• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 362004014 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 362004014 BAB III"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi secara kuantitatif dan kualitatif. Dimana analisis data secara kuantitatif akan menggunakan statistik deskriptif (frekuensi, mean, median, modus, dll). Sedangkan analisis data secara kualitatif akan mendeskripsikan bagaimana adegan kekerasan ditampilkan dalam film 9 NAGA . Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar dan angka-angka. Dengan demikian, penelitian ini akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya (Maleong, 2000:6).

Sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan analisis isi (content analysis). Dimana analisis isi merupakan penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis dan tercetak dalam media massa (Walizer dkk, 1987:48).

3.2 Populasi dan Sampel a. Populasi

(2)

sendiri kriteria-kriteria yang ada pada populasi yang akan diteliti. Dengan menetapkan populasi ini dimaksudkan agar suatu penelitian dapat mengukur sesuatu sesuai dengan kasusnya dan tidak akan berlebihan dengan populasi yang di acu (Mardalis, 2007:53). Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah film 9 Naga .

b. Sampel

Sampel atau sampling adalah contoh, yaitu sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian (Mardalis, 2007:56). Sampel dalam penelitian ini adalah scene yang ada didalam film 9 Naga . Totalscene,ada 38scenedan yang digunakan 8scene.

3.3 Pengumpulan Data 3.3.1 Jenis Data

Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh peneliti tentang obyek yang akan diteliti dari sumber pertama, baik melalui individu melalui wawancara atau hasil pengisian kuisioner. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung, atau data primer yang diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul data atau pihak lain misalnya melalui laporan-laporan, buku-buku administrasi, tabel-tabel atau diagram dan sebagainya (Sugiarto, 2001 : 1 - 28).

(3)

mengobservasi film 9 Naga secara keseluruhan. Selain itu juga data sekunder diperoleh melalui internet, sumber-sumber kepustakaan serta dokumen-dokumen lain untuk pendukung dan pembanding terhadap analisis yang dilakukan. Referensi yang berasal dari bermacam-macam sumber kepustakaan tersebut dalam penelitian ini kemudian disebut dengan data sekunder.

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan atau pengambilan data adalah dengan melakukan observasi terhadap tayangan film 9 Naga. Dimana observasi itu sendiri merupakan proses pengumpulan data dengan melakukan pengamatan terhadap objek yang diteliti. Observasi dilakukan penulis dengan mengikuti dan mengamati seluruh tayangan dari Film 9 Naga. Penulis juga membuat penulisan transkrip tiap CD dari film yang diteliti. Penulisan transkrip dimulai dengan tayangan pertama sampai terakhir. Apabila terdapat pengulangan adegan sebelumnya pada babak berikutnya bagian tersebut tetap ditranskrip. Pencatatan transkrip dilakukan perbabak. Setiap babak ditandai dengan pemindahan scene. Dalam pencatatan transkrip, berisikan pelaku/karakter, kata-kata (lengkap dengan tanda baca), sfx/musik/bumper, jingle, ilustrasi adegan dan mimik muka.

(4)

dimulai pada variabel bentuk kekerasan dengan semua dimensinya (fisik, psikologis, seksual, dll). Kemudian memberikan turus kedalam kolom frekuensi kapanpun adegan semacam ini muncul sesuai dengan dimensi yang tepat. Satu adegan satu turus, kemudian dilanjutkan dengan mengisi kolom pelaku atau korban sesuai dengan kapasitasnya (apakah laki-laki/perempuan, lebih spesifik lagi, apakah pemain utama atau peran pembantu). Kemudian dilanjutkan pada kolom lokasi dan relasi. Total frekuensi adegan kekerasan diisi terakhir setelah pengkodingan seluruhnya selesai.

Masih berpegangan pada adegan kekerasan yang sama dengan bentuk kekerasan , akan dilanjutkan pengkodingan dengan mengisi variabel ekspresi kekerasan yang terdiri dari 3 dimensi (verbal, nonverbal, dan gabungan). Kemudian memberikan turus kapan pun ekspresi kekerasan muncul sesuai dengan dimensinya. Kemudian di isi sekalian kolom lokasi dan relasi. Kolom total motif dan total ekspresi kekerasan diisi terakhir setelah pengkodingan seluruhnya selesai.

Analisis tidak dapat diberlakukan pada semua penelitian sosial. Analisis isi dapat dipergunakan jika memiliki syarat berikut :

(5)

2. Ada keterangan pelengkap atau kerangka teori tertentu yang menerangkan tentang dan sebagai metode pendekatan terhadap data tersebut.

3. Peneliti memiliki kemampuan teknis untuk mengolah bahan-bahan/data-data yang dikumpulkannya karena sebagian dokumentasi tersebut bersifat khas/spesifik.

Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi. Baik surat kabar, berita radio, iklan televisi maupun semua bahan-bahan dokumentasi yang lain. Hampir semua disiplin ilmu sosial dapat menggunakan analisis isi sebagai teknik/metode penelitian. Holsti menunjukkan tiga bidang yang banyak mempergunakan analisis isi, yang besarnya hampir 75% dari keseluruhan studi empirik, yaitu penelitian sosioantropologis (27,7 %), komunikasi umum (25,9 %), dan ilmu politik (21,5%).

