• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGALAMAN, INDEPENDENSI, DAN LINGKUP AUDIT TERHADAP PEMBERIAN OPINI AUDIT. Steviany

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PENGALAMAN, INDEPENDENSI, DAN LINGKUP AUDIT TERHADAP PEMBERIAN OPINI AUDIT. Steviany"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGALAMAN, INDEPENDENSI, DAN

LINGKUP AUDIT TERHADAP PEMBERIAN OPINI

AUDIT

Steviany

Universitas Bina Nusantara, Rawa Buaya, white_dunkin@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengalaman, independensi dan

lingkup audit terhadap pemberian opini audit baik secara parsial maupun simultan.

Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik convenience

sampling dan menggunakan data primer berupa kuesioner. Kuesioner yang disebarkan

sebanyak 50 kuesioner ke Kantor Akuntan Publik di Jakarta Barat dan hanya 35

kuesioner yang dapat peneliti olah. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini

menggunakan model regresi linier berganda. Hasil yang dicapai adalah pengalaman dan

lingkup audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemberian opini audit ,

sedangkan independensi berpengaruh negatif terhadap pemberian opini audit. Dan

secara simultan pengalaman, independensi dan lingkup audit secara bersama-sama

berpengaruh terhadap pemberian opini audit. (S)

Kata kunci: Pengalaman, independensi, lingkup audit, dan pemberian opini audit

Abstrak

This study aims to determine the effect of experience, independence and scope of the audit

of the provision of audit opinion either partially or simultaneously. Determination of the

number of samples in this study is the convenience sampling technique and the use of

primary data in the form of a questionnaire. Questionnaires were distributed as much as

50 questionnaires to public accounting firm in West Jakarta and only 35 questionnaires

which researchers can though. Testing the hypothesis in this study using multiple linear

regression model. While the result is the experience and scope of the audit positive and

significant impact on the provision of audit opinion, while independence negatively affect

the provision of audit opinion. And simultaneously experience, independence and scope of

the audit is jointly affect the provision of audit opinion. (S)

Keywords: experience, independence, the scope of the audit, and the provision of audit

opinion

PENDAHULUAN

Laporan keuangan dibuat oleh internal perusahaan, disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, dan mengandung informasi yang dibutuhkan oleh pembaca laporan keuangan atau pihak-pihak yang berkepentingan. Informasi tersebut seperti kinerja operasional perusahaan, kinerja keuangan,

(2)

pertumbuhan, dan perkembangan perusahaan. Dari informasi laporan keuangan tersebut, pembaca laporan keuangan dapat mengambil mengambil sebuah keputusan. Laporan keuangan yang dibuat oleh pihak perusahaan sangat penting bagi pihak-pihak pembaca laporan keuangan. Namun, bagi pihak pembaca laporan keuangan terutama pihak eksternal, laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen kemungkinan mengandung adanya pengaruh kepentingan pribadi manajemen (Dwicahyaningtyas, P. :2010). Maka itu, laporan keuangan yang dibuat harus transparan, relevan, laporan keuangan sesuai dengan keadaan perusahaan yang sebenarnya dan tidak ada manipulasi angka dalam laporan keuangan tersebut agar tidak ada pihak yang dirugikan.

Disinilah peran profesi akuntan publik sebagai auditor independen diperlukan untuk memeriksa atau mengaudit laporan keuangan tersebut telah dibuat sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku dan angka yang disajikan bernilai wajar melalui pendapat atau opini yang diberikan auditor dalam laporan audit. Menurut Boynton, Johnson, dan Kell (2003:6) audit laporan keuangan berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Laporan audit menjadi tanggung jawab auditor karena dalam laporan audit, diungkapkan berbagai temuan serta informasi yang diperoleh auditor selama proses audit dan kesimpulan akhir yang diperolehnya (Rharasati dan Suputra : 2013). Maka, pemberian opini audit oleh auditor untuk laporan keuangan perusahaan penting, sehingga auditor harus mempunyai keahlian dari pengalaman-pengalamannya. Semakin lama auditor melakukan audit, semakin banyak klien yang telah diaudit menjadikan auditor memiliki bekal pengalaman yang diperlukan untuk kedepannya (Ardikawan:2012). Semakin lama pengalaman auditor dalam mengaudit, maka kinerja auditor semakin cepat tanggap dalam menghadapi masalah dalam melaksanakan audit.

