• Tidak ada hasil yang ditemukan

( 2) Staf Pengajar Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "( 2) Staf Pengajar Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI MASYARAKAT DAN DAYA DUKUNG PERAIRAN BAGI

KEGIATAN BUDIDAYA PERIKANAN DI KAWASAN DANAU

PONDOK LAPAN DUSUN PULKA KECAMATAN

SALAPIAN KABUPATEN LANGKAT

Public Perception and Carrying Capacity of Water For Aquaculture activities in the area of Pondok Lapan Lake Dusun Pulka Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat.

Meyna Melia Utari1), Pindi Patana2), Febrina Arli2)

1)Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian,Sumatera Utara (E-mail : meynameliautari@yahoo.com)

2)Staf Pengajar Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Abstract

Pondok Lapan Lake is an artificial lake located at Dusun Pulka Desa Naman Jahe Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat. Pondok Lapan Lake around palm plantations. The lake was originally made for irrigation, but the surrounding communities prefer to gardening such as palm oil and rubber. Pondok Lapan Lake has untapped potential optimally in aquaculture activities. The study focused on public perception and the carrying capacity of water for aquaculture activities. This study was conducted in July until August 2015. Sampling using purposive sampling by conducting interviews and questionnaires. This study resulted in that community to support the activities of aquaculture cages if done at Pondok Lapan Lake as much as 82.8% (Very Agree), the remaining 17.2% (Very Disagree) and the public know the activities of aquaculture cages ever do in Pondok Lapan Lake by 74% (Known) while the remaining 26% (Unknown). Suitability carrying on Pondok Lapan Lake can accommodate aquaculture activities as much as 14 cages with a size of 4x4x2 m3 and aquaculture systems Keramba Plug (KJT).

Keywords: Pondok Lapan Lake, Carrying Capacity of Water, Public Perception

PENDAHULUAN

Danau merupakan salah satu perairan yang memiliki potensi sumberdaya hayati. Danau merupakan potensi sumberdaya yang dapat dimanfaatkan, dikelola dan dikembangkan secara berkelanjutan dan lestari. Salah satu fungsi ekosistem danau buatan yang belum dimanfaatkan secara optimal adalah usaha budidaya perikanan keramba. Agar berbagai fungsi tersebut dapat dipertahankan keberlanjutan dan kelestariannya, pemanfaatannya harus memperhatikan daya dukung lingkungan (Carrying Capacity).

Untuk penerapan usaha budidaya perikanan dibutuhkan persepsi masyarakat agar kegiatan tersebut dapat berjalan lancar. Masyarakat harus mendukung kegiatan yang akan direncanakan agar mereka ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Partisipasi masyarakat merupakan kebutuhan dasar, sehingga masyarakat harus diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam melaksanakan pembangunan. Kesempatan tersebut perlu diberikan karena tujuan pembangunan adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat sesuai dengan yang mereka inginkan.

(2)

Danau Pondok Lapan terletak di Dusun Pulka Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara dan masyarakat sekitar bermata pencaharian berkebun sawit dan karet. Menurut Rizki (2015), Danau Pondok Lapan berada pada golongan II yaitu layak digunakan untuk kegiatan budidaya perikanan. Masyarakat sekitar danau belum memanfaatkan kegiatan perikanan secara optimal, sehingga perlu dilakukan penelitian kesesuaian daya dukung untuk mengetahui potensi pemanfaatan danau dan persepsi masyarakat di Danau Pondok Lapan terhadap kegiatan usaha budidaya perikanan keramba. Dengan adanya kegiatan perikanan di Danau Pondok Lapan, diharapkan dapat memberikan informasi terhadap kegiatan usaha budidaya perikanan keramba untuk dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat sekitarnya.

METODOLOGI

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2015 di perairan Danau Pondok Lapan Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara. Danau Pondok Lapan berada pada koordinat 3o30’44,73”LU -3o30’26,29”LU dan 98o17’65”BT - 98o17’29,60”BT.

Metode Pengumpulan Data

Data primer diperoleh dari data persepsi masyarakat yang ada di Danau Pondok Lapan Kecamatan Salapian dengan teknik wawancara. Wawancara dilakukan dengan kuisioner dan penentuan jumlah sampel populasi menggunakan rumus Slovin. Dalam proses wawancara dilakukan pada narasumber yang telah ditentukan sebelumnya (purposive sampling).

Data sekunder diperoleh dari penelitian sebelumnya yang terkait data parameter kualitas air dan data morfologi Danau Pondok Lapan.

Prosedur Penelitian

Untuk mengetahui daya dukung danau digunakan metode perhitungan sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.28 tahun 2009 tentang daya tampung beban pencemaran air danau dan atau waduk, serta hasil penelitian data kualitas air dan data morfologi Danau Pondok Lapan Kabupaten Langkat dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap kegiatan usaha budidaya perikanan keramba yang akan dilaksanakan, dengan cara wawancara dengan menggunakan kuisioner.

Analisis Data

Analisis data yang digunakan pada penelitian ini secara umum mengkaji daya dukung yang sesuai di Danau Pondok Lapan dan keinginan masyarakat terhadap kegiatan usaha budidaya perikanan keramba jika dilakukan di Danau Pondok Lapan adalah adalah analisis kuantitatif dan analisis deskriptif.

Analisis Daya Dukung Danau

Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 28 tahun 2009 perhitungan daya tampung danau untuk budidaya perikanan dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut :

a. Alokasi beban pencemaran unsur Fosfor (P)

∆ [P]d = [P]STD - [P]I – [P]DAS Keterangan:

∆[P]d : alokasi beban P-total budidaya ikan (mg P/m3)

[P]STD : syarat kadar P-total maksimal sesuai Baku Mutu Air atau Kelas Air (mg P/m3)

[P]DAS : alokasi beban P-total dari DAS dan perairan danau selain budidaya ikan (mg P/m3)

[P]I : kadar parameter P-total hasil pemantauan danau dan/atau waduk (mg/m3)

(3)

b. Daya tampung beban pencemaran air limbah budidaya ikan

Likan= ∆[P] Z ρ / (1- Rikan) Rikan = x + [(1-x)R]) R = 1 / (1 + 0,747 ρ0,507) Laikan = Likan x A

Keterangan:

Likan : daya tampung P-total limbah ikan per satuan luas danau (gr P/m2.thn) Z : Kedalaman rata-rata danau (m) V : Volume air danau (juta m3) A : Luas perairan danau (Ha)

Laikan : jumlah daya tampung Ptotal limbah ikan pada perairan danau (gr P/thn) R : P total yang tinggal di sedimen Rikan : proporsi P-total yang larut ke

sedimen setelah ada KJA

X : proporsi total P-total yang secara permanen masuk ke dasar, 45-55%.

PLP = FCR x Ppakan- Pikan CC = Laikan / PLP ∑K= 𝐶𝐶

𝐴𝑠

Keterangan:

PLP : P-total yang masuk danau dari limbah ikan (Kg P/ton ikan)

FCR : Feed Conversion Ratio (ton pakan/ ton ikan)

Ppakan : Kadar P-total dalam pakan (Kg P/ ton pakan)

Pikan : Kadar P-total dalam ikan (Kg P/ ton ikan)

CC : Carrying Capacity (ton ikan/tahun) As : Asumsi produksi ikan (ton ikan/thn) ∑K : Jumlah keramba yang dapat

ditampung danau

Analisis Persepsi Masyarakat

Data yang sudah terkumpul diolah dan untuk mengetahui data yang berhubungan dengan penelitian digunakan metode Skala Likert. Menurut Sugiyono (2012) Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang suatu fenomena sosial.

a. Interpretasi Skor S= Re x SL Keterangan:

S = Skor

Re = Responden yang memilih SL = Skor Likert yang dipilih

In = x100 x TS Keterangan: In = Index (%) TS = Total Skor

HASIL DAN PEMBAHASAN

Persepsi Masyarakat Terhadap

Kegiatan Budidaya Perikanan di Danau Pondok Lapan

Persentase terbesar responden yang mempunyai pendapat mengetahui sebesar 40% sedangkan yang berpendapat sangat mengetahui sebesar 13%. Jadi, yang mempunyai persepsi positif tentang kegiatan budidaya perikanan yang pernah dilakukan di Danau Pondok Lapan adalah sebesar 53%. Responden yang menyatakan ragu-ragu atau kurang mengetahui sebesar 22%. Responden yang mempunyai pendapat tidak mengetahui sebesar 24% sedangkan yang berpendapat sangat tidak mengetahui sebesar 2%. Jadi, yang mempunyai persepsi negatif tentang kegiatan budidaya perikanan yang pernah dilakukan di Danau Pondok Lapan adalah sebesar 26% yang secara rinci tersaji pada Tabel 1.

Berdasarkan perhitungan skala likert, persentase tertinggi diperoleh pada pertanyaan no. 7 yaitu masyarakat mengetahui kegiatan budidaya perikanan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sebesar 79.5% dan masyarakat mengetahui bahwa pernah dilakukan kegiatan budidaya perikanan di Danau Pondok Lapan sebesar 74%.

(4)

Tabel 1. Persepsi Responden Terhadap Kegiatan Budidaya Perikanan yang Pernah dilakukan di Danau Pondok Lapan (n= 43)

No. Pernyataan Persepsi Responden Total Skor Ind (%) K SM M RG TM STM N S N S N S N S N S 1. Kegiatan perikanan yang pernah

dilakukan 6 30 25 10

0 6 18 5 10 1 1 159 74 M 2. Jenis ikan yang pernah dibudidayakan 7 35 16 64 9 27 10 20 1 1 147 68.4 M 3. Sistem budidaya perikanan yang

pernah dilakukan 2 10 18 72 5 15 16 32 2 2 131 60.9 M 4. Waktu kegiatan budidaya perikanan

yang pernah dilakukan 3 15 15 60 8 24 16 32 1 1 132 61.4 M 5. Kegiatan budidaya perikanan tidak

merusak perairan 4 20 12 48 24 72 3 6 - - 146 67.9 M 6. Hambatan dalam kegiatan budidaya

perikanan yang pernah dilakukan 4 20 11 44 11 33 16 32 1 1 130 60.5 M 7. Kegiataan budidaya perikanan yang

pernah dilakukan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat

10 50 23 92 9 27 1 2 - - 171 79.5 M 8. Dukungan dari pemerintah terhadap

kegiatan budidaya perikanan yang pernah dilakukan 7 35 17 68 3 9 15 30 1 1 143 66.5 M Total (Jiwa) 43 215 13 7 54 8 75 22 5 82 16 4 7 7 1159 - - Persentase (%) 13 13 40 40 22 22 24 24 2 2 67.4 - - Keterangan:

SM = Sangat Mengetahui (Jiwa) M = Mengetahui (Jiwa)

RG = Ragu-ragu (Jiwa)

TM = Tidak Mengetahui (Jiwa)

STM = Sangat Tidak Mengetahui (Jiwa) N = Jumlah Responden (Jiwa) S = Skor

Ind = Indeks (%) K = Kategori

Kegiatan Perikanan

Karakteristik responden memberikan pernyataan mengetahui terhadap kegiatan perikanan yang pernah dilakukan di Danau Pondok Lapan. Responden menyatakan mengetahui terhadap kegiatan budidaya perikanan yang pernah dilakukan di Danau

Pondok Lapan berumur antara 36-50 tahun sebanyak 18 orang (41.8%), berpendidikan SMA 13 orang (30.2%), memiliki pekerjaan sebagai petani sebanyak 15 orang (34.8%) dan berpendapatan sebanyak 11 orang (25.6%) <Rp.500.000 yang secara rinci dapat dilihat pada Gambar 1. Faktor yang paling mempengaruhi adalah fatktor umur.

Masyarakat yang mengetahui bahwa pernah dilakukan budidaya perikanan di Danau Pondok Lapan sebesar 74%. Tetapi sebesar 26% masyarakat tidak mengetahuinya, hal itu disebabkan karena letak danau yang berada diujung dusun dan jarang dilewati masyarakat karena berada didekat perkebunan.

Gambar 1. Karateristik reponden terhadap kegiatan perikanan 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan

J u m la h R esp o n d en Karakteristik Responden Mengetahui Ragu-ragu Tidak mengetahui < Rp. 500. 000 < Rp. 500. 000 SMP Ibu RT 36 -50 Tahu n 25 -35 , 36 -50 & 51 -65 Tahu n < Rp. 500. 000 Petani Ibu RT SMA 25 -35 & 36 -50 Tahu n SMP

(5)

Persepsi Masyarakat Terhadap Keberadaan Keramba

Persentase terbesar responden yang mempunyai pendapat setuju sebesar 40% sedangkan yang berpendapat sangat setuju sebesar 9.3%. Jadi, yang mempunyai persepsi positif terhadap jika dilakukannya sistem keramba di Danau Pondok lapan adalah sebesar 49.3%. Responden yang menyatakan ragu-ragu atau netral sebesar 14%. Responden yang mempunyai pendapat tidak setuju sebesar 35% dan yang berpendapat sangat tidak setuju sebesar 2.3%. Jadi, yang mempunyai

persepsi negatif di Danau Pondok Lapan adalah sebesar 37.2%.

Berdasarkan skala likert, masyarakat yang menyatakan sangat setuju terhadap kegiatan budidaya perikanan perlu dikembangkan kembali untuk dapat meningkatkan pendapatan sebesar 82.8% dan masyarakat merasa pendapatan yang mereka peroleh selama ini untuk kebutuhan hidup sehari-hari tidak cukup sebesar 47.9%. Persepsi responden terhadap sistem keramba dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Persepsi Responden Terhadap Keberadaan Keramba (n = 43) No . Pernyataan Persepsi Responden Total Skor Ind (%) K SS S RG TS STS N S N S N S N S N S

1. Kegiatan budidaya perikanan

dengan sistem keramba 4 20 15 60 8 24 14 28 2 2 134 62.3 S

2. Mengembangkan sistem

keramba dan memiliki manfaat penting

- - 12 48 6 18 23 46 2 2 114 53 RG

3. Kegiatan perikanan keramba

perlu dikembangkan kembali

untuk dapat meningkatkan

pendapatan masyarakat

10 50 29 11

6 4 12 - - - - 178 82.8 SS

4. Kegiatan budidaya perikanan

keramba dilakukan secara

berkelompok

2 10 16 64 8 24 14 28 3 3 129 60 S

5. Jenis ikan nila yang akan

dibudidayakan dengan sistem keramba

5 25 17 68 9 27 12 24 - - 144 67 S

6. Pendapatan masyarakat

terhadap kebutuhan sehari – hari

- - 6 24 5 15 32 64 - - 103 47.9 RG

7. Manfaat danau selain dari

kegiatan budidaya perikanan 2 10 13 52 2 6 25 50 1 1 119 55.3 RG

8. Dukungan dari Pemerintah

terhadap kegiatan budidaya perikanan keramba 9 45 29 11 6 5 15 - - - - 176 81.9 SS Total (Jiwa) 32 160 13 7 54 8 47 141 120 24 0 8 8 1076 Persentase (%) 9.3 9.3 40 40 14 14 35 35 2.3 2.3 63.8 Keterangan: SS = Sangat Setuju (%) S = Setuju (%) RG = Ragu-ragu/Netral (%) TS = Tidak Setuju (%)

STS = Sangat Tidak Setuju (%) N = Jumlah Responden S = Skor

Kat = Kategori

Keinginan Masyarakat Melakukan

Kembali Budidaya Keramba

Karakteristik responden memberikan pernyataan ingin terhadap keinginan masyarakat melakukan kembali kegiatan budidaya perikanan keramba. Responden yang menyatakan setuju berumur antara 36-50 tahun sebanyak 20 orang (46.5%) dengan pendidikan SMA sebanyak 14

(6)

orang (32.6%), pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 19 orang (44.2%) dan berpendapatan <Rp.500.000 sebanyak 21 orang (48.8%), secara rinci dapat dilihat pada Gambar 2. Faktor yang paling mempengaruhi adalah faktor pendapatan.

