• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)"

Copied!
152
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN FASILITAS

DAN KESELAMATAN (MFK)

(2)
(3)

luwi 7 september 2015

MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN

TUJUAN

Agar RS dalam kegiatannya menyediakan

fasilitas yang aman, berfungsi dan supportif

(4)

6 September 2017 4

RS menyediakan

fasilitas yang

aman

dan suportif bagi

pasien, keluarga,

staf dan pengunjung

Fasilitas fisik,

peralatan medis

dan peralatan

lainnya harus

dikelola secara

efektif

Manajemen RS harus 1. Mengurangi dan mengendalikan bahaya & risiko 2. Mencegah

kecelakaan dan cedera

3. Memelihara kondisi aman

(5)

PRINSIP-2 MFK

• RS Patuh terhadap peraturan-perundngan terkait dengan fasilitas.

• Manajemen fasilitas dan keselamatan yang efektif

melibatkan

multidisiplin dalam perencanaan, pendidikan dan pemantauan

• Pimpinan

merencanakan ruangan, peralatan dan sumber daya yang

dibutuhkan, yang aman dan efektif

untuk menunjang pelayanan

klinis yang diberikan.

(6)

PRINSIP-2 MFK

Seluruh staf dididik tentang

fasilitas,

cara

mengurangi risiko,

dan

bagaimana

memonitor dan melaporkan situasi

yang dapat

menimbulkan risiko

Kriteria kinerja digunakan untuk mengevaluasi sistem yang penting

dan untuk mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan.

(7)

6 September 2017 7

Program Manajemen Fasilitas dan

Keselamatan meliputi :

1. Keselamatan dan keamanan

2. Bahan berbahaya dan beracun (B3)

dan limbahnya

3. Penanggulangan bencana

4. Sistem proteksi kebakaran

5. Peralatan medis

6. Sistem utilitas/penunjang

Tenant/

penyewa

Lahan

harus patuh

terhadap

MFK

(8)

• Rumah sakit harus mematuhi peraturan

perundang - undangan

termasuk

mengenai

bangunan dan proteksi kebakaran.

• Rumah sakit memahami fasilitas fisik yang

dimiliki dan secara proaktif mengumpulkan data

dan membuat strategi untuk mengurangi risiko

dan meningkatkan keamanan lingkungan

pasien.

(9)

6 September 2017 9

Menerapkan MFK

Fasilitas yang

tersedia aman

Pemeriksaan &

pemeliharaan

berkala

Perlu pengelolaan

efektif

Komplain & KTD

karena fasilitas

dapat menurun

Efisiensi dan

efektifitas dalam

pengelolaan

(10)

24 Okt 2017 10

Kepemimpinan dan Perencanaan

Keselamatan dan Keamanan

Bahan Beracun dan Berbahaya

1

2

(11)

24 Okt 2017 11

Kesiapan Penanggulangan Bencana

Proteksi Kebakaran

Peralatan Medis

3

4

(12)

24 Okt 2017 12

Sistem utilitas/penunjang non medis

Monitoring Program

Pendidikan staf

7

8

(13)
(14)

Standar MFK 1

Rumah sakit mematuhi peraturan dan

perundang-undangan tentang bangunan,

perlindungan kebakaran, dan persyaratan

pemeriksaan fasilitas

(15)

Maksud dan Tujuan MFK 1 :

Lihat SNARS 1

Direktur rumah sakit dan pimpinan lainnya bertanggung jawab untuk

perundang - undangan dan persyaratan lainnya yang berlaku bagi

fasilitas rumah sakit baik yang merupakan regulasi di tingkat nasional

maupun tingkat daerah menerapkan persyaratan yang berlaku,

termasuk mempunyai izin dan atau sertifikasi sesuai peraturan

perundangan, antara lain izin-izin tersebut dibawah ini :

a) izin mengenai bangunan

b) izin operasional rumah sakit yang masih berlaku

c) Sertifikat laik fungsi (SLF) bila diperlukan

d) Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL)

e) izin genset

(16)

Maksud dan Tujuan MFK 1

f) izin radiologi

g) sertifikat sistem pengamanan/pemadaman kebakaran

h) sistem kelistrikan

i) izin incinerator (bila ada)

j) izin tempat pembuangan sementara bahan berbahaya dan beracun

(TPS B-3)

k) izin lift (bila ada)

l) izin instalasi petir

m) izin lingkungan

(17)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 17

No

Elemen penilaian MFK 1

Telusur

Skor

1.

Direktur RS dan mereka yang

bertanggung jawab terhadap

manajemen

fasilitas

di

RS

mempunyai

dan

memahami

peraturan

perundang

-

undangan

dan

persyaratan

lainnya yang berlaku untuk

bangunan dan fasilitas RS.

(D,W)

D

W

Bukti

kumpulan dan daftar

dan peraturan perundang -

undangan yang dimiliki rumah

sakit

Direktur rumah sakit/Tim

K3/Bagian Umum/Kepala

IPSRS

10 TL

5 TS

0 TT

(18)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 18

No

Elemen penilaian MFK 1

Telusur

Skor

2.

Direktur rumah sakit

menerapkan persyaratan yang

berlaku dan peraturan

perundang – undangan. (D, W)

D

W

• Bukti

kumpulan izin

yang

masih berlaku

• Bukti kalibrasi

• Bukti hasil pemeriksaan

dari luar RS

Bagian Umum/Kepala IPSRS

10 TL

5 TS

0 TT

(19)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 19

No

Elemen penilaian MFK 1

Telusur

Skor

3.

Rumah sakit mempunyai

izin-izin sebagaimana diuraikan a)

sampai dengan m) di maksud

dan tujuan sesuai fasilitas yang

ada di rumah sakit dan sesuai

peraturan perundang-undangan.

(D,W)

D

W

Bukti daftar dan perizinan

yang berlaku

Bagian Umum/Kepala

IPSRS

10 TL

5 TS

0 TT

(20)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 20

No

Elemen penilaian MFK 1

Telusur

Skor

4.

Direktur rumah sakit

memastikan rumah sakit

memenuhi kondisi seperti hasil

pemeriksaan fasilitas atau

catatan pemeriksaan yang

dilakukan oleh otoritas

setempat di luar rumah sakit.

(D,W)

D

W

1) Bukti

rekapitulasi hasil

pemeriksaan

dari pemerintah

atau badan eksternal lainnya.

