PERANAN KARANG TARUNA DALAM UPAYA PEMBINAAN
KARAKTER GENERASI MUDA DESA BALUKANG II
KECAMATAN SOJOL KABUPATEN
DONGGALA
Oleh :
HIDAYATULLAH A 321 11 042
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tadulako
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PERANAN KARANG TARUNA DALAM UPAYA PEMBINAAN KARAKTER GENERASI MUDA
Permasalahan dan tujuan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan wujud permasalahan generasi muda Desa Balukang II, Peran karang taruna dalam pembinaan karakter generasi muda, Faktor-faktor penghambat kegiatan karang tarauna dalam pembiaan karakter generasi muda, Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian ini di Desa Balukang II Kecamatan Sojol Kabupaten Donggala, Subjek dalam penelitian ini adalah tokoh masyarakat dan pengurus karang taruna Desa Balukang II, dengan menggunakan metode pengumpulan data observasi, dokumentasi, dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa banyaknya masalah yang terjadi pada generasi muda Desa Balukang II sehingga memerlukan pembinaan karakter, bentuk pembinaan karakter yang dilakukan oleh karang taruna seperti pembinaan karakter religius, tanggung jawab, peduli sosial yang sudah berjalan dan cukup baik, adapun faktor penghambat kegiatan pembinaan karakter yang dilakukan oleh karang taruna yaitu faktor internal dan eksternal. Adapun masalah generasi muda Desa balukang II yakni komsumsi miras, narkoba, tawuran, kasus pencurian dan balapan liar. Serta kegiatan pembinaan karakter yang dilakukan oleh karang taruna yakni seperti membentuk RISMA, mengadakan pengajian, mengajak anggota karang taruna dalam gotong royong dan ikut mensukseskan turnamen yang diadakan di Desa Balukang II agar generasi muda Desa Balukang II memliki moral yang baik dalam masyarakat.
Kata kunci: Karang Taruna, Pembinaan Karakter, Generasi Muda
1
Hidayatullah A 321 11 042, Mahasiswa Studi PPKn, Universitas Tadulako Sebagai penulis 1
2
Pembimbing II sebagai penulis 2
3
I. PENDAHULUAN
Karang Taruna secara eksplisit merupakan wadah pembinaan dan pengembangan
generasi muda yang bertujuan untuk mewujudkan generasi muda aktif dalam pembangunan
nasional pada umumnya dan pembangunan bidang kesejahteraan sosial pada khususnya.
Karang Taruna sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Menteri Sosial RI NO.
77/HUK/20104 tentang pedoman dasar Karang Taruna adalah organisasi sosial kemasyarakatan
sebagai wadah dan sarana pengembangan setiap setiap anggota masyarakat yang tumbuh dan
berkembangan atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk msayarakat
terutama generasi muda di wilayah Desa/Kelurahan atau komunitas sederajat dan terutama
bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial.
Karang Taruna adalah organisasi non-partisipan yang memiliki tugas pokok
bersama-sama pemerintah dan komponen masyarakat lainnyadalam menanggulangi permasalahan sosial
khususnya di kalangan generasi muda. Dalam pembangunan kesejahteraan sosial Karang Taruna
terlibat secara aktif dalam penyelenggaraan Pembangunan Sosial, Sistem Jaminan Sosial dan
Pelayanan Kesejahteraan Sosial baik langsung maupun tidak langsung.
Dalam Buku Pedoman Karang taruna (2005:6) 5 menyatakan bahwa:Tugas pokok karang
taruna adalah secara bersama-sama pemerintah dan komponen masyarakat lainnya untuk
menanggulangi berbagai kesejahteraan sosial terutama yang dihadapi generasi muda, baik
yang bersifat preventif, rehabilitatif maupun pengembangan potensi generasi mudadi
lingkunganya
Arah pembangunan kesejahteraan sosial tersebut identik dengan pengembangan dan
pelaksanaan Pendidikan Luar Sekolah sebagai salah satu subsistem Pendidikan Nasional.
Dimana sasaran yang hendak dicapai adalah kebutuhan dan kesejahteraan sosial sebagai dampak
pelaksanaan pembangunan nasional termasuk dampaknya pada generasi muda. Dalam hal ini
pembangunan nasional dapat di katakan sebagai gejala manusiawi, gejala sosial, dan gejala
budaya yang senantiasa tergiring kearah sasaran yakni bagi kesejahteraan sosial.
