2
Fakultas Kedokteran Gigi
Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan/ Kesehatan Gigi Masyarakat Tahun 2017
Puteri Syafura Mayasari
Perbedaan efektivitas mengonsumsi yoghurt yang mengandung probiotik dua strains dengan satu strain terhadap ion kalsium dan pH saliva pada siswa SD Islam
Namira Medan x + 37 Halaman
Yoghurt merupakan salah satu produk olahan susu yang memiliki kandungan kalsium, protein,dan vitamin yang paling banyak diantara produk olahan susu lainnya yang berperan dalam mengurangi insidens karies. Yoghurt dapat mengurangi proses demineralisasi, meningkatkan remineralisasi, dan memelihara pH saliva. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ion kalsium dan pH saliva sebelum dan sesudah tujuh hari mengonsumsi yoghurt yang mengandung probiotik dua strains dengan satu strain. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium klinis dengan rancangan
pre dan post test control group design. Subjek penelitian ini adalah 30 orang siswa SD Islam Namira Medan dibagi menjadi 2 kelompok yang diambil secara purposive sampling. Sampel saliva diambil sebelum dan sesudah perlakuan lalu diinstruksikan
untuk mengonsumsi yoghurt selama 7 hari.Sampel saliva dibawa ke Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU untuk diukur ion kalsium dengan metode spektofotometri serapan atom dan pH saliva menggunakan pH meter digital. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan ion kalsium dan pH saliva sebelum dan sesudah mengonsumsi yoghurt yang mengandung probiotik dua strains dengan satu strain selama 7 hari diuji dengan uji t. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perubahan ion kalsium yang signifikan pada kelompok sebelum mengonsumsi yoghurt dua strains 2,89±0,20 mmol/L dan sesudah tujuh hari mengonsumsi meningkat menjadi 3,28±0,22 mmol/L (p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan ion kalsium yang signifikan pada kelompok sebelum
3
mengonsumsi yoghurt satu strain 2,93±0,18 mmol/L dan sesudah tujuh hari mengonsumsi meningkat menjadi 3,05±0,19 mmol/L (p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan selisih rerata ion kalsium yang signifikan antara sebelum dan sesudah mengonsumsi yoghurt dua strains selama tujuh hari adalah 0,39±0,02 dengan mengonsumsi yoghurt satu strain adalah 0,12±0,01 (p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan terdapat perubahan pH yang signifikan pada kelompok sebelum mengonsumsi yoghurt dua strains 6,56±0,26 dan sesudah tujuh hari mengonsumsi menurun menjadi 6,28±0,18 (p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan terdapat perubahan pH saliva yang signifikan pada kelompok sebelum mengonsumsi yoghurt satu strain 6,58±0,20 dan sesudah tujuh hari mengonsumsi menurun menjadi 6,33±0,15 (p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan selisih rerata pH saliva yang signifikan antara sebelum dan sesudah mengonsumsi yoghurt dua strains selama tujuh hari adalah 0,28±0,08 dengan mengonsumsi yoghurt satu strain 0,25±0,05 (p>0,05). Dapat disimpulkan bahwa mengonsumsi yoghurt dapat meningkatkan ion kalsium saliva dan menjaga pH saliva berada pada zona normal. Daftar Rujukan : 31 (2004-2016)