2) Bukti hasil pemeriksaan

tersebut

telah ditindaklanjuti

(dapat berbentuk laporan,

foto-foto, pengeluaran anggaran,

dll)

Direktur/Bagian Umum

10 TL

5 TS

0 TT

(21)

LEMBAR KERJA UNDANG-UNDANG DAN

PERATURAN

(EP 1)

Nama Std P . P yang berlaku (Y/T) Jika Ya Nama Peraturan Perundangan (PP) Ringkasan P.P Bagaimana kaitannya dengan standar Apakah isi P.P Lebih ketat dari

Standar ( ya/tidak )

Apakah ada badan Regulator yang melakukan inspeksi on-site untuk menilai

kepatuhan melaksanakan P.P

MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN MFK.1

MFK.4.2

MFK.5

MFK.9.2

(22)

LEMBAR REKOMENDASI BADAN AUDIT EKSTERNAL (EP 3) Nama Instansi Pemerintah, Badan Regulator, atau Evaluator yang melakukan Inspeksi/audit setempat (on-site) Tgl Audit Sete m- Pat Apakah ada Rekome ndasi Ya/Tidak

Jika ya, Unit mana yang teridentifikasi dalam

laporan

(Contoh, Dapur, Farmasi, Kamar Operasi, Laboeratorium) Berapa lama dibutuhkan mencapai standar (contoh, 9 hari, 6 bulan) Tanggal berapa standar dicapai ? Apakah auditor harus kembali untuk vali - dasi data Ya/Tidak 24 Okt 2017 22

(23)

Peraturan, perundangan & ketentuan-2 yg terkait dng sarana, prasarana &

fasilitas di RS

Pimpinan RS :

• Mengetahui

peraturan,

perundangan &

ketentuan

• Menerapkan

ketentuan tsb

• Memenuhi

kondisi

sesuai keetntuan

• Merespon hasil

pemeriksaan

luwi 7 september 2015

(24)

Standar MFK 2

RS mempunyai program manajemen risiko fasilitas

dan lingkungan yang menggambarkan proses

pengelolaan risiko yang dapat terjadi pada pasien,

keluarga, pengunjung dan staf

(25)

Maksud dan tujuan MFK 2 :

Lihat SNARS 1

Program Manajemen Risiko :

a)

Keselamatan dan keamanan

b) Bahan berbahaya dan beracun (B3) dan limbahnya

c)

Penanggulangan bencana (emergensi)

d) Proteksi kebakaran (fire safety) – properti dan para penghuni dilindungi dari bahaya kebakaran dan asap

e) Peralatan medis – pemilihan, pemeliharaan dan penggunaan teknologi dengan cara yang aman untuk

mengurangi risiko

f)

Sistem penunjang (utilitas) – pemeliharaan sistem listrik, air dan sistem penunjang lainnya dengan tujuan

untuk mengurangi risiko kegagalan operasional.

Rumah sakit perlu mempunyai regulasi sebagai berikut :

1.

Regulasi peninjauan dan pembaharuan program-program atau sekurang-kurangnya setahun sekali

2.

Regulasi bahwa tenant/penyewa lahan tersebut wajib mematuhi semuaaspek program manajemen

(26)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 26

No

Elemen penilaian MFK 2

Telusur

Skor

1.

Ada program manajemen risiko fasilitas

dan lingkungan yang dapat terjadi pada

pasien, keluarga, staf dan pengunjung ,

tertulis, meliputi risiko yang ada a)

sampai f) di maksud dan tujuan yang

merupakan satu program induk atau

beberapa program terpisah serta ada

regulasi untuk menerapkan program

manajemen meliputi 1) sampai dengan

2) di maksud dan tujuan (R)

R

1) Program tentang manajemen risiko fasilitas dan lingkungan meliputi

risiko yang ada a) sampai f) di maksud dan tujuan

2)Panduan peninjauan dan

pembaharuan program-program

tersebut bila terjadi perubahan lingkungan rumah sakit, terjadi insiden baru atau sekurang-kurangnya setahun sekali

3) Panduan tentang tenant/penyewa

lahan tersebut wajib mematuhi semua aspek program manajemen fasilitas dan lingkungan yang

teridentifikasi pada maksud dan tujuan butir a) sampai dengan d).

10 TL

- -

0 TT

(27)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 27

No

Elemen penilaian MFK 2

Telusur

Skor

2.

Program tersebut masih berlaku

dan

sudah

diterapkan

sepenuhnya

D

W

1) Bukti program

manajemen risiko

fasilitas dan lingkungan

masih berlaku

2) Bukti penerapan

program

Penanggung jawab

program manajemen

risiko/K3 RS

10 TL

5 TS

0 TT

(28)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 28

No

Elemen penilaian MFK 2

Telusur

Skor

3.

Ada Bukti peninjauan dan

pembaharuan program-program

tersebut bila terjadi perubahan

dalam lingkungan rumah sakit,

atau sekurang-kurangnya setiap

tahun. (D,W)

D

W

Bukti review program

manajemen risiko

Penanggung jawab

program manajemen

risiko/K3 RS

10 TL

- -

0 TT

(29)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 29

No

Elemen penilaian MFK 2

Telusur

Skor

4. Ada Bukti tenant/penyewa lahan

di dalam lingkungan rumah

sakit sudah mematuhi semua

aspek program manajemen

risiko fasilitas dan lingkungan

yang teridentifikasi dalam a)

sampai d) di maksud dan

tujuan. (D,W)

D

W

Bukti audit:

1.Bukti form ceklis

2.Bukti pelaksanaan audit

•Penanggung jawab

program manajemen

risiko/K3 RS

•Tenant/penyewa lahan

10 TL

5 TS

0 TT

(30)

Program Manajemen

Risiko Fasilitas

Dilaksanakan

a.

Keselamatan &

kemanan

b. Bahan

berbahaya

c.

Manajemen

emergensi

d. Kebakaran

e.

Peralatan Medis

f.

Sistem utilitas

Terkini atau di

update

Ada evaluasi

periodik

Ada Program

pada tahun

berjalan

Bukti evaluasi

• Ada daftar risiko

(Lihat MFK 4, 5, 6

7, 8, 9,)

• Ada laporan

insiden MFK 10

(31)

31

 Proses Manajemen Risiko

K OM U N IK A SI D A N K ON SU L T A SI M ON IT O R D A N R EVI EW TEGAKKAN KONTEKS IDENTIFIKASI RISIKO ANALISA RISIKO EVALUASI RISIKO KELOLA RISIKO ASESMEN RISIKO RISK REGISTER

(32)

Standar MFK. 3

Ada individu atau organisasi yang kompeten yang

ditugasi untuk melakukan pengawasan terhadap

perencanaan

dan

pelaksanaan

program

(33)

Maksud dan tujuan MFK 3

:

Lihat SNARS 1

Pengawasan yang dilakukan individu atau organisasi tersebut meliputi:

a) mengawasi semua aspek program manajemen risiko

b) mengawasi pelaksanaan program secara konsisten dan berkesinambungan

c) melakukan edukasi staf

d) melakukan pengujian/testing dan pemantauan program

e) secara berkala menilai ulang dan merevisi program manajemen risiko fasilitas dan

lingkungan

f) menyerahkan laporan tahunan kepada direktur rumah sakit.

g) mengorganisasikan dan mengelola laporan kejadian/insiden, melakukan analisa dan

upaya perbaikan.

