• Tidak ada hasil yang ditemukan

PESAN IKHLAS DALAM FILM “UMMI AMINAH”.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PESAN IKHLAS DALAM FILM “UMMI AMINAH”."

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Yuni Supria Pratiwi, NIM. B01210005, 2015. KONSTRUKSI KEJUJURAN DALAM FILM SEBELUM PAGI TERULANG KEMBALI (Analisis Framing Model Gamson dan Modigliani). Skripsi Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya.

Kata Kunci: Konstruksi, Kejujuran, Film Sebelum Pagi Terulang Kembali, Analisis Framing.

Masalah yang dikaji dalam skripsi ini adalah : Bagaimana konstruksi kejujuran dalam film Sebelum Pagi Terulang Kembali sebagai media dakwah. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui konstruksi kejujuran dalam media film Sebelum Pagi terulang Kembali berdasarkan teori framing Gamson dan Modigliani.

Untuk mengidentifikasi persoalan tersebut secara mendalam dan menyeluruh, dalam penelitian ini digunakan metode kualitatf non kancah. Kemudian data yang diperoleh, peneliti melakukan observasi dan dokumentasi. Data kemudian dianalisis menggunakan analisis framing Gamson dan Modigliani.

Penyajian data dianalisis sesuai dengan rumusan Gamson dan Modigliani berdasarkan pendekatan konstruksionis yang melihat media sebagai agen konstruksi pesan. Konstruksi tersebut dikemas dalam package (kemasan) yang memuat gagasan sentral. Didalam package ini terdapat struktur yakni core frame (gagasan sentral) dan condensing symbol (simbol yang dimampatkan). Core frame merupakan pusat element yang membantu untuk menunjukkan subtansi isu yang tengah dibicarakan. Dan selanjutnya ide sentral ini diterjemahkan melalui perangkat condensing symbol yang terdiri dari framing devices (perangkat framing) dan reasoning devices (perangkat penalaran).

Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa Film Sebelum Pagi Terulang Kembali merupakan suatu media dakwah yang memberi konstruksi kejujuran dalam niat, sikap, dan perbuatan sebagai pesan dakwah dalam kategori akhlak terhadap sesama makhluk ciptaan Allah.

(2)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii

PERNYATAAN PERTANGGUNG JAWABAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Definisi Konseptual ... 8

F. Sistematika Pembahasan ... 11

BAB II : KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Pustaka ... 12

1. Dakwah ... 12

(3)

3. Film ... 24

4. Film Sebagai Media Dakwah ... 35

B. Kerangka Teoritik ... 37

1. Teori Representasi dan Kejujuran ... 38

C. Penelitian Terdahulu Yang relevan ... 42

BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian ... 46

B. Unit Analisis... 50

C. Jenis dan Sumber Data... 50

D. Tahapan Penelitian... 52

E. Teknik Pengumpulan Data... 54

F. Teknik Analisis Data... 55

BAB IV : PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Obyek Penelitian ... 64

1. Seputar Profil Film ... 64

2. Profil Tranparency International Indonesia ... 65

3. Crew Film Sebelum Pagi Terulang Kembali ... 66

4. Cast Profile ... 71

B. Penyajian Data ... 78

C. Analisis data ... 80

D. Interpretasi Analisis Data ... 93

BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ... 96

B. Saran ... 97

DAFTAR PUSTAKA

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi dalam kehidupan manusia terasa sangat penting, karena dengan komunikasi dapat menjembatani segala bentuk ide yang akan disampaikan seseorang. Dalam setiap melakukan komunikasi unsur penting diantaranya adalah pesan, karena pesan disampaikan melalui media yang tepat, bahasa yang dimengerti, kata-kata yang sederhana dan sesuai dengan maksud, serta tujuan pesan itu yang akan disampaikan dan mudah dicernah oleh komunikan.

Hidup ini dikendalikan media massa, kalimat itu tidak dapat dipungkiri lagi bila diamati dari individu atau masyarakat terhadap berbagai program kumunikasi melalui media massa seperti surat kabar, majalah, radio, televise, dan film. Belum lagi munculnya media on line (internet). Sejak bangun tidur, melakukan aktivitas harian, sampai tidur kembali kita tidak lepas dari terpaan atau menerpakan diri terhadap media massa. Perkembangan media massa ini merupakan kebutuhan dalam mendukung berbagai aktivitas masyarakat. Dalam era global saat ini, teknologi yang berkembang lebih memudahkan masyarakat dalam memperoleh informasi secara tepat dan mengikuti perkembangan. 1

(5)

2

Salah satu media yang mempunyai peluang besar saat ini adalah film, karena hampir semua orang dari berbagai kalangan usia menyukai film. Gambar bergerak (film) merupakan bentuk dominan dari komunikasi massa visual di belahan dunia ini. Film juga dianggap sebagai media komunikasi yang ampuh terhadap massa yang menjadi sasarannya, karena sifatnya yang audio visual, yaitu gambar dan suara yang hidup. Dengan gambar dan suara, film mampu bercerita banyak dalam waktu singkat. Ketika menonton film penonton seakan-akan dapat menembus ruang dan waktu yang dapat menceritakan kehidupan dan bahkan dapat mempengaruhi audiens. Lebih dari ratusan orang menonton film di bioskop, film televisi dan film video laser setiap minggunya bahkan setiap harinya.2

Film adalah teknik audio visual yang sangat efektif dalam mempengaruhi penonton-penontonnya. Ini merupakan kombinasi dari drama dengan panduan suara dan musik, serta drama dengan panduan dari tingkah laku dan emosi, dapat dinikmati benar-benar oleh penontonnya, sekaligus dengan mata, telinga dan diruang yang remang-remang, antara gelap dan terang.3

Pesan dalam film terkadang bergantung pada masing-masing personal dalam memaknai dan menafsirkan isi dari film itu sendiri. Disini pelajaran tentang perfilman sangat penting untuk mengetahui isi pesan dalam film tersebut. Karena jika kita hanya menikmati film dari segi

(6)

3

hiburan saja maka itulah fungsi film. Namun jika kita menela’ah secara edukatif, maka sebuah film dapat memberi kita sebuah inspirasi dan bahkan lebih dari sekedar itu.4

Sebagai media, film berfungsi mewujudkan komunikasi yang mencakup berbagai fase dalam kegiatan kehidupan. media ini merupakan landasan pembentukan pengertian dengan tujuan mempengaruhi penerima pesan untuk bertindak sesuai dengan tujuan dari komunikasi tersebut. Berkenaan dengan pengaruh film pendidikan sebagai media yang membentuk watak (The Effect of Movie on Attitude) dan pribadi, maka perlu ditinjau substansi film, terutama dari berbagai pesan yang dikandungnya.

Setiap karya pasti didalamnya mengandung dan menawarkan pesan moral dan tentunya banyak sekali jenis dan wujud ajaran moral yang dipesankan. Melalui gambar, cerita, sikap dan tingkah laku tokoh-tokoh itulah para pembaca atau audiens diharapkan dapat mengambil hikmah dari pesan-pesan moral yang disampaikan, yang diamanatkan.5 Pesan moral adalah amanat yang terkandung dalam cerita baik tersurat maupun tersirat, sehingga mampu memberi pelajaran bagi semua para penonton atau audiens yang menikmati isi dalam cerita-cerita tersebut. Melalui cerita sarana itu, penonton secara tidak langsung dapat belajar merasakan dan menghayati berbagai permasalahan kehidupan yang sengaja ditawarkan pengarang. Sehingga produk karya seni dan budaya dalam film

4Verhar, Pengantar Linguistik, (Yogyakarta: UGM Press, 1995), h. 16

(7)

4

dapat membuat penonton menjadi manusia yang lebih arif dan dapat memanusiakan manusia.

Sudah keharusan bahwa setiap muslim mempunyai tugas kewajiban mulia untuk menyampaikan dakwah kepada orang lain, sesuai dengan pengertian dakwah itu sendiri ialah mendorong atau mengajak manusia dengan hikmah untuk melakukan kebajikan, kebaikan, serta mengikuti petunjuk Allah SWT dan Rasul-Nya yang menyuruh mereka berbuat baik serta melarang mereka melakukan perbuatan munkar, agar memperoleh kesejahteraan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.6

ًآ ٱ ِ و ِ

Artinya: “Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari).7

Dan dakwah yang tidak diiringi dengan keikhlasan akan menghasilkan sesuatu yang sia-sia, karena Allah SWT tidak akan menerima amal yang tidak didasari dengan keikhlasan.

Dari Umar bin Khaththab RA, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda,

(8)

5

Artinya: “Sesungguhnya sah atau tidaknya suatu amal tergantung pada niat. Dan sesungguhnya setiap orang akan diberi balasan menurut niatnya.

