• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi

Kota Bogor dengan luas 11.850 ha, terletak pada 106º 48’ Bujur Timur dan 6º 36’ Lintang Selatan, ± 56 Km Selatan dari Ibu Kota Jakarta dan ± 130 Km Barat Kota Bandung, Ibukota Provinsi Jawa Barat. Wilayah Kota Bogor berbatasan dengan:

1. Sebelah Utara : Kecamatan Kemang, Bojong Gede, dan Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor.

2. Sebelah Timur : Kecamatan Sukaraja dan Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor.

3. Sebelah Barat : Kecamatan Dramaga dan Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor.

4. Sebelah Selatan : Kecamatan Cijeruk dan Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor.

Wilayah Administrasi Kota Bogor dibagi menjadi 6 Kecamatan dan 68 Kelurahan, 803 Rukun Warga (RW) dan 3.684 Rukun Tetangga (RT).

Kota Bogor berada di ketinggian 190 – 330 mdpl, dengan kemiringan lereng berkisar 0 - 2% sampai dengan > 40%, dengan luas menurut kemiringan lereng yakni 0 - 2% (datar) seluas 1.763,94 ha, 2 - 15% (landai) seluas 8.091,27 ha, 15 - 25% (agak curam) seluas 1.109,89 ha, 25 - 40% (curam) seluas 764,96 ha, dan > 40% (sangat curam) seluas 119,94 ha. Suhu udara rata-rata setiap bulannya 26 0 C, dan kelembaban

udara kurang lebih 70%. Kota Bogor disebut Kota Hujan karena memiliki curah hujan rata-rata yang tinggi, yaitu berkisar 4.000 sampai 4.500 mm/tahun.

Kota Bogor memiliki struktur geologi aliran andesit seluas 2.719,61 ha, kipas aluvial seluas 3.249,98 ha, endapan seluas 1.372,68 ha, tufa seluas 3.395,17 ha, dan lanau breksi tufaan dan capili seluas 1.112,56 ha. Secara umum, Kota Bogor ditutupi oleh batuan vulkanik yang berasal dari

(2)

endapan (batuan sedimen) dua gunung berapi, yaitu Gunung Pangrango (berupa batuan breksi tupaan/kpal).

Lapisan batuan ini berada agak dalam dari permukaan tanah dan jauh dari aliran sungai. Endapan permukaan umumnya berupa alluvial yang tersusun oleh tanah, pasir, dan kerikil hasil pelapukan endapan, yang tentunya baik untuk vegetasi.

Tanah yang ada di seluruh wilayah Kota Bogor umumnya memiliki sifat agak peka terhadap erosi, yang sebagian besar mengandung tanah liat (clay), dengan tekstur tanah yang umumnya halus hingga agak kasar, kecuali di Kecamatan Bogor Barat, Tanah Sareal dan Bogor Tengah yang terdapat tanah yang bertekstur kasar.

Wilayah Kota Bogor dialiri oleh 2 sungai besar yaitu Sungai Ciliwung dan Sungai Cisadane dan anak-anak sungai, yang secara keseluruhan anak-anak sungai (Sungai Cipakancilan, Sungai Cidepit, Sungai Ciparigi, dan Sungai Cibalok) itu membentuk pola aliran pararel-subpararel sehingga mempercepat waktu mencapai debit puncak (time to peak) pada 2 sungai besar tersebut. Kota Bogor memanfaatkan kedua sungai ini sebagai sumber air baku bagi Perusahaan Daerah Air Minum.

Sumber air bagi Kota Bogor diperoleh dari sungai, air tanah, dan mata air. Kedalaman air tanah bervariasi sekitar 3 -12 m, kedalaman muka air tanah dalam keadaan normal (musim hujan) berkisar 3 - 6 m, sedangkan pada musim kemarau kedalaman muka air tanah mencapai 10 - 12 m. Kualitas air tanah di Kota Bogor terbilang cukup baik.

Sumberdaya alam lainnya berupa flora dan fauna juga ditemukan di Kota Bogor. Sejumlah tanaman tropis yang langka dapat ditemui di Kebun Raya Bogor yang dikenal memiliki koleksi tanaman tropis yang terlengkap di dunia. Selain itu, tanaman sayuran dan buah-buahan serta tanaman hias dan tanaman obat-obatan masih banyak diusahakan oleh masyarakat terutama di Kecamatan Bogor Selatan dan Bogor Barat. Kawasan rawan bencana di Kota Bogor adalah kawasan yang sering mengalami bahaya longsor dan kawasan yang rawan banjir. Daerah yang sering longsor umumnya di sekitar tebing sungai, sedangkan daerah yang rawan banjir

(3)

hanya merupakan titik genangan yang tersebar pada beberapa kecamatan.

Dengan kondisi geografis yang relatif lebih baik dibandingkan dengan wilayah lainnya di kawasan Jabodetabek, maka Kota Bogor mempunyai potensi yakni menjadi tujuan utama bermukim bagi para pekerja di DKI Jakarta, serta tujuan wisata penduduk DKI Jakarta dan sekitarnya. Pertumbuhan yang cepat ini harus diiringi dengan upaya mempertahankan ruang terbuka hijau seluas 30% dari luas kota, pembangunan sumur resapan dan kolam retensi untuk meningkatkan penyerapan air ke dalam tanah dan mencegah tingginya debit drainase yang ada yang dapat menimbulkan banjir. Perkuatan kepada sempadan sungai maupun tebing yang sewaktu-waktu dapat menimbulkan bencana longsor juga penting untuk dilakukan.

Jumlah penduduk Kota Bogor berdasarkan sensus Penduduk tahun 2010 mencapai 950.334 jiwa yang terdiri dari 484.791 jiwa laki-laki dan 465.543 jiwa perempuan, dengan Laju pertumbuhan penduduk mencapai 2,70%. Kepadatan penduduk mencapai 8009 jiwa/ km2. Adapun rasio Sex penduduk Kota Bogor sebesar 1,04. Jumlah Kepala Keluarga mencapai 239.945 KK. dengan batas wilayah sebagaimana tertuang pada gambar berikut ini.

Gambar

(4)

2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

PDRB adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan suatu wilayah. Dengan demikian PDRB dapat menggambarkan kegiatan roda perekonomian yang dilakukan masyarakat suatu daerah yang pada akhirnya menggambarkan tingkat kesejahteraan rakyatnya. Walaupun demikian pertumbuhan PDRB yang cukup tinggi belum menjamin tingkat kesejahteraan yang tinggi bagi masyarakat. Hal ini masih terkait dengan laju pertumbuhan penduduk dan sifat kegiatan perekonomiannya.

Laju pertumbuhan penduduk yang melebihi laju pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi tidak meningkatnya kesejahteraan masyarakatnya

Ditinjau Atas Dasar Harga Berlaku, PDRB Kota Bogor tahun 2009 secara umum seluruh sektor lapangan usaha mengalami kenaikan pertumbuhan sebesar 17.98 persen dibanding tahun 2008, yaitu dari 10,09 triliun rupiah menjadi 11,90 triliun rupiah di tahun 2009.

(5)

sebesar 6,01 persen dari 4,25 triliun rupiah di tahun 2008 menjadi Rp. 4,51 triliun rupiah pada tahun 2009. Keadaan PDRB Kota Bogor Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan kurun waktu 2005 sampai dengan tahun 2011 disajikan pada tabel 2.1 berikut :

Tabel 2.1

PDRB Kota Bogor Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan Tahun 2005 – 2011 (Triliun Rupiah ) N

o Tahun PDRB Atas Dasar Harga Berlaku PDRB Atas Dasar Harga Konstan

(1) (2) (3) (4) 1 2 3 4 5 6 7 2005 2006 2007 2008 2009 2010 * 2011** 6,19191890 7,25774209 8,55803570 10,08994396 11,90459966 14,058,351.26 16,459,940.44 3,56723091 3,78227371 4,01274317 4,25282178 4,50860105 4,782,307.18

Untuk melihat perkembangan PDRB Kota Bogor dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009, disajikan pada Grafik berikut :

Grafik

PDRB Kota Bogor Tahun 2005 – 2010 (milyar rupiah)

1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 PDRB ADHB PDRB ADHK 2000

(6)

Dengan melihat bahwa PDRB Atas Dasar Harga berlaku sebesar 6,19191890 juta di tahun 2005 meningkat menjadi 11.904.599,66 Triliun Rupiah di tahun 2009, dan pada tahun 2010 mencapai 14.058.351,26. Sedangkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan pun mengalami peningkatan dari Rp. 3,56723091 Triliun Rupiah pada tahun 2005 menjadi Rp. 4,50860105 Triliun Rupiah di tahun 2009, maka hal ini menggambarkan bahwa dalam kurun waktu lima tahun belakangan ini telah terjadi peningkatan riil yang walaupun tidak terlalu besar tetapi cukup menunjukkan bahwa peningkatan yang terjadi bukan hanya peningkatan yang disebabkan oleh harga yang jauh meningkat atau tingkat inflasi yang terjadi.

Pembangunan daerah bidang kesejahteraan sosial terkait dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kota Bogor sesuai dengan misi 3 dalam RPJMD yaitu: “meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan penuntasan wajib belajar 12 tahun”, peningkatan kesehatan dan keterampilan masyarakat, selain itu kualitas sumber daya manusia tercermin dari IPM.

Indeks Pembangunan Manusia Kota Bogor pada tahun 2009 mencapai 75,47 dan pada tahun 2010 mencapai 75,52, sehingga terjadi kenaikan sebanyak 0,05 point. Dengan indeks Pendidikan tahun 2010 sebesar 87,54%, AMH sebesar 98,75 rata rata lama sekolah 9,77 , Indeks Kesehatan mencapai 73,10 dengan angka harapan hidup 68,86 tahun. Indeks daya beli sebesar 65,91, dengan Purchasing Power Parity sebesar Rp 645,220,-

2.1.3. Aspek Pelayanan Umum

1. Pendidikan

Pendidikan merupakan hak dasar setiap penduduk dan pemenuhan atas hak ini menjadi kewajiban pemerintah. Dalam kaitan ini, pemerintah daerah memiliki tanggungjawab besar agar seluruh penduduk muda yang

(7)

mendominasi struktur umur di Kota Bogor memperoleh pendidikan yang layak. Selain jumlah penduduk yang besar, tantangan yang dihadapi dalam pengembangan pendidikan adalah relatif besarnya disparitas/ketidakmerataan ketersediaan sarana pendidikan.

Pembangunan bidang pendidikan mampu meningkatkan Angka Partisipasi Murni (APM) SD Sederajat pada tahun 2010 mencapai 99,28% meningkat 6,59% dibanding tahun 2009 sebesar 92,69% dan melebihi target RPJMD sebesar 94%. APM SMP Sederajat mencapai 74,27% meningkat sebesar 2,31% dibanding tahun 2009 sebesar 71,95%, melebihi target RPJMD sebesar 74%. APM SMA Sederajat mencapai 83,09% meningkat sebesar 3,09% dibanding tahun 2009 sebesar 70%, melebihi target RPJMD sebesar 73%. Adapun Angka Putus Sekolah (APS) SD sederajat sebesar 0,05%, belum dapat ditekan sesuai target RPJMD 0,03%, Angka Putus Sekolah (APS) SMP sederajat sebesar 0,13%, belum dapat ditekan sesuai target RPJMD 0,07%., Angka Putus Sekolah (APS) SMA sederajat sebesar 0,36%, melebihi target RPJMD 0,80%., Angka Kelulusan SD sederajat sebesar 97,84%, belum dapat tercapai sesuai target RPJMD 100%, Angka Kelulusan SMP sederajat sebesar 99,54%, melebihi target RPJMD sebesar 99%., Angka Kelulusan SMA sederajat sebesar 100%, melebihi target RPJMD sebesar 99%. dan guru yang telah memiliki sertifikat pendidik mencapai 4.127 guru meningkat dari tahun 2009 yaitu 3.226. Hal ini menunjukan bahwa 40% guru Kota Bogor telah tersertifikasi.

Jumlah sarana pendidikan SD sederajat sebanyak 341 unit, SMP/sederajat sebanyak 146 unit, dan jumlah sarana SMA/SMK/MA sederajat sebanyak 126 unit, sedangkan jumlah tenaga pengajar /Guru SD sederajat sebanyak 4.867, Guru SMP sederajat sebanyak 3.473, dan jumlah guru SMA/SMK/MA sederajat sebanyak 4.084 orang.

2. Kesehatan

Status kesehatan penduduk dipengaruhi oleh banyak faktor dan diantaranya adalah layanan kesehatan. Efektifitas layanan kesehatan secara makro ditentukan, antara lain:

(8)

(1) Aksesibilitas sarana kesehatan, seperti: rumah sakit, puskemas dan balai pengobatan;

(2) Aksesibilitas tenaga pemberi layanan, seperti: dokter, perawat, bidang dan apoteker; dan

(3) Luas wilayah layanan serta jumlah yang harus dilayani. Semakin luas wilayah layanan, maka semakin berat upaya yang harus dilakukan untuk menjangkau masyarakat dan dijangkau masyarakat. Semakin banyak jumlah penduduk, maka semakin besar beban tugas yang harus dilakukan.

Pada tahun 2010, jumlah rumah sakit di Kota Bogor sebanyak 9 unit, puskesmas sebanyak 24 unit, puskesmas pembantu 27 unit dan Puskesmas keliling sebanyak 3 unit, Pemberi layanan kesehatan, terdiri dari tenaga medis spesialis sebanyak 2 orang, dokter gigi sebanyak 26 orang, perawat/bidan sebanyak 220 orang, dan tenaga medis sebanyak 136 orang, tenaga farmasi sebanyak 23 orang, teknisi medis sebanyak 23 orang, tenaga sanitasi sebanyak 29 orang tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 24 orang.

Upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat dilakukan secara rawat jalan bagi masyarakat yang mendapat gangguan kesehatan ringan dan pelayanan rawat inap bagi masyarakat yang mendapatkan gangguan kesehatan hingga berat. Sebagian besar sarana pelayanan Puskesmas dipersiapkan untuk pelayanan kesehatan dasar terutama pelayanan rawat jalan, sedangkan RS disamping memberikan pelayanan pada kasus rujukan untuk rawat inap juga melayani kunjungan rawat jalan.

3. Tempat Ibadah

Ketersediaan tempat ibadah merupakah salah satu dari pelayanan sarana dan prasarana umum yang disediakan baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Tempat ibadah yang terus meningkat dari tahun ke tahun hingga mencapai 735 buah mesjid, 566 buah mushola, 90 buah gereja protestan dan 2 gereja katolik dan 9 buah Vihara/Cetya/Klenteng pada tahun 2010.

(9)

4. Jaringan Listrik

Pelayanan dan pengelolaan energi listrik ditangani oleh PT. PLN (Persero) Cabang Bogor dengan jangkauan pelayanan hampir seluruhnya telah terlayani. Pada tahun 2009 jumlah pelanggan listrik tercatat banyak 170.480 pelanggan, dengan jumlah pelanggan terbanyak berasal dari Kecamatan Bogor Barat yaitu sebanyak 35.833 pelanggan. Adapun jumlah pelanggan listrik dan daya tersambung munurut kecamatan sebagaimana tabel 2.2 berikut :

Tabel 2.2

Jumlah Pelanggan Listrik dan Daya Tersambung Menurut Kecamatan

Di Kota Bogor 2009 N

o Kecamatan LanggananJumlah TersambungDaya

1 Bogor Selatan 34,580 32,387,551 2 Bogor Timur 16,932 23,743,271 3 Bogor Utara 29,403 25,612,646 4 Bogor Tengah 23,004 50,527,466 5 Bogor Barat 35,833 28,448,908 6 Tanah Sareal 30,728 22,811,799 Jumlah 170,480 183,531,641

Sumber : Kota Bogor Dalam Angka, Tahun 2010

Jumlah gardu listrik terbanyak tersebar di Kecamatan Bogor Barat sebanyak 111 unit gardu pada Tahun 2009 diikuti dengan 92 unit gardu di Kecamatan Bogor Utara dan Kecamatan Bogor Selatan, serta 92 unit gardu di Kecamatan Bogor Tengah dan 88 unit gardu di Kecamatan Tanah Sareal. Jumlah terkecil berada di kawasan Kecamatan Bogor Timur hanya dengan 64 unit gardu listrik.

5. Penataan Ruang

Cakupan pelayanan umum penataan ruang secara detail disusun berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, dimana dalam ketentuan tersebut salah

(10)

satunya adalah bagaimana proporsi ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Bogor sebesar 30% yang terdiri dari:

(1) 20% RTH Publik, dimana pemerintah daerah yang harus mengadakan baik pembebasan lahannya maupun komponen penunjangnya, dan

(2) 10% dilaksanakan oleh private yaitu lahan RTH yang ada di kawasan pemukiman atau lahan pekarangan rumah.

Pemerintah daerah juga diarahkan untuk mempunyai inisiasi membuat RTH di pemukiman padat dengan perhitungan tertentu, karena selain berfungsi sebagai paru-paru kota juga untuk evakuasi bencana.

6. Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat dilaksanakan melalui pengembangan kemampuan masyarakat, perubahan perilaku masyarakat, dan pengorganisasian masyarakat. Gerakan PKK yang merupakan organisasi kemasyarakatan sebagai mitra kerja pemerintah dalam memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui keluarga. Jumlah kelompok binaan PKK di Kota Bogor sebanyak 75 kelompok.

Pelayanan pemberdayaan masyarakat dan Kelurahan juga dapat ditinjau dari jumlah organisasi non pemerintah atau lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Posyandu, Posdaya, serta kemandirian RT RW.

7. Pemuda dan Olah Raga

Pembangunan pemuda sebagai salah satu unsur sumber daya manusia dan tulang punggung serta penerus cita-cita bangsa, terus disiapkan dan dikembangkan kualitas kehidupannya melalui peningkatan aspek pendidikan, kesejahteraan hidup dan tingkat kesehatan. Jumlah pemuda (usia 15-34 tahun) di Kota Bogor pada tahun 2010 adalah sebanyak 383.917 jiwa.

Untuk mewadahi aktivitas dan kreativitas generasi muda yang lebih berkualitas dan mandiri, terdapat berbagai wahana baik yang

(11)

dikembangkan oleh Pemerintah, maupun atas inisiatif masyarakat seperti melalui berbagai organisasi kepemudaan.

2.1.4. Aspek Daya Saing

Secara umum pertumbuhan ekonomi Kota Bogor semakin membaik beberapa tahun terakhir ini dengan struktur ekonomi Kota Bogor yang didominasi oleh Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Hotel dan Restoran sebesar 38,04 % dan Sektor Industri Pengolahan sebesar 25,57 % dimana kedua sektor ini sangat dipengaruhi oleh jumlah penduduk dan daya beli masyarakat.

Pertumbuhan ekonomi Kota Bogor tahun 2009 sebesar 6,01 % mengalami sedikit turun dibandingkan dengan pertumbuhan pada tahun 2008 sebesar 5,98 %. Pertumbuhan riil PDRB menunjukkan bahwa peningkatan yang terjadi bukan hanya peningkatan yang disebabkan oleh harga yang meningkat atau tingkat inflasi yang terjadi tetapi juga disebabkan oleh jumlah barang dan jasa yang diproduksikan dalam satu tahun tertentu.

Dilihat dari PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Sektor pengangkutan dan Komunikasi merupakan sektor yang paling tinggi pertumbuhannya yaitu 28,46 % dan sektor yang pertumbuhannya paling rendah adalah sektor pertanian sebesar 7,83 % diikuti sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar 7,91 %. Dilihat dari PDRB Atas Dasar Harga Konstan, Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan paling tinggi pertumbuhannya yaitu 7,65 % dan sektor yang paling rendah adalah sektor Pertambangan dan Penggalian yaitu 1,20 % diikuti sektor pertanian sebesar 3,19 %.

Tahun 2009 ini, sektor yang pertumbuhannya tercepat adalah Sektor tersier PDRB Perkapita juga mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang menggambarkan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan di Kota Bogor. Dengan Laju Pertumbuhan Ekonomi sebesar 6,01 % di tahun 2009, taraf hidup masyarakat Kota Bogor terus mengalami peningkatan seiring

(12)

meningkatnya Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Bogor beberapa tahun belakangan ini.

2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD

2.2.1 Evaluasi Pelaksanaan RKPD Tahun 2010 sampai dengan tahun 2011

2.2.1.1 Urusan Pendidikan

Penanganan urusan pendidikan melalui Program Peningkatan Anak Usia Dini, Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun, Program Pendidikan Menengah, Program Manajamen Layanan Pendidikan, Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta Program Pendidikan Non Formal.

Pencapaian kinerja urusan pendidikan dapat dilihat melalui indikator sebagai berikut:

1. Penduduk yang berusia > 15 tahun ke atas

yang bisa baca tulis (tidak buta aksara) mencapai 98,75%dari jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas.

2. APM SD Sederajat mencapai 99,28%

meningkat 6,59% dibanding tahun 2009 sebesar 92,69% dan melebihi target RPJMD sebesar 94%.

3. APM SMP Sederajat mencapai 74,27%

meningkat sebesar 2,31% dibanding tahun 2009 sebesar 71,95%, melebihi target RPJMD sebesar 74%.

4. APM SMA Sederajat mencapai 83,09%

meningkat sebesar 3,09% dibanding tahun 2009 sebesar 70%, melebihi target RPJMD sebesar 73%.

5. Angka Putus Sekolah (APS) SD sederajat

sebesar 0,05%, belum dapat ditekan sesuai target RPJMD 0,03%.

6. Angka Putus Sekolah (APS) SMP sederajat

(13)

7. Angka Putus Sekolah (APS) SMA sederajat sebesar 0,36%, melebihi target RPJMD 0,80%.

8. Angka Kelulusan SD sederajat sebesar 97,84%,

belum dapat tercapai sesuai target RPJMD 100%.

9. Angka Kelulusan SMP sederajat sebesar

99,54%, melebihi target RPJMD sebesar 99%.

10. Angka Kelulusan SMA sederajat sebesar 100%,

melebihi target RPJMD sebesar 99%.

11. Jumlah guru yang telah memiliki sertifikat

pendidik mencapai 4.127 guru meningkat dari tahun 2009 yaitu 3.226. Hal ini menunjukan bahwa 40% guru Kota Bogor telah tersertifikasi.

12. Pengembangan Rintisan Sekolah Berstandar

Internasional sampai dengan tahun 2010 meliputi SDN Sukadamai 2, SMPN 1,SMPN 4, SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3 dan SMKN 3.

13. Jumlah SD/MI sebanyak 344 unit, jumlah

SMP/MTs sebanyak 146 unit dan jumlah SMA/SMK/MA sebanyak 126 unit.

14. Jumlah murid SD/MI sebanyak 118.305 siswa,

jumlah murid SMP sebanyak 50.086 siswa dan jumlah murid SMA/SMK/MA sebanyak 57.878 siswa.

15. Jumlah ruang kelas SD/MI sebanyak 2.388

ruang, jumlah ruang kelas SMP/MTs sebanyak 1.205 ruang dan jumlah ruang SMA/MA/SMK sebanyak 1.476 ruang.

16. Jumlah penerimaan siswa baru SD/MI sebanyak

22.033 siswa, siswa baru SMP/MTs sebanyak 18.099 siswa dan siswa baru SMA/SMK/MA sebanyak 21.284 siswa.

17. Jumlah Guru SD/MI sebanyak 4.867 orang,

jumlah guru SMP/MTs sebanyak 3.473 orang dan jumlah guru SMA/SMK/MA sebanyak 4.084 orang.

Pencapaian Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) di berbagai tingkat pendidikan. Sampai dengan tahun 2010 APK SD mencapai 124,76% dan APM mencapai 99,28%. APK SMP

(14)

mencapai 104,78% dan APM mencapai 74,27%, APK SMA mencapai 123,13% dan APM mencapai 83,09%.

Beberapa upaya yang dilakukan tersebut memberikan kontribusi terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Bogor, dimana salah satu komponen IPM adalah Indeks Pendidikan yang meliputi rata-rata lama Sekolah dan Angka Melek Huruf. Pada tahun 2009 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Bogor mencapai 75,48 yang meliputi Indeks Pendidikan 87,54 (Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) mencapai 9,77 tahun dan Angka Melek Huruf sebesar 98,75%), Indeks Kesehatan 72,95 (Angka Harapan Hidup sebesar 68,77) Indeks Daya Beli 65,94 (PPP/Daya beli sebesar Rp.645.34) Angka sementara sumber BPS Provinsi Jawa Barat 2010.

2.2.1.2 Urusan Kesehatan

Penanganan urusan kesehatan melalui penjabaran program yang terdiri dari :

1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 2. Program Pengawasan Obat dan Makanan

3. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat

4. Program Perbaikan Gizi Masyarakat, Program Pengembangan Lingkungan Sehat

5. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 6. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

7. Program Upaya Kesehatan, Program Kesehatan Ibu Melahirkan dan Anak,

8. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Remaja dan Lansia,

9. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dan Tidak Menular

10. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular Pencapaian kinerja urusan kesehatan dapat dilihat melalui indikator sebagai berikut :

(15)

1. Angka Harapan Hidup pada tahun 2010 mencapai angka 68,86 tahun

2. Angka kematian bayi di Kota Bogor mencapai 2,77, hal ini telah melampaui target yang ditetapkan MDG;s

3. Angka kematian Ibu di Kota Bogor mencapai 48,66, hal ini telah melampaui target yang ada dalam mdgs

4. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan mencapai 1,38%.

5. Cakupan kelurahan Universal Child Immunization (UCI) mencapai 97,05%, mengalami peningkatan dari tahun 2009 yang mencapai sebesar 86,76%.

6. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan mencapai 100%. 7. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

mencapai 100,26%, dengan adanya peningkatan masyarakat miskin yang berkunjung ke sarana kesehatan dibanding tahun 2009 yang mencapai 99,75%.

8. Cakupan kunjungan bayi yang mana jumlah kunjungan bayi memperoleh layanan kesehatan sesuai standar mencapai 78,33%, menurun dibandingkan dengan tahun 2009 mencapai 130.43%. 9. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD

mencapai 100%.

10. Dikembangkannya Puskesmas Rawat Inap untuk Umum di Kota Bogor, terdiri dari Puskesmas Pasir Mulya, Puskesmas, Puskesmas Tanah Sareal dan Puskesmas Mekarwangi yang rencana operasionalnya pada tahun 2011.

11. Dikembangkan Puskesmas Rawat Inap Persalinan terdiri dari Puskesmas Bogor Timur, Puskesmas Tegal Gundil dan Puskesmas Cipaku.

12. Jumlah Puskemas Induk sebanyak 24 unit, Puskesmas Pembantu sebanyak 27 unit.

13. Jumlah Tenaga Medis sebanyak 470 Orang, tenaga non medis 202 orang.

(16)

14. Jumlah Rumah Sakit di Kota Bogor sebanyak 10 unit terdiri dari Rumah Sakit Umum 7 unit, Rumah Sakit Bersalin 2 unit, Rumah Sakit Jiwa 1 unit.

2.2.1.3 Urusan Lingkungan Hidup

Urusan ini dilaksanakan melalui :

1. Program Peningkatan Pengendalian Polusi,

2. Program Peningkataan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

3. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan 4. Program Kemitraan Lingkungan Hidup

5. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

6. Program Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan 7. Program Pengembangan Kinerja Pelayanan Persampahan, serta 8. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau.

Penjabaran kegiatan setiap program tergambar sebagai berikut:

a. Program Peningkatan Pengendalian Polusi,

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pengumpulan dan pengolahan limbah jelantah yang didaur ulang menjadi bio diesel (bio fuel) sebanyak 8.760 liter/tahun. Bio diesel ini didistribusikan ke Perusahaan Daerah (PD) Jasa Transportasi yang digunakan sebagai campuran bahan bakar Bus Trans Pakuan.

b. Program Peningkataan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan Pembinaan Sekolah Berbudaya Lingkungan (SBL), dan Pembinaan Sekolah Adiwiyata, yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi warga sekolah di bidang pengelolaan lingkungan hidup serta mendorong terciptanya peningkatan pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.

(17)

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup dan pengolahan sampah dengan prinsip Reuse, Reduce dan Recyle (3R).

d. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

Program ini terdiri dari beberapa kegiatan diantaranya Kegiatan Penanaman Pohon di Bantaran Sungai , Kegiatan Hari Menanam Pohon Indonesia, Kegiatan Pengadaan Alat Biopori, Kegiatan inventarisasi lahan kritis, Kegiatan Perlindungan Sumber Mata Air (Penghijauan dan Bound Recovery), Kegiatan Pengujian Kualitas Sungai dan Situ, Kegiatan Pemantauan dan Pengawasan terhadap SPPL, UKL-UPL dan AMDAL di Kota Bogor, dengan tujuan:

(1) Mengantisipasi dampak pemanasan global, melalui penanaman sebanyak 3,2 juta pohon dari berbagai jenis ditanam di enam Untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi lahan di bantaran sungai yang telah mengalami kerusakan agar dapat berfungsi kembali secara optimal, baik sebagai media produksi maupun dalam mendukung tata guna air;

(2) Mengurangi emisi GHGs (gas rumah kaca) dalam wilayah kecamatan se Kota Bogor;

(3) Memantau dan menjaga kualitas udara;

(4) Pembuatan lubang biopori yang merupakan salah satu upaya untuk konservasi sumber daya air dan salah satu upaya untuk pembuangan sampah organik menjadi kompos, dan mendukung konservasi sumber daya air tanah khususnya mata air sehingga kualitas dan kuantitas mata air menjadi lebih terjaga;

e. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau

Program ini mempunyai dua sasaran yaitu meningkatkan luas taman kota dan lingkungan serta meningkatkan kualitas taman kota dan jalur hijau. Secara umum penambahan luas ruang terbuka hijau

(18)

adalah seluas 520 m2 yang dicapai melalui Kegiatan Renovasi

Taman dan Jalur Hijau untuk 3 taman kota / jalur hijau di Kota Bogor. Secara Keseluruhan pencapaian indicator masing-masing program tersebut di atas adalah sebagai berikut :

1) Indikator kinerja Program Pengelolaan Lingkungan Hidup melalui:

(1) Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal sebesar 85,71 % dari jumlah perusahaan yang wajib Amdal.

(2) Terpantaunya tingkat pencemaran dan status mutu air lintas kabupaten/kota sebesar 100% dari jumlah daerah aliran sungai dan sumber mata air dalam wilayah provinsi.

(3) Cakupan Penanganan sampah sebesar 70% dari timbulan sampah Kota Bogor.

(4) Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk sebesar 0,3 % dari jumlah penduduk.

(5) Cakupan kunjungan/patroli truck atau gerobak pengangkutan sampah di TPS 2 kali / 24 jam ( 2 rit per hari).

(6) Penegakan hukum lingkungan telah dilaksanakan melalui penyelesaian kasus lingkungan, namun pada tahun 2010 tidak ada (0%) kasus ingkungan yang ditangani oleh Kantor Lingkungan Hidup Kota Bogor.

(7) Kebersihan, keindahan dan kenyamanan lokasi pelayanan publik sebesar 70% dari jumlah lokasi pelayanan publik.

2) Indikator kinerja program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan melalui :

(1) Terpantaunya kualitas air melalui tingkat pemenuhan baku mutu kualitas air dengan capaian sebesar 98%.

(19)

(2) Terpantaunya kualitas udara melalui pemantauan di 30 titik pantau dengan hasil pemenuhan baku mutu kualitas udara sebesar 100 %

(3) Meningkatnya pengawasan pelaksanaan pengelolaan lingkungan melalui monitoring terhadap kegiatan usaha/industri yang telah memiliki dokumen pengeolaan lingkungan hidup dan sudah melaksanakan kewajiban sesuai ketentuan sebesar 5% dari target capaian sebesar 5%.

3) Indikator kinerja program peningkatan pengendalian polusi melalui :

(1) Tingkat pemenuhan baku mutu emisi gas buang melalui pengujian dan analisa beban emisi kendaraan bermotor dan kegiatan usaha dengan capaian sebesar 99%.

(2) Terkendalinya polusi limbah cair dari usaha dan atau kegiatan dengan capaian sebesar 78%.

(3) Menurunnya dampak lingkungan akibat emisi gas buang yang dapat dilihat melalui :

• Jumlah biodiesel yang dihasilkan sebesar 8.760 liter/tahun dan sesuai dengan target tahun 2010. • Tingkat pemenuhan baku mutu emisi gas buang

kendaraan pengguna biodiesel sebesar 37.5%. Capaian ini belum memenuhi target tahun 2010 yaitu sebesar 100%.

4) Indikator kinerja program meningkatnya edukasi dan komunikasi masyarakat di bidang lingkungan hidup melalui : (1) Jumlah Sekolah Berbudaya yang dibina untuk menjadi

sekolah berbudaya lingkungan pertahun sebanyak 1 sekolah. Hal ini sesuai dengan target RPJMD.

(2) Jumlah kelompok masyarakat yang terbina aspek lingkungan hidup sebanyak 1 Komunitas Peduli Lingkungan (Kopling) di lokasi P2WKSS Kelurahan Katulampa.

(20)

(3) Tingkat ketersediaan dokumen Status Lingkungan Hidup Daerah yang berisi data, analisa, kebijakan dan tindak lanjut dengan capaian sebesar 80%. Capaian ini telah memenuhi target RPJMD tahun 2010 yaitu sebesar 80%. 5) Indikator kinerja program kemitraan lingkungan hidup dapat

dilihat melalui meningkatnya kemitraan pemerintah, perguruan tinggi, masyarakat swasta dalam bidang lingkungan hidup sebanyak 11 mitra kerjasama, hal ini melebihi target yang ditetapkan dalam RPJMD sebanyak 1 kemitraan.

6) Indikator kinerja program perlindungan dan konservasi sumberdaya alam melalui :

(1) Persentase luas penanganan lahan kritis dengan capaian 0,83%, sesuai dengan target tahun 2010 ;

(2) Jumlah mata air yang dilindungi sebanyak 3 titik, sesuai dengan target tahun 2010 ;

(3) Jumlah usaha atau kegiatan yang dipantau penggunaan air tanah dalamnya sebesar 150 kegiatan usaha, sesuai dengan target tahun 2010 ;

(4) Jumlah sumur resapan sebanyak 793 sumur resapan, sesuai dengan target tahun 2010.

7) Indikator kinerja program pengelolaan ruang terbuka hijau melalui :

(1) Meningkatnya kualitas dan kuantitas taman kota dan taman lingkungan dengan capaian 396.256,63 m2 luas

taman, atau tercapai 99,89% dari target 2010 yaitu seluas 396.666,63 m2.

(2) Tertatanya lokasi eks PKL di 2 titik lokasi yaitu Jl. Merdeka dan Jl. Paledang. Capaian ini belum sesuai dengan target tahun 2010 yaitu sebanyak 4 titik (Jl. Merdeka, Jl. MA Salmun, Jl. Raya Pajajaran dan Jl. Paledang).

(21)

Urusan Pekerjaan Umum meliputi program:

1. Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Transportasi dan Drainase

2. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya.

Pencapaian Indikator Urusan Pekerjaan Umum :

Secara umum, kegiatan-kegiatan pada Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Transportasi dan Drainase, Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya telah berhasil memenuhi kondisi yang lebih baik dibandingkan tahun 2009. Meskipun pada beberapa indikator, capaiannya belum memenuhi target 2010. Indikator ratio panjang jalan terhadap luas wilayah (11.850 Ha) misalnya, telah mencapai 5,30. Angka ini lebih baik dari capaian tahun 2009 yang mencapai 5,29, tetapi masih lebih rendah dari target yang ditetapkan pada tahun 2010 sebesar 5,31.

Secara lengkap, capaian-capaian indikator program pengembangan sarana dan prasarana transportasi tergambar pada tabel 2.3 berikut :

Tabel 2.3

Pencapaian Target Kinerja Tahun 2010

No. Indikator Targe t s/d Tahun 2009 Realisasi s/d Tahun 2009 Target s/d Tahun 2010 Realisasi s/d Tahun 2010 1. Rasio Panjang Jalan

Terhadap 11.850 Ha

Luas Wilayah 5,30 5,29 5,29 5,29

2. Rasio Panjang Jalan Berkondisi Baik Terhadap Jumlah Panjang Jalan 31,81 34,98 40,49 39,85 3. Rasio Panjang Trotoar / Pedestrian Yang Tersedia Dibandingkan Panjang Jalan. 15,35 15,87 16,01 16,47 4 Rasio Panjang Drainase yang berkondisi baik 21,28 20.52 21,28 20,99

(22)

terhadap Panjang Jalan

Sumber: Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bogor, 2010

2.2.1.4 Urusan Penataan Ruang

Urusan penataan ruang dilaksanakan melalui program penataan ruang dan pertanahan. Program penataan ruang dan pertanahan dilaksanakan melalui berbagai kegiatan untuk menjawab berbagai tantangan pada urusan penataan ruang. Tantangan tersebut terutama dalam upaya memenuhi amanat Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang salah satunya mengamanatkan kewajiban setiap pemerintah kota untuk mengalokasikan 30% wilayahnya untuk ruang terbuka hijau. Juga terkait amanat Undang-Undang ini yang mengatur tenggat waktu penyusunan RTRW bagi pemerintah kabupaten/kota di tahun 2010.

Indikator-indikator capaian pada Urusan Penataan Ruang adalah sebagai berikut:

1. Jumlah rencana umum dan rencana rinci tata ruang yang disusun mencapai 50% dari 20% target yang ditetapkan di tahun 2010.

2. Penyediaan data dan informasi spasial/kewilayahan mencapai 80% dari target 20% yang ditetapkan di tahun 2010.

3. Tingkat keterpaduan perencanaan tata ruang mencapai 75% dari target 100% yang ditetapkan di tahun 2010.

4. Rasio proposal SKPR yang diterima/ jumlah proposal SKPR mencapai 88,7% dari target 99% yang ditetapkan di tahun 2010.

5. Frekuensi penyelenggaraan sosialisasi penataan ruang mencapai 0% dari target 10% yang ditetapkan di tahun 2010.

2.2.1.5 Urusan Perencanaan Pembangunan

Urusan perencanaan pembangunan meliputi : 1. Program Pengembangan Data dan Informasi

(23)

3. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah

4. Program Perencanaan Pembangunan Daerah 5. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi 6. Program Perencanaan Sosial Budaya

7. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam, serta

8. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana.