(34)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 34

No

Elemen penilaian MFK 3

Telusur

Skor

1.

Rumah sakit telah menetapkan individu

atau organisasi yang kompeten yang

ditugasi mengawasi perencanaan dan

penerapan program manajemen risiko

fasilitas dan lingkungan yang meliputi a)

sampai dengan g) di maksud dan tujuan.

(R)

R

Regulasi tentang penetapan

penanggungjawab manajemen

risiko fasilitas dan lingkungan

dilengkapi dengan uraian

tugas, tanggung jawab dan

wewenang tentang

perencanaan dan pengawasan

program manajemen risiko

fasilitas dan lingkungan

10 TL

- -

0 TT

(35)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 35

No

Elemen penilaian MFK 3

Telusur

Skor

2. Rumah sakit mempunyai program

pengawasan terhadap

perencanaan dan penerapan

manajemen risiko yang disusun

oleh individu atau organisasi yang

ditunjuk yang meliputi a) sampai

dengan g) di maksud dan tujuan.

(R)

R Program pengawasan

terhadap manajemen

risiko

10 TL

- -

0 TT

(36)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 36

No

Elemen penilaian MFK 3

Telusur

Skor

3. Ada Bukti bahwa individu atau

organisasi yang ditunjuk sudah

mengikuti pelatihan

manajemen risiko rumah sakit.

(D,W)

D

W

Bukti sertifikat pelatihan

manajemen risiko dalam file

kepegawaian

Penanggung jawab program

manajemen risiko/K3 RS

10

TL

- -

0

TT

(37)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 37

No Elemen penilaian MFK 3

Telusur

Skor

4.

Ada bukti bahwa individu

atau organisasi yang

ditunjuk tersebut telah

melaksanakan kegiatan

yang diatur di a) sampai

dengan g) di maksud dan

tujuan.(D,W)

D

W

Bukti laporan kegiatan

penanggung jawab

program

Penanggung jawab

program manajemen

risiko/K3 RS

10 TL

5 TS

0 TT

(38)

MANAJEMEN FASILITAS &

KESELAMATAN

PROGRAM MANAJEMEN

RISIKO FASILITAS

PERLU INDIVIDU YANG MENGAWASI PROGRAM

MANAJEMEN RISIKO FASILITAS

Tetapkan Siapa yang

mengawasi --> K3 RS /lainnya

Susun Proram Pengawasan

PROGRAM PENGAWASAN

a. merencanakan program;

b. melaksanakan program;

c. mendidik staf;

d. memonitor & uji coba

program;

e. evaluasi dan revisi program;

f. memberikan laporan

tahunan

g. pengorganisasian dan

pengeleloaan secara

konsisten dan terus-menerus

Sistem pelaporan insiden/

Kecelakaan/Kejadian terkait dng

risiko fasilitas

(39)
(40)

Standar MFK 4

Rumah Sakit mempunyai program pengelolaan

keselamatan dan keamanan melalui penyediaan

fasilitas fisik dan menciptakan lingkungan yang

(41)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 41

No

Elemen penilaian MFK 4

Telusur

Skor

1. RS mempunyai regulasi termasuk

program

tentang

pengelolaan

keselamatan dan keamanan yang

meliputi a) sampai dengan f) di

maksud dan tujuan. (R)

R

Regulasi tentang:

1) Pedoman

pengorganisasian unit kerja

yang bertanggung jawab

terhadap keselamatan dan

keamanan

2) Program keselamatan

dan keamanan RS

10 TL

5 TS

0 TT

(42)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 42

No

Elemen penilaian MFK 4

Telusur

Skor

2. Ada

unit kerja

yang bertanggung

jawab terhadap pengelolaan

keselamatan dan keamanan.

(D,W)

D

W

D : Bukti penetapan unit

kerja disertai pedoman

pengorganisasian

• Penanggung jawab

program manajemen

risiko/K3 RS

• Bagian umum

10

TL

5

TS

0

TT

(43)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 43

No

Elemen penilaian MFK 4

Telusur

Sko

r

3. Rumah sakit telah melakukan

identifikasi area-area yang

berisiko mempunyai risk

register (daftar risiko) yang

berhubungan dengan

keselamatan dan keamanan

fasilitas. (D,W)

D

W

Bukti daftar area yang berisiko

tentang keselamatan dan

keamanan

Penanggung jawab program

manajemen risiko fasilitas dan

lingkungan

Bagian umum

10

TL

5

TS

0

TT

(44)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 44

No

Elemen penilaian MFK 4

Telusur

Skor

4.

Regulasi pemberian identitas pada

penunggu pasien, pengunjung

(termasuk tamu), staf rumah sakit,

pegawai kontrak dan semua orang

yang bekerja di rumah sakit sudah

dimplementasikan. (D,O,W)

D

O

W

Bukti identitas yang diberikan kepada penunggu pasien, pengunjung (termasuk tamu), staf rumah sakit, pegawai kontrak dan semua orang yang bekerja di rumah sakit

Lihat penggunaan identitas pada

penunggu pasien, pengunjung (termasuk tamu), staf rumah sakit, pegawai kontrak

•Staf RS •Satpam •Penunggu pasien •Pengunjung RS, dll 10 TL 5 TS 0 TT

(45)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 45

No

Elemen penilaian MFK 4

Telusur

Skor

5. Rumah sakit telah melakukan

pemeriksaan fasilitas secara

berkala, membuat rencana

perbaikan dan telah melaksanakan

perbaikan. (D,O,W)

D

O

W

Bukti pemeriksaan fasilitas: 1) Bukti form ceklis

2) Bukti pelaksanaan pemeriksaan Lihat hasil pemeriksaan dan

kondisi bangunan dan fasilitas RS Bagian umum/IPSRS/Unit kerja

10 TL 5 TS 0 TT

(46)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 46

No

Elemen penilaian MFK 4

Telusur

Skor

6. Rumah sakit telah memasang

monitoring pada area yang berisiko

keselamatan dan keamanannya

(O,W)

O

W

Lihat CCTV terpasang di

area yang ditetapkan

berisiko keselamatan dan

keamanan

Bagian umum/IPSRS/Unit

kerja/Satpam

10

TL

5

TS

0

TT

(47)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 47

No

Elemen penilaian MFK 4

Telusur

Skor

7.

