• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor 0290/Pdt.G/2015/PA. Pas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N Nomor 0290/Pdt.G/2015/PA. Pas"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor 0290/Pdt.G/2015/PA. Pas

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai gugat dan hadhanah antara:

PENGGUGAT, umur 36 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA,

pekerjaan tidak bekerja, bertempat tinggal di Kabupaten Pasuruan, selanjutnya disebut Penggugat;

melawan

TERGUGAT, umur 38 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMEA,

pekerjaan PNS KPU Kota Pasuruan bertempat tinggal di Kota Pasuruan, selanjutnya disebut Tergugat;

Pengadilan Agama tersebut;

Telah membaca berkas perkara yang bersangkutan; Telah mendengar keterangan Penggugat;

Telah memeriksa bukti-bukti di persidangan;

DUDUK PERKARA

Bahwa, Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 10 Februari 2015 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan dengan register perkara nomor 0290/Pdt.G/2015/PA. Pas. tanggal 10 Februari 2015 telah mengajukan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa Penggugat telah melangsungkan perkawinan dengan Tergugat pada tanggal 04 Februari 2004 sebagaimana tercantum dalam Kutipan Akta Nikah Nomor: 08/06/II/2004, tanggal 04 Februari 2004 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan; 2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga

sebagai suami istri bertempat tinggal di rumah orangtua Penggugat selama 8 tahun 7 bulan, dan dikaruniai 1 orang anak bernama ANAK 1, lahir tanggal 02 Juni 2005 yang sekarang dalam pemeliharaan Penggugat;

(2)

3. Bahwa semula kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat harmonis dan bahagia, namun sejak bulan Juli 2005 keadaannya mulai tidak harmonis dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran;

4. Bahwa terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan Tergugat mulai jarang pulang dengan alasan tidur di kantor karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan, setiap Penggugat mengingatkan Tergugat masalah tersebut, Tergugat hanya diam saja, padahal Penggugat sebagai istri butuh perhatian Tergugat demikian juga anak Penggugat dan Tergugat, terakhir Tergugat diketahui sering menginap di rumah wanita lain yang bernama SUSI, sewaktu Penggugat mengingatkan masalah tersebut, Tergugat malah marah-marah kepada Penggugat;

5. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Tergugat meninggalkan tempat tinggal bersama, sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sejak September 2012;

6. Bahwa selama berpisah tersebut antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak melakukan hubungan layaknya suami istri lagi;

7. Bahwa melihat keadaan rumah tangga Penggugat yang demikian ini, Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankannya dan jalan yang terbaik adalah bercerai dengan Tergugat;

8. Bahwa anak tersebut masih sangat membutuhkan kasih sayang Penggugat sebagai ibu kandungnya dan anak tersebut juga membutuhkan biaya hidup sehari-hari dan biaya sekolah, oleh karena itu Penggugat mohon agar anak tersebut ditetapkan di bawah pemeliharaan Penggugat dan menghukum Tergugat untuk memberikan nafkah anak sebesar 50 % (1/2) gaji PNS Tergugat;

9. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan c.q. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk memanggil para pihak, memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut:

PRIMER:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat;

(3)

3. Menetapkan anak Penggugat dan Tergugat bernama ANAK 1, lahir tanggal 02 Juni 2005 berada di bawah pemeliharaan (hadhanah) Penggugat;

4. Menghukum Tergugat untuk untuk memberikan nafkah anak sebesar 50% (1/2) dari gaji PNS Tergugat;

5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara menurut hukum;

SUBSIDER:

Mohon putusan yang seadil-adilnya;

Bahwa, pada hari sidang yang ditetapkan Penggugat hadir, sedangkan Tergugat tidak hadir dan tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir sebagai wakil atau kuasanya yang sah, meskipun telah dipanggil dengan patut, serta ketidakhadiran Tergugat tersebut tanpa disebabkan oleh suatu halangan yang sah;

Bahwa, Majelis Hakim menasihati Penggugat agar rukun lagi membina rumah tangga dengan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil, kemudian dibacakan surat gugatan Penggugat tersebut yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat tanpa ada perubahan;

Bahwa, untuk menguatkan dalil-dalil gugatan tersebut, Penggugat mengajukan bukti-bukti sebagai berikut:

I. Surat:

1. Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor: 08/06/II/2004, tanggal 4 Februari 2004, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan, bermeterai cukup, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya (bukti P-1);

2. Fotokopi Akta Kelahiran atas nama anak Penggugat Nomor: 8929/TLB/VIII/2007, tanggal 24 Agustus 2007 yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukkan dan Catatan Sipil Kabupaten Pasuruan, bermeterai cukup, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya (bukti P-2);

3. Fotokopi slip gaji Tergugat bulan April 2015 dari Pemerintah Kota Pasuruan, bermeterai cukup telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya (bukti P-3);

(4)

Saksi I Penggugat, SAKSI 1, umur 42 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kabupaten Pasuruan, di bawah sumpahnya menerangkan hal-hal yang pokoknya sebagai berikut:

- bahwa saksi adalah kakak Tergugat;

- bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat hidup rukun di rumah orangtua Penggugat dan dikaruniai 1 orang anak bernama ANAK 1; - bahwa anak tersebut pada saat ini berada dalam pemeliharaan dan

pengasuhan Penggugat dengan baik;

- bahwa sejak akhir tahun 2012 Penggugat dan Tergugat sering berselisih dan bertengkar disebabkan Tergugat jarang pulang dengan alasan tidur di kantor sebab ada pekerjaan yang harus diselesaikan, terakhir saksi mendengar Tergugat berselingkuh dengan wanita lain namun saksi tidak tahu namanya;

- bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut kini antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sampai sekarang berlangsung selama 2 tahun 6 bulan dan selama berpisah tidak pernah berkomunikasi lagi;

- bahwa saksi telah berusaha merukunkan Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan mereka;

Saksi II Penggugat, SAKSI 2, umur 42 tahun, agama Islam, pekerjaan KPRI Pemkot Pasuruan, bertempat tinggal di Kota Pasuruan, di bawah sumpahnya menerangkan hal-hal yang pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa saksi adalah teman Tergugat;

- bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat hidup rukun di rumah orangtua Penggugat dan dikaruniai 1 orang anak bernama ANAK 1; - bahwa anak tersebut pada saat ini berada dalam pemeliharaan dan

pengasuhan Penggugat dengan baik;

- bahwa sejak akhir tahun 2012 Penggugat dan Tergugat sering berselisih dan bertengkar disebabkan Tergugat jarang pulang dengan alasan tidur di kantor sebab ada pekerjaan yang harus diselesaikan, terakhir saksi mendengar Tergugat berselingkuh dengan wanita lain namun saksi tidak tahu namanya;

(5)

- bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut kini antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sampai sekarang berlangsung selama 2 tahun 6 bulan dan selama berpisah tidak pernah berkomunikasi lagi;

- bahwa saksi telah berusaha merukunkan Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan mereka;

Bahwa, selanjutnya Penggugat menyatakan cukup dengan keterangannya serta tidak ada lagi bukti-bukti yang hendak diajukan di depan sidang dan mohon putusan;

Bahwa, untuk menyingkat uraian putusan ini ditunjuk hal-hal sebagaimana diuraikan dalam berita acara persidangan perkara ini yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari putusan ini;

PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat sebagaimana terurai di atas;

Menimbang, bahwa pada hari sidang yang ditetapkan Penggugat hadir, sedangkan Tergugat tidak hadir dan tidak pula menyuruh orang lain hadir sebagai wakil atau kuasanya yang sah meskipun telah dipanggil dengan patut, serta ketidakhadiran Tergugat tersebut tanpa disebabkan oleh suatu halangan yang sah menurut hukum, maka perkara ini diperiksa tanpa hadirnya Tergugat;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah menasihati Penggugat agar rukun lagi membina rumah tangga dengan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil;

Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat beragama Islam dan perkawinan mereka dilangsungkan berdasarkan hukum Islam oleh karena itu berdasarkan Pasal 40 dan Pasal 63 Ayat (1) huruf (a) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 junctis Pasal 14 dan Pasal 1 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, Pasal 49 huruf (a) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang sudah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Pengadilan Agama berwenang memeriksa dan mengadili dan memutus perkara a quo;

(6)

Menimbang, bahwa dalam sidang yang dinyatakan tertutup untuk umum, kemudian dibacakan gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat dan tanpa ada perubahan;

Menimbang, bahwa yang mendasari Penggugat mengajukan gugatan cerai terhadap Tergugat adalah sejak bulan Juli 2005 antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Tergugat mulai jarang pulang dengan alasan tidur di kantor karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan, setiap Penggugat mengingatkan Tergugat masalah tersebut, Tergugat hanya diam saja, padahal Penggugat sebagai istri butuh perhatian Tergugat demikian juga anaknya, terakhir Tergugat diketahui sering menginap di rumah wanita lain yang bernama SUSI, sewaktu Penggugat mengingatkan masalah tersebut, Tergugat malah marah-marah, akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Tergugat meninggalkan tempat tinggal bersama, sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sejak September 2012;

Menimbang, bahwa di samping mengajukan perceraian, Penggugat juga mengajukan permohonan hak pemeliharaan atas anak bernama ANAK 1, lahir tanggal 02 Juni 2005 hasil perkawinan sah antara Penggugat dengan Tergugat beserta nafkahnya;

Menimbang, bahwa ketidakhadiran Tergugat di persidangan tersebut harus dinyatakan Tergugat yang telah dipanggil dengan patut untuk menghadap di persidangan tidak hadir, dan sesuai ketentuan Pasal 125 Ayat (1) HIR, putusan perkara ini dijatuhkan dengan verstek;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan gugatan Penggugat tersebut beralasan dan tidak melawan hak, Penggugat mengajukan bukti-bukti sesuai dengan ketentuan Pasal 163 HIR;

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatan tentang pernikahannya dengan Tergugat tersebut, Penggugat telah mengajukan bukti P-1 yang merupakan akta autentik dengan nilai kekuatan pembuktian sempurna dan mengikat (volledig en bindende bewijskracht) sesuai ketentuan Pasal 165 HIR, sehingga terbukti antara Penggugat dan Tergugat terikat dalam perkawinan yang sah;

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya, Penggugat mengajukan saksi-saksi bernama SAKSI 1 dan SAKSI 2 yang memberikan

(7)

keterangan di bawah sumpah dan keterangan saksi-saksi tersebut saling bersesuaian antara satu dengan yang lainnya, sehingga keterangan saksi-saksi tersebut telah memenuhi syarat sebagaimana ketentuan Pasal 172 HIR, oleh karena itu keterangan saksi-saksi tersebut sah sebagai alat bukti dan mempunyai nilai kekuatan pembuktian;

Menimbang, bahwa berdasarkan pemeriksaan bukti-bukti di persidangan, Majelis Hakim menemukan fakta bahwa antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran, disebabkan Tergugat sebagai suami jarang pulang, kurang perhatian dan tanggungjawab terhadap keluarga, dan terakhir diketahui sering tidur di rumah wanita lain yang bernama SUSI, akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut antara Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal sejak bulan September 2012, dan selama itu pula masing-masing tidak menjalankan kewajiban layaknya suami istri, oleh karenanya dalil-dalil yang diajukan oleh Penggugat telah terbukti;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat telah pecah dan tidak ada harapan dapat hidup rukun lagi dalam rumah tangga, sehingga tujuan perkawinan sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan juncto Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dan Firman Allah dalam Surat Ar-Rum ayat 21, yaitu membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal, sakinah, mawaddah, dan rahmah sudah tidak dapat diwujudkan oleh kedua belah pihak, oleh karena itu memaksakan untuk mempertahankan rumah tangga yang demikian akan menimbulkan kemudharatan yang lebih besar bagi rumah tangga Penggugat dan Tergugat;

Menimbang, bahwa sehubungan dengan keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat tersebut patut pula dikemukakan maksud kaidah

fiqhiyah yang artinya: ”Menghindari kerusakan harus didahulukan daripada

menarik kemaslahatan.”

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa gugatan Penggugat cukup beralasan serta tidak melawan hak untuk melakukan perceraian, sehingga telah memenuhi ketentuan Pasal 39 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan junctis Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

(8)

Perkawinan junctis Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu gugatan Penggugat patut dikabulkan;

Menimbang, bahwa pada petitum angka (3) Penggugat menuntut hak hadhanah di bawah pemeliharaan Penggugat, kemudian untuk menguatkan dalil gugatan tersebut, Penggugat telah mengajukan bukti P-2 yang merupakan akta autentik dengan nilai kekuatan pembuktian sempurna dan mengikat (volledig en bindende bewijskracht), sehingga telah terbukti antara Penggugat dan Tergugat selama dalam perkawinan mereka telah dikaruniai seorang anak yang bernama ANAK 1, lahir tanggal 02 Juni 2005;

Menimbang, bahwa terkait petitum angka (3) sesuai yang digariskan dalam Pasal 105 huruf (a) Kompilasi Hukum Islam, bahwa bilamana terjadi perceraian, maka pemeliharaan anak yang belum mumayyiz (belum berumur 12 tahun) adalah berada dalam pemeliharaan ibunya;

Menimbang, bahwa hakekat tujuan pemeliharaan anak pada dasarnya adalah untuk kepentingan dan kesejahteraan anak itu sendiri agar kelak perkembangan jasmani, rohani, kecerdasan mental spiritual dan Intelektual anak dapat tumbuh dan berkembang secara signifikan, oleh karenanya dibutuhkan kasih sayang yang tulus dan utuh dari seorang ibu, di mana hal itu terdapat dalam diri seorang ibu yang melahirkannya, hal tersebut sejalan dengan hukum positif (vide Pasal 4 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak juncto Pasal 2 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak);

Menimbang, bahwa dalam persidangan tidak ditemukan suatu bukti bahwa Penggugat adalah orang yang tidak mampu menjamin kesejahteraan jasmani, rohani dan intelektual anak. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim harus mengabulkan bahwa Penggugat menurut hukum adalah pemegang hak pemeliharaan atas anak dimaksud;

Menimbang, bahwa pada petitum angka (4) Penggugat menuntut nafkah anak, kemudian untuk menguatkan dalil gugatan tersebut Penggugat telah mengajukan bukti P-3 yang merupakan bukti permulaan, yang menerangkan bahwa Tergugat adalah pegawai negeri sipil di KPU Kota Pasuruan, bukti tersebut didukung dengan keterangan saksi-saksi di persidangan, sehingga telah terbukti bahwa Tergugat adalah pegawai negeri sipil aktif yang

(9)

mempunyai penghasilan yang relatif cukup untuk membiayai penghidupan dan pendidikan anak;

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 156 huruf (d) Kompilasi Hukum Islam, secara normatif semua biaya hadhanah dan nafkah anak menjadi tanggungjawab Tergugat (ayah) sesuai dengan kemampuannya;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti-bukti tersebut Majelis Hakim berpendapat bahwa Tergugat adalah orang yang mampu secara ekonomi untuk menjamin kesejahteraan jasmani, rohani dan intelektual anak. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim harus menghukum Tergugat untuk memberikan nafkah terhadap anak yang bernama ANAK 1, lahir tanggal 02 Juni 2005 setiap bulan sampai dengan anak tersebut dewasa dan dapat mengurus diri sendiri (berumur 21 tahun) di mana besarnya akan dituangkan dalam amar putusan ini;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka secara ex officio Majelis Hakim memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Purworejo Kota Pasuruan, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;