Pencapaian kinerja urusan perencanaan pembangunan dapat dilihat dari beberapa indikator sebagai berikut :

1. Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD 2005-2025 dan RPJMD 2010-2014 yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

2. Tersedianya dokumen perencanaan RKPD 2011 yang telah ditetapkan dengan Peraturan Walikota.

3. Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD sebesar 100%

4. Tingkat ketersediaan dan validitas data/informasi untuk perencanaan sebesar 85% dari target RPJMD sebesar 85%.

5. Tingkat pelaksanaan monitoring dan evaluasi 100% dari target RPJMD sebesar 100%.

6. Tingkat pencapaian koordinasi pembangunan 100% dari target RPJMD sebesar 100%.

7. Peningkatan SDM aparatur Bappeda 40% dari target RPJMD sebesar 40%.

8. Peningkatan bidang perencanaan 80% dari target RPJMD sebesar 80%.

9. Tingkat pelaksanaan proses perencanaan pembangunan daerah 100% dari target RPJMD sebesar 100%.

10. Tingkat penyusunan dokumen perencanaan sektoral bidang ekonomi 20% dari target RPJMD sebesar 20%.

11. Tingkat penyusunan dokumen perencanaan sektoral bidang sosial budaya 20% dari target RPJMD sebesar 20%.

(24)

12. Tingkat penyusunan dokumen perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam 20% dari target 20%.

13. Tingkat penyusunan dokumen perencanaan daerah rawan bencana 20% dari target 20%.

2.2.1.6 Urusan Perumahan

Urusan perumahan meliputi program Lingkungan Sehat Perumahan dan Program Kesiagaan dan Pencegahan Kebakaran yang dilaksanakan di 6 Kecamatan yaitu Kecamatan Bogor Timur, Kecamatan Bogor Utara, Kecamatan Bogor Selatan, Kecamatan Bogor Tengah, Kecamatan Bogor Barat dan Kecamatan Tanah Sareal tergambarkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 2.4

Pengaspalan Jalan Lingkungan di Kecamatan Bogor Timur KEGIATAN URAIAN KINERJATARGET PENCAPAIAN KINERJA Pengaspalan

Jalan Lingkungan (Bogor Timur)

Terbangunnya Jalan Lingkungan di Kecamatan Bogor Timur 7 lokasi :

100% 100% 1 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 02, 05, 06 Kelurahan Sindangsari 5.448,14 m 2 100% 2 Pengaspalan Jalan Lingkungan Griya Katulampa RW. 01, 09, 10 Kelurahan Katulampa 4.420,16 m2 100% 3 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 01 Kelurahan Sindangsara 890,00 m 2 100% 4 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 03 dan RT. 04,05,06 RW. 08 Kelurahan Baranangsiang 1.956,90 m2 100% 5 Pengaspalan Jalan Lingkungan RT. 02 RW. 03 Kampung Cikeas Kelurahan Katulampa 1.886,30 m2 100% 6 Perbaikan Jalan Lingkungan RW. 03 Bantar Kemang Kelurahan Baranangsiang 527,00 m2 100%

7 Pengaspalan Jalan Setapak RT. 03,04,05 RW. 12 dan RW. 06 Kelurahan Baranangsiang

421,56 m2 100%

(25)

Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, 2010.

Tabel 2.5

Pengaspalan Jalan Lingkungan di Kecamatan Bogor Tengah KEGIATAN URAIAN KINERJATARGET PENCAPAIAN KINERJA Pengaspalan Jalan Lingkungan (Bogor Tengah) Terbangunnya Jalan Lingkungan di Kecamatan

Bogor Tengah 5 lokasi : 100% 100%

1 Peningkatan Jalan Lingkungan RW. 07 Kelurahan Babakan 882,00 m2 100% 2 Peningkatan Jalan Lingkungan RW. 07,11 Kelurahan Ciwaringin 1.326,30 m2 100% 3 Peningkatan Jalan Lingkungan RW. 10 Kelurahan Kebon Kelapa

676,50 m2 100% 4 Peningkatan Jalan Lingkungan RW. 07,08,09 Kelurahan Tegalega 3.175,00 m2 100% 5 Peningkatan Jalan Setapak RW. 3,9,10 Lebaksari Kelurahan Paledang 2.620,80 m2 100% T O T A L 8.680,60 m2 Tabel 2.6

Pengaspalan Jalan Lingkungan di Kecamatan Bogor Utara

KEGIATAN URAIAN KINERJATARGET PENCAPAIAN KINERJA Pengaspalan

Jalan

Lingkungan (Bogor Utara)

Terbangunnya Jalan Lingkungan di Kecamatan Bogor Utara 11 lokasi :

100% 100%

1 Pengaspalan Jalan Lingkungan

RW. 02 Kelurahan Cibuluh 959,00 m2 100% 2 Pengaspalan Jalan Lingkungan

RW. 03,06

Kelurahan Kedunghalang

1.535,00 m2 100% 3 Pengaspalan Jalan Lingkungan

RW. 03,05,15 Kelurahan Cimahpar

982,50

m2 100%

4 Pengaspalan Jalan Lingkungan

RW. 06 Kelurahan Tegalgundil 576,75 m2 100% 5 Pengaspalan Jalan Lingkungan

Taman Kenari yang

menghubungkan Kelurahan Tanah Baru sampai

Kelurahan Ciluar

3.077,00

m2 100%

6 Pengaspalan Jalan Lingkungan Madrasah RT. 1,2,3,4 RW. 11 Kmp Kaum dan RW. 04,05

392,50 m2

(26)

Kelurahan Ciparigi

7 Perbaikan Jalan Setapak dan Drainase RT. 02 RW. 04 Kelurahan Bantarjati

100,00

m2 100%

8 Pengaspalan Jalan Lingkungan Madrasah RT. 05 RW. 06 Kelurahan Bantarjati

949,50

m2 100%

9 Pengaspalan Jalan Lingkungan Gang Kembang RW. 09 Kelurahan Kedunghalang

567,00

m2 100%

10 Pekerjaan Jalan Setapak RT. 01 RW. 16

Kelurahan Tegalgundil

35,00 m2 100% 11 Pembangunan Jalan Setapak

RT. 04 RW. 01

Kelurahan Kedunghalang

459,35 m2 100%

T O T A L 9.633,60 m2

Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, 2010. Tabel 2.7

Pengaspalan Jalan Lingkungan di Kecamatan Tanah Sareal KEGIATAN URAIAN KINERJATARGET PENCAPAIAN KINERJA Pengaspalan

Jalan Lingkungan (Tanah Sareal)

Terbangunnya Jalan Lingkungan di Kecamatan Tanah Sareal 10 lokasi :

100 % 100 %

1 Perbaikan Jalan dan Drainase Gang Masjid Kelurahan Kedunjaya 3.357,0 0 m2 100 % 2 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 01, 02 Kelurahan Kayumanis 976,00 m 2 100 % 3 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 01,04,09 Kelurahan Kencana 1.850,0 0 m2 100 % 4 Perbaikan Jalan Setapak RT.

06 RW. 04

Kelurahan Kedungbadak 371,50 m

2 100 %

5 Perbaikan Jalan H.Hamid RT. 02, 03 RW. 03 Kelurahan Kedungwaringin 2.348,0 0 m2 100 % 6 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 05

Kaumsari Kelurahan Cibuluh

1.467,0

0 m2 100 % 7 Pengaspalan Jalan

Lingkungan Kp.Rawa Taman RT. 01 RW. 03 Kelurahan Mekarwangi

1.575,0

0 m2 100 % 8 Pengaspalan Jalan

Lingkungan Jln. Ikan Mas Cimanggu Perikanan Darat RT. 04 RW. 01 Kelurahan Kd Waringin

2.290,0 0

(27)

9 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 06 Kelurahan Mekarwangi 1.924,0 0 m2 100 % 1

0 Pengaspalan Jalan Lingkungan Kp. Rawa Taman RT. 01 RW. 3 Kelurahan Mekarwangi

198,

48 m2 100 %

T O T A L 16.356,98 m2

Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, 2010

Tabel 2.8

Pengaspalan Jalan Lingkungan di Kecamatan Bogor Selatan

KEGIATAN URAIAN TARGET KINERJA PENCAPAIAN KINERJA

Pengaspalan Jalan Lingkungan (Bogor Selatan)

Terbangunnya Jalan Lingkungan di Kecamatan Bogor Selatan 17

lokasi: 100 % 100 %

1 Pengaspalan Jalan

Lingkungan Warung Bandrek RW. 3,RW 4, RW 5, RW 9, RW 11, RW 12,RW 13,RW 14 Kelurahan Bondongan 2.746,00 m2 100 % 2 Pengaspalan Jalan Lingkungan Sindangresmi RW. 17 Kelurahan Bondongan 1.285,00 m2 100 % 3 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 01 Kelurahan Lawanggintung 1.828,00 m2 100 % 4 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 03 Kelurahan Harjasari 642,00 m 2 100 % 5 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 04 Kelurahan Harjasari 478,00 m 2 100 % 6 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 05 Kelurahan Pakuan 487,50 m 2 100 % 7 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 01 Kelurahan Rancamaya 2.289,00 m2 100 % 8 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 02,09 Kelurahan Kertamaya 911,00 m2 100 % 9 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 03,09 Kelurahan Cikaret 3.244,00 m 2 100 % 1 0 Pengaspalan Jalan Lingkungan Pakojan RW. 01 Kelurahan Empang 627,00 m 2 100 % 1 1 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 09, 12 Kelurahan Pamoyanan 1.275,00 m2 100 %

(28)

1

2 Pengaspalan Jalan Lingkungan Buntar RW. 08 Kelurahan Muarasari

1.995,00 m2 100 % 1

3 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 10 Kelurahan Mulyaharja 773,00 m2 100 % 1 4 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 05,13 Kelurahan Ranggamekar 894,00 m 2 100 % 1

5 Peningkatan Jalan Setapak RW. 16 Kelurahan

Bondongan 478,73 m

2 100 %

1

6 Rehabilitasi Jalan Komplek Area Paspampres RT. 04 RW. 06

Kelurahan Lawanggintung 398,00 m

2 100 %

1

7 Perbaikan Jalan Setapak Kelurahan Mulyaharja RT.

01 RW. 11 106,00 m2 100 %

T O T A L 20.457,23 m2

Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, 2010.

Tabel 2.9

Pengaspalan Jalan Lingkungan di Kecamatan Bogor Barat KEGIATAN URAIAN KINERJATARGET PENCAPAIAN KINERJA Pengaspalan

Jalan Lingkungan (Bogor Barat)

Terbangunnya Jalan Lingkungan di Kecamatan Bogor Barat 15 lokasi: 100 % 100 % 1 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 11 KelurahanPasirkuda 775,50 m2 100 % 2 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 03,06 Kelurahan Pasirmulya 4.906,37 m2 100 % 3 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 03 Kelurahan Gunungbatu 1.244,00 m 2 100 % 4 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 05 Kelurahan Sindangbarang 1.849,00 m 2 100 % 5 Pengaspalan Jalan Lingkungan Jln Kenangan RT. 06,07 RW. 15 Kelurahan Menteng 2.652,00 m2 100 %

(29)

6 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 02,05 Kelurahan Cilendek Timur

486,00 m2 100 % 7 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 07 Kelurahan Curugmekar 2.649,00 m2 100 % 8 Pengaspalan Jalan Lingkungan RT. 02, 04 RW. 06 Pancasan Kelurahan Pasirjaya 557,00 m2 100 %

9 Pembuatan Jalan Setapak

Kelurahan Margajaya 295,80 m2 100 % 1

0

Pembuatan Jalan Setapak Muara asri RT. 01 RW. 01

Kelurahan Pasir Kuda 372,90 m

2 100 %

1 1

Perbaikan Jalan Lingkungan (gang.PKB samping SMU Al Azhar Plus )

Kelurahan Sindangbarang

215,00 m2 100 %

1

2 Perbaikan Jalan Setapak Jalan Jabaru RW. 02

Kelurahan Pasirkuda 175,00 m 2 100 % 1 3 Pengaspalan Jalan Lingkungan PT Jin RT. 02

RW. 05 Kelurahan Pasir Jaya 1.081,00 m

2 100 %

1 4

Pengaspalan Jl. Masuk Bank

Mata Kelurahan Menteng 700,00 m2 100 % 1

5

Pembangunan Jalan Setapak

RT. 05 RW. 11 Kelurahan Loji 543,73 m2 100 %

T O T A L 18.502,20 m2

Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, 2010.

Tabel 2.10

Pembangunan Talud / Keermer di Kecamatan Bogor Barat KEGIATAN URAIAN KINERJATARGET PENCAPAIAN KINERJA Pembangunan

Talud/Keermer (Bogor Barat)

Terbangunnya Talud/Keermer di

Kec. Bogor Barat 8 lokasi : 100 % 100 % 1 Pembangunan tembok penahan tanah RW. 06,07 Kelurahan Situgede 515,2 7 m3 100 % 2 Pembangunan tembok penahan tanah RW. 01,03,08 Kelurahan Semplak 566,6 5 m3 100 % 3 Pembangunan talud kampung Muara RT. 01 RW. 13 Kelurahan Pasirjaya 203,1 3 m3 100 % 4 Pembangunan talud Cibalagung RT. 07 RW. 03 Kelurahan Pasirkuda 329,0 3 m 3 100 %

(30)

5 Pembangunan talud Jalan Pancasan RT. 02 RW. 06 Kelurahan Pasirjaya 122,7 4 m3 100 % 6 Perbaikan Talud RT. 02 RW. 07 Kelurahan Pasirjaya 393,74 m3 100 % 7 Pembangunan talud RT. 03 RW. 03 Kelurahan Loji 248,4 6 m3 100 % 8 Pembangunan tembok penahan tanah RT. 03, RW. 02 dan RT. 02 RW. 12 Kelurahan Curug 39,5 0 m3 100 % T O T A L 2.418,52 m3

Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, 2010.

Tabel 2.11

Pembangunan Talud / Keermer di Kecamatan Bogor Utara KEGIATAN URAIAN KINERJATARGET PENCAPAIAN KINERJA Pembangunan

Talud/Keermer (Bogor Utara)

Terbangunnya Talud/Keermer di

Kec. Bogor Utara dengan lokasi : 100 % 100 % 1 Pembangunan tembok Penahan Tanah RW. 04,05,06,11,13 Kelurahan Tegal Gundil 3 83,67 m3 100 %

2 Pembangunan Talud Kali Cibuluh RT. 03 RW. 11 Kelurahan Ciparigi

64,00 m3 100 %

T O T A L 447,67 m3

Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, 2010.

Tabel 2.12

Pembangunan Talud / Keermer di Kecamatan Tanah Sareal KEGIATAN URAIAN KINERJATARGET PENCAPAIAN KINERJA Pembangunan

Talud/Keermer (Tanah Sareal)

Terbangunnya Talud/Keermer di

Kec. Tanah Sareal 2 lokasi : 100 % 100 % 1 Pembangunan tembok Penahan Tanah RW. 01,04 Kelurahan Cibadak 435,1 6 m3 100 % 2 Perbaikan Longsor di SD Kedungwaringin RT. 01 RW. 04 Kelurahan Kedungwaringin 430,7 0 m3 100 % T O T A L 865,86 m3

(31)

Tabel 2.13

Pembangunan Talud / Keermer di Kecamatan Bogor Tengah KEGIATAN URAIAN KINERJATARGET PENCAPAIAN KINERJA Pembangunan

Talud/Keermer (Bogor Tengah)

Terbangunnya Talud/Keermer di

Kec. Bogor Tengah 5 lokasi : 100 % 100 % 1 Pembangunan Tembok Penahan Tanah RW. 03,04 Kelurahan Cibogor 305,05 m 3 100 % 2 Pembangunan Tembok Penahan Tanah RW. 07.11 Kelurahan Gudang 681,06 m 3 100 %

3 Pembangunan Talud Penahan Longsor RT. 05 RW. 01 Kelurahan Panargan 459,45 m3 100 % 4 Pembangunan Talud RW. 04 Kelurahan Paledang 265,25 m3 100 % 5 Pembangunan Talud RT. 03 RW. 08 Kelurahan Ciwaringin 324,16 m3 100 % T O T A L 2.034,97 m3

Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, 2010.

Tabel 2.14

Pembangunan Talud / Keermer di Kecamatan Bogor Selatan KEGIATAN URAIAN KINERJATARGET PENCAPAIAN KINERJA Pembangunan

Talud/Keermer (Bogor Selatan)

Terbangunnya Talud/Keermer di

Kec. Bogor Selatan 6 lokasi : 100 % 100 % 1 Pembangunan Talud Rt 07,03 RW. 01 Kelurahan Cikaret 97,00 m3 100 % 2 Pembangunan Talud RW. 09 Kelurahan Empang 164,00 m3 100 % 3 Pembangunan Talud RT. 04,05 RW. 16 Kelurahan Bondongan 13 9,00 m3 100 % 4 Pembangunan Talud RW. 14,15 Kelurahan Bondongan 93,00 m3 100 % 5 Pembangunan Talud DAS

Cipakancilan RW. 09 Kelurahan Bondongan 155,00 m 3 100 % 6 Pembangunan Talud RW. 01,02 Kelurahan Rancamaya 142,00 m3 100 % T O T A L 790,00 m3

Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, 2010.

Tabel 2.15

Pembangunan Jembatan Lingkungan

(32)

Jembatan

Lingkungan Terbangunnya Jembatan Lingkungan di 10 Lokasi : 100 % 100 % Kecamatan Bogor Selatan

1 Pembangunan Jembatan Lingkungan RW. 08 Kelurahan Batutulis

1 Unit 100 % 2 Perbaikan Jembatan RW. 12

Kelurahan Harjasari 1 Unit 100 % Kecamatan Bogor Timur

3 Perbaikan pondasi Jembatan ( JPO ) Sungai Ciliwung RT. 03 RW. 12 ( Penghubung Kecamatan Bogor Timur – Tengah Kelurahan

Baranangsiang)

1 Unit 100 %

4 Pembangunan Jembatan Lingkungan RW. 03,05

Kelurahan Sukasari 1 Unit 100 % 5 Pembangunan Jembatan

Lingkungan RW. 03

Kelurahan Sindangsari 1 Unit 100 % Kecamatan Bogor Tengah

6 Pemb.Jembatan

Penyebrangan (JPO) Pasir Jaya Cibalagung dan Lebaksari Kelurahan Paledang

1 Unit 100 %

Kecamatan Bogor Barat 7 Pelebaran Jembatan RW. 09 dan RW. 10 Kelurahan Menteng 1 Uni t 100 % 8 Perbaikan Jembatan Margajaya RT. 02 RW. 01 Sampai dengan Bubulak RT. 01 RW. 09

1 Unit 100 %

Kecamatan Tanah Sareal 9 JPO Urban Renewal Blok 4

Kelurahan Kebon Pedes 1 Unit 100 %

Kecamatan Bogor Utara 1

0

Pemb.Jembatan

Penyebrangan Orang (JPO) Tegal Gundil –Tanah Baru RT. 01 RW. 16

1 Unit` 100 %

T O T A L 10 Unit

Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, 2010.