Selain itu, Akuntan publik atau auditor independen dalam menjalankan tugasnya harus mematuhi standar auditing yang berlaku serta mempunyai tanggung jawab dalam memberikan informasi atas laporan keuangan yang diaudit. Menurut Agoes (2012 : 30), Standar auditing tersebut yakni standar umum, standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan. Apabila akuntan publik melanggar hal tersebut, akuntan publik bisa dikenakan sanksi administratif seperti pembekuan izin, pencabutan izin, atau hukuman pidana tergantung pada pelanggaran yang telah dibuat.

Dengan adanya profesi akuntan publik, pihak pembaca laporan keuangan dapat memberikan kepercayaan atas laporan keuangan audit yang dilakukan oleh auditor independen bebas dari salah saji material, dapat dipercaya kebenarannya untuk dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan dan telah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku serta mencegah penerbitan laporan keuangan yang menyesatkan (Ardikawan, D: 2012). Diperlukannya auditor dalam mengaudit perusahaan klien, karena auditor sebagai pihak yang independen, pihak yang netral dan independensi auditor termasuk dalam standar umum yang harus dipatuhi oleh auditor.

Manajemen sebagai klien bertanggung jawab untuk menyusun laporan keuangan sedangkan auditor bertanggung jawab dalam memberikan pendapat atas laporan keuangan. Namun, adakalanya manajemen membatasi kunjungan ke lokasi tertentu, membatasi hubungan komunikasi dengan konsumen dan pemasok sehingga menyebabkan auditor harus mempertimbangkan pemberian opini atas situasi-situasi tersebut. Menurut Arens, ada dua penyebab utama pembatasan ruang lingkup audit yaitu pembatasan oleh klien dan pembatasan yang disebabkan oleh situasi diluar yang berada diluar kendali klien atau auditor.

Penelitian-penelitian terkait pemberian opini audit telah banyak dilakukan pada penelitian sebelumnya. Seperti pada penelitian oleh Wahid Hasyim (2013), dalam penelitiannya yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Auditor Dalam Memberikan Opini Audit Atas Laporan Keuangan” dan variabel bebas dalam penelitiannya yaitu independensi, keahlian audit, dan lingkup audit. Populasi dalam penelitian adalah seluruh auditor yang bekerja pada Kantor Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan. Hasil dari pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel independensi, keahlian audit, dan lingkup audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemberian opini audit. Secara simultan variabel independensi, keahlian audit, dan lingkup audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemberian opini audit.

Penelitian oleh Ketut Lastiani (2011) yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Ketepatan Opini Auditor Pada Kantor Akuntan Publik Di DKI Jakarta” dengan

(3)

penelitian tersebut, skeptisme tidak berpengaruh terhadap ketepatan opini audit sedangkan pengalaman, struktur audit, dan independensi memiliki pengaruh terhadap ketepatan opini.

Penelitian oleh Komarawijaya, Iman and Abdullah, Abdullah (2014) yang berjudul “Pengaruh

Pemeriksaan Interim, Lingkup Audit Dan Independensi Terhadap Pertimbangan Opini Auditor Pemerintah” variabel independen dalam penelitian ini adalah pemeriksaan interim, lingkup audit, dan

independensi. Hasil penelitian memberikan bukti bahwa pemeriksaan interim, lingkup audit dan independensi berpengaruh signifikan terhadap pertimbangan opini auditor pemerintah.

Rumusan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Apakah pengalaman auditor berpengaruh terhadap pemberian opini audit? 2. Apakah independensi auditor berpengaruh terhadap pemberian opini audit? 3. Apakah lingkup audit berpengaruh terhadap pemberian opini audit?

4. Apakah pengalaman, independensi, dan lingkup audit secara bersama-sama berpengaruh terhadap pemberian opini audit?

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris apakah pengalaman, indepedensi, dan lingkup audit berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap pemberian opini.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan pengujian hipotesis dan analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda karena variabel independennya lebih dari satu. Data dalam penelitian ini berupa data primer data yang langsung didapat dari tangan pertama dengan menyebarkan kuesioner yang berisi pernyataan dan jawaban alternatif ke Auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik wilayah Jakarta Barat. Daftar nama kantor akuntan publik peneliti peroleh dari website IAPI.

