Mata Pelajaran
2
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pelajaran ini, para peserta
diharapkan mampu menjelaskan mekanisme
penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan Untuk Kepentingan Jalan dan
Umum.
3
Indikator Hasil Belajar
1. Menjelaskan perencanaan Pengadaan Tanah; 2. Menjelaskan persiapan Pengadaan Tanah; 3. Menjelaskan pelaksanaan Pengadaan Tanah;
4. Menjelaskan penyerahan Hasil Pengadaan Tanah dan pengamanan fisik.
•
Tahapan Pengadaan Tanah
TAHAP PERENCANAAN Penyiapan Dokumen Perencanaan oleh Instansi yg memerlukan Tanah TAHAP PELAKSANAAN Pelaksanaan Pengadaan Tanah oleh P2T TAHAP PERSIAPAAN Dalam rangka penertiban SP2LP oleh Gubernur/Bup ati/Walikota/ Instansi yg memerlukan Tanah TAHAP PENYERAHAN HASIL Antara P2T dan Instansi yg memerlukan Tanah
16/03/2017 by Nana Sudiana Raksadinata 6
PERENCANAAN PT
1) Mempelajari Dokumen Feasibility Study (FS)
3) Menyiapkan Rencana Anggaran
5) Melakukan Koordinasi dg Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kab./Kota Lokasi Rencana Pembangunan Jalan
7) Menetapkan Rencana Lokasi Pengadaan Tanah.
2) Melengkapi Data dan Studi Pelengkap
4) Menyiapkan Dokumen Perencanaan
1) Mempelajari Dokumen Feasibility Study (FS)
a. Hasil survey sosial ekonomi utk menghasilkan kajian meng enai kondisi social ekonomi masyarakat yg
diperkirakan ter kena dampak PT
b. kelayakan lokasi, dilakukan utk menghasilkan analisis meng enai kesesuaian fisik lokasi dg rencana
pembangunan dlm bentuk peta rencana lokasi pembangunan
c. analisis biaya dan manfaat pembangunan bagi wilayah dan masyarakat,
d. perkiraan harga tanah, utk menghasilkan perkiraan besarnya nilai Ganti Kerugian Objek PT
e. dampak lingkungan dan dampak sosial yg mungkin timbul akibat PT dan bangunan.
2) Melengkapi Data dan Studi Pelengkap
a. Bagian-bagian tertentu dari dokumen studi
kelayakan yg terkait dg PT, mungkin waktunya
sudah lama shg perlu diperbarui lagi akurasi,
validitas dan kelengkapan dalam menyusun
dokumen perencanaan.
b. Studi lain yg diperlukan, merupakan hasil studi
yg secara khusus diperlukan seperti studi
budaya masyarakat, studi politik dan
keamanan atau studi keagamaan sbg
antisipasi dampak spesifik akibat
3) Menyiapkan Rencana Anggaran
• Mencakup anggaran operasional dan
anggaran pendukung yang bersumber dari
APBN dan APBD untuk kegiatan
perencanaan, persiapan, pelaksanaan,
penyerahan hasil, sosialisasi, administrasi
dan pengelolaan kegiatan, termasuk
4) Menyiapkan Dokumen Perencanaan
1) maksud dan tujuan rencana pembangunan
2) kesesuaian dg RTRW dan Rencana
Pembangunan Nasional dan Daerah
3) letak tanah
4) luas tanah yg dibutuhkan
5) gambaran umum status tanah
6) perkiraan waktu pelaksanaan Pengadaan Tanah
7) perkiraan jangka waktu pelaksanaan
pembangunan
8) perkiraan nilai tanah dan rencana
penganggaran.
5) Melakukan Koordinasi dg Pemerintah Provinsi
dan Pemerintah Kab./Kota Lokasi Rencana
Pembangunan Jalan
a. maksud dan tujuan rencana pembangunan jalan
b. perencanaan teknis jalan,
c. letak tanah dan luas tanah yg dibutuhkan
d. kesesuaian dg RTRW dan perencanaan pembangunan
jangka menengah wilayah provinsi dan kab/kota,
e. tahapan rencana pengadaan tanah
f. perkiraan jangka waktu pelaksanaan Pengadaan
Tanah
g. perkiraan jangka waktu pelaksanaan dan
h. informasi lain yg dianggap perlu.
6) Mengajukan Ijin Lokasi dan Permohonan
Pengadaan Tanah
a. Instansi yg memerlukan tanah, selanjutnya
mengajukan ijin lokasi dan kelengkapan
permohonan PT kpd Gubernur dan Bupati/
Walikota.
b. Apabila didelegasikan, dg tembusan kpd Ka
kanwil BPN Provinsi dan Kakan Pertanahan
Kab/Kota letak tanah ybs.
c. Permohonan ijin lokasi dilengkapi dg
Dokumen Perencanaan yg telah dikonsultasi
dlm rapat koordinasi dg Gubernur dan instansi
terkait di tingkat provinsi
7) Menetapkan Rencana Lokasi Pengadaan Tanah.
a. Bupati/Walikota/Gubernur menetapkan rencana awal
lokasi pembangunan jalan yg memerlukan PT
b. Penanggung jawab tahap ini ad. INSTANSI YG
MEMERLUKAN TANAH, yaitu PPK pd Satuan Kerja
Ditjen Bina Marga
c. Instansi lain yg terkait Kanwil BPN Provinsi dan Kantor
Pertanahan.
d. Hasil akhir kegiatan adalah terbitnya Draft Surat
Persetujuan Penunjukan Lokasi utk Pembangunan
Jalan (SP2LP-Jalan).
e. Jangka waktu penerbitan SP2LP paling lama adalah 14
hari kerja setelah dokumen permohonan SP2LP
disampaikan Pihak yg memerlukan tanah kpd
Gubernur.
N O Uraian Kegiata n Ins tan si per li T an ah Pih ak yg B er h ak M as yar ak at G u b ./ B u p at u /W . K ota. Tim P er si ap an Sek re tar ia t Tim Tim K aj ia n B PN Pr ov / K ab / K ot a K et ua P el ak sa na Sa tg as A Sa tg as B Cama t K epa la De sa / Lur ah P eng ad ilan TUN Mahk amah Ag ung Tok oh Mas yar ak at K ea mana n K et er an gan 1 Mempelajari Dok. FS K
2 Melengkapi Data dr Studi
Pelengkap K
3 Menyiapkan Ren. Anggaran K
4 Menyiapkan Dok.
Perencanaan K
5 Melakukan Koordinasi dg
Pemda K
6 Mengajukan Izin Lokasi K
7 Menyusun Surat
Penetapan Izin Lokasi K
CATATAN : Koordinator Kegiatan Terlibat Koordinasi Terkait Koordinas i
1. Koordinasi thp PERENCANAAN
1. Tahapan kegiatan
• Dalam persiapan pengadaan tanah terdapat kegiatan yg
penyelenggaraan nya akan berlangsung terjadi :
• tanpa ada keberatan dan penolakan Pihak yang Berhak.
• adanya penolakan/keberatan rencana lokasi dari Pihak yang
Berhak, tanpa mengajukan gugatan ke pengadilan.
• adanya penolakan/keberatan rencana lokasi dari Pihak yang
Berhak, dengan mengajukan gugatan ke pengadilan.
1.1 Kegiatan Persiapan Tanpa Keberatan PYB dan
Masyarakat. (11 kegiatan )
Persiapan Pengadaan Tanah apabila penyelenggaraannya berlangsung tanpa ada keberatan dan penolakan PYB, mencakup, yaitu :
1) Membentuk Tim Persiapan
Tim Persiapan PT, beranggotakan: (1) Bupati/Walikota, (2) SKPD Provinsi terkait, (3) instansi yang memerlukan tanah dan (4) instansi terkait .
Tugas Tim Persiapan meliputi:
– Melaksanakan pemberitahuan rencana pembangunan – Melakukan pendataan awal lokasi rencana pembangunan – Melaksanakan Konsultasi Publik rencana pembangunan – Menyiapkan penetapan lokasi pembangunan
– Mengumumkan penetapan lokasi pembangunan
– Melaksanakan tugas lain yang terkait persiapan PT yang ditugaskan Gubernur
2) Membentuk Sekretariat Tim Persiapan
Untuk kelancaran tugas Tim Persiapan, Gubernur membentuk Sekretariat Persiapan PT, yG berkedudukan di Sekretariat Daerah Provinsi.
• Tugas Sekretariat adalah menyiapkan: • pemberitahuan awal
• sosialisasi rencana pembangunan kepada masyarakat pada lokasi rencana pembangunan
• menyiapkan penandatangan Berita Acara Pelaksanaan Sosialisasi. 3) Menyiapkan Pemberitahuan Awal
Pemberitahuan rencana pembangunan ditandatangani Ketua Tim Persiapan dan diberitahukan kpd masyarakat pd lokasi rencana
pembangunan paling lama 20 hari kerja setelah Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah diterima Gubernur.
4) Melaksanakan Pemberitahuan Rencana Pembangunan
Pemberitahuan dpt dilakukan secara langsung, melalui sosialisasi, tatap muka, surat pemberitahuan atau secara tidak langsung melalui media cetak maupun media elektronik.
Pemberitahuan memuat informasi mengenai: • maksud dan tujuan rencana pembangunan • letak tanah dan luas yang dibutuhkan
• tahapan rencana Pengadaan Tanah,
• perkiraan jangka waktu pelaksanaan Pengadaan Tanah • perkiraan jangka waktu pelaksanaan dan
• informasi lain yang dianggap perlu.
Hasil pelaksanaan sosialisasi atau tatap muka dituangkan dlm bentuk
“notulen” pertemuan yg ditandatangani Ketua Tim Persiapan atau pejabat yg ditunjuk.
5) Melakukan Pendataan Awal Lokasi Rencana Pembangunan
• Pendataan awal lokasi rencana pengadaan tanah meliputi
kegiatan pengumpulan data awal PYB dan Objek
Pengadaan Tanah bersama aparat kelurahan/desa dalam
waktu paling lama 30 hari kerja sejak pemberitahuan
rencana pembangunan.
• Hasil pendataan dituangkan dalam bentuk daftar
sementara lokasi rencana pembangunan yang
ditandatangani Ketua Tim Persiapan sebagai bahan untuk
pelaksanaan Konsultasi Publik rencana Pembangunan
6) Menyiapkan Rencana Konsultasi Publik
Pemahaman bersama Tim Persiapan bahwa maksud
Konsultasi Publik yaitu memperoleh kesepahaman dan
kesepakatan dalam perencanaan pengadaan tanah dari
PYB, yg diadakan di Kantor Kelurahan/Desa setempat.
Menyiapkan pelaksana Konsultasi Publik adalah Tin
Persiapan yg dibentuk Gubernur dg melibatkan Camat dan
Lurah/Kepala Desa setempat.
Apabila pembangunan yg direncanakan akan mempunyai
dampak khusus, Konsultasi Publik dapat melibatkan
masyarakat yg akan terkena dampak secara langsung dari
pembangunan
7) Melaksanakan Konsultasi Publik Rencana Pembangunan
Konsultasi Publik dilaksanakan untuk mendapatkan kesepakatan lokasi dari PYB dan masyarakat yg terkena dampak, yg dilaksanakan di tempat atau di tempat yg disepakati.
Dilaksanakan paling lama 60 hari kerja sejak tanggal ditandatangani daftar sementara lokasi rencana pembangunan.
Hasil kesepakatan dituangkan dalam bentuk berita acara kesepakatan Hal-hal yg disampaikan Tim Persiapan dlm Konsultasi Publik adalah:
• maksud dan tujuan rencana pembangunan
• tahapan dan waktu proses penyelenggaraan pengadaan tanah • peran Penilai dalam menentukan Ganti Kerugian
• insentif yang akan diberikan kepada pemegang hak • Obyek yang dinilai Ganti Kerugian
8) Menandatangani BA Kesepakatan Lokasi
Hasil kesepakatan atas lokasi rencana pembangunan dituangkan dalam BA Kesepakatan.
Jika dalam Konsultasi Publik masih ada masyarakat terkena dampak yg
keberatan maka dilakukan KONSULTASI PUBLIK ULANG dalam waktu paling lama 30 hari kerja.
9) Menetapkan Lokasi Pembangunan
• Penetapam lokasi pembangunan dibuat berdasarkan kesepakatan yg telah dituangkan dlm BA Kesepakatan Tim Persiapanan dg PYB,
• Penetapan lokasi disiapkan Instansi yg memerlukan tanah, dilampiri peta lokasi pembangunan.
• Penetapan lokasi pembangunan berlaku utk jangka waktu 2 tahun dan dpt diajukan perpanjangan 1 kali dlm jangka waktu satu tahun. Pengajuan per panjangan kpd Gubernur paling lambat 2 bulan sebelum berakhirnya
10) Mengumumkan Penetapan Lokasi Pembangunan
Pengumuman Penetapan Lokasi pembangunan untuk Kepentingan
Umum oleh Gubernur bersama Instansi yg memerlukan tanah dg maksud pemberitahuan kpd masyarakat bahwa di lokasi tsb akan dilaksanakan pembangunan.
Pengumuman memuat:
• No dan tanggal Penetapan Lokasi, • peta lokasi pembangunan
• maksud dan tujuan pembangunan, • letak dan luas tanah yg dibutuhkan,
• perkiraan jangka waktu Pelaksanaan PT dan • perkiraan jangka waktu pembangunan.
Jangka waktu pengumuman dilaksanakan paling lambat 3 hari sejak diterbitkan Penetapan Lokasi pembangunan.
Pengumuman dilaksanakan dengan cara :
•
ditempelkan di kantor Kelurahan/Desa dan atau kantor
Kab/Kota dan di lokasi pembangunan, berlangsung paling
kurang 14 hari kerja berturut-turut.
•
diumumkan melalui media cetak/surat kabar local/nasional
paling sedikit 1 (satu) kali penerbitan pd hari kerja
•
diumumkan melalui media elektronik, pd laman/website
11) Melaksanakan tugas lain yg terkait.
• Gubernur dpt mendelegasikan kewenangan pelaksanaan
tahapan Persiapan PT kpd Bupati/Walikota berdasarkan
pertimbangan efisiensi, efektivitas, kondsi geografis,
sumberdaya manusia dan pertimbangan lain.
• Permohonan perpanjangan waktu Penetapan Lokasi
diajukan oleh Instansi yg memerlukan tanah kpd Bupati/
Walikota atas pertimbangan Kakan Pertanahan Kab/Kota.
• Permohonan perpanjangan diajukan paling lambat 2
(dua) bulan sebelum berakhirnya waktu Penetapan Lokasi
Pembangunan
1.2 Kegiatan Persiapan jika ada penolakan/keberatan rencana
lokasi dr PYB, tanpa mengajukan gugatan ke PN. (20
kegiatan)
1) Menolak/keberatan lokasi oleh masyarakat
Perwakilan masyarakat yg diberi Kuasa segera membuat Surat Keberatan kpd Instansi yg memerlukan tanah.
Selanjutnya Instansi yg memerlu kan tanah.melaporkan keberatan kpd Gubernur melalui Tim Persiapan.
Gubernur memerintahkan Tim Persiapan utk melakukan Konsultasi Ulang
2) Melaksanakan Konsultasi Publik Ulang
Tim Persiapan melakukan Konsultasi Publik Ulang dlm jangka waktu maksimal 30 hari kerja. Hasil kesepakatan atas lokasi rencana pembangunan dituangkan dalam BA Kesepakatan Konsultasi Publik Ulang
3) Menolak/keberatan hasil Publikasi Ulang
Perwakilan masyarakat yg diberi Kuasa segera membuat
Surat Keberatan kpd Instansi yang memerlukan tanah. Yang
selanjutnya melaporkan keberatan kpd Gubernur melalui
Tim Persiapan. Gubernur segera membentuk Tim Kajian
4) Instansi melapor - Gubernur Membentuk Tim Kajian
Tim Kajian dibentuk oleh Gubernur jika ada keberatan thd
hasil Konsultasi Publik mengenai rencana pengadaan tanah
5) Susunan Tim Kajian adalah sebagai berikut:
• SekDa Provinsi atau pejabat yg ditunjuk sbg
ketua merangkap anggota;
• Kepala KanWil BPN sbg sekretaris merangkap
anggota;
• Instansi yg menangani urusan di bidang
perencanaan pembangunan daerah sbg anggota;
• Kakanwil Kemen Hukum dan HAM sbg anggota;
• Bupati/wali kota atau pejabat yg ditunjuk sbg
anggota; dan
6) Membentuk Sekretariat Tim Kajian
Untuk kelancaran tugasnya, Ketua Tim Kajian dapat membentuk Sekretariat.
Menginventaris dan Mengkaji Penolakan Masyarakat Tim Kajian menginventaris masalah yg menjadi alasan keberatan, yg mencakup: (1) klasifikasi jenis dan alas an keberatan (2) klasifikasi Pihak Yang Keberatan dan (3) klasifikasi usulan pihak yg keberatan.
7) Melakukan Klarifikasi dg Masyarakat
Berdasarkan hasil klasifikasi, Tim Kajian melakukan pertemuan atau klarifikasi dg pihak yg keberatan utk:
menyamakan persepsi ttg materi/alas an keberatan pihak yg keberatan dan
menjelaskan kembali maksud dan tujuan rencana pembangunan.
8) Menyusun Rekomendasi ke Gubernur
Berdasarkan hasil klarifikasi dg masyarakat, Tim Kajian membuat
rekomendasi diterima atau ditolak keberatan, yg didasarkan atas hasil kajian dokumen keberatan yg diajukan oleh pihak yg keberatan thd:
• RTRW dan
• Prioritas pembangunan yg tercantum dlm RPJM, Renstra dan RKP Instansi ybs.
Rekomendasi dilaksanakan paling lama 14 hari kerja sejak diterima permohonan oleh Gubernur yg selanjutnya sbg dasar SK Gubernur menerima atau menolak keberatan masyarakat.
9) Menetapkan Lokasi Pembangunan atau Pindah lokasi.
Jika keberatan masrakat ditolak, Gubernur menetapkan lokasi
pembangunan, Sebaliknya jika keberatan masyarakat diterima Gubernur memberitahukan kpd Instansi yg memerlukan tanah utk mengajukan rencana lokasi pembangunan di tempat lain.
1.3 Kegiatan Persiapan jika ada penolakan/keberatan rencana
lokasi dr PYB, dg mengajukan gugatan ke PN.
Apabila penyelenggaraannya berlangsung ada penolakan/keberatan rencana lokasi dr PYB, dg mengajukan gugatan ke pengadilan TUN dan kasasi ke MA, maka akan mencakup 27 kegiatan, yaitu dg penambahan kegiatan:
1) Masyarakat mengajukan gugatan ke Pengadilan TUN dalam waktu paling lama 30 hari kerja.
2) Proses di peradilan TUN dalam waktu paling lama 30 hari kerja akan diputuskan oleh pengadilan TUN;
3) Putusan Pengadilan TUN menolak gugatan masyarakat, dlm jangka waktu paling lama 14 hari masyarakat dpt mengajukan kasasi ke MA 4) Proses gugatan di MA berlangsung dlm waktu paling lama 30 hari,
Putusan hukum tetap (inkracht), diterima atau ditolak 5) Putusan hukum tetap (inkracht), diterima atau ditolak
Berdasarkan berbagai pertimbangn hokum, MA akan menetapkan Putusan Hukum Tetap (inkracht), diterima atau ditolaknya gugatan masyarakat
6) Gugatan ditolak,menetapkan lokasi pembangunan
Apabila gugatan keberatan masyarakat ditolak, mk Gubernur menetapkan SK Lokasi Pembangunan.
7) Menetapkan lokasi pembangunan atau Pindah lokasi.
Apabila Putusan Hakim menetapkan gugatan masyarakat diterima, maka Gubernur menerbitkan SK Pindah lokasi
3.2 Penanggung Jawab Kegiatan
Penanggung jawab kegiatan pd tahap ini adalah Pemerintah Daerah yaitu Gubernur dan Bupati/Walikota letak tanah calon lokasi jalan yg dalam pelaksanaannya adalah Ketua Tim Persiapan yg didukung Sekretariat Tim. Pihak yg terlibat adalah :
a. Pihak yg memerlukan tanah, yaitu PPK pd Satker Ditjen Bina Marga b. PYB,
c. Masyarakat terkena dampak. Instansi lain yg terkait adalah :
a. KanWil BPN Provinsi dan Kantor Pertanahan,
b. Camat
3.3. Jangka Waktu Kegiatan Persiapan
• Jangka waktu tahapan persiapan dg output pengumuman
penetapan lokasi, apabila tidak ada keberatan adalah 143
hari kerja setelah Pihak yg memerlukan tanah menyerahkan
dokumen permohonan penetapan lokasi kpd Gubernur.
• Apabila ada keberatan shg dilakukan Konsultasi Publik ulang,
jangka waktu maksimal adalah 187 hari kerja.
• Apabila keberatan PYB dan masyarakat diajukan ke pengadilan
TUN dan kasasi ke MA, jangka waktu persiapan paling lama
adalah 291 hari kerja
3.4. Mekanisme Persiapan
• Kerangka mekanisme persiapan pengadaan tanah untuk jalan disajikan pada Tabel 4-2.
• Mengacu tabel 4-2, Instansi yg memerlukan tanah mengajukan
permohonan penetapan lokasi pembangunan kpd Gubernur dan Bupari/ Walikota lokasi tanah . Dalam proses penetapan lokasi pembangunan jalan tsb akan diperoleh kepastian lokasi apabila disetujui PYB dan masyarakat terkena dampak atau melalui penetapan lembaga peradilan. Apabila
lembaga peradilan menerima keberatan PYB dan masyarakat terkena dampak maka lokasi pembangunan jalan akan dipindah ke tempat lain,
atau digeser dan proses penetapan lokasi akan dimulai lg dr tahap
perencanaan dan persiapan pengadaan tanah.
• Titik kritis pd tahapan ini adalah dlm proses sosialisasi dan konsultasi public utk mendapatkan kesepakatan lokasi dr PYB dan masyarakat terkena dampak. Proses sosialisasi dan konsultasi public itu dapat
berlangsung lebih dr dua kali yg hasilnya belum tentu terjadi kesepakatan. Hal itulah yg menyebabkan perlu dibentuk Tim Kajian utk meneliti factor penyebab adanya penolakan masyarakat.
N O Uraian Kegiatan Ins tan si per li T an ah Pih ak yg B er h ak M as yar ak at G u b ./ B u p at u /W . K ota. Tim P er si ap an Sek re tar ia t Tim Tim K aj ia n Sek re tar ia t Tim B PN Pr ov ./ K ab ./ K ot a K etu a P elak san a Sa tg as A Sa tg as B Cama t K ep .De sa /L ur ah P eng ad ilan TUN Mahk amah Ag ung Lama Mak si mal Ha si lK er ja
A. JIKA TIDAK ADA KEBERATAN/PENOLAKAN MASYARAKAT
1 Membentuk Tim Persiapan K
1 0 2 Membentuk Sekretariat Tim Persiapan K 3 Menyiapkan Pemberitahuan Awal K 4 Melaksanakan Rencana Pembangunan K 2 0
5 Melakukan Pendataan Awal K 3
0
6 Menyiapkan Rencana
Konsultasi Publik K 3
CATATAN : Koordinator Terlibat
Terkait Koordinas
Rangkuman
Pada tahap persiapan terdapat tiga mekanisme yg akan menentukan
keberhasilan Konsultasi Publik dlm proses penetapan lokasi pembangunan dan jangka waktu persiapan.
• Pertama, apabila masyarakat menrima Konsultasi Publik tanpa ada
keberatan, mk proses kegiatan akan berlangsung dlm 11 tahap dg jangka waktu paling lama 143 hari kerja.
• Kedua apabila masyarakat keberatan hasil Konsultasi Publik tetapi tidak mengajukan gugatan ke pengadilan, mk proses kegiatan akan berlangsung dlm 20 tahap dg jangka waktu paling lama 187 hari kerja
• Ketiga apabila masyarakat keberatan hasil Konsultasi Publik dan
mengajukan gugatan ke pengadilan, mk proses kegiatan akan berlangsung dlm 27 tahap dg jangka waktu paling lama 291 hari kerja
• Titik kritis yg perlu dicermati yaitu bgmn PYB dan masyarakat dapat menerima hasil Konsultasi Publik, yg menyetujui pembangunan jalan di wilayahnya.
3.1 Tahapan kegiatan
Dalam rangka pelaksanaan Pengadaan Tanah untuk
Pembangunan Jalan apabila penyelenggaraannya
berlangsung tanpa ada keberatan dan penolakan Pihak
yang Berhak, mencakup 10 tahapan kegiatan.
Masing-masing tahapan kegiatan terdapat bbrp aktivitas shg dr
awal penyusunan rencana persiapan sampai dg
3.1.1 Penyiapan Pelaksanaan
( 3 aktivitas )
a. Menyusun Rencana Kerja/kegiatan
1) agenda rapat pelaksanaan;
2) rencana kegiatan teknis pelaksanaan
3) kendala2 teknis yang terjadi dalam pelaksanaan;
4) merumuskan strategi dan solusi thd hambatan dan kendala;
5) menyiapkan langkah koordinasi ke dlm maupun ke luar pelaksanaan; 6) menyiapkan sistem monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan 7) menyiapkan administrasi yg diperlukan;
8) rencana waktu dan penjadwalan pelaksanaan;
9) rencana kebutuhan tenaga pelaksana pengukuran bidang tanah dan tenaga identifikasi hak atas tanah
10) rencana kebutuhan bahan, daftar isian, logistic dan peralatan pelaksanaan; 11) mengajukan kebutuhan anggaran operasional pelaksanaan PT;
b. Membentuk Satgas A dan satgas B
Satgas A bertugas menginventarisasi dan mengidentifikasi data fisik penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah
• Anggota 1 orang Ketua dan paling kurang 2 orang anggota. terdiri dr Pegawai BPN yg mempunyai kompetensi di bidang survei, pengukuran dan pemetaan, dan ditetapkan dg Keputusan Ketua Pelaksana PT.
• Dlm hal diperlukan utk membantu Satgas A, Ketua Pelaksana PT dpt menggunakan surveyor berlisensi utk pelaksanaan pengukuran.
• Satgas B- bertugas menginventarisasi dan mengidentifikasi data PYB dan Obyek PT.
• Anggota 1 orang Ketua dan paling kurang 2 orang anggota terdiri dari Pegawai BPN yg mempunyai kompetensi di bid. pertanahan, hukum, manajemen dan pemetaan, dan ditetapkan.
• Dlm hal diperlukan utk membantu Satgas B, Ketua Pelaksana PT dpt menambah keanggotaan yg berasal dari instansi teknis terkait.
c. Menyusun dukungan kerja, seperti dana, tenaga pengukuran bidang
tanah dan tenaga identifikasi hak atas tanah, waktu, daftar isian, logistic.
3.1.2 Inventarisasi dan Identifikasi
1. Menyiapkan pelaksanaan Kerja Satgas A dan Satgas B
1) Penyusunan rencana jadwal kegiatan, penyiapan bahan dan peralatan teknis;
2) Koordinasi dg perangkat kecamatan dan lurah/kepala desa atau nama lain
3) Pemberitahuan rencana dan jadwal pelaksanaan pengumpulan data PYB dan Objek PT
4) Pelaksana PT bersama Satgas melakukan pemberitahuan kpd PYB melalui lurah/kepala desa atau nama lain, utk disampaikan secara langsung dengan cara sosialisasi, tatap muka, atau surat
pemberitahuan. Setelah sosialisasi, tatap muka, atau surat
pemberitahuan selanjutnya Satgas melakukan inventarisasi dan identifikasi
2. Mengukur dan memetakan batas keliling dan bidang tanah
Satgas A melaksanakan pengukuran dan pemetaan bidang per bidang tanah meliputi:
1) pengukuran batas keliling lokasi pengadaan tanah
2) pengukuran bidang per bidang dilakukan dengan cara mengukur dan memetakan tanah PYB di dalam keliling bidang tanah atau trase
3) Hasil pengukuran dan pemetaan bidang per bidang tanah dituangkan dalam Peta Bidang Tanah yg ditandatangani oleh Ketua Satgas A.
3. Membuat peta batas keliling dan bidang tanah
1) menghitung, menggambar bidang per bidang dan batas keliling; 2) membuat peta bidang per bidang dan batas keliling bidang tanah.