Menimbang, bahwa gugatan Penggugat termasuk perkara bidang perkawinan, sesuai ketentuan Pasal 89 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana yang telah diubah dengan Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara ini dibebankan kepada Penggugat;

Mengingat, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara' yang berkaitan dengan perkara ini;

(10)

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil dengan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir;

2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek;

3. Menjatuhkan talak satu ba'in sughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT);

4. Menetapkan anak Penggugat dan Tergugat bernama ANAK 1, lahir tanggal 02 Juni 2005 berada di bawah pemeliharaan (hadhanah) Penggugat;

5. Menghukum Tergugat untuk membayar nafkah anak tersebut minimal sebesar Rp 750.000,00 (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) setiap bulan sampai dengan anak tersebut dewasa dan dapat mengurus diri sendiri (berumur 21 tahun);

6. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Purworejo Kota Pasuruan, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;

7. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp 466.000,00 (empat ratus enam puluh enam ribu rupiah);

Demikian diputus dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasuruan pada hari Selasa tanggal 19 Mei 2015 Miladiyah yang bertepatan dengan tanggal 30 Rajab 1436 Hijriyah yang dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh SLAMET, S.Ag. S.H. sebagai Ketua Majelis, dihadiri oleh Hj. SITI AISYAH, S.Ag. dan Drs. MOH.

HOSEN, S.H. masing–masing sebagai Hakim Anggota yang ditunjuk oleh

Ketua Pengadilan Agama Pasuruan untuk memeriksa dan mengadili perkara ini pada tingkat pertama, dibantu oleh Drs. A. DARDIRI, S.H. sebagai panitera pengganti, dengan dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat;

(11)

Hakim Anggota Ketua Majelis

Hj. SITI AISYAH, S.Ag. SLAMET, S.Ag. S.H.

Hakim Anggota

Drs. MOH. HOSEN, S.H.

Panitera Pengganti

Drs. A. DARDIRI, S.H. Perincian Biaya Perkara :

1. Biaya Pendaftaran Rp. 30.000,00 2. Biaya Proses Rp. 50.000,00 3. Biaya Panggilan Rp. 375.000,00 4. Redaksi Rp. 5.000,00 5. Meterai Rp. 6.000,00 J u m l a h Rp. 466.000,00

Referensi

Dokumen terkait

Manfaat yang tidak langsung dari pelaksanaan pemilihan kepala desa serentak melalui metode electronic voting (e-voting) oleh BPMPD sangat dirasakan oleh masyarakat desa

Selain itu, implementasi pendidikan multikultural dapat dilihat dari aspek-aspek kecakapan hidup yang dikembangkan dalam kurikulum MA Al-Qodir antara lain: (1) Memberikan

Majmudin (2008) mengutarakan pengertian dari kompetensi pedagogik guru ialah “Kemampuan pemahaman tentang peserta didik secara mendalam dan penyelengaraan pembelajaran yang

riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit terdahulu, diagnosis masuk, diagnosis utama/ akhir, diagnosis komplikasi, dan diagnosis lain serta tindak lanjut tidak

Berdasarkan analisis tipe kimia air dengan Diagram Piper Trilinier dapat diketahui bahwa seluruh mata air di Pulau Yamdena dan Pulau Selaru yang diteliti

Pembahasan hasil dari perancangan aplikasi dilakukan dengan uji coba. Uji coba aplikasi membutuhkan data kapal untuk menjalankan perhitungan, data-data tersebut

Peningkatan modal bank akan memicu tingginya tingkat kesehatan bank pada rasio permodalan CAR (Capital Adequancy Ratio) sehingga semakin kuat kemampuan bank dalam menanggung

Penelitian ini mau mencari jawab atas permasalahan yang dirumuskan seperti berikut: “Apakah terdapat perbedaan penerimaan daerah saat PBB dikelola oleh pemerintah pusat dengan