RS telah menyediakan

fasilitas yang aman sesuai

dengan peraturan

perundang-undangan. (O,W)

O

W

Lihat bangunan dan fasilitas

RS yang berisiko terhadap

keselamatan dan keamanan

Bagian umum/IPSRS/ Unit

kerja

10

TL

5

TS

0

TT

(48)

24 Okt 2017

KESELAMATAN DAN

KEAMANAN

DI RUMAH SAKIT

Pegawai RS, Staf

Klinis dan tenaga

kontrak

Pengunjung

Pasien

(49)

mfk 11 Nov 2017 -34-

7. KORIDOR

Ukuran koridor sebagai akses horizontal antar ruang dipertimbangkan berdasarkan fungsi koridor, fungsi ruang, dan jumlah pengguna. Ukuran koridor yang aksesibilitas tempat tidur pasien minimal 2,40 m.

8. TANGGA

a) Harus memiliki dimensi pijakan dan tanjakan yang berukuran seragam Tinggi masing-masing pijakan/tanjakan adalah 15 – 17 cm.

b) Harus memiliki kemiringan tangga kurang dari 600.

c) Lebar tangga minimal 120 cm untuk membawa usungan dalam keadaan darurat, untuk mengevakuasi pasien dalam kasus terjadinya kebakaran atau situasi darurat lainnya.

d) Tidak terdapat tanjakan yang berlubang yang dapat membahayakan pengguna tangga.

e) Harus dilengkapi dengan pegangan rambat (handrail).

(50)

mfk 11 Nov 2017

-

35-Gambar 2 – Pegangan rambat pada tangga

f) Pegangan rambat harus mudah dipegang dengan ketinggian 65-80 cm dari lantai, bebas dari elemen konstruksi yang

mengganggu, dan bagian ujungnya harus bulat atau

dibelokkan dengan baik ke arah lantai, dinding atau tiang.

g) Pegangan rambat harus ditambah panjangnya pada bagian

ujung-ujungnya (puncak dan bagian bawah) dengan 30 cm.

h) Untuk tangga yang terletak di luar bangunan, harus

dirancang sehingga tidak ada air hujan yang menggenang pada lantainya.

(51)

mfk 11 Nov 2017 -36-

Gambar 3 – Desain profil tangga

(52)

mfk 11 Nov 2017

-36-

Gambar 3 – Desain profil tangga

(53)

mfk 11 Nov 2017

-

37-Gambar 5 – Detail pegangan rambat pada dinding

9. RAM

a) Ram adalah jalur sirkulasi yang memiliki kemiringan tertentu, sebagai alternatif bagi orang yang tidak dapat menggunakan tangga.

b) Kemiringan suatu ram di dalam bangunan tidak boleh melebihi 70, perhitungan kemiringan tersebut tidak termasuk awalan dan akhiran ram (curb ramps/landing).

c) Panjang mendatar dari satu ram (dengan kemiringan 70) tidak boleh lebih dari 900 cm. Panjang ram dengan kemiringan yang lebih rendah dapat lebih panjang.

d) Lebar minimum dari ram adalah 2,40 m dengan tepi pengaman.

e) Muka datar (bordes) pada awalan atau akhiran dari suatu ram harus bebas dan datar sehingga memungkinkan sekurang-kurangnya untuk memutar kursi roda dan brankar/tempat tidur pasien, dengan ukuran minimum 160 cm.

(54)

mfk 11 Nov 2017

-38-

f) Permukaan datar awalan atau akhiran suatu ram harus memiliki tekstur sehingga tidak licin baik diwaktu hujan.

(55)

10 mei 2017

Pedoman-Pedoman Pedoman Teknis Dibidang Bangunan dan Sarana Rumah Sakit

|

109

Gambar 5.11.1.b– Bentuk-bentuk ramp

Gambar 5.11.1.c – Kemiringan ramp.

(56)

Standar MFK 4.1

RS melakukan asesmen risiko prakonstruksi,

pada waktu merencanakan pembangunan/

(57)

Maksud dan Tujuan MFK 4.1 : Lihat SNARS 1

Asesmen risiko pra kontruksi (PCRA) meliputi:

a) kualitas udara

b) pengendalian infeksi (ICRA)

c) utilitas

d) kebisingan

e) getaran

f) bahan berbahaya

g) layanan darurat, seperti respon terhadap kode

h) bahaya lain yang mempengaruhi perawatan, pengobatan,

dan layanan.

(58)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 58

No

Elemen penilaian MFK 4.1

Telusur

Skor

1.

Rumah sakit mempunyai

regulasi yang mengatur

tentang asesmen risiko pra

konstruksi (PCRA) . (R)

R Regulasi tentang asesmen

pra konstruksi

10

TL

- -

0

TT

(59)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 59

No

Elemen penilaian MFK 4.1

Telusur

Skor

2. Rumah sakit melakukan

asesmen risiko pra kontruksi

(PCRA) bila ada rencana

kontruksi, renovasi atau

demolis/ pembongkaran yang

meliputi a) sampai h) di

maksud dan tujuan. (D,W)

D

W

Bukti pelaksanaan asesmen

risiko pra konstruksi (PCRA)

• Bagian umum/IPSRS/Unit

kerja

• Komite PPI/IPCN

10

TL

5

TS

0

TT

(60)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 60

No

Elemen penilaian MFK 4.1

Telusur

Skor

3. Rumah sakit mengambil tindakan

berdasarkan hasil asesmen risiko

untuk meminimalkan risiko selama

pembongkaran, konstruksi dan

renovasi. (D,O,W)

D

O

W

Bukti pelaksanaan tentang hasil tindak lanjut PCRA

Lihat lokasi pembongkaran, konstruksi dan renovasi (bila ada)

• Bagian umum/IPSRS/Unit kerja • Komite PPI/IPCN

10 TL 5 TS 0 TT

4. Rumah sakit memastikan bahwa

kepatuhan kontraktor dipantau,

ditegakkan, dan didokumentasikan

(lihat juga MFK 3). (D,O,W )

D

O

W

Hasil audit kepatuhan kontraktor terhadap implementasi PCRA meliputi :

1) Bukti form ceklis

2) Bukti pelaksanaan audit

Lihat lokasi pembongkaran, konstruksi dan renovasi (bila ada)

• Bagian umum/IPSRS/Unit kerja • Komite PPI/IPCN

10 TL 5 TS 0 TT

(61)

24 Okt 2017

Pengkajian keselamatan

Jawab Ya

atau Tidak

Jika jawaban Ya untuk

setiap pertanyaan maka

susun langkah-langkah

keselamatan alternative

yang harus dilakukan

1. Apakah setiap jalur

jalan keluar ada yang

terhalang atau

terpengaruh oleh

pekerjaan yang

direncanakan atau

konstruksi ?

2.

Apakah ada rambu

jalan keluar yang

perlu ditutupi,

dihilangkan atau

dipindahkan?

(62)

24 Okt 2017

Pengkajian

keselamatan

Jawab Ya

atau Tidak

Jika jawaban Ya untuk setiap

pertanyaan maka susun

langkah-langkah keselamatan

alternative yang harus

dilakukan

3. Apakah muncul

atau diperlukan

jalan keluar baru

karena rerouting

dari jalur atau jalan

keluar?

4. Apakah Sprinkle

terganggu selama

melaksanakan

pekerjaan yang

direncanakan atau

konstruksi?

62

(63)

24 Okt 2017

Pengkajian

keselamatan

Jawab Ya

atau Tidak

Jika jawaban Ya untuk setiap

pertanyaan maka susun

langkah-langkah keselamatan

alternative yang harus

dilakukan

5. Apakah setiap

komponen dari

sistem alarm

kebakaran

terganggu selama

melaksanakan

pekerjaan yang

direncanakan atau

konstruksi?

63

(64)

24 Okt 2017

Pengkajian keselamatan

Jawab Ya

atau

Tidak

Jika jawaban Ya untuk setiap

pertanyaan maka susun

langkah-langkah

keselamatan alternative yang

harus dilakukan

6. Apakah smoke detector

terganggu selama

melaksanakan

pekerjaan yang

direncanakan atau

konstruksi?

7

. Apakah APAR perlu

dipindahkan selama

melaksanakan

pekerjaan yang

direncanakan atau

konstruksi?

64

(65)

Standar MFK 4.2

RS merencanakan & menyediakan anggaran untuk perbaikan sistem-sistem

penting bangunan atau komponen-komponen lainnya berdasarkan hasil

pemeriksaan fasilitas dan peraturan perundangan serta anggaran untuk

mengurangi risiko sebagai dampak dari renovasi, kontruksi dan penghancuran

/demolis bangunan.

(66)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 66

No

Elemen penilaian MFK 4.2

Telusur

Skor

1. Rumah sakit menyediakan anggaran

untuk memenuhi peraturan

perundang-undangan yang terkait fasilitas rumah

sakit. (lihat juga AP.5 dan AP.6) (D,W)

D

W

Bukti tentang tersedianya

anggaran, misalnya untuk

perijinan, pemeriksaan air, udara,

kuman, pemenuhan standar fisik

bangunan

Kepala Keuangan/Kepala

Perencanaan

10 TL

- -

0 TT

2. Rumah sakit menyediakan anggaran

untuk meningkatkan, memperbaiki atau

mengganti sistem, bangunan, atau

komponen yang diperlukan agar

fasilitas tetap dapat beroperasi secara

aman dan efektif. (D,O,W)

D

O

W

Bukti tentang tersedianya

anggaran untuk meningkatkan,

memperbaiki atau mengganti

sistem, bangunan

Lihat kondisi gedung dan fasilitas

Kepala Keuangan/Ka IPSRS/Bagian

umum

10 TL

5 TS

0 TT

(67)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 67

No

Elemen penilaian MFK 4.2

Telusur

Skor

3. Rumah sakit menyediakan anggaran

untuk penerapan PCRA dan ICRA

bila ada renovasi, kontruksi dan

pembongkaran (D,W)

D

W

Bukti tentang tersedia anggaran

untuk pelaksanaan PCRA dan ICRA

• Kepala Keuangan/Ka IPSRS

• Komite PPI/IPCN

10 TL

5 TS

0 TT

(68)

mfk 11 Nov 2017

Identifikasi area

yg berisiko di

RS

Pemberian

identitas

Monitoring

Dijaga

keamanannya

Mencegah

cedera

Pemeriksa

an fasilitas

berkala &

anggaran

perbaikan

(69)

Standar MFK 5

RS memiliki regulasi tentang inventarisasi, penanganan,

penyimpanan

dan

penggunaan

serta

pengendalian

/pengawasan bahan berbahaya dan beracun (B3) dan limbahnya

sesuai dengan peraturan perundang-undangan

(70)

Maksud dan tujuan MFK 5 :

Lihat SNARS 1

RS mempunyai regulasi yang mengatur :

a) data inventarisasi B3 dan limbahnya yang meliputi jenis, jumlah, dan lokasi;

b) penanganan, penyimpanan, dan penggunaan B3 dan limbahnya;

c) penggunaan alat pelindung diri (APD) dan prosedur penggunaan, prosedur bila

terjadi tumpahan, atau paparan/pajanan;

d) pemberian label/rambu-rambu yang tepat pada B3 dan limbahnya;

e) pelaporan dan investigasi dari tumpahan,eksposur(terpapar), dan insiden lainnya;

f) dokumentasi, termasuk izin, lisensi, atau persyaratan peraturan lainnya;

g) pengadaan/pembelian B3, pemasok (supplier) wajib melampirkan material safety

data sheet / lembar data pengaman (MSDS/LDP)

(71)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 71

No

Elemen penilaian MFK 5

Telusur

Skor

1. Rumah sakit mempunyai regulasi yang mengatur B3 dan limbahnya sesuai katagori WHO dan peraturan

perundangan, meliputi a) sampai g) di maksud dan tujuan (Lihat juga AP.5.3.1; AP.5.6; AP.6.3; AP.6.6 dan PKPO.3). (R)

R Regulasi tentang pengelolaan bahan B3 dan limbahnya termasuk MFK 5.1 EP 1

10 TL - - 0 TT

2. Rumah sakit mempunyai daftar B3 dan limbahnya lengkap dan terbaru sesuai kategori WHO dan peraturan perundang-undangan meliputi jenis, lokasi, dan jumlah dari semua bahan berbahaya dan beracun dan limbahnya. (lihat juga

AP.5.5, dan AP.6.6) (D,O,W)

D

O

W

Bukti berupa daftar B3 dan limbahnya meliputi jenis, lokasi, dan jumlahnya Lihat tempat penyimpanan B3 dan limbahnya

• Penanggung jawab program manajemen risiko/K3 RS

• Penanggung jawab unit kerja terkait

10 TL 5 TS 0 TT

(72)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 72

No

Elemen penilaian MFK 5

Telusur

Skor

3.

