• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas bahasa indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tugas bahasa indonesia"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas bahasa indonesia

Nama:sidiq pratista hadi

Nim:1402408252

BAB III

OBJEK LINGUSTIK BAHASA

3.1 PENGERTIAN BAHASA

Kata   bahasa   dalam   bahasa   Indonesia   memiliki   lebih   dari   satu  makna atau pengertian, sehingga seringkali membingungkan. (1) Dika belajar bahasa Inggris, Nita belajar bahasa Jepang. (2) Manusia mempunyai bahasa, sedangkan binatang tidak. (3) Katakanlah dengan bahasa bunga. (4) Kalau dia memberi kuliah, bahasanya penuh dengan kata dari pada dan  akhiran ken. Kata bahasa pada kalimat (1) jelas menunjuk pada bahasa tertentu, hal itu  merupakan sebuah language. Pada kalimat (2) tata bahasa menunjuk pada  bahasa pada umumnya, yaitu sebuah lagage. Pada kalimat (4) kata bahasa  berarti ujarannyam, yang sama dengan parole. Bisa disimpulkan hanya  pada kalimat (1), (2), (4) saja kata bahasa sebagai harfiah. Sebagai objek linguistik, parole merupakan objek konkret karena  berwujud   ujaran   nyata   yang   di   ucapkan   para   bahasawan   dari   suatu  masyarakat bahasa.

Language merupakan objek yang abstrak  karena berwujud sistem  suatu bahan tertentu secara keseluruhan.

Lagage  merupakan  objek  yang  paling  abstrak   karena  berwujud  sistem bahasa secara universal. Definisi bahasa dari Kridalaksana : Bahasa adalah sistem lambang bunyi  yang abitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk  bekerjasama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. 3.2 HAKIKAT BAHASA Ciri atau alat yang hakiki dari bahasa : (1) bahasa itu adalah sebuah sistem. (2) bahasa itu berwujud lambang. (3) bahasa itu berupa bunyi.

(2)

(4) bersifat abitrer. (5) bermakna. (6) bersifat konvensional. (7) unik. (8) bersifat universal. (9) bersifat produktif. (10)bervariasi. (11)dinamis. (12)berfungsi sebagai alat interaksi sosial. (13)merupakan identitas penuturnya. 3.2.1 Bahasa sebagai sistem Dalam kaitan keilmuan sisitem berarti susunan teratur berpola yang  membentuk suatu keseluruhan yang bemakna atau berfungsi. Sebagai sebuah sistem bahwa sistematis artinya bahasa tersusun  menurut suatu pola; tidak tersusun secara acak, secara sembarangan. 3.2.2 Bahasa sebagai lambang

Kata   lambang   sering   di   padankan   dengan   symbol   dengan  pengertian yang sam. Lambang atau symbol tidak brsifat langsung dan  alamiah.

Gerak syarat atau  gesture  adalah tanda yang dilakukan gerakan  badan, dan tidak bersifat imperasif seperti pada sinyal.

Gejala atau symptom adalah suatu tanda yang tidak disengaja yang  dihasilkan   tanpa   maksud.   Tatapi   alamiah   untuk   menunjukan   atau  mengungkapkan sesuatu akan terjadi.

Ikon   adalah   tanda   yang   paling   murah   dipahami   karena  kemiripannya dengan sesuatu yang di wakili. Karena itu ikon sering juga  disebut gambar dari wujud yang diwakilinya misalnya denah jalan. 3.2.3 Bahasa adalah bunyi Secara teknis menurut Kridalaksana (1983 : 27) bunyi adalah kesan  pada pusat syaraf sebagai akibat dari getaran dari gendang telinga yang  bereaksi karena perubahan­perubahan dalam tekanan  udara. Jadi bunyi  yang   tidak   dihasilkan   oleh   alat   ucap   manusia   bukan   termasuk   bunyi  bahasa. Tetapi juga tidak semua bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap  manusia merupakan bunyi bahasa.