4
PeraturanMenteri RI Nomor: 77/HUK/2010 TentangPedomanDasarkarangTaruna
5
1.1. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan peneliti, maka permasalahyan yang di kaji
pada penelitian ini adalah:
1. Bagaimana wujud permasalahan generasi muda desa Balukang II sehingga memerlukan
pembinaan karakter ?
2. Bagaimana bentuk peranan Karang Taruna dalam pembinaan karakter generasi muda di
Desa Balukang II ?
3. Bagaimana hambatan Karang taruna dalam melakukan pembinaan karakter generasi
muda di Desa Balukang II?
1.2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui wujud permasalahan generasi muda yang ada di Desa Balukang II.
2. Untuk mengetahui peranan karang taruna dalam pembinaan karakter generasi muda yang
ada di Desa Balukang II.
3. Untuk mengetahui hambatan karang taruna Desa Balukang II dalam melakukan
pembinaan karakter.
II. METODE PENELITIAN 1) Jenis Penelitian
Pada penelitian inimenggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Jenis penelitian di
gunakan karena dapat menjelaskan atau menggambarkan berbagai fenomena di lapangan,
melalui kata-kata dalam tulisan dan menjelaskan dengan detail permasalahan yang ada di
lapangan. Menurut Nusa Putra (59:2013) 6 menjelaskan bahwaPenelitian kualitatif adalah
mencari temukan atau pemaahaman yang mendalam. Mencari temukan itu dilakukan melalui
penelitian lapangan yang mengharuskan peneliti berada di dalam latar atau konteks penelitian,
membangun hubungan dengan banyak orang, mengumpulakan baragam informasi dan mencari
tahu berbagai aktivitas yang dilakukan oleh para subjek dalam latar penelitian.
6
2) Tempat Penelitian
Lokasi penelitian ini bertempat di Desa Balukang II,Kecamatan Sojol, Kabupaten
Donggala yang mana fokus penelitianya adalah peranan karang taruna dalam pembinaan karakter
generasi muda di Desa Balukang II.
3) Subjek Penelitian
Subjek penelitian atau responden adalah orang yang di mintai atau orang yang memberi
keterangan tentang suatu fakta yang ingin kita teliti. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Arikunto
(2006:145) 7 subjek penelitian adalah subjek yang di tuju untuk ditliti oleh peneliti. Jadi, subjek
penelitian itu merupaka sumber informasi yang digali untuk mengungkapkan fakta–fakta di
lapangan.
Berdasarakan penjelasan diatas, maka penentuan subjek dalam penelitian ini digunakan
untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan secara jelas dan mendalam. Penentuan subjek
penelitian atau informan dalam penelitian ini di lakukan dengan cara Purposive Sampling. 8
Purposive Sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang di tentukan dengan
mennyesuaikan tujuan penelitian atau pertimbanngan tertentu denag memperhatikan ciri-ciri dan
karakteristik populasi (Suharsimi Arikunto :2010).
Pengambilan subjek penelitian atau responden dengan menggunakan Proposive Sampling
dinyatakan cocok dengan masalah penelitian yang peneliti bahas, menentukan subjek didasarkan
atas tujuan peneliti dalaam mengungkap masalah yang diangkat dalam penelitian. Subjek
penelitian di tentukan berdasarkan orang yang di anggap paling tahu tentang informasi yang di
butuhkan dalam penelitian, sehingga memudahkan peneliti dalam menulusuri situasi yang
diteliti. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 15 orang yang terdiri dari Kepala Desa, tokoh
masyarakat dan pengurus karang taruna.
7
Arikunto. S. (2006:145). Metodelogi penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara
8
4 Teknik Pengumpulan Data a. Observasi
Observasi Dalam hal ini peneliti mengamati permasalahan yang terjadi pada pemuda
serta mengamati kegiatan apa saja yang dilakukan karang taruna dalam pembinaan karakter.
Dalam kegiatan observasi peneliti melakukan observasi terkait kegiatan pembinaan karakter
yang dilakukan oleh karang taruna dengan tujuan agar dapat mengetahui kegiatan yang
dilakukan oleh karang taruna dalam melaksanakan fungsinya.
b. Wawancara
Pada penelitian ini wawancara di lakukan kepada pengurus inti karang taruna yang
berjumlah 4 orang serta di tambah dan 2orang masyarakatdan, 9 orang tokoh masyarakat dan
pembina karang taruna yaitu Kepala Desa. Dalam hal ini wawancara yang dilakukan oleh
peneliti terkait apa saja bentuk masalah generasi muda serta apakah ada kegiatan pembinaan
karakter yang dilakukan oleh karang taruna.
c. Dokumentasi.