Tabel 2.16

Sumber Air Baku & Unit Produksi PDAM Kota Bogor

No Sumber Lokasi Tahun Kapasitas (l/dt) Sisa

Kapas itas

KET Terpasang

(33)

Awal Saat ini (M3) (ltr/dtk)

1 Mata Air Kota Batu 1918 70 46 120.124 46

2 Mata Air Bantar Kambing 1969 170 151 391.878 151

3 Mata Air Tangkil 1974 170 123 319.544 123

4 IPA Cipaku 1 & 2 1988 120

300 626.318 241,64 58,36 Cipaku 3 1995 60 Cipaku 4 2003 60 5 IPA Dekeng 1997 600 1000 2.248.787 867,58 132,42 Dekeng 2005 400 6 IPA 20 l/dt Dekeng 1995 20

-7 Mata Air Palasari 2008 30 15 38.250 15

8 IPA Palasari 2008 20 20 12.063 4,65 15,35

1.720 1.655 3.756.964 1.448,87 206,13

Sumber : PDAM 2010

Tabel 2.17

Jumlah Pelanggan PDAM Per Kecamatan Tahun 2010

NO KECAMATAN TAHUN

2008 (SR) 2009 (SR) 2010 (SR)

1. Kec. Bogor Utara 12.747 13.744 14.904 2. Kec. Bogor Selatan 14.234 15.394 16.834 3. Kec. Bogor Barat 11.553 13.248 15.436 4. Kec. Bogor Timur 9.870 10.335 10.842 5. Kec. Tanah Sareal 13.859 15.761 17.495 6. Kec. Bogor Tengah 16.661 16.983 18.078 7. Kab. Bogor 661 1.122 1.406

JUMLAH 79.585 86.587 94.995

Sumber : PDAM, 2010.

Tabel 2.18

Jumlah Pelanggan dan Cakupan Pelayanan

N o Uraian Tahun 2007 2008 2009 2010 1 Jumlah Pelanggan 74.98 8 79.585 86.587 94.995 2 Cakupan Pelayanan 47,08 % 47,69% 50,09% 58,47% Sumber : PDAM, 2010.

(34)

Tabel 2.19

Tingkat Kehilangan Air PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor Distribusi – Pemakaian

NO TAHUN KEHILANGAN AIR

1. 2007 33,40%

2. 2008 33,70%

3. 2009 34,33%

4. 2010 34,10%

Sumber : PDAM, 2010.

Selama Tahun 2010 PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor telah menambah jaringan pipa dengan berbagai ukuran sepanjang 165,461 Km dengan rincian :

a. Dana PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor sepanjang 58,947 Km

b. Bantuan Pemerintah Pusat (Program MBR) sepanjang 106,514 Km 1) Kegiatan Penataan Kawasan Kumuh Perkotaan

Penataan kawasan kumuh perkotaan dilakukan dengan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana dasar perumahan. Berikut dibawah ini kegiatan yang berhubungan dengan penataan kawasan kumuh perkotaan:

a) Urban Renewal

Kegiatan Urban Renewal pada tahun ini merupakan kegiatan tahun ketiga yang telah dilaksanakan di Kelurahan Kebon Pedes Kecamatan Tanah Sareal. Kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari :

(1) Pembangunan Tembok Penahan Tanah di Blok 4 (RW. 12).

(2) Pembangunan Jembatan Akses Kelurahan Kedung Badak.

(3) Pemindahan makam Blender ± 250 Makam ke Kayumanis.

(35)

(5) Lanjutan penataan untuk Blok 5 (kawasan wisata ziarah) dengan sub pekerjaan penambahan lahan parkir, pembangunan tembok penahan tanah dan pembangunan gerbang makam TPU. Kegiatan penataan ini merupakan kegiatan yang dibiayai dari APBD Propinsi Jawa Barat

(6) Kegiatan DED Urban Renewal dilakukan untuk menyusun rencana rinci untuk kegiatan infrastruktur Urban Renewal yang akan dilaksanakan di Tahun Anggaran 2011.

Kegiatan Urban Renewal saat ini masih terdapat keterbatasan untuk pembangunan rumah 2 lantai sebanyak 16 Unit dan pembangunan tembok penahan tanah serta pembangunan jembatan akses ke Wisata Sapi (Blok 5/daerah Kebon Pedes). b) Kegiatan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)

Dari keseluruhan penanganan RTLH, pada tahun 2010 telah dilaksanakan rehabilitasi terhadap 423 unit rumah dari berbagai sumber pembiayaan, yaitu :

(1) Dari sumber anggaran APBD Kota dilakukan sebanyak 66 unit rumah yang tersebar di 34 Kelurahan se-Kota Bogor. (2) Dari Kementerian Perumahan Rakyat melalui APBN

sebanyak 150 Unit, dengan lokasi dan jumlah unit rumah dapat dilihat pada tabel 2.20 dibawah ini:

Tabel 2.20

Lokasi dan Jumlah unit rumah Kegiatan Kementerian Perumahan Rakyat Kota Bogor

Tahun Anggaran 2010 Kegiatan Kel. Kebon

Pedes Kel.Sukares mi

1. Peningkatan

Kualitas 100 Unit

(36)

(a) Kegiatan P2KP sebanyak 187 unit yang tersebar di 46 Kelurahan se-Kota Bogor.

(b) Kegiatan CSR dari Bank PT. Bank Jabar Banten Tbk Peningkatan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 1 unit rumah di Kelurahan Sindang Sari dan 19 Unit Rumah di Kelurahan Katulampa.

c) Kegiatan Penanganan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) Neigbourhood Development (ND) di Kota Bogor

Kegiatan PLPBK ini merupakan program dari Kementerian Pekerjaan Umum dalam hal penanganan lingkungan perumahan dan permukiman kumuh. Kegiatan ini berlokasi di RW. 01 Kelurahan Muarasari berupa kegiatan pembebasan lahan, pembuatan jalan tembus serta pekerjaan pengadaan hidran sebanyak 13 titik.

d) Kegiatan Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK).

2) Kegiatan Penanganan Pasca Bencana

Kegiatan Penanganan Pasca Bencana tahun anggaran 2010 dengan pekerjaan fisik yang dilaksanakan yaitu sebagai berikut: a. Pembangunan Talud/Keermer RT. 2 RW. 16 Kelurahan

Cipaku.

b. Pembangunan Talud/Keermer RW. 09 Kelurahan Genteng. c. Pembangunan Talud /Keermer RT. 06 RW. 03 Kelurahan

Kedunghalang.

d. Pembangunan Talud/Keermer Kelurahan Lawanggintung. e. Pembangunan Talud RT. 02 RW. 06 Kelurahan

Kedungwaringin.

f. Pembangunan Talud RT. 05 RW. 04 Kelurahan Kedungwaringin.

g. Pembangunan Talud Lebak sari RT. 01 RW. 01 Kelurahan Pamoyanan, Bogor Selatan

(37)

h. Pembangunan Talud RT. 03 RW. 02 Kelurahan Pamoyanan, Bogor Selatan.

i. Pembangunan Talud RT. 01 RW. 13 Kelurahan Ranggamekar, Bogor Selatan.

j. Pembangunan Talud RT. 01 RW. 04 Kelurahan Babakan Pasar.

k. Pembangunan Talud RT. 04 RW. 01 Kelurahan Kedunghalang.

l. Pembangunan Talud RT. 04 RW. 09 Kelurahan Baranangsiang, Bogor Timur.

3) Pembangunan Saluran Pembuangan air hujan RW. 02,RW 07 Kelurahan Babakan, RW. 05 Kelurahan Pabaton dan RW. 07,RW 09 Kelurahan Ciluar serta Pembangunan Trotoar Permukiman RW.02, RW 07 Kelurahan Babakan.

Kegiatan pembangunan sarana pembangunan air hujan dan trotoar ini dilaksanakan untuk meminimalisir genangan air yang terjadi di lokasi tersebut.

4) Kegiatan Pembangunan Drainase di RT. 12 RW. 10 Kelurahan Loji dan RT. 4 RW. 11 Kelurahan Balumbangjaya

Kegiatan pembangunan drainese lingkungan ini disamping untuk mengurangi genangan yang terjadi juga untuk memperlancar aliran air yang berasal dari drainase skala makro.

5) Kegiatan Pengelolaan IPAL dan pekerjaan DED dan UKL/UPL Tegal Gundil.

Kegiatan Pengelolaan IPAL dilaksanakan dengan sasaran meningkatnya pelayanan dan pengolahan air limbah kepada konsumen secara optimal serta pemenuhan target retribusi. Pada saat ini sudah melayani 300 unit sambungan rumah, dan akan dilakukan pengembangan sebanyak 300 unit sambungan rumah dimana pelaksanaan perencanaanya telah dilaksanakan.

Sedangkan Pekerjaan DED dan UKL/UPL Tegal Gundil bertujuan untuk memperoleh desain rinci yang diperlukan dalam

(38)

pelaksanaan pekerjaan fisik selanjutnya serta mendukung pengembangan jaringan dan penambahan sambungan rumah. 6) Kegiatan Pendataan Ulang Makam Gunung Gadung, Cipaku,

Dreded dan Blender

Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan data Petak Makam Baru, Pemberian Kodefikasi Blok dan Nomor pada tiap makam, Sistem informasi Data Petak Makam di TPU Gunung Gadung, Cipaku, Dreded dan Blender.

7) Kegiatan Penambahan Lahan TPU dari Pengembang Perumahan Sesuai dengan PERDA Nomor 13 Tahun 2009 tentang Penyediaan dan Penyerahan Prasarana, Sarana dan Utilitas Perumahan dan Permukiman, pihak pengembang perumahan diwajibkan menyediakan fasilitas TPU. Pada tahun ini sebanyak 2 pengembang perumahan yang telah menyerahkan fasilitas TPU lengkap dengan sertifikat tanahnya yaitu:

a. Perumahan Aglonema Cyber Residence dengan lokasi Perumahan di Kec. Bogor Barat dan Lokasi TPU di Kelurahan Situgede dengan Luas Lahan TPU 287 m2

b. Perumahan Sukadamai Green Residence dengan lokasi Perumahan di Kec. Tanah Sareal sedang Lokasi TPU di Kelurahan Situgede dengan Luas Lahan TPU 193 m2.