4. Mengumpulkan data PYB dan Objek Tanah
Satgas B melaksanakan pengumpulan data paling kurang mengenai: 1) nama, pekerjaan, dan alamat PYB;
2) NIK atau identitas diri lainnya PYB;
3) bukti penguasaan d/a kepemilikan tanah, bangunan, tanaman, d/a benda yg berkaitan dengan tanah;
4) letak tanah, luas tanah dan nomor identifikasi bidang; 5) status tanah dan dokumennya;
6) jenis penggunaan dan pemanfaatan tanah;
7) penguasaan d/a kepemilikan tanah, bangunan, d/a benda lain yg berkaitan dg tanah;
8) pembebanan hak atas tanah; dan 9) ruang atas dan ruang bawah tanah.
5. Menyusun daftar nominatif berdasar peta bidang tanah
Dalam rangka menyusun daftar nominative , dokumen yg diperlukan sbg bukti penguasaan d/a kepemilikan utk tanah yg belum terdaftar, dalam rangka inventarisasi dan identifikasi data PYB dan Objek PT didasarkan pd:
1) penguasaan/bukti kepemilikan atas tanah
2) jika tidak terdapat dasar penguasaan d/a bukti kepemilikan dibuktikan dg surat pernyataan tertulis ttg penguasaan fisik bidang tanah dr YBS dan disaksikan paling sedikit 2 orang saksi dr lingkungan setempat yg tidak mempunyai hubungan keluarga dg YBS sampai derajat kedua, baik dlm kekerabatan vertikal maupun horizontal yg menyatakan
3) Pengumpulan data lainnya, meliputi data bidang tanah: a. sedang menjadi objek perkara di pengadilan;
b. masih dipersengketakan kepemilikannya;
c. diletakkan sita oleh pejabat yang berwenang; d. menjadi jaminan di bank;
e. PYB tidak diketahui keberadaannya; dan f. lain-lain yg dianggap perlu.
4) Hasil inventarisasi dan identifikasi Satgas B, dibuat dalam bentuk Daftar Nominatif. paling kurang memuat:
a. identitas Pihak yang Berhak; b. letak, luas, dan status/jenis hak; c. luas dan jenis bangunan;
d. jenis penggunaan;
e. tanam tumbuh dan benda2 lain yg berkaitan dengan tanah; dan f. pembebanan hak atas tanah atau fiducia.
6. Mengumumkan daftar nominatif dan peta bidang tanah
Daftar Nominatif ditandatangani oleh Ketua Satgas A dan
Satgas B. Hasil inventarisasi dan identifikasi diserahkan oleh
Ketua Satgas kpd Ketua Pelaksana PT dg BA Hasil Inventarisasi
dan Identifikasi.
• Hasil Inventarisasi dan Identifikasi diumumkan di kantor
kelurahan/desa atau nama lain, kantor kecamatan atau
namalain, dan lokasi pembangunan dlm waktu paling kurang
14 (empat belas) hari kerja. Pengumuman dilakukan oleh
7. Masyarakat menolak/keberatan hasil invent dan identifikasi
Jika PYB keberatan atas Hasil Inventarisasi dan Identifikasi, dapat mengajukan keberatan kpd Ketua Pelaksana PT dlm tenggang waktu
pengumuman 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak diumumkan hasil inventarisasi dan identifikasi.
8. Keberatan masyarakat diterima, dilakukan verifikasi hasil inventarisasi Apabila keberatan atas Hasil Inventarisasi dan Identifikasi diterima, Ketua Pelaksana PT melakukan verifikasi dan perbaikan thd Peta Bidang Tanah d/a Daftar Nominatif.
Dalam melaksanakan verifikasi dan perbaikan, Ketua Pelaksana
menugaskan Satgas terkait. Hasil Verifikasi dan perbaikan thd Peta Bidang Tanah d/a Daftar Nominatif dibuat BA Verifikasi dan Perbaikan Hasil
Inventarisasi dan Identifikasi, yg ditandatangani oleh Ketua Pelaksana PT. Jika terjadi perbedaan luas tanah yg tercantum dalam bukti penguasaan d/a kepemilikan tanah dg luas tanah hasil verifikasi dan perbaikan, maka hasil verifikasi dan perbaikan menjadi dasar pemberian ganti kerugian.
9.
Keberatan masyarakat ditolak, dibuat BA hasil inventarisasiJika keberatan atas Hasil Inventarisasi dan Identifikasi ditolak, Ketua Pelaksana PT menjelaskan alasan penolakan yang dituangkan dalam BA Penolakan Keberatan, utk selanjutnya disampaikan kpd PYB yg meng ajukan keberatan. BA Penolakan bersifat final.
10. Mengumumkan perbaikan hasil verifikasi
Hasil perbaikan Inventarisasi dan Identifikasi diumumkan di kantor kelurahan/desa atau nama lain, kantor kecamatan atau namalain, dan lokasi pembangunan. Pengumuman dilakukan oleh Ketua Pelaksana PT. Hasil Inventarisasi dan Identifikasi yg telah diumumkan dan tidak ada keberatan dr PYB atau hasil verifikasi dan perbaikan inventarisasi dan
1) Menetapkan Penilai Ganti Keugian /Penilai Publik
Ketua Pelaksana PT menetapkan Penilai sesuai dg ketentuan peraturan di bidang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Pelaksanaan pengadaan jasa Penilai dilakukan dg seleksi sederhana atau seleksi umum dg jangka waktu paling lama 30 hari kerja.
Apabila pengadaan jasa Penilai gagal atau tidak dpt dilaksanakan dlm jangka waktu 30 hari kerja, Instansi yg memerlukan tanah menunjuk Penilai Publik yg merupakan penilai pemerintah yg sudah ditetapkan/ memperoleh izin dr MenKeu utk memberikan jasa penilaian. Penunjukan Penilai Publik dilakukan oleh Instansi yg membawahi penilai pemerintah setelah berkoordinasi dg Ketua Pelaksana PT.
2. Melaksanakan Penilaian Ganti Kerugian
Dalam melakukan tugasnya Penilai atau Penilai Publik meminta peta bidang tanah, daftar nominatif dan data yg diperlukan untuk bahan penilaian dr Ketua Pelaksana PT.
Penilai bertugas melakukan penilaian besarnya ganti kerugian bidang per bidang tanah, meliputi:
1) tanah
2) ruang atas tanah dan bawah tanah 3) bangunan
4) tanaman
5) benda yang berkaitan dengan tanah; dan/atau 6) kerugian lain yang dapat dinilai.
Besarnya nilai Ganti Kerugian berdasarkan hasil penilaian oleh Penilai disampaikan kpd Ketua Pelaksana PT. Hasil Penilaian dijadikan dasar
3. Melaksanakan Penilaian Ganti Kerugian thd sisa bidang tanah
Terhadap sisa dari bidang tanah tertentu dari Pengadaan
Tanah, yg tidak dpt lagi difungsikan sesuai peruntukkan dan
penggunaannya semula, PYB dapat meminta penggantian
secara utuh atas bidang tanahnya.
4.1.4 Musyawarah besaran dan bentuk Ganti
Kerugian ( 9 aktivitas )
1. Mengundang PYB dan Instansi perlu tanah
Ketua Pelaksana PT menyampaikan undangan kpd PYB dan Instansi yg per lu tanah utk pelaksanaan musyawarah besaran dan bentuk Ganti Kerugian. Surat undangan disampaikan 5 hari sebelum pelaksanaan musyawarah. Ketua Pelaksana jg mengundang Camat dan Kepala Desa/Lurah utk me nyaksikan pelaksanaan musyawarah
2. Melaksanakan musyawarah Ganti Kerugian
Musyawarah utk penetapan Ganti Kerugian dilakukan langsung utk me netapkan bentuk Ganti Kerugian berdasarkan hasil penilaian Ganti Kerugi an. Bentuk Ganti Kerugian, dpt berupa:
1) tanah
2) tanah pengganti 3) pemukiman kembali
4) kepemilikan saham; atau
3. Proses kesepakatan besaran dan bentuk Ganti Kerugian
1) Musyawarah dipimpin oleh Ketua Pelaksana PT atau pejabat yg ditunjuk dilakukan secara langsung utk menetapkan bentuk Ganti Kerugian berdasarkan hasil penilaian Ganti Kerugian.
2) Pelaksanaan musyawarah dpt dibagi dalam bbrp kelompok dg mempertimbangkan jumlah PYB, waktu dan tempat pelaksanaan musyawarah penetapan Ganti kerugian. Jika belum tercapai
kesepakatan, musyawarah dpt dilaksanakan lebih dari 1 kali.
3) PYB berhalangan hadir dlm musyawarah dpt memberikan kuasa kpd: a. seorang dlm hubungan darah ke atas, ke bawah atau ke samping
sampai derajat kedua atau suami/istri bagi PYB berstatus perorangan;
b. seorang yg ditunjuk sesuai dg ketentuan anggaran dasar bagi PYB berstatus badan hukum; atau
4) PYB hanya dapat memberikan kuasa kpd 1 orang penerima kuasa atas 1 atau bbrp bidang tanah yg terletak pd 1 lokasi.
5) Dalam pelaksanaan musyawarah dibuat BA Kesepakatan yg memuat:
• PYB yg hadir atau kuasanya, yg setuju beserta bentuk ganti kerugian yg disepakati;
• PYB yg hadir atau kuasanya, yg tidak setuju; dan • PYB yg tidak hadir dan tidak memberikan kuasa.
B A ditandatangani Pelaksana PT dan PYB yg hadir atau kuasanya. Thd Ganti kerugian berupa tanah atau permukiman kembali, dlm BA dicantumkan rencana lokasinya.
d. Jika PYB tidak sepakat Ganti Kerugian, pengajuan gugatan ke Pengadilan Jika tidak terjadi kesepakatan mengenai bentuk d/a besarnya Ganti
Kerugian, PYB dapat mengajukan keberatan kpd PN setempat dlm waktu
paling lama 14 hari kerja setelah ditandatangani BA Hasil Musyawarah.
e. Proses gugatan di pengadilan negeri
PN memutus bentuk d/a besarnya Ganti Kerugian dlm waktu paling lama
30 hari kerja sejak diterima keberatan.
f. Gugatan ditolak diajukan Kasasi ke MA
Pihak yg keberatan thd putusan PN dlm waktu paling lama 14 hari kerja dpt mengajukan kasasi kepada MA.
g. Putusan hukum tetap (inkracht), diterima atau ditolak
MA wajib memutus dlm waktu paling lama 30 hari kerja sejak
permohonan kasasi diterima. Putusan Hakim MA diterima atau ditolaknya gugatan PYB bersifat final sbg Putusan hukum yg mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht)
h. Gugatan ditolak, Ketua Pelaksana menetapkan Ganti Kerugian Apabila gugatan PYB ditolak oleh Hakim MA, mk Ketua Pelaksana meneruskan langkah pemberian Ganti Kerugian kpd PYB.
a. Dalam bentuk uang tunai
Pemberian Ganti Kerugian dlm bentuk uang dilakukan melalui jasa Perbankan atau pemberian secara tunai yg disepakati antara PYB dan Instansi yg memerlukan tanah. Atas permintaan Ketua Pelaksana PT, Perbankan sbgmn dimaksud membuka rekening tabungan a.n PYB.
Pemberian Ganti Kerugian dilakukan oleh Instansi yg memerlukan tanah berdasarkan validasi dr Ketua Pelaksana PT.
• Pemberian Ganti Kerugian dilakukan bersamaan dg pelepasan hak oleh PYB, disertai penyerahan bukti2 kepemilikan Hak Atas Tanah kpd
pelaksana PT yg dibuktikan dg kuitansi penerimaan ganti kerugian yg
dibuat dg rangkap 3 . Selanjutnya dibuat BA Pemberian Ganti Kerugian dan BA Pelepasan Hak. Penandatanganan BA Pemberian Ganti Kerugian dan BA Pelepasan Hak dilakukan secara bersamaan.. Pelaksanaan Pemberian Ganti Kerugian didokumentasikan dg foto/video.
b. Dalam bentuk tanah pengganti
Pemberian Ganti Kerugian dlm bentuk tanah, penyediaan tanahnya
dilakukan oleh Instansi yg memerlukan tanah atas permintaan tertulis dr
Ketua Pelaksana PT. Lokasi tanah pengganti didasarkan atas kesepakatan dlm musyawarah Bentuk Ganti Kerugian yg , nilainya sama dg nilai ganti kerugian dlm bentuk uang. Dlm hal disepakati ganti kerugian dlm bentuk tanah pengganti, Instansi yg memerlukan tanah menyediakan tanah
pengganti paling lama 6 bulan sejak penetapan bentuk Ganti Kerugian oleh Pelaksana PT.
• Instansi yg memerlukan tanah menyerahkan tanahnya kpd PYB setelah memperoleh validasi dr Ketua Pelaksana PT. Pemberian ganti kerugian dlm bentuk tanah pengganti , dibuktikan dg tanda terima penyerahan kpd PYB, Selanjutnya dibuat dalam BA Penyerahan Ganti Kerugian dlm Bentuk
Tanah Pengganti. Pelaksanaan Penyerahan Ganti Kerugian dlm bentuk tanah pengganti didokumentasikan dg foto/video.
c. Dalam bentuk permukiman kembali
• penyediaan permukiman kembali dilakukan oleh Instansi yg memerlukan tanah atas permintaan tertulis dr Ketua Pelaksana PT. Lokasinya
didasarkan atas kesepakatan dlm musyawarah Bentuk Ganti Kerugian yg nilainya sama dg nilai ganti kerugian dlm bentuk uang. Instansi yg
memerlukan tanah menyediakan permukiman kembali paling lama 1
tahun sejak penetapan bentuk ganti kerugian oleh pelaksana PT.
• Pelepasan hak oleh PYB dilakukan pd saat telah disepakati lokasinya yg dilakukan tanpa menunggu selesainya pembangunan permukiman
kembali.
• Penyerahan permukiman kembali dibuat dlm BA Penyerahan. Pelaksanaan Penyerahan Ganti Kerugian d lm bentuk ermukiman kembali, didokumentasikan dg foto/video.
d. Dalam bentuk saham
Bentuk kepemilikan saham diberikan berdasarkan kesepakatan antara PYB dg BUMN yg berbentuk perusahaan terbuka dan mendapat penugasan khusus dr Pemerintah, paling lama 3 bulan sejak penetapan bentuk Ganti Kerugian oleh Pelaksana PT. Pelepasan hak oleh PYB dilakukan pd saat telah disepakatinya ganti kerugian dlm bentuk kepemilikan saham
Selama proses, dana penyediaan kepemilikan saham, dititipkan pd bank oleh Instansi ybs.
Pelepasan hak oleh PYB, dilakukan bersamaan dg pelaksanaan penitipan uang yg nilainya sama dg nilai ganti kerugian dlm bentuk uang.
Pelaksanaan dilakukan oleh Instansi yg memerlukan tanah (BUMN) utk dan a.n PYB setelah memperoleh validasi dr Ketua Pelaksana PT.
Penyerahan dibuat dlm BA Penyerahan.
e. Dalam bentuk lainnya
Pemberian Ganti Kerugian dlm bentuk lain merupakan gabungan dr 2 atau lebih bentuk Ganti Kerugian, jangka waktunya menggunakan waktu paling lama dr gabungan bentuk ganti kerugian yg disepakati.
Bentuk Ganti Kerugian dilakukan atas dasar kesepakatan dlm musyawarah Ganti Kerugian atau berdasarkan putusan pengadilan yg mempunyai
kekuataan hukum tetap.
Besarnya Ganti Kerugian dlm bentuk lain sbgmn, nilainya sama dg nilai ganti kerugian dlm bentuk uang.
Pelaksanaan pemberian Ganti Kerugian kpd PYB dilakukan oleh Instansi yg memerlukan tanah setelah memperoleh validasi dr Ketua Pelaksana PT. Dibuktikan dg tanda terima penyerahan kpd PYB. Selanjutnya dibuat dlm BA Penyerahan. Pelaksanaan Penyerahan Ganti Kerugian dlm bentuk lain, didokumentasikan dg foto/video
f. Objek PT dikuasaai pemerintah/BUMN/BUMD
Ganti Kerugian tidak diberikan thd pelepasan hak Objek PT yg dimiliki/ dikuasai Pemerintah/BUMN/BUMD, kecuali:
1) Objek PT yg telah berdiri bangunan yg dipergunakan secara aktif utk penyelenggaraan tugas pemerintahan
2) Objek PT yg dimiliki/dikuasai BUMN/BUMD 3) Objek PT Kas Desa
Ganti Kerugian atas Objek PT tsb diberikan dlm bentuk tanah d/a bangunan atau relokasi. Pemberian Ganti Kerugian dibuat dlm BA yg dilampiri:
1) Daftar PYB penerima Ganti Kerugian 2) Bentuk dan besarnya Ganti Kerugian
3) Daftar dan bukti pembayaran/kuitansi dan
g. Ganti Kerugian dalam keadaan khusus.
Pemberian Ganti Kerugian dlm Keadaan Khusus, dpt diberikan dlm keadaan mendesak, meliputi bencana alam, biaya pendidikan,
menjalankan ibadah, pengobatan, pembayaran hutang, d/a keadaan
mendesak lainnya yg dibuktikan dg surat keterangan dr lurah/kepala desa atau nama lain.
Pemberian Ganti Kerugian diberikan setelah ditetapkannya lokasi
pembangunan utk kepentingan umum sampai ditetapkannya nilai Ganti Kerugian oleh penilai.
Pemberian Ganti Kerugian dilaksanakan inventarisasi dan identifikasi thd subjek dan Objek PT, thd PYB yg berada dlm keadaan mendesak yg
diberikan maksimal 25 % dr perkiraan Ganti Kerugian yg didasarkan atas N JOP tahun sebelumnya.
Pemberian Ganti Kerugian dlm keadaan khusus, dlm rangka pengamanan dilakukan thd:
1) tanah yg sudah terdaftar dicatat dlm sertipikat tanah dan buku tanah, bahwa sudah diberikan ganti kerugian sebesar 25 % dr perkiraan Ganti Kerugian yg didasarkan atas NJOP tahun sebelumnya;
2) tanah yg belum terdaftar dicatat dlm buku desa/kelurahan atau nama lain serta surat tanda alas hak tanahnya, bahwa sudah diberikan ganti kerugian sebesar 25 % dr perkiraan Ganti Kerugian yg didasarkan atas NJOP tahun sebelumnya.
Pemberian Ganti Kerugian, yg belum terbit Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Tahun Sebelumnya, Ketua Pelaksana PT mengajukan surat permohonan kpd kantor pajak setempat atau instansi yg membidangi urusan pajak utk mendapatkan surat keterangan mengenai NJOP tanah di Lokasi PT.
Diberikan dlm bentuk uang melalui jasa Perbankan atau pemberian secara tunai yg disepakati antara PYB dan Instansi yg memerlukan tanah. Perbankan yg ditunjuk, membuka rekening tabungan a.n PYB. Pemberian melalui jasa perbankan dilakukan oleh Instansi yg
memerlukan tanah berdasarkan validasi dr Ketua Pelaksana PT atau pejabat yg ditunjuk.