Dasar-dasar Rancangan Penelitian Analisis Isi

Prosedur dasar pembuatan rancangan penelitian dan pelaksanaan studi analisis isi terdiri dari 6 tahapan langkah, yaitu :

1. Merumuskan pertanyaan penelitian dan hipotesisnya,

2. Melakukan sampling terhadap sumber-sumber data yang telah dipilih,

3. Pembuatan kategori yang dipergunakan dalam analisis,

(6)

5. Pembuatan skala dan item berdasarkan kriteria tertentu untuk pengumpulan data, dan

6. Intepretasi/penafsiran data yang diperoleh.

Menurut Barelson & Kerlinger dalam Kriyantono (2006 : 228), analisis isi merupakan suatu motode untuk mempelajari dan menganalisis komunikasi secara sistematik, objektif, dan kuantitatif terhadap efek yang tampak. Sedangkan menurut Walizer dan Wienir (1987 : 48) analisis isi adalah prosedur sistematis yang dirancang untuk mengkaji isi informasi terekam. Datanya bisa berupa dokumen-dokumen tertulis, film-film, rekaman-rekaman audio, sajian-sajian video, atau jenis media komunikasi yang lain. Dalam Film ini menggunakan VCD rekaman film 9 Naga .

3.4 Analisa Data

Secara teknis data yang terkumpul perlu di analisis untuk disajikan menjadi suatu hasil penelitian. Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan analisis data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian (Nazir, 1988:405). Analisis data secara kuantitatif akan menggunakan statistik deskriptif. Yaitu dengan menghitung frekuensi adegan kekerasan yang terkandung dalam film 9 Naga .

(7)

beberapa babak yang menampilkan adegan kekerasan. Kemudian adegan tersebut akan digambarkan secara visualisasi bagaimana adegan-adegan tersebut ditampilkan serta hal-hal yang dimunculkan dalam korpus itu sendiri seperti jalan cerita, setting tempat, sound effect dan teknik pengambilan gambar yang digunakan dalam pengambilan tiap adegan film tersebut.

3.5 Validitas dan Reabilitas Data

Dalam penelitian ini uji validitas dan reabilitas data didasarkan pada uji validitas isi dimana fokus utama yaitu penilaian tentang isi butir-butir atau indikator-indikator dalam definisi operasional dan kesesuaiannya dengan yang ada dalam definisi konseptual artinya bahwa jika definisi konseptual mencerminkan dimensi yang tepat yang terdapat dalam operasional konsep dan apabila semua dimensi yang perlu ada di situ, maka ukuran tersebut dapat dianggap sahih. Selain itu juga untuk menguji validitas dan reabilitas data dalam penelitian ini juga menggunakan lagkah-langkah sebagai berikut (Bungin, 2001:140) :

(8)

2. Langkah kedua adalah menerapkan metode analisis induktif dengan menguji proposisi-proposisi yang muncul dalam kaitannya dengan kasus-kasus yang menghasilkan pernyataan-pernyataan yang dianggap mendasar dan universal.

3. Langkah ketiga adalah mendeskripsikan informasi fenomena lapangan yang sesuai atau berhubungan sangat dekat dengan pandangan subjek penelitian yang diistilahkan verismulitude. Gambaran peristiwa atas subjek penelitian yang diamati mempertimbangkan derajat koherensi internal, masuk akal, dan berhubungan dengan peristiwa faktual dan realistik.

Langkah-langkah yang ditempuh untuk menentukan keautentikan data adalah sebegai berikut :

a. Triangulasi; peneliti menggunakan berbagai teknik pengumpulan data (wawancara mendalam tak berstruktur, pengamatan, dan dokumentasi) dari berbagai narasumber (orang, waktu, dan tempat yang berbeda).

b. Member checks, peneliti melakukan cek interpretasi data dengan subjek penelitian dan informan dari mana data itu diperoleh. c. Peer examination, peneliti meminta bantuan kolega melalui

seminar atau diskusi untuk memberikan komentar terhadap data atau temuan penelitian.

(9)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

1.1.Mampu melakukan praktik kedokteran gigi secara profesional berdasarkan etik dan yurisprudensi yang berlaku. Memahami masalah - masalah yang berhubungan dengan

Ketika suatu Kristal silikon ditambahkan dengan unsur golongan kelima, misalnya arsen, maka atom-atom arsen itu akan menempati ruang diantara atom- atom silikon yang

Selulosa dapat dikonversi menjadi produk-produk bernilai ekonomi yang lebih tinggi seperti glukosa, etanol dan pakan ternak dengan jalan menghidrolisis selulosa dengan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan pasien diabetes melitus di Puskesmas Simomulyo tentang obat antidiabetes oral dan melihat hubungan antara

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil isolasi kulit batang kangkang katup ( Bauhinia semibifida Roxb) didapatkan suatu senyawa murni BS

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku mekanik (kuat tekan dan modulus elastisitas, kuat tarik belah) crumb rubber concrete dengan variasi penggunaan crumb

Berdasarkan argumen tersebut, implikasi penelitian ini adalah bahwa perancang organisasi perlu mempertimbangkan kondisi ketidakpastian (seperti intensitas kompetisi pasar) untuk

Hasil penelitian berdasarkan uji Paired sample t- test bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan abnormal return saham pada 5 hari sebelum pengumuman dengan pada