• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Manufaktur I (TMS205ME) Dosen: Dr. Hendri Yanda, MSc. Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik - Universitas Andalas Sem Ganjil TA 2013/2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Teknik Manufaktur I (TMS205ME) Dosen: Dr. Hendri Yanda, MSc. Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik - Universitas Andalas Sem Ganjil TA 2013/2014"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

Teknik Manufaktur I

(TMS205ME)

Dosen:

Dr. Hendri Yanda, MSc Jurusan Teknik Mesin,

Fakultas Teknik - Universitas Andalas Sem Ganjil TA 2013/2014

(2)

Pertemuan ke-1

Pengenalan Proses

Manufaktur

(3)

Referensi

• Begeman, Amstead, Manufacturing

Processes, John Wiley, 1974

• Paul E. De Garmo, Material and Processes in

manufacturing, John Wiley, McMillan, 1969

• Kalpakjian, Manufacturing Processes

• Groover, Fundamental of Modern

Manufacturing, 2006

• Rochim, T. Teori dan Teknologi Proses

Pemesinan, Penerbit Institut Teknologi

(4)

Aturan Perkuliahan

• UTS (35%)

• UAS (35%)

• Tugas & Quiz (15%)

• Praktikum kerja bengkel 1 SKS (15%)

• Kehadiran min. 75%, kalau tidak kertas

ujian tidak diperiksa.

• Kuliah dengan pakaian sopan dan tidak

pakai sandal

(5)

Kilasan

Dalam kehidupan sehari-hari, kita kenal berbagai jenis produk. Dalam industripun, terdapat beragam produk. Untuk mendapatkan bentuk akhir dari produk tersebut diperlukan proses-proses produksi, salah satu diantaranya adalah proses pemesinan.

Matakuliah ini memberikan pengenalan terhadap berbagai jenis mesin yang digunakan untuk mengubah bahan baku menjadi produk akhir. Pembahasan dibatasi pada material logam.

(6)

Isi kuliah

• Pengantar teknik manufaktur (berbagai macam proses manufaktur) • Proses pemesinan (machining processes)

• Proses pemotongan untuk membuat benda selindris (bubut, gurdi, boring, tapping, reaming, dll)

• Proses pemotongan untuk membuat benda beragam bentuk/ prismatik (freis, shaping, skrap, pembuatan roda gigi, broaching) • Proses abrasif

• Proses non-konvensional

• Definisi dan jenis proses pemotongan

• Perkakas potong (geometri, material, keausan dan umur pahat) • Perkakas bantu (jig & fixtures)

(7)

Hasil belajar yang diharapkan

(Outcomes)

• Pengetahuan berbagai jenis proses

produksi, mesin perkakas dan fungsinya.

• Pengetahuan berbagai parameter yang

berhubungan dengan proses pemesinan.

• Pengetahuan mesin-mesin non

konvensional yang dipergunakan untuk

proses pemotongan

(8)

8

Manufaktur merupakan applikasi proses-proses secara phisik dan kimia untuk mengubah geometri, sifat-sifat material, dan/atau tampilan dari material awal untuk membuat produk.

menambah nilai material awal dengan cara merubah bentuk dan sifat-sifat material awal

Teknologi

Ekonomi

(9)

Pengertian Proses Manufaktur

Suatu kegiatan untuk meningkatkan kegunaan (utility) dari suatu benda, dengan masukan faktor produksi dan bentuk keluaran berupa produk.

Proses peningkatan kegunaan dilakukan dengan pengubahan

(transformasi) dengan memakai teknologi tertentu disebut

(10)

10

Suatu proses/teknik/cara yang dilakukan

untuk mengubah bahan mentah/setengah jadi menjadi produk yang lebih berguna dengan menggunakan proses, peralatan, operasi dan tenaga manusia yang bervariasi sesuai rancangan yang bersifat efektif biaya dan menghasilkan untung.

Pengertian Proses Manufaktur

(11)

Pengertian Proses Manufaktur

Keluaran produksi adalah produk dengan nilai kegunaan yang lebih tinggi. Nilai kegunaan tersebut disebut dengan nilai tambah (Added Value)

Added Value is defined as the difference between a particular product's final

selling price and the direct and indirect input used in making that particular product.

Setiap produk ini (di atas) memiliki added value yang berbeda-beda. Biasanya produk dengan teknologi yang rendah memiliki added value yang rendah pula demikian sebaliknya. Ilustrasi: 50 kg paduan aluminium bisa berharga $500,-, tetapi bila material ini sudah merupakan sebuah komponen pesawat terbang maka dapat bernilai 30x lipat dari harga semula.

(12)

Pengertian proses produksi

• Proses produksi adalah proses tranformasi dengan masukan berupa bahan baku (material) dengan menggunakan faktor atau resource

produksi (seperti: tenaga kerja, peralatan produksi, metoda (teknologi/

know-how), sumber daya uang dan energi) menjadi produk (keluaran) • Produk dalam hal ini dapat berupa produk (kumpulan dari part), rakitan

(assy) atau komponen tunggal (part).