Sebelum kuesioner disebar ke Kantor Akuntan Publik, peneliti melakukan konfirmasi melalui telepon untuk memastikan bahwa Kantor Akuntan Publik tersebut bersedia menjadi responden (convenience sampling). Dari 25 Kantor Akuntan Publik peneliti mendapatkan 8 Kantor Akuntan Publik yang bersedia menjadi responden dan hanya 7 Kantor Akuntan Publik yang dapat mengembalikan kuesioner. Setelah kuesioner terkumpul, peneliti mengolah data kuesioner tersebut dengan bantuan SPSS 20 dengan melakukan beberapa pengujian seperti uji kualitas data, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis.

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pemberian opini audit sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah pengalaman, independensi dan lingkup audit. Model regresi linier berganda yang digunakan adalah sebagai berikut:

Y = α + β1.X1 + β2.X2 + β3.X3 + ε

Keterangan:

Y: Pemberian opini Audit α : Konstanta

β : Koefisien regresi X1 : Variabel pengalaman

X2 : Variabel independensi

X3 : Variabel lingkup audit ε : error

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sampel dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik wilayah Jakarta Barat. Metode pengambilan sampel menggunakan metode convenience sampling. dan total sampel yang didapat adalah sebanyak 35 kuesioner dari 7 kantor akuntan publik. Hasil uji kualitas data menghasilkan bahwa data kuesioner valid dan realibel. Begitu juga hasil uji asumsi klasik secara keseluruhan, data berdistribusi normal pada uji normalitas, data tidak adanya korelasi antarvariabel independen pada uji multikolinearitas, tidak adanya heterokedastisitas pada uji heterokedastisitas, dan tidak terdapat autokorelasi positif maupun negatif pada uji auto korelasi.

(4)

Tabel 4.21 Uji T Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 6.530 5.047 1.294 .205 Pengalaman .523 .168 .508 3.110 .004 Independensi -.204 .204 -.162 -1.003 .324 Lingkup Audit .504 .179 .484 2.822 .008

a. Dependent Variable: Opini Audit

Sumber: Data diolah (SPSS)

Berdasarkan hasil uji T pada tabel 4.21, menunjukkan bahwa nilai t-hitung variabel pengalaman 3,110 dan nilai t-tabel sebesar 2,035 lebih besar dari t-hitung. Sedangkan tingkat signifikannya, dilihat pada kolom sig pengalaman sebesar 0,004 lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa variabel pengalaman berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemberian opini audit. Hasil penelitian sejalan dengan penelitian Lastiani (2011) yang menyatakan bahwa pengalaman berpengaruh secara positif terhadap ketepatan opini auditor. Hal yang sama juga dinyatakan dalam penelitian Rharasati dan Suputra (2013) pengalaman kerja auditor berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan memberikan opini audit. Pengalaman yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengalaman auditor dalam mengaudit laporan keuangan klien baik dari segi waktu maupun banyaknya penugasan yang pernah ditangani. Pengalaman kerja sangat penting bagi akuntan publik, karena dari sebuah pengalaman kerja yang cukup lama, auditor mendapatkan pengetahuan yang lebih atas pekerjaannya dan memudahkan auditor dalam menemukan serta meneliti penemuan-penemuan dalam setiap pemeriksaan laporan keuangan sehingga dapat mempengaruhi pengambilan keputusan untuk memberikan opini audit yang lengkap.

Pada variabel independensi, nilai t-hitung variabel independen adalah -1,003 dan nilai t-tabel sebesar 2,035 lebih kecil dari t-tabel. Sedangkan tingkat signifikannya, dilihat pada kolom sig independensi, sebesar 0,324 lebih besar dari 0,05 yang berarti bahwa variabel indepedensi tidak memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pemberian opini. Seorang akuntan publik harus bersikap independen dalam kenyataan dan penampilan pada waktu melaksanakan audit maupun jasa lainnya. Seorang akuntan publik tidak boleh mempunyai kepentingan seperti hubungan keluarga atau kepemilikan saham terhadap klien yang diaudit. Hal ini menyebabkan pemberian opini atau pendapat dalam laporan audit menjadi berkurang independennya. Misalnya dalam suatu tim audit, salah satu anggota tim audit memiliki hubungan saudara atau kepemilikan saham atas perusahaan yang akan diaudit, sehingga independensi auditor menjadi berkurang.