(3)

3.2.4 Bahasa itu bermakna

Dalam  studi  sistematik   memang  teori  makna   yang  mengatakan  bahwa makna isi sama dengan bendanya; tetapi ada juga yang mengatakan  makana itu adalah konsepnya. Sebab tidak semua lambang bahasa yang  berwujud bunyi itu mempunyai hubungan dengan benda­benda konkret di  alam nyata.

Karena   bahasa   itu   bermakna,   maka   segala   ucapan   yang   tidak  mempunai makana dapat disebut bahasa. 3.2.5 Bahasa itu arbitrer Kata arbidrer bisa diartikan sewenang­wenang, berubah­ubah tidak  tetap mana suka yang dimaksud istilah arbiter itu adalah tidak adanya  hubungan wajib antara lambang bahasa (yang berwujud bunyi itu) dengan  konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut.

misal   :   antara   [kuda]   dengan   yang   di   lambangkannya   yaitu   “sejenis  binatang berkaki empat yang bisa dikendarai”. 3.2.6  Bahasa itu konvensional artinya semua anggota masyarakat bahasa itu mematuhi konvensi  bahwa lambang tertentu itu digunakan untuk mewakili konsep yang di  wakilinya. 3.2.7 Bahasa itu produktif Kata produktif adalah bentuk ajektif dari kata benda produksi. Arti  produktif   adalah   “banyak   hasilnya”.   atau   lebih   tepat   “terus   menerus  menghasilkan”. Bahasa di katakana produktif artinya meskipun unsur­unsur bahasa  itu terbatas, tetapi dengan unsur­unsur yang jumlahnya terbatas itu dapat  di buat satuan­satuan bahasa yang jumlahnya tidak terbatas, meski secara  relatif, sesuai dengan sistem yang berlaku dalam bahasa itu. 3.2.8 Bahasa itu unik

Unik   artinya   mempunyai   ciri   khas   yang   spesifik   yang   tidak  dimiliki oleh yang lain. Ciri khas ini bisa menyangkut sistem bunyi, sistem  pembentukan   kata,   sistem   pembentukan   kalimat,   atau   sistem­sistem  lainnya.

(4)

Selain   bersifat   unik,   yakni   mempunyai   sifat   atau   ciri   masing­ masing, bahasa itu juga bersifat universal. Artinya, ada ciri yang sama  yang dimiliki oleh setiap bahasa yang ada di dunia. Ciri universal dari bahasa yang paling umum adalah bahwa bahasa  itu mempunyai bunyi bahasa yang terdiri dari vokal da konsonan. 3.2.10 Bahasa itu dinamis Bahasa adalah satu­satunya milik manusia yang tidak pernah lepas  dari segala kegiatan dan gerak manusia sepanjang keberadaan manusia itu,  sebagai makluk yang berbudaya dan bermasyarakat. 3.2.11 Bahasa itu bervariasi Mengenai variasi bahasa ini ada tiga istilah yang perlu di ketahui,  yaitu idiolek, dialek dan ragam.  idiolek adalah variasi atau ragam bahasa yang bersifat perseorangan.  dialek adalah variasi bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota  masyarakat pada suatu tempat atau suatu waktu.  ragam atau ragam bahasa adalah variasi bahasa yang digunakan dalam  situasi, keadaan, atau untuk keperluan tertentu. 3.2.12 Bahasa itu manusaiwi

Artinya   alat  komunikasi   manusia   yang  namanya  bahasa   adalah  bersifat manusiawi, dalam arti hanya milik manusia dan digunakan oleh  manusia.