• Sedangkan proses transformasi itu sendiri terdiri dari 2 tahapan yaitu: • Tahapan pembuatan komponen tunggal (part) seperti: proses

pengecoran, pembentukan, pemesinan, dll.

• Tahapan penggabungan part menjadi assy atau produk atau disebut dengan proses perakitan (assembly)

(13)

Diagram Proses Produksi

Proses Produksi

Bahan baku Produk

Oper ator Mes in Kapital Inf ormasi Ener gi 4M= Materials Machines Men Modals + Information & Energy

(14)

14

Sebuah sistem dimana bahan mentah diproses

dari satu bentuk ke bentuk lain, yang disebut dengan produk. Bahan mentah memperoleh pertambahan nilai dalam proses dan menghasilkan keuntungan.

(15)

Klasifikasi Proses Manufaktur

• Proses pengecoran (Casting Processes)

• Proses pembentukan (Forming and Shaping Processes) • Proses pemesinan (Machining Processes)

• Proses produksi polimer (Polymer Processing) • Proses metalurgi serbuk (Powder Metallurgy) • Proses penggabungan (Joining Processes)

• Proses penyelesaian akhir seperti heat treatment dan surface treatment (Finishing Processes)

• Proses perakitan (Assembly Processes)

[Klasifikasi ini menurut: Kalpakjihan, Manufacturing Processes]

Karena proses produksi itu sendiri padat teknologi (know-how) maka sering disebut orang teknologi produksi (teknik manufaktur). Sedangkan istilah sistem produksi lebih berorientasi kepada aspek manajemen pada produksi (atau bukan lagi aspek teknologinya)

(16)

Proses Pengecoran (Casting)

Ciri-ciri:

- Bahan/logam dipanaskan hingga temperatur

leleh (melting point)

- Bahan yang meleleh dituangkan kedalam

cetakan (mold)

- Contoh: Die Casting, Investment Casting, Centrifugal Casting, dll

(17)

Proses Pengecoran (Casting)

Ciri-ciri:

- Bahan/logam dipanaskan hingga temperatur

leleh (melting point)

- Bahan yang meleleh dituangkan kedalam

cetakan (mold), temperatur leleh cetakan temp leleh logam

- Contoh: Sand Casting, Die Casting, Investment Casting, Centrifugal Casting, dll

(18)

Jenis-jenis

Proses Pengecoran

• Pengecoran Pasir (Sand Casting)

• Investment casting

• Die Casting

(19)
(20)
(21)
(22)

Injection Moulding; plastics

• Blow molding

(23)
(24)
(25)

Contoh produk

hasil proses pengecoran

Proses produksi ini padat teknologi (know-how) . Sedangkan aspek manajemen belum signifikan

(26)

Proses Pembentukan (Forming)

Ciri-ciri:

- Bahan/logam mengalami deformasi plastik sesuai dengan bentuk yang diingini

- Tidak ada material yang terbuang dalam bentuk geram

- Contoh: - tempa (forging), deep drawing

- sheet metalworking seperti: rolling,

bending, shearing, blanking, punching, dll - wire drawing, dll.

(27)

Beberapa Contoh

produk hasil proses pembentukan

deep drawing tempa blanking

Proses produksi ini padat teknologi (know-how) . Sedangkan aspek manajemen belum signifikan

(28)

Proses Pemesinan (Machining Process)

Ciri-ciri:

-Terjadi deformasi plastis

- Proses pemotongan logam yang disertai dengan terbentuknya geram (chip)

- Adanya gerakan relatif antara pahat potong & bendakerja (pahat potong jauh lebih keras

dari benda kerja sehingga dengan adanya gerakan tersebut material bendakerja terpotong)

- termasuk proses pengerjaan akhir untuk

menghasilkan komponen/part sesuai spesifikasi geometrik (ukuran, bentuk & kekasaran

permukaan) yang diminta.

(29)

Beberapa Contoh

Produk hasil proses pemesinan

Proses produksi ini padat teknologi (know-how) . Sedangkan tinjauan aspek manajemen belum signifikan untuk dipermasalahkan.

(30)

Proses Metalurgi Serbuk

(Powder Metalurgy)

Ciri-ciri:

- Bahan dasar teknologi ini adalah serbuk metal

(metallic powder)

- Serbuk metal ditekan (press) sesuai dengan bentuk part yang akan dibuat

- Dilanjutkan dengan proses pemanasan pada temperatur tinggi (sintering) agar partikel

serbuk menyatu (bonding) menjadi massa yang rigid

(31)

Beberapa contoh produk

hasil proses metalurgi serbuk

Proses produksi ini padat teknologi (know-how) . Sedangkan tinjauan aspek manajemen belum signifikan untuk dipermasalahkan.

