• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Daerah penelitian terletak di daerah Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Daerah penelitian terletak di daerah Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Lokasi Penelitian

Daerah penelitian terletak di daerah Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat (pedon AM1 s/d AM8), dan Kabupaten Serang Propinsi Banten (pedon AM9 dan AM10) disajikan pada Peta lokasi penelitian (Gambar 1 dan Gambar 2).

Geologi

Keadaan geologi lokasi penelitian diuraikan berdasarkan data dari peta geologi Daerah Bogor dan Sekitarnya yang bersumber pada Peta Geologi Jawa dan Madura, Lembar Jawa Barat, Skala 1 : 500.000 (Direktorat Geologi, 1968), dan Geologi Lembar Serang skala 1 : 100.000 (Rusmana et al., 1991) dan disajikan pada Gambar 3 dan 4.

Lokasi pedon-pedon pewakil di Kabupaten Bogor (Gambar 3) : Daerah Cendali (pedon AM1) terbentuk dari formasi Bojongmanik Tmb (Tertiary miosen Bojongmanik), yakni endapan tersier zaman Miosen yang terdiri dari endapan batugamping, tuff batuapung, dan batuliat. Daerah Cijayanti (pedon AM2 dan AM3) merupakan endapan batu napal dan batu serpih berumur awal Miosen dari formasi Jatiluhur Tmj (Tertiary Miosen Jatiluhur). Pedon AM1, AM2, dan AM3 pada Gambar 3 berada pada fasies Sedimen Pliosen (warna kuning). Daerah Pasircabe, Jonggol (pedon AM4, AM5, dan AM6) berasal dari bahan endapan laut dan sungai (kuarter), serta kapur pada tertier muda. Di daerah Jasinga (pedon AM7) terbentuk dari bahan Volkanik-Andesitik. Daerah Ciampea (pedon AM8) terbentuk dari batuan volkan (Qvst) (gunung Salak) merupakan endapan kuartier. Pada Gambar 3, pedon AM8 dan AM7 berada pada batuan Andesit (warna merah bata).

(2)
(3)
(4)

Lokasi pedon pewakil di Kabupaten Serang, Banten: daerah Cipocok Serang (Pedon AM9 dan AM10). Geologi di daerah Serang dipengaruhi oleh aktivitas gunung berapi sejak akhir tersier (late Tertiary). Berdasarkan peta geologi Serang dan sekitarnya, skala 1:100.000 oleh Rusmana et al. (1991) (Gambar 4), daerah penelitian dimana pedon AM9 dan AM10 tersebut, umumnya terbentuk dari bahan volkanik pada masa kuarter (Quaternary), yang membentuk kompleks bahan volkanik, berupa bahan tufa Banten Qpvb (Quarternary pleistosin volkanik Banten) atau dikenal dengan “ Tuf Banten” yang terbentuk dari bahan-bahan tuf, breksi batu-apung dan batupasir tufan.

Topografi

Topografi wilayah penelitian di Kabupaten Bogor: Daerah Cendali (AM1) terdiri dari topografi yang agak datar sampai bergelombang. Daerah Cijayanti, Bukit Sentul bertopografi berbukit (AM2) dan agak datar (AM3). Daerah Pasircabe, Jonggol (AM4, AM5, dan, AM6), memiliki topografi yang berombak yang merupakan kompleks perbukitan kapur. Di daerah Jasinga (AM7)dan Ciampea (AM8) merupakan daerah berbukit.

Topografi di daerah Serang (AM9 dan AM10) merupakan bagian dataran rendah pantai Utara Jawa Barat, yang berketinggian kira-kira 25 meter dpl, dan umumnya memiliki topografi datar sampai berombak. Lokasi pengambilan contoh tanah merupakan daerah yang datar (AM10) dan berombak (AM9). Adapun posisi topografi masing-masing pedon pewakil disajikan pada Gambar 5.

