• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unduh BRS Ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Unduh BRS Ini"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 No.42/08/13/Th. XVII, 4 Agustus 2014

P

ERKEMBANGAN

P

ARIWISATA DAN

T

RANSPORTASI

S

UMATERA

B

ARAT

J

UNI

2014

1.

Jumlah Wisman ke Sumatera Barat

Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Sumatera Barat melalui

Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dan Pelabuhan Teluk Bayur bulan Juni 2 0 1 4 mencapai

4 .3 4 9 orang, mengalami penurunan 1 5 ,2 2 persen dibanding bulan Mei 2 0 1 4 yang tercatat

sebanyak 5 .1 3 0 orang. Bila dibandingkan dengan bulan Juni 2 0 1 3 , wisman bulan Juni 2 0 1 4

mengalami peningkatan sebesar 5 ,0 7 persen. Jumlah ini memberikan kontribusi sebesar 0 ,5 1

persen terhadap total wisman nasional yang berkunjung ke Indonesia (Wisman Nasional 851.475

orang).

 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Sumatera Barat melalui Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dan Pelabuhan Teluk Bayur bulan Juni 2014 mencapai 4.349 orang, mengalami penurunan 15,22 persen dibanding wisman Mei 2014 yang tercatat sebanyak 5.130 orang.

 Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Sumatera Barat bulan Juni 2014 mencapai rata-rata 52,73 persen, mengalami penurunan 1,70 poin dibanding TPK bulan Mei 2014 sebesar 54,43 persen.

 Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Akomodasi Lainnya di Sumatera Barat bulan Juni 2014 mencapai rata-rata 38,76 persen, naik 1,61 poin dibanding bulan Mei 2014 sebesar 37,15 persen.

 Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang bulan Juni 2014 tercatat selama hari 1,59 hari, turun 0,14 hari bila dibandingkan dengan Mei 2014 yang tercatat 1,73 hari.

 Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada Akomodasi Lainnya bulan Juni 2014 tercatat selama 1,50 hari, naik 0,06 hari dibandingkan dengan Mei 2014 yang tercatat 1,44 hari.

 Jumlah penumpang angkutan udara domestik di Bandara Internasional Minangkabau pada Juni 2014 mengalami peningkatan 3,27 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan Jumlah penumpang angkutan udara internasional mengalami penurunan 0,95 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

 Jumlah barang yang diangkut oleh angkutan laut dalam negeri mengalami penurunan sebesar 3,08 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

(2)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No.42 /08/13/Th. XVII, 4 Agustus 2014 2

Tabel 1

Wisman yang Berkunjung ke Sumatera Barat menurut Kebangsaan

Grafik 1

Perkembangan Jumlah Wisman yang Berkunjung Melalui BIM dan Pelabuhan Teluk Bayur Juni 2013 - Juni 2014 Jan-Juni Jan-Juni Juni 2014 thd Juni 2014 thd Total Wisman

2013 2014 Juni 2013 Mei 2014 Juni 2014 (orang) (orang) (orang) (orang) (orang) (%) (%) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (11)

Lainnya 597 782 703 3 262 3 832 17.76 -10.10 16.16

Total 4 139 5 130 4 349 23 390 27 787 5.07 -15.22 100.00

Kebangsaan

(3)

3

2.

Tingkat Penghunian Kamar Hotel

2.1. Tingkat Penghunian Kamar Hotel Berbintang

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang bulan Juni 2 0 1 4 berdasarkan laporan

TPK Hotel Berbintang di Sumatera Barat

Juni 2013 Mei 2014 Juni 2014

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Kabupaten Sijunjung 9,20 16,90 20,00

2. Kabupaten Tanah Datar 52,60 44,30 41,13

3. Kabupaten Agam 35,14 37,98 24,96

4. Kota Padang 68,56 62,45 55,06

5. Kota Sawahlunto 52,25 30,52 41,66

6. Kota Padang Panjang 65,03 30,45 20,00

7. Kota Bukittinggi 60,06 47,78 48,64

Sumatera Barat 61,74 54,43 52,73

No. Daerah Tujuan Wisata TPK (%)

Grafik 2

(4)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No.42 /08/13/Th. XVII, 4 Agustus 2014 4

Penurunan TPK terjadi di empat kabupaten/ kota yang memiliki hotel berbintang. Kab.