Pemberian ganti kerugian dibuktikan dg kuitansi penerimaan ganti kerugian. Selanjutnya dibuat dalam BA Pelaksanaan Penyerahan Ganti Kerugian dlm keadaan khusus didokumentasikan dg foto/video.
Sisa nilai Ganti Kerugian diberikan kpd PYB setelah adanya
kesepakatan mengenai nilai Ganti Kerugian berdasarkan hasil penilaian Penilai atau putusan PN/MA yg telah mempunyai kekuatan hukum
tetap. Pemberian sisa ganti kerugian dibuktikan dg kuitansi penerimaan ganti kerugian.
4.1.6 Penitipan Ganti Kerugian
( 2 aktivitas )
a. Memohon penitipan Ganti Kerugian ke pengadilan negeri
Penitipan Ganti Kerugian pd PN, dilakukan pd PN di wilayah lokasi PT. 1) Penitipan Ganti Kerugian dilakukan dlm hal:
2) PYB menolak bentuk d/a besarnya ganti kerugian berdasarkan hasil musyawarah dan tidak mengajukan keberatan ke PN;
3) PYB menolak bentuk d/a besarnya ganti kerugian berdasarkan putusan PN/MA yg telah memperoleh kekuatan hukum tetap; 4) PYB tidak diketahui keberadaannya;
5) Dlm hal PYB telah diundang secara patut tidak hadir dan tidak memberikan kuasa,.
Objek PT yg akan diberikan ganti kerugian:
1) sedang menjadi objek perkara di pengadilan; 2) masih dipersengketakan kepemilikannya;
3) diletakan sita oleh pejabat yang berwenang; atau
4) menjadi jaminan di bank atau jaminan hutang lainnya. 5) Penitipan ganti kerugian, dibuat Berita Acara.
Penitipan Ganti Kerugian di PN dilakukan oleh Instansi yang memerlukan tanah dg surat permohonan kpd ketua PN. Surat permohonan, dg
melampirkan
1) srt keterangan dr Ketua Pelaksana PT ttg alasan penitipan ganti kerugian; 2) nama PYB atas Ganti Kerugian yg dititipkan;
3) undangan pemberian Ganti Kerugian; 4) surat-surat:
• BA Kesepakatan Musyawarah;
• BA PYB menolak bentuk d/a besarnya Ganti Kerugian berdasarkan hasil musyawarah dan tidak mengajukan keberatan ke pengadilan;
• BA PYB menolak bentuk d/a besarnya Ganti Kerugian berdasarkan putusan PN/MA yg telah memperoleh kekuatan hukum tetap
• BA PYB tidak diketahui keberadaannya
• BA Objek PT yg akan diberikan Ganti Kerugian sedang menjadi objek perkara di pengadilan;
• BA Objek PT yg akan diberikan Ganti Kerugian masih dipersengketakan kepemilikannya;
• BA Objek PT yg akan diberikan Ganti Kerugian diletakan sita oleh pejabat yg berwenang; atau
• BA Objek PT yg akan diberikan Ganti Kerugian menjadi jaminan di bank atau jaminan hutang lainnya.
• Dalam hal Ganti Kerugian dititipkan di pengadilan negeri, pelaksanaan penitipan dibuat dalam Berita Acara Penitipan Ganti Kerugian.
b. Pengambilan penitipan Ganti Kerugian.
1) Apabila PYB menolak bentuk d/a besarnya Ganti Kerugian dan tidak mengajukan keberatan, mk penitipan dpt diambil dlm waktu yg
dikehendaki PYB dg surat pengantar Ketua Pelaksana PT. 2) Apabila PYB menolak bentuk d/a besarnya Ganti Kerugian
berdasarkan putusan PN/MA yg telah memperoleh kekuatan hukum tetap, mk penitipan dpt diambil setiap saat yg dikehendaki PYB dg surat pengantar Ketua Pelaksana PT.
3) Apabila PYB menerima Ganti Kerugian tidak diketahui keberadaannya, mk Pelaksana PT menyampaikan ketidak beradaan PYB secara tertulis kpd Camat dan Lurah/kepala Desa atau nama lainnya
4) Apabila PYB telah diketahui keberadaannya, PYB mengajukan permohonan kpd PN tempat penitipan Ganti Kerugian dg surat pengantar Ketua Pelaksana PT.
5) Objek PT sedang menjadi objek perkara di PN, mk Ganti Kerugian diambil PYB setelah putusan pengadilan mempunyai kekuatan hukum tetap atau putusan perdamaian (dading)
6) Objek PT masih dipersengketakan kepemilikannya, mk pengambilan Ganti Kerugian dilakukan setelah adanya BA Perdamaian (dading)
7) Objek PT diletakkan sita oleh pejabat yg berwenang, mk Ganti Kerugian dpt diambil PYB setelah ada putusan PN mempunyai kekuatan hukum tetap dan pengangkatan sita.
8) Objek PT menjadi jaminan di bank atau jaminan hutang lainnya, mk Ganti Kerugian dpt diambil di PN setelah ada surat pengantar Ketua Pelaksana PT dg persetujuan dr pihak Bank
9) Pengambilan Ganti Kerugian yg dititipkan di PN, PYB wajib menyerahkan bukti penguasaan atau kepemilikan Objek PT kpd Ketua Pelaksana PT 10) Thd uang Ganti Kerugian yg dititipkan di PN, dan PYB masih menguasai
Objek PT, Instansi yg memerlukan tanah mengajukan permohonan kpd PN di wilayah lokasi PT.
4.1.7 Pelepasan Objek Pengadaan Tanah
( 2 aktivitas )
1. Menyiapkan surat pernyataan pelepasan/penyerahan objek Pelepasan Hak Objek PT , dilakukan dihadapan Kepala Kantor
Pertanahan setempat, dan dilaksanakan bersamaan pd saat pemberian Ganti Kerugian.
Pelepasan Hak Objek PT dibuat pelepasan hak sesuai hak yg dilepaskan, disertakan dg penyerahan bukti-bukti penguasaan atau kepemilikan
objek pengadaan tanah.
Selanjutnya dibuat BA Daftar Pelepasan Hak Objek PT yg ditandatangani oleh PYB dihadapan Kepala Kantor Pertanahan setempat. BA Daftar
Pelepasan Hak Objek PT. Dlm hal pelepasan hak tsb, dibuat BA Daftar Pelepasan Hak Objek PT ditandatangani oleh Kepala Kantor Pertanahan setempat dan Pelaksana PT.
Pelepasan Objek PT merupakan milik atau dikuasai Pemerintah/ BUMN/ BUMD, Ketua Pelaksana PT membuat Pelepasan Hak Objek PT sesuai hak yg dilepaskan. Pelepasan Hak Objek PT tsb dibuat BA Daftar Pelepasan Hak Objek PT yg dikuasai Pemerintah/ BUMN/BUMD.
2. Menarik tanda bukti penguasaan pemilikan tanah
Dalam pelaksanaan pelepasan hak Objek PT, Pelaksana PT:
1) Menyiapkan surat pernyataan pelepasan/penyerahan hak atas tanah atau penyerahan tanah d/a bangunan dan/atau tanaman dan/atau benda2 lain yg berkaitan dg tanah
2) Menarik bukti penguasaan atau kepemilikan Objek PT dr PYB 3) Memberikan tanda terima pelepasan dan
4) Membubuhi tanggal, paraf dan cap pada sertipikat dan buku tanah bukti kepemilikan yg sudah dilepaskan kpd Negara
4.1.8 Pemutusan hubungan hukum PYB dg Objek
Pengadaan Tanah ( 5 aktivitas )
1. Mencoret dan menghapus bukti kepemilikan di buku tanah
Pd saat pemberian Ganti Kerugian dan pelepasan hak, kepemilikan atau hak atas tanah dr PYB menjadi hapus dan alat bukti haknya dinyatakan tidak berlaku.
Pemutusan hubungan Hukum antara PYB dg Objek PT yg ganti kerugiannya sudah dititipkan di PN, kepemilikan atau hak atas tanah dr PYB menjadi hapus dan alat bukti haknya dinyatakan tidak berlaku dan tanahnya men jadi tanah yg dikuasai langsung oleh Negara, Kepala Kantor Pertanahan memberitahukan Pemutusan hubungan Hukum kpd para pihak terkait. • Pemutusan hubungan Hukum antara PYB dg Objek PT thd aset Pemerintah
/PemDa/BUMN/BUMD/Kas Desa berlaku sejak dilepaskannya hak sesuai dg peraturan yg mengatur BMN/ BMD, atau paling lama 60 hari kerja sejak ditetapkannya penetapan lokasi .
• Kepala Kantor Pertanahan memberitahukan Pemutusan hubungan Hukum kpd Pemerintah /PemD/BUMN/BUMD/ Kepala Desa .
4.1.8 Pemutusan hubungan hukum PYB dg Objek
Pengadaan Tanah ( 5 aktivitas )
Kepala Kantor Pertanahan selanjutnya melakukan pencatatan hapusnya hak dalam Buku Tanah dan daftar umum lainnya.
• Pelepasan Hak Objek PT disampaikan kpd Ketua Pelaksana PT paling lama 7 hari kerja sejak ditetapkan berita acara pelepasan Hak Objek PT tsb. Mencoret dan menghapus bukti kepemilikan di buku tanah
• Pada saat pemberian Ganti Kerugian dan pelepasan hak telah
dilaksanakan, kepemilikan atau hak atas tanah dr PYB menjadi hapus dan alat bukti haknya dinyatakan tidak berlaku dan tanahnya menjadi tanah yg dikuasai langsung oleh Negara.