Dan pada variabel lingkup audit, nilai t-hitung lingkup audit 2,822 lebih besar dari t-tabel 2,035. Sedangkan tingkat signifikannya, dilihat pada kolom sig lingkup audit sebesar 0,008 lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa variabel lingkup audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemberian opini audit. . Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Silky (2012) dan Hasyim (2013) yang menyatakan lingkup audit secara simultan dan berpengaruh positif terhadap pemberian opini audit. Begitu juga dengan penelitian Ariyanto (2010) yang menyatakan bahwa lingkup audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertimbangan pemberian opini auditor. Sebagian besar pekerjaan auditor dalam merumuskan opini audit terdiri dari pemerolehan dan pengevaluasian bukti audit. Lingkup audit memberikan batasan bidang atau kegiatan yang akan diaudit, periode yang akan diaudit, lokasi yang akan di kunjungi. Namun, adanya pembatasan lingkup audit dari klien seperti klien membatasi kunjungan ke lokasi tertentu, atau kegiatan tertentu membuat auditor tidak mendapatkan bukti audit yang cukup dan tepat sehingga hal ini akan mempengaruhi pemberian opini audit.

Pada uji F untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh secara bersama-sama (simultan), menghasilkan tabel sebagai berikut:

(5)

Tabel 4.22 Tabel ANOVA uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 25.072 3 8.357 4.284 .012b

Residual 60.471 31 1.951

Total 85.543 34

a. Dependent Variable: Opini Audit

b. Predictors: (Constant), Lingkup Audit, Independensi, Pengalaman

Sumber: Data diolah (SPSS)

Pada tabel 4.22 berdasarkan hasil perhitungan statistik dapat dilihat bahwa nilai f-hitung sebesar 4,284 dengan nilai sig 0,012. Sedangkan nilai f-tabel untuk total sampel 35, 4 variabel (independen + dependen), dan probabilita 0,05 adalah 2,91. Hal ini memiliki pengertian bahwa variabel independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen karena f-hitung 4,284 lebih besar dari f-tabel 2,91 dan nilai sig 0,012 lebih besar dari 0,05.

SIMPULAN DAN SARAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris pengaruh pengalaman, independensi, dan lingkup audit terhadap pemberian opini audit di kantor akuntan publik wilayah Jakarta Barat secara parsial maupun simultan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya variabel pengalaman dan lingkup audit berpengaruh terhadap pemberian opini audit sedangkan variabel independensi tidak berpengaruh terhadap pemberian opini audit.

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah data yang digunakan berupa kuesioner sehingga terdapat kelemahan-kelemahan yang ditemui seperti jawaban yang tidak cermat, tidak serius, responden yang menjawab asal-asalan, pertanyaan kuesioner yang tidak bisa lebih spesifik seperti jenis perusahaan yang diaudit oleh akuntan, kuesioner yang kebanyakan diisi oleh auditor junior, dan penyebaran kuesioner yang dilakukan pada masa kerja padat atau high season.

Saran yang dapat diberikan yaitu untuk auditor, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan evaluasi untuk lebih memahami pengaruh pengalaman, independensi dan lingkup audit terhadap pemberian opini audit sehingga dalam menjalankan tugas pemeriksaan atau audit dapat bekerja lebih baik lagi. Untuk peneliti selanjutnya, sebaiknya menambah variabel independen seperti pendidikan untuk menguji pengaruh pemberian opini dan sebaiknya jabatan auditor senior atau lebih tinggi menjadi responden. Pertanyaan kuesioner juga lebih dikembangkan seperti dan penyebaran kuesioner dilakukan pada waktu yang tepat, sehingga mendapat lebih banyak sampel. Dan untuk pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai pengaruh pengalaman, independensi dan lingkup audit terhadap pemberian opini audit.

REFERENSI

Agoes, S. (2012). Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Ardikawan, D (2012). PENGARUH INDEPENDENSI, PENGETAHUAN, PENGALAMAN, AUDIT

TENIRE, DAN PEER REVIEW TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK BERAFILIASI.

Arens, Alvin A. Elder, Randal J. Beasley, Mark S. (2011). Auditing dan Jasa Assurance. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Boynton & Johnson, (2006). Modern Auditing: Assurance Service and The Integrity of Financial

Reporting, 8th Ed.

Dwicahyaningtyas, P. (2010). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN

OPINI AUDITOR DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI DKI JAKARTA (Doctoral dissertation,

BINUS).