Dan barangsiapa yang berhijrah karena thaat kepada Allah dan Rasul-Nya, maka dia akan diberi balasan hijrahnya karena thaat kepada Allah dan Rasul-Nya.

Dan barangsiapa yang berhijrah karena menginginkan keuntungan dunia yang akan didapatnya atau karena menginginkan wanita yang dia akan mengawininya, maka hijrahnya itu akan diberi balasan menurut niatnya dia berhijrah itu”. (HR. Bukhari dan Muslim).8

Mencari ilmu tak hanya bisa melalui ilmuwan, seorang ibu yang berprofesi menjadi ustadzah dengan keikhlasan hatinya juga bisa memberikan kita banyak pelajaran kehidupan. Dari film yang berjudul

“Ummi Aminah” dapat menyentuh kita dengan berbagai pelajaran

kehidupan. Alasan peneliti mengangkat judul ini karena:

1. Dalam film Ummi Aminah film ini mencerminkan tentang bagaimana sosok seorang ibu yang memiliki sifat ikhlas dalam berbuat suatu amal kebajikan maupun dalam menghadapi beragam cobaan yang datang dari Allah SWT.

2. Konflik yang ada dalam film ini adalah potret kehidupan masyarakat Indonesia dimana keseharian hidup manusia sangat banyak wanita yang mudah goyah imannya karena suatu permasalahan hidup.

8

(9)

6

3. Banyaknya nilai-nilai positif dalam keluarga yang dituturkan di film ini seperti makna penting ikatan sebuah keluarga.9

4. Kisah dalam film Ummi Aminah ini, mencerminkan realita hidup yang terjadi di masyarakat dalam kehidupan keseharian manusia. Oleh karena itu, film ini dapat memotivasi para penonton khususnya para wanita untuk selalu ikhlas dan tawakal demi mempertahankan dan memperoleh kebahagiaan dalam kehidupan.

Ummi Aminah merupakan sebuah film yang dirilis tepatnya pada tanggal 05 Januari 2012. Film yang bertajuk religious ini mendapat berbagai tanggapan dari lapisan masyarakat. Film Ummi Aminah dibintangi oleh Nani Widjaja, Rasyid Karim, Paramitha Rusady, Ruben Onsu, dan artis serta aktor terkenal lainnya. Film Ummi Aminah disutradarai oleh Aditya Gumay dan Raam Punjabi sebagai produsernya. Rating film Ummi Aminah adalah untuk semua umum (general).

Film Ummi Aminah ini mengingatkan kita bahwa setiap manusia pasti mempunyai masalah dan setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, tergantung bagaimana cara manusia itu untuk menyikapi masalah tersebut. Dalam film Ummi Aminah ini menggugah hati nurani kita yang terpuruk atas masalah yang kita alami.

Kisah yang berawal dari kehidupan seorang ibu yang berprofesi sebagai ustadzah yang memiliki ribuan jamaah setia, dimana ia berceramah masjid selalu penuh. Padahal, ia tidak pernah meminta

9http://www.m-edukasi.web.id/search/label/sinopsis%20umi%20aminah di aksespada 2

(10)

7

bayaran. Ustadzah terkenal itu biasa dipanggil Ummi Aminah (Nani Widjaja) yang mempunyai dua anak yaitu Umar (Gatot Brajamusti) dan mempunyai istri bernama Risma (Yessy Gusman) sedangkan Aisyah (Cahya Kamila) seorang ibu rumah tangga adalah anak kedua Ummi yang bersuamikan Hasan (Budi Chaerul). Dari suami keduanya yang biasa dipanggil abah (Rasyid Karim) Ummi Memiliki lima anak yang pertama yaitu Zarika (Paramitha Rusadi), Zainal (Ali Zainal), Zubaidah (Genta Windi), Zidan (Ruben Onsu) dan Ziah (Zee Zee Shahab).

“Ummi Aminah” mengisahkan Ummi Aminah, seorang ibu rumah

tangga yang berprofesi sebagai ustadzah yang tidak pernah meminta bayaran. ia mempunyai banyak jamaah setia, kemana pun Ummi Aminah ceramah? Pasti dipenuhi dengan jamaah setianya. Lantas dimana keistimewaannya? Aditya Gumay Mengemas kisah ini dengan latar kehidupan sehari-hari Ummi Aminah yang selalu diterpah suatu masalah.

(11)

8

zarika tidak mengakhiri hubungannya dengan Ivan. Meskipun istri Ivan telah tahu tentang hubungan suaminya dengan Zarika, dia ikhlas apabila Ivan menceraikan dan menikah dengan Zarika. Namun Zarika lebih memilih untuk mengakhiri dan meminta maaf kepada Dewi.

Istri Zainal, Rini (Revalina S Temat) tengah mengandung anak kedua. Mereka masih menumpang di rumah Ummi. Kerja Zainal hanya menyopiri Ummi ke berbagai tempat ceramahnya. Untuk menambah penghasilan, Zainal mencoba jualan sepatu di tempat-tempat Ummi ceramah. Bisnis itu dirintis dari temannya yang awal mulanya menawari zainal untuk menjajahkan sepatunya. Tapi nasib malang baginya, ternyata Zainal dimanfaatkan teman bisnisnya sebagai kurir narkoba. Zainal sendiri tidak sadar, bahwa dirinya telah dimanfaatkan oleh temannya. Sore itu penangkapan Zainal disaksikan jamaah Ummi. Biarpun sebenarnya Zainal tidak tau apa-apa tapi barang bukti ada dalam sepatu yang dibawa Zainal. Sehingga Zainal harus dipenjara. Ketika istrinya melahirkan, Zainal belum dibebaskan dari penjara, dia harus menanggung akibat perbuatan yang sesungguhnya tidak dia lakukan.

(12)

9

keluarga Ummi makin menggunung ketika Abah tertipu bisnis jual-beli tanah kontrakan.

Setelah mendapat masalah bahwa anak laki-lakinya dipenjara, berita pun menyebar ke berbagai kalangan. Sehingga banyak dari pihak sponsor yang membatalkan undangan Ummi untuk berceramah, dan beberapa saat setelah itu Ummi merasa terpuruk. Ummi memutuskan untuk menangkan diri ke suatu tempat bersama keluarganya. Dari situ Ummi berbicara kepada Abah bahwa Ia akan berhenti untuk berdakwah, Ummi merasa malu dengan semua yang dilakukan oleh anak-anaknya sedangkan selama ini ketika berdakwah Ummi selalu menyampaikan hal yang baik dan Ummi juga sudah mengajarkan kebaikan kepada setiap anaknya. Namun Abah tetap memberi semangat kepada Ummi, Abah

mengatakan “ketika kita menerima cobaan, berarti kita masih hidup dan kita harus mensyukuri setiap cobaan yang diberikan oleh Allah”.

Setelah beberapa bulan Ummi sempat berhenti berceramah, ada salah satu radio yang memanggil Ummi untuk berceramah melalui radio. Tetapi tidak mau langsung untuk menerimanya, melainkan mempertimbangkan terlebih dahulu dan semua anggota keluarga sangat mendukung untuk memberi semangat kepada Ummi. Ummi Aminah akhirnya mau berceramah kembali, Dalam ceramahnya kali ini dia mengambil tema dari apa yang telah ia alami dalam kehidupan

sehari-harinya, ia mengatakan “musibah adalah sesuatu yang tidak dapat manusia

(13)

10

Ada hikmah di setiap musibah, musibah itu dapat menjadi pengingat bagi kita. Sehingga kita bisa sebagai manusia dapat lebih mawas diri dalam

setiap perbuatan”. Ummi juga mengatakan ”dalam Surat Al-Baqarah ayat

286, Allah tidak akan memberikan beban atas kesanggupan umatnya, ia mendapatkan pahala karena usaha dan mendapatkan siksa karena

perbuatannya”.

Namun dari semua cobaan yang Ummi hadapi, ia berusaha untuk ikhlas dalam menghadapi setiap cobaan yang dialaminya. Ummi Aminah secara tidak langsung mengajak kita bercermin, bahwa kita sebagai manusia harus bisa bersyukur, sabar dan ikhlas atas setiap ujian yang diberikan. Tanpa bersifat menggurui, film Ummi Aminah ini sebagai pengingat diri untuk meluruskan niat setiap apa yang akan kita lakukan.

Bagi peneliti, ini sebagai pengingat diri untuk meluruskan niat setiap apa yang akan kita lakukan keikhlasan menjadi pelajaran penting pada film ini. Ummi Aminah secara tidak langsung telah mengajak kita bercermin, sudahkah kita bersyukur dan ikhlas dalam setiap cobaan yang

diberikan kepada kita. Maka dari itu peneliti menggunalan film “Ummi Aminah” sebagai objek penelitian.