• Pemutusan hubungan Hukum antara PYB dg Objek PT yg ganti kerugiannya sdh dititipkan di PN, kepemilikan atau hak atas tanah dr PYB menjadi
hapus dan alat bukti haknya dinyatakan tidak berlaku dan tanahnya menjadi tanah yg dikuasai langsung oleh Negara, sejak keluarnya
penetapan pengadilan mengenai penitipan Ganti Kerugian Kepala Kantor Pertanahan memberitahukan Pemutusan hubungan Hukum kpd para
4.1.8 Pemutusan hubungan hukum PYB dg Objek
Pengadaan Tanah ( 5 aktivitas )
• Pemutusan hubungan Hukum antara PYB dg Objek PT thd aset Pemerintah /PemDa/BUMN/BUMD/Kas Desa berlaku sejak dilepaskannya hak sesuai dg peraturan yg mengatur BMN/ BMD, atau paling lama 60 hari kerja sejak ditetapkannya penetapan lokasi . Kepala Kantor Pertanahan
memberitahukan Pemutusan hubungan Hukum kpd Pemerintah /Pem Da/ BUMN/BUMD/ Kepala Desa .
• Hapusnya hubungan hukum antara PYB dg tanahnya, thd tanah yg sudah terdaftar Kepala Kantor Pertanahan selanjutnya melakukan pencatatan hapusnya hak dlm Buku Tanah dan daftar umum lainnya.
• Pelepasan Hak Objek PT disampaikan kpd Ketua Pelaksana PT paling lama 7 hari kerja sejak ditetapkan BA Pelepasan Hak Objek PT tsb.
2. Memberitahukan ke Camat dan Kades/Lurah thd bidang tanah yg belum bersertipikat
Hapusnya hubungan hukum antara PYB dg tanahnya thd tanah yg belum terdaftar, Ketua Pelaksana PT menyampaikan pemberitahuan ttg hapus nya hubungan hukum dan disampaikan kpd Lurah/Kepala Desa atau nama lain, camat atau nama lain dan pejabat yg berwenang yg meng eluarkan surat, utk selanjutnya dicatat pd alas hak/bukti perolehan hak dan dlm buku administrasi kantor kelurahan/desa atau nama lain atau kecamatan.
3. Memberitahukan ke PN apabila menjadi objek perkara
Apabila Objek PT sedang menjadi Objek perkara di PN dan Ganti Kerugian telah dititipkan di PN, Ketua Pelaksana PT menyampaikan pemberitahuan kpd ketua pengadilan dan pihak2 yg berperkara ttg hapusnya hak dan tidak berlakunya alat bukti penguasaan/pemilikan serta hapusnya hubungan hukum antara PYB dg tanahnya.
• Alat bukti penguasaan/pemilikan tetap berlaku sbg pembuktian di pengadilan sampai memperoleh putusan pengadilan yg mempunyai
4. Memberitahukan ke Para Pihak apabila terdapat sengketa
Apabila Objek PT msh dipersengketakan kepemilikannya dan Ganti Kerugian dititipkan di PN, Ketua Pelaksana PT menyampaikan
pemberitahuan kepada pihak-pihak yang bersengketa tentang hapusnya alat bukti kepemilikan dan putusnya hubungan hukum. Selanjutnya Ketua Pelaksana PT membuat BA Pelepasan Hak Objek Pengadaan Tanah yang masih dipersengketakan
•
5. Memberitahukan ke para pihak apabila diletakkan sita jaminan
• Apabila Objek PT diletakkan sita jaminan oleh pejabat berwenang dan Ganti Kerugian telah dititipkan di PN, Ketua Pelaksana PT menyampaikan pemberitahuan kpd pejabat yg meletakkan sita jaminan tentang hapusnya alat bukti kepemilikan dan putusnya hubungan hukum. Selanjutnya Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah membuat Berita Acara Pelepasan Hak Objek Pengadaan Tanah yang diletakkan sita jaminan oleh pejabat berwenang
5. Memberitahukan ke Para Pihak apabila dijadikan Jaminan di Bank.
Apabila Objek PT menjadi jaminan di bank, Ganti Kerugian telah dititipkan di PN. Thd tanah belum bersertipikat yg dijadikan jaminan di bank, Ketua Pelaksana PT menyampaikan pemberitahuan kpd lurah/kepala desa atau nama lain atau Camat ttg putusnya hubungan hukum dan alat bukti
kepemilikan.
Selanjutnya Ketua Pelaksana PT membuat BA Pelepasan Hak Objek PT yg dijadikan jaminan di bank atau pemegang Hak Tanggungan lainnya serta pemberitahuan ttg hapusnya hak yg disampaikan kpd pimpinan bank atau pimpinan pemegang Hak Tanggungan lainnya dan yang bersangkutan.
4.1.9 Pendokumentasian data Pengadaan
Tanah meliputi 2 aktivitas
1. Mengumpulkan, mengelompokan, mengolah,menyimpan data
Pelaksana Pengadaan Tanah melakukan pengumpulan, pengelompokan, pengolahan dan penyimpanan data Pengadaan tanah yang meliputi:
• Peta bidang tanah • Daftar nominative • Data administrasi
2. Menyimpan, mendokumentasi dan mengarsipkan data
Data PT dimaksud disimpan, didokumentasikan dan diarsipkan oleh Kepala Kantor Pertanahan setempat yg dpt disimpan dlm bentuk data elektronik
Data PT dimaksud dibuat salinan rangkap 2 (dua). Asli dan 1 (satu) salinan data dimaksud diserahkan kpd Instansi yg memerlukan tanah, sedangkan 1 (satu) salinan menjadi dokumen di KanWil BPN atau Kantor Pertanahan setempat
• Bentuk, cara penyimpanan, penyajian dan penghapusan data Pengadaan Tanah dilaksananakan sesuai dg ketentuan peraturan per-undang2-an.
4.1.10 Penyerahan Hasil pengadaan Tanah
meliputi 2 aktivitas
1. Menyerahkan berkas hasil pengadaan tanah
• Ketua Pelaksana PT membuat dokumen dlm rangkap 2 , yaitu 1 asli dan 1 fotokopi yg dilegalisir oleh Pelaksana PT.
• Selanyutnya 1 rangkap fotokopi yg dilegalisir diserahkan kpd Instansi yang memerlukan tanah, sedangkan 1 rangkap yg merupakan asli untuk
kelengkapan permohonan sertipikat hak atas tanah. Penyerahkan
dokumen PT kpd Instansi yg memerlukan tanah paling lama 7 hari kerja setelah pelaksanaan PT selesai. Penyerahan hasil pengadaan tanah kpd Instansi yg memerlukan tanah dilaksanakan dg membuat BA Penyerahan Hasil PT.
2. Menyiapkan dokumen untuk pendaftaran dan sertipikasi tanah
• Instansi yg memerlukan tanah, paling lama 30 hari kerja sejak menerima penyerahan hasil PT, mengajukan permohonan sertipikat hak atas tanah kpd kantor pertanahan setempat. Kantor Pertanahan menerbitkan Surat Ukur yg didasarkan atas peta bidang tanah hasil inventarisasi dan
identifikasi satgas A.
4.2 Penanggung Jawab Kegiatan dan
Pihak Terlibat
4.2.1 Penanggung Jawab kegiatan
Penanggung jawab kegiatan pd tahap pelaksanaan PT adalah
Kepala KanWil BPN Provinsi yg dapat didelegasikan kepada
Kepala Kantor Pertanahan Kab/Kota letak tanah calon lokasi
pembangunan jalan, yg dalam pelaksanaannya adalah Ketua Tim
Pelaksanaan PT didukung Sekretariat Tim.
Penunjukan KaKan Pertanahan Kab/Kota sbg Ketua Tim
Pelaksana PT ditetapkan melalui keputusan Kepala KanWi BPN
Provinsi sbgmn format yg telah ditetapkan dalam Lampiran I
Keputusan Kepala BPN RI No 5 Tahun 2012, tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah.
4.2.2 Pihak Yang Terlibat
• Pihak yang memerlukan tanah, yaitu PPK pada Satuan
Kerja Direktorat Jenderal Bina Marga
• Pihak yang Berhak
4.2.3 Instansi/lembaga lain yang terkait
1) Dinas PU, menyangkut bangunan
2) Dinas Pertanian, menyangkut tanam tumbuhan
3) Kantor Pelayanan Pajak, menyangkut NJOP
4) Camat
5) Lurah/Kepala Desa
6) Penilai, menyangkut besaran Ganti Kerugian.
7) Apabila ada gugatan terkait pula (1) Pengadilan TUN dan (2)
Mahkamah
• Hasil akhir kegiatan yang diharapkan adalah tersedianya tanah
secara fisik untuk pembangunan jalan yang dilengkapi dengan
Dokumen untuk permohonan hak atas tanah dan sertipikasi
Hak Pakai. Fisik tanah beserta dokumen alas hak tersebut
diserahkan oleh Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah kepada
Instansi yang memerlukan tanah, dalam suatu Berita Acara
Penyerahan Hasil pengadaan Tanah untuk Pembangunan
Jalan.
4.3. Jangka Waktu Tahap Pelaksanaan
Pengadaan Tanah
Jangka waktu tahapan pelaksanaan dg output penyerahan fisik dan dokumen alas hak atas tanah,
1) Tidak ada keberatan dan gugatan dr PYB adalah 158 hari kerja setelah Pihak yg memerlukan tanah mengajukan dokumen permohonan
pelaksanaan PT kpd Kepala kantor Wilayah BPN Provinsi c/q Kepala Kantor Pertanahan Kab/Kota untuk satu lokasi wilayah kab/kota. 2) Ada gugartan PYB yg diajukan ke PN dan kasasi ke MA, jangka waktu
pelaksanaan PT paling lama adalah 246 hari kerja.