Teknik dokumentasi merupakan salah satu cara untuk mengumpulkan data yang bersifat
dokumen data- data yang diperoleh dengan teknik ini berupa , serta data- data lainnya yang
menunjang tujuan penelitian. Dalam pnelitian ini peneliti mengambil dokumentasi terkait
kegiatan yang dilakukan karang taruna dalam pembinaan karakter, legalitas karang taruna terkait
keberadaan karang taruna serta kegiatan peneliti ketika melakukan wawancara.
5 Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan proses akhir dalam penelitian untuk melakukan olah data dan
mendapatkan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan
Teknik analisis data yang digunakan langkah-langkah sebagaimana yang telah diuraikan oleh
Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2007:337)9 yang mengemukakan bahwa data kualitatif
analisi menggunakan reduksi data , penarikan kesimpulan dan verifikasi (pembuktian
kebenaran).
9
a. Reduksi data adalah kegiatan menajamkan, menggolongkan, mengarahkan dan membuang
yang tidak perlu dan memilih bagian yang penting sesuhai tujuan dari penelitian. Dengan
demikian data yang telah di reduksi akan memberikan gambara yang jelas, dan
mempurmuda peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya
apabila memerluka.
b. Penyajian data diartikan sebagai kegiatan untuk menyusun informasi yang memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data
dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan anatarkategori dan
sejenisnya. Dalam penelitian kualitatif yang paling sering digunakan dalam untuk
penyajian data adalah dengan pesan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplay data,
maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja
selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
c. Penarikan kesimpulan, langkah ini menyangkut interpretasi penelitian, yaitu
menggambarkan maksud dari data yang di tampilkan.
III.HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian
a. Wujud permasalahan generasi muda Desa Balukang II
Berdasarkan hasil wawancara diatas berbagai macam permasalahan yang terjadi pada
generasi muda saat ini suda sangat melampaui batas kenakalan remaja yang mana tingkah laku
mereka banyak meresahkan masayarakat Desa Balukang II. Mulai dari minum alkohol, mencuri,
melempari rumah orang pada saat tengah malam sampai memakai narkoba dan sebagainya sudah
tidak mampu lagi ditoleransi sebagai kenakalan remaja karna tidak hanya diri mereka sendiri
yang menjadi rugi tapi orang yang berada di sekitar mereka ikut merasakan dampak dari
perbuatan mereka.
Kurang mampunya generasi muda saat ini untuk memfilter berbagai macam tindakan yang
mereka lihat sehingga mengakibatkan banyaknya generasi muda yang rusak akibat dari tindakan
mereka, maka dari itu perlu adanya tindakan yang harus dilakukan agar permasalahan generasi
muda ini bisa berkurang. Apalagi dengan beredarnya luasnya narkotika dan sejenisnya
dikalangan generasi muda saat ini yang mana hal tersebut membuat generasi muda penasaran
b. Peranan Karang Taruna Dalam Upaya Pembinaan Karakter Generasi Muda Desa Balukang II
Desa Balukang II merupakan desa yang berbatasan langsung dengan ibu kota kecamatan yang
mana hanya berjarak 1,5 Km saja dari ibu kota kecamatan, sehingga dalam hal pembanguan
Desa Balukang II tidaklah tertinggal seperti halnya pembentukan organisasi karang taruna di
Desa Balukang II, karena organisasi karang tauran merupakan suatu lembaga kepemudaan yang
ada di lingkungan masyarakat desa, yang di dalamnya terdapat kepengurusan yang dipilih
langsung baik secara musawara maupaun pemilihan yang di lakukan oleh pemuda yang ada di
desa.
a. Wadah pembinaan akarakter religuius
Melalui berbagai macam kegiatan keagamaan yang dilakukan karang taruna seperti
melakukan pengajian, mengajaarkan anak-anak untuk membaca Al-Quran dan ta’lim
diharapkan oleh masyarakat dapat membantu dalam hal memperbaiki budi pekerti dan
memberikan ahlak baik dari generasi muda yang ada di Desa Balukang II. Dan salah satu
sayarat untuk membuat kegiatan hari-hari besar yaitu dana. Jika pendanaan tidak ada maka
kegiatan apapu sulit untuk dilaksanakan.