(5)

Gambar 5. Lokasi Setiap Pedon Pewakil dalam Topografi

Iklim

Iklim merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah, melalui faktor suhu dan curah hujan. Dimana keduanya secara langsung berpengaruh terhadap bahan induk sebagai sumber utama bahan pembentuk tanah. Data iklim diambil dari stasiun yang terdekat dengan daerah lokasi pengambilan pedon dalam penelitian dan disajikan pada Tabel 3 dan Tabel 4.

Menurut perhitungan dengan pendekatan model yang dikemukakan oleh Newhall (1972), dalam Wambeke (1985) maka, regim suhu tanah daerah penelitian memiliki regim suhu tanah isohipertermik (Lampiran 12). Pendekatan tersebut diperoleh dengan rumus Suhu tanah = 2,5 + suhu udara rata-rata tahunan (oC). Isohipertemik adalah regim suhu tanah di mana, suhu tanah rata-rata tahunan

Cendali (AM1) Cijayanti-1

(AM2) Cijayan

ti-2

(AM3) Pasircabe (AM4) Jasinga (AM7) Ciampea (AM8) Cipocok (AM9) (AM5) (AM6

)

AM10

(6)

adalah 22 oC atau lebih tinggi, dan perbedaan antar suhu tanah musim panas rata-rata dan musim dingin rata-rata-rata-rata, adalah kurang dari 6 oC.

Pada daerah penelitian di Kabupaten Bogor, regim kelembaban tanah yang ada adalah akuik, dan perudik serta ustik di Kabupaten Serang. Akuik (bahasa Latin, aqua, atau air) adalah suatu regim reduksi dalam tanah yang jenuh oleh air dan bebas oksigen. Lamanya waktu tanah jenuh air sekurang-kurangnya beberapa hari (Soil Survey Staff, 2003).

Perudik (bahasa Latin, per atau pada keseluruhan waktu dan udus, atau lembab) apabila penggal penentu (control section) kelembaban tanah tidak pernah kering (lebih basah dari udik) di sebarang bagiannya, selama 90 hari kumulatif dalam setahun (Soil Survey Staff, 1999). Dalam klasifikasi tanah, regim kelembaban perudik jarang digunakan, sehingga dalam penelitian ini digunakan udik sebagai regim kelembaban tanah. Ustik adalah regim kelembaban tanah (bahasa Latin, ustus, terbakar, menyatakan kekeringan) di mana penampang kontrol kelembaban kering pada sebagian atau semua bagiannya selama 90 hari kumulatif atau lebih, dalam setahun.

Penggunaan lahan

Di daerah penelitian Kabupaten Bogor, penggunaan lahan umumnya untuk usahatani padi sawah, bila ketersediaan air cukup (air tanah dangkal). Sedangkan pada lokasi yang memiliki air tanah dalam, usahatani umumnya palawija.

Di daerah penelitian Kabupaten Serang, khususnya di daerah dataran (plain) yang sering dijenuhi air, musim basah dimanfaatkan untuk usahatani

(7)

Tabel 3. Data Curah Hujan (mm) Bulanan Daerah Sekitar Penelitian (Rata-rata 10 Tahun).

Keterangan: Sumber data Badan Geofisika dan Meteorologi Jakarta, Tahun 1977-1986

Regim KT = Regim Kelembaban Tanah, Regim ST = Regim Suhu Tanah (lihat Lampiran 12).

Stasiun Regim

No Ketinggian Jan Feb Mar A pr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des TahunKT Pedon AM1:

1 Cimulang 150m dpl 513 380 507 398 330 235 217 245 337 320 369 313 4164 Akuik Pedon AM2 dan AM3 :

2 PasirMaung 218m dpl 475 311 419 359 402 190 273 293 380 490 405 467 4464 Perudik(AM2) Akuik(AM3) Pedon AM4,A M5,dan AM6 :

3 Jonggol 34m dpl 388 248 297 361 210 284 213 151 178 225 249 311 3115 Perudik(AM4,5) Akuik Pedon AM7:

4 Jasinga 50m dpl 310 173 216 370 242 170 215 178 216 247 262 253 2852 Perudik

Pedon AM8 :