3.3 BAHASA DAN FAKTOR BAHASA    3.3.1 Masyarakat Bahasa

Masyarakat   bahasa   artinya   sekelompok   orang   yang   merasa  menggunakan bahasa yang sama. Contoh : masyarakat bahasa sunda  sama­sama menggunakan bahasa sunda.    3.3.2 Variasi dan Status Sosial Bahasa Bahasa itu bervariasi karena anggota masyarakat penutur bahasa  itu sangat beragam, dan bahasa itu sendiri di gunakan untuk keperluan  yang beragam.    3.3.3 Penggunaan Bahasa

Hymes   (1974)   seorang   pakar   sosiolinguistik   mengatakan  bahwa   suatu   konumikasi   dengan   menggunakan   bahasa   harus  memperhatikan delapan unsur :

(5)

1. Setting dan scene : unsur yang berkenaan dengan tempat dan  waktu terjadinya percakapan.

2. Participants : orang­orang yang terlibat dalam percakapan. 3. Ends : maksud dan hasil percakapan.

4. Act   sequences   :   hal   yang   menujuk   pada   bentuk   dan   isi  percakapan. 5. Key : menunjuk pada cara atau semangat dalam percakapan. 6. Instrumentalities : menunjuk pada jalur percakapan. 7. Norms : yang menunjuk pada norma perilaku. 8. Genres : menunjuk pada kategori yang digunakan.    3.3.4 Kontak Bahasa Dalam masyarakat yang bilingual atau sebagai akibat adanya  kontak   bahasa,   dapat   terjadi   peristiwa   yang   disebut   interferensi,  integrasi, ahlikode dan campur kode.

Interferensi : terbawa unsur bahasa asing dalam bahasa yang sedang di  gunakan. Contoh : kata Bogor oleh penutur bahasa jawa di bilang  mbogor.

   3.3.5 Bahasa dan Budaya

Kalau   bahasa   merupakan   bagian   kebudayaan,   lalu   wujud  hubungannya itu merupakan bagian kebudayaan.

Lee   Whort   (dan   oleh   karena   itu   disebut   hipotesis   Sapir­whort)  menyatakan bahwa bahasa mempengaruhi kebudayaan. 3.4 KLASIFIKASI BUDAYA Ada 4 pendekatan yaitu : (1) pendekatan genetis (2) pendekatan tipologis (3) pendekatan areal (4) pendekatan sosiolinguistik    3.4.1 Klasifikasi Genetis

Klasifikasi   genetis   disebut   juga   klasifikasi   geneologis,   di  lakukan berdasarkan garis keturunan bahasa­bahasa itu. Artinya, suatu  bahasa berasal atau diturunkan dari bahasa yang lebih tua. Menurut  teori klasifikasi genetis ini, suatu bahasa proto (bahasa tua) akan pecah  atau diturunkan dua bahasa atau lebih.

(6)

Klasifikasi genetis ini menunjukkan bahwa perbedaan bahasa­ bahasa di dunia bersifat divergensif yakni memecah dan menyebar  menjadi banyak.

   3.4.2 Klasifikasi Tipologis

Klasifikasi tipologis dilakukan berdasarkan kesamaan tipe atau  tipe­tipe   yang   terdapat   pada   sejumlah   bahasa.   Tipe   ini   merupakan  unsur tertentu yang dapat timbul berulang­ulang dalam suatu bahasa.  Klasifikasi  ii   dapat   di  lakukan   pada  semua   tatanan  bahasa.   Maka,  karena itu pula hasil klasifikasinya bermacam­macam.

   3.4.3 Klasifikasi Areal

Klasifikasi   Areal   dilakukan   berdasarkan   adanya   hubungan  timbal balik antara bahasa yang satu dengan bahasa yang lain didalam  suatu   areal   atau   wilayah,   tanpa   memperhatikan   apakah   bahasa   itu  berkerabat secara genetik atau tidak.

Klasifikasi  ini bersifat arbitrer  karena dalam kontak sejarah  bahasa­bahasa itu memberikan pengaruh timbale balik dalam hal­hal  tertentu   yang   terbatas.   Klasifikasi   ini   pun   bersifat   nonekshaustik.  Sebab masih banyak bahasa­bahasa di dunia ini yang masih tertutup.  Selain itu juga bersifat nonunik sebab ada kemungkinan sebuah bahasa  dapat masuk dalam kelompok tertentu.

   3.4.4 Klasifikasi Sosiolinguistik

Klasifikasi sosiolinguistik dilakukan berdasar hubungan antara  bahasa   dengan   faktor­faktor   yang   berlaku   dalam   masyarakat   yaitu  status, fungsi, penilaian yang diberikan masyarakat terhadap bahasa  itu.

