• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Tahun 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Tahun 2010"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Perkara

Nomor

21/KPPU-L/2010

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia selanjutnya disebut Komisi yang memeriksa Dugaan Pelanggaran Pasal 22 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat selanjutnya disebut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 pada Tender Pekerjaan Pembangunan Jaringan Distribusi DL. 005/LISDES-BKL/2009 untuk lokasi Kabupaten Muko Muko (Kecamatan Teras Terunjam, Kecamatan Teramang Jaya, Desa Bukit Makmur, Desa Bandar Jaya Desa Sido Makmur dan Desa Perenyah), Kabupaten Benteng (Kecamatan Tabah Penanjung, Kecamatan Pagar Jati, Desa Datar Lebar, Desa Karang Are dan Desa Lubuk Puar) dan Kabupaten Rejang Lebong (Kecamatan Put dan Desa Bukit Batu) pada Satuan Kerja Listrik Pedesaan Bengkulu di Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Listrik Perdesaan Bengkulu Tahun Anggaran 2009, yang dilakukan oleh:--- 1. PT Tiara Dita, pelaku usaha yang berbentuk badan hukum dan berkedudukan di Jl. Musium No.21 Tanah Patah Bengkulu, Telp. (0736) 22480 sebagai Terlapor I;---2. PT. Budazakarya Andria, pelaku usaha yang berbentuk badan hukum dan

berkedudukan di Jl. Putri Gading Cempaka No.28, Penurunan Bengkulu, Telp. & Fax. : (0736) 23028, sebagai Terlapor II;--- 3. PT. Arjuna Mas Abadi, pelaku usaha yang berbentuk badan hukum dan

berkedudukan di Jl Lingkaran 1 No. 306 F 15 Illir Palembang, sebagai Terlapor III;--- 4. PT. Sahabat Tehnik, pelaku usaha yang berbentuk badan hukum dan

berkedudukan di Jl. RE Martadinata No. I B Palembang, Telp. (0711) 361575 – 363428 sebagai Terlapor IV; --- 5. Panitia Pengadaan Pekerjaan Pembangunan Jaringan Distribusi pada Satuan

(2)

halaman 2 dari 40

Energi Listrik Perdesaan Bengkulu Tahun Anggaran 2009, yang beralamat Kantor di Jl. Prof Dr Hazairin No.8 Bengkulu, sebagai Terlapor V; ---

mengambil Putusan sebagai berikut: ---

Majelis Komisi:--- Setelah membaca surat-surat dan dokumen-dokumen dalam perkara ini: ---

Setelah membaca Laporan Hasil Pemeriksaan Pendahuluan (selanjutnya disebut LHPP); --- Setelah membaca Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan (selanjutnya disebut LHPL); --- Setelah membaca Berita Acara Pemeriksaan (selanjutnya disebut BAP). ---

TENTANG DUDUK PERKARA

1. Menimbang bahwa Sekretariat Komisi menerima laporan tanggal 21 Agustus 2009 tentang adanya Dugaan Pelanggaran Pasal 22 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 pada Pengadaan Pekerjaan Pembangunan Jaringan Distribusi DL.

005/LISDES-BKL/2009 untuk lokasi Kabupaten Muko Muko (Kecamatan Teras Terunjam, Kecamatan Teramang Jaya, Desa Bukit Makmur, Desa Bandar Jaya. Desa Sido Makmur dan Desa Perenyah), Kabupaten Benteng (Kecamatan Tabah Penanjung, Kecamatan Pagar Jati, Desa Datar Lebar, Desa Karang Are dan Desa Lubuk Puar) dan Kabupaten Rejang Lebong (Kecamatan Put dan Desa Bukit Batu) pada Satuan Kerja Listrik Pedesaan Bengkulu di Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Listrik Perdesaan Bengkulu Tahun Anggaran 2009;--- 2. Menimbang bahwa setelah melakukan klarifikasi dan penelitian atas laporan

tersebut, maka Komisi menyatakan laporan tersebut telah lengkap dan jelas; --- 3. Menimbang bahwa berdasarkan laporan yang lengkap dan jelas tersebut, Komisi menerbitkan Penetapan Komisi No. 54/KPPU/PEN/III/2010 tanggal 15 Maret 2010 tentang Pemeriksaan Pendahuluan Perkara No. 21/KPPU-L/2010 terhitung sejak tanggal 15 Maret 2010 sampai dengan tanggal 27 April 2010 (vide bukti A2); --- 4. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Pemeriksaan Pendahuluan, Sekretaris

(3)

halaman 3 dari 40

yang menugaskan Sekretariat Komisi sebagai Tim Pemeriksa dalam Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 21/KPPU-L/2010 (vide bukti A3); --- 5. Menimbang bahwa setelah melakukan Pemeriksaan Pendahuluan, Tim Pemeriksa menyimpulkan terdapat bukti awal yang cukup terjadinya persekongkolan tender yang dilakukan oleh Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III, Terlapor IV, dan Terlapor V (vide bukti A9); --- 6. Menimbang bahwa berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Pendahuluan, Tim

Pemeriksa merekomendasikan kepada Rapat Komisi agar Pemeriksaan Pendahuluan dilanjutkan ke tahap Pemeriksaan Lanjutan (vide bukti A9);--- 7. Menimbang bahwa atas dasar rekomendasi Tim Pemeriksa, Komisi menyetujui dan menerbitkan Penetapan Komisi Nomor 91/KPPU/PEN/IV/2010 tanggal 28 April 2010 yang menetapkan untuk melanjutkan Perkara Nomor 21/KPPU-L/2010 ke dalam tahap Pemeriksaan Lanjutan terhitung sejak tanggal 28 April 2010 sampai dengan 22 Juli 2010 dan bila diperlukan dapat diperpanjang dari tanggal 23 Juli 2010 sampai dengan 03 September 2010 (vide bukti A10); --- 8. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Pemeriksaan Lanjutan, Sekretaris Jenderal menerbitkan Surat Tugas Nomor 612/SJ/ST/IV/2010 tanggal 28 April 2010 yang menugaskan Sekretariat Komisi sebagai Tim Pemeriksa dalam Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 21/KPPU-L/2010 (vide bukti A11); --- 9. Menimbang Tim Pemeriksa memandang perlu dilaksanakan Perpanjangan

Pemeriksaan Lanjutan, Komisi menerbitkan Keputusan Komisi Nomor

256/KPPU/KEP/VII/2010 tanggal 23 Juli 2010 tentang Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 21/KPPU-L/2010 terhitung sejak tanggal 23 Juli 2010 sampai dengan 03 September 2010 (vide bukti A29); --- 10.Menimbang bahwa untuk melaksanakan Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan,

Sekretaris Jenderal menerbitkan Surat Tugas Nomor 1091/SJ/ST/VII/2010 tanggal 23 Juli 2010 yang menugaskan Staff Sekretariat Komisi sebagai Tim Pemeriksa dalam Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 21/KPPU-L/2010 (vide

bukti A30); --- 11.Menimbang bahwa dalam proses Pemeriksaan Pendahuluan dan Pemeriksaan

(4)

halaman 4 dari 40

13.Menimbang bahwa dalam Pemeriksaan Pendahuluan dan Pemeriksaan Lanjutan, Tim Pemeriksa telah meneliti, menilai sejumlah surat, dan/atau dokumen, BAP, serta mendapatkan bukti-bukti lain yang diperoleh selama Pemeriksaan; --- 14.Menimbang bahwa setelah melakukan Pemeriksaan Lanjutan dan Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan, Tim Pemeriksa membuat Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan yang berisi (vide bukti A42) : --- 14.1 Dugaan Pelanggaran;--- 14.1.1 Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III dan Terlapor IV bersekongkol untuk memenangkan Terlapor I sebagai pemenang tender;--- 14.1.2 Terlapor V melakukan persekongkolan dengan mengabaikan

kesamaan dokumen Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III dan Terlapor IV yang menfasilitasi PT Tiara Dita untuk memenangkan tender; --- 14.2 Fakta-fakta yang diperoleh dalam pemeriksaan; --- 14.2.1 Obyek Tender; --- Obyek tender dalam perkara ini adalah Pembangunan Jaringan Distribusi DL. 005/LISDES-BKL/2009 untuk lokasi Kabupaten Muko Muko (Kecamatan Teras Terunjam, Kecamatan Teramang Jaya, Desa Bukit Makmur, Desa Bandar Jaya Desa Sido Makmur dan Desa Perenyah), Kabupaten Benteng (Kecamatan Tabah Penanjung, Kecamatan Pagar Jati, Desa Datar Lebar, Desa Karang

(5)

halaman 5 dari 40

14.2.4 Pembentukan Panitia Tender (Terlapor V);--- Bahwa Panitia Tender dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Untuk Pelimpahan Dari Direktur Utama Selaku Kuasa Pengguna Anggaran/Barang (KPA/KPB) Pada Satuan Kerja Listrik Perdesaan Nomor 130.K/DIR/2009 tentang Pembentukan Panitia Pengadaan Barang/Jasa Dan Panitia Penerima Barang/Jasa Pada Satuan Kerja Listrik Perdesaan Tahun Anggaran 2009 tanggal 06 Mei 2009 dengan susunan sebagai berikut:

No. Nama Jabatan Dalam Panitia

1. Suprabowo Ketua panitia merangkap anggota

2. Afren Armanto Sekretaris merangkap anggota

3. Susmiati Ali Anggota

4. Aji Heru Anggota

5. Puput Septemberini Anggota

14.2.5 Kronologis Tender (vide bukti C19); --- 14.2.5.1 Bahwa pengumuman tender Pembangunan Jaringan

Distribusi DL.005/LISDES-BKL/2009 diumumkan di Surat Kabar Harian ”Media Indonesia” pada tanggal 18 Mei 2009 dengan Pengumuman Pelelangan No: 002.Pm/103/LISDES-BKL/2009 dengan Pagu Rp.2.638.864.000 (dua milyar enam ratus tiga puluh delapan juta delapan ratus enam puluh empat ribu rupiah);--- 14.2.5.2 Bahwa pendaftaran dan pengambilan dokumen

pelelangan dilaksanakan pada tanggal 18-26 Mei 2009 dengan waktu pukul 08.00 s/d 15.00 WIB bertempat di Kantor Listrik Perdesaan Bengkulu Jalan Prof. DR. Hazairin, SH No. 8 Bengkulu, yaitu sebagai berikut: ---

No. Nama Perusahaan 1. Terlapor I

(6)

halaman 6 dari 40

14.2.5.3 Bahwa hari Jumat tanggal 29 Mei 2009 dilakukan Rapat Penjelasan Pekerjaan (aanwijzing) yang dihadiri oleh 6 (enam) perusahaan, yakni PT. Budaza Karya Andria, PT. Tiara Dita, PT. Santy Abadi Mandiri, PT. Arjuna Mas Abadi, PT. Sahabat Tehnik, dan PT. Sapta Karya Lestari; --- 14.2.5.4 Bahwa hasil rapat penjelasan pekerjaan (aanwijzing) tertuang dalam Berita Acara Penjelasan (Aanwijzing) Pekerjaan Nomor: BA.RPP.005/LISDES-BKL/2009 yang ditandatangani oleh Terlapor V dan 1 (dua) Peserta Tender yaitu Terlapor III dan PT Santi Abadi Mandiri (vide bukti C19):--- 14.2.5.5 Bahwa panitia menyampaikan koreksi terhadap

kesalahan pencetakan dalam pengumuman di Surat Kabar Harian ”Media Indonesia” pada tanggal 18 Mei 2009 dengan Pengumuman Pelelangan No: 002.Pm/103/LISDES-BKL/2009 terkait pagu anggaran untuk Paket 004/LISDES-BKL/2009 dan paket

005/LISDES-BKL/2009 (vide bukti B13.); --- 14.2.5.6 Bahwa seharusnya untuk paket 004/LISDES-BKL/2009

pagu sebesar Rp. 2.638.864.000 (dua milyar enam ratus tiga puluh delapan juta delapan ratus enam puluh empat ribu rupiah), sedangkan untuk paket 005/LISDES-BKL/2009 pagu sebesar Rp. 3.073.523.000 (tiga milyar tujuh puluh tiga juta lima ratus dua puluh tiga ribu rupiah) (vide bukti B13); --- 14.2.5.7 Bahwa pada tanggal 08 Juni 2009 dilakukan pemasukan

dokumen penawaran. hasil pemasukan dokumen penawaran tertuang dalam berita acara pemasukan dan pembukaan dokumen penawaran Nomor: BAPP.

(7)

halaman 7 dari 40

005/LISDES-BKL/2009 yang ditandatangani oleh Terlapor I dan Terlapor III. Tercatat sebanyak 6 (enam) peserta tender yang memasukkan dokumen penawaran, antara lain;---

14.2.5.8 Bahwa pada tanggal yang sama juga dilaksanakan pembukaan dokumen penawaran. Hasil pembukaan

dokumen penawaran tertuang dalam Berita Acara Pembukaan Penawaran Nomor: BAPP. 005/LISDES-BKL/2009. Hasil pembukaan dokumen penawaran dari ke 5 (lima) peserta tender tersebut ialah bahwa dokumen penawaran ke 5 (lima) peserta tersebut dinyatakan SAH: 14.2.5.9 Bahwa untuk Pembangunan Jaringan Distribusi

DL.005/LISDES-BKL/2009 dari hasil penilaian evaluasi administrasi terhadap 6 (enam) penawaran maka yang dinyatakan ”LULUS” ada 3 (tiga) penawaran dan yang dinyatakan ”GUGUR” adalah 3 (tiga) penawaran yaitu: - 14.2.5.9.1. Hasil Evaluasi Administrasi: ---

No. Nama Perusahaan Evaluasi

Administrasi

1. Terlapor I LULUS

2. Terlapor II LULUS

3. Terlapor III GUGUR

4. Terlapor IV GUGUR

5. PT. Multiyasa Aneka Dharma GUGUR 6. PT. Santy Abadi Mandiri LULUS

14.2.5.9.2. Hasil Evaluasi Harga: --- Penawaran yang telah lulus tahap evaluasi administrasi dilanjutkan ke tahap Evaluasi No. Nama Perusahaan

1. Terlapor I 2. Terlapor II 3. Terlapor III 4. Terlapor IV

(8)

halaman 8 dari 40

Harga dengan memperbandingkan antara harga penawaran (HP) terhadap harga pagu agar tidak melebihi/melampaui Pagu Anggaran yang ada dan ketimpangan dengan harga;---

No. Nama Perusahaan Harga Penawaran Terkoreksi

Harga Satuan Timpang 1. Terlapor I Rp. 2.841.388.000,- Tidak Ada 2. Terlapor II Rp.3.031.147.000,- Tidak Ada 3. PT. Santy Abadi Mandiri Rp.3.038.646.000,- Tidak Ada

14.2.5.9.3. Bahwa penawaran yang dinyatakan ”LULUS” pada tahap sebelumnya maka dilanjutkan pada Evaluasi Teknis. Evaluasi Teknis untuk Pembangunan Jaringan Distribusi DL.005/LISDES-BKL/2009; ---

No. Nama Perusahaan Evaluasi Teknis

1. Terlapor I LULUS

2. Terlapor II LULUS

3. PT. Santy Abadi Mandiri GUGUR

14.2.5.9.4. Bahwa penawaran yang dinyatakan ”LULUS”, maka dilanjutkan pada penilaian kualifikasi dan pembuktian. Rekapitulasi Hasil Penilaian Kualifikasi dan Pembuktian untuk Pembangunan Jaringan Distribusi DL.005/LISDES-BKL/2009 : ---

No. Nama Perusahaan Evaluasi Teknis

1. Terlapor I LULUS

2. Terlapor II GUGUR

(9)

halaman 9 dari 40

Pemborongan Pekerjaan/Jasa Tahun Anggaran 2009 Listrik Perdesaan Bengkulu menetapkan calon pemenang sebagai berikut: ---

No. Nama Perusahaan Harga Penawaran Responsif 1. Terlapor I Rp. 3.031.147.000,- I

14.2.5.11 Bahwa Surat dari Ketua Panitia Pelelangan Pengadaan Barang/Material dan Pemborongan Pekerjaan/Jasa Tahun Anggaran 2009 ditujukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen PT. PLN (Persero) Cabang Bengkulu Listrik Perdesaan Bengkulu dengan Nomor Surat LP.005/LISDES-BKL/2009 tertanggal 18 Juni 2009, diusulkan calon pemenang lelang untuk Pembangunan Jaringan Distribusi DL.005/LISDES-BKL/2009 sebagai berikut:

---• PT. Tiara Dita diusulkan sebagai Calon

Pemenang dengan Harga Penawaran : Rp. 3.031.147.000,-; --- 14.2.5.12 Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen No:

SPPBJ.005/612/LISDES-BKL/2009 tertanggal 19 Juni 2009 tentang Penetapan Pemenang Pelelangan, Pemenang Pelelangan untuk Pembangunan Jaringan Distribusi DL.005/LISDES-BKL/2009 adalah sebagai berikut;---

• PT. Tiara Dita ditetapkan sebagai Calon Pemenang dengan Harga Penawaran : Rp. 3.031.147.000,-;--- 14.2.5.13 Berdasarkan Pengumuman No:

(10)

halaman 10 dari 40

• PT. Tiara Dita ditetapkan sebagai Pemenang

dengan Harga Penawaran : Rp. 3.031.147.000,- --- 14.2.5.14 Bahwa berdasarkan dokumen kronologis pelelangan DL.

005/LISDES-BKL/2009 yang disampaikan oleh panitia, tidak terdapat dokumen sanggahan yang berasal dari peserta lelang lainnya hingga batas waktu yang ditentukan untuk mengajukan sanggahan (vide bukti C19); --- 14.3 Hasil Penelitian Dokumen; ---

14.3.1 Tentang kepemilikan silang atau crossownership; --- 14.3.1.1 Bahwa ditemukan adanya kesamaan pengurus

(komisaris) dan kesamaan orang pada kepemilikan saham PT. Tiara Dita dan PT.Budazakarya Andria yaitu

atas nama Hj. Surila Dewi (vide bukti , C1, C2, C6); --- 14.3.1.2 Bahwa alamat kantor PT Budazakarya Andria

(11)

halaman 11 dari 40

nama Soewadji Penjatek Elektrikal PT. Arjuna Mas Abadi (vide bukti C8, C9, C13, C14.); --- 14.3.1.7 Bahwa kesamaan nomor telepon yang dimaksud yaitu (0711)-361575 dan nomor faximili (0711)-363428 sebagaimana tertera pada Lembar Surat Penetapan Penanggung Jawab Teknik (SP-PJT) sebagaimana tertera di atas (vide bukti C8, C9, C13, C14.); --- 14.3.2 Tentang Persesuaian Dalam Dokumen Penawaran; --- 14.3.2.1 Bahwa di dalam Dokumen Kualifikasi milik PT. Tiara

Dita dan PT. Budazakarya Andria terdapat kesamaan nomor telepon yang dicantumkan pada Surat Pernyataan Minat Untuk Mengikuti Pelelangan Pekerjaan Pembangunan Jaringan Distribusi dan Surat Pernyataan Kinerja Baik dan Tidak Termasuk Daftar Hitam, dimana nomor telepon yang dicantumkan pada kedua Surat Pernyataan tersebut adalah (0736) 23028 (vide bukti C1, C2, C6.); --- 14.3.2.2 Bahwa dalam dokumen penawaran PT. Tiara Dita dan PT. Budazakarya Andria terdapat kesamaan kesalahan pengetikan diantaranya (vide bukti C1, C2, C6);--- 14.3.2.2.1 Bahwa terdapat kesamaan kesalahan

penulisan kata ‘FAKTA INTERGRITAS’ yang seharusnya ‘PAKTA INTEGRITAS’ pada lembar PAKTA INTEGRITAS dokumen penawaran Terlapor I dan II; --- 14.3.2.2.2 Bahwa terdapat kesamaan kesalahan

penulisan kata ‘kebakrn’ yang seharusnya ‘kebakaran’ pada poin 36 Lembar Daftar Peralatan Terlapor I dan II; --- 14.3.2.2.3 Bahwa terdapat kesamaan kesalahan

(12)

halaman 12 dari 40

Bor Tangan di Lembar Daftar Peralatan Terlapor I dan II; --- 14.3.2.3 Bahwa terdapat kesamaan isi dan kesalahan penulisan pada Metode Pelaksanan dari Dokumen Teknis dan Kualifikasi PT. Tiara Dita, PT. Budazakarya Andria, PT Sahabat Teknik, PT Multiyasa Aneka Darma, dan PT. Arjuna Mas Abadi; --- 14.3.2.4 Bahwa kesamaan kesalahan penulisan pada Metode

Pelaksanan tersebut di atas adalah sebagai berikut (vide

bukti C1, C2, C6, C8, C9, C13, C14): --- 14.3.2.4.1 Terdapat kesalahan penulisan pada kata

kades diLokasi” (tidak ada acuan dalam Dokumen lelang); --- 14.3.2.4.2 Terdapat kesalahan penulisan pada kata

anatara lain”, sedangkan pada acuan dokumen lelang tertulis BAB IV Syarat-Syarat Teknik tertulis “antara lain”; --- 14.3.2.4.3 Terdapat kesalahan penulisan pada kata

setipa kawatnya”, sedangkan pada acuan dokumen lelang tertulis BAB IV Syarat-Syarat Teknik poin 53.1.c tertulis “setiap kawatnya”; ---

(13)

halaman 13 dari 40

14.3.3.1 Bahwa dokumen penawaran Terlapor I dan Terlapor II disusun oleh orang yang sama, dalam hal ini pihak yang dimaksud adalah Saudari Cici; --- 14.3.3.2 bahwa Terlapor IV melalui pimpinan cabang Bengkulu mengakui dokumen metode pelaksanaan dari Terlapor IV dibuat oleh Terlapor I; --- 14.3.4 Tentang Peserta Pendamping; --- 14.3.4.1 Bahwa. PT. Sahabat Tehnik mengakui jika PT. Sahabat

Tehnik diminta oleh Saudara Elvan dari PT. Tiara Dita untuk menjadi pendamping, dan PT. Sahabat Tehnik bersedia (vide bukti B4); --- 14.3.4.2 Bahwa alasan kesediaan PT. Sahabat Tehnik adalah

untuk mendapatkan pengalaman (vide buukti B4); --- 14.3.4.3 Bahwa atas kesediaan menjadi pendamping tersebut, PT. Sahabat Tehnik mendapatkan Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah) dari PT. Tiara Dita (vide bukti B4); --- 14.3.5 Tentang Dokumen Terlapor I; --- 14.3.5.1 Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan pendahuluan tim pemeriksa menemukan fakta bahwa dalam dokumen kualifikasi PT. Tiara Dita tidak dilampirkan dokumen yang dipersyaratkan dalam RKS; ---

14.3.5.2 Bahwa persyaratan-persyaratan yang tidak dilengkapi oleh Terlapor I antara lain: --- 14.3.5.2.1 Tidak ada lembar Time Schedule atau Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan; --- 14.3.5.2.2 Tidak ada Sertifikasi Badan Usaha Bidang Elektrikal; --- 14.3.5.2.3 Tidak ada lembar Copy Type Test Certificate

(14)

---halaman 14 dari 40

14.3.5.2.7 Tidak ada lembar Perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri / TKDN; ---14.3.5.2.8 Tidak ada lembar Surat Ijin Usaha Jasa

Konstruksi; --- 14.3.5.2.9 Tidak ada lembar Surat Pernyataan Tidak Dalam Pengawasan Pengadilan; --- 14.3.5.3 Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan terhadap

pihak panitia atas kekurangan dalam dokumen kualifikasi Terlapor I, pihak panitia menyatakan bahwa dokumen yang diteliti oleh tim pemeriksa saat itu adalah dokumen copy dimana isi yang ada di dalamnya memang ada sebagian dokumen yang tercopot dan dokumen yang lengkap adalah dokumen asli dari Terlapor I (vide bukti B7); --- 14.3.5.4 Bahwa selanjutnya panitia menyerahkan dokumen asli kepada tim pemeriksa dan tim menemukan bahwa dokumen asli dari PT. Tiara Dita lebih lengkap dan tidak

lagi terdapat kekurangan sebagaimana ditemukan saat pemeriksaan pendahuluan (vide bukti B7); --- 14.3.6 Tentang Perubahan Pemenang; ---

14.3.6.1 Bahwa sebelum Panitia mengumumkan dan menetapkan PT. Tiara Dita sebagai pemenang tender, sebelumnya Panitia telah mengumumkan jika yang menjadi pemenang tender adalah PT. Santy Abadi Mandiri; --- 14.3.6.2 Bahwa dalam Berita Acara Pemeriksaan PT. Santy

Abadi Mandiri menyatakan menerima sebuah faximili dari Panitia yang isinya merupakan sebuah pengumuman yang menyatakan PT. Santy Abadi Mandiri sebagai pemenang; --- 14.3.6.3 Bahwa berdasarkan copy faximili yang dimaksud,

(15)

halaman 15 dari 40

yang ditandatangani oleh Ketua Panitia lelang yakni Suprabowo yang pada pokoknya isinya adalah sebagai berikut : --- 14.3.6.3.1 Menetapkan PT. Santy Abadi Mandiri

sebagai calon pemenang; --- 14.3.6.3.2 Terlapor I sebagai calon cadangan

pemenang; --- 14.3.6.4 Bahwa Panitia mengakui jika sebelum ditetapkannya PT.

Tiara Dita sebagai pemenang, sebelumnya telah mengumumkan PT. Santy Abadi Mandiri sebagai pemenang; --- 14.3.6.5 Bahwa menurut Panitia, dalam dokumen penawarannya, PT. Santy Abadi Mandiri tidak melampirkan Metode Pelaksanaan dan Sistem Pengawasan Mutu; --- 14.3.6.6 Bahwa PT. Santy Abadi Mandiri menyatakan telah

melampirkan baik Metode Pelaksanaan maupun Sistem Pengawasan Mutu; --- 14.3.6.7 Bahwa PT. Santy Abadi Mandiri tidak melakukan

sanggahan dikarenakan waktu yang tidak memungkinkan; --- 14.3.7 Tentang Evaluasi Ulang; --- 14.3.7.1 Bahwa menurut Panitia, kronologis diakukannya

evaluasi ulang adalah setelah PT. Tiara Dita yang diwakili oleh Elvan mendatangi kantor Panitia untuk melakukan sanggahan secara lisan (vide bukti B13); --- 14.3.7.2 Bahwa secara pokok, sanggahan yang dilakukan oleh PT. Tiara Dita tersebut adalah ketidaklengkapan dokumen penawaran PT. Santy Abadi Mandiri. Yakni, tidak dilampirkannya Metode Pelaksanaan dan Sistem Pengendali Mutu (vide bukti B13); --- 14.3.7.3 Bahwa setelah menerima sanggahan PT. Tiara Dita

(16)

halaman 16 dari 40

Abadi Mandiri. Menurut Panitia setelah melakukan analisa secara bersama tersebut, diketahui PT. Santy Abadi Mandiri tidak melampirkan Metode Pelaksanaan dan Sistem Pengendali Mutu dalam dokumen penawarannya (vide bukti B13 ); --- 14.3.7.4 Bahwa setelah melakukan evaluasi ulang tersebut Panitia

kemudian menyatakan menggugurkan menggugurkan PT. Santy Abadi Mandiri dan kemudian menyatakan PT. Tiara Dita sebagai pemenang; --- 14.3.7.5 Bahwa menurut PT. Tiara Dita, pengetahuan atau

informasi ketidaklengkapan dokumen penawaran PT. Tiara Dita diketahui atau didapatkannya saat dilakukan pembukaan penawaran. Saat itu PT. Tiara Dita merupakan salah satu Saksi; --- 14.3.7.6 Bahwa dalam dokumen Berita Acara Hasil Pelelangan No. BAHP. 006/LISDES-BKL/2009 tentang Pekerjaan Pembangunan Jaringan Distribusi Lokasi : Kabupaten Muko-Muko, Kabupaten Bengkulu Tengah dan Kabupaten Rejang Lebong Listrik Perdesaan Bengkulu DL.005/LISDES-BKL/2009 tertanggal 17 Juni 2009 yang ditandatangani oleh Ketua Panitia Lelang

Suprabowo diketahui fakta yang pada pokoknya adalah sebagai berikut (vide bukti C19) : --- 14.3.7.6.1 Bahwa terdapat enam peserta yang

(17)

halaman 17 dari 40

14.3.7.6.2 Bahwa dari penilaian administrasi terhadap enam penawaran tersebut maka yang dinyatakan lulus adalah: ---

a. PT. Budaza Karya Andria; --- b. PT. Tiara Dita; --- c. PT. Santy Abadi Mandiri; --- 14.3.7.6.3 Bahwa pada evaluasi teknis, PT. Santy

Abadi Mandiri dinyatakan gugur; --- 14.3.7.6.4 Bahwa pada evaluasi harga dan penilaian

kualifikasi serta pembuktian PT. Tiara Dita dinyatakan lulus dan ditetapkan sebagai calon pemenang; --- 14.3.8 Tentang Nilai Penawaran Pemenang Tender yang Melebihi

Pagu Anggaran; --- 14.3.8.1 Bahwa berdasarkan pengumuman yang terdapat dalam harian Media Indonesia tertanggal ditemukan fakta sebagai berikut (vide bukti C19, B13); --- 14.3.8.1.1 Pagu Anggaran untuk paket 004 adalah

sebesar Rp.3.073.523.000; --- 14.3.8.1.2 Pagu anggaran untuk paket 005 adalah

sebesar Rp.2.638.864.000; ---

14.3.8.2 Bahwa nilai penawaran dari Pemenang Tender, yakni PT. Tiara Dita adalah sebesar Rp . 3.031.174.000; --- 14.3.8.3 Bahwa atas fakta adanya nilai penawaran PT. Tiara Dita yang melebihi pagu anggaran, Panitia menyatakan hal tersebut terjadi karena adanya kesalahan pencetakan dalam pengumuman; --- 14.3.8.4 Bahwa adanya kesalahan pengumuman terkait nilai

tender tersebut telah disampaikan dalam Berita Acara Penjelasan (aanwijzing); --- 14.3.8.5 Bahwa penyampaian kesalahan dalam Berita Acara

(18)

halaman 18 dari 40

14.3.8.6 Bahwa berdasarkan dokumen Harga Perhitungan Sendiri (HPS) untuk paket 005/LISDES-BKL/2009 untuk lokasi Ds. Makmur, Ds. Bandar Jaya, Ds. Sido Makmur. Ds. Perenyah, Ds. Datar Lebar, Ds. Karang Are dan Lubuk Puar, yang diserahkan panitia kepada tim pemeriksa diketahui bahwa HPS ditetapkan sebesar Rp.3.073.523.000; --- 14.3.9 Tentang Analisis; ---

14.3.9.1 Persekongkolan Horizontal; --- 14.3.9.2 Bahwa PT. Tiara Dita mengakui jika dokumen

penawaran PT. Tiara Dita dan PT. Budazakarya Andria disusun oleh orang yang sama. Hal ini menunjukkan adanya pengaturan diantara keduanya untuk memenangkan peserta tender tertentu, dalam hal ini adalah PT. Tiara Dita (vide bukti A9, A42); --- 14.3.9.3 Bahwa dengan adanya pengakuan dari PT. Sahabat

Tehnik yang diminta untuk menjadi peserta pendamping oleh PT. Tiara Dita dengan imbalan uang sebesar Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah) menunjukkan adanya pengaturan untuk memenangkan peserta tender tertentu, dalam hal ini PT. Tiara Dita (vide bukti A9, A42); ---

14.3.9.4 Bahwa dengan adanya kesamaan kesalahan pengetikan di dalam dokumen tender PT. Tiara Dita, PT. Budazakarya Andria, PT. Sahabat Tehnik dan PT. Arjuna Mas Abadi Cabang Bengkulu menunjukkan adanya pengaturan dalam tender untuk memenangkan peserta tertentu dalam hal ini PT. Tiara Dita (vide bukti A9, A42); --- 14.3.9.5 Bahwa terdapat bukti terjadinya hubungan

(19)

halaman 19 dari 40

nomor telepon serta faximili diantara keduanya yaitu (0711)-361575 dan (0711)-363428; --- 14.3.9.6 Persekongkolan Vertikal: --- 14.3.9.7 Bahwa Pasal 27 ayat (1) Keputusan Presiden Nomor 80 tahun 2003 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah menyebutkan :

---Pasal 27

Peserta pemilihan penyedia barang/jasa yang merasa dirugikan, baik secara sendiri maupun bersama peserta tender lain dapat mengajukan sanggahan kepada Pejabat Pembuat Komitmen, apabila ditemukan :

a. penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang telah ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa;

b. rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya persaingan yang sehat;

c. penyalahgunaan wewenang oleh panitia/pejabat pengadaan dan/atau pejabat yang berwenang lainnya;

d. adanya unsur KKN diantara peserta pemilihan penyedia barang/jasa;

e. adanya unsur KKN antara peserta dengan anggota Pejabat / Panitia Pengadaan / Unit Layanan Pengadaan (Procurement Unit) dan/atau dengan pejabat yang berwenang lainnya.

14.3.9.8 Bahwa tindakan Panitia tender yang melakukan evaluasi ulang dengan dasar sanggahan lisan PT. Tiara Dita tersebut, selain merupakan bentuk pelanggaran dari Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pengadaan barang dan jasa Pemerintah juga menunjukkan adanya upaya pengaturan dalam tender untuk memenangkan peserta tender tertentu dalam hal ini PT. Tiara Dita; --- 14.3.9.9 Bahwa tindakan Panitia Tender yang melakukan

(20)

halaman 20 dari 40

jasa Pemerintah juga menunjukkan adanya upaya pengaturan dalam tender untuk memenangkan peserta tender tertentu dalam hal ini PT. Tiara Dita; --- 14.3.9.10 Bahwa jika menganalisa pada 2(dua) surat/dokumen,

yakni pada dokumen Pengumuman No: PP. 005/512/LISDES-BKL/2009 tentang Keputusan Penetapan Pemenang Pelelangan tertanggal 21 Juni 2009 yang ditandatangani oleh Ketua Panitia Lelang yakni Suprabowo dan Pengumuman No: PP.005/612/LISDES-BKL/2009 tertanggal 22 Juni 2009 tentang Keputusan Penetapan Pemenang Pelelangan, Pemenang Pelelangan untuk Pembangunan Jaringan Distribusi DL.005/LISDES-BKL/2009 maka terdapat kerancuan dalam hal kronologis (tanggal) waktu; --- 14.3.9.11 Bahwa logikanya, jika terdapat evaluasi ulang, maka

seharusnya terdapat 2 (dua) Berita Acara Hasil Pelelangan. yang pertama adalah Berita Acara Hasil Pelelangan yang menetapkan PT. Santy Abadi Mandiri dan Berita Acara Hasil Pelelangan Ulang yang menetapkan PT. Tiara Dita sebagai pemenang; --- 14.3.9.12 Bahwa secara kronologis, jeda waktu antara tanggal

(21)

halaman 21 dari 40

Budazakarya Andria, PT. Arjuna Mas Abadi dan PT. Sahabat Teknik serta secara vertikal yang dilakukan oleh Panitia Tender untuk memenangkan PT. Tiara Dita sebagai pemenang tender; --- 14.3.12 Menimbang bahwa berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan

Lanjutan, Tim Pemeriksa merekomendasikan kepada Rapat Komisi untuk dilakukan Sidang Majelis Komisi; --- 14.3.13 Menimbang bahwa selanjutnya Komisi menerbitkan Penetapan

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 153`/KPPU/PEN/VIII/2010 tanggal 31 Agustus 2010 tentang Sidang Majelis Komisi Perkara Nomor 21/KPPU-L/2010 dalam jangka waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal 03 September 2010 sampai dengan 19 Oktober 2010 (vide bukti A37); --- 14.3.14 Menimbang bahwa untuk melaksanakan Sidang Majelis Komisi, Komisi menerbitkan Keputusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 327/KPPU/Kep/VIII/2010 tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi dalam Sidang Majelis Komisi Perkara Nomor 21/KPPU-L/2010 (vide bukti A38); --- 14.3.15 Menimbang bahwa untuk membantu Majelis Komisi dalam Sidang Majelis Komisi maka Sekretariat Jenderal menerbitkan Surat Tugas Nomor 1330/SJ/ST/VIII/2010 tanggal 31 Agustus 2010 (vide bukti

A39); --- 14.3.16 Menimbang bahwa untuk membantu Majelis Komisi dalam Sidang

Majelis Komisi maka Sekretariat Jenderal menerbitkan Surat Tugas Nomor 1331/SJ/ST/VIII/2010 tanggal 31 Agustus 2010 (vide bukti A40); --- 14.3.17 Menimbang bahwa untuk membantu Majelis Komisi dalam Sidang

(22)

halaman 22 dari 40

terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan yang pada pokoknya menyatakan sebagai berikut; --- 14.3.18.1 Pembelaan Terlapor I (vide bukti A53); --- 14.3.16.1.1 Menyatakan bahwa Majelis Komisi dapat

menetapkan mengenai tidak perlu dilakukannya pemeriksaan lanjutan terhadap perkara No. 21/KPPU-L/2010; --- 14.3.16.1.2 Menyatakan permohonan perubahan

perilaku sebagaimana dimungkinkan berdasarkan Pasal 37 ayat (2) UU No. 5 Tahun1999; --- 14.3.18.2 Pembelaan Terlapor II (vide bukti A54); ---

14.3.16.2.1 Menyatakan bahwa Majelis Komisi dapat menetapkan mengenai tidak perlu dilakukannya pemeriksaan lanjutan terhadap perkara No. 21/KPPU-L/2010; --- 14.3.16.2.2 Menyatakan permohonan perubahan

perilaku sebagaimana dimungkinkan berdasarkan Pasal 37 ayat (2) UU No. 5 Tahun1999; --- 14.3.18.3 Pembelaan Terlapor III (vide bukti A55); ---

14.3.16.3.1 Bahwa Terlapor III menolak isi dari laporan dugaan pelanggaran, laporan hasil pemeriksaan pendahuluan dan laporan hasil pemeriksaan lanjutan tim perkara No. 21/KPPU-L/2010; --- 14.3.16.3.2 Bahwa Terlapor III menolak tuduhan

(23)

halaman 23 dari 40

14.3.16.3.4 Bahwa kesamaan isi dan kesalahan penulisan pada metode pelaksanaan terjadi karena metode pelaksanaan yang diajukan dibuat oleh pihak yang pekerjaan sehari-harinya sebagai penerima jasa pengetikan dokumen penawaran tender yang bernama Eci; --- 14.3.16.3.4 Bahwa kesamaan kesalahan penulisan

dalam metode pelaksanaan pekerjaan tidak dapat dikategorikan sebagai suatu indikasi persekongkolan karena penyusunan metode pelaksanaan itu mengacu pada pasal 53 di dalam RKS; --- 14.3.18.4 Pembelaan Terlapor IV (vide bukti A56); --- 14.3.16.4.1 Bahwa tidak benar alamat dan nomor

telepon Terlapor IV sama dengan alamat dan nomor telepon Terlapor III;--- 14.3.16.4.2 Bahwa adanya persamaan kesalahan

pengetikan dalam Metode Pelaksanaan dikarenakan Terlapor IV dan perusahaan yang mengikuti lelang juga meminta jasa

orang sama. Yang biasa membuat dokumen tender di Bengkulu yang bernama Cici; 14.3.16.4.3 Bahwa tidak benar Terlapor IV diminta

(24)

halaman 24 dari 40

14.3.16.5.2 Bahwa setelah dokumen yang diperiksa tersebut benar, maka Panitia meminta PT. Tiara Dita untuk segera membuat surat sanggahan secara tertulis (lampiran sanggahan surat Nomor 065/TD/2009 tanggal 21 Juni); --- 14.3.16.5.3 Bahwa terkait kerancuan tentang tanggal dalam dokumen pengumuman No : PP.005/612/LISDES-BKL/2009 tentang Keputusan Penetapan Pemenang Pelelangan tertanggal 21 Juni 2009 adalah benar, sedangkan dokumen pengumuman No : PP.005/612/LISDES-BKL/2009 tertanggal 22 Juni 2009 terdapat kesalahan pengetikan, seharusnya dokumen pengumuman No : PP.005.A/612/LISDES-BKL/2009 tertanggal 24 Juni 2009; --- 14.3.16.5.4 Bahwa terkait dengan 2 (dua) evaluasi

dengan adanya 2 (dua) berita acara maka

Panitia menyatakan bahwa BAHP.005/LISDES-BKL/2009 tanggal 17

Juni 2009 dengan pemenang PT. Santi Abadi Mandiri, sedangkan untuk pemenang PT. Tiara Dita ditulis BAHP.005/LISDES-BKL/2009 tanggal 17

Juni 2009, seharusnya BAHP.005.A/LISDES-BKL/2009 tanggal

22 Juni 2009; --- 14.3.16.5.5 Bahwa Panitia menyerahkan bukti

(25)

halaman 25 dari 40

Bahwa pada saat Sidang Majelis berlangsung, Terlapor III membawa surat keterangan yang berasal dari DPD AKLI yang menyatakan bahwa DPD AKLI Sumatera Selatan mengakui kesalahan dalam hal penulisan alamat PT. Sahabat Tehnik. Sebagaimana diketahui dalam SP.PJT Nomor 5008/C/026/2009 tanggal 23 Maret 2009, alamat yang tertulis adalah Jl. Lingkaran I No. 306 B 15 Illir Palembang 30124 dan seharusnya alamat PT. Sahabat Tehnik adalah di Jl. R.E. Martadinata Nomor 1 B Palembang; (vide bukti A58) --- 14.3.18.7 Keterangan Saksi M. Yusrizal dalam Sidang Majelis; 14.3.16.4.4 Bahwa Yusrizal diutus oleh Direktur Utama

untuk mendaftar pada lelang DL 05 bersama dengan dua staf PT. Sahabat Tehnik yang lain. Yaitu Sdr Novri dan Sdr Depantri (vide bukti B28); --- 14.3.16.4.5 Bahwa Yusrizal menyatakan keterangannya

didalam Pemeriksaan terkait dengan penerimaan fee sebesar Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah) adalah tidak benar. Yusrizal merasa terpojokkan oleh Tim

Pemeriksa sehingga tidak berpikir dengan jernih (vide bukti B28); --- 14.3.16.4.6 Bahwa dalam proses pendaftaran lelang

tersebut, Yusrizal menyatakan tidak pernah balik ke Palembang (vide bukti B28); --- 14.3.19 Menimbang bahwa selanjutnya Majelis Komisi menilai telah

(26)

halaman 26 dari 40 TENTANG HUKUM

15.Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan (selanjutnya disebut “LHPL”), Tanggapan/Pembelaan/Pendapat para Terlapor, BAP, surat-surat dan dokumen-dokumen dan alat bukti lainnya dalam perkara ini, Majelis Komisi menilai, menyimpulkan dan memutuskan perkara berdasarkan bukti yang cukup tentang telah terjadi atau tidak terjadinya pelanggaran yang dilakukan oleh para Terlapor dalam perkara a quo yaitu sebagai berikut : --- 15.1 Tentang Dugaan Pelanggaran; --- 15.1.1 Bahwa Tim Pemeriksa dalam LHPL pada pokoknya menyimpulkan bahwa terdapat bukti yang cukup terjadinya persekongkolan tender pada pelelangan Pembangunan Jaringan Distribusi DL.005/LISDES-BKL/2009 baik secara horizontal yang dilakukan diantara PT. Tiara Dita, PT. Budazakarya Andria, PT. Arjuna Mas Abadi dan PT. Sahabat Teknik serta secara vertikal yang dilakukan oleh Panitia Tender untuk memenangkan PT. Tiara Dita sebagai pemenang tender--- 15.2 Tentang Identitas Terlapor; --- 15.2.1 Bahwa Majelis Komisi sependapat dengan fakta mengenai identitas

Terlapor dalam LHPL dan secara mutatis mutandis menjadi bagian dalam pertimbangan hukum Majelis Komisi;---

15.2.2 Bahwa PT. Tiara Dita, PT. Budazakarya Andria, PT. Arjuna Mas Abadi, PT. Sahabat Teknik merupakan peserta Pengadaan Pekerjaan Pembangunan Jaringan Distribusi pada Satuan Kerja Listrik Pedesaan Bengkulu di Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Listrik Perdesaan Bengkulu Tahun Anggaran 2009; --- 15.2.3 Bahwa Panitia tender yang terdiri dari Suprabowo (Ketua,

(27)

halaman 27 dari 40

PLN (Persero) Untuk Pelimpahan Dari Direktur Utama Selaku Kuasa Pengguna Anggaran/Barang (KPA/KPB) Pada Satuan Kerja Listrik Perdesaan Nomor 130.K/DIR/2009 tentang Pembentukan Panitia Pengadaan Barang/Jasa Dan Panitia Penerima Barang/Jasa Pada Satuan Kerja Listrik Perdesaan Tahun Anggaran 2009 tanggal 06 Mei 2009; --- 15.3 Tentang Obyek Tender dan Pagu Anggaran; --- 15.3.1 Bahwa obyek tender dalam perkara ini adalah Pengadaan Pekerjaan

Pembangunan Jaringan Distribusi pada Satuan Kerja Listrik Perdesaan Bengkulu di Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Listrik Perdesaan Bengkulu Tahun Anggaran 2009 paket DL. 005/LISDES-BKL/2009 untuk lokasi Kabupaten Muko Muko (Kecamatan Teras Terunjam, Kecamatan Teramang Jaya, Desa Bukit Makmur, Desa Bandar Jaya. Desa Sido Makmur dan Desa Perenyah), Kabupaten Benteng (Kecamatan Tabah Penanjung, Kecamatan Pagar Jati, Desa Datar Lebar, Desa Karang Are dan Desa Lubuk Puar) dan Kabupaten Rejang Lebong (Kecamatan Put dan Desa Bukit Batu); --- 15.3.2 Nilai pagu untuk paket DL. 005/LISDES-BKL/2009 adalah sebesar Rp. 3.073.523.000,- (tiga milyar tujuh puluh tiga juta lima ratus dua

puluh tiga ribu rupiah); --- 15.3.3 Sumber dana berasal dari APBN Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Listrik Perdesaan Bengkulu Tahun Anggaran 2009; --- 15.4 Tentang Penyusunan Dokumen;

(28)

---halaman 28 dari 40

15.4.2 Bahwa Tim Pemeriksa, dalam LHPL menyatakan panitia tidak memberikan contoh/lampiran terkait Metode Pelaksanaan kepada peserta lelang; ---15.4.3 Bahwa Tim Pemeriksa, dalam LHPL mendapatkan pengakuan dari

M. Yusrizal yang merupakan pimpinan Cabang Bengkulu yang mewakili Terlapor IV dalam tender a quo bahwa dokumen metode pelaksanaan dari Terlapor IV dibuat oleh Terlapor I;---15.4.4 Bahwa Terlapor I dan Terlapor II tidak melakukan pembelaan atau

sanggahan terkait dengan fakta penyusunan metode pelaksanaan pada dokumen teknis dan kualifikasi;---15.4.5 Bahwa Terlapor III dalam pembelaannya pada pokoknya

menyatakan kesamaan isi dan kesalahan penulisan pada metode pelaksanaan terjadi karena metode pelaksanaan yang diajukan dibuat oleh pihak yang pekerjaan sehari-harinya sebagai penerima jasa pengetikan dokumen penawaran tender yang bernama Eci; ---15.4.6 Bahwa Terlapor III dalam pembelaannya menyatakan kesamaan

kesalahan penulisan dalam metode pelaksanaan pekerjaan tidak dapat dikategorikan sebagai suatu indikasi persekongkolan karena penyusunan metode pelaksanaan itu mengacu pada pasal 53 di dalam RKS; ---15.4.7 Bahwa Majelis Komisi menilai dengan tidak adanya

contoh/lampiran terkait Metode Pelaksanaan yang ada dalam dokumen tender kepada peserta tender seharusnya metode pelaksanaan dari tiap peserta tender berbeda satu dengan yang lain, karena metode pelaksanaan merupakan salah satu persyaratan dalam tender yang harus dipenuhi dan merupakan penilaian dalam tender; ---15.4.8 Bahwa Majelis Komisi menilai tidak adanya pembelaan dan

(29)

halaman 29 dari 40

metode pelaksanaan dari Dokumen Teknis dan Kualifikasi para Terlapor dalam tender a quo;

---15.4.9 Bahwa Majelis menilai, Pasal 53 RKS yang menurut Terlapor IV merupakan acuan dalam penyusunan metode pelaksanaan sama sekali tidak memuat format seperti metode pelaksanaan yang dibuat oleh masing-masing Terlapor; ---15.4.10 Bahwa dengan demikian Majelis Komisi menyimpulkan Terlapor I,

Terlapor II, Terlapor III, dan Terlapor IV telah melakukan persekongkolan tender melalui pembuatan dokumen penawaran secara bersama-sama ; ---15.5 Tentang Kepemilikan Silang; ---

15.5.1 Bahwa Tim Pemeriksa dalam LHPL menemukan fakta adanya kesamaan pengurus (komisaris) dan kesamaan orang pada kepemilikan saham PT. Tiara Dita dan PT.Budazakarya Andria yaitu atas nama Hj. Surila Dewi; ---15.5.2 Bahwa Tim Pemeriksa dalam LHPL menemukan fakta alamat

kantor PT Budazakarya Andria merupakan alamat dari rumah dari Sdr. Beny Amir dan Befriany.BN yang merupakan Direktur dari PT Tiara Dita; ---15.5.3 Bahwa Tim Pemeriksa dalam LHPL menemukan fakta adanya

kesamaan alamat dan nomor telepon serta faximili antara PT.

Arjuna Mas Abadi dan PT. Sahabat Teknik. Kesamaan alamat yang dimaksud adalah pada Jl. Lingkaran I No. 306 B, Ilir, Palembang sebagaimana tertera pada Lembar Surat Penetapan Penanggung Jawab Teknik (SP-PJT) atas nama Nofri Abdi selaku Penjatek Elektrikal PT. Sahabat Teknik dan Lembar Surat Penetapan Penanggung Jawab Teknik (SP-PJT) atas nama Soewadji Penjatek Elektrikal PT. Arjuna Mas Abadi;---15.5.4 Bahwa Terlapor I dan Terlapor II tidak melakukan pembelaan atau

(30)

---halaman 30 dari 40

15.5.5 Bahwa Terlapor III dan Terlapor IV dalam pembelaannya menyangkal terdapat alamat yang sama serta nomor faximili yang sama antara Terlapor III dan Terlapor IV; ---15.5.6 Bahwa dalam pembelaannya Terlapor III melampirkan surat

keterangan yang berasal dari DPD AKLI yang menyatakan bahwa DPD AKLI Sumatera Selatan mengakui kesalahan dalam hal penulisan alamat PT. Sahabat Tehnik. Sebagaimana diketahui dalam SP.PJT Nomor 5008/C/026/2009 tanggal 23 Maret 2009, alamat yang tertulis adalah Jl. Lingkaran I No. 306 B 15 Illir Palembang 30124 dan seharusnya alamat PT. Sahabat Tehnik adalah di Jl. R.E. Martadinata Nomor 1 B Palembang;---15.5.7 Bahwa Majelis Komisi menilai tidak adanya pembelaan dan

sanggahan dari Terlapor I dan Terlapor II terkait kepemilikan silang diantara Terlapor I dan Terlapor II merupakan bukti yang memperkuat adanya kepemilikan silang diantara Terlapor I dan Terlapor II; ---15.5.8 Bahwa Majelis Komisi menilai dengan adanya Surat dari DPD

AKLI Sumatera Selatan, Majelis Komisi sependapat dengan pembelaan dari terlapor III dan Terlapor IV terkait dengan kepemilikan silang diantara Terlapor III dan Terlapor IV;---15.5.9 Bahwa dengan demikian Majelis Komisi menyimpulkan bahwa

terdapat kepemilikan silang diantara Terlapor I dan Terlapor II. Sementara itu, Majelis Komisi menyimpulkan tidak terbukti adanya kepemilikan silang diantara Terlapor III dan Terlapor IV;---15.6 Tentang Peserta Pendamping;---

15.6.1 Bahwa Tim Pemeriksa dalam LHPL mendapatkan pengakuan dari Terlapor IV yang diminta untuk menjadi peserta pendamping oleh Terlapor I dengan imbalan uang sebesar Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah);---15.6.2 Bahwa Terlapor I tidak melakukan pembelaan atau sanggahan

(31)

---halaman 31 dari 40

15.6.3 Bahwa Terlapor IV dalam pembelaannya menyatakan tidak benar jika Terlapor IV diminta menjadi peserta pendamping oleh Terlapor I; ---15.6.4 Bahwa dalam Sidang Majelis, M. Yusrizal yang merupakan

pimpinan Cabang Terlapor IV dan mewakili Terlapor IV dalam proses tender menyatakan keterangannya didalam Pemeriksaan terkait dengan penerimaan fee sebesar Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah) adalah tidak benar; ---15.6.5 Bahwa dalam Sidang Majelis, M. Yusrizal menyatakan bahwa

dirinya diutus bersama 2 (dua) staf yang lain oleh Direktur Utama Terlapor IV untuk mengikuti proses tender a quo;--- 15.6.6 Bahwa 2 (dua) staf yang ikut bersama dengan M. Yusrizal bernama

Novri dan Depantri. Sementara Direktur Utama Terlapor IV bernama Defi Oni;---15.6.7 Bahwa dalam Sidang Majelis, M. Yusrizal menyatakan bahwa

dirinya tidak pernah kembali ke Palembang selama proses tender a quo berlangsung;---15.6.8 Bahwa Tim Pemeriksa dalam LHPL mendapatkan fakta M.

Yusrizal yang mewakili terlapor IV dalam proses tender a quo

belum membuat metode pelaksanaan. Metode pelaksanaan Terlapor IV baru dibuat di Bengkulu;

---15.6.9 Bahwa dalam dokumen metode pelaksanaan dari Dokumen Teknis dan Kualifikasi Terlapor IV terdapat tandatangan dari Direktur Utama yakni Defi Oni;---15.6.10 Bahwa Majelis Komisi menilai, berdasarkan kronologis fakta yang

(32)

---halaman 32 dari 40

15.6.11 Bahwa Majelis Komisi menilai tidak adanya pembelaan dan sanggahan dari Terlapor I terkait permintaan Terlapor I kepada Terlapor IV untuk menjadi peserta pendamping dalam tender a quo

merupakan bukti yang memperkuat posisi Terlapor IV sebagai peserta pendamping; ---15.6.12 Bahwa dengan demikian Majelis Komisi menyimpulkan

keikutsertaan Terlapor IV dalam tender a quo hanya menjadi peserta pendamping menunjukkan adanya bukti terjadinya persaingan semu; ---15.7 Tentang Perubahan Pemenang dan Evaluasi Ulang; ---

15.7.1 Bahwa Tim Pemeriksa dalam LHPL mendapatkan fakta sebelum Panitia mengumumkan dan menetapkan Terlapor I sebagai pemenang tender, Panitia telah mengumumkan jika yang menjadi pemenang tender a quo adalah PT. Santy Abadi Mandiri; ---15.7.2 Bahwa dalam LHPL Panitia mengakui sebelum menetapkan

Terlapor I sebagai pemenang, sebelumnya telah mengumumkan PT. Santy Abadi Mandiri sebagai pemenang; ---15.7.3 Bahwa dalam LHPL Panitia menyatakan dalam dokumen

penawarannya, PT. Santy Abadi Mandiri tidak melampirkan Metode Pelaksanaan dan Sistem Pengawasan Mutu; ---15.7.4 Bahwa Tim Pemeriksa dalam LHPL mendapatkan fakta bahwa

kronologis perubahan pemenang terjadi setelah diadakan evaluasi ulang. Evaluasi ulang diadakan setelah Terlapor I yang diwakili oleh Elvan mendatangi kantor Panitia untuk melakukan sanggahan secara lisan setelah menerima sanggahan Terlapor I secara lisan tersebut, Panitia bersama-sama dengan Terlapor I melakukan evaluasi dokumen PT. Santy Abadi Mandiri. Menurut Panitia setelah melakukan analisa secara bersama tersebut, diketahui PT. Santy Abadi Mandiri tidak melampirkan Metode Pelaksanaan dan Sistem Pengendali Mutu dalam dokumen penawarannya; ---15.7.5 Bahwa Tim Pemeriksa dalam LHPL menyatakan adanya kerancuan

(33)

halaman 33 dari 40

005/512/LISDES-BKL/2009 tentang Keputusan Penetapan Pemenang Pelelangan tertanggal 21 Juni 2009 yang ditandatangani oleh Ketua Panitia lelang yakni Suprabowo dan Pengumuman No:PP.005/612/LISDES-BKL/2009 tertanggal 22 Juni 2009 tentang Keputusan Penetapan Pemenang Pelelangan untuk Pembangunan Jaringan Distribusi DL.005/LISDES-BKL/2009 maka terdapat kerancuan dalam hal kronologis (tanggal) waktu;---15.7.6 Bahwa Tim Pemeriksa dalam LHPL menyatakan jeda waktu antara

tanggal pengumuman pertama yang memenangkan PT. Santy Abadi Mandiri, yakni tanggal 21 Juni 2009 dan pengumuman kedua yang memenangkan Terlapor I, yakni pada tanggal 22 Juni 2009 menunjukkan perubahan dilakukan tiba-tiba tanpa dilalui dengan proses yang seharusnya dilakukan;---15.7.7 Bahwa Terlapor I tidak melakukan pembelaan atau sanggahan

terkait dengan adanya evaluasi ulang yang dilakukan secara bersama dengan Panitia; ---15.7.8 Bahwa Terlapor V dalam pembelaannya menyatakan memang

benar Panitia bersama dengan Sdr Elvan dari PT. Tiara Dita dan atas sepengetahuan PT. Santi Abadi Mandiri melakukan pemeriksaan berkas ulang; ---15.7.9 Bahwa Terlapor V dalam pembelaannya menyatakan setelah

dokumen yang diperiksa tersebut benar, maka Panitia meminta PT. Tiara Dita untuk segera membuat surat sanggahan secara tertulis (lampiran sanggahan surat Nomor 065/TD/2009 tanggal 21 Juni 2009); ---15.7.10 Bahwa Terlapor V dalam pembelaannya menyatakan, terkait

(34)

2009;---halaman 34 dari 40

15.7.11 Bahwa Terlapor V dalam pembelaannya terkait 2 (dua) evaluasi, dengan adanya 2 (dua) berita acara, menyatakan bahwa BAHP.005/LISDES-BKL/2009 tanggal 17 Juni 2009 dengan pemenang PT. Santi Abadi Mandiri, sedangkan untuk pemenang PT. Tiara Dita ditulis BAHP.005/LISDES-BKL/2009 tanggal 17 Juni 2009, seharusnya BAHP.005.A/LISDES-BKL/2009 tanggal 22 Juni 2009; ---15.7.12 Bahwa Majelis Komisi sebelum menilai perlu melihat dokumen-dokumen dalam tender a quo dan menemukan fakta-fakta sebagai berikut :

15.7.12.1 Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen No. SPPBJ.005/612/612/LISDES-BKL/2009 tentang Penetapan Pemenang Pelelangan yaitu PT. Tiara Dita

sebagai pemenang pelelangan tertanggal 19 Juni 2009;---15.7.12.2 Surat Panitia Nomor : LP.005/LISDES-BKL/2009

tentang Usulan Calon Pemenang Pelelangan yaitu PT. Tiara Dita sebagai pemenang tertanggal 18 Juni 2009; ---15.7.12.3 Dokumen Berita Acara Hasil Pelelangan,

BAHP.005/LISDES-BKL/2009 yang pada kesimpulannya Panitia menetapkan PT. Tiara Dita sebagai calon pemenang pelelangan tertanggal 17 Juni

2009; ---15.7.12.4 Dokumen Pengumuman No:

PP.005/512/LISDES-BKL/2009 tentang Keputusan Penetapan Pemenang Pelelangan yaitu PT. Santi Abadi Mandiri sebagai calon pemenang tertanggal 21 Juni 2009; ---15.7.12.5 Dokumen Berita Acara Hasil Pelelangan,

(35)

---halaman 35 dari 40

15.7.13 Bahwa Majelis Komisi menilai evaluasi ulang yang dilakukan oleh Terlapor I dan Terlapor V secara bersama-sama melanggar ketentuan yang diatur dalam Pasal 28 ayat (3) Keppres 80 Tahun 2003; ---15.7.14 Bahwa dengan demikian Majelis Komisi menyimpulkan Terlapor I

dan Terlapor V melakukan evaluasi ulang secara bersama melanggar ketentuan Pasal 28 ayat (3) Keppres 80 Tahun 2003; --- 15.7.15 Bahwa Majelis Komisi menilai, terdapat kerancuan kronologis

dalam tender a quo, terutama dalam proses evaluasi ulang dan perubahan pemenang; ---15.7.16 Bahwa Majelis Komisi menyimpulkan evaluasi ulang dan

perubahan pemenang dilakukan oleh Terlapor V secara tiba-tiba dan tidak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Keppres No. 80 Tahun 2003; ---15.8 Menimbang bahwa dalam Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999

menyatakan

Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur dan atau menentukan pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan

terjadinya persaingan usaha tidak sehat” --- 15.9 Menimbang bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut dan dikaitkan dengan

dugaan pelanggaran terhadap ketentuan pasal 22 Undang-undang Nomor 5

Tahun 1999, maka Majelis Komisi menilai pemenuhan unsur-unsur pasal sebagai berikut: --- 15.9.1 Unsur Pelaku Usaha; --- 15.9.1.1 Bahwa yang dimaksud pelaku usaha berdasarkan Pasal 1 angka 5 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 adalah

orang perorangan atau badan usaha, baik yang

berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum yang

didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan

dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik

sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian,

menyelenggarakan berbagai kegiatan usaha dalam

(36)

halaman 36 dari 40

15.9.1.2 Bahwa pelaku usaha yang dimaksud dalam perkara ini adalah PT. Tiara Dita, PT. Budazakarya Andria, PT. Arjuna Mas Abadi dan PT. Sahabat Teknik; --- 15.9.1.3 Bahwa dengan demikian unsur pelaku usaha terpenuhi; 15.9.2 Unsur Bersekongkol untuk Mengatur dan/atau Menentukan

Pemenang Tender; --- 15.9.2.1 Bahwa yang dimaksud dengan bersekongkol

berdasarkan Pedoman Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 adalah kerjasama yang dilakukan oleh pelaku usaha dengan pihak lain atas inisiatif siapapun

dan dengan cara apapun dalam upaya memenangkan

peserta tender tertentu; ---15.9.2.2 Bahwa berdasarkan Pedoman Pasal 22 Undang-undang

Nomor 5 Tahun 1999, persekongkolan dapat terjadi dalam tiga bentuk, yaitu persekongkolan horizontal, persekongkolan vertikal, dan gabungan dari persekongkolan horizontal dan vertikal; ---15.9.2.3 Bahwa yang dimaksud dengan persekongkolan

horizontal adalah persekongkolan yang terjadi antara pelaku usaha atau penyedia barang dan jasa dengan sesama pelaku usaha atau penyedia barang dan jasa

(37)

halaman 37 dari 40

15.9.2.4 Persekongkolan Horizontal; ---15.9.2.5 Bahwa terdapat bukti Terlapor I, Terrlapor II, Terlapor

III, dan Terlapor IV menyusun dokumen penawaran secara bersama-sama sebagaimana diuraikan dalam butir 15.4 Bagian Tentang Hukum; ---15.9.2.6 Bahwa terdapat bukti adanya kepemilikan silang

diantara Terlapor I dan Terlapor II sebagaimana diuraikan dalam butir 15.5 Bagian Tentang Hukum; ---15.9.2.7 Bahwa terdapat bukti Terlapor IV hanya sebagai peserta

pendamping atas permintaan Terlapor I dimana hal ini merupakan suatu bentuk persaingan semu sebagaimana diuraikan dalam butir 15.6 Bagian Tentang Hukum; ---15.9.2.8 Bahwa dengan demikian, unsur persekongkolan

horisontal diantara Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III, dan terlapor IV

terpenuhi;---15.9.2.9 Persekongkolan Vertikal; ---15.9.2.10 Bahwa Terlapor V terbukti melakukan evaluasi ulang

dan perubahan pemenang secara tiba-tiba dan tidak sesuai dengan ketentuan yang ada sebagaimana diuraikan dalam butir 15.7 Bagian Tentang Hukum; ---15.9.2.11 Bahwa dengan demikian unsur bersekongkol untuk

mengatur dan atau menentukan pemenang tender terpenuhi; --- 15.9.3 Unsur Pihak Lain; --- 15.9.3.1 Bahwa berdasarkan Pedoman Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 yang dimaksud dengan pihak lain adalah para pihak (vertikal dan horizontal) yang terlibat dalam proses tender yang melakukan persekongkolan tender baik pelaku usaha sebagai peserta tender dan atau subjek hukum lainnya yang terkait dengan tender tersebut; --- 15.9.3.2 Bahwa pihak lain dalam perkara ini adalah PT.

(38)

halaman 38 dari 40

Sahabat Teknik dan Panitia Pengadaan Pekerjaan Pembangunan Jaringan Distribusi pada Satuan Kerja Listrik Pedesaan Bengkulu di Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Listrik Perdesaan Bengkulu Tahun Anggaran 2009; --- 15.9.3.3 Bahwa dengan demikian, unsur pihak lain terpenuhi; --- 15.9.4 Persaingan Usaha Tidak Sehat; --- 15.9.4.1 Bahwa yang dimaksud dengan persaingan usaha tidak sehat yang ditetapkan dalam Pasal 1 angka 6 Undang-undang No. 5 Tahun 1999 adalah persaingan antara pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang dilakukan dengan cara tidak jujur atau melawan hukum atau menghambat persaingan usaha; --- 15.9.4.2 Bahwa Terlapor I, Terlapor II, terlapor III, terlapor IV, dan terlapor V telah melakukan upaya mengatur proses tender untuk memenangkan Terlapor I dalam tender a quo sebagaimana diuraikan dalam butir 15.4, 15.5, 15.6, dan 15.7 Bagian Tentang Hukum; --- 15.9.4.3 Bahwa dengan demikian, unsur persaingan usaha tidak

sehat terpenuhi; --- 16.Menimbang bahwa sebagaimana tugas Komisi yang dimaksud dalam Pasal 35 huruf

e Undang-undang No. 5 Tahun 1999, Majelis Komisi merekomendasikan kepada Komisi untuk memerintahkan kepada atasan langsung Panitia guna memberikan sanksi administratif kepada Panitia karena telah melanggar Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999; --- 17.Menimbang bahwa perkara ini tidak dalam ruang lingkup kegiatan dan atau

perbuatan dan atau perjanjian yang dikecualikan sebagaimana dimaksud Pasal 50 huruf a Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999; --- 18.Menimbang bahwa Terlapor I, Terlapor III, Terlapor IV dan Terlapor V

(39)

halaman 39 dari 40

19.Menimbang bahwa Terlapor II menunjukkan sikap tidak kooperatif pada saat proses pemeriksaan; --- 20.Menimbang bahwa berdasarkan fakta dan kesimpulan di atas, serta dengan mengingat Pasal 43 ayat (3) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999, Majelis Komisi: ---

MEMUTUSKAN

1. Menyatakan Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III, Terlapor IV dan Terlapor V, terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 22 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat; ---2. Menghukum Terlapor I untuk membayar denda sebesar Rp. 75.000.000

(Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); ---3. Menghukum Terlapor II untuk membayar denda sebesar Rp. 25.000.000,-

(Dua Puluh Lima Juta Rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); --- 4. Menghukum Terlapor III untuk membayar denda sebesar Rp. 25.000.000,-

(Dua Puluh Lima Juta Rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); --- 5. Menghukum Terlapor IV untuk membayar denda sebesar Rp. 25.000.000,-

(40)

halaman 40 dari 40

setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); --- 6. Menghukum Terlapor V untuk membayar denda sebesar Rp. 150.000.000,- (Seratus Lima Puluh Juta Rupiah) yang dibebankan kepada PT. PLN (Persero) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); --- Demikian putusan ini ditetapkan melalui musyawarah dalam Sidang Majelis Komisi pada hari Selasa tanggal 19 Oktober 2010 dan dibacakan di muka persidangan yang dinyatakan terbuka untuk umum pada hari yang sama oleh Majelis Komisi yang terdiri dari Dr. Sukarmi, S.H., M.H, sebagai Ketua Majelis, Dr. Ir. Benny Pasaribu, MEc. dan Ir. Dedie Martadisastra, S.E., MM. masing-masing sebagai Anggota Majelis, dengan dibantu oleh Dewi Meryati, S.Kom sebagai Panitera. ---

Ketua Majelis, ttd

Dr. Sukarmi, S.H., M.H

Anggota Majelis ttd

Dr. Ir. Benny Pasaribu, MEc.

Anggota Majelis ttd

Ir. Dedie S. Martadisastra, S.E., MM.

Panitera, ttd

Dewi Meryati, S.Kom.

Salinan sesuai dengan aslinya:

SEKRETARIAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Plt. Sekretaris Jenderal,

Referensi

Dokumen terkait

Bila Penyedia Jasa gagal menyiapkan As Built Drawing sampai batas toleransi yang diberikan PPK maka PPK bisa menunjuk orang atau pihak lain untuk membuat As

Hasil uji tersebut diperkuat dengan hasil perhitungan koefisien determinasi yaitu sebesar 21% artinya adalah variabel minat beli dapat dijelaskan oleh variabel

Djika pemakai pesawat uap bertentangan dengan pendapat pegawai pengawas jang bersangkutan jang diberitahukan kepadanja, berpendapat bahwa tidak ada tjukup alasan baik

dilanjutkan dilanjutkan Tidak dilanjutkan Tidak - Spesifikasi Barang/produk yang ditawarkan kurang dari atau tidak sesuai dengan spesifikasi barang /produk yang dipersyaratkan,

Oleh karena itu Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Barat sebagai pengendali harga perlu dibantu untuk mengidentifikasi pola fluktuasi harga ayam broiler di lima

Kedua orang tua tercinta yaitu Papa Sutoyo Wilianto dan Mama Indrawati yang selalu memberikan dukungan, doa serta materi sehingga pendidikan Apoteker di Profesi

Peneltian ini bertujuan: (1) menganalisis struktur ukuran ikan cakalang yang tertangkap di daerah rumpon pada perairan Teluk Bone (2) menganalisis kondisi biologi

Berdasarkan uraian diatas bahwa kesadaran tidak ada hubungannya dengan kemauan membayar pajak dan pemahaman wajib pajak UMKM masih minim, maka peneliti melakukan