Feliciane, T. (2014): Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Auditor Di Kantor Akuntan Publik

(6)

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Progam SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

HASYIM, W. (2013). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN

OPINI AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN (Studi pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) (Doctoral dissertation).

Hery. (2011). Auditing I Dasar-Dasar Pemeriksaan Akuntansi. Jakarta: Prenadamedia Group. IAPI (2013). Standar Profesi Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.

I Gusti ,Agung Rai. (2009). Audit kinerja pada sector public. Jakarta: Salemba Empat.

Komarawijaya, Iman and Abdullah, Abdullah (2014) PENGARUH PEMERIKSAAN INTERIM, LINGKUP

AUDIT DAN INDEPENDENSI TERHADAP PERTIMBANGAN OPINI AUDITOR

PEMERINTAH. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

KUSHASYANDITA, R., & JANUARTI, I. (2012). PENGARUH PENGALAMAN, KEAHLIAN, SITUASI

AUDIT, ETIKA, DAN GENDER TERHADAP KETEPATAN PEMBERIAN OPINI AUDITOR MELALUI SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR (Studi Kasus Pada KAP Big Four di Jakarta)(Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis).

L. M. Sadeli. (2014). Dasar-Dasar Akuntansi. Penerbit: Bumi Aksara

Mayasari, D. (2011). Pengaruh Profesionalisme, Independensi, Kompetisi, Etika Profesi,dan Pengetahuan

Auditor Dalam Mendeteksi Kekeliruan Terhadap Ketepatan Pemberian Opini Audit Oleh Auditor.

Mega, S., (2013). Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay pada Perusahaan Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013.

Mulyadi. 2011. Auditing Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Rizki, Muhammad Rizki. (2015). Pengaruh Etika Profesi, Independensi, Skeptisisme, Serta Pengetahuan

Akuntansi dan Auditing Terhadap Pemberian Opini Audit (Studi Empiris Pada KAP di Pekanbaru). Fakultas ekonomi dan ilmu sosial. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif

Sekaran, U. (2014). Research Methods For Business. Jakarta: Salemba Empat.

Siregar, Silky Raditya. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertimbangan Opini Auditor Atas

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Accounting Analysis Journal

Triyanto, Agus. (2014). Hubungan Skeptisme Profesional Auditor, Kualitas Audit, Independensi, Etika,

Keahlian, dan Pengalaman Dengan Keputusan Pemberian Opini Audit Oleh Auditor.

Wiramurti, Aditya. 2010. Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Auditor Terhadap Kelangsungan

Usaha Kantor Akuntan Publik (KAP) Di Yogyakarta. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ekonomi

Universitas Negeri Yogyakarta.

Weygandt, Kimmel, & Kieso, (2012). Financial Accounting, IFRS Edition: 2nd Ed.

RIWAYAT PENULIS

Steviany lahir di kota Jakarta pada 22 September 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas

Gambar

Tabel 4.21  Uji T                                                                            Coefficients a
Tabel 4.22  Tabel ANOVA uji F

Referensi

Dokumen terkait

Sampel dari penelitian ini ditentukan secara purposive sampling yaitu dengan kriteria terdapat tanah hak guna bangunan yang diindikasikan terlantar atau telah ditetapkan

Dalam Pasal 8 Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan disebutkan bahwa Perkawinan dilarang antara dua orang yang: Berhubungan darah dalam garis

6NULSVL LQL EHUMXGXO ³3HUVHSVL 3HPXVWDND 7HUKDGDS .ROHNVL 3HUSXVWDNDDQ .HOLOLQJ .DEXSDWHQ 6emarang Sebagai 3HQXQMDQJ %LPELQJDQ %HODMDU 6WXGL .XDOLWDWLI /HPEDJD %LPELQJDQ GDQ

10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau

Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staff Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis

Oleh karena itu, Pusat Penelitian Ekonomi (P2E) LIPI merasa perlu untuk melakukan analisis ketahanan pangan rumah tangga di masa pandemi untuk menghasilkan

Pendidikan inklusi sebagai layanan pendidikan yang menerima anak disabilitas bersama dengan anak normal di sekolah biasa dalam perjalannya masih banyak mengalami hambatan,

1. Pengembangan Wisata Kota padang akan menjadi trend menarik dimasa depan berdasarkan banyak alasan yang rasional ,hal ini dapat Meningkatkan pendapatan Asli