(32)

Proses Penyambungan

(Joining Process)

- Proses penyambungan tidak tetap dapat dilakukan dengan sambungan baut

- Proses penyambungan tetap umumnya dilakukan dengan proses las (

welding process

) seperti:

-

Arc welding

(las busur listrik)

-

Resistance welding

(las tahanan listrik)

-

Oxyacetylene welding

(las asitilen/karbit)

-

Electro beam welding

-

Laser beam welding, dll

- Proses penyambungan lain:

riveting, brazing,

(33)

Las Asitilen/Las Karbit

(Oxyacetylene welding)

C2H2 + O2  CO2 + H2O + energi panas

C2H2 = asitilen = tabung merah O2 = Oksigen = tabung hijau Gas regulator

Valve (katub) pengatur gas Welding torch

(34)

Shielded-Metal Arc Welding (SMAW)

SMAW termasuk dalam arc welding (las busur listrik), dimana logam dasar & pengisi sama-sama meleleh (melting)

SMAW merupakan suatu teknik pengelasan dengan menggunakan arus listrik berbentuk busur arus dan elektroda berselaput (dilapisi oleh lapisan flux), yang berfungsi sebagai pembentuk gas yang melindungi cairan logam dari

kontaminasi udara sekelilingnya.

(35)

Las Titik (Spot Welding)

Merupakan jenis resistance welding Dihasilkan panas karena adanya

tahanan (R) antar dua elektroda dan arus listrik (i) sehingga dua bagian material “meleleh” secara lokal (membentuk titik)

Dipakai terbatas pada penyambungan pelat

(36)

Seam Welding

Merupakan jenis resistance welding

Dihasilkan panas karena adanya tahanan (R) dan arus listrik (i) antar dua roda elektroda yang berputar sehingga bagian material yang dilewati “meleleh” dan menyambung

(37)

Proses Perlakuan Panas & Permukaan

Perlakuan panas (heat treatment) adalah salah satu

proses untuk mengubah struktur logam dengan jalan memanaskan bendakerja pada tungku pemanas sampai dengan temperatur rekristalisasi selama periode waktu tertentu kemudian didinginkan pada media pendingin seperti udara, air, air garam, oli dan solar yang masing-masing mempunyai kerapatan pendinginan yang berbeda-beda. Dengan adanya pemanasan atau pendinginan dengan kecepatan tertentu maka logam dan paduan memperlihatkan perubahan strukturnya yang akan mengubah juga sifat mekanik logam tersebut.

(38)

Proses Perlakuan Panas & Permukaan

Beberapa perlakuan panas bertujuan untuk melunakkan struktur kristal, menghaluskan butir, menghilangkan tegangan dalam dan memperbaiki machineability. Jenis dari perlakukan panas antara lain disebut dengan annealing, normalizing dan homogenizing. Sedangkan perlakuan panas untuk mendapatkan kekerasan dan kekuatan yang lebih tinggi antara lain adalah celup cepat

(quenching), hardening, martempering dan austempering. Tujuan Proses Perlakuan Panas:

Memperbaiki sifat mekanik (kekerasan, kekuatan,

(39)

Surface Treatment

Sedangkan perlakuan permukaan (surface treatment) merupakan proses untuk meningkatkan karakteristik permukaan logam seperti tahan terhadap korosi, tahan geser dan aus, permukaan yang lebih kuat dan keras serta memberikan aspek estetika tertentu. Yang termasuk dalam proses perlakuan permukaan adalah

carburizing, nitriding dan flame hardening,

electroplating, coating (melapisi) , pengecatan, dan

(40)

Proses Perakitan (Assembling)

- Proses penyatuan beberapa part/komponen menjadi sub-assy atau produk

- Proses perakitan dapat dilakukan secara - Manual (manual assembly)

- Otomatis (automatic assembly) cth: memakai robot industri

- Gabungan manual dan otomatik

- Proses perakitan memerlukan lini perakitan (lihat gambar contoh) yang dapat terdiri dari stasiun kerja manual dan otomatis dengan memakai robot industri

(41)
(42)
(43)

Gambar

Diagram Proses Produksi

Referensi

Dokumen terkait

Dari kerangka pikir diatas dapat diinterpretasikan bahwa untuk mengetahui adanya perbedaan kinerja bank umum konvensional dan bank umum syariah, peneliti membandingkan

Berdasarkan informasi tersebut dapat diketahui bahwa pada penelitian ini perbedaan periode panen tidak berpengaruh terhadap karakter buah dan hasil tanaman pepaya,

Gibson dan Roberfroid (1995) menyatakan bahwa prebiotik adalah bahan makanan yang tidak dapat dicerna dan menguntungkan inangnya dan menstimulasi secara selektif pertumbuhan dan atau

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DI SMKN 6 BANDUNG1. Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh karena itu,dikembangkanlah suatu metode untuk memproduksi herbisida ini yakni pelepasan bahan aktif terkontrol, yang dibuat dalam bentuk mikroenkapsulasi,

Beberapa subsektor yang mengalami peningkatan peranan secara drastis bagi industri pengolahan nonmigas pada triwulan I tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014

Tujuh artikel tersebut meliputi: Biologi reproduksi ikan sumpit (Toxotes microlepis, Gunther 1860) di perairan Sungai Musi Sumatera Selatan; Pendugaan parameter pertumbuhan,

Rancangan penyimpanan yang digunakan pada sistem ini menggunakan file text yang disimpan ke memori komputer, sehingga masalah transportasi yang telah dimasukkan dapat