5 Dramaga 220m dpl 382 303 409 415 338 264 275 191 285 339 360 341 3902 Perudik

Pedon AM9 dan AM10 : Ustik (AM9)

6 Serang 25m dpl 289 225 191 130 115 68 75 69 67 99 120 185 1633 Akuik (AM10) Curah H ujan (mm)

(8)

Tabel 4. Data Suhu Udara Maksimum, Minimum, dan Rata-rata Bulanan Daerah Kabupaten Bogor, Diwakili Stasiun Darmaga (250 dpl) (1989-1999).

Bulan Suhu udara (oC)

maksimum minimum Rata-rata Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Rata-rata 29 30 31 31 32 31 32 32 32 32 30 32 31 23 22 22 23 23 22 21 21 22 22 23 22 22 26 26 26,5 27 27,5 26,5 26,5 26,5 27 27 26,5 27 26,5

padi sawah. Pada musim kering, penggunaan tanah beralih ke industri bata atau genteng. Untuk lokasi yang bertopografi berombak di mana air tanah dijumpai lebih dalam, penggunaan lahan umumnya adalah usahatani palawija serta buah-buahan.

Vegetasi

Di semua lokasi penelitian, baik di Kabupaten Bogor maupun Serang sudah tidak dijumpai vegetasi asli, kecuali di perbukitan kapur di dekat lokasi pedon AM-4 dan AM-5 (Pasircabe, Jonggol) masih terdapat vegetasi rumput alami, berupa tumbuhan babadotan (Ageratum conyzoides), harendong (Melastoma malabatricum), kirinyuh (Eupathorium odoratum), dan alang-alang (Imperata cylindrica). Selain lokasi tersebut, vegetasi yang dijumpai umumnya berupa tanaman pertanian seperti padi, palawija, dan tanaman tahunan (buah-buahan). Pada saat penelitian di daerah Pasircabe, Jonggol, yang merupakan kebun percobaan Fakultas Peternakan IPB, tidak diusahakan untuk tanaman

(9)

pertanian, karena lokasi tersebut digunakan untuk peternakan dengan vegetasi rumput. Selain itu tanaman di sekitar kebun percobaan yang dijumpai umumnya padi sawah, singkong, dan kelapa.

Gambar

Gambar  5. Lokasi Setiap Pedon Pewakil dalam Topografi
Tabel 3. Data Curah Hujan (mm) Bulanan Daerah Sekitar Penelitian (Rata-rata 10 Tahun)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa gender tidak memoderasi pengaruh pendapatan terhadap pengelolaan keuangan pribadi Antara laki – laki dan perempuan tidak

Halaman bagian bab ini akan menunjukkan beberapa menu pada aplikasi delivery order dengan level login user. 4.2.1 Halaman

Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan selisih rerata pH saliva yang signifikan antara sebelum dan sesudah mengonsumsi yoghurt dua strains selama tujuh

Sistem Pengolahan Data Surat Masuk Dan Surat Keluar Pada Kantor Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan (Bpkp) Perwakilan Provinsi Aceh Berbasis Web.. Banda

Perilaku responden terhadap kesehatan bayi dan anak balita sebagian besar kategori pengetahuan adalah cukup, sikap sudah berada pada kategori positif, dan praktek pada kategori

ABSTRAK - Tingkat kelulusan mahasiswa merupakan hal sangat penting untuk prestise suatu perguruan tinggi, tingkat kelulusan mahasiswa juga berpengaruh terhadap nilai akreditasi

(2) dapat menambah pengalaman belajar yang menyenangkan bagi.. Oleh karenanya, dengan menggunakan model ini sangat cocok jika digunakan dalam pembelajaran IPS

Kemudian jika button pada halaman satu diklik maka aplikasi akan berpindah ke halaman dua dengan menampilkan kata yang telah dimasukkan sebelumnya.. Ilustrasinya seperti