B. Rumusan Masalah

(14)

11

“Bagaimana pesan Ikhlas yang terkandung dalam film “Ummi Aminah?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pesan Ikhlas dalam film “Ummi Aminah”.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini diantaranya sebagai berikut:

1) Secara Teoritis:

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai kajian film Ummi Aminah sebagai referensi mahasiswa KPI (Komunikasi Penyiaran Islam) yang ingin mnengetahui metode analisis terhadap pesan dakwah melalui film.

b. Menambah informasi untuk pengembangan kualitas dalam ilmu dakwah, baik secara teoritis maupun praktis.

2) Secara Praktis:

a. Memperluas ajaran agama islam dengan cara berdakwah melalui film.

(15)

12

E. Konseptualisasi

Untuk memperjelas gambaran umum tentang judul yang digunakan dalam skripsi ini maka penulis memberikan beberapa konsep dalam bahasa yang digunakan dalam penelitian judul ini.

Adapun beberapa konsep yang digunakan dalam judul skripsi ini adalah:

1.) Pesan Dakwah:

Materi dakwah ialah untuk menjelaskan isi dakwah berupa kata, gambar, lukisan, dan sebagainya yang diharapkan dapat memberikan pemahaman bahkan perubahan sikap dan perilaku mitra dakwah. Jika dakwah melalui tulisan, maka yang ditulis itulah pesan dakwah. Jika dakwah melalui lisan, maka yang diucapkan pembicara itulah pesan dakwah. Jika melalui tindakan, maka tindakan baik yang dilakukan itulah pesan dakwah.

2.) Ikhlas:

(16)

13

amal perbuatan batiniah kepada Allah semata, demikian pula dengan amal perbuatan lahiriah.10

3.) Film:

Definisi Film menurut UU 8/1992 ialah karya seni cipta dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara yang dapat dipertunjukan atau ditayangkan dengan system proyeksi mekanik, elektronik atau yang lainnya.11

F. Sistematika Pembahasan

Untuk memberikan sistematika yang jelas maka pada skripsi ini penulis mencoba menguraikan isi kajian pembahasan. Adapun sistematika pembahasan sebagai berikut:

Bab pertama pendahuluan merupakan pengantar skripsi ini terdiri dari beberapa sub bab yaitu, latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi konsep dan sistematika pembahasan.

10P of. D . ‘U a sulai a ‘Abdullah asy a , Menyelami Telaga Ikhlas, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2007), h. 14.

(17)

14

Bab dua ini peneliti menjelaskan tentang kajian kepustakaan yang meliputi: pesan dakwah, ikhlas, film, kajian teoritik, dan beberapa hasil penelitian terdahulu yang relevan sebagai bahan tambahan dalam penelitian.

Bab tiga ini peneliti menjelaskan tentang metode penelitian yang meliputi: tentang pendekatan dan jenis penelitian, unit analisis, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan tahapan penelitian.

Bab empat ini peneliti menjelaskan tentang penyajian data dan analisis data yang meliputi: Berisi penyajian dan analisis data dari bab-bab sebelumnya, yang memuat tentang deskriptif obyek penelitian, penyajian data, analisis data, serta interpretasi keikhlasan.

(18)

BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Kajian Pustaka

1. Pesan Dakwah

a. Pengertian Pesan Dakwah

Pesan dakwah adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada komunikan, pesan merupakan isyarat atau simbol yang disampaikan oleh seseorang untuk saluran tertentu dengan harapan bahwa pesan itu akan mengutarakan atau menimbulkan suatu makna tertantu dalam diri orang lain yang hendak diajak berkomunikasi.1

Dakwah secara etimologis adalah berasal dari Bahasa Arab,

yaitu da’a, yad’u, da’wan, du’a, yang diartikan sebagai mengajak/

menyeruh, memanggil, seruan, permohonan, dan permintaan.2

Sedangkan dakwah secara istilah ialah mendorong (Memotivasi) umat manusia agar melaksanakan kebaikan dan mengikuti petunjuk mungkar supaya mereka memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.3 Dan masih banyak ulama’ yang berpendapat tentang pengertian dakwah tersebut, diantaranya:

1

Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998), hal. 23

2

M. Munir dan Wahyu Ilahi, Menejemen Dakwah (Jakarta:Prenada Media, 2006), hal. 17 3

(19)

16

a. H. Endang S. Anshari

Dakwah berarti menyampaikan (Tabligh) Islam kepada manusia secara lisan, maupun tulisan, ataupun secara lukisan.4 b. Ahmad Mansyur Suryanegara

Mengatakan bahwa dakwah adalah aktivitas menciptakan perubahan sosial dan pribadi yang didasarkan pada tingkah laku pelaku pembaharunya. Oleh karena itu, yang menjadi inti dari tindakan dakwah adalah perubahan kepribadian seseorang dan masyarakat secara kultural.5

c. Ahmad Ghalwasy dalam kitabnya ad-da’wat al-Islamiyyat Mendefinisikan dakwah sebagai pengetahuan yang dapat memberikan segenap usaha yang bermacam-macam yang mengacu kepada upaya penyampaian ajaran islam kepada

seluruh manusia yang mencakup aqidah, syari’at, dan akhlak.6

d. Syekh Ali Mahfudh dalam kitabnya Hidayatul Mursyidin Mengatakan dakwah adalah mendorong manusia untuk berbuat kebajikan dan mengikuti petunjuk (agama), menyeru mereka kepada kebajikan dan mencegah mereka dari perbuatan munkar agar memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.

4

http;//sopisan.blog.frienndster.com/2006/01/teknologi-media-dakwah-global/ diakses 04 Mei 2014, pukul 11.00 Wib

5

Asep Muhyidin dan Agus Ahmad Syafei, Metode Pengembangan Dakwah, (Bandung: Pustaka Setia, 2002), hal. 28

6

(20)

17

e. Syekh Muhammad Kidr Hussain dalam bukunya al-Dakwah ila al-Ishlah

Mengatakan, dakwah adalah upaya untuk memotivasi manusia agar berbuat baik dan mengikuti jalan petunjuk, dan

melakukan amar ma’ruf nahi munkar dengan tujuan

mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.7

Pesan dakwah adalah sesuatu yang disampaikan seseorang untuk mengajak dan mendukung orang lain berbuat

amar ma’ruf nahi munkar. Dari penjelasan di atas dapat

dipahami, sulit memisahkan dakwah dengan Islam karena, Islam itu berkembang lewat dakwah.8

b. Bentuk Materi Pesan Dakwah

1. Aqidah

Kata aqidah diambil dari kata dasar yaitu ar-rabth (ikatan), al-Ibraam (pengesahan), al-Ihkam (penguatan), at-tawatstsuq (menjadi kokoh, kuat), asy-syaddu biquwwah (pengikatan dengan kuat), at-tamaasuk (pengokohan), dan al-Itsbaatu (penetapan). Diantaranya juga mempunyai arti al-Yaqiin (keyakinan) dan al-jazmu (penetapan). Sedangkan

(21)

18

secara istilah Aqidah berarti ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan. Sedangkan pengertian Aqidah dalam agama Islam maksudnya adalah berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya Nabi Muhammad sebagai Rasulullah. Dengan kata lain, keimanan yang pati tidak terkandung suatu keraguan apapun pada orang yang meyakininya. Dan harus sesuai dengan kenyataannya, yang tidak menerima karaguan atau prasangka. Jika hal tersebut tidak sampai pada keyakinan yang kokoh, maka tidak dinamakan aqidah. Dinamakan aqidah, karena orang itu mengikat hatinya diatas hal tersebut.9 Menurut Mahmod Syaltut, aqidah ialah sisi teoritis yang harus pertama diyakini dengan keyakinan yang mantap tanpa keraguan sedikitpun.

Pada dasarnya manusia memiliki dua potensi yakni teoritis yang kesempurnaannya bisa dicapai dengan mengetahui hakikat-hakikat yang sebenarnya, dan praktis yang kesempurnaannya dengan mengerjakan semua keharusan dalam urusan kehidupannya. Islam menetapkan hal tersebut sebagai prinsip untuk mencapai kabahagiaan hidup didunia dan

(22)

19

akhirat. Untuk itu ditetapkanlah dua macam kewajiban yaitu, kewajiban untuk mengetahui dan meyakininya (Imam) dan kewajiban untuk melaksanakannya dengan perbuatan

(„Amal).10

2. Syari’ah

Syari’ah dalam bahasa Islam adalah berhubungan erat

dengan amal lahir (nyata) dalam rangka mentaati semua peraturan/hukum Allah guna mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya dan mengatur pergaulan hidup antar sesama manusia. Artinya masalah-masalah yang berhubungan

dengan syari’iyah bukan saja terbatas pada ibadah kepada

Allah, akan tetapi masalah-masalah yang berkenaan dengan pergaulan hidup antara sesama manusia diperlukan juga. Seperti hukum jaul beli, berumah tangga, bertetangga, warisan, kepemimpinan dan amal-amal shaleh lainnya.11

Nabi Muhammad SAW Bersabda dalam Haditsnya: Islam ditegakkan atas lima rukun yaitu bersaksi bahwa tiada Tuahan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, ibadah haji ke tanah suci, dan puasa ramadhan (HR. Bukhari dan Muslim).

10 Studi Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya, Pengantar Studi Islam, (Surabaya: IAIN Press, 2004), hal. 75-76

(23)

20

Hadits tersebut diatas mencerminkan hubungan antara manusia dengan Allah SWT. Artinya masalah-masalah yang

berhubungan dengan masalah syari’ah bukan saja terbatas pada

ibadah kepada Allah. Akan tetapi masalah-masalah yang berkenaan dengan pergaulan hidup antara sesama manusia diperlukan juga seperti hukum jual beli, berumah tangga, bertetangga, warisan, dan sebagainya, demikian juga larangan-larangan Allah, seperti berzina, minum-minuman keras, mencuri, dan termasuk juga masalah-masalah yang menjadi materi dakwah Islam (Nahi Munkar).12

Materi dakwah yang bersifat syari’ah ini sangat luas

dan mengikat seluruh umat Islam. Syari’at merupakan jantung

yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat islam dibarbagai penjuru dunia.

Kelebihan dari syari’at antara lain adalah bahwa ia

tidak dimiliki oleh umat-umat lain. Syariah ini bersifat sangat Universal, yang menjelaskan hak-hak umat muslim dan Non Muslim, bahkan hak seluruh umat manusia. Dengan adanya syariah ini maka tatanan sistem dunia akan teratur dan sempurna. Disamping itu syariah juga mengandung dan mencakup kemaslahatan sosial dan moral.

(24)

21

Berkaitan dengan syariah diatas Rasulullah bersabda dalam hadits-nya:

Barang siapa bangun dipagi hari dan berniat menolong orang-orang yang beraniaya dan memenuhi keperluan orang Islam, baginya ganjaran seperti haji mabrur. Hamba yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat bagi manusia, dan amal yang paling uatama ialah memasukan rasa bahagia pada hati orang-orang yang beriman menutup rasa lapar, membebaskan dari kesulitan, atau membayarkan hutang.

Dari hadits tersebut dapat dianalisa bahwa ibadah

sosial, seperti manyantuni kaum Dhuafa’, mendamaikan pihak

yang bertengkar, berfikir dan mencintai ilmu, meringankan penderitaan orang lain adalah lebih besar ganjarannya dari pada ibadah-ibadah sunnah.13

3. Akhlak

Kata Akhlak (kemudian dalam bahasa Indonesia disebut akhlak) berasal dari kata Khilqun, yang mengandung segi-segi persesuaian kata khaliq dan makhluq.

Kesamaan akar kata seperti ini mengisyaratkan bahwa akhlak mencakup pengertian terciptanya keterpaduan antara kehendak khaliq (Tuhan) dengan perilaku makhluq (Manusia). Atau dengan kata lain, tata perilaku seseorang terhadap orang lain dan lingkungannya mengandung nilai akhlak yang hakiki manakala tindakan atau perilaku tersebut didasarkan kepada kehendak khaliq.

(25)

22

Dari dasar pengertian seperti ini, akhlak merupakan hubungan antar sesama manusia, tetapi juga norma yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan bahkan dengan alam semesta sekalipun.14

Dari sinilah asal perumusan ilmu Akhlak yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara Makhluq dengan Khaliq serta antara Makhluk dengan Makhluk lain.

Menurut Al-Ghazali, Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa (manusia) yang dapat melahirkan suatu perbuatan yang mudah dilakukan, tanpa terlalu banyak pertimbangan dan pemikiran yang lama.

Maka jika sifat tersebut melahirkan perbuatan atau tindakan yang terpuji menurut ketentuan akal dan norma agama, dinamakan akhlak yang baik. Tetapi apabila sifat itu melahirkan perbuatan atau tindakan yang jahat, maka dinamakan akhlak yang buruk.

Dalam islam akhlak merupakan sesuatu yang sangat penting, hal itu dapat dilihat dari beberapa hadits Rasul yang menerangkan tentang akhlak, diantaranya:

(26)

23

Mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya. (HR. Tarmidzi).

Akhlak adalah sikap yang melahirkan perbuatan dan tingkah laku manusia. Karena itu selain dengan akidah, akhlak

juga tidak bisa dipisahkan dengan syari’ah.15

c. Tujuan Dakwah

Tujuan merupakan pernyataan bermakna. Keinginan yang dijadikan pedoman menejemen puncak organisasi untuk meraih hasil tertentu atas kegiatan yang dilakukan dalam dimensi waktu tertentu. Tujuan memiliki target-terget tertentu untuk dicapai dalam jangka waktu tertentu.

Sedangkan tujuan dakwah menurut Amru Ahmad yang dikutip oleh Moh. Ali Aziz dalam bukunya ilmu dakwah ialah untuk mempengaruhi cara merasa, berfikir, bersikap, dan bertindak manusia pada dataran individual dan sosiokultural dalam rangka terwujudnya ajaran Islam dalam semua segi kehidupan.

Pendapat diatas menunjukkan bahwa tujuan dakwah adalah untuk mengubah sikap mental dan tingkah laku manusia yang kurang baik menjadi lebih baik atau meningkatkan kualitas Iman

(27)

24

dan Islam seseorang secara sadar dan timbul dari kemauannya sendiri tanpa merasa terpaksa oleh apa dan siapapun.16

d. Media Dakwah

Media dakwah adalah perantara atau penghubung yang diperlukan agar materi dakwah yang diberikan oleh juru dakwah

(da’i) dapat diterima, diresapi, dan diamalkan oleh obyek dakwah

(mad’u).17

Dengan kata lain media dakwah adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan. Media dakwah dapat berupa barang (Meterial), orang, tempat, kondisi tertentu dan sebagainya.

Dalam bukunya Ilmu Dakwah, Ali Aziz menerangkan bahwa media dakwah ada tiga jenis, yaitu :

a. The Printing Writing, yaitu media dakwah yang berbentuk tulisan, gambar, lukisan, dan sebagainya yang hanya bisa ditangkap oleh panca indra, seperti Koran, majalah, bulletin, dan lain-lain.

b. The Audio Visual, yaitu media dakwah yang berbentuk gambar hidup yang dapat didengar sekaligus dapat dilihat, seperti Televisi, Film, Video, dan lain sebagainya.

16 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah (Jakarta: Kencana, 2004) hal. 60

(28)

25

c. The Spoken Word, Yaitu media dakwah yang berbentuk ucapan atau bunyi yang dapat ditangkap oleh indra telinga, seperti Radio, Tape Recorder, dan lain sebagainya.

Disamping penggolongan media diatas, media dakwah dari segi sifatnya juga dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu : 1. Media Tradisional, yaitu berbagai macam seni pertunjukkan yang

secara tradisional dipentaskan secara umum (Khalayak) terutama sebagai sarana hiburan yang memiliki sifat komunikatif, seperti ludruk, wayang, drama, dan seabagainya.

2. Media Modern, yang di istilahkan juga dengan “Media

Elektronika” yaitu media yang dilahirkan dari teknologi. Yang

termasuk media modern, antara lain Televisi, Radio, Pers, Film, dan sebagainya.

Penggolongan diatas didasarkan pada kenyataan bahwa bangsa Indonesia yang memiliki beranekaragaman media tradisional, maka dapat dipahami para Wali Songo menggunakan media tradisional sebagai media dakwah pada waktu itu, dan ternyata pilihan media dari para Wali Songo tersebut menghasilkan Masyarakat Indonesia mayoritas Muslim.18

(29)

26

2. Ikhlas

a. Pengertian Ikhlas

Secara bahasa, ikhlas bermakna bersih dari kotoran dan menjadikan sesuatu bersih tidak kotor. Maka orang yang ikhlas adalah orang yang menjadikan agamanya murni hanya untuk Allah saja dengan menyembah-Nya dan tidak menyekutukan dengan yang lain

dan tidak riya’ dalam beramal.

Sedangkan secara istilah, ikhlas berarti niat mengharap ridho Allah saja dalam beramal tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain. Memurnikan niatnya dari kotoran yang merusak. Ikhlas adalah buah dan intisarin dari iman. Seseorang tidak dianggap beragama dengan benar jika tidak ikhlas.

ي ۡٱ ِ َ ا ا ۡ ا َ ۡ

٢

Artinya: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. (QS. Al-An’am: 162).

b. Tanda-tanda Ikhlas

Berikut ini adalah tanda-tanda ikhlas seorang hamba: 1. Tidak mencari popularitas dan tidak menonjolkan diri. 2. Tidak rindu pujian dan tidak terkecoh pujian.

3. Tidak silau dan cinta jabatan.

(30)

27

5. Tidak mudah kecewa.

6. Tidak membedakan amal yang besar dan amal yang kecil. 7. Tidak fanatik golongan.

8. Ridho dan marahnya bukan karena perasaan peribadi.

9. Ringan, lahap, dan nikmat dalam beramal.

10.Tidak egois karena selalu mementingkan kepentingan bersama. 11.Tidak membeda-bedakan pergaulan.19

c. Ikhlas Sebagai Pesan Dakwah

Ada tiga tingkatan dalam dakwah: 1. Sabar

2. Ikhlas 3. Syukur

Manusia ini dikatakan sombong apabila sering mengeluh, kecewa, kesal di atas suatu perkara yang gagal direncanakan. Sebagai

contoh aktivis dakwah yang gagal mengajak mad’u nya kearah

kebaikan, segera mengeluh dan menunjukkan sikap putus asa. Sesungguhnya, kesabaran merupakan tingkatan yang pertama dalam berdakwah, yakinlah apa saja yang berlaku adalah suatu ujian dari Allah kepada kita sebagai pejuang agamanya.

(31)

28

Seringkali berlaku, para aktivis dakwah menyalahkan dakwah di atas kegagalannya melaksanakan/kejayaan dalam urusan akademik. Ini karena tiadanya ikhlas dalam diri pejuang ini. Apa pun ujian, kegagalan yang kita hadapi sekarang kita bangkit, kita ikhlaskan diri terus berdakwah.

Ikhlaskan diri kita karena Allah, niat ikhlas karena Allah, niat cari ilmu karena Allah, niat berukhuwwah, niat berusaha karena Allah, niat berbuat program karena Allah. Salah satu contoh diambil, jika ada majelis ilmu yang harus disertai bersama sahabat-sahabat yang lain pada hari itu, tapi kita pergi dalam keadaan tidak bersemangat, merungut, tidak ikhlas, tiba-tiba kita terlihat dalam kecelakaan. Ya Allah, di manakah tempat kita sewaktu itu andai Allah mengambil nyawa kita di saat itu. Tanamkan ikhlas yang termasuk tingkatan kedua dalam berdua.20

3. Film

a. Pengertian Film

Film adalah sekumpulan gambar-gambar bergerak yang dijadikan satu untuk disajikan ke penonton (Publik). Film mempunyai kelebihan bermain pada sisi emosional dan mempunyai pengaruh yang lebih tajam untuk memainkan emosi penonton, film hadir dalam bentuk penglihatan

(32)

29

dan pendengaran, dengan penglihatan dan pendengaran inilah penonton dapat melihat langsung nilai-nilai yang terkandung dalam film.21

Film adalah alat komunikasi massa yang mengoperkan lambang-lambang komunikasinya dalam bentuk bayangan hidup di atas bayangan putih, hal ini dilakukan atas bayangan proyektor, sedangkan filmnya sendiri adalah rentetan foto diatas seloid.22

Film menunjukan kita pada jejak-jejak yang ditinggalkan pada masa lampau, cara menghadapi masa kini, dan keinginan manusia terhadap masa yang akan datang, sehingga dalam perkambangannya film bukan lagi sekedar usaha menampilkan citra bergerak (Moving Images), namun juga diikuti oleh muatan-muatan kepentingan tertentu, seperti halnya politik, kapitalisme, dan hak-hak asasi manusia.23

Film dapat dijadikan media dakwah dengan kelebihan sebagai audio visual, keunikan film sebagai wasilah dakwah antara lain:

1. Secara Psikologis penyuguhan secara hidup dan tampak yang

dapat berlanjut dengan “Animation” memiliki kecenderungan yang

unik dalam keunggulan daya efektifnya terhadap penonton.

21 Syukriyadi Sambas, Komunikasi Penyiaran Islam, (Bandung: Benang Merah Press, 2004), h.93

22 Yoyon Mudjiono, Komunikasi Penyiaran Islam, (Surabaya:Fak. Dakwah, IAIN Surabaya), h.76

(33)

30

2. Media film yang menyuguhkan pesan yang hidup dapat mengurangi keraguan, apa yang disuguhkan mudah diingat dan mengurangi kelupaan.24

b. Jenis-Jenis Film

Secara umum film dapat dibagi menjadi tiga jenis (genre) yaitu, Non Fiksi (Nyata), Fiksi (Rekaan), dan Eksperimental (Abstrak) :

1. Film Non Fiksi adalah film yang penyajiannya berdasarkan fakta, serta tokoh, peristiwa, dan lokasi yang benar-benar nyata. Yang termasuk dalam Film Non Fiksi adalah :

a. Film Dokumenter (Documentary Films)

Film dokumenter adalah film yang menyajikan realita melalui berbagai cara dan dibuat untuk berbagai macam tujuan, namun harus diakui film dokumenter tidak pernah lepas dari penyebaran informasi, pendidikan, dan propaganda bagi orang atau kelompok tertentu. Film dokumenter juga dapat membawa keuntungan dalam jumlah yang cukup memuaskan.

Diantaranya film dokumenter yang menayangkan program tentang keragaman alam dan budaya.25

Film dokumenter tidak menciptakan suatu peristiwa atau kejadian, namun merekam peristiwa yang sungguh-sungguh

24

Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2004), h.153

(34)

31

terjadi atau otentik. Film dokumenter juga tidak memiliki tokoh protagonist dan antagonis, seperti halnya film fiksi. Struktur bertutur film dokumenter umumnya sederhana dengan tujuan agar memudahkan penonton untuk memahami dan mempercayai fakta-fakta yang disajikan.26

b. Film Berita

Film berita adalah yang mengenai atau peristiwa yang benar-benar terjadi. Film berita berkewajiban menayangkan film yang mempunyai nilai-nilai berita nyata (New Velue) kepada masyarakat dan publik.

c. Film Cerita

Film cerita adalah jenis film yang mengandung suatu cerita yang lazim di pertunjukkan di gedung-gedung dengan para film terkenal dan film ini di distribusikan sebagai barang dagangan yang diperuntukkan pada publik.

Film cerita ini di sajikan kepada publik dengan cerita yang mengandung unsur-unsur yang dapat menyentuh rasa manusia.27 2. Film Fiksi adalah film yang penyajiannya sering menggunakan

cerita rekaan diluar kejadian nyata serta memiliki konsep

26 http//www.layarperak.com/home/layar/public html/header.php, diakses pada tanggal 10 Juni 2014, Pukul 14.35 Wib

(35)

32

pengadeganan yang telah dirancang sejak awal.28 Yang termasuk dalam film fiksi antara lain:

a. Film Kartun

Film kartun adalah sebuah film yang berkaitan dengan cerita anak yang didesain dalam bentuk animasi guna menyajikan hasil film yang lucu dan menarik, film kartun berguna sebagai hiburan kepada publik dan memberikan sajian menarik.

b. Film Horor

Film Horor adalah film yang berkaitan dengan mistik, yang selalu menyajikan hal-hal diluar akal manusia, film ini disajikan untuk memberikan nuansa yang berbeda dengan fillm-film lainnya.29

Film memiliki tujuan utama memberikan efek rasa takut, kejutan serta terror yang mendalam bagi penontonnya. Plot film horror sebenarnya sederhana, yakni bagaimana usaha manusia untuk melawan kekuatan jahat dan biasanya berhubungan dengan dimensi supernatural atau sisi gelap manusia.