Ada Bukti bahwa untuk

pengadaan/pembelian B3,

pemasok (supplier) sudah

melampirkan MSDS. (D,O,W)

D

O

W

Bukti pelaksanaan pengadaan pembelian

B3 disertai dengan MSDS yang tersedia

disetiap tempat penyimpanan B3 sesuai

PKPO 3

Lihat tempat penyimpanan B3 dan MSDS

nya

•Penanggung jawab program manajemen

risiko/K3 RS

•Penanggung jawab unit kerja terkait

•Kepala farmasi/Kepala

laboratorium/Kepala radiologi

10 TL 5 TS 0 TT

(73)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 73

No

Elemen penilaian MFK 5

Telusur

Skor

4. Petugas telah menggunakan APD yang benar pada waktu menangani (handling) B3 dan limbahnya dan di area tertentu juga sudah ada eye washer. (lihat juga AP.5.3.1) (O,W)

O

W

1) Lihat ketersediaan dan penggunaan APD yang benar pada waktu

menangani (handling) B3 dan limbahnya

2) Lihat ketersediaan eye washer ditempat penyimpanan B3 cair

Penanggung jawab program manajemen risiko/K3 RS

Penanggung jawab unit kerja terkait

10 TL 5 TS 0 TT

5. B3 dan limbahnya sudah diberi label/rambu-rambu sesuai peraturan dan perundang-undangan. (lihat juga PKPO.3 EP 2) (O,W)

O

W

Lihat label B3 ditempat penyimpanan B3 dan limbahnya

•Penanggung jawab program manajemen

risiko/K3 RS

•Penanggung jawab unit kerja terkait

10 TL 5 TS 0 TT

(74)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 74

No

Elemen penilaian MFK 5

Telusur

Skor

6. Ada laporan dan analisis tentang

tumpahan, paparan/pajanan (exposure) dan insiden lainnya. (D,W)

D

W

Bukti laporan tumpahan, paparan/ pajanan

(exposure) dan insiden lainnya.

•Penanggung jawab program manajemen

risiko/K3 RS

•Penanggung jawab unit kerja terkait

10 TL 5 TS 0 TT

7. Ada Bukti dokumentasi persyaratan yang meliputi izin, lisensi, atau

ketentuan persyaratan lainnya. (D,W)

D

W

Bukti izin penggunaan bahan

radioaktif (alat radiologi), izin IPAL,

izin TPS B3, izin incinerator/

Perjanjian Kerja Sama dengan pihak

ketiga bila pengolahan B3 dilakukan

oleh pihak lain, beserta izin

transporter (PKS tripartit yaitu RS,

transporter dan pengolah B-3)

Penanggung jawab program

manajemen risiko fasilitas dan

lingkungan

Penanggung jawab unit kerja terkait

10 TL 5 TS 0 TT

(75)
(76)

24 Okt 2017

(77)

Standar MFK 5.1

Rumah Sakit mempunyai sistem penyimpanan dan pengolahan

limbah bahan berbahaya dan beracun cair dan padat yang benar

sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(78)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 78

No

Elemen penilaian MFK 5.1

Telusur

Skor

1. Rumah sakit mempunyai regulasi untuk penyimpanan dan pengolahan limbah B3 secara benar dan aman sesuai ketentuan peraturan perundang – undangan (lihat juga

AP.6.2, EP 4, MFK. 1 EP 3) (R)

R

Regulasi sesuai MFK 5 EP 1

10 TL

- -

0 TT

2. Penyimpanan limbah B3 sudah mempunyai izin TPS B3 yang masih berlaku dan sesuai dengan perundang - undangan.(D,O,W)

D

O

W

Bukti izin TPS B3 masih berlaku

Lihat TPS B3

Staf terkait

10 TL 5 TS 0 TT

(79)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 79

No

Elemen penilaian MFK 5.1

Telusur

Skor

3. Rumah Sakit sudah mempunyai

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan izin yang masih berlaku sesuai dengan peraturan perundang -

undangan (D,O,W)

D

O

W

Bukti izin IPAL atau izin pembuangan limbah cair (IPLC)

Lihat IPAL RS

• Penanggung jawab sanitasi RS

• Petugas pelaksana IPAL/staf terkait

10 TL 5 TS 0 TT

(80)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 80

No

Elemen penilaian MFK 5.1

Telusur

Skor

4. Rumah Sakit mempunyai Instalasi Pengolah B3 dengan izin yang masih berlaku atau melakukan kerja sama

dengan pihak ketiga dengan izin sebagai transporter dan pengolah B3 yang masih berlaku sesuai dengan peraturan

perundang - undangan (D,O,W)

D

O

W

Bukti izin pengolah limbah B3 atau Bukti PKS (dilengkapi pakta integritas)

dengan pihak ketiga yang mempunyai : 1) izin operasional pihak ketiga

2) izin transporter disertai manifest/ bukti pemusnahan pihak ketiga

Lihat dokumen terkait pengelolaan limbah B3/lokasi pengelolaan limbah B3 di RS

• Penanggung jawab sanitasi RS

• Petugas pelaksana IPAL/staf terkait

10 TL 5 TS 0 TT

(81)

Standar MFK 6

RS mengembangkan, memelihara, program manajemen disaster untuk

menanggapi keadaan disaster dan bencana alam atau lainnya yang

(82)

Maksud dan tujuan MFK 6

:

Lihat SNARS 1

Manajemen Disaster antara lain berisi proses :

a) menentukan jenis, kemungkinan terjadi dan konsekuensi bahaya, ancaman dan

kejadian

b) menentukan integritas struktural di lingkungan pelayanan pasien yang ada dan bila

terjadi bencana

c) menentukan peran rumah sakit dalam peristiwa/kejadian tersebut

d) menentukan strategi komunikasi pada waktu kejadian

e) mengelola sumber daya selama kejadian, termasuk sumber-sumber alternatif

f) mengelola kegiatan klinis selama kejadian, termasuk tempat pelayanan alternatif

pada waktu kejadian

g) mengidentifikasi dan penetapan peran dan tanggung jawab staf selama kejadian

(juga lihat MFK 11.1 EP 4)

h) mengelola keadaan darurat ketika terjadi konflik antara tanggung jawab pribadi staf

dengan tanggung jawab rumah sakit untuk tetap menyediakan pelayanan pasien.

