• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEP 212 PJ 2014 Pemindahan WP dari KPP PMB dan KPP Madya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEP 212 PJ 2014 Pemindahan WP dari KPP PMB dan KPP Madya"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Disalin kembali oleh http://syafrianto.blogspot.com. Penulis tidak bertanggungjawab atas kesalahan ketik. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-212/PJ/2014

TENTANG

PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DARI KANTOR PELAYANAN PAJAK PERUSAHAAN MASUK BURSA DAN KANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan diIakukannya evaluasi terhadap Wajib Pajak

yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus dan Kantor Pelayanan Pajak Madya;

b. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 2 ayat (3) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Pemindahan Wajib Pajak dari Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa dan Kantor Pelayanan Pajak Madya;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata

Cara Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4999);

2. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-28/PJ/2012 tentang Tempat Pendaftaran dan/atau Pelaporan Usaha bagi Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar, Kantor Pelayanan Pajak di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus, dan Kantor Pelayanan Pajak Madya sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-13/PJ/2014;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG

PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DARI KANTOR PELAYANAN PAJAK PERUSAHAAN MASUK BURSA DAN KANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA.

KESATU : Memindahkan Wajib Pajak sebagaimana tercantum dalam kolom (2) dan (3)

yang semula terdaftar dan melaporkan usahanya pada Kantor Pelayanan Pajak sebagaimana tercantum pada kolom (4) ke Kantor Pelayanan Pajak sebagaimana tercantum pada kolom (5) Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini.

KEDUA : Apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam Lampiran Keputusan

(2)

Disalin kembali oleh http://syafrianto.blogspot.com. Penulis tidak bertanggungjawab atas kesalahan ketik.

KETIGA : Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari

2015.

Salinan Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini disampaikan kepada: 1. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak;

2. Para Direktur, Para Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak, Para Tenaga Pengkaji, dan Kepala Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan;

3 Para Kepala Kantor Pelayanan Pajak,

untuk diketahui dan digunakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jakarta,

pada tanggal 25 September 2014 DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

ttd.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Penetapan Hasil Kualifikasi Nomor : 03.27.SS.D15/ULP/SS -V/IX/2013 tanggal 20 September 2013, maka dengan ini kami umumkan Calon Rekanan yang masuk Daftar Pendek

Demikian untuk maklum, dan atas kerjasama yang baik diucapkan terima kasih. Kefamenanu, 02

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis kajian tentang pengaruh komunikasi organisasi, kerjasama tim, dan pengalaman kerja terhadap kinerja

Penelitian ini diharapkan mampu membantu para pembelajar Bahasa Jepang, khususnya di Indonesia, untuk menjelaskan dan memahami persamaan dan perbedaan ~nakerebanaranai,

Apabila perusahaan penjual memiliki tanggung jawab atas kerugian yang diderita pembeli piutang akibat debitur tidak bisa membayar (gagal bayar) maka disebut

probing prompting , sedangkan tes akhir dilakukan untuk melihat kemampuan siswa sesudah menggunakan metode probing prompting. Perbandingan antara tes awal dan tes akhir

Pektin dari buah tersebut dapat diaplikasikan untuk edible film yang berfungsi sebagai pengemas makanan yang ramah lingkungan.. Secara umum edible film

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.2 sebelum pendidikan kesehatan dapat diketahui sebagian besar atau sebanyak 14 siswi (70%) memiliki tingkat pengetahuan