Film umumnya menggunakan karakter antagonis non-manusia yang berwujud fisik menyeramkan. Film horror umumnya mempunyai suasana setting gelap dengan dukungan ilustrasi musik

28 Himawan Pratista, memahami film. H. 6

(36)

33

yang mencekam. Suasana film horror biasanya ditujukan untuk kalangan remaja dan dewasa.30

c. Film Religi

Film Religius adalah suatu film yang mengandung dan menceritakan sesuatu yang berkaitan dengan agama, baik berupa dakwah maupun hal-hal yang terkait, dan didalamnya mengandung unsur-unsur agama, seperti halnya film , karena adegan serta dialog dalam film tersebut banyak megandung pesan-pesan dakwah yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadist.

d. Film Eksperimental (Abstrak)

Film eksperimental merupakan jenis film yang sangat berbeda dengan dua jenis film lainnya. Struktur dari film eskperimental sangat dipengaruhi oleh subyektif sineas seperti gagasan, ide, emosi, serta pengalaman batin mereka. Film eksperimental tidak bercerita tentang apapun bahkan menentang kausalitas. Film eksperimental umumnya berbentuk abstrak dan tidak mudah dipahami. Hal ini disebabkan karena mereka menggunakan simbol-simbol personal yang mereka ciptakan sendiri.31

(37)

34

a. Pengaruh Film

Film memberikan pengaruh yang besar pada jiwa manusia. Dalam satu proses menonton film, terjadi suatu gejala yang disebut oleh ilmu jiwa sosial sebagai identifikasi psikologis. Ketika proses decoding terjadi, para penonton kerap menyamakan atau meniru seluruh pribadinya dengan peran film. Penonton bukan hanya dapat mamahami atau merasakan seperti yang dialami oleh salah satu pemeran, lebih dari itu mereka juga seolah-olah mengalami sendiri adegan-adegan dalam film. Pengaruh film tidak hanya sampai disitu. Pesan-pesan yang termuat dalam film akan membekas dalam jiwa penonton. Lebih jauh pesan itu akan membentuk karakter penonton.32

Pengaruh film terhadap jiwa manusia disebabkan karena, pertama disebabkan oleh suasana didalam gedung bioskop dan kedua dikarenakan sifat dari media massa itu sendiri, pada saat film akan dimulai, lampu-lampu dimatikan, pintu-pintu ditutup, sehingga dalam ruangan itu gelap sekali. Tiba-tiba tampak pada layar besar yang dihadapannya tampak gambar-gambar yang merupakan cerita yang pada umumnya bersifat drama. Seluruh mata tertujuh pada layar, segenap perhatian dan seluruh perasaan tercurah pada film.33

32 Aep Kusnawan, Komunikasi Dan Penyiaran Islam (Bandung; Benang Merah Press, 2004), hal.93-94

(38)

35

Dalam film, orang-orang pandai menimbulkan emosi penonton, teknik film baik pengaturannya maupun peralatannya telah berhasil menampilkan gambar-gambar yang semakin mendekati kenyataan. Menikmati cerita dalam film berlainan dengan buku. Cerita dari buku disajikan dengan perantaraan huruf-huruf yang berderet secara mati, huruf-huruf itu mempunyai tanda, tanda-tanda itu mempunyai arti hanya dialam sadar, sebaliknya film memberikan tanggapan terhadap yang menjadi pelaku dalam cerita yang dipertunjukkan itu dengan jelas tingkah lakunya dan dapat mendengarkan suara pada pelaku itu serta pada suara-suara lainnya yang bersangkutan dengan cerita yang dihidangkan. Apa yang dilihatnya pada layar bioskop seolah-olah kejadiannya nyata yang terjadi dihadapan matanya.

Ada beberapa efek atau pengaruh film terhadap penonton, diantaranya :

a. Kapasitas didalam memberi kritik dan reaksi tinggi.

b. Keinginan individu-individu sendiri untuk melibatkan dirinya dalam situasi yang sedang dihadapi.

c. Tingkat kesadaran individual bahwa ia berada didunia yang nyata diantara lingkungan orang-orang banyak.34

(39)

36

Kekurangan film sebagai media dakwah, Pakar komunikasi Rogers & Shoemaker menyatakan bahwa komunikasi adalah proses pesan yang disampaikan dari sumber kepada penerima. Komunikasi yang menyebar melalui media massa akan memiliki dampak vertikal (mengalami taraf internalisasi/penghayatan) apalagi jika para tokoh (opinion-leaders) ikut menebarkannya. Sementara pakar komunikasi lain, Lazarfield menyatakan bahwa jalannya pesan melalui media massa akan sangat mempengaruhi masyarakat penerimanya.35

Dalam aspek kehadirannya terjadinya perubahan penjadwalan kegiatan sehari-hari dalam keluarga muslim dan muslimah. Sebagai contoh adalah, waktu selepas maghrib yang biasanya digunakan anak-anak muslim-muslimah untuk mengaji dan belajar agama berubah dengan menonton acara-acara yang kebanyakan tidak bermanfaat atau bahkan merusak. Sementara bagi para remaja dan orangtua, selepas bekerja atau sekolah dibandingkan datang ke pengajian dan majlis-majlis taklim atau membaca buku, kebanyakan lebih senang menghabiskan waktunya dengan menonton TV. Sebenarnya TV dapat menjadi sarana dakwah yang luar biasa, sesuai dengan teori komunikasi yang menyatakan bahwa media audio-visual memiliki pengaruh yang tertinggi dalam membentuk kepribadian seseorang maupun masyarakat, asal dikemas dan dirancang agar sesuai dengan nilai-nilai yang Islami.

(40)

37

Perlu disadari bahwa film Indonesia semakin hari, semakin heboh saja. Banyak produksi-produksi film yang sekarang tidak sesuai dengan norma-norma dan malah menimbulkan efek-efek negative pada lingkungan masyarakat. Bisa dilihat bahwa sering sekali telinga kita mendengar kata-kata

jorok yang sering tanpa sadar ditiru oleh para pendengar seperti kata “anjing,

bangsat, dan masih banyak lagi yang lain”. Dan juga sering kali mata kita melihat hal-hal yang tidak senonoh atau adegan-adegan porno seperti halnya adegan mesra-mesraan, menampar, berantem, dan lain-lain yang tanpa disadari malah menjadi doktrin bagi para konsumennya. Sengaja maupun tidak sengaja kita dihadapkan dengan hal tersebut. Kebanyakan film yang marak sekarang hanya mementingkan bisnis semata bukan untuk peningkatan kecerdasan bangsa.

Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan tentang dampak negatif dari pengaruh film pada pribadi dan lingkungan sekitar :

1. Pikiran menjadi berubah, akan sering berangan-angan tentang sesuatu yang telah dilihatnya sehingga dapat mempengaruhi perilaku dalam kehidupan sehari-hari.

(41)

38

3. Cenderung berbuat nekat, tanpa berpikir panjang dengan resiko yang ditimbulkan.

4. Hilangnya norma-norma yang menjadi adab dalam masyarakat seperti hilangnya sopan santun.

5. Menyepelehkan masalah.

6. Kasus kriminal yang semakin meningkat. 7. Pergaulan bebas yang kian hari kian merajalela. 8. Dan masih banyak lagi efek-efek negatif yang lain

yang sekiranya ada dihadapan kita semua.

Ketika melihat dampak-dampak yang negative begitu besar dan semakin memperburuk citra bangsa sehingga menjadi surutnya adab-adab yang berlaku dalam masyarakat, maka seharusnya pihak-pihak yang berwenang dalam hal ini harus ikut serta dan berpartisipasi aktif dalam peningkatan mutu kualitas film Indonesia.

b. Fungsi Film

(42)

39

dengan Movies (Film Komersial), padahal ketiganya bisa saja bersatu di dalam satu film.36

Disamping itu film juga berfungsi sebagai tabligh, yaitu media untuk mengajak kepada kebenaran dan kembali menginjakkan kaki di jalan Allah. Sebagai media tabligh, film mempunyai kelebihan tersendiri dibandingkan dengan media-media lainnya. Dengan kelebihan-kelebihan itulah, film dapat menjadi media tabligh yang efektif, dimana pesan-pesannya dapat disampaikan kepada penonton secara halus dan menyentuh relung hati tanpa mereka merasa digurui.

Hal ini senada dengan ajaran Allah SWT bahwa untuk mengkomunikasikan pesan, hendak dilakukan dengan qawlan syadidan, yaitu pesan yang dikomunikasikan dengan benar, menyentuh, dan membekas dalam hati.

Selain sebagai media tabligh, film juga dapat digunakan sebagai media edukasi untuk pembinaan generasi muda. Fungsi edukasi dapat tercapai apabila film nasional memproduksi film-film sejarah yang objektif, atau film documenter dan film yang diangkat dari kehidupan sehari-hari secara seimbang.37

36 http//www.layar perak.com/home/layar/public html/header.php, diakses pada tanggal 12 maret 2015, Pukul 22.25 Wib

(43)

40

B. Kajian Teoritik

Teori di dalam penelitian kualitatif adalah sebagai penjelasan atau sebuah pintu gerbang untuk memulai sebuah penelitian. Karena hakekatnya penelitian ini diharapkan dapat memecahkan dengan lebih baik ihwal inferensi (pemikiran yang logis) berdasarkan obyek penelitian yaitu Film Ummi Aminah. Dan teori tersebut merupakan hubungan fakta atau pengaturan fakta menurut cara-cara tertentu.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis semiotik. Kata semiotik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani, semion yang berarti tanda atau seme, yang berarti penafsir tanda”. Semiotik adalah ilmu secara sistematik mempelajari tanda-tanda, lambing-lambang, system-sistemnya dan proses perlambangan. Jika diterapkan pada tanda-tanda bahasa, maka huruf, kata, kalimat, tidak memiliki arti pada dirinya sendiri. Tanda-tanda itu hanya mengemban arti (significant) dalam kaitannya dengan pembacanya.38 Pembaca itulah yang menghubungkan tanda dengan apa yang ditandakan sesuai dengan konvensi dalam system bahasa yang bersangkutan. Lebih jelas dikemukakan Preminger. Semiotik adalah ilmu tentang tanda-tanda. Ilmu ini menganggap bahwa fenomena sosial/masyarakat atau kebudayaan itu merupakan tanda-tanda. Semiotik itu mempelajari sistem-sistem, aturan konveksi-konveksi yang

(44)

41

memungkinkan tanda-tanda tersebut yang berkaitan dengan beragam tanda yang berbeda, seperti cara menghubungkannya dengan orang yang menggunakannya.39

Menurut Pierce, sebuah tanda itu mengacu pada suatu acuan, dan represantasi adalah fungsi utamanya. Hal ini susuai dengan definisi dari tanda itu sendiri, yaitu sebagai sesuatu yang memiliki bentuk fisik, dan harus merujuk pada sesuatu yang lain tanda tersebut. Dalam pengertian semiotik, termasuk tanda adalah kata-kata, citra, suara, bahasa tubuh atau gesture dan juga obyek.

Film merupakan bidang kajian yang amat relevan bagi analisis struktural atau semiotik. Seperti dikemukakan oleh Van Zoest, film dibangun dengan tanda, tanda-tanda itu termasuk berbagai sistem tanda yang bekerja sama dengan baik untuk mencapai efek yang diharapkan. Rangkaian pada gambar dalam sebuah film menciptakan imaji dan sistem penandaan. Karena itu, menurut Van Zoest, bersamaan dengan tanda arsitektur, terutama indeksikal, pada film terutama digunakan tanda-tanda ikonis, yakni tanda-tanda-tanda-tanda yang menggambarkan sesuatu. Memang, ciri-ciri-ciri gambar film adalah persamaannya dengan realitas yang ditunjukkan pada gambar yang dinamis dalam film ikonis bagi realitas sosial.40

(45)

42

C. Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Untuk melengkapi serta menambah kesempurnaan aebuah karya ilmiah, perlu kiranya peneliti menyebutkan hasil dari beberapa penelitian terdahulu yang memiliki kolerasi dengan penelitian ini, adalah sebagai berikut :

a. Linayaroh, 2005, Analisis Semiotik Film Layar Lebar Virgin, Mahasiswi Program Pendidikan Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya. Dalam skripsi ini penelitian ini menggunakan analisis semiotik Charles Sanders Pierce. Skripsi ini menghasilkan makna Pesan Moral Film Layar Lebar Virgin.

Adapun persamaan dari penelitian terdahulu dengan penelitian yang sekarang adalah sama-sama menggunakan metode kualitatif dan menggunakan analisis semiotik Charles Sanders Pierce dan sama-sama menggunakan media film dalam penelitiannya.

Dan perbedaan dari penelitian terdahulu adalah film yang diteliti dan tujuan penelitiannya.41

b. Nur Indrawati, 2005, Makna Pesan Sesanti Lamongan “Memayu Raharjaning Praja” (Analisis Semiotika), Mahasiswi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah IAIN Sunan

(46)

43

Ampel Surabaya. Dalam skripsi ini penelitian ini menggunakan analisis Semiotik Charles Sanders Pierce. Skripsi ini memaparkan secara rinci tentang makna sesanti tersebut.

Adapun persamaan dari penelitian terdahulu dengan penelitian yang sekarang adalah sama-sama menggunakan menggunakan analisis Semiotik Charles Sanders Peirce. Dan perbedaan dari penelitian terdahulu adalah mencari tentang makna Pesan Sesanti Lamongan “Memayu Raharjaning Praja”.

Sedangkan peneliti mencari makna Pesan Ikhlas dalam film Ummi Aminah.42

c. Muhammad Yanuar Qomaruddin, 2008, Makna Simbol Nasionalisme di Film Naga Bonar Jadi 2, Mahasiswa Program Pendidikan Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya. Dalam skripsi ini peneliti ini menggunakan analisis semiotic Roland Barther, skripsi ini menghasilkan makna Nasionalisme dari Film Naga Bonar Jadi 2.

Adapun persamaan dari penelitian terdahulu dengan penelitian yang sekarang adalah sama-sama menggunakan metode penelitian kaulitatif dan sama-sama menggunakan media film dalam penelitiannya.

(47)

44

Dan perbedaan dari penelitian terdahulu adalah semiotik Roland Barthes. Sedangkan penelitian yang sekarang menggunakan analisis semiotik Charles Sanders Pierce.43

(48)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Metode penelitian adalah seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah tertentu untuk diolah, dianalisis, diambil kesimpulan dan selanjutnya dicarikan jalan keluarnya. Sehingga dengan kata lain, metodelogi ini menjadi pisau bedah bagi penelitian untuk mengupas penelitian, sehingga tercipta hasil karya penelitian yang akurat. Yaitu dengan menggunakan data yang pasti dengan membaca informasi tertulis, berfikir dan melihat objek. Dengan demikian peneliti memaparkan serta menjabarkan secara rinci dan menyeluruh sehingga menghasilkan suatu bentuk data yang menyeluruh.1

Pendekatan dalam penelitan ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, perepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.2

1

Lexy J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda, 1989), h.49 2

(49)

46

Bogdan dan Taylor mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dan orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut mereka pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis. Tetapi, perlu memandangnya sebagai bagian dari sesuatu keutuhan. Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya. Sedangkan dalam bukunya Introduction to Qualitatif yang diterjemahkan oleh Arief Furqon, penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data diskriptif baik ucapan maupun tulisan dan perilaku yang dapat diambil dari orang-orang atau subyek itu sendiri.3 Selain itu peneliti menggunakan model deskriptif karena peneliti yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data jadi ia juga menyajikan data, menganalisis dan menginteprestasi.4

Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis semiotik karena peneliti memfokuskan pada kajian makna Pesan Ikhlas dalam film Ummi Aminah, yang terkait dengan perilaku, perepsi, motivasi, dan tindakan.

3

Robert Bogdan, Steven J. Taylor, Introduction to Qualitatif Methode, (Surabaya: Terjemah Arif Furqon, Usaha Nasional, 1992), 21-22.

4

(50)

47

Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis semiotik model Charles Sanders Peirce. Pada semiotik model pierce ini, lebih menekankan pada logika dan filosofi dari tanda-tanda yang ada di masyarakat.5

Yang dimaksud tanda ini sangat luas. Pierce membedakan tanda atas lambang (symbol), ikon (icon), dan indeks (index). Dapat dijelaskan sebagai berikut:6

1. Lambang: suatu tanda dimana hubungan antara tanda dan acuannya merupakan hubungan yang sudah terbentuk secara konvensional. Lambing ini adalah tanda yang dibentuk karena adanya consensus dari para pengguna tanda.

2. Ikon: suatu tanda yang mana hubungan antara tanda dan acuannya berupa hubungan berupa kemiripan. Jadi, ikon adalah bentuk tanda yang dalam berbagai bentuk menyerupai objek dari tanda tersebut.

3. Indeks: suatu tanda yang mana hubungan tanda dan acuannya timbul karena adanya kedekatan eksistensi. Jadi indeks adalah suatu tanda yang mempunyai hubungan langsung (kausalitas) dengan objeknya.

Dalam analisis semiotic Charles S. Pierce, Semiotika berasal dari tiga elemen utama, yang disebut Pierce teori segitiga makna atau triangle meaning, yaitu:7

5

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta, kencana, 2009), h. 264 6

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta, kencana, 2009), h. 264 7

(51)

48

Tanda adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap oleh panca indra manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk (merepresentasikan) hal lain diluar tanda itu sendiri. Acuan tanda ini disebut objek. Acuan tanda atau objek adalah konteks sosial yang menjadi referensi dari tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda.

Interpretant atau pengguna tanda adalah konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu atau makna yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda. Hal yang terpenting dalam pross semiosis adalah bagaimana makna muncul dari sebuah tanda ketika tanda itu digunakan orang saat berkomunikasi.