(83)

Ruang dekontaminasi di IGD sesuai peraturan perundang - undangan sebagai berikut :

1) ruangan ini ditempatkan di sisi depan/luar ruang gawat darurat atau terpisah dengan

ruang gawat darurat

2) pintu masuk menggunakan jenis pintu swing membuka ke arah dalam dan dilengkapi

dengan alat penutup pintu otomatis

3) bahan penutup pintu harus dapat mengantisipasi benturan-benturan brankar

4) bahan penutup lantai tidak licin dan tahan terhadap air

5) konstruksi dinding tahan terhadap air sampai dengan ketinggian 120 cm dari

permukaan lantai

(84)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 84

No

Elemen penilaian MFK 6

Telusur

Skor

1. Rumah sakit mempunyai regulasi manajemen disaster meliputi a) sampai h) di maksud dan tujuan. (R)

R 1) Regulasi tentang manajemen disaster RS

2) Regulasi tentang adanya ruang

dekontaminasi dalam pedoman pelayanan IGD sesuai MFK 6 EP 4

10 TL 5 TS 0 TT

2. Rumah sakit mengidentifikasi bencana internal dan eksternal yang besar

seperti keadaan darurat di masyarakat, wabah dan bencana alam atau bencana lainnya, serta kejadian wabah besar yang bisa menyebabkan terjadinya risiko yang signifikan. (D,W)

D

W

Bukti identifikasi risiko bencana internal dan eksternal, berupa hasil hazard and

vulnerability assessment (HVA)/Modul I hospital safety index

• Tim penanggulangan bencana RS • Penanggung jawab manajemen risiko • Tim K3RS

10 TL 5 TS 0 TT

(85)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 85

No

Elemen penilaian MFK 6

Telusur

Skor

3. Rumah sakit telah melakukan self

assessment kesiapan menghadapi

bencana dengan menggunakan

hospital safety index dari WHO. (D,W)

D

W

Bukti pelaksanaan Self Assessment Hospital

Safety Index

• Tim penanggulangan bencana RS/Tim K3RS

• Penanggung jawab manajemen risiko

10 TL - - 0 TT

4. Instalasi gawat darurat telah

mempunyai ruang dekontaminasi sesuai dengan 1) sampai dengan 6) di maksud dan tujuan. (D,O,W)

D

O

W

Bukti denah ruang dekontaminasi

Lihat fasilitas dekontaminasi di IGD • Ka IGD • Staf IGD 10 TL 5 TS 0 TT

(86)
(87)

Hospital Safety Index terdiri dari empat bagian yaitu

• tentang

lokasi geografis

fasilitas kesehatan,

• tentang elemen-elemen keamanan

struktur

bangunan,

• tentang elemen-elemen keamanan

non-struktural

dan

(88)

daftar periksa hospital safety

Dibagi menjadi 4 Modul

• Modul 1 : Bahaya yang mempengaruhi keamanan RS dan peran RS dalam

penangan darurat dan penanggulangan bencana

• Modul 2 : Keamanan struktural

• Modul 3 : Keamanan non struktural

• Modul 4 : Penanganan darurat dan bencana

(89)

Indicators

Location

Structural Indicators of Safe Hospitals

Nonstructural Indicators of Safe Hospitals

Functional Indicators of Safe Hospital

(90)

24 Okt 2017 90

Modul 1: Bahaya yang berdampak pada keamanan rumah sakit dan peranan rumah sakit dalam pengelolaan darurat dan bencana

1.1 Bahaya

Tingkat bahaya Apakah rumah sakit

siap untuk merespon

bahaya ini?

Jika ya, tandai di

kotak Observasi (komentar evaluator) No Bahaya Tingkat bahaya

RENDAH SEDANG TINGGI

1.1.1 Bahaya geologi Gempa bumi

Merujuk pada peta bahaya regional dan lokal atau

informasi berbahaya lainnya, dan menilai tingkat

bahaya gempa untuk lokasi rumah sakit (termasuk

daerah tangkapan air hujan) dalam hal analisa

geoteknistanah. Menentukan apakah rumah sakit harus

siap menghadapikondisi darurat atau bencana akibat

(91)

Standar MFK 6.1

RS melakukan simulasi penanganan/ menanggapi

kedaruratan, wabah dan bencana

(92)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 92

No

Elemen penilaian MFK 6.1

Telusur

Skor

1 Seluruh program, atau setidaknya elemen-elemen kritis program dari c) hingga h) di maksud dan tujuan MFK.6 disimulasikan setiap tahun. (D, W)

D

W

Bukti pelaksanaan simulasi kesiapan menghadapi kedaruratan, wabah dan bencana

• Kepala unit terkait

• Tim penanggulangan bencana RS • Staf RS

• Peserta simulasi

10 TL 5 TS 0 TT

(93)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 93

No

Elemen penilaian MFK 6.1

Telusur

Skor

2. Pada akhir setiap simulasi, dilakukan diskusi (debriefing) mengenai simulasi tersebut dan dibuat laporan dan tindak lanjut (D,W)

D

W

Bukti pelaksanaan diskusi (debriefing)

• Kepala unit terkait

• Tim penanggulangan bencana RS • Staf RS

• Peserta simulasi

10 TL - - 0 TT

3. Peserta simulasi adalah semua pegawai/staf rumah sakit, pegawai kontrak dan pegawai dari

tenant/penyewa lahan. (D,W)

D

W

Bukti daftar peserta simulasi • Diklat • Peserta simulasi 10 TL 5 TS 0 TT

(94)

Standar MFK 7

RS merencanakan dan menerapkan suatu

program untuk pencegahan dan penanggulangan

bahaya kebakaran dan penyediaan sarana

evakuasi yang aman dari fasilitas sebagai

respons terhadap kebakaran dan keadaan

darurat lainnya.

