• Tidak ada hasil yang ditemukan

upload dokumen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "upload dokumen"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

Rencana Kerja Satuan Kerja Pemerintah Daerah (Renja SKPD) Bappeda Maros Tahun 2014, merupakan penjabaran dan pelaksanaan tahun keempat dari Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Kabupaten Maros Tahun 2010 – 2015. Rencana Kerja ini merupakan pedoman bagi pimpinan dan seluruh staf Bappeda Maros dalam menjalankan tugas pokok, fungsi, program dan kegiatan pada tahun anggaran 2014.

Diharapkan dengan adanya Rencanan Kerja (Renja) Bappeda Maros Tahun 2014, akan mampu menciptakan kinerja yang lebih baik sesuai dengan rencana yang telah disusun, sesuai dengan kebijakan, sehingga pada akhir pelaksanaan kegiatan diharapkan apa yang menjadi tujuan dan sasaran kegiatan dapat tercapai secara maksimal, dengan demikian tugas pokok dan fungsi serta Visi dan Misi Bappeda Maros akan dapat terwujud.

Pada gilirannya secara periodik dan berkesinambungan akan menjadi salah satu mata rantai pencapaian kinerja Pemerintah Kabupaten Maros dan secara umum untuk

mewujudkan Visi dan Misi Kabupaten Maros menuju Maros yang lebih baik.

1.1

Latar Belakang

Dengan ditetapkannya UU No 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), diamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan (ayat (2) Pasal 2), dengan jenjang perencanaan yaitu perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menegah, maupun perencanaan tahunan. Untuk setiap daerah (Kabupaten/Kota) harus menetapkan rencana Pembanguanan Jangka Panjang (RPJP) Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menegah (RPJM) Daerah, dan Rencanan Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

(2)

1.2

Landasan Hukum

Landasan hukum yang mewajibkan bagi setiap SKPD untuk memiliki Rencana Kerja (Renja – SKPD) adalah :

1. Undang-Undang nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

3. Undang – Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah, diubah dengan Undang – Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang – Undang, Nomor 3 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang – Undang;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembangunan Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan tata cara penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencanan Pembangunan Daerah;

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagai mana yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencanan Pembangunan Daerah;

9. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 Tahun 2010 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah;

(3)

1.3

Maksud dan Tujuan

1. Maksud :

Menetapkan dokumen perencanaan yang memuat program, dan kegiatan pembangunan daerah yang menjadi tolak ukur penilaian kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Maros dalam melaksanakan tugas dan fungsinya pada Tahun Anggaran 2014.

2. Tujuan :

Untuk merumuskan program dan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan tugas dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Maros pada Tahun Anggaran 2014.

1.4

Sistematika Penulisan

Sistematika Penyusunan Rencana kerja (Renja) Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Maros Tahun 2014 terdiri dari :

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan

BAB II. EVALUSI PELAKSANAAN RENJA BAPPEDA TAHUN LALU

2.1 Evaluasi pelaksanaan renja SKPD tahun lalu dan capaian renstra SKPD 2.2 Isu – isu penting penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD

BAB III. TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN

3.1 Tujuan dan Sasaran Rencana Kerja (Renja) Bappeda

3.2 Program dan Kegiatan

(4)

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA

BAPPEDA TAHUN LALU

2.1

Evaluasi pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra

SKPD

Kegiatan evaluasi pelaksanaan Renja Bappeda Kabupaten Maros tahun lalu dan pencapaian kinerja Renstra Bappeda Kabupaten Maros dibuat untuk mengindetikasi sejauh mana kemampuan Bappeda Kabupaten Maros dalam melaksanakan program dan kegiatannya, mengidentifikasi realisasi pencapaian target kinerja terhadap program dan kegiatan yang termaktub dalam Renstra Bappeda Kabupaten Maros serta hambatan dan permasalahan yang dihadapi.

Evaluasi didasarkan atas laporan hasil evaluasi pelaksanaan Renja Bappeda Kabupaten Maros Tahun 2012 dan perkiraan pelaksanaan DPA/Renja Bappeda Kabupaten Maros Tahun 2013.

Evaluasi capaian dan target program Renstra Bappeda Kabupaten Maros dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut :

1. Identifikasi sasaran pembangunan, prioritas program dan target kinerja program.

2. Evaluasi pencapaian prioritas program dan target kinerja program berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Renstra Bappeda periode yang lalu, untuk melihat sejauhmana pencapaian kinerja terhadap terget kinerja Renstra Bappeda Kabupaten Maros.

3. Rumusan permasalahan pembangunan daerah dikaitkan dengan pencapaian kinerja program Renstra Bappeda Kabupaten Maros.

4. Identifikasi kebijakan yang diperlukan untuk tahun rencana berdasarkan capaian kinerja Renstra Bappeda sampai tahun berjalan.

5. Hasil analisis disajikan bentuk matriks sebagaimana tabel berikut :

(5)

2.2

Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD

2.2.a Tugas Pokok dan Fungsi Bappeda Kab. Maros

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Maros sebagai unsur perencana penyelenggaraan pemerintah daerah yang mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang

bersifat spesifik di bidang perencanaan dan pembangunan daerah.

Sedangkan kedudukan Rencana Kerja (Renja) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Maros tahun 2014 merupakan dokumen perencanaan kerja instansi sebagai tindak lanjut dari rencana kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Maros tahun 2013.

Dalam melaksanakan tugas, Bappeda mempunyai fungsi :

1. Perumusan kebijakan konseptual dan aktual (teknis) perencanaan pembangunan daerah.

2. Penyusunan dokomen-dokumen yang terkait dengan perencanaan pembangunan daerah (RPJPD, RPJMD, RKPD, KUA, PPAS dan LKPJ) serta yang terkait dengan kestatistikaan daerah.

3. Pelaksanaan singkronisasi penyusunan RAPBD dengan perencanaan pembangunan.

4. Pemberian dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah.

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2.2.b Isu-isu Strategis

Pada umumnya, kualitas penyelenggaraan perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten Maros terus menerus mengalami peningkatan. Peningkatan kualitas penyelenggaraan perencanaan tidak lepas dari meningkatnya kapasitas kelembagaan Bappeda meliputi kapasitas SDM, sarana dan prasarana serta, sistem perencanaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, meliputi :

(6)

2. Tersedianya hasil-hasil kajian perencanaan, meliputi: master plan, grand design, data base pembangunan, serta kajian-kajian sektor lainnya sebagai pendukung perencanaan;

3. Fasilitasi berbagai forum multistakeholders di bidang perencanaan dan perumusan kebijakan pembangunan lainnya;

4. Meningkatnya koordinasi perencanaan internal yang mantap, sinergis, dan terpadu;

5. Pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan data dan informasi.

Namun disayangkan, peningkatan kualitas penyelenggaraan ini belum secara signifikan diikuti oleh peningkatan kualitas produk perencanaan. Hal ini disebabkan adanya beberapa tantangan dan permasalahan pokok antara lain : 1. Perubahan peraturan perundangan dan pedoman yang mengatur

mekanisme perencanaan;

2. Masih adanya persepsi yang salah terhadap posisi Bappeda sebagai lembaga perencanan;

3. Belum mantapnya mekanisme perencanaan antara Bappeda, SKPD dan Lembaga Legislatif Daerah;

4. Mengendurnya semangat masyarakat akibat dari menurunnya kepercayaan terhadap jaminan kepastian akan direalisasikannya rencana;

5. Lemahnya kapasitas kelembagaan perencanaan di tingkat basis yang menyebabkan kurang efektifnya proses perencanaan dan berakibat pada tumbuhnya perilaku nerabas?? (shortcutting program);

6. Internal birokrasi : Lemahnya koordinasi dan masih adanya ego sektoral antara SKPD, dengan kegiatan-kegiatan project error, rendahnya kapasitas dan komitmen SKPD pada proses perencanaan, rendahnya kapasitas fiskal pemerintah daerah yang berakibat pada lebarnya celah fiskal (fiscal gap); 7. Internal Bappeda : belum mampu menyediakan Standard Operation

(7)

2.2.c Kondisi yang diharapkan

Dalam kurung waktu lima tahun kedepan, dengan mengoptimalkan pemanfaatan potensi yang dimiliki, Bappeda diharapkan responsif, kreatif dan

inovatif agar mampu menjawab perubahan lingkungan dan tantangan untuk mewujudkan perencanaan yang berkualitas dengan mengedepankan pendekatan perencanaan partisipatif diawali dengan meningkatkan kwalitas perencanaan teknokratik melalui peningkatan kapasitas dan komitmen SDM perencanaan, memantapkan kelembagaan perencanaan di tingkat basis, serta koordinasi dan komunikasi antara pemangku kepentingan.

Untuk mewujudkan harapan di atas, beberapa kondisi yang harus disiapkan antara lain sebagai berikut :

1. Meningkatkan sosialisasi dan pemahaman terhadap Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 Tahun 2010 tentang Sistem Perencanaan Provinsi Sulawesi Selatan, serta diharapkan kedepan tidak lagi sering terjadi perubahan peraturan/pedoman penyelenggaraan perencanaan pembangunan, namun peraturan di bawah UU dimaksud belum tertib, maka perlu disikapi secara arif dan cerdas agar

pelaksanaan perencanaan pembangunan tidak menyimpang dari peraturan

yang akan ditertibkan.

2. Meningkatkan koordinasi antara institusi perencana dengan pemegang otoritas penganggaran, untuk menjaga konsistensi antara perencanaan dan penganggaran, dengan menyikapi secara arif dan cerdas pemberlakuan peraturan perundangan tentang perencanaan dan keuangan negara dan daerah.

3. Meningkatkan kepercayaan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya terhadap mekanisme perencanaan dan kredibilitas institusi perencana.

(8)

5. Memantapkan koordinasi perencanaan pembangunan antar SKPD, SKPD dengan Desa guna mendukung terwujudnya perencanaan yang terintegrasi dan sinergis.

6. Meningkatkan kapasitas SDM dan unit perencanaan pada SKPD.

7. Meningkatkan kualitas kebijakan fiskal dalam menyikapi celah fiskal yang ada sehingga secara optimal dapat memanfaatkan kapasitas fiskal untuk mencapai tujuan pembangunan.

8. Penyusunan StandardOperation Procedure (SOP) perencanaan.

9. Ketersediaan alat dan metode penilaian kelayakan dan penetapan skala prioritas kegiatan.

10.Peningkatan kualitas SDM perencana terhadap penguasaan keahlian (Skill)

fungsional perencana yang sesuai tugas pokok dan fungsi Bappeda.

11.Membuka peluang mengikuti program beasiswa pendidikan formal dengan konsentrasi keilmuan yang relevan.

12.Memantapkan pengelolaan dan pemanfaatan data, penguasaan teknologi informasi dan komunikasi, penelitian dan pengembangan, serta pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan.

(9)

BAB III

TUJUAN DAN SASARAN

PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1

Tujuan dan sasaran Rencana Kerja (Renja) Bappeda

Berdasarkan visi dan misi yang telah diuraikan di atas, Bappeda menetapkan 6 (enam) tujuan sebagai berikut :

1. Meningkatkan pelayanan administrasi perencanaan pembangunan, 2. Meningkatkan perencanaan pembangunan bidang fisik prasarana,

3. Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan bidang sosial budaya,

4. Mewujudkan penelitian yang berkualitas guna mendukung perencanaan pembangunan pada semua bidang,

5. Meningkatkan koordinasi, keterpaduan, kerjasama dan inivasi dalam pelaksanaan pembangunan,

6. Mewujudkan pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan

Sasaran merupakan upaya-upaya khusus untuk melaksanakan serangkaian

tindakan dalam mencapai tujuan dan berdasarkan tujuan yang telah diuraikan di atas

Bappeda menetapkan 14 (empat belas) sasaran sebagai berikut : dari 14 point di

bawah berarti sasaran bukan UPAYA-UPAYA (bukannya sasaran merupakan tujuan

yang bersifat lebih spesifik/detail?) dan tujuan dan sasaran sebaiknya tersusun

sesuai dengan susunan visi pemda point per point

1. Mewujudkan pelayanan administrasi perencanaan pembangunan yang tepat waktu.

2. Meningkatkan efektivitas perencanaan sektor pertanian, kehutanan dan perkebunan.

3. Meningkatkan efektivitas perencanaan sektor perikanan, kelautan dan peternakan.

(10)

5. Meningkatkan efektivitas perencanaan sektor perhubungan, komunikasi dan kepariwisataan.

6. Meningkatkan efektivitas perencanaan sektor permukiman dan prasaran wilayah. 7. Meningkatkan efektivitas perencanaan sektor sumber daya alam dan lingkungan

hidup.

8. Meningkatkan efektivitas perencanaan sektor pemerintahan administrasi publik, kependudukan dan ketenagakerjaan.

9. Meningkatkan efektivitas perencanaan sektor pendidikan , kebudayaan, kepemudaan dan olah raga.

10.Meningkatkan efektivitas perencanaan sektor sosial, kesehatan, keluarga berencana, dan pemberdayaan perempuan.

11.Meningkatkan efektivitas penelitian sebagai pendukung perencanaan pembangunan.

12.Mewujudkan koordinasi, keterpaduan, kerjasama dan inovasi dalam pelaksanaan pembangunan bidang ekonomi, fisik, prasarana, serta sosial budaya.

13.Pelaksanaan pembangunan yang sesuai dengan perencanaan 14.Pencapaian target kinerja kegiatan-kegiatan pembangunan.

3.2 Program dan kegiatan

Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil, yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa instansi pemerintah ataupun masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah guna mencapai sasaran dan tujuan tertentu. Untuk mengimplementasikan dan melaksanakan kebijakan/program tersebut, ditetapkan sebuah kegiatan dimana kegiatan itu sendiri merupakan bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran yang terukur pada satu program.

Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran terdiri dari kegiatan :

- Penyediaan jasa surat menyurat

- Penyediaan jasa komunikasi sumber daya air dan listrik - Penyediaan jasa administrasi keuangan

- Penyedaan jasa kebersihan kantor

(11)

- Penyediaan makan dan minum PNS

- Rapat – rapat koordinasi dan konsultasi keluaran daerah

- Koordinasi/konsultasi internal

- Penyediaan jasa keamanan kantor

- Penyediaan jasa dan sarana pendukung operasional kantor

- Penyediaan makan dan minum rapat dan tamu

- Penyediaan peralatan kebersihan dan bahan pembersih 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana aparatur terdiri dari :

- Pengadaan perlengkapan kantor

- Pengadaan peralatan kantor

- Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

- Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

- Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor (Pemeliharaan rutin/berkala barang milik daerah lainnya)

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan terdiri dari :

- Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD 4. Program pengembangan data/informasi terdiri dari :

- Studi kajian tingkat kerusakan lingkungan di wilayah sungai maros

- Strategi dan modal pengembangan pengentasan kemiskinan di kab. Maros - Studi kajian dan regulasi pemb. Wilayah pesisir yang berprosfektif jender di

kab. Maros

- Kajian penentuan komoditas unggulan yang memiliki daya saing untuk pembangunan dan daya saing Ekonomi kab. Maros

- Pengumpulan data dan analisa informasi tahun 2014

- Penelitian tentang sertifikasi guru dan Evaluasi mutu pendidikan gratis

- Penyusunan mengenai data terpilih (perbandingan antara pria & Wanita di berbagai sektor

5. Program kerja sama pembangunan

- Fasilitasi kerjasama dengan dunia usaha berupa pelaksanaan pameran (cuma 1??) ini pun masukkah di tufoksi organisasi bappeda?

6. Program perencanaan pembangunan daerah

- Penyusunan RKPD

(12)

- Koordinasi penyusunan laporan keterangan pertanggung jawaban (LKPJ) Bupati

- Penyusunan laporan pembangunan

- Koordinasi penyusunan perencanaan prasarana Fisik dan SDA????

- Monitoring Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana pembangunan daerah

7. Program perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh

- Koordinasi penyusunan penetapan rencana tata ruang wilayah strategis dan cepat tumbuh

- Penyusunan perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh

8. Program perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar

- Koordinasi penyusunan penyelesaian permasalahan transportasi perkotaan - Koordinasi penyusunan perencanaan penanganan perumahan

- Koordinasi penyusunan perencanaan air minum, drainase dan sanitasi perkotaan

- Koordinasi penyusunan penanggulangan limbah rumah tangga dan industri perkotaan

9. Program pembangunan Ekonomi

- Investigasi beberapa indikator tujuan pembangunan millenium - Penyusunan indikator ekonomi daerah

- Penyusunan Masterplan penanggulangan kemiskinan

- Penyusunan indikator kemiskinan

- Penyusunan dan pemetaan daerah rawan pangan 10.Program Perencanaan sosial Budaya

- Koordinasi penyusunan masterplan pendidikan

- Pengarusutamaan gender dalam perencanaan pembangunan partisipatif

- Investigasi indikatorbpenurunan angka kematian balita dan anak

- Worksop perencanaan dan anggaran yang respansif gender bagi SKPD di

kabupaten Maros

- Bintek penyusunan Renja SKPD yang responsif gender untuk SKPD di kabupaten Maros

(13)

11. Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam

- Koordinasi penyusunan master plan prasarana perhubungan daerah

- Koordinasi penyusunan mastert plan pengendalian sumber daya alam dan lingkungan hidup

- Koordinasi penyusunan rencana strategis lahan kritis

- Koordinasi penyusunan master plan irigasi partisipatif 12.Program perencanaan pembangunan daerah rawan bencana

- Koordinasi penyusunan master plan penanganan pasca bencana alam

BAB IV

P E N U T U P

Rencana Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Maros merupakan dokumen rencana kerja secara kolektif yang berfungsi sebagai pedoman kerja bagi aparatur Badan Perencananan Pembangunan Daerah dalam melaksanakan kebijakan, program dan kegiatan Bappedapada tahun 2014.

Rencana kerja ini dijadikan sebagai pedoman rencana operasional oleh bidang – bidang dan sekretariat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam pelaksanaan tugas dan pencapaian tujuan sesuai dengan tujuan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Maros yang berdasar Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2010, hasilnya tetap memerlukan integrasi, koordinasi dan singkronisasi antara kemampuan sumber daya manusia dengan sumber daya lainnya pada masing – masing bidang dan sekretariat sehingga dapat melaksanakan semua kegiatan sesuai target waktu dan volume yang telah ditetapkan.

Maros, Maret 2012

KEPALA BAPPEDA KABUPATEN MAROS

Ir. ANDI DAINURI,MM

Pangkat : Pembina TK I

(14)

D A F T A R I S I

(masih butuh diedit)

BAB I.

PENDAHULUAN

...

……….

1

1.1

Latar Belakang ... 1

1.2

Landasan Hukum

... 2

1.3

Maksud dan Tujuan

……..

... 3

1.4

Sistematika Penulisan ... 3

BAB II.

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA BAPPEDA

TAHUN LALU ...

4

2.1

Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun lalu dan

Capaian Restra SKPD

……….. 4

2.2

Isu

isu penting penyelenggaraan Tugas

Dan Fungsi SKPD

………. 5

BAB III.

TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN...

9

3.1

Tujuan dan Sasaran Rencana Kerja Bappeda... 9

3.2

Program dan Kegiatan ... 10

(15)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Ratna Juwita MZ dalam skripsinya menuliskan tentang metode drill, dalam tulisannya mengkaji tentang Pembelajaran Tari Muli Siger Menggunakan Metode Drill pada Kegiatan

Kondisi sosial ekonomi keluarga ibu-ibu penyadap karet meningkat setelah mereka menyadap karet, dan tingkat kesejahteraan keluarga ibu-ibu penyadap karet sudah masuk

Praktikan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan selama satu bulan yang terhitung mulai tanggal 9 Januari sampai dengan 9 Februari 2018. Pada hari pertama pelaksanaan

Gambar 2 menunjukkan perubahan konsentrasi MB ketika larutan berkontak dengan katalis baik ketika ada ataupun tanpa peroksida.. A) Perubahan konsentrasi MB dalam larutan selama

Menurut Madiasmo (2011: 235), ketentuan dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan Pasal 23 mengatur pemotongan pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh wajib pajak

Hasil pengkategorian menunjukkan siswa laki-laki mendominasi kategori sedang dengan perolehan nilai (66,7%) dibandingkan dengan perempuan yang mendapatkan nilai

37 Indah Robi'atul Adawiah Universitas Padjadjaran √ 19 Februari - 19 Juni 2014 Gambaran Kualitas Hidup Pada Pasien Dengan Filariasis Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 38 Gita

Pada Tabel 3 ditunjukkan bahwa produk yang paling dapat diterima panelis dari segi rasa adalah dendeng D2G2, yaituperlakuan menggunakan jamur tiram giling dengan