• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /enm/images/dokumen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /enm/images/dokumen"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

NOMOR : KEP-13/M.EKON/02/2008

TENTANG

TIM EKSTERNAL PEMANTAU PELAKSANAAN KEBIJAKAN PERCEPATAN PENGEMBANGAN SEKTOR RIIL DAN PEMBERDAYAAN USAHA

MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 6

Tahun 2007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan

Sektor Riil dan Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah, telah dibentuk Tim Eksternal Pemantau Pelaksanaan

Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan

Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dengan

Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian

Nomor_:_KEP-26/M.EKON/06/2007;

b. bahwa untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi

pelaksanaan tugas tim sebagaimana dimaksud huruf a, perlu

ditetapkan kembali pembentukan Tim Eksternal Pemantau

Pelaksanaan Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil

dan Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Menteri

Koordinator Bidang Perekonomian tentang Tim Eksternal

Pemantau Pelaksanaan Kebijakan Percepatan Pengembangan

Sektor Riil dan Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah;

Mengingat : 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005

Tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara

Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah terakhir dengan

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 90 Tahun 2006;

2. Peraturan ...

(2)

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 -

2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005

Tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian

Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah terakhir

dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 17

Tahun 2007;

3. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 sebagaimana

telah diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 31/P

Tahun 2007;

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 20/P Tahun

2005;

5. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian

Nomor_:_PER-03/M.EKON/07/2007 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

TENTANG TIM EKSTERNAL PEMANTAU PELAKSANAAN

KEBIJAKAN PERCEPATAN PENGEMBANGAN SEKTOR RIIL DAN

PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH.

PERTAMA : Membentuk Tim Eksternal Pemantau Pelaksanaan Kebijakan

Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah yang selanjutnya disebut Tim Eksternal

Pemantau Inpres 6 Tahun 2007, dengan susunan keanggotaan

sebagai berikut:

Ketua : Umar Juoro, M.A., M.A.P.E., Ketua Dewan

Direktur Center for Information and

Development Studies;

Sekretaris : Dr. Arianto Patunru, Universitas Indonesia;

Anggota : 1. Prof. Dr. Armida Salsiah Alisjahbana,

Universitas Padjadjaran;

(3)

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA

- 3 -

2. Prof. Dr. Mudradjad Kuncoro, Universitas

Gadjah Mada;

3. Chris Kanter, Kamar Dagang dan Industri

Indonesia;

4. Rahmat Gobel, Kamar Dagang dan Industri

Indonesia;

5. Agung Pambudi, Komite Pemantauan

Pelaksanaan Otonomi Daerah;

6. Dr. Cyrillus Harinowo, Ketua Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi Perbanas.

KEDUA : Tim Eksternal Pemantau Inpres 6 Tahun 2007 sebagaimana

dimaksud dalam Diktum PERTAMA, mempunyai tugas:

1. melakukan pemantauan pelaksanaan Kebijakan Percepatan

Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah;

2. memberikan masukan mengenai pelaksanaan Kebijakan

Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah kepada Pemerintah melalui Menteri

Koordinator Bidang Perekonomian;

3. melakukan publikasi secara meluas kepada masyarakat atas

hasil pemantauan pelaksanaan Kebijakan Percepatan

Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah;

4. menerima masukan dari masyarakat mengenai pelaksanaan

Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan

Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah; dan

5. melaksanakan tugas terkait lainnya yang diberikan oleh Menteri

Koordinator Bidang Perekonomian.

(4)

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA

- 4 -

KETIGA : Dalam melaksanakan tugasnya, Tim Eksternal Pemantau Inpres 6

Tahun 2007 bertanggung jawab dan melaporkan hasil kegiatannya

kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian secara berkala

dan sewaktu-waktu diperlukan.

KEEMPAT : Masa kerja Tim Eksternal Pemantau Inpres 6 Tahun 2007 terhitung

sejak tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2008.

KELIMA : a. Dengan berlakunya Keputusan Menteri Koordinator Bidang

Perekonomian ini, Keputusan Menteri Koordinator Bidang

Perekonomian Nomor: KEP-26/M.EKON/06/2007 tentang Tim

Ekternal Pemantau Pelaksanaan Paket Kebijakan Perbaikan Iklim

Investasi, dinyatakan tidak berlaku.

b. Hasil pekerjaan Tim yang dibentuk berdasarkan Keputusan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor_:_

KEP-26/M.EKON/06/2007, diserahkan dan dilanjutkan oleh Tim

Eksternal Pemantau Inpres 6 Tahun 2007 sesuai dengan

ketentuan Keputusan Menteri Koordinator Bidang

Perekonomian ini.

KEENAM : Segala biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan tugas Tim Eksternal

Pemantau Inpres 6 Tahun 2007 dibebankan kepada Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara Kementerian Koordinator Bidang

Perekonomian Tahun Anggaran 2008.

(5)

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA

- 5 -

KETUJUH : Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini mulai

berlaku pada tanggal ditetapkan dan berlaku surut sejak tanggal 1

Januari 2008.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 26 Februari 2008

Salinan sesuai dengan aslinya MENTERI KOORDINATOR BIDANG

Kepala Biro Umum dan Humas, Salinan s PEREKONOMIAN,

esuai dengan asli

nya ttd.

Kepala Biro Data dan Informasi,

Referensi

Dokumen terkait

13.40 –13.50 Penandatanganan Kerjasama KADIN INDONESIA dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam Kemitraan & Harmonisasi Pengembangan Ekonomi Moneter & Riil. 13.50 –

• Pada tahun 2006, kinerja sektor Pertambangan dan Penggalian diperkirakan Laporan Kebijakan Moneter Triwulan III 2005 akan membaik, yang diantaranya didukung oleh mulai

Semeniara itu, darj sambutan Mayor Daley pada intanya adalah dorongan Walikota Chicago kepada para pengusaha kecil dan menengah unluk terus mengembangkan bisnisnya dan pengakuan

Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik tndonesia, dan Ketua Umum

Yang dimaksud dengan mencegah terjadinya hal-hal yang merugikan Usaha Kecil dalam pelaksanaan transaksi Usaha Kecil dengan Usaha Menengah dan/atau USaha Besar adalah upaya

Meskipun demikian, pembangunan ekonomi ini penting sifatnya karena rekayasa apapun untuk pengembangan sektor perekonomian dalam kerangka pembangunan nasional tidak akan terlepas

Khusus untuk sektor industri, dukungan yang akan diberikan pada pengembangan industri-industri prioritas meliputi mengamankan ketersediaan bahan baku, mendorong peningkatan

6 Tahun 2007 Tentang Kebijakan PercepatanPengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Universitas