• Tidak ada hasil yang ditemukan

memahami nilai dan norma yang berlaku di masyarakat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "memahami nilai dan norma yang berlaku di masyarakat"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

MEMAHAMI NILAI-NILAI DAN NORMA-NORMA

YANG BERLAKU DI MASYARAKAT

Masayarakat merupakan lingkungan pendidikan non formal yang tidak kalah pentingnya bila dibandingkan dengan pendidikan formal, sebab di dalam masyarakat anak lebih leluasa dan lebih banyak waktu untuk berkembang.

Sekolah sebagai pusat pendidikan, lahir, tumbuh dan berkembang dari dan untuk masyarakat. Sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan perangkat masyarakat.

Pada sisi lain keberadaan sekolah sebagai lembaga sosial yang terletak di tengah-tengah masyarakat memungkinkan pula sekolah menjadi lingkungan pendidikan dengan ciri khas masyarakat belajar di dalamnya.

Dalam hal ini pendidikan di sekolah harus mengenal nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat dan warga negara yang baik.

A. Setiap Orang Terlahir dalam Keadaan Baik.

Bayi lahir di dunia pada dasarnya dalam keadaan baik dan tanpa dosa. Walaupun dia terlahir dari seorang ibu yang berperilaku tidak baik. Manusia terlahir dibekali oleh Tuhan dengan segala potensi kebaikan. Tidak semua orang menyadari bahwa sebenarnya dirinya memiliki potensi. Namun seiring dengan pertumbuhannya, dia bergaul dengan lingkungan. Lingkungan inilah yang ikut mempengaruhi kepribadian, kecerdasan dan segala macam aspek yang dimiliki setiap individu.

B. Pengaruh Lingkungan terhadap Perilaku Manusia.

(2)

kecenderungan remaja tersebut baik, demikian pula sebaliknya. Maka tidak heran apabila ada anak seorang ahli agama, namun anaknya bertingkah laku menyimpang dari ajaran agamanya.

C. Norma-Norma yang Berlaku di Masyarakat.

Setiap individu dalam kehidupan sehari-hari melakukan interaksi dengan individu atau kelompok lainnya. Interaksi sosial mereka juga senantiasa didasari oleh adat dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Misalnya interaksi sosial di dalam lingkungan keluarga , lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan lain sebagainya.

Masyarakat yang menginginkan hidup aman, tenteram, dan damai tanpa gangguan, maka baginya perlu mempunyai pedoman bagi segala tingkah laku manusia dalam pergaulan hidup, sehingga kepentingan masing-masing dapat terpelihara dan terjamin. Setiap anggota masyarakat mengetahui hak dan kewajibannya masing-masing. Tata peraturan itu lazim disebut kaidah ( berasal dari bahasa Arab ) atau norma ( berasal dari bahasa latin ) atau ukuran-ukuran.

Norma-norma itu mempunyai dua macam isi dan menurut isinya berwujud : perintah dan larangan. Apakah yang dimaksud perintah dan larangan menurut isi norma tersebut ? Perintah merupakan kewajiban bagi seseorang untuk berbuat sesuatu oleh karena kibat-akibatnya dipandang baik. Sedangkan larangan merupakan kewajiban bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu oleh karena akibat-akibatnya dipanang tidak baik. Ada bermacam-macam norma yang erlaku di masyarakat. Macam-macam norma yang telah dikenal luas ada empat, yaitu : norma agama, kesusilaan, kesopanan dan hokum.

1. Norma Agama

(3)

2. Norma Kesusilaan

Norma kesusilaan ialah peraturan hidup yang berasal dari suara hati sanubari manusia. Pelanggaran norma kesusilaan ialah pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan. Norma kesusilaan bersifat umum dan universal, dapat diterima oleh seluruh umat manusia. Contoh norma ini di antaranya ialah larangan mencuri milik orang lain, berlaku jujur, atau berbuat baik terhadap sesame manusia.

3. Norma Kesopanan

Norma kesopanan ialah norma yang timbul dan diadakan oleh masyarakat itu sendiri untuk mengatur pergaulan sehingga masing-masing anggota masyarakat saling hormatmenghormati. Akibat dari pelangaran terhadap norma ini ialah dicela sesamanya, karena sumber norma ini adalah keyakinan masyarakat yang bersangkutan itu sendiri.

Hakekat norma kesopanan adalah kepantasan, kepatutan, atau kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Norma kesopanan sering disebut sopan santun, tata krama atau adat istiadat. Norma kesopanan tidak berlaku bagi seluruh masyarakat dunia, melainkan bersifat khusus dan setempat ( regional ) dan hanya berlaku bagi segolongan masyarakat tertentu saja. Apa yang dianggap sopan bagi segolongan masyarakat, mungkin bagi masyarakat lain tidak demikian. Contoh norma ini di antaranya adalah : mendahulukan wanita ketika di dalam kereta api, bus dan lain-lain, terutama wanita yang tua, hamil atau membawa bayi, tidak makan sambil berbicara, tidak meludah di lantai atau di sembarang tempa, orang muda harus menghormati orang yang lebih tua, dan lain-lain.

4. Norma Hukum

(4)

kekuasaan dari luar, yaitu kekuasaan negara. Contoh norma ini di antaranta ialah hukum untuk tidak menghilangkan jiwa/nyawa orang lain, dihukum karena membunuh dengan hukuman setinggi-tinginya 15 tahun, larangan mengganggu ketertiban umum, dan lain-lain. Hukum biasanya dituangkan dalam bentuk peraturan yang tertulis, atau disebut juga perundang-undangan. Perundang-undangan baik yang sifatnya nasional maupun peraturan daerah dibuat oleh lembaga formal yang diberi kewenangan untuk membuatnya. Oleh karena itu, norma hokum sangat mengikat bagi warga negara.

5. Hubungan Antar Norma

Kehidupan manusia dalam masyarakat, selain diatur oleh hukum juga diatur oleh norma-norma agama, kesusilaan, dan kesopanan serta kaidah-kaidah lainnya. Kaidah-kaidah sosial itu mengikat dalam arti dipatuhi oleh anggota masyarakat di mana kaidah itu berlaku. Hubungan antara hukum dan kaidah –kaidah sosial lainnya itu saling mengisi. Artinya kaidah sosial mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat dalam hal-hal hukum tidak mengaturnya. Selain saling mengisi, juga saling memperkuat. Suatu kaidah hukum, misalnya “ kamu tidak boleh mencuri” diperkuat oleh kaidah sosial lainnya seperti kaidah agama, kesusilaan, dan adat juga berisi suruhan yang sama.

(5)

Referensi

Dokumen terkait

Jika beban pada suatu waktu lebih kecil dari setengah (50%) beban maksimum, katup ON/OFF akan menutup, lalu motor servo akan mengatur katup kedua untuk menjaga

Penelitian yang dilakukan oleh Mesah (2012) terhadap siswa SDN Penanggungan Kota Malang juga menunjukkan bahwa pasca-penyuluhan miopia, terjadi peningkatan

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

EGGI HAMZAH SUZETA, SH, MH Wakil Ketua Bidang Pemenangan pemilu Wilayah I.. DEDI MULYADI, SH Wakil Ketua Bidang Pemenangan pemilu Wilayah

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian pelabelan produk susu formula dan makanan bayi dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 1999

Sesuai dengan rumusan masalah yang ada dan sudah ditetapkan, maka tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kualitas tidur antara bayi yang

Namun tanaman ini juga sering diserang oleh hama, hama yang biasa menyerang tanaman ini adalah sebagai berikut Heliothis, Ulat grayak, Ulat jengkal,

[r]