MENGAPA CEMAS SEBABKAN KEKURANGAN PROTEIN ? Oleh : Burhan Nurrosjid
Masalah ini sebenarnya tidak perlu direpotkan atau dicemaskan secara berlebihan, tapi cukup diperhatikan untuk menjaga kesehatan dan kondisi fisik tubuh kita. Bahkan masyarakat sekarang menjadi paranoid, tenang apakah kita perlu mengkonsumsi cukup protein atau tidak dalam jaman modern ini ?
Pernahkah anda memikirkan bagaimana dan apakah nenek moyang kita mencemaskan kenapa banyak protein yang harus dimakan seharinya ? Toh mereka tetao sehart, bugar dan tidak cepat jatuh sakit atau mati.Tampaknya nenek moyang kita tidak pernah mempertimbangkan
kekurangan protein, karena penyakit darah tinggi, jantungan, osteoporosis ataupun stroke.
Perlu Asam Amino
Para ahli kesehatan mengatakan nenek moyang dulu tidak mati akibat kekurangan protein, tapi lebih banyak akibat kekurangan gizi (malnutrisi) dan mereka sengaja tidak mencukupi prot ein dalam makanan mereka. Gampangnya atubuh manusia tidak memerlukan protein. Apa yang dibutuhkannya adalah asam amino dan bukannya protein murni.
Namun dunia sudah terpancing oleh semaraknya gaya hidup yan g maju dan berkualitas, termasuk makanan serba berprotein untuk memenuhi kebutuhan tubuh, kesehatan dan kecerdasan. Akibatnya selama itu di seluruh dunia dikampanyekan besar-besaran tentang konsumsi cukup protein melalui iklan dan media cetak. Kampanye dan upaya yang intensif terjadi dimana-mana, didukung oleh kalangan industri bahan pangan, yang menonjol dalam dasawarsa 1950an lalu.
Industri bahan pangan bermutu menggalakkan makanan berdaging dan melancarkan kampanye yang bertujuan meyakinkan masyarakat betapa pentingnya protein bagi tubuh kita. Bahkan mereka menegaskan secara mencolok dan antusias kepada masyarakat bahwa 50% dari yang kita makan seharian seharusnya mengandung protein. Dan berarti kita harus makan banyak daging, ayam, dan produk berlemak lainnya.
Namun kenyataan yang diperhitungkan oleh badan kesehatan dunia (WHO) akhir 1980an lalu ialah antara 2,5% dari 5% menunjukkan perlunya makan daging, unggas dan produk susu. Semenjak hebohnya aprotein tahun 1950an itu, pengetahuan semakin maju dan membuktikan pemasokan ataupun suplai makanan yang penting dan utama itu sesungguhnya karbohidrat. Jadi tepatnya bahan-bahan yang mengandung karbohidrat itu sebetulnya yang paling banyak dibutuhkan nenek moyang kita dulu selama ratusan tahun. Tanpa disadari mereka sangat tergantung pada karbohidrat itu.
Masalahnya menjadi penting bahwa kita sedang mengembangkan pemahaman mengapa protein murni tidak hnya diperlukan, tapi juga sangat bermanfaat pada tingkat energi dalam tubuh kita sendiri. Meskipun kita hanya makan sedikit protein, namun dipastikan kita tidak akan jatuh sakit ataupun mati. Sebab yang lebih penting ialah asam amino dan karbohidrat tadi.
Menjadi Asam Amino
Asam amino memang sangat penting dan utama bagi tubuh, sekalipun senyawa asam ini
diperoleh dari sayuran dan biji-bijian (palawija) yang lebih murah dan mudah didapat. Misalnya lysine, termasuk salah satu asam amino, yang diserap dari sayuran brokoli atau daging ayam. Jadi jika kita makan brokoli maka kita peroleh asam amino secara langsung.Berarti mendapat energi lebih banyak dalam tubuh kita.
Dalam masyarakat yang sudah maju sekarang ini, masalah pemasokan protein yang cukup dalam tubuh itu tidak dicemaskan lagi. Sebab kenyataan menunjukkkan sebenarnya sudah sangat banyak protein yan gkit amakan, lebih dari cukup.Sebab menu makanan sekarang jauh lebioh bervariasi, berkualitas dan diproses khusus dengan nilai gizi tinggi yang memadai.
Kelebihan Protein
Tapi sangat boleh jadi ,, tubuh kita mengalami kelebihan protein, yang kemudian sebagian besar disimpan sebagaiu sisa-sisa beracun dan berubah menjadi lemak. Apakah kita membutuhkan lebih banyak lemak dalam tubuh ? Lemak memang menyimpan energi untuk jangka panjang. Bila kita membuang keluar kelebihan protein dari tubuh kita, maka diperlukan unsur kimia lain, ialah zat kapur (Ca) sebagai chaser (pengejar, pendamping).Padahal diketahui jumlah prosentase tertinggi dari zat kapur (Ca) dalam tubuh kita terdapat melimpah dalam tulang-tulang.
Jadi sebagian zat kapur dlam tulang itu tersedoit untuk mempercepat proses pemnbuangan kelebihan protein tadi/sebagai chaser. Bila jumlah zat kapur dalam tulang semakin berkurang sampai pada batas tertentu. Masalah ini sering dikaitkan antara kelebihan protein yang kita makan dengan penyakit tulang yang dikenal dengan osteoporosis (pengeroposan tulang).Gejala ini dapat terlihat pada orang-orang yang tua, kebanyakan usia diatas 50 tahun.Namun bisa juga osteoporosis disebabkan faktor lain.
Sumber: