• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGENDALIAN OPTIMAL PADA MODEL KEMOPROFILAKSIS DAN PENANGANAN TUBERKULOSIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGENDALIAN OPTIMAL PADA MODEL KEMOPROFILAKSIS DAN PENANGANAN TUBERKULOSIS"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PENGENDALIAN OPTIMAL

PADA MODEL

KEMOPROFILAKSIS DAN

PENANGANAN TUBERKULOSIS

Oleh:

Citra Dewi Kusuma P. 1206 100 007

Dosen pembimbing: DR. Subiono, MSc.

(2)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

• Penyakit Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium

Tuberkulosis (Mtb).

• Dalam penanganan pasien penderita TB, perawatan tidak lengkap dapat menyebabkan penyakit tersebut kambuh, tetapi kambuh dapat juga terjadi pada

pasien yang mengambil pengobatan penuh dan dinyatakan sembuh

(3)

• Dalam tugas akhir ini, dibahas tentang analisis ketunggalan dan penyelesaian kontrol optimal dari kemoprofilaksis, kontrol penanganan penderita TB, dan kontrol penanganan pada penderita TB yang kambuh untuk mengurangi jumlah individu yang terinfeksi TB laten dan aktif.

(4)

– Rumusan Masalah

• Permasalahan yang dibahas dalam tugas akhir ini dengan adalah:

• Bagaimana menentukan optimal kontrol dari kemoprofilaksis, kontrol penanganan TB, dan kontrol pada kambuhnya penyakit TB.

• Bagaimana hasil simulasi numeriknya dengan menggunakan software MATLAB.

– Batasan Masalah

• Kontrol yang dapat diterima disimbolkan dengan u dalam keadaan terbatas dan kontinu pada

• Sistem dalam keadaan terkontrol dan lama perawatan pada interval waktu tertentu.

(5)

– Tujuan

• Tujuan yang dicapai dalam tugas akhir ini antara lain:

• Mendapatkan kontrol optimal dari kemoprofilaksis, kontrol penanganan TB, dan kontrol pada

kambuhnya penyakit TB sehingga dapat

mengurangi jumlah individu yang terinfeksi TB laten dan aktif.

• Mengetahui hasil simulasi numerik dari model TB yang diberikan dengan menggunakan software MATLAB.

– Manfaat

• Manfaat dari penelitian ini adalah agar pihak/badan kesehatan dapat mengetahui penanganan TB dan kemoprofilaksis secara optimal.

(6)

TINJAUAN PUSTAKA

Model Optimal Kontrol kemoprofilaksis dan Penanganan Tuberkulosis

(7)

Meminimalkan performance

index berikut:

Dengan:

individu yang rentan tertular TB :infeksi laten

:gejala TB

:penyembuhan dari penyakit :laju rekrutmen

:tingkat individu aktif yang tertular :tingkat kematian alami

:probabilitas infeksi akan memasuki tingkat laten

: : :::

(8)

:modifikasi parameter

:tingkat kemajuan alami TB aktif :penanganan untuk infeksi laten :modifikasi parameter

:tingkat penyembuhan alami :penanganan terhadap infeksi :tingkat TB penyebab kematian :laju penyakit yang kambuh

:kontrol kemoprofilaksis :kontrol penanganan

:kontrol penyakit yang kambuh :waktu akhir

:penyeimbang faktor biaya

k:

p:

d: q:

(9)

Fungsi Lipschitz Definisi 3.1 [2]

Misalkan dan jika terdapat bilangan positif sedemikian hingga

(6)

untuk setiap , maka dikatakan

fungsi Lipschitz (memenuhi kondisi Lipschitz) pada .   A f : A   u x L u f x f ( ) ( )  

L

A

u

x

,

f

A

(10)

Masalah Optimal Kontrol

Pada prinsipnya, tujuan dari optimal kontrol adalah menentukan signal yang akan diproses dalam plant dan memenuhi

konstrain fisik. Kemudian, pada waktu yang sama dapat

ditentukan ekstrim (maksimum/minimum) yang sesuai dengan kreteria performance index.

(11)

• Pada gambar tersebut masalah kontrol optimal adalah mendapatkan kontrol optimal ( ), tanda * menyatakan kondisi optimal yang akan mendorong dan mengatur

plant C dari keadaan awal sampai keadaan akhir dengan

beberapa konstrain pada kontrol dengan keadaan dan waktu yang sama dapat ditentukan ekstrim berdasarkan

performance index yang diberikan.

• Berarti secara umum, formulasi yang dapat diberikan pada permasalahan optimal kontrol [5]:

– Mendiskripsikan secara matematik artinya diperoleh metode matematika dari proses terjadinya

pengendalian (secara umum dalam bentuk variabel keadaan).

– Spesifikasi dari performance index.

– Menentukan kondisi batas dan konstrain fisik pada keadaan (state) dan atau kontrol.

(12)

• Prinsip Maksimum Pontryagins dengan Kontrol

Terbatas

• Prinsip maximum merupakan suatu kondisi sehingga dapat diperoleh penyelesaian kontrol optimal yang sesuai dengan tujuan (memaksimalkan performance

index). Hal ini, telah dikembangkan pada tahun 1950

oleh L. S. Pontryagin dan rekan kerjanya, yang

diaplikasikan untuk semua masalah kalkulus variasi [6]. • Diberikan permasalahan dengan suatu kontrol yang

terbatas sebagai berikut [4]:

dengan kendala

Hamiltonian adalah

Supaya optimal jika memenuhi persamaan jika 1 0 ) , , ( max t t dt t u x f ) , , (x u t g x  x(t0)  x0 aub ) , , ( ) , , (x u t g x u t f H    0    u H b u a  

(13)

dengan Persamaan keadaan (State dan Co-State)

Metode beda hingga

Jika maka turunan pertama dari u terhadap x didefinisikan     H x x H      ) (x u u

(14)

Kemudian diekspansikan menurut deret Taylor

1.

Persamaan (9) disebut persamaan beda hingga maju.

2.

Persamaan (11) disebut persamaan beda hingga mundur. ) (x u u    ( ) ... ! 2 ! 1 ) ( ) ( 2 2 2      u x dx d h x u dx d h x u h x u ) ( ) ( ) ( ) ( u x o h dx d h x u h x u     dx du h x u h x u(  ) ( )   ( ) ... ! 2 ! 1 ) ( ) ( 2 2 2      u x dx d h x u dx d h x u h x u ) ( ) ( ) ( ) ( u x o h dx d h h x u x u     dx du h h x u x u( ) (  )

(15)

3. Jika persamaan (8) dikurangi dengan persamaan (10), maka

Persamaan (13) disebut persamaan beda hingga tengah.

4. Jika persamaan (8) ditambahkan dengan persamaan (10), maka ... 2 ) ( ) (      dx du h h x u h x u ) ( 2 ) ( ) ( o h2 dx du h h x u h x u      dx du h h x u h x u    2 ) ( ) ( ... ) ( 2 ) ( ) ( 2 2 2       dx u d h x u h x u h x u ) ( ) ( ) ( 2 ) ( 2 2 2 2 h o dx u d h h x u x u h x u       2 2 2 ) ( ) ( 2 ) ( dx u d h h x u x u h x u     

(16)

• Beda hingga memiliki tiga tipe syarat batas:

– Syarat batas Dirihclet, adalah syarat batas pada kondisi awal dan kondisi akhir.

• contoh : dan

– Syarat batas Neumann, adalah syarat batas untuk kondisi akhir dari turunan pertamanya.

• contoh : dan

– Syarat batas Robbins, adalah syarat batas

untuk kondisi awal atau akhir dan pada turunan pertamanya . • contoh : atau 100 ) 0 (  u u 1 100 0 ) 0 (  dx du 0 ) 1 (  dx du 3 ) 0 ( ) 0 (   dx du u (1) (1) 3 dx du u

(17)

• Pembahasan dan Hasil

Penyelesaian Kontrol Optimal

• Untuk mendapatkan penyelesaian kontrol optimal dari persamaan (1), (2), (3), dan (4) digunakan Prinsip Maksimum

Pontryagin. Metode ini merupakan

pengembangan dari masalah kalkulus variasi.

(18)

Persamaan co-state dapat diperoleh dari Sehingga

(19)

Berdasarkan prinsip optimum didapatkan dan

(20)

Analisis ketunggalan solusi sistem persamaan diferensial

• Andaikan dan

adalah dua solusi yang berbeda dari sistem persamaan diferensial. • Dengan dan , , , , , , , , , , ,

(21)

Untuk m>0, berarti dapat diperoleh bentuk kontrol optimal

(22)

Dengan menggunakan teorema Lipschitz sedemikian hingga dapat diperoleh:

dan Untuk

Sehingga dapat diperoleh

• Dilakukan cara yang sama pada state dan costate lainnya dan juga pada solusi yang kedua.

• Kemudian dilakukan pengurangan pada persamaan tersebut dan kemudian

(23)

Mengingat lama perawatan dibatasi pada selang waktu tertentu maka solusi yang

dihasilkan pada sistem Hamiltonian adalah terbatas, berarti terdapat suatu konstanta positif sehingga diperoleh

Demikian juga pada pengurangan yang lain dilakukan hal yang sama.

Kemudian jumlahkan delapan

(24)

Maka

Berarti jika dipilih dan Maka haruslah

sehingga menjadi jadi penyelesaian dari sistem adalah tunggal.

(25)

• Simulasi Numerik

• Persamaan state diselesaikan dengan menggunakan metode beda hingga maju

(26)

Persamaan co-state diselesaikan dengan menggunakan metode beda hingga

(27)

0 5 10 15 20 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 Waktu (tahun) k o n tr o l u 1

Gambar 7.1 simulasi kontrol kemoprofilaksis (u1)

0 5 10 15 20 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 Waktu (tahun) k o n tr o l u 2

(28)

0 5 10 15 20 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 Waktu (tahun) k o n tr o l u 3

Gambar 7.3 simulasi kontrol penanganan TB yang kambuh (u3)

0 5 10 15 20 25 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 Waktu (tahun) ju m la h i n d iv id u y a n g t e ri n fe k s i T B l a te n d a n a k ti f dengan kontrol tanpa kontrol

Gambar 7.4 perbandingan jumlah individu yang terinfeksi TB laten dan aktif antara pemberian kontrol pada sistem dengan tanpa kontrol

(29)

Pada gambar 7.4 menunjukkan bahwa sistem yang diberi kontrol u1, u2 , dan u3 memberikan perbedaan yang signifikan

pada waktu setelah 5 tahun dengan sistem yang tanpa kontrol. Jumlah individu yang terinfeksi laten dan aktif pada sistem tanpa kontrol adalah 593 orang sedangkan pada sistem dengan kontrol adalah 19 orang. Hal ini berarti bahwa kontrol

kemoprofilaksis (u1), kontrol penanganan penderita TB (u2), dan kontrol penanganan pada penderita TB yang kambuh (u3)

dapat mengurangi jumlah individu yang terinfeksi laten dan aktif.

(30)

• Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

• Dari analisis yang dilakukan pada

model tuberkulosis, maka dapat diperoleh sebagai berikut :

• Pada analisis kontrol optimal dapat

diketahui bahwa bentuk kontrol optimal yang diperoleh dari model tuberkulosis adalah

(31)

dengan:

: kontrol kemoprofilaksis : kontrol penanganan TB

: kontrol penanganan TB yang kambuh

: penanganan untuk infeksi laten : penanganan terhadap infeksi : laju penyakit yang kambuh

q : individu yang terinfeksi TB laten

: individu yang terinfeksi TB aktif : individu yang sembuh dari TB : faktor penyeimbang biaya

(32)

• Hasil simulasi numerik menunjukkan

bahwa kontrol kemoprofilaksis (u1), kontrol penanganan TB (u2), dan kontrol pada TB yang kambuh (u3) dapat mengurangi

jumlah individu yang terinfeksi TB laten dan aktif.

Saran

• Saran dari Tugas Akhir ini adalah dapat dicari kontrol untuk penyakit yang lain, sehingga dapat meminimalkan atau mengurangi jumlah penderita penyakit tersebut.

(33)

DAFTAR PUSTAKA

[1]AgustoF.B.OptimalChemopropylaxis And Treatment

Control Strategies Of A Tuberkulosis Transmission Model. World Journal Of Modelling And Simulation,

2009, 5(3): 163-173.

[2]Bartle, R.G., dan Sherbert, D.R., 1994. Introduction to

Real Analysis. Singapore: John Willy & Sons.

[3]Gerald, C.F.1994.Apllied Numerical

Analysis.Polytechnic State Univercity, California.

[4]Kamien, M. I dan Schwarz, N. L .1991. Dynamic

Optimization: the calculus of variations and optimal control in economics and management.

North-Holland. Amsterdam.

[5]Naidu, D. S., 2002. Optimal Control Systems. USA: CRC Presses LCC.

[6]Pontryagin, L.S , Boltyanskii, V. G, Gamkrelidze, R. V , and Mishchenko, E.F. 1962. The Mathematical Theory

Gambar

Gambar 4.1 Skema Kontrol
Gambar 7.3 simulasi kontrol penanganan TB yang kambuh (u 3 )

Referensi

Dokumen terkait

b) Peneliti hanya menggunakan empat variabel independen yaitu reputasi auditor, pergantian manajemen, opini going concern, dan financial distress. Variabel-variabel lain yang

tumpeng rasul. Tumpeng rasul adalah nasi tumpeng yang sudah diberi garam dan santan kelapa, sejenis nasi uduk. Kemudian dilengkapi dengan ingkung yaitu ayam

Media pembawa sekaligus difungsikan sebagai media tumbuh yang dapat memengaruhi kegigasan (viabilitas) dan kemampuan khusus dari mikrobia tersebut (Subba Rao,

Akan tetapi, sebagaimana dengan tanaman lain, agar dapat tumbuh dan berproduksi optimal tanaman jarak pagar memerlukan input tambahan dalam bentuk air (pada

Dengan adanya profesi akuntan publik, pihak pembaca laporan keuangan dapat memberikan kepercayaan atas laporan keuangan audit yang dilakukan oleh auditor independen

Fenomenan kesalahan mengenai pola asuh anak saat ini sering sekali terjadi seperti kekerasan fisik dan mental, terlalu bebas dan sebagainya. Perlu diketahui oleh orang tua

Berbeda dengan penelitian ini, peneliti akan melakukan penelitian di kelas V SDN 3 Kedungrandu pada mata pelajaran PKn dengan menggunakan pembelajaran Two Stay Two Stray

Hal ini menunjukkan bahwa indikator yang paling dominan memiliki pengaruh terhadap variabel Terikat (Y) adalah indikator pendidikan dengan nilai signifikan yaitu sebesar 0,026