Terkait dengan banyaknya permasalahan yang terjadi pada generasi muda saat ini khususnya
generasi muda yang berada di Desa Balukang II sangat membutuhkan bimbingan dan pembinaan
dibidang keagamaan yang mana yang dilakukan oleh karang taruna yang bekerja sama dengan
pengurus RISMA di tiap-tiap masjid yang ada di Desa Balukang II tersebut sudah cukup baik
walaupun masih ada beberapa kekurangan tapi hal-hal yang mereka lakukan diharapkan mampu
memberi perubahan yang positif kepada generasi muda.Untuk membuat generasi muda
mempunyai ahlak, norma baik yang baik di masyarakat maka yang sangat dibutuhan yakni
pembinaan agama karna setiap manusia sangat-sangat membutuhkan yang namanya agama
apalagi negara kita setiap manusia wajib memliki agama seperti yang tetruan pada sila petama
Pancasila.
b. Wadah Pembinaan Karakter Tanggung Jawab
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dalam menumbuhkan rasa
cukup baik. Karna setiap kegiatan atau ada hal yang dibahas desa pasti karang taruna ikut andil
di dalamnya.
Sebenarnya dalam menumbuhkan rasa tanggung jawab pada setiap orang tidak memerlukan
pembinaan khusus tapi memberikan contoh sikap tanggung jawab kepada orang lain agar sikap
tanggung jawab yang diperlihatkan tersebut menjadi pembelajaran bagi mereka bagaimana rasa
bertanggung jawab. Sikap tanggung jawab itu sangat perlu di ajarkan kepada setiap generasi
muda agar generasi muda itu mampu mempertanggung jawabkan setiap perbuatan yang mereka
lakukan baik secara kelompok maupun individu.
c. Wadah pembinaan karakter peduli sosial
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa karang taruna suda cukup baik dalam
menjalankan kegiatan pembinaan peduli terhadap sosial kepada generasi muda hanya saja masih
berupa bantuan tenaga dan partisipasi dalam gotong royong sedangkan untuk memberi bantuan
materi yang berupa bantuan sembako atau pakaian itu belum ada,dan untuk fokus pada
pembinaan itu para pengurus karang taruna juga kesulitan karana banyak dari pengurus karang
taruna berprofesi sebagai guru, bidan serta masalah yang paling mendasar adalah belum adanya
dana yang diberikan oleh kepala desa, sehingga hal tersebut menjadikan penghambat dalam
melakukan kegiatan-kegitannya.
c. Faktor Penghambat Kegiatan Karang Taruna
Dari hasil wawancara diatas dapat simpulkan bahwa hambatan-hambatan internal dan
external dalam menjalankan kegiatan oleh karang taruna Desa Balukang II, hambatan itu
datang dari para pengurus karang taruna itu sendiri. Kurangnya rasa kebersamaan dari
pengurus karang taruna yang menyebabkab setiap kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
karang taruna tidak sesuhai dengan apa yang direncanakan, salah satu contoh pengurus karang
taruna jarang menghadiri rapat hal tersebut merupakan masalah yang sangat mendasar.
Karena untuk menjalankan suatu kegiatan harus adanya kerja sama diantara pengurus dan
anggota karang taruna.
Hambatan internal yang sangat mendasar yang dialami karang taruna Desa Balukang II
yakni belum dibuatnya SK oleh kepala desa sehingga pengurus karang taruna
belum adanya dana yang diberikan dari desa sehingga kegiatan-kegiatan tersebut yang
seharusnya bias dilaksnakan akhirnya menjadi terhmambat.
2. Analisis
Permasalahan yang terjadi pada generasi muda saat ini di Desa Balukang II suda sangat
melampaui batas kenakalan remaja yang mana tingkah laku mereka banyak meresahkan
masayarakat Desa Balukang II. Mulai dari minum alkohol, mencuri, melempari rumah orang
pada saat tengah malam sampai memakai narkoba dan sebagainya sudah tidak mampu lagi
ditoleransi sebagai kenakalan remaja karna tidak hanya diri mereka sendiri yang menjadi rugi
tapi orang yang berada di sekitar mereka ikut merasakan dampak dari perbuatan mereka.