Sedangkan sebanyak 13 Perumahan lagi masih dalam proses untuk menyerahkan Lahan TPU kepada Pemerintah Kota Bogor. 8) Kegiatan Rekondisi Kendaraan Ambulance

Kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sarana penunjang didalam operasional pekerjaan pemakaman. Rekondisi dilakukan untuk 3 mobil ambulan.

9) Kegiatan Inventarisasi Data Lingkungan Perumahan Permukiman Kota Bogor, Inventarisasi data lingkungan Perumahan Permukiman ini bertujuan untuk mengetahui kondisi dari lingkungan perumahan dan permukiman terutama kondisi

(39)

fasiltas sosial dan fasilitas umum. Kegiatan Invetarisasi ini terdiri dari Inventarisasi PSU Permukiman yang berlokasi di 6 Kecamatan se-Kota Bogor sedangkan Inventarisasi Prasarana Sarana dan Utilitas (PSU) Perumahan yang berlokasi di 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Bogor Selatan, Kecamatan Bogor Timur dan Kecamatan Bogor Utara.

10)Kegiatan Perbaikan PSU di Lokasi Binaan P2WKSS

Kegiatan penunjang P2WKSS dilaksanakan di Wilayah di RW. 04 Kelurahan Katulampa Kecamatan Bogor Timur berupa perbaikan RTLH dan pembangunan infrastruktur yaitu kegiatan pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT), Perbaikan Jalan dan Saluran, Pembangunan Jembatan, dan Pembuatan Gapura. 11)Kegiatan DED Sarana dan Prasarana Kota Bogor

Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh desain rinci yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan fisik Sarana dan Prasarana Kota Bogor pada Tahun Anggaran 2011. Perencanaan ini meliputi perencanaan pekerjaan jalan lingkungan, jalan setapak, talud/tembok penahan tanah (TPT), drainase permukiman dan jembatan lingkungan dan JPO di seluruh Kota Bogor (6 Kecamatan).

2.2.1.8 Urusan Kepemudaan dan Olahraga

Penanganan urusan kepemudaan dan olah raga hingga tahun 2010 dilaksanakan melalui 3 (tiga) program yaitu :

1. Program peningkatan peran serta kepemudaan;

2. Program upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba dan; 3. Program pembinaan dan pemasyarakatan olahraga.

Pencapaian kinerja urusan Kepemudaan dan Olah Raga adalah Jumlah lapangan olah raga di Kota Bogor hingga tahun 2010 sebanyak 607 buah, dimana pada tahun 2010 telah dilakukan perbaikan/ pembangunan sebanyak 7 lapangan (sarana olah raga) yaitu di Cimahpar,

(40)

Sempur, GOR, Genteng, Heulang,Sukaresmi dan Bondongan. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan prestasi olah raga Kota Bogor di tingkat provinsi dan nasional seperti pada cabang atletik, renang, pencak silat dan sebagainya.

2.2.1.9 Urusan Penanaman Modal

Penanganan urusan penanaman modal melalui program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Invenstasi. Secara umum, indikator-indikator capaian pada urusan Penanaman Modal adalah sebagai berikut: 1. Nilai realisasi investasi PMA dan PMDN di Kota Bogor mencapai Rp.

1.002.665.000.000,00 atau 104,61% dari target RPJMD Kota Bogor tahun 2010 sebesar Rp. 958,471 milyar. Pencapaian tersebut antara lain disebabkan oleh realisasi investasi 22 perusahaan dari 47 perusahaan yang tercatat di Kota Bogor berdasarkan persetujuan BKPM, yang terdiri dari 39 perusahaan PMA dan 8 perusahaan PMDN. Surat persetujuan penanaman modal yang dikeluarkan selama tahun 2010 tersebut merupakan akibat dari perluasan dan peningkatan kapasitas produksi perusahaan yang sudah beroperasi di Kota Bogor.

2. Jumlah realisasi PMDN pada tahun 2010 sebesar 389.435.000.000 atau mengalami kenaikan sebesar 3.317,99% dari realisasi PMDN tahun 2009 sebesar 10.200.000.000,00.

2.2.1.10 Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menegah

Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah melalui program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi dan Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Pencapaian kinerja KUKM diukur dari peningkatan UMKM yang dibina. Terjadi peningkatan terhadap UMKM yang dibina yaitu sebanyak 645 unit dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2009, UMKM terbina sebanyak 32.256 unit dan pada tahun 2010 capaian UMKM terbina sebanyak 32.901 UMKM.

(41)

Dari peningkatan jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan sektor UMKM, pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 1.142 orang dari tahun sebelumnya. Seperti diketahui pada tahun 2009 tenaga kerja yang terlibat di sektor UMKM sebesar 57.107 orang dan pada tahun 2010 capaiannya sebesar 58.249 orang.

Pencapaian kinerja KUKM ditinjau dari sisi peningkatan jumlah asset atau investasi, pada tahun 2010 capaiannya sebesar Rp 575.397.110.000,00. Dari nilai tersebut menggambarkan kenaikan jumlah aset atau investasi sebesar Rp 11.282.295.800,00 (2%) dari tahun sebelumnya. Sebagaimana diketahui pada tahun 2009 jumlah aset atau nilai investasi sebesar Rp 564.114.814.200,00.

Pencapaian kinerja UMKM diukur dari kapasitas produksi pada tahun 2010 sebesar Rp.3.700.534.000.000,00 dari nilai tersebut menggambarkan kenaikan kapasitas produksi dari sektor UMKM sebesar

Rp.616.756.000.000,00 dari tahun 2009 sebesar

Rp.3.083.778.000.000,00.

Pencapaian kinerja KUKM diukur dari usaha mikro. Untuk tahun 2009 sebesar 25.804 dan pada tahun 2010 capaiannya sebesar 26.320 atau mengalami kenaikan sebesar 2%.

Pencapaian kinerja KUKM diukur dari usaha menengah pada tahun 2010 capaiannya sebesar 1.646. Untuk tahun 2009 sebesar 1.614 dan dari nilai tersebut menggambarkan kenaikan usaha menengah dari sektor KUKM yaitu sebesar 2%.

Pencapaian kinerja KUKM diukur dari usaha kecil pada tahun 2010 sebesar 4936. Kondisi ini menggambarkan kenaikan usaha menengah dari sektor KUKM dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 98 (2,8%). Diketahui untuk tahun 2009 usaha menengah dari sektor KUKM sebesar 4838.

2.2.1.11 Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil

Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil melalui Program Penataan Administrasi Kependudukan.

(42)

1. Jumlah kepemilikan KTP di tahun 2010 telah mencapai 87,88% dari 619.175 penduduk wajib KTP atau melebihi target kepemilikan KTP tahun 2010 yang mencapai 77%. Capaian ini meningkat dari hasil serupa di tahun 2009 yang jumlah kepemilikan KTP telah mencapai 83,6% dari 739.490 penduduk wajib KTP.

2. Jumlah kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk telah mencapai 700 orang. Capaian ini lebih tinggi dengan hasil serupa di tahun 2009, yang kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk mencapai 600 orang.

3. Tingkat kepemilikan akta kelahiran mencapai 70% dari seluruh jumlah penduduk Kota Bogor atau melebihi target pada tahun 2010 sebesar 23%.

4. Tersedianya database kependudukan skala provinsi sesuai UU Nomor 23 Tahun 2006 yang mengamanatkan 1 penduduk memiliki satu dokumen kependudukan.

5. Penerapan KTP Nasional berbasis NIK

2.2.1.12 Urusan Ketenagakerjaan

Urusan Ketenagakerjaan melalui Program Peningkatan Kesempatan Kerja dan Program Peningkatan Kesempatan Kerja. Adapun Pencapaian indikator kinerja urusan ketenagakerjaan adalah sebagai berikut:

1. Tingkat partisipasi angkatan kerja tahun 2010 mencapai 84,33% dari 716.428 jumlah penduduk angkatan kerja tahun 2010. Angka ini meningkat dari tingkat partisipasi tahun 2009 yang mencapai 55,83% dari 363.622 jumlah penduduk angkatan kerja tahun 2009. 2. Pencari kerja yang ditempatkan di tahun 2010 mencapai 27,44%

dari 4.631 pencari kerja yang berhasil ditempatkan pada tahun 2010. Angka ini meningkat dari capaian tahun 2009 yang mencapai 7,27% dari 1.321 pencari kerja yang berhasil ditempatkan tahun 2009.

3. Tingkat pengangguran terbuka di tahun 2010 mencapai 2,36% dari 716.428 jumlah penduduk angkatan kerja. Angka ini meningkat dari

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan antena mikrostrip multilayer parasitic dapat menjadikan dimensi antena berkurang namun tetap menghasilkan gain yang besar jika

BATU Kali/ UNTUK PONDASI/ rit colt rit BATU KALI/ UNTUK PONDASI BATU KALI/ UNTUK PONDASI/ RIT truck rit F.. BAHAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan pengaruh varietas dan kelompok terhadap sifat agronomi tanaman gandum dengan analisis ragam peubah ganda dan mengetahui

pembelajaran berbasis prezi dilakukan oleh 2 orang ahli materi, 2 orang ahli media, guru mata pelajaran geografi serta siswa SMA Negeri 1 Kubung kelas X IPS

Berangkat dari pemikiran umum tentang kenyataan dan tantangan yang dihadapi oleh lembaga pendidikan Islam dan realitas empirik yang terjadi pada lembaga-lembaga MTs di

Pada periode 1945-1950, implementasi Pancasila bukan saja menjadi Pada periode 1945-1950, implementasi Pancasila bukan saja menjadi masalah, tetapi lebih dari itu

• Untuk Penanganan Kandungan Sedimen dan Sampah pada Intake, penanganan selain Relokasi intake dapat direkomendasikan. Relokasi intake tidak dapat direkomendasikan karena

t test and F test result with α = 10%, the effect is variable level of education, bussines duration, labor force, and capital, while the F-test indicates that the