Sesuai dengan pendekatan dan jenis penelitian tersebut, peneliti mencoba menjelaskan atau mengungkap tanda dalam bentuk bahasa dan gambar mengenai Pesan Ikhlas dalam Film “Ummi Aminah”.

B. Unit Analisis

Dalam penelitian ini unit analisisnya adalah film “Ummi Aminah”,

Ummi Aminah merupakan sebuah film yang dirilis pada tanggal 05 Januari 2012. Film yang bertajuk religius ini mendapat tanggapan dari berbagai

Sign

(52)

49

lapisan masyarakat. Film Ummi Aminah dibintangi oleh HJ. Nani Widjaja, Zhe-zhe Shahab, Revalina S Temat, Ruben Onsu serta aktor dan artis terkenal lainnya. Film Ummi Aminah disutradarai oleh Aditya Gumay, kategori film Ummi Aminah adalah untuk semua usia (general). Secara keseluruhan durasi film Ummi Aminah adalah 104 menit yang nantinya akan dianalisis dengan menggunakan analisis semiotic model Charles Sunders Peirce.

Film Ummi Aminah ini menceritakan tentang perjalanan seorang ibu yang berprofesi sebagai Ustadzah terkenal yang memiliki tujuh anak dengan berbagai macam perbedaan sifatnya, film Ummi Aminah mencerminkan realita hidup yang terjadi di masyarakat dalam kehidupan keseharian manusia. Oleh karena itu, film ini dapat memotivasi para penonton khususnya para wanita untuk selalu ikhlas dan tawakal demi mempertahankan dan memperoleh kebahagiaan dalam kehidupan.

Dalam film ini juga terdapat beberapa kandungan pesan-pesan yang positif, seperti makna penting ikatan sebuah keluarga, sehingga peneliti

tertarik untuk mengangkat judul Pesan ikhlas dari film “Ummi Aminah”.

(53)

50

C. Sumber Data

Berdasarkan sumbernya, jenis data dibagi menjadi 2 bagian yakni data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber yang diteliti. Sedangkan data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti.

1. Sumber Data Primer

Jenis data yang dikumpulkan oleh peneliti adalah tentang

makna pesan ikhlas yang terdapat dalam film “Ummi Aminah”

yang kemudian dianalisis secara fokus sesuai dengan fokus penelitian.

2. Sumber Data Sekunder

Merupakan data tambahan atau data pelengkap yang sifatnya untuk melengkapi data yang sudah ada, seperti: buku-buku referensi film dan ikhlas, buku-buku komunikasi, buku-buku penelitian, serta situs-situs lain yang berkaitan dengan penelitian ini.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standart untuk memperoleh data yang diperlukan.8 Pada tahapan ini aktif mengumpulkan data penelitian yang di dapat dari hasil observasi dan dokumenter.

(54)

51

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi

Kata Observasi memiliki arti pengamatan, pengawasan, peninjauan, penyelidikan, dan riset.9observasi adalah kegiatan-kegiatan mengamati dan mencermati serta melakukan pencatatan data atau informasi yang sesuai dengan konteks penelitian. Menurut idrus, makna observasi adalah sebuah aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis.10 Teknik observasi diharapkan dapat menjelaskan atau menggambarkan secara luas dan rinci tentang masalah yang dihadapi. Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengamatan dan mendengarkan secara langsung dari awal hingga akhir daripada

film “Ummi Aminah” yang merupakan data primer pada penelitian

ini.

2. Metode Dokumenter

Metode dokumenter adalah suatu cara atau teknik pengumpulan data yang biasanya menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti sehingga akan memperoleh data yang lengkap. Dimana teknik

(55)

52

tersebut berusaha menggali data berupa film yang digunakan. Selain itu metode dokumenter bermakna metode dengan melakukan pengumpulan data terhadap dokumen yang mendukung penelitian tersebut. Data dokumenter semisal otobiografi, majalah, internet, serta hal-hal yang mendukung terhadap penelitian tersebut yang terdokumentasi.11 Secara detail bahan dokumenter pada penelitian ini terdiri dari film “Ummi Aminah”.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil observasi, dokumenter, dan sebagainya dengan cara mengorganisasikan kedalam kategori, memilih mana data yang penting dan akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.12

Menurut sumber lain analisis data adalah proses menyusun dan menggabungkan data ke dalam pola, tema, kategori, sedangkan penafsiran adalah memberikan makna kepada analisis, menjelaskan pola atau kategori, dan mencari hubungan antara beberapa konsep. Penafsiran menggambarkan perspektif peneliti bukan kebenaran. Analisis dan penafsiran data dalam

11 Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif, h.195

(56)

53

penelitian kualitatif pada dasarnya bukan merupakan hal yang berjalan bersama keduanya dilakukan sejak awal penelitian.13

Menurut sumber lain analisis data adalah menganalisis proses berlangsungnya suatu fenomena dan memperoleh suatu gambaran yang tuntas terhadap proses tersebut. Bisa juga untuk menganalisis makna yang ada dibalik informasi, data, dan proses suatu fenomena sosial.14

Proses analisis data bisa dimulai dari seluruh data yang ada dan berbagai sumber yakni melalui observasi dan dokumenter. Setelah data yang terkumpul selanjutnya dilakukan membuat data tersebut secara deduktif dan induktif (umum-khusus). Deduktif sendiri memiliki makna menyimpulkan teori dari data-data. Sedangkan induktif bermakna segala sesuatu yang dianggap benar jika dapat diobservasi secara panca indera manusia dan dapat dibuktikan secara empiris.

F. Tahapan Penelitian

Dalam tahapan ini dilakukan tahapan-tahapan penelitian agar penelitian ini bisa lebih sistematis dan juga bisa lebih optimal. Berikut tahapan-tahapan penelitian, antara lain:

1. Penjajakan

Tahap ini adalah untuk memperoleh gambaran umum mengenai objek yang akan diteliti, yaitu film Ummi Aminah. Langkah

13 Nasution, (1996), h. 126

(57)

54

yang dilakukan peneliti adalah menyusun rangkaian penelitian, mula-mula peneliti menonton film Ummi Aminah, kemudian berusaha memahami strategi dakwah di dalamnya, lalu peneliti mengkonsultasikan serta mengusulkan judul skripsi kepada ketua jurusan dan setelah disetujui oleh ketua jurusan, peneliti membuat proposal penelitian dengan diberi pengarahan oleh dosen pembimbing dan dilanjutkan dengan ujian proposal.

2. Mencari dan Menentukan Tema

Dalam tahap ini peneliti terlebih dahulu mencari permasalahan yang akan dijadikan sebagai objek penelitian serta menentukan tema, peneliti mencari beberapa materi yang berhubungan dengan film dan ikhlas untuk mencari objek penelitian. Peneliti menyeleksi dan mencari judul yang menarik dan aktual namun tetap sesuai dengan kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam dengan konsentrasi Radio dan Televisi (RTV). Kemudian membuat matrik usulan judul yang telah disetujui oleh jurusan yang kemudian berlanjut pada pembuatan proposal penelitian. Judul penelitian yang dipilih peneliti adalah

“Pesan Ikhlas Dalam Film Ummi Aminah”.

3. Menentukan Metode dan Menyusun Desain Penelitian

Gambar

gambar dan suara, film mampu bercerita banyak dalam waktu singkat.
gambar.

Referensi

Dokumen terkait

Agar memiliki pengikut, ia harus memiliki rasa percaya diri. Sebab itu, tak diragukan lagi, kualitas utama dari seorang pemimpin, adalah integritas. Tanpanya, tak akan ada

Pada sistem dengan berat ATKKS sebesar 5 g, biodiesel tidak terbentuk dalam waktu reaksi selama 2 jam karena jumlah kalium yang terekstraksi untuk 5 g berat ATKKS

Dari beberapa pengujian dan analisis yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa Sistem pengenalan angka tulisan tangan dengan menggunakan Local Binary Pattern Variance

pre-test kelas eksperimen dan kontrol dengan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas; 3) Menganalisis data hasil pre-test kedua kelas berdasarkan uji- t ;

Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan penataan lingkungan yang bersih dan sehat yaitu membuat lingkungan sekolah terlihat bersih dan indah, membuat kegiatan

Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak konstan/sama terhadap sebuah titik tertentu.. Sebuah titik tertentu itu disebut pusat lingkaran dan titik- titik

Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan koding pada adegan di 7 film komedi terlaris yang dibintangi oleh stand up comedian, yakni film yang berjudul “Comic

Dengan ini saya memohon izin kepada Bapak Guru Wali Kelas bahwa saya tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran pada Hari Kamis, 13 April 2018 karena Sakit (Perut). Atas hal