• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik No. 05/02/91 Th. VII, 01 Februari 2013 1 Pada bulan Januari 2013 Provinsi Papua Barat mengalami deflasi gabungan sebesar -0.86 persen. Deflasi di Provinsi Papua Barat ini mencakup deflasi di Kota Manokwari dan deflasi di Kota Sorong. Dari 66 kota, Kota Manokwari dan Kota Sorong menempati peringkat Inflasi masing-masing pada peringkat inflasi ke-Enam Puluh Lima untuk Kota Manokwari (yakni sebesar -0.75 persen), sedangkan untuk Kota Sorong menempati peringkat deflasi terbesar ke-Enam Puluh Enam (yakni sebesar -0.98 persen).

Deflasi gabungan di Provinsi Papua Barat terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -6,55 persen; serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar -0,04 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami kenaikan indeks/inflasi yakni kelompok sandang sebesar 0,45 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,44 persen; kelompok bahan makanan sebesar 0,43 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,37 persen; serta kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen.

Laju inflasi tahun kalender 2012 sebesar -0.86 persen, sedangkan laju inflasi tahun ke tahun (Januari 2013 terhadap Januari 2012) sebesar 4.45 persen.

No. 05/02/91 Th. VII, 01 Februari 2013

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

P

ROVINSI

P

APUA

B

ARAT

BULAN JANUARI 2013, PROVINSI PAPUA BARAT MENGALAMI DEFLASI GABUNGAN

SEBESAR -0.86 PERSEN DENGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) SEBESAR

150.34

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Januari 2013, secara umum menunjukkan adanya penurunan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS, dengan menggunakan penghitungan dan tahun dasar (2007 = 100), di Provinsi Papua Barat pada bulan Januari 2013 terjadi deflasi gabungan sebesar -0.86 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 151.64 pada bulan Desember 2012 menjadi 150.34 pada bulan Januari 2013. Laju inflasi gabungan Provinsi Papua Barat tahun kalender 2012 sebesar -0.86 persen, sedangkan laju inflasi tahun ke tahun (Januari 2013 terhadap Januari 2012) sebesar 4.45 persen.

Deflasi gabungan di Provinsi Papua Barat terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -6,55 persen; serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar -0,04 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami kenaikan indeks/inflasi yakni kelompok sandang sebesar 0,45 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,44 persen; kelompok bahan makanan sebesar 0,43 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,37 persen; serta kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen.

Deflasi gabungan yang terjadi di Provinsi Papua Barat dipengaruhi oleh penurunan yang cukup signifikan pada beberapa sub kelompok seperti: sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar -13.07 persen; sub kelompok transpor

BADAN PUSAT STATISTIK

(2)

sebesar -8.51 persen; sub kelompok sayur-sayuran sebesar -1.46 persen; sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar -0.62 persen; sub kelompok kacang-kacangan sebesar -0.41 persen; sub kelompok lemak dan minyak sebesar -0.19 persen; sub kelompok rekreasi sebesar -0.14 persen; sub kelompok buah-buahan sebesar -0.13 persen; serta sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar -0.10 persen. Sedangkan beberapa sub kelompok yang sangat berperan menyumbang inflasi di Provinsi Papua Barat adalah sub kelompok yang mengalami kenaikan harga yakni sub kelompok ikan segar sebesar 13.69 persen; sub kelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya sebesar 2.15 persen; sub kelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 2.13 persen; sub kelompok sandang wanita sebesar 1.47 persen; sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 1.23 persen; sub kelompok makanan jadi sebesar 0.92 persen; serta sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 0.53 persen.