Masalah itu timbul karena kurang mampunya generasi muda saat ini untuk memfilter
berbagai macam tindakan yang mereka lihat sehingga mengakibatkan banyaknya generasi muda
yang rusak akibat dari tindakan mereka, maka dari itu perlu adanya tindakan yang harus
dilakukan agar permasalahan generasi muda ini bisa berkurang. Apalagi dengan beredarnya
luasnya narkotika dan sejenisnya dikalangan generasi muda saat ini yang mana hal tersebut
membuat generasi muda penasaran untuk mencobanya.
Banyaknya masalah yang telah terjadi kepada generasi muda Desa Balukang II seharusnya
pemerintah desa serta orang tua membuat suatu tindakan untuk mencegah serta mengurangi
masalah-masalah yang terjadi pada generasi muda saat. Tapi pada kenyataaannya orang tua suda
tidak mampu lagi mengkoordinir anaknya sendiri sehingga dibutuhkan yang seseorang atau
sekelompok orang yang lebih faham dengan masalah kepemudaan. Maka dengan demikian
karang taruna sebagai salah satu orgaisasi yang ada di Desa Balukang II diharapkan mampu
memberi kesadaran kepada pemuda denga cara melakuakn pembinaan karakter yang bertujuan
untuk membentuk karakter yang baik.
Karang taruna yang merupakan salah satu organisasi kepemudaan yang ada di Desa Balukang
II sangat berperan penting dalam memperbaiki karakter generasi muda yang ada di Desa
Balukang II. Dalam pembinaan karakter yang dilakukan oleh karang taruna adalah dengan
menanamkan nilai-nilai yang baik pada generasi muda Desa Balukang II, dengan tindakan untuk
melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik dengan manusia, lingkungan Tuhan YME, sehingga
Adapun upaya yang dilakukan karakng taruna dalam melaksanakan pembinaan karakter yang
bersifat prenpentif dan kuratif adalah sebagai berikut:
1. Mengadakan pengajian dan ta’lim di tiap-tiap masjid yang ada di Desa Balukang II
dengan melibatkan anggota RISMA
2. Mengadakan pertemuan dengan pemuda Desa untuk membahas masalah-masalah
kagiatan baik yang berbentuk kegiatan religi maupun umum.
3. Mengajak pemuda Desa Balukang II untuk salalu ikut berpartisipasi pada setiap kegiatan
baik itu bersifat kegiatan pesta maupun kegiatan yang diadakan desa
4. Mengajarkan pemuda untuk selalu bertanggung jawab dengan cara memberi tugas seperti
menyiapkan snack untuk kegiatan pengajian dan menjadikan pemuda desa sebagai panitai
dalam kegiatan turnamen sepak bola dan olaragah lainnya.
Karting taruan sebagai salah satu organisasi kepemudaan yang ada di Desa Balukang II
dalam melaksanakan kegiatanya juga memiliki berbagai hambatan diantarana
a. faktor Internal
salah satu faktor penghambat kegiatan yang dialami karang taruna Desa Balukang II dalam
menjalankan kegiatannya yakni hambatan internal yang mana timbul dari kepengurusan
karang taruna itu sendiri itu sendiri, faktor internal itu sendiri terdiri
1. Kurangnya rasa kebersamaan dari pengurus karang taruna Desa Balukang II yang
menyebabkan kegiatan-kegiatan menjadi terhambat.
2. Belum adanya SK yang dibuat oleh pemerintah desa sehingga pengurus karang taruna
dalam menjalankan kegiatan menjadi terhambat.
b. faktor eksternal
Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan memiliki hambatan baik itu hambatan internal
maupun eksternal begitupun yang dialami oleh karang taruna Desa Balukang II banyaknya
hambatan-hambatan terjadi. Hamabatn eksternal yang dialami karang taruna yakni
1. tidak adanya dukungan dari masyarakat sehingga kegiatan yang diharapkan bisa sukses
menjadi terhambat.
BAB IV PENUTUP A.Kesimpulan
Dari hasil penelitian ditarik kesimpulan serta beberapa saran sebagai berikut.
1. Wujud Permasalahan Generasi Muda Desa Balukang II
Wujud permasalahan generasi muda Desa Balukang II begitu banyak sekali mulai dari
mabuk-mabukan, tawuran, kasus pencurian dan terlibat narkoba. Dengan banyak masalah yang
dibuat oleh generasi muda sehingga sebagian masyarakat menjadi terganggu dengan apa yang
dilakukan oleh para pemuda tersebut. Maka diperlukan pembinaan karakter agar generasi muda
Desa Balukang II ini memeliki karakter yang lebih baik lagi kedepannya dan menjadikan
generasi muda yang lebih menjunjung tinggi nilai dan norma yang berlaku.
