• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEDUDUKAN DESA | Muchamad Ali Safa'at

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEDUDUKAN DESA | Muchamad Ali Safa'at"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

DESA

Dari Modul Kuliah SPL

(2)

Keberadaan Desa

Pada zaman kolonial

:

 Ada dua bentuk pemerintahan desa yaitu:

- Swapraja (bagian dari pemerintahan penjajahan berdasarkan suatu perjanjian)

- Volksgemeenschappen (desa, nagari, marga, kampong,

gampong, kampuang, huta, negeri, dll)

Pengaturan desa:

- Di Jawa diatur dalam Inlandsegemeente Ordonantie (IGO) - Di luar Jawa diatur dalam Inlandsegemeente Ordonantie

(3)

Setelah Kemerdekaan Republik Indonesia

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1965 tentang

Desa Praja:

- Desa ditingkatkan menjadi Daerah Tingkat III

- Mewujudkan tata perdesaan yang lebih dinamis dan penuh

daya-guna dalam rangka menyelesaikan Revolusi Nasional yang Demokratis dan Pembangunan Nasional Semesta

Undang-undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa.

Sejak berlakunya Undang-undang Nomor 5 Tahun 1979, terjadi penyeragaman bentuk Desa di seluruh Indonesia yang berakibat matinya karakteristik yang dimiliki oleh desa-desa yang ada.

Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah

Pemerintahan Desa dan segala hal terkait dengan desa, terkesan hanya bagian kecil dari Pemerintah Daerah.

(4)

Desa dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa

Kebijakan mengenai desa diarahkan pada penyeragaman bentuk dan susunan pemerintahan desa dengan corak nasional.

Desa dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dalam sistem Pemerintahan Nasional dan berada di Daerah Kabupaten

Desa dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

(5)

KONDISI DESA

Kebijakan yang hanya bertujuan pada pertumbuhan ekonomi

Penyeragaman, Pengawasan Pengaturan, Pengendalian

UU 5/1974 tentang Pemerintahan di Daerah

UU 5/1979 tentang Pemerintahan Desa Politik Pengendalian

Negara

SOSIAL

Hancurnya karakter dan kearifan lokal

POLITIK

Melemahnya kepemimpinan politik dan sikap kritis

masyarakat

EKONOMI

Hilangnya sumber-sumber ekonomi masyarakat seperti

hutan, tanah, dan tambang

(6)

Problem tatanegara

Desa berada di dalam kabupaten atau

berada diluar kabupaten

Hubungan antar tingkatan. Ketidak

jelasan letak dan kedudukan desa,

merancukan hubungan antar tingkatan

(desa-Kabupaten), Kades-Bupati,

(7)

HUBUNGAN ANTARA PEMERINTAH DESA

DENGAN PEMERINTAH DAERAH

UU No. 32 tahun 2004 Pasal 200 menyebutkan :

Dalam pemerintahan daerah kabupaten/kota dibentuk pemerintahan desa yang terdiri dari

pemerintah desa dan badan permusyawaratan desa

Desa menjadi bagian dari aspek ketatanegaraan karena desa merupakan satuan pemerintahan otonom

(8)

HUBUNGAN KEPALA DESA DENGAN

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

UU No.32 Tahun 2004 dan PP N0.72 tahun 2005 : Pemerintahan Desa adalah pemerintah desa dan BPD

Badan permusyawaratan Desa bersama dengan Kepala Desa menetapkan peraturan Desa

(9)

PERTANGGUNGJAWABAN

KEPALA DESA

1. Kepala Desa pada bertanggungjawab kepada rakyat desa yang prosedur

pertanggungjawabannya disampaikan kepada Bupati/Walikota melalui Camat.

2. Kepada BPD, Kepala Desa wajib memberikan keterangan laporan pertanggungjawaban dan 3. kepada rakyat menyampaikan informasi

Referensi

Dokumen terkait

1) Kegiatan belajar nmengajar terlihat interaktif, kegiatan belajar bervariasi sehingga siswa tertarik mengikuti kegiatan belajar mengajar. 2) Siswa melaksanakan

Berdasarkan pengujian yang dilakukan pada material kelongsong Zirkaloy-4 maka metode uji kekerasan mikro yang valid adalah indentasi pada area Z dengan

saya akan mencoba untuk menceritakan apa yang Tuhan sudah lakukan dalam. kehidupanku kepada beberapa

Alternatif strategi promosi bagi Esia yaitu meningkatkan intensitas promosi above the line, baik melalui media cetak maupun elektronik (A), aktif melakukan promosi

Setelah mempelajari materi pada bab ini kalian diharapkan mampu mendeskripsikan tentang proses kembalinya negara Indonesia ke bentuk negara kesatuan/NKRI, perkembangan politik pada

(2006), DeWitt & Scheiner (2004), plastisitas fenotip merupakan keragaman ekspresi fenotipik, seperti perubahan biokimia, ekspresi gen, fisiologis, tingkah laku,

Dari hasil regresi multivariat juga dapat dikatakan bahwa Kemampuan Akademik, Aktifitas Belajar Bahasa Inggris, Kegiatan Akademik memiliki hubungan yang lemah

Kajian tentang domestikasi dan foreignisasi pada Parukku Mura no Odoriko juga penting dilakukan tidak hanya untuk mengetahui teknik apa saja yang dipakai oleh