b.
LRA & LAK Tahun 2014 tidak wajib dilakukan restatement.
Restatement
LO
a.
Entitas tidak perlu membuat LO tahun 2014;
b.
LO tahun 2015 tidak perlu dikomparasi dengan LO 2014, karena
penyajian LO tahun 2015 baru disajikan pertama kalinya;
c.
LO tahun 2015 perlu dianalisis untuk melihat kemungkinan adanya
“beban dibayar dimuka” yang telah dibayar dan dilaporkan pada LRA
tahun 2014 maupun LRA tahun 2015;
d.
Melakukan penyesuaian atas kemungkinan adanya beban yang
masih terhutang pada akhir tahun 2015
Surat Ketua KSAP kepada Dirjen Bina Keuangan Daerah Nomor S-47/K.1/KSAP/IX/2015 tanggal 6 September 2015:
a. Pemda membuat Neraca Awal per 1 Januari 2015 basis Akrual dengan menggunakan saldo akhir neraca per 31 Desember 2014 dengan melakukan penyesuaian yang diperlukan agar sesuai dengan lampiran I PP 71 Tahun 2010;
b. Pemerintah Daerah menyusun Peraturan Kepala Daerah untuk mengatur Kebijakan Akuntansi dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah;
c. Perubahan Kebijakan Akuntansi diungkapkan dalam CaLK;
d. Menyiapkan dokumen terkait inventarisasi dan aset tetap;
e. Data dan dokumen atas beban dibayar dimuka yang sebelumnya diakui sebagai belanja;
f. Data terkait piutang yang menampilkan nilai wajar setelah dikurangi penyisihan piutang;
g. Data atas utang bunga akibat adanya utang jangka pendek yang sudah jatuh tempo;
h. Informasi lainnya atas data klasifikasi ekuitas yang berbeda penyajiannya dengan basis akrual serta perubahan metode yang diperlakukan pada investasi jangka panjang maupun perubahan metode pencatatan persediaan saat penerapan basis akrual.
13
Pos-pos Neraca Pemerintah Daerah/SKPD yang
perlu disajikan kembali antara lain:
1.Piutang dan Penyisihan Piutang
2.Beban Dibayar Dimuka
3.Persediaan
4.Investasi Jangka Panjang (Dana Bergulir)
5.Aset Tetap & Penyusutan
6.Aset Tidak Berwujud & Amortisasi
7.Utang Bunga
15
DAMPAK 1
DAMPAK 2
DAMPAK 3
DAMPAK 4
MITIGASI
MITIGASI
KAS MENUJU AKRUAL AKRUAL
Beban dibayar dimuka:
sebelumnya diakui seluruhnya sebagai belanja, Beban dibayar dimuka, apabila pengeluaran masih belum dimanfaatkan seluruhnya, maka disajikan sebagai akun beban dibayar di muka. Hal tersebut tidak dilakukan penyesuaian di tahun sebelumnya, oleh karena itu akun ini perlu disajikan kembali Persediaan Metode yg digunakan berbeda dengan penerapan laporan keuangan berbasis akrual Persediaan
KAS MENUJU AKRUAL
AKRUAL
Investasi jangka panjang,
Metode yg digunakan berbeda dengan penerapan laporan keuangan berbasis akrual
Investasi jangka panjang, disajikan kembali bila metode pencatatan sebelumnya berbeda dengan metode yang digunakan setelah menggunakan basis akrual. Misalnya ada investasi dengan metode ekuitas tapi masih dicatat dengan metode biaya, maka perlu disajikan kembali
Utang bunga
Banyak utang jangka pendek yg sudah jatuh tempo selama ini belum dicatat
Utang bunga
KAS MENUJU AKRUAL
AKRUAL
Piutang
belum dilakukan
penyisihan
Piutang
setelah dikurangi penyisihan piutang
, menampilkan nilai bersih
Aset Tetap
belum dikurangi
akumulasi penyusutan
Aset tetap
yang menampilkan nilai
buku setelah dikurangi akumulasi
penyusutan
Dana Bergulir
, belum
menampilkan nilai bersih
KAS MENUJU AKRUAL
AKRUAL
Pendapatan
sebelumnya diakui seluruhnya
sebagai pendapatan
Pendapatan
diterima
dimuka
,
apabila pendapatan masih belum
dimanfaatkan seluruhnya, maka
disajikan sebagai akun pendapatan
dibayar di muka.
Ekuitas
Pada basis kas menuju akrual
ekuitas diklasifikasikan menjadi
ekuitas dana lancar,ekuitas dana
investasi&ekuitas dana cadangan
Ekuitas,
Menyiapkan
pedoman
terkait
penatausahaan
BMD
(Aset
tetap,
persediaan, ATB) & penyusutannya
Menyiapkan pedoman terkait penyisihan