3) Jangka waktu lama persiapan tsb adalah utk pemberian Ganti Kerugian yg diperhitungkan berupa uang tunai dg jangka waktu paling lama 7 hari
kerja.
4) Berupa T anah pengganti jangka waktunya adalah 180 hari hari kerja, dan
5) Berupa rumah, jangka waktunya adalah 365 hari kerja.
Jadi jangka waktu proses pelaksanaan PT oleh Kantor Pertanahan Kab/Kota, yg digugat ke pengadilan dg pemberian Ganti Kerugian berupa tanah adalah (246-7)+ 180 hari kerja = 419 hari kerja. Sedangkan utk Ganti Kerugian berupa rumah adalah (246-7)+ 365 hari kerja = 603 hari kerja
• Titik kritis yang perlu dicermati adalah dalam proses
musyawarah untuk mendapatkan kesepakatan mengenai
penetapan Ganti Kerugian berdasarkan hasil penilaian harga
tanah, bangunan dan tanam tumbuhan oleh Penilai.
Penetapan Ganti Kerugian tersebut adalah berdasarkan
penilaian bidang demi bidang objek pengadaan tanah. Oleh
karena itu, pelaksanaan musyawarah adalah bertahap sesuai
dengan kemampuan tim pelaksana,kesepakatan waktu dan
tempat dengan Pihak yang Berhak.
4.3.1 Pembentukan Tim Pelaksana
Pengadaan Tanah dan Satgas
• Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota segera
membentuk Satgas A untuk pelaksanaan pengukuran bidang
tanah dan pengukuran batas keliling dan Satgas B untuk
pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi Obyek pengadaan
tanah dan PYB.
• Susunan keanggotaan Tim Pelaksana PT ditetapkan melalui
keputusan Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi sebagaimana
format yang telah ditetapkan dalam Lampiran IIIA Keputusan
Kepala BPN RI No 5 Tahun 2012, tentang Petunjuk Teknis
4.3.2 Inventarisasi dan Identifikasi Objek
Pengadaan Tanah
• Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah bersama Satgas melakukan
pemberitahuan kpd PYB melalui lurah/kepala desa atau nama lain tentang sossialisasi bahwa Satgas akan melakukan inventarisasi dan identifikasi. Hasil inventarisasi dan identifikasi yg berisi daftar nominative Obyek PT dan PYB dilengkapi dengan Peta Bidang Tanah, diumumkan di Kantor Desa/Kelurahan, Kantor Camat dan Kantor Proyek Pembangunan Jalan. • Bentuk peta bidang dan daftar nominative PYB sbgmn format yang telah
ditetapkan dalam Lampiran IV dan Lampiran V Keputusan Kepala BPN RI No 5 Tahun 2012, ttg Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah.
• Hasil inventarisasi dan identifikasi dibuat dalam BA sbgmn format yg telah ditetapkan dalam Lampiran VIA dan VIB dan selanjutnya diumumkan
dengan menggunakan format dalam Lampiran VII Keputusan Kepala BPN RI No 5 Tahun 2012, tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah
• Apabila ada Pihak yang Berhak yang keberatan terhadap hasil inventarisasi dan identifikasi, dapat dilakukan verifikasi ulang dan perbaikan terhadap Objek pengadaan tanah dimaksud. Hasil verifikasi ulang Inventarisasi dan Identifikasi dibuat dalam suatu Berita Acara dengan menggunakan format dalam Lampiran VIII Keputusan Kepala BPN RI No 5 Tahun 2012, tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah.
• Hasil verifikasi ulang Inventarisasi dan Identifikasi diumumkan. Jika masih ada keberatan dr PYB, Tim Pelaksana Pengadaan Tanah dapat menolak keberatan tsb dg menggunakan format dalam Lampiran IX Keputusan Kepala BPN RI No 5 Tahun 2012, ttg Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengadaan Tanah. Selanjutnya jika tidak ada keberatan dari PYB atau hasil verifikasi dan perbaikan inventarisasi dan identifikasi, menjadi dasar
4.3.3 Penilaian Ganti Kerugian
• Penilaian Ganti Kerugian, Tim Pelaksana melakukan pengadaan jasa Penilai Objek Pengadaan Tanah melalui seleksi sederhana atau seleksi umum.
Tahapan pengadaaan jasa Penilai tersebut dan alokasi waktu dengan
menggunakan format dalam Lampiran XA dan XB Keputusan Kepala BPN RI No 5 Tahun 2012, tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah. • Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah menyerahkan hasil inventarisasi dan
identifikasi/hasil verifikasi ulang kepada Penilai dengan menggunakan Berita Acara sebagaimana format dalam Lampiran XI Keputusan Kepala BPN RI No 5 Tahun 2012, tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah.
• Penilai melakukan penilaian besarnya ganti kerugian bidang per bidang tanah, meliputi:(a) tanah (b) ruang atas tanah dan bawah tanah (c)
bangunan (d) tanaman (e) benda yg berkaitan dg tanah; d/a (f) kerugian lain yg dapat dinilai. Besarnya nilai Ganti Kerugian berdasarkan hasil penilaian oleh Penilai disampaikan kpd Ketua Pelaksana PT untuk bahan musyawarah penetapan Ganti Kerugian, dg menggunakan BA sbgmn format dlm Lampiran XII Keputusan Kepala BPN RI No 5 Tahun 2012,
4.3.4 Musyawarah Penetapan Ganti Kerugian
• Hasil penilai besaran Ganti Kerugian oleh penilai dimusyawarahkan dg PYB yg dilakukan secara langsung utk menetapkan bentuk Ganti Kerugian
berdasarkan hasil penilaian Ganti Kerugian.
• PYB yg tidak dapat hadir dpt memberi kuasa kpd orang lain. Bentuk Surat Kuasa sbgmn format dalam Lampiran XIII Keputusan Kepala BPN RI No 5 Tahun 2012, ttg Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah.
• Bentuk Ganti Kerugian, dapat berupa: (a) uang (b) tanah pengganti (c) pemukiman kembali (d) kepemilikan saham; atau (e) bentuk lain yg disetujui oleh kedua belah pihak. Hasil kesepakatan dituangkan dalam Berita Acara Kesepakatan Kuasa sebagaimana format dalam Lampiran XIV Keputusan Kepala BPN RI No 5 Tahun 2012, tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Pengadaan Tanah.
• Daftar besaran dan bentuk Ganti Kerugian divalidasi oleh Ketua Pelaksana PT dan selanjutnya disampaikan kpd Instansi yg memerlukan tanah utk disiapkan pelaksanaan pemberian Ganti Kerugian kpd PYB. Format validasi sesuai dg Lampiran XV Keputusan Kepala BPN RI No 5 Tahun 2012, tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah
4.3.5 Pemberian Ganti Kerugian
• Terhadap Pihak yang Berhak yang telah menyetujui besaran dan bentuk Ganti Kerugian, Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah dapat melakukan
proses pelepasan hak sekaligus dengan pemberian Ganti Kerugian. Contoh Tanda terima Ganti Kerugian dalam bentuk uang tunai, Berita Acara
pemberian Ganti Kerugian dan Berita Acara Pelepasan Hak Pihak yang Berhak sesuai kuitansi penerimaan sebagaimana ditetapkan pada
Lampiran XVI, XVII dan XVIII Keputusan Kepala BPN RI No 5 Tahun 2012, tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah.
• Apabila Pihak yang Berhak menyetujui besaran dan Ganti Kerugian dalam bentuk tanah/permukiman kembali, Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah dapat melakukan proses pelepasan hak sekaligus dengan pemberian Ganti Kerugian. Contoh Tanda Terima penyerahan Ganti Kerugian dalam bentuk tanah/permukiman kembali, Berita Acara pemberian Ganti Kerugian
sebagaimana ditetapkan pada Lampiran XIX, dan XX Keputusan Kepala BPN RI No 5 Tahun 2012, tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah.
• PYB menyetujui besaran dan Ganti Kerugian dlm bentuk saham, Ketua
Pelaksana PT dpt melakukan proses pelepasan hak sekaligus dg pemberian Ganti Kerugian. Contoh Tanda Terima penyerahan Ganti Kerugian dlm
bentuk saham, Berita Acara pemberian Ganti Kerugian sbgmn ditetapkan pd Lampiran XXI dan XXII Keputusan Kepala BPN RI No 5 Thn 2012, ttg Petunjuk Teknis Pelaksanaan PT.
• Ganti Kerugian dalam bentuk lain (gabungan uang tunai, tanah, permukim an kembali dan saham), Ketua Pelaksana PT dpt melakukan proses
pelepasan hak sekaligus dengan pemberian Ganti Kerugian. Contoh Tanda Terima penyerahan Ganti Kerugian dlm bentuk lain dan BA Pemberi an Ganti Kerugian sbgmn ditetapkan pd Lampiran XXIII dan XXIV Kep. Kepala BPN RI No 5 Thn 2012, ttg Petunjuk Teknis Pelaksanaan PT.
• PYB diwajibkan membayar BPHTB yg besarnya sesuai dg ketentuan
peraturan per-undang2-an yg berlaku. Utk itu, Ketua Pelaksana meminta informasi kpd Kantor Pajak setempat mengenai NJOP di lokasi. Bentuk
surat permohonan sbgmn pd Lampiran XXV Keputusan Kepala BPN RI No 5 Tahun 2012, ttg Petunjuk Teknis Pelaksanaan PT.