Masyarakat yang menyatakan sangat setuju terhadap kegiatan budidaya perikanan perlu dikembangkan kembali untuk dapat meningkatkan pendapatan sebesar 82.8% dan sebesar 17.2% masyarakat yang menyatakan sangat tidak setuju. Faktor yang mempengaruhi

persepsi responden secara nyata yaitu jenis pekerjaan. Tingginya persepsi masyarakat terhadap kegiatan budidaya dipengaruhi oleh jenis pekerjaan yang berada di luar usaha perikanan. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat yang bekerja di luar usaha perikanan seperti petani memiliki persepsi yang tinggi terhadap kegiatan perikanan karena rata-rata masyarakat yang bekerja sebagai petani hanya bekerja setengah hari, sehingga masyarakat ini dapat aktif dalam kegiatan budidaya untuk meningkatkan pendapatannya.

Gambar 2. Karakteristik responden terhadap keinginan masyarakat melakukan budidaya keramba

Karakteristik dari kegiatan perikanan di perairan Pondok Lapan dapat dilihat dengan Tabel 3. Nilai PSTD diperoleh berdasarkan PP No. 82 tahun 2001. Nilai FCR yang digunakan adalah 2:1 artinya 2 kg pakan mampu menghasilkan 1 Kg daging ikan. Nilai FCR, Ppakan dan Pikan diperoleh dari data sekunder yang dianggap dapat mewakili keadaan Danau

Pondok Lapan (Rismawati, 2010). Asumsi yang digunakan adalah ukuran keramba 4x4x2m3 dengan berat panen 1.25 Ton ikan setiap 4 bulan dengan berat ikan 0.5 Kg/ekor, dalam setahun ikan dapat dipanen sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 3.75 ton ikan/tahun. Jumlah unit keramba yang diijinkan di perairan Danau Pondok Lapan adalah sebesar 14 keramba. Tabel 3. Karekteristik Kegiatan Perikanan di Danau Pondok Lapan

Parameter Nilai Satuan Nilai Satuan

[Pa]STD 1 mg/L 1000 mg/m³ [Pa]i 0.0322 mg/L 32.2 mg/m³ [Pa]DAS 0.134 mg/L 134 mg/m³ [Pa]d 0.8338 mg/L 834 mg/m³ R 0.19 Rikan 0.553366174 Likan 143.8943767 gr P/m2 tahun

Laikan 9133376.117 gr P/tahun 9133.37612 kg/tahun

FCR 2 ton pakan/ton ikan

P pakan 86 kg p/ton pakan

p ikan 3.4 kg p/ton ikan

Plp 168.6 kg p/ton ikan

CC 54.17186309 ton ikan/tahun

Asumsi 3.75 ton/tahun/unit

Jumlah KJA 14.44583016 keramba 14 keramba

0 5 10 15 20 25

Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan

J u m la h R esp o n d en Karakteristik Responden Ingin Ragu-ragu 36 -50 T ah u n S M A IB U R T 36 -50 T ah u n SD < R p .5 0 0 .0 0 0 R p .5 0 0 .0 0 0 -R p . 1 .0 0 0 .0 0 0 IB U R T

(7)

Jenis Keramba di Danau Pondok Lapan

Jenis budidaya perikanan yang cocok di Danau Pondok Lapan adalah kegiatan budidaya dengan sistem Keramba Jaring Tancap (KJT). Hal ini dilakukan karena mengingat bahwa Danau Pondok Lapan hanya memiliki rata-rata kedalaman 2.42m2 dan kedalaman maksimal 4.14 m2. Keramba jaring tancap dapat dilakukan di kedalaman danau sekitar 2–4m2. Keramba yang digunakan berukuran 4x4x2m3, sehingga sesuai daya dukungnya Danau Pondok Lapan dapat menampung keramba sebesar 14 keramba. Masyarakat juga lebih mudah dalam pengoperasiannya, karena kegiatan budidaya keramba jaring tancap pernah di lakukan masyarakat Dusun Pulka. Sehingga masyarakat sudah memiliki pengalaman dalam melakukan kegiatan usaha budidaya perikanan keramba jaring tancap.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan berupa :

1. Masyarakat mendukung terhadap kegiatan budidaya perikanan keramba jika dilakukan di Danau Pondok Lapan sebesar 82.8% (Sangat Setuju) sisanya 17.2% (Sangat Tidak Setuju) dan masyarakat mengetahui kegiatan budidaya perikanan keramba pernah dilakukan di Danau Pondok Lapan sebesar 74% (Mengetahui) sedangkan sisanya 26% (Tidak Mengetahui). 2. Kesesuaian daya dukung di Danau

Pondok Lapan dapat menampung kegiatan budidaya perikanan keramba sebanyak 14 keramba dengan ukuran 4x4x2m3dan dengan sistem budidaya perikanan Keramba Jaring Tancap (KJT).

Saran

Diharapkan kepada pemerintah terutama dari Dinas Perikanan untuk mendatangkan penyuluh-penyuluh khususnya di Dusun Pulka, karena kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap kegiatan budidaya ikan dengan sistem keramba. Dan diharapkan juga kepada Pemerintah memberikan bantuan berupa bantuan modal kepada pembudidaya atau warga yang ingin berusaha dibidang budidaya ikan air tawar.

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup. 2009. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 28 tahun 2009 tentang Daya Tampung Beban Pencemaran Air Danau Dan/Waduk.

Rismawati. 2010. Analisis Daya Dukung Perairan Danau Toba Terhadap Kegiatan Perikanan Sebagai Dasar Dalam Pengendalian Pencemaran Keramba Jaring Apung. [Tesis]. Program Pasca Sarjana USU, Medan.

Rizki, A. 2015. Analisis Kualitas Air dan Beban Pencemaran di Danau Pondok Lapan Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat. [Skripsi]. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung.

Gambar

Tabel 1. Persepsi Responden Terhadap Kegiatan Budidaya Perikanan yang Pernah dilakukan  di Danau Pondok Lapan (n= 43)
Gambar 2. Karakteristik responden terhadap keinginan masyarakat         melakukan budidaya keramba

Referensi

Dokumen terkait

Jika bank menilai bahwa permohonan kredit layak diproses lebih lanjut, bank akan menelepon pemohon kredit untuk membuat perjanjian pertemuan. Pada saat kunjungan ini,

reminiscence dan terapi seni tidak dapat menurunkan kecemasan pada lansia penyandang diabetes mellitus tipe II. Dari analisis tambahan, disimpulkan bahwa aspek kognitif

Studi Komputerisasi Akuntansi Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana.. Salatiga selama tiga bulan ini memberikan pengalaman berharga dan merasakan

Penulis memilih ikan sepat (sepat siam) sebagai bentuk dari karakter Pety karena ikan sepat merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki warna yang cukup

Memberitahukan kepada Otoritas Perbankan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukannya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang perbankan

Peningkatan pemesanan terkait kebutuhan kapal membuat banyak perusahaan galangan kapal semakin terpacu dalam pembangunan proyek kapal baru. Seiring dengan pesatnya kebutuhan

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lin serta Wright yang dikutip oleh Khaira bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap

Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan pengaruh teh hitam, buah nanas dan buah pepaya yang masing-masing mengandung enzim protease sebagai bahan rendaman