NASKAH APA KABAR JOGJA
Judul : Subsidi langsung tunai bagi rumah tangga miskin Lokasi : pondok tinggal borubudur
Reporter & Camerawan : iqbal
Tanggal Liptan : 16 maret 2006
ACC Redaktur Narator Editor
1 Sebagai bangsa yang multicultural di Indonesia / tokoh komunitas local dan tokoh agama memiliki peran yang cukup menentukan dalam kehidupan dan dinamika sosial // dalam forum konsultasi public program subsidi langsung tunai untuk masyarakat agama budha di magelang / membahas salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk meringankan beban hidup masyarakat miskin sebagai akibat kebijakan pemerintah
menaikan harga bahan bakar minyak // kegiatan ini merupakan kerjasama antara fakultas ushuludin UIN sunan kalijaga yogyakarta dengan departemen komunikasi dan informatiaka RI //
Beberapa tahun terakhir ini pemerintah berupaya memberikan focus perhatian pada upaya perbaikan kesejahteraan masyarakat melalui program subsidi langsung tunai // program ini diserahkan pemerintah pada Badan pusat statistic dan bukan diserakan pada badan perpajakan nasioanl hal ini dilakukan untuk membangun basis data rumah tangga miskin yang berhak mendapatkan bantuan // freddy memaparkan bentuk kontek subsidi langsung tunai tersebut //
Drs.Freddy H.Tulung,M.UA. ( Deputi menkomifo RI bidang ekonomi dan kemitraan) =============Stetment==========
“ Konteks subsidi langsung……….dan lain sebagainya”
subsidi langsung tunai menjadi suatu delema / dengan melihat realita lapangan yang ada terjadi
kecemburuan sosial antara rumah tangga yang menerima bantuan langsung tunai dengan yang tidak menerima //
Darmi (Warga bantul )/baju putih =========Stetment=========
“ kecewa karna tidak mendapat dana bantuan langsung tunai...selesai”
Inpres nomor 12 tahun 2005 tentang pelaksanaan bantuan langsung tunai kepada rumah tangga miskin dijadiakan dasar hukum dalam mengambil kebijakan / pemerintah menampung aspirasi masyarakat seperti yang terjadi di magelang //
Bahar ( BPS kabupaten Magelang) =========stetment==========
“ Mengerti betul aspirasi yang ada dimasyarakat………pemerintah”
Data-data rumah tangga miskin yang diambil di setiap kota dijadikan dasar untuk menyusun kebijakan nasional / data tersebut bisa mengalami perubahan penyesuaian apabila masyarakat tersebut berubah
kesejahteraan nya //