2. Peranan Karang Taruna Dalam Upaya Pembinaan Karakter Generasi Muda Desa Balukang II
Karang taruna sebagai organisasi kepemudaan yang ada di Desa Balukang II melakukan
kegiatan pembinaan karakter yang bertujuan untuk membentuk karakter generasi muda yang
lebih baik kedepannya,
a. Pembinaan karakter religius yang dilakukan oleh karang dalam melakukan pembinaan
karakter yang dilaksanakan karang taruna sudah cukup baik hanya ada sebagian kegiatan
pembinaan karakter belum dilaksanakan karena minimnya anggran yang dimiliki oleh
karang taruna. Pembinaan karakter yang dilakukan oleh karang taruna yakni.taruna yakni
dengan membentuk RISMA,mengadakan ta’lim, dan pengajian itu suda cukup baik.
b. Pembinaan karakter tanggung jawab yang dilakukan oleh karang taruna suda cukup baik
dengan memperliharkan sikap tanggung jawab kepada generasi muda seperti
melaksanakn kegiatan sepak bola, membentuk RISMA
c. Pembinaan karakter peduli dan sosial itu yang dilakukan oleh karang taruna Desa
Balukang II dalam melakukan pembinaan kepada generasi muda suda cukup baik seperti
ikut melakukan kerja bakti, gotong royong membantu masayarakat jika ada pesta maupun
kedukaan.
d. Untuk pembinaan Karakter peduli lingkungan karang taruna belum mampumemberikan
pembinaan kepada generasi muda disebabkan karena karang taruna belum mempunyai
cuku anggaran.
A. Hambatan internal yang terdiri dari
2. Belum adanya SK karang tarunayang dibuatkan oleh Kepala Desa Balukang II
B. Hambatan eksternal yang dialami karang taruna
1. kurangnya dana karang taruna dan belum adanya dana yang diberika oleh pemerintah
desa kepada karang taruna
2. kurangnya dukungan dari masayrakat dan banyak masyarakat bermasah bodoh dengan
kegiatan yang dilakukan oleh karang taruna
B.Saran
a. Saran Untuk Karang Taruna Desa Balukang II
1. Karang taruna dalam menjalankan kegiatan–kegiatan seperti pembinaan karakter
seharusnya bekerjasma sesama agar kegiatan itu bisa berjalan dengan baik dan sesuhai
harapan
2. Karang taruna kedepannya lebih memperjelas kegiatan kegiatan dalam pembinaan
karakter generasi muda
3. Karang taruna Desa Balukang II dihrapkan lebih melakukan pendekatan kepada generasi
muda dan menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat Desa Balukang II yang
baik kepada generasi muda agar kegiatan dijalankan berhasil.
4. Diperlukannya kegiatan pelatihan bagi pengurus karang taruna sehingga mempunyai
keahlian dalam melakukan kegiatan pembinaan serta meningkatkan kesejahteraan sosial
bagi pemuda itu sendiri.
b. Saran untuk pemerintah dan masyarakat Desa Balukang II
1. Perlunya perhatian dari pemerintah desa untuk karang karang taruna Desa Balukang II
dalam menjalankan kegiatan-kegiatan pembinaan bagi pemuda seperti penerbitan SK
kepengurusan.
2. Pemerintah perlu mengalokasikan anggaran yang memadai kepada karang taruna Desa
Balukang II sebagai penopang agar setiap kegiatan bisa berjalan dengan baik.
3. Masyarakat Desa Balukang II diharapkan bisa membantu karang taruna dalam
4. Masayrakat Desa Balukang II diharapkn memberikan bantuannya kepada karang taruna
serta membarikan dorongan pada pemuda agar pemuda bisa lebih aktif dalam mengikuti
kegiatan yang dilaksanakan oleh karang taruna.
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto. S. (2006:145). Metodelogi penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara
Nusa Putra (59:2013) MetodePenelitianKualitatifPendidikan. Jakarta. Rajawali Pers
PeraturanMenteri RI Nomor: 77/HUK/2010 TentangPedomanDasarkarangTaruna
Permensos 83/HUK/2005 Tentang Pedoman Dasar Karang Taruna
Sugiyono. (2007) Metode Penelitian Administrasi. Bandung. Alfabeta
Suharsimi Arikunto (2010) metode penelitian. [online]. Tersedia http//widisuharta.weebly.com/