(95)

Maksud dan tujuan MFK 7 :

Lihat SNARS 1

Asesmen risiko meliputi :

a) tekanan dan risiko lainnya di kamar operasi

b) sistem pemisahan (pengisolasian) dan kompartemenisasi

pengendalian api

dan asap

c) daerah berbahaya (dan ruang di atas langit-langit di seluruh area)

seperti

kamar linen kotor, tempat pengumpulan sampah, ruang

penyimpanan

oksigen

d) sarana evakuasi

e) dapur yang berproduksi dan peralatan masak

f) londri dan linen

g) sistem tenaga listrik darurat dan peralatan

h) gas medis dan komponen sistem vakum

(96)

Berdasarkan hasil asesmen risiko rumah sakit agar menyusun

program untuk:

1) pencegahan kebakaran melalui pengurangan risiko, seperti

penyimpanan

dan penanganan bahan-bahan mudah terbakar secara aman,

termasuk gas-

gas medis yang mudah terbakar seperti oksigen;

2) penanganan bahaya yang terkait dengan konstruksi apapun, di

atau yang

berdekatan dengan bangunan yang ditempati pasien

3) penyediaan sarana evakuasi yang aman dan tidak terhalangi bila

terjadi

kebakaran;

4) penyediaan sistem peringatan dini, deteksi dini, seperti detektor

asap,

alarm kebakaran, dan patroli kebakaran (fire patrols)

5) penyediaan mekanisme pemadaman api, seperti selang air, bahan

kimia

(97)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 97

No

Elemen penilaian MFK 7

Telusur

Skor

1. Rumah sakit mempunyai program proteksi kebakaran (fire safety) yang memastikan bahwa semua penghuni rumah sakit selamat dari bahaya api, asap atau keadaan darurat non

kebakaran lainnya meliputi 1) sampai 5) yang ada di maksud dan tujuan. (R)

R Program tentang proteksi kebakaran 10 TL - - 0 TT

2. Rumah sakit telah melakukan asesmen risiko kebakaran yang tertulis, termasuk saat terdapat proyek pembangunan di dalam atau berdekatan dengan fasilitas rumah sakit meliputi a) sampai dengan h) di maksud dan tujuan. (D,W)

D

W

Bukti hasil asesmen risiko kebakaran/fire

risk safety assessment (FRSA) antara lain

berupa ceklis asesmen risiko kebakaran

Penanggung jawab/Tim kebakaran RS/Tim penanggulangan bencana/K3RS

10 TL - - 0 TT

(98)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 98

No

Elemen penilaian MFK 7

Telusur

Skor

3. Rumah sakit telah menindaklanjuti hasil asesmen risiko kebakaran. (D,O,W) D

O

W

Bukti tindak lanjut asesmen risiko kebakaran/fire risk safety assessment

(FRSA)

Lihat proteksi kebakaran aktif dan pasif

Penanggung jawab/Tim kebakaran RS/Tim penanggulangan bencana

10 TL 5 TS 0 TT

4. Rumah sakit mempunyai sistem deteksi dini (smoke detector dan heat detector) dan alarm kebakaran sesuai dengan peraturan perundang-undangan (O,W)

O

W

Lihat fasilitas sistem deteksi dini (smoke detector dan heat detector) dan alarm kebakaran

Penanggung jawab /Tim Kebakaran RS/Tim Penanggulangan bencana/K3RS

10 TL 5 TS 0 TT

(99)
(100)
(101)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 101

No

Elemen penilaian MFK 7

Telusur

Skor

5. Rumah sakit mempunyai sistem kebakaran aktif yang meliputi, sprinkle, APAR, hidran dan pompa kebakaran sesuai peraturan perundang-undangan. (O,W)

O

W

Lihat fasilitas sistem kebakaran aktif antara lain: sprinkle, APAR, hidran dan pompa kebakaran.

Penanggung jawab/Tim Kebakaran RS/ Tim Penanggulangan bencana/K3RS

10 TL 5 TS 0 TT

6. Rumah sakit mempunyai jalur evakuasi yang aman dan bebas hambatan bila

terjadi kebakaran dan kedaruratan bukan kebakaran. (O, W)

O

W

Lihat jalur evakuasi

Penanggung jawab /Tim Kebakaran RS/ Tim Penanggulangan bencana

10 TL 5 TS 0 TT

(102)
(103)

Standar MFK 7.1

RS menguji secara berkala rencana proteksi kebakaran

dan asap, termasuk semua alat yang terkait dengan

deteksi dini dan pemadaman serta mendokumentasikan

hasil ujinya.

(104)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 104

No

Elemen penilaian MFK 7.1

Telusur

Sko

r

1. Semua staf mengikuti pelatihan

penanggulangan kebakaran minimal 1 (satu) kali dalam setahun. (Lihat juga

MFK.11 sampai MFK.11.3). (D,W)

D

W

Bukti pelaksanaan pelatihan penanggulangan kebakaran • Staf RS • Diklat 10 TL 5 TS 0 TT

2. Staf dapat memperagakan cara

membawa pasien ketempat aman dan mendemonstrasikan bagaimana cara menyelamatkan pasien. (S,W)

S

W

Peragaan evakuasi pasien ketempat aman

Staf RS 10 TL 5 TS 0 TT

3. Sistem dan peralatan pemadam kebakaran diperiksa, diujicoba dan dipelihara sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan

didokumentasikan (D,W)

D

W

Bukti pemeriksaan, uji coba, dan pemeliharaan peralatan pemadam kebakaran IPSRS/Bagian umum/K3RS 10 TL 5 TS 0 TT

(105)

Standar MFK 7.2

RS merupakan kawasan tanpa rokok dan asap

rokok sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

Gambar

Gambar 1 – Tipikal tangga
Gambar 2 – Pegangan rambat pada tangga
Gambar 3 – Desain profil tangga
Gambar 3 – Desain profil tangga
+4

Referensi

Dokumen terkait

Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) sebagai salah satu standar yang turut dinilai dalam Akreditasi Rumah Sakit mempunyai kontribusi yang cukup menentukan

Rumah Sakit melakukan pemeriksaan seluruh gedung pelayanan pasien dan mempunyai rencana untuk mengurangi risiko yang nyata serta menyediakan fasilitas fisik aman

Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) adalah suatu kegiatan perencanaan, pendidikan, dan pemantauan terhadap keselamatan dan keamanan lingkungan fisik rumah sakit,

Rumah sakit merencanakan program yang dirancang untuk melakukan tes berkala atas pengetahuan staf tentang prosedur kedaruratan, meliputi prosedur pengamanan kebakaran, tanggapan

Rumah sakit melakukan pemeriksaan seluruh gedung pelayanan pasien dan mempunyai rencana untuk mengurangi risiko yang nyata serta menyediakan fasilitas fisik yang aman bagi pasien,

Program Penerapan Standar Akreditasi Keselamatan Pasien Akreditasi Pelayanan KPRS menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit untuk menilai rumah sakit dalam memenuhi

Dalam standar akreditasi nasional maupun internasional dipersyaratkan agar rumah sakit melakukan monitoring indicator mutu klnis, manajerial, dan IPSG,

• Program untuk keselamatan dirancang untuk mencegah terjadinya cedera bagi pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat akibat Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3, seperti tertusuk