Tabel 1

Laju Inflasi Gabungan Provinsi Papua Barat Bulan Januari 2013, Tahun Kalender 2013, Dan Tahun KeTahun 2013 menurut Kelompok Pengeluaran (2007 = 100)

IHK IHK IHK Inflasi bulan Laju Inflasi Laju Inflasi Desember 2012 Januari 2012 Januari 2013 Januari 2013 *) Tahun Kalender Tahun Ke Tahun 2013 **) 2013 ***) [2] [3] [4] [5] [6] [7] U m u m 151,64 143,94 150,34 -0,86 -0,86 4,45 1 Bahan Makanan 167,38 155,90 168,10 0,43 0,43 7,82

2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau 167,72 162,58 168,35 0,37 0,37 3,55

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 145,75 143,33 146,39 0,44 0,44 2,13

4 Sandang 128,59 123,36 129,17 0,45 0,45 4,71

5 Kesehatan 138,42 135,30 138,43 0,01 0,01 2,32

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 128,21 123,97 128,16 -0,04 -0,04 3,38 7 Transpor dan Komunikasi dan Jasa

Keuangan

131,94 121,10 123,30 -6,55 -6,55 1,81

159

159

0

0

-10

Kelompok Pengeluaran

[1]

*) Persentase perubahan IHK bulan Januari 2013 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK bulan Januari 2013 terhadap IHK bulan Desember 2012. ***) Persentase perubahan IHK bulan Januari 2013 terhadap IHK bulan Januari 2012.

(3)

Berita Resmi Statistik No. 05/02/91 Th. VII, 01 Februari 2013 3

URAIAN INFLASI GABUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Januari 2013 mengalami inflasi sebesar 0.43 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 167.38 pada bulan Desember 2012 menjadi 168.10 pada bulan Januari 2013.

Dari sebelas sub kelompok yang ada dalam kelompok bahan makanan, empat sub kelompok mengalami inflasi, sedangkan tujuh sub kelompok lainnya mengalami deflasi. Sub kelompok ikan segar adalah sub kelompok yang mengalami inflasi terbesar, yakni sebesar 13.69 persen, sedangkan sub kelompok bahan makanan lainnya adalah sub kelompok yang mengalami inflasi terkecil, yakni sebesar 0.24 persen. Sub kelompok bumbu-bumbuan adalah sub kelompok yang mengalami deflasi terbesar, yakni sebesar -13.07 persen, sedangkan deflasi terkecil adalah sub kelompok buah-buahan yaitu sebesar -0.13 persen.

2.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada bulan Januari 2013 mengalami inflasi sebesar 0.37 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 167.72 pada bulan Desember 2012 menjadi 168.35 pada bulan Januari 2013.

Dari tiga sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, dua sub kelompok mengalami inflasi, sedangkan satu sub kelompok sisanya mengalami deflasi. Sub kelompok yang mengalami inflasi terbesar adalah sub kelompok makanan jadi sebesar 0.92 persen, sedangkan sub kelompok yang mengalami inflasi terkecil adalah sub kelompok minuman yang tidak berlakohol sebesar 0.41 persen. Adapun sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol mengalami deflasi sebesar -0.62 persen.

3.

Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan Januari 2013 mengalami inflasi sebesar 0.44 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 145.75 pada bulan Desember 2012 menjadi 146.39 pada bulan Januari 2013.

Dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, tiga sub kelompok mengalami inflasi; sedangkan satu sub kelompok sisanya mengalami deflasi. Inflasi terbesar terjadi pada sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 1.23 persen, sedangkan inflasi terkecil terjadi pada sub kelompok perlengkapan rumah tangga sebesar 0.08 persen. Sub kelompok bahan bakar, penerangan, dan air mengalami deflasi sebesar -0.004 persen.

4.

S a n d a n g

Kelompok sandang pada bulan Januari 2013 mengalami inflasi sebesar 0.45 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 128.59 pada bulan Desember 2012 menjadi 129.17 pada bulan Januari 2013.

(4)

Dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, semua sub kelompok mengalami kenaikan indeks/inflasi. Inflasi terbesar terjadi pada sub kelompok sandang wanita sebesar 1.47 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok sandang laki-laki sebesar 0.03 persen.

5.

K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada bulan Januari 2013 mengalami inflasi sebesar 0.01 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 138.42 pada bulan Desember 2012 menjadi 138.43 pada bulan Januari 2013.

Dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, satu sub kelompok mengalami inflasi, satu sub kelompok mengalami deflasi, sedangkan dua sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Inflasi terjadi pada sub kelompok obat-obatan sebesar 0.18 persen, sedangkan deflasi terjadi pada sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar -0.10 persen. Adapun sub kelompok yang tidak mengalami perubahan indeks adalah sub kelompok jasa perawatan jasmani dan sub kelompok jasa kesehatan.

6.

Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada bulan Januari 2013 mengalami deflasi sebesar -0.04 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 128.21 pada bulan Desember 2012 menjadi 128.16 pada bulan Januari 2013.

Dari lima sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, satu sub kelompok mengalami deflasi; sedangkan empat sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Sub kelompok rekreasi mengalami deflasi sebesar -0.14 persen.

7.

Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Januari 2013 mengalami deflasi sebesar -6.55 persen atau terjadi penurunan indeks dari 131.94 pada bulan Desember 2012 menjadi 123.30 pada bulan Januari 2013.

Dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, satu sub kelompok mengalami deflasi, sedangkan tiga sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Sub kelompok yang mengalami deflasi adalah sub kelompok transpor sebesar -8.51 persen.

(5)

Berita Resmi Statistik No. 05/02/91 Th. VII, 01 Februari 2013 5

Tabel 2

Indeks Harga Konsumen Gabungan Provinsi Papua Barat Bulan Januari 2013, Perubahan Terhadap Bulan Sebelumnya dan Bulan Desember 2012 (2007=100)

IHK IHK IHK Inflasi Laju Inflasi Laju Inflasi Desember 2012 Januari 2012 Januari 2013 Januari 2013 *) Tahun Kalender Tahun Ke Tahun 2013 **) 2013 **) [2] [3] [4] [5] [6] [7] U M U M 151,64 143,94 150,34 -0,86 -0,86 4,45 I. BAHAN MAKANAN 167,38 155,90 168,10 0,43 0,43 7,82

Padi-padian, Umbi-Umbian dan Hasilnya 133,65 127,97 133,56 -0,07 -0,07 4,37 Daging dan Hasil-hasilnya 145,55 148,97 148,65 2,13 2,13 -0,21

Ikan Segar 135,26 120,55 153,77 13,69 13,69 27,56

Ikan Diawetkan 179,01 166,79 178,95 -0,04 -0,04 7,29

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 179,10 176,03 182,96 2,15 2,15 3,93

Sayur-sayuran 190,73 185,00 187,95 -1,46 -1,46 1,60

Kacang-kacangan 169,03 162,96 168,33 -0,41 -0,41 3,30

Buah-buahan 182,05 178,15 181,82 -0,13 -0,13 2,06

Bumbu-bumbuan 326,03 264,28 283,42 -13,07 -13,07 7,24 Lemak dan Minyak 145,90 147,88 145,62 -0,19 -0,19 -1,52 Bahan Makanan Lainnya 157,21 150,83 157,59 0,24 0,24 4,49

II. MAKANAN JADI, MINUMAN ROKOK & TEMBAKAU

167,72 162,58 168,35 0,37 0,37 3,55

Makanan Jadi 178,71 176,65 180,35 0,92 0,92 2,10

Minuman yang Tidak Beralkohol 153,12 146,61 153,74 0,41 0,41 4,86 Tembakau dan Minuman Beralkohol 169,28 159,94 168,23 -0,62 -0,62 5,19

III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR

145,75 143,33 146,39 0,44 0,44 2,13

Biaya Tempat Tinggal 157,67 154,43 158,51 0,53 0,53 2,64 Bahan Bakar, Penerangan dan Air 127,16 126,12 127,16 0,00 0,00 0,82 Perlengkapan Rumahtangga 115,02 115,48 115,11 0,08 0,08 -0,32 Penyelenggaraan Rumahtangga 130,21 127,90 131,81 1,23 1,23 3,05 IV. SANDANG 128,59 123,36 129,17 0,45 0,45 4,71 Sandang Laki-laki 115,95 115,47 115,99 0,03 0,03 0,44 Sandang Wanita 115,26 113,29 116,95 1,47 1,47 3,24 Sandang Anak-anak 112,83 111,42 113,10 0,24 0,24 1,51 Barang Pribadi dan Sandang Lain 204,58 174,05 205,55 0,48 0,48 18,10

V. KESEHATAN 138,42 135,30 138,43 0,01 0,01 2,32

Jasa Kesehatan 135,56 131,73 135,56 0,00 0,00 2,91

Obat-obatan 136,48 132,35 136,73 0,18 0,18 3,31

Jasa Perawatan Jasmani 152,40 148,49 152,40 0,00 0,00 2,63 Perawatan Jasmani dan Kosmetika 137,32 135,19 137,18 -0,10 -0,10 1,48

Kelompok Pengeluaran

[1]

*) Persentase perubahan IHK bulan Januari 2013 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK bulan Januari 2013 terhadap IHK bulan Desember 2012. ***) Persentase perubahan IHK bulan Januari 2013 terhadap IHK bulan Januari 2012.

(6)

Tabel 2 (Lanjutan)

Indeks Harga Konsumen Gabungan Provinsi Papua Barat Bulan Januari 2013, Perubahan Terhadap Bulan Sebelumnya dan Bulan Desember 2012 (2007=100)

IHK IHK IHK Inflasi Laju Inflasi Laju Inflasi Desember 2012 Januari 2012 Januari 2013 Januari 2013 *) Tahun Kalender Tahun Ke Tahun 2013 **) 2013 ***) [2] [3] [4] [5] [6] [7]

VI. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 128,21 123,97 128,16 -0,04 -0,04 3,38 Jasa Pendidikan 146,12 138,51 146,12 0,00 0,00 5,50 Kursus-kursus/Pelatihan 134,46 125,14 134,46 0,00 0,00 7,45 Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 105,39 106,75 105,39 0,00 0,00 -1,27 Rekreasi 110,06 109,05 109,90 -0,14 -0,14 0,79 Olahraga 117,81 117,81 117,81 0,00 0,00 0,01

VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN

131,94 121,10 123,30 -6,55 -6,55 1,81

Transpor 143,79 128,87 131,55 -8,51 -8,51 2,08

Komunikasi dan Pengiriman 93,68 93,12 93,68 0,00 0,00 0,60 Sarana dan Penunjang Transpor 156,22 155,72 156,22 0,00 0,00 0,32

Jasa Keuangan 115,70 112,84 115,70 0,00 0,00 2,53

Kelompok Pengeluaran

[1]

*) Persentase perubahan IHK bulan Januari 2013 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK bulan Januari 2013 terhadap IHK bulan Desember 2012. ***) Persentase perubahan IHK bulan Januari 2013 terhadap IHK bulan Januari 2012.

Tabel 3

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK), Inflasi Bulan Januari 2013, Dan Peringkat Inflasi Nasional di 66 Kota IHK

Kota Bulan Januari 2013

IHK Inflasi Peringkat

BANDA ACEH 128,74 1,22 29 LHOKSEUMAWE 135,85 1,75 10 SIBOLGA 145,96 3,78 1 PEMATANG SIANTAR 141,92 2,01 5 MEDAN 136,79 1,21 30 PADANG SIDEMPUAN 138,79 1,29 23 PADANG 142,03 1,34 21 PEKAN BARU 136,36 2,00 6 DUMAI 140,05 1,28 25 JAMBI 141,15 1,46 16

(7)

Berita Resmi Statistik No. 05/02/91 Th. VII, 01 Februari 2013 7

Tabel 3 (Lanjutan)

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK), Inflasi Bulan Januari 2013, Dan Peringkat Inflasi Nasional di 66 Kota IHK

Kota Bulan Januari 2013

IHK Inflasi Peringkat

PALEMBANG 134,29 0,64 52 BENGKULU 144,02 1,17 32 BANDAR LAMPUNG 148,79 1,00 42 PANGKAL PINANG 150,73 1,25 27 BATAM 129,02 0,94 46 TANJUNG PINANG 137,50 1,89 8 JAKARTA 134,75 0,88 49 BOGOR 135,95 0,58 56 SUKABUMI 136,69 1,09 37 BANDUNG 129,39 0,64 52 CIREBON 139,69 0,60 55 BEKASI 134,62 1,49 15 DEPOK 135,25 1,29 23 TASIKMALAYA 138,48 1,15 35 PURWOKERTO 136,25 1,63 11 SURAKARTA 126,11 1,33 22 SEMARANG 135,62 0,99 43 TEGAL 135,30 0,77 50 YOGYAKARTA 137,02 0,96 45 JEMBER 137,45 1,17 32 SUMENEP 135,48 1,54 14 KEDIRI 136,03 1,05 39 MALANG 137,16 0,94 46 PROBOLINGGO 142,00 1,02 41 MADIUN 140,10 1,39 20 SURABAYA 136,24 0,89 48 SERANG 141,31 1,41 18 TANGERANG 137,27 0,74 51 CILEGON 135,58 1,25 27 DENPASAR 138,52 1,41 18 MATARAM 149,30 1,56 13 BIMA 148,27 1,42 17 MAUMERE 158,20 1,95 7 KUPANG 147,27 1,27 26 PONTIANAK 146,32 0,01 62 SINGKAWANG 141,87 1,04 40 SAMPIT 141,47 2,91 2 PALANGKA RAYA 147,29 1,63 11 BANJARMASIN 145,11 1,14 36 BALIKPAPAN 145,77 1,09 37 SAMARINDA 147,90 2,09 4 TARAKAN 163,42 2,16 3

(8)

Tabel 3 (Lanjutan)

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK), Inflasi Bulan Januari 2013, Dan Peringkat Inflasi Nasional di 66 Kota IHK

Kota Bulan Januari 2013

IHK Inflasi Peringkat

MANADO 133,08 -0,49 64 PALU 142,60 0,18 60 WATAMPONE 150,27 0,97 44 MAKASSAR 136,52 1,19 31 PAREPARE 136,32 1,16 34 PALOPO 142,95 0,51 57 KENDARI 141,24 0,06 61 GORONTALO 140,21 0,64 52 MAMUJU 138,62 0,27 59 AMBON 143,29 1,81 9 TERNATE 136,59 -0,20 63 MANOKWARI 148,97 -0,75 65 SORONG 152,00 -0,98 66 JAYAPURA 133,24 0,40 58

Diterbitkan oleh :

Bidang Statistik Distribusi

Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat

JalanTrikora – Sowi IV, Manokwari 98315.

Telp. (0986) 2702414, Fax. (0986) 213038

Contact Person:

Sutiyo, SE (085244606363)

Referensi

Dokumen terkait

ini ke dalam seni kriya dengan media kulit sebagai objek penerapan konsep tersebut. Kulit yang digunakan dalam penciptaan karya berupa kulit yang diolah dengan teknik

"untuk membentuk sikap toleran dalam diri siswa, kami mengajarkan pada siswa agar selalu menjunjung tinggi dan menghormati adanya perbedaan, misal ada yang sholat

Nilai pretes, postes literasi sains pada aspek proses secara keseluruhan kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran discovery learning lebih tinggi dengan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja guru matematika Sekolah Menengah Kejuruan

Produksi jagung pada tahun 2016 ini apabila dibandingkan dengan target kinerja yang tertuang dalam Renstra Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Treggalek Tahun 2016 – 2021

Pada bab ini akan menganalisis bagaimana kebijakan kerjasama militer bisa dipakai sebagai sarana untuk mengakomodasikan kepentingan nasional, terutama kepentingan strategis

Merupakan suatu kondisi Polis ini bahwa tidak menjamin setiap harta benda yang dalam lingkup secara langsung atau tidak langsung dijamin oleh asuransi lain (baik Polis

TUJUAN (T) Mewujudkan Pengembangan & Promosi Inovasi dalam Bidang AN (TDIAN1) Mewujudkan Pengembangan Inovasi dalam Bidang Tata Pemerintahan (TPITP1) Mewujudkan