Agam mengalami penurunan TPK tertinggi yaitu turun sebesar 1 3 ,0 2 poin dibanding bulan

sebelumnya. Kab. Tanah Datar, Kota Padang, dan Kota Padang Panjang mengalami penurunanan

TPK masing-masing sebesar 3 ,1 7 poin; 7 ,3 9 poin; dan 1 0 ,4 5 poin. Sementara itu, peningkatan

TPK terjadi di tiga kabupaten/ kota lain yang memiliki hotel berbintang. Kota Sawahlunto mengalami

peningkatan TPK tertinggi, yaitu naik 1 1 ,1 4 poin dibanding bulan sebelumnya. Kab. Sijunjung dan

Kota Bukittinggi mengalami peningkatan masing-masing sebesar 3 ,1 0 poin dan 0 ,8 6 poin.

Selanjutnya bila dilihat menurut klasifikasi hotel, pada hotel bintang 2 , dan bintang 4 terjadi

penurunan TPK masing-masing sebesar 0 ,7 2 poin dan 5 ,0 8 poin. Sementara itu pada hotel bintang

1 dan bintang 3 terjadi peningkatan TPK masing-masing sebesar 0 ,5 0 poin dan 2 ,8 6 poin .

Tabel 3

TPK Hotel Berbintang menurut Klasifikasi Bintang di Sumatera Barat

Juni 2013 Mei 2014 Juni 2014

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Bintang 1 52,41 45,58 46,08

2. Bintang 2 64,47 54,94 54,22

3. Bintang 3 62,06 49,78 52,64

4. Bintang 4 65,52 61,21 56,13

Sumatera Barat 61,74 54,43 52,73

No. Klasifikasi Bintang TPK (%)

Grafik 3

Perkembangan TPK Hotel Berbintang menurut Klasifikasi Bintang di Sumatera Barat

Juni 2013 - Juni 2014

(5)

5

2.2.Tingkat Penghunian Kamar Akomodasi Lainnya

Berdasarkan laporan yang masuk, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Akomodasi Lainnya di

Sumatera Barat bulan Juni 2 0 1 4 tercatat sebesar 3 8 ,7 6 persen, naik 1 ,6 1 poin dibanding bulan

Mei 2 0 1 4 yang tercatat sebesar 3 7 ,1 5 persen. TPK tertinggi terdapat di Kab. Dharmasraya sebesar

6 0 ,2 1 persen sedangkan TPK terendah terjadi di Kota Sawahlunto yang tercatat sebesar 1 3 ,1 7

persen.

Grafik 4

Perkembangan Tingkat Penghunian Kamar Akomodasi Lainnya di Sumatera Barat

Juni 2013

Juni 2014

TPK Akomodasi Lainnya di Sumatera Barat

Juni 2013 Mei 2014 Juni 2014

(1) (2) (3) (4) (5)

Kabupaten

1. Kepulauan Mentawai 16.19 21.31 45.55

2. Pesisir Selatan 34.44 17.50 15.61

3. Solok 31.41 26.92 29.61

4. Sijunjung 44.65 51.93 58.57

5. Tanah Datar 42.83 36.89 40.63

6. Padang Pariaman 27.30 21.71 19.48

7. Agam 14.29 12.37 14.21

8. Lima Puluh Kota 11.26 24.73 17.61

9. Pasaman 21.14 40.27 35.94

10. Solok Selatan 18.22 23.44 39.76

11. Dharmasraya 63.20 51.30 60.21

12. Pasaman Barat 49.20 41.08 53.88

Kota

13. Padang 43.08 38.93 42.50

14. Solok 48.23 45.86 48.58

15. Sawahlunto 25.23 50.79 13.17

16. Padang Panjang 46.57 38.80 42.50

17. Bukittinggi 41.61 25.24 34.39

18. Payakumbuh 51.04 43.04 33.44

19. Pariaman 32.99 26.50 24.00

Sumatera Barat 41.05 37.15 38.76

(6)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No.42 /08/13/Th. XVII, 4 Agustus 2014 6

Peningkatan TPK Akomodasi Lainnya terjadi di dua belas kabupaten/ kota. Peningkatan TPK

tertinggi terjadi di Kab. Kepulauan Mentawai, yaitu naik 2 4 ,2 4 poin. Selanjutnya diikuti oleh Kab.

Solok Selatan yaitu naik 1 6 ,3 2 poin. Kab. Pasaman Barat, Kota Padang Panjang, Kab.

Dharmasraya, Kab.Sijunjung, Kota Solok, Kab. Tanah Datar, Kab. Solok, Kota Padang, Kab. Agam,

dan Kota Bukittinggi masing-masing mengalami peningkatan TPK sebesar 1 2 ,8 0 poin; 1 1 ,7 8 poin;

8 ,9 1 poin; 6 ,6 4 poin; 4 ,6 8 poin; 3 ,7 4 poin; 2 ,6 9 poin; 1 ,9 4 poin; 1 ,8 4 poin; dan 0 ,6 2 poin.

Sementara itu penurunan TPK Akomodasi Lainnya terjadi di tujuh kabupaten/ kota lainnya.

Penurunan TPK tertinggi terjadi di Kota Sawahlunto, yaitu turun 2 0 ,6 2 poin. Kota Payakumbuh,

Kota Pariaman, Kab. Lima Puluh Kota, Kab. Pasaman, Kab. Padang Pariaman, dan Kab. Pesisir

Selatan masing-masing mengalami penurunan TPK sebesar 1 4 ,0 8 poin; 1 0 ,3 1 poin; 7 ,1 2 poin;

4 ,3 3 poin; 2 ,2 3 poin; dan 1 ,8 9 poin.

Grafik 5

TPK Akomodasi Lainnya di Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

Juni 2013

Juni 2014

Tabel 5

TPK Akomodasi Lainnya menurut Kelompok Kamar di Sumatera Barat

Juni 2013 Mei 2014 Juni 2014

(7)

7

Selanjutnya bila dilihat menurut kelompok kamar, TPK tertinggi terdapat pada akomodasi

lainnya pada kelompok kamar 4 1 -1 0 0 tercatat sebesar 4 3 ,4 8 persen, sedangkan TPK terendah

pada akomodasi lainnya dengan kelompok kamar < 1 0 sebesar 2 8 ,4 5 persen. Selanjutnya TPK

pada akomodasi lainnya untuk kelompok kamar 1 0 -2 4 dan 2 5 -4 0 masing - masing sebesar 3 6 ,2 7

persen dan 4 2 ,3 9 persen.

Bila dilihat secara keseluruhan TPK pada Akomodasi Lainnya terjadi peningkatan TPK pada

kelompok kamar 2 5 -4 0 dan 4 1 -1 0 0 , yaitu naik 4 ,2 8 poin dan 6 ,3 7 poin. Sementara itu pada

kelompok kamar < 1 0 dan 1 0 -2 4 mengalami penurunan TPK sebesar 2 ,0 5 poin dan 1 ,1 7 poin.

Grafik 6

Perkembangan TPK Akomodasi Lainnya menurut Kelompok Kamar di Sumatera Barat

Juni 2013

Juni 2014

3. Rata-rata Lama Menginap Tamu (RLMT) Asing dan Indonesia

Rata-rata lama menginap tamu (RLMT) Asing dan Indonesia pada hotel berbintang di

Juni'13 Juli'13 Agst'13 Sept'13 Okt'13 Nov'13 Des'13 Jan'14 Feb'14 Mar'14 Apr'14 Mei'14 Juni'14

(8)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No.42 /08/13/Th. XVII, 4 Agustus 2014 8

RLMT Indonesia mencapai 1 ,5 5 hari, turun 0 ,1 3 hari dibandingkan bulan sebelumnya yang

tercatat 1 ,6 8 hari. RLMT dalam negeri pada hotel bintang 1 tercatat 1 ,6 1 hari, pada hotel bintang

2 tercatat 1 ,8 6 hari, hotel bintang 3 dan hotel bintang 4 masing-masing tercatat 1 ,4 0 hari dan

lainnya. Sementara itu tamu Indonesia rata-rata lama menginap paling tinggi terdapat pada

kelompok kamar 4 1 -1 0 0 yaitu selama 1 ,5 6 hari.

Tabel 6.

Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing dan Indonesia pada Hotel Berbintang

di Sumatera Barat

Juni 2013 Mei 2014 Juni 2014 Juni 2013 Mei 2014 Juni 2014 Juni 2013 Mei 2014 Juni 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

1. Bintang 1 1,48 2,41 2,25 1,43 1,48 1,61 1,43 1,55 1,66

2. Bintang 2 2,36 1,86 2,49 1,47 1,46 1,86 1,58 1,51 1,94

3. Bintang 3 1,29 1,34 1,06 1,53 1,51 1,40 1,52 1,50 1,39

4. Bintang 4 1,93 3,32 2,07 1,43 1,88 1,49 1,45 1,94 1,51

Sumatera Barat 1,98 2,45 2,21 1,45 1,68 1,55 1,48 1,73 1,59

No. Klasifikasi Bintang

Rata-Rata Lama Menginap Tamu (hari)

Asing Indonesia Total

Tabel 7.

Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing dan Indonesia pada Akomodasi Lainnya

di Sumatera Barat

Juni 2013 Mei 2014 Juni 2014 Juni 2013 Mei 2014 Juni 2014 Juni 2013 Mei 2014 Juni 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

1. <10 1,58 2,14 1,56 1,08 1,13 1,20 1,12 1,18 1,22

2. 10-24 1,23 2,74 1,61 1,22 1,50 1,52 1,22 1,52 1,52

3. 25-40 2,54 9,70 1,16 1,09 1,40 1,51 1,09 1,43 1,51

4. 41-100 1,40 6,60 1,00 1,23 1,38 1,56 1,23 1,40 1,56

Sumatera Barat 1,54 3,48 1,53 1,17 1,42 1,50 1,17 1,44 1,50

No. Kelompok Kamar

Rata-Rata Lama Menginap Tamu (hari)

(9)

9

4. Perkembangan Angkutan Udara

Jumlah penumpang angkutan udara domestik di Bandara Internasional Minangkabau pada Juni

2 0 1 4 sebanyak 1 1 2 ,3 9 ribu orang atau naik 3 ,2 7 persen dibanding bulan sebelumnya. Jumlah

penumpang angkutan udara ke luar negeri/ internasional di Bandara Internasional Minangkabau pada

Juni 2 0 1 4 sebanyak 8 ,2 7 ribu orang atau turun 0 ,9 5 persen dibanding Mei 2 0 1 4 .

Tabel 8.

Perkembangan Penumpang Angkutan Udara di Bandara Internasional Minangkabau

Mei 2014 Juni 2014 Perubahan

yang diangkut terjadi di semua pelabuhan.

Tabel 9.

Perkembangan Barang Angkutan Laut Dalam Negeri Sumatera Barat

Mei 2014 Juni 2014 Perubahan

(000 ton) (000 ton) (%)

(2) (3) (4)

1 Teluk Bayur 420,58 409,68 -2,59

2 Muaro 4,42 2,25 -49,23

3 Air Bangis 0,12 0,12 -4,96

Total 425,13 412,04 -3,08

(1)

Pelabuhan

(10)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No.42 /08/13/Th. XVII, 4 Agustus 2014 10

D A T A

MENCERDASKAN BANGSA

Badan Pusat Statistik

Provinsi Sumatera Barat

Jl Khatib Sulaiman No.48 Padang 25135 Telp. (0751)442158,442159, Fax.(0751)442161 Homepage : http://sumbar.bps.go.id

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Setiap orang (pribadi) merupakan individu yang berbeda-beda, baik dalam hal fisik, mental-emosional, maupun kemampuan-kemampuannya. Ada ungkapan yang sering didengar

Widarjono (2007 dalam Fathurahman, 2009) menyebutkan beberapa kelemahan koefisien determinasi ( R 2 ), salah satunya adalah metode R 2 hanya digunakan untuk peramalan

Aktivitas antimikroba asap cair terutama disebabkan adanya senyawa kimia yang terkandung dalam asap seperti fenol, formaldehid, asam asetat, dan kreosat yang menempel pada

Hasil uji statistik yang telah dilakukan dari keempat variabel independen (PAD, SiLPA, LW, dan PDRB) yang ada dalam model penelitian tersebut dapat dilihat bahwa

Pada skala industri kecil, umumnya digunakan bahan baku berupa gula aren semut setengah jadi yang diperoleh dari pengrajin dan atau pengumpul..

Satu-satunya organisasi yang diizinkan pada masa pendudukan adalah MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia) karena dianggap anti barat dan dapat diajak bekerja sama dengan

2005 Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bahasa Jerman di Program Studi Pend Bhs Jerman FBS UN Y melalui Aktualisasi Integrierter Sprachunterricht Anggota IKOMA 2006

Hal ini dikarenakan keseluruhan material yang akan digunakan telah diinformasikan dari pihak developer kepada konsumen, hanya saja ada beberapa material yang