Klasifikasi ini di lakukan berdasarkan empat ciri atau criteria,  yaitu   historisitas,   standarisasi,   vitalitas,   dan   homogenesitas.  Historisitas   berkenaan   dengan   perkembangan   bahasa.   Standarisasi  berkenaan dengan statusnya sebagai bahasa baku atau tidak. Vitalitas  berkenaan   apakah   bahasa   itu   mempunyai   penutur   yang  menggunakannya dalam kegiatan sehari­hari secara aktif atau tidak.  Homogenitas berkenaan dengan apakah leksikon dan tata bahasa dari  bahasa itu di turunkan. 3.5 BAHASA TULIS DAN SISTEM AKSARA Bagi linguistik bahasa lisan adalah primer, sedangkan bahasa tulis  adalah sekunder. Meskipun dikatakan bahwa bahasa lisan adalah bahasa 

(7)

primer dan bahasa tulis adalah sekunder, tapi peranan atau fungsi bahasa  tulis di dalam kehidupan modern sangat besar sekali. Bahasa tulis dapat  menembus waktu dan ruang, padahal bahwa bahasa lisan begitu diucapkan  segera   hilang   tak   berbekas.   bahasa   tulis   dapat   disimpan   lama   sampai  waktu tak terbatas.

Para ahli memperkirakan tulisan berawal dan tumbuh dari gambar­ gambar yang terdapat di gua­gua di Atramira di Spanyol Utara dan di  tempat lain. Gambar­gambar itu dengan bentuknya yang sederhana secara  langsung   menyatakan   maksud   atau   konsep   yang   ingin   disampaikan.  Gambar­gambar ini disebut piktogram.

Dalam   pembicaraan   mengenai   bahasa   tulis   dan   tulisan   kita  menemukan istilah huruf, abjad, alphabet, aksara, grat, gratem, alograt dan  juga kaligrafi dan grafiti.

­ Huruf adalah istilah umum untuk grat dan gratem.

­ Abjad atau alphabet adalah huruf­huruf  dalam suatu sistem aksara. ­ Aksara adalah keseluruhan sistem tulisan, misalnya aksara latin.

­ Grat   adalah   satuan   terkecil   dalam   aksara   yang   belum   di   tentukan  statusnya.

­ Gratem   adalah   satuan   terkecil   dalam   aksara   yang   menggambarkan  fonem, suku kata, atau mortem, tergantung dari sistem aksara yang  bersangkutan.

­ Alograt adalah varian dari gratem.

­ Grafiti adalah corat­coret di dinding tembok, pagar, dsb dengan huruf­ huruf dan kata­kata tertentu.

Referensi

Dokumen terkait

Nilai koefisien respon laba yang positif dari informasi pengumuman laba kuartal pertama, laba kuartal kedua dan laba kuartal ketiga terhadap harga saham perusahaan dalam penelitian

[r]

Selanjutnya, hasil analisis parsial menunjukkan bahwa perilaku kepemimpinan (X2) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kualitas pelayanan Bank NTT ialah sebesar

c. Tentukan nilai maksimum dan minimum laju dan pada saat mana nilai itu dicapai.. Gambarkan grafik lintasan P.. b. Tentukan rumus untuk kecepatan, laju

Sementara penawaran adalah suatu jumlah yang ditawarkan oleh penjual pada tingkat harga tertentu.Pada umumnya harga yang lebih tinggi mendorong jumlah yang ditawarkan lebih

Belum ada penelitian yang dilakukan mengenai faktor resiko kejadian hipertensi pada pekerja di pabrik pakan ternak Andhika Feedmill, maka peneliti tertarik

Pada saat riset perilaku merupakan deskriptif atau positif dalam pendekatannya akan mudah melompat kepada kesimpulan normatif yang memakai data akuntansi untuk

Aplikasi “Diet+” dapat membantu pengguna dalam menjalani diet dengan fitur rekomendasi makanan yang diberikan sesuai golongan darah